Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENAGRUH AIR SUSU IBU (ASI)

BAGI TUMBUH KEMBANG ANAK

DISUSN OLEH:

Adilla Justisia

Aisyah Nabil Athirah

Anita Camilia

M. Sultan Hafiz

Nabila Raihani Hartawan

Rahma Nasywa Suciati

Syafira Nurul Aisya

XI MIPA 1

SMA AL-KAUTSAR BANDAR LAMPUNG


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan laporan penelitian biologi yang berjudul “Pengaruh Air Susu Ibu Bagi Tumbuh

Kembang Anak” dengan baik. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang

telah membantu secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat

terselesaikan sebagaimana yang diharapkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, makalah ini masih jauh dalam

kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amin.

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
ASI atau Air Susu Ibu adalah makanan bayi yang dihasilkan oleh Ibu secara alami dan
sempurna. Memberikan ASI sama saja dengan memberikan nutrisi optimal untuk bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa penelitian menunjukkan menyusui ternyata
memiliki manfaat kesehatan utama untuk bayi karena ASI mengandung antibodi peningkat
kekebalan dan enzim sehat yang belum dapat ditemukan di susu formula.

Tidak ada asupan yang lebih baik untuk bayi selain ASI. Air susu yang diproduksi secara
alami oleh tubuh ini memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi,
seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak. Komposisinya pun lebih mudah dicerna
ketimbang susu formula. Karena itu, ASI dapat dikatakan sebagai makanan utama bayi pada
6 bulan pertama kehidupannya. Di usia ini, bayi juga sebaiknya tidak diberikan air putih
atau pun jus.
Dewasa ini mucul banyak pertanyaan, apakah ASI dapat memengarughi tumbuh kembang
pada anak. Melalui makalah ini dapat diketahui pengaruh apa saja yang diberikan oleh ASI
terhadap tumbuh kembang si kecil.

RUMUSAN MASALAH
Apa itu ASI?
Apa saja manfaat yang bisa diperoleh jika bayi mengkonsumsi ASI dalam masa tumbuh
kembangnya?
Bagaimanakah pengaruh pemberian ASI terhadap sang ibu?
MANFAAT
Kita bisa mengetahui definisi ASI dan informasi seputar pemberian ASI eksklusif pada anak.
Kita bisa mengetahui manfaat yang diperoleh dari ASI yang diberikan baik terhadap Ibu maupun
bayinya.
HIPOTESIS
ASI atau Air Susu Ibu adalah makanan bayi yang dihasilkan oleh Ibu secara alami dan sempurna.
Memberikan ASI sama saja dengan memberikan nutrisi optimal untuk bayi untuk pertumbuhan
dan perkembangannya
Air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh ini memiliki kandungan nutrisi yang penting
bagi tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI ASI

Air Susu Ibu “ASI” adalah suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam
organik yang disekresikan oleh kdua belah kelenjar, payudara ibu pasca melahirkan dan
berguna sebagai makanan bayi. Asi merupakan cairan alamiah yang mudah didapat dan
fleksibel dapat diminum tanpa persiapan khusus dengan temperatur yang sesuai dengan
bayinya serta bebas dari kontaminasi bakteri sehingga mengurangi resiko gangguan
intestinal.

Keseimbangan zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI sangat lengkap dan sempurna
yakni kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan
perkembangan sistem saraf. Selain itu pemberian ASI pada bayi dapat melindunginya
dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.

JENIS-JENIS ASI

ASI Predominan

ASI predominan merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak usia 0-6 bulan
ditambahkan dengan pemberian minumam lain berupa teh, madu, air tajin dan minuman
lainnya.

ASI Parsial

ASI parsial merupakan ASI yang diberi pada anak sejak lahir, disamping juga diberi
tambahan makanan padat lain seperti bubur, buah dan lainnya selain ASI.

ASI Ekslusif
ASI ekslusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan dalam waktu 6
bulan, tanpa memberikan makanan/minuman pendamping atau pengganti lain selain ASI
seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh dan tanpa tambahan makanan padat
“bubur nasi, bubur susu, biskuit dan lainnya”.

KOMPONEN ASI

Nutrisi yang terkandung di dalam ASI cukup banyak dan bersifat spesifik pada tiap ibu.
Komposisi ASI dapat berubah dan berbeda dari waktu ke waktu yang disesuaikan dengan
kebutuhan bayi sesuai usianya, berdasarkan waktunya, ASI dibedakan menjadi tiga
stadium yaitu:

Kolostrum “ASI hari 1-4”

Kolostrum merupakan susu pertama keluar yang berbentuk cairan kekuningan yang lebih
kental dari ASI matur. Kolostrum diproduksi pada masa kehamilan sampai kelahiran dan
akan digantikan oleh ASI transisi dalam dua sampai empat hari setelah kelahiran bayi.
Hal ini disebabkan oleh hilangnya produksi estrogen dan progesteron dari plasenta secara
tiba-tiba yang menyebabkan laktogenik prolaktin mengambil alih peran produksi air susu
sehingga kelenjar payudaralah yang mulai progresif menyekresikan air susu dalam
jumlah besar.

Kolostrum mengandung protein 8,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, lemak 2,5%, garam dan
mineral 0,4%, air 85,1% dan vitamin larut lemak. Selain itu, kolostrum juga tinggi
immunoglobulin A “IgA” yang berperan sebagai imun pasif pada bayi. Kemudian
kolostrum juga dapat berfungsi sebagai pencahar yang dapat membersihkan saluran
pencernaan bayi baru lahir, volume kolostrum sekitar 150-300 ml/24 jam.

ASI Masa Transisi “ASI hari 5-10”

ASI masa transisi terjadi pada hari ke-5 sampai hari ke-10 dimana berhentinya produksi
kolostrum lebih dua minggu setelah melahirkan dan produksi ASI oleh kelenjar payudara
mulai stabil. Kandungan protein dalam air susu semakin menurun, namun kandungan
lemak, laktosa, vitamin larut air dan juga volume ASI akan semakin meningkat.
Peningkatan volume ASI dipengaruhi oleh lamanya menyusui yang kemudian akan
digantikan oleh ASI matang. Sedangkan adanya penurunan komposisi protein dalam ASI
diharapkan ibu menambahkan protein dalam asupan makanannya.

ASI Matur

ASI matur merupakan ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai seterusnya dan
komposisinya relatif konstan. Kandungan utama ASI matur ialah laktosa “karbohidrat”
yang merupakan sumber energi untuk otak. Konsentrasi laktosa pada air susu manusia,
kira-kira lebih banyak 50% dibandingkan dengan susu sapi. Walaupun demikian angka
kejadian diare karena intoleransi laktosa jarang ditemukan pada bayi yang mendapatkan
ASI karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa yang terdapat dalam
susu sapi.

Selain itu, ASI kaya akan protein whey yang sifatnya mudah diserap oleh usus bayi.
Kemudian ASI matur juga mengandung kadar lemak omega 3 dan omega 6 tinggi yang
berperan dalam perkembangan otak bayi. Disamping itu, ASI matur juga mengandung
asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksonik “DHA” dan asam
arakidonat “ARA” yang penting dalam perkembangan jaringan syaraf serta retina mata.

KOMPOSISI ASI

Lemak

ASI mengandung lemak yang mudah dicerna dan diserap bayi karena mengandung enzim
lipase yang berperan dalam mencerna lemak. Lemak utama ASI ialah lemak ikatan
panjang “omega-3, omega-6, DHA dan asam arakhidonat” yaitu suatu asam lemak
esensial untuk nyelinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan otak.

Karbohidrat
Karbohidrat utama yang terdapat di dalam ASI ialah laktosa “gula” dan kandungannya
sekitar 20-30% lebih banyak dibandingkan susu sapi. Laktosa dapat meningkatkan
penyerapan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang.

Selain itu, Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik yaitu
Lactobacillis bifidud. Hasil fermentasi laktosa ialah asam laktat yang akan memberikan
suasana asam dalam usus bayi sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

Protein

Protein utama ASI ialah whey yang mudah dicerna oleh bayi sehingga tidak
menyebabkan gangguan intestinal. Kandungan protein ini sekitar 60%, kemudian ASI
mengandung alfa-laktalbumin yang jarang menyebabkan alergi seperti halnya yang
terdapat pada susu sapi.

Selain itu, ASI juga mengadung lacroferin yang berperan sebagai pengangkut zat besi dan
juga sistem imun usus bayi dari bakteri patogen. Hal ini dikarenakan, Laktoferin
membiarkan flora normal usus untuk tumbuh dan membuh bakteri patogen. Zat imun lain
yang terkandung dalam ASI ialah kelompok antibiotik alami yaitu lysosyme dan taurine.
Taurine berperan dalam pertumbuhan otak, susunan saraf, juga penting untuk
pertumbuhan retina.

Vitamin, Mineral Dan Zat Besi ASI

ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan mudah diserap oleh
bayi.

Immunoglobulin A “IgA”

ASI tidak hanya berperan sebagi imunisasi aktif yang merangsang pembentukan daya
tahan tubuh bayi, melainkan juga berperan sebagai imunisasi pasif yang akan melindungi
usus bayi pada minggu pertama kehidupan dari alergen karena mengandung
immunoglobulin A “lgA”.

MANFAAT ASI BAGI TUMBUH KEMBANG BAYI

Baik untuk Saluran Pencernaan

Manfaat ASI yang pertama adalah baik untuk saluran pencernaan bayi. Sejumlah pakar
merekomendasikan pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan. ASI mengandung semua yang
dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama kehidupan dalam proporsi yang tepat.

Selama hari-hari pertama setelah kelahiran, payudara menghasilkan cairan kental dan
kekuningan yang disebut kolostrum. Kolostrum tinggi protein, rendah gula dan sarat dengan
senyawa bermanfaat. Kolostrum adalah susu pertama yang ideal bagi saluran pencernaan bayi
yang belum matang berkembang.

Memperkuat Antibodi

ASI sarat dengan antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri. Kolostrum
menyediakan jumlah imunoglobulin A (IgA) yang tinggi, serta beberapa antibodi lainnya. IgA
melindungi bayi dari sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan
sistem pencernaan bayi

Ketika ibu terkena virus atau bakteri, tubuhnya mulai memproduksi antibodi. Antibodi ini
kemudian disekresikan ke dalam ASI dan diberikan kepada bayi selama menyusui, cara ini dapat
memberi bayi antibodi yang membantu melawan patogen yang menyebabkan penyakit.

Meski begitu, jika ibu sedang sakit, Anda tetap harus menerapkan kebersihan yang ketat. Cuci
tangan sesering mungkin dan cobalah untuk tidak menginfeksi bayi. Sejumlah penelitian
menunjukkan bahwa bayi yang tidak mendapatkan ASI lebih rentan terhadap masalah kesehatan
seperti pneumonia, diare dan infeksi.

Mengurangi Risiko Penyakit Tertentu


Berikut ini adalah berbagai manfaat ASI eksklusif yang berguna untuk mengurangi risiko
penyakit, di antaranya:

Infeksi telinga tengah: Pemberian ASI eksklusif selama 3 bulan atau lebih dapat mengurangi
risiko hingga 50%, sementara menyusui ASI sementara dapat mengurangi risiko sebesar 23%.

Infeksi saluran pernapasan: Menyusui eksklusif selama lebih dari 4 bulan mengurangi risiko
rawat inap untuk infeksi jenis ini hingga 72%.

Pilek dan infeksi: Bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan mungkin memiliki risiko
hingga 63% lebih rendah terkena pilek dan infeksi tenggorokan yang serius.

Infeksi usus: Manfaat ASI yang bisa didapatkan adalah penurunan sebesar 64% kasus infeksi
usus.

Kerusakan jaringan usus: Memberikan ASI pada bayi prematur dikaitkan dengan penurunan
sekitar 60% dalam insiden necrotizing enterocolitis.

Penyakit celiac: Bayi yang mendapatkan ASI memiliki risiko 52% lebih rendah terkena penyakit
ini.

Penyakit radang usus: Manfaat ASI bagi bayi membuatnya 30% lebih kecil untuk terserang
penyakit radang usus pada masa anak-anak.

Diabetes: Menyusui selama minimal 3 bulan dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 1
(hingga 30%) dan diabetes tipe 2 (hingga 40%) pada anak.

Leukemia: Menyusui selama 6 bulan atau lebih dikaitkan dengan penurunan 15-20% risiko
leukemia pada anak.

Selain mengurangi risiko banyak infeksi, manfaat ASI juga telah terbukti secara signifikan
mengurangi keparahan penyakit. Perlu diketahui, efek perlindungan dari ASI tampaknya hanya
bertahan sepanjang masa anak-anak hingga dewasa.

Membantu Perkembangan Otak Lebih Optimal


Beberapa penelitian menunjukkan terdapat perbedaan dalam perkembangan otak antara bayi
yang diberi ASI dan yang diberi susu formula. Perbedaan ini mungkin karena keintiman fisik,
sentuhan, dan kontak mata yang berhubungan dengan menyusui.

Studi lain menunjukkan bahwa manfaat ASI membuat skor kecerdasan yang lebih tinggi dan
kecil kemungkinannya untuk mengembangkan masalah dengan perilaku dan pembelajaran
seiring bertambahnya usia.

Namun, efek yang paling menonjol terlihat pada bayi prematur, yang memiliki risiko lebih tinggi
terhadap masalah perkembangan.

Beberapa penelitian ini dengan jelas menunjukkan bahwa manfaat ASI bagi bayi memiliki efek
positif yang signifikan terhadap perkembangan otak jangka panjang.

Mengurangi Risiko Sudden Infant Death Syndrome

Sudden infant death syndrome atau SIDS adalah kematian mendadak pada bayi yang berusia di
bawah 1 tahun, dan bisa terjadi tanpa menimbulkan gejala sebelumnya. Guna mencegah
terjadinya SIDS, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah mendapatkan manfaat ASI.
Seorang anak yang mendapatkan ASI eksklusif diketahui memiliki 20 persen lebih rendah untuk
mengalami SIDS.

Mencegah Terjadinya Alergi

Dibanding dengan ASI, bayi yang mengonsumsi susu sapi atau kedelai memiliki risiko lebih
tinggi untuk menderita reaksi alergi begitu mulai mengonsumsi makanan padat. ASI memiliki
kemampuan melindungi terhadap penyakit dan alergi karena zat yang disebut secretory
immunoglobulin A (IgA).

Zat ini menjaga terhadap serangan kuman dengan membentuk lapisan pelindung pada selaput
lendir di usus, hidung, dan tenggorokan bayi. Saat terpapar bakteri, tubuh bayi merespons
patogen dengan membuat IgA yang spesifik untuk penyakit yang mencoba masuk ke dalam
tubuh.

Membantu Mengontrol Berat Badan


Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI cenderung menjadi gemuk
saat remaja atau dewasa. Hal ini mungkin disebabkan karena anak yang menyusui hanya belajar
makan sampai rasa lapar mereka terpenuhi.

ASI juga mengandung lebih sedikit insulin (yang menciptakan lemak) dan menjaga berat badan
pada tahap awal kehidupan. Kenaikan berat badan yang cepat saat bayi dapat dikaitkan dengan
obesitas di kemudian hari.

Membuat Vaksin Lebih Efektif

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI memiliki respons antibodi yang
lebih baik terhadap vaksin daripada bayi yang diberi susu formula.

Melindungi dari Penyakit Kronis

Manfaat ASI berikutnya adalah melindungi bayi dari penyakit seperti meningitis tulang
belakang, diabetes tipe 1, dan limfoma Hodgkin.

Melindungi dari Eksim

Jika di dalam keluarga memiliki riwayat eksim atau alergi, sepertinya bayi Anda harus
mendapatkan manfaat ASI. Protein dalam susu sapi dan susu formula kedelai dapat merangsang
reaksi alergi dan eksim, sedangkan protein dalam ASI lebih mudah dicerna.

Hubungan dengan Anak Lebih Dekat

Melakukan kontak fisik dengan bayi adalah sesuatu yang penting. Menyusui ASI memungkinkan
Anda untuk mengambil waktu tenang dan rileks antara kulit ibu dan anak. Meski begitu,
hubungan antara orang tua dengan anak juga bisa dibangun meski pemberian ASI dilakukan
dengan botol.

Mencegah Penyakit Menular

Seorang bayi yang mendapatkan ASI eksklusif lebih rendah untuk mengalami penyakit menular
seperti diare, pneumonia, infeksi telinga, necrotizing enterocolitis (NEC) atau enterokolitis
nekrotikans, dan infeksi setelah persalinan pada bayi prematur.

Menjaga Kondisi Gigi


Manfaat ASI yang terakhir adalah menjaga kesehatan gigi dengan risiko kerusakan gigi yang
lebih kecil.

MANFAAT PEMBERIAN ASI BAGI IBU

Menurunkan Risiko Kanker Payudara dan Ovarium

Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang menyusui memiliki risiko lebih kecil terkena
kanker payudara dan kanker ovarium di masa mendatang.

Membantu Menurunkan Berat Badan

Seorang ibu yang memberikan ASI secara eksklusif lebih mudah untuk menurunkan berat badan.
Saat menyusui, biasanya seorang ibu membakar sekitar 300 hingga 500 kalori dalam sehari.

Menurunkan Risiko Osteoporosis

Tubuh seorang wanita akan menyerap kalsium lebih efisien saat menyusui dan hamil–jika
diimbangi dengan makan makanan yang mengandung kalsium. Hal inilah yang membuat risiko
osteoporosis pada ibu yang sedang menyusui mengalami penurunan.

Menurunkan Risiko Depresi

Wanita yang menyusui tampaknya mengalami depresi pasca-persalinan yang lebih rendah,
dibanding ibu yang menyapih lebih awal atau tidak menyusui.

Namun, wanita yang mengalami depresi pasca-persalinan lebih awal setelah melahirkan juga
lebih cenderung mengalami kesulitan menyusui atau menyusui dalam durasi yang singkat.

Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah peningkatan jumlah oksitosin yang
diproduksi selama kelahiran dan menyusui. Oksitosin tampaknya memiliki efek anti-kecemasan
jangka panjang. Hormon ini juga memengaruhi daerah otak tertentu yang mempromosikan
pengasuhan dan relaksasi.

Mencegah Menstruasi

Menyusui secara terus menerus bisa menghentikan ovulasi dan menstruasi. Beberapa wanita
bahkan telah menggunakan kondisi ini sebagai alat kontrasepsi alami selama beberapa bulan
pertama setelah melahirkan. Namun, cara ini bukanlah metode KB yang efektif.
BAB III

KESIMPULAN

Adapun beberapa hal yang dapat kami simpulkan dari isi makala ini adalah sebagai berikut :

ASI memiliki manfaat yang banyak bagi tumbuh kembang bayi diataranya :

Baik untuk saluran pencernaan

Memperkuat antibodi

Mengurangi risiko dari berbgai macam penyakit

Membantu perkembangan otak anak

Mengurangi risiko sudden infant death syndrome

Membantu mencegah alergi

Mengontrol berat badan

Melindungi dari penyakit kronis

Membuat vaksin lebih kuat

Melindungi dari eksim

Membuat hubungan anak lebih dekat

Mencegah penyakit menular

Merawat kondisi gigi


Manfaat ASI bagi Ibu:

Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium

Menurunkan risiko terkena osteoporosis

Membantu menurunkan berat badan

Menurunkan risiko depresi

Menvegah menstruasi

Anda mungkin juga menyukai