MAKALAH
“Analisis Jaringan Sosial Kelompok Al Qaeda dan Jemaah Islamiyah Dalam
Aksi Terorisme Bom Bali Sebagai Transnational Organized Crime”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester Genap 2019/2020 Mata Kuliah
Kejahatan Terorganisasi dan Transnasional
Disusun Oleh:
1743500496
JAKARTA
2020
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................................2
BAB 1.................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................................................3
Latar Belakang...............................................................................................................................3
Permasalahan.................................................................................................................................5
Tujuan Penelitian...........................................................................................................................5
Secara Akademis.......................................................................................................................5
Secara Praktis............................................................................................................................5
BAB 2.................................................................................................................................................6
KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................................................6
2.1 Review Jurnal...................................................................................................................6
2.2 Definisi Konsep................................................................................................................7
2.2.1 Kejahatan Terorganisasi...........................................................................................7
2.2.2 Terorisme dan Kejahatan Terorganisasi..................................................................7
2.2.3 Kejahatan Transnasional..........................................................................................8
2.2.4 Transnational Organized Crime...............................................................................8
2.2.5 Teori Jaringan Sosial................................................................................................9
2.2.6 Peristiwa Bom Bali ( Hubungan antara Jemaah Islamiyah dengan Al-Qaeda)....11
BAB 3...............................................................................................................................................13
METODE PENELITIAN.................................................................................................................13
3.1 Pendekatan Penelitian.....................................................................................................13
3.2 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................14
3.2.1 Studi Literatur........................................................................................................14
BAB 4...............................................................................................................................................15
PEMBAHASAN..............................................................................................................................15
4.1 Analisis Jaringan Sosial Fenomena Terorisme Bom Bali..............................................15
4.2 Fenomena Bom Bali Sebagai Wujud Transnational and Organized Crime...................16
BAB 5...............................................................................................................................................19
PENUTUP........................................................................................................................................19
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu motif dari terorisme pelaku terorisme sama sekali tidak
mengganggap tindakannya sebagai teror. Dalam keyakinan mereka, manusia
hidup senantiasa dalam keadaan terpenjara dan sengsara; karena itu diperlukan
adanya suatu kematian yang cepat untuk penyelamatan. Pelaksanaan terorisme
bertujuan untuk penyelamatan nyawa orang lain sebagai tindakan mulia; jauh dari
maksud menakut-nakuti, apalagi menebar rage of terror (Nitibaskara, 2004).
Dalam (Sherlock, 2002) sasaran dari Jemaah Islamiyah adalah untuk menyerang
kepentingan kepentingan Barat yang ada di Asia Tenggara, dalam kasus ini adalah
di Indonesia. Rencana dari aksi berskala besar ini yaitu untuk menandakan
peringatan satu tahun Serangan 9/11 (Simanjuntak, 2017).
dan Alqaeda yang ada dalam penelitian ini menunjukkan tentang masing-masing
bagian memainkan peran mereka, hingga menunjukan pada satu kesatuan
pencapaian keinginan bersama dalam memberantas kepentingan-kepentingan
barat dan juga memperjuangkan ideologi mereka.
1.2 Permasalahan
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2. Jaringan sentiment (jaringan emosi) yang terbentuk atas dasar hubungan sosial
yang bermuatan emosi yang dimana hubungan sosial itu sendiri menjadi tujuan
tindakan sosial misalnya dalam pertemanan, percintaan atau hubungan kerabat,
dan sejenisnya.
a. Adanya ikatan antar aktor yang bersifat simetris dalam intensitasnya. Aktor
saling memasok dengan intensitas yang sangat besar sehingga memunculkan rasa
kedekatan.
b. Ikatan antar individu sangatlah luas yang dapat dianalisis. Bersamaan dengan
kuatnya ikatan sosial yang terbangun bersifat terstruktur dan kuat.
d. Ikatan asimetris yang terdapat pada jaringan sosial sebagai akibat sumberdaya
terbatas akan tersebar secara tidak merata.
2.2.6 Peristiwa Bom Bali ( Hubungan antara Jemaah Islamiyah dengan Al-
Qaeda)
Bom Bali adalah aksi serangan teroris dengan skala paling besar sekaligus
dengan kerusakan paling parah tidak hanya bagi Indonesia, namun juga bagi Asia
Tenggara. Serangan teror yang berjarak hanya setahun dari tragedi 9/11 di
Amerika ini sangat mengagetkan, sekaligus memaksa pemerintah Indonesia untuk
menelan pil pahit karena sebelumnya konsisten menyangkal keberadaan jaringan
teroris di Indonesia.
menewaskan 202 orang serta melukai 209 orang lainnya. Dari 202 korban yang
tewas , 164 orang di antaranya warga asing dari 24 negara, 28 orang lainnya
warga Indonesia.
Sumber: BNPT
BAB 3
METODE PENELITIAN
BAB 4
PEMBAHASAN
I terdiri dari dua ketua, dua koordinator, lima perakit bom, tiga logistik, dua orang
sebagai “supporter” yang menyokong aksi serangan, dua pelaku bom bunuh diri,
empat orang yang melakukan aksi pencurian untuk mendanai serangan. Berikut
ini adalah keterangan tentang para pelaku Bom Bali I (The Sydney Morning
Herald, n.d.).
Ketua dari kelompok ini adalah Abu Bakar Ba’asyir dan Riduan
Isammudin atau Hambali. Abu Bakar Ba’asyir berperan sebagai pemimpin
spiritual anggota kelompok teroris. Ba’asyir adalah imam yang mengajarkan
doktrin jihad yang menyebabkan banyak pembom Bali masuk kedalam kehidupan
radikalisme. Kemudian, Hambali sebagai orang yang memersatukan tim dan
mengkoordinasi pendanaan. Kemudian, koordinator serangan Bom Bali I adalah
Mukhlas atau Ali Ghufron dan Imam Samudra. Mukhlas mengaku menjadi kepala
operasi JI, tetapi hanya sebagai pemandu spiritual para pelaku bom. Koordinator
kedua adalah Imam Samudra, sebagai ahli komputer dalam aksi serangan Bom
Bali. Ia memilih target dalam Bom Bali dan memimpin rapat perencanaan. Perakit
bom dalam serangan ini terdiri dari lima orang yaitu Dr. Azahari bin Husin,
Dulmatin, Umar Patek, Sarjiyo atau Sawad dan Abdul Ghoni. Kemudian di bagian
logistik terdiri dari Idris, Amrozi bin Nurhasyim, dan Ali Imron. Setelah
penyerangan direncanakan, kemudian pelaku bom bunuh diri yang telah dipilih
segera mengeksekusi rencana tersebut. Pelaku tersebut antara lain Iqbal dan Jimi.
Iqbal adalah pelaku yang mengenakan bom rompi buatan ke dalam Paddy’s Pub,
ia menarik tali pemicu dan meledakkan bom pertama. Sedangkan Jimi adalah
pelaku yang mengendarai mobil van ke Sari Club dan meledakkan bom di mobil
tersebut.
Al Qaeda adalah kelompok separatis islam yang berasal dari Iraq yang
memberikan bantuan dana kepada kelompok Jemaah Islamiyah dalam aksi teror
Bom Bali sehingga fenomena bom bali termasuk dalam kategori kejahatan
terorganisasi dan transnasional.
BAB 5
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gerakan radikal yang melakukan aksi teror di Indonesia yakni Bom Bali
yang termasuk dalam kajian kejahatan terorganisasi dan transnasional. Al Qaeda
dan Jemaah Islamiyah memiliki tujuan atau ideologi yang sama dalam memerangi
kepentingan barat dan jihad sehingga jaringan yang terbentuk antara keduanya
memiliki ikatan yang kuat dan juga berdasarkan sebuah kepentingan. Dalam
menjalankan aksinya Jemaah Islamiyah memiliki struktur khusus yakni Ketua dari
kelompok ini adalah Abu Bakar Ba’asyir dan Riduan Isammudin atau Hambali.
Abu Bakar Ba’asyir berperan sebagai pemimpin spiritual anggota kelompok
teroris. Ba’asyir adalah imam yang mengajarkan doktrin jihad yang menyebabkan
banyak pembom Bali masuk kedalam kehidupan radikalisme. Kemudian, Hambali
sebagai orang yang memersatukan tim dan mengkoordinasi pendanaan.
Kemudian, koordinator serangan Bom Bali I adalah Mukhlas atau Ali Ghufron
dan Imam Samudra. Mukhlas mengaku menjadi kepala operasi JI, tetapi hanya
sebagai pemandu spiritual para pelaku bom. Koordinator kedua adalah Imam
Samudra, sebagai ahli komputer dalam aksi serangan Bom Bali. Ia memilih target
dalam Bom Bali dan memimpin rapat perencanaan. Perakit bom dalam serangan
ini terdiri dari lima orang yaitu Dr. Azahari bin Husin, Dulmatin, Umar Patek,
Sarjiyo atau Sawad dan Abdul Ghoni. Kemudian di bagian logistik terdiri dari
Idris, Amrozi bin Nurhasyim, dan Ali Imron.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Jurnal
Simanjuntak, S. Y., & Utomo, T. C. (2016). 13. Analisis Kerja Sama Bilateral
Indonesia Dengan Australia Dalam Penanggulangan Terorisme Sebagai
Kejahatan Transnasional Terorganisir (2002-2015). Journal of
International Relations, 2(3), 117-127.
Kuliah Online
Website
Pazos, Rodolfo, Michael Bachelard dan Andrew Forbes. “The first Bali bombing:
ten years on”. The Sydney Morning Herald. http://smh.com.au Diakses 20
Mei 2020
Gunawan, Rizki. (12 Oktober 2014). “12-10-2002: Bom Bali I Renggut 202
Nyawa”. Liputan6. HYPERLINK "http://news.liputan6.com"
http://news.liputan6.com Diakses 20 Mei 2020