Anda di halaman 1dari 20

Bab I

Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Buku ini adalah buku yang ditulis oleh Liswidyawati Rahayu,S.Si


terbitan NUANSA Tahun 2010 berjudul Waspada Wabah Penyakit(Panduan Untuk
Orang Awam).Berikut spesifikasi buku:

Judul : Waspada Wabah Penyakit


Pengarang : Liswidyawati Rahayu,S.Si
Tahun Terbit : 2010
Cetakan :I
Penerbit : NUANSA,Bandung
Tebal Halaman : 152 halaman

Akhir-akhir ini,berbagai macam penyakit mewabah dan membuat kita


khawatir terhadap kondisi kesehatan kita dan kkeluarga kita.Banyak media penularan
yang digunakan oleh virus,bakteri,dan kuman penyakit lain untuk menjangkiti
manusia.Sebutlah flu burung dan flu babi yang sudah masuk ke Indonesia.Penyakit ini
dapat menular dengan cepat,tanpa disadari,dan menyebabkan kematian.
Wabah(epidemi) adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya
penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang,maupun untuk menyebut
penyakit yang menyebar tersebut.Wabah penyakit dipelajari dalam cabang ilmu
epidemiologi.
Dalam epidemiologi,epidemic(dari bahasa Yunani epi-pada+demos-
rakyat)adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu
manusia,dalam suatu periode wakt tertentu,dengan laju melampaui
laju”ekspektasi”(dugaan),yang didasarkan pada pengalaman mutakhir.Dengan kata
lain,epidemik adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang di
duga.Jumlah kasus baru penyakit didalamsuatu populasi dalam periode waktu tertentu
disebut incidencerate(laju timbuulnya penyyakit.
Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu(disebut
outbreak,yaitu serangan penyakit),lingkup yang lebih luas((epidemic),atau bahkan
lingkup global(pandemi).
1.2 Tujuan Penulisan

Membuat pembaca mengetahui apa itu wabah(epidemi),dan waspada akan


wabah(epidemi).Serta tahu tentang jenis-jenis penyakitnya

1.3. Rumusan Masalah

- Bagaimana cara mengenal dan menanggulangi wabah penyakit untuk orang awam?
- Apa saja penggolongan Epidemi?
- Apa saja jenis-jenis penyakit Epidemi?
- Bagaimana sejarah Epidemi?
- Apa itu Epidemiologi?
- Bagaimana sejarah Epidemiologi?
- Apa pengertian penyakit menular dan tidak menular?

1.4. Manfaat Penulisan

Buku ini mengajak kita untuk tahu cara waspada,selalu melindungi diri dan
keluarga kita dari wabah(epidemi).Setelah memahami hakikat wabah(epidemi) dan
jenis-jenisnya,kita tidak akan panik menghadapi berbagai wabah(epidemi).Karena
kepanikan akan menceggah kita mmengambil tindakan yang bijaksana.
Bab II

Kerangka Penulisan

2.1.Kerangka Teori

Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya


penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut
penyakit yang menyebar tersebut. Wabah dipelajari dalam epidemiologi.
Dalam epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos
rakyat) adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu
manusia, dalam suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju
"ekspektasi" (dugaan), yang didasarkan pada pengalaman mutakhir. Dengan kata lain,
epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah
kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut
incidence rate (bahasa Inggris; "laju timbulnya penyakit").
Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat
dikatakan sama dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi ... keadaan
yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka"
(UU 4/1984).Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut
outbreak, yaitu serangan penyakit), lingkup yang lebih luas ("epidemi") atau bahkan
lingkup global (pandemi).
Penyakit-yang-umum yang terjadi pada laju yang konstan namun
cukup tinggi pada suatu populasi disebut sebagai endemik. Contoh penyakit endemik
adalah malaria di sebagian Afrika (misalnya, Liberia). Di tempat seperti itu, sebagian
besar populasinya diduga terjangkit malaria pada suatu waktu dalam masa
hidupnya.Contoh wabah yang cukup dikenal termasuk wabah pes yang terjadi di
Eropa pada zaman pertengahan yang dikenal sebagai the Black Death ("kematian
hitam"), pandemi influensa besar yang terjadi pada akhir Perang Dunia I, dan epidemi
AIDS dewasa ini, yang oleh sekalangan pihak juga dianggap sebagai pandemi.
Endemi yaitu(dari bahasa Yunani en-di dalam + demos-rakyat)pada
suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa
adanya pengaruh dari luar.Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila
setiap orang yang terinfeksi penyakit tersebut menularkan kepada orang lain.Pandemi
yaitu (dari bahasa Yunani pan-semua + demos rakyat)atau epidemik global atau
wabah global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam
daerah geografis yang luas.1

2.2 Kerangka Konsep

Menurut saya suatu infeksi dikatakan sebagai endemik (dari bahasa


Yunani en- di dalam + demos rakyat) pada suatu populasi jika infeksi tersebut
berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.
Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang yang
terinfeksi penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara rata-
rata). Bila infeksi tersebut tidak lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi tidak
bertambah secara eksponensial, suatu infeksi dikatakan berada dalam keadaan tunak
endemik (endemic steady state). Suatu infeksi yang dimulai sebagai suatu epidemi
pada akhirnya akan lenyap atau mencapai keadaan tunak endemik, bergantung pada
sejumlah faktor, termasuk virulensi dan cara penularan penyakit bersangkutan.
Dalam bahasa percakapan, penyakit endemik sering diartikan sebagai
suatu penyakit yang ditemukan pada daerah tertentu. Sebagai contoh, AIDS sering
dikatakan "endemik" di Afrika walaupun kasus AIDS di Afrika masih terus
meningkat (sehingga tidak dalam keadaan tunak endemik). Lebih tepat untuk
menyebut kasus AIDS di Afrika sebagai suatu epidemi.

1
Rahman,Wabah yang mengerikan.Yogyakarta:ensiklopedia.hlm 210.
BAB III

SINOPSIS

Setiap hari dimana saja wabah penyakit(epidemi),mengintai


anda.Apalagi kini di era globalisasi,lancarnya transportasi membuat orang mudah
berpergian ke mana saja.Penularan penyakit menjadi semakin meluas
wilayahnya.Setiap benda yang anda temui,setiap makanan dan minuman yang anda
konsumsi,bahkan setiap udara yang anda hirup bisa mengandung kuman penyakit
berbahaya. Namun tahukah anda bahwa mencegah lebih baik dari pada
mengobati?.Laporan ini akan memberikan informasi untuk ada mengenai cara
mencegah atau cara menghindari epidemik,dan jenis-jenis penyakitnya?.Penentuan
suatu kejadian sebagai epidemi dapatlah bersifat subyektif,sebagian bergantung pada
hal-hal apa yang termasuk dalam ekspektasi.

Karena didasarkan pada ekspektasi atau yang dianggap


normal,bebrapa kasus timbulnya penyakit yang umum(seperti pilek)tidak digolongkan
sebagai epidemi.Epidemi digolongkan dalam berbagai jenis berdasarkan pada asal
muasal dan pola penyebarannya.Epidemi dapat melibatkan paparan
tunggal(sekali),paparan berkali-kali,maupun paparan terus menerus terhadap
penyebabb ;penyakitnya.Penyakitnyya yang terlibat dapat disebarkan oleh vektor
biologis,dari orang ke orang,ataupun dari sumber yang sama seperti air yang tercemar.
BAB IV

PEMBAHASAN
3.1 Apa itu Epidemi?

Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya


penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut
penyakit yang menyebar tersebut. Wabah dipelajari dalam epidemiologi.
Dalam epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos
rakyat) adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu
manusia, dalam suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju
"ekspektasi" (dugaan), yang didasarkan pada pengalaman mutakhir. Dengan kata
lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga.
Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu
disebut incidence rate (bahasa Inggris; "laju timbulnya penyakit").
Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat
dikatakan sama dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi ... keadaan
yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka"
(UUD4/1984).
Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut
outbreak, yaitu serangan penyakit), lingkup yang lebih luas ("epidemi") atau bahkan
lingkup global (pandemi).Penyakit-yang-umum yang terjadi pada laju yang konstan
namun cukup tinggi pada suatu populasi disebut sebagai endemik. Contoh penyakit
endemik adalah malaria di sebagian Afrika (misalnya, Liberia). Di tempat seperti itu,
sebagian besar populasinya diduga terjangkit malaria pada suatu waktu dalam masa
hidupnya.
Contoh wabah yang cukup dikenal termasuk wabah pes yang terjadi di
Eropa pada zaman pertengahan yang dikenal sebagai the Black Death ("kematian
hitam"), pandemi influensa besar yang terjadi pada akhir Perang Dunia I, dan
epidemi AIDS dewasa ini, yang oleh sekalangan pihak juga dianggap sebagai
pandemi.
3.2 Jenis-jenis Epidemi

Penentuan suatu kejadian sebagai epidemi dapatlah bersifat subjektif,


sebagian bergantung pada hal-hal apa yang termasuk dalam "ekspektasi". Karena
didasarkan pada "ekspektasi" atau yang dianggap normal, beberapa kasus timbulnya
penyakit-yang-sangat-jarang seperti rabies dapat digolongkan sebagai "epidemi",
sementara banyak kasus timbulnya penyakit-yang-umum (seperti pilek) tidak
digolongkan sebagai epidemi.
Epidemi digolongkan dalam berbagai jenis berdasarkan pada asal-
muasal dan pola penyebarannya. Epidemi dapat melibatkan paparan tunggal (sekali),
paparan berkali-kali, maupun paparan terus-menerus terhadap penyebab
penyakitnya. Penyakit yang terlibat dapat disebarkan oleh vektor biologis, dari orang
ke orang, ataupun dari sumber yang sama seperti air yang cemar.

3.3 Endemik

Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik (dari bahasa Yunani en- di


dalam + demos rakyat) pada suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung di
dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.
Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang
yang terinfeksi penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara
rata-rata). Bila infeksi tersebut tidak lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi tidak
bertambah secara eksponensial, suatu infeksi dikatakan berada dalam keadaan tunak
endemik (endemic steady state). Suatu infeksi yang dimulai sebagai suatu epidemi
pada akhirnya akan lenyap atau mencapai keadaan tunak endemik, bergantung pada
sejumlah faktor, termasuk virulensi dan cara penularan penyakit bersangkutan.
Dalam bahasa percakapan, penyakit endemik sering diartikan sebagai
suatu penyakit yang ditemukan pada daerah tertentu. Sebagai contoh, AIDS sering
dikatakan "endemik" di Afrika walaupun kasus AIDS di Afrika masih terus
meningkat (sehingga tidak dalam keadaan tunak endemik). Lebih tepat untuk
menyebut kasus AIDS di Afrika sebagai suatu epidemi.
Pandemi.
3.4 Pandemik

Suatu pandemi (dari bahasa Yunani pan semua + demos rakyat) atau
epidemi global atau wabah global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada
banyak orang dalam daerah geografi yang luas.Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi:
- timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi
bersangkutan
- agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius
- agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia
Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemi
hanya karena menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang
dikenal sebagai kanker menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak
digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan.

3.5 Kekhawatiran akan terjadinya wabah global baru

Penyakit-penyakit yang mungkin dapat menjangkit secara pandemik


mencakup di antaranya demam Lassa, demam Rift Valley, virus Marburg, virus
Ebola dan Bolivian hemorrhagic fever. Namun demikian, sampai dengan tahun
2004, kemunculan penyakit-penyakit tersebut pada populasi manusia sangatlah
virulen sampai-sampai tidak tersisa lagi dan hanya terjadi di daerah geografis
terbatas. Dengan demikian, saat ini penyakit-penyakit tersebut berdampak terbatas
bagi manusia.

HIV—virus penyebab AIDS—dapat dianggap sebagai suatu


pandemi, namun saat ini paling meluas di Afrika bagian selatan dan timur. Virus
tersebut ditemukan terbatas pada sebagian kecil populasi pada negara-negara lain,
dan menyebar dengan lambat di negara-negara tersebut. Pandemi yang
dikhawatirkan dapat benar-benar berbahaya adalah pandemi yang mirip dengan
HIV, yaitu penyakit yang terus-menerus berevolusi.Pada tahun 2003, terdapat
kekhawatiran bahwa SARS, suatu bentuk baru pneumonia yang sangat menular,
dapat menjadi suatu pandemi.

Selain itu, terdapat catatan pandemi influensa tiap 20–40 tahun dengan
tingkat keparahan berbeda-beda. Pada Februari 2004, virus flu burung dideteksi pada
babi di Vietnam, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan munculnya galur virus
baru. Yang ditakutkan adalah bahwa jika virus flu burung bergabung dengan virus
flu manusia (yang terdapat pada babi maupun manusia), subtipe virus baru yang
terbentuk akan sangat menular dan mematikan pada manusia. Subtipe virus
semacam itu dapat menyebabkan wabah global influensa yang serupa dengan flu
Spanyol ataupun pandemi lebih kecil seperti flu Hong Kong.

Antara Oktober 2004 dan Februari 2005, sekitar 3.700 perangkat uji
yang mengandung virus penyebab Flu Asia 1957 tanpa sengaja terkirim ke seluruh
dunia dari sebuah laboratorium di Amerika Serikat.Pada bulan November 2004,
direktur WHO daerah barat menyatakan bahwa pandemi influensa tak dapat
dihindari dan mendesak dibuatnya rancangan untuk mengatasi virus influensa.

Pada bulan Oktober 2005, kasus flu burung (dari galur mematikan
H5N1) ditemukan di Turki setelah memakan sejumlah korban jiwa di berbagai
negara (termasuk Indonesia) sejak pertama kali diidentifikasi pada tahun 2003.
Namun demikian, pada akhir Oktober 2005 hanya 67 orang meninggal akibat H5N1;
hal ini tidak serupa dengan pandemi-pandemi influensa yang pernah terjadi.

3.6 Kejadian Luar Biasa

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di
Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah
penyakit.Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen


No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar
Biasa. Menurut aturan itu, suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur:

 Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
 Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
 Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
 Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
3.7 Sejarah Epidemi

Pada tahun 430 sebelum Masehi,saat berlangsung Perang


Peloponnesia antara dua kota utama di Yunani kuno,yaitu Athena dan Sparta,rakyat
Athena dilanda wabah penyakit mematikan yang sampai hari ini belum berhasil di
kenali.

Ahli sejarah Yunani kala itu,Thucydides selamat dari penyakit


tersebut dan menggambarkan gejala penyakit itu dengan begitu gambling sampai
membuat pembacanya ketakutan.Warga yang sehat tiba-tiba diserang penyakit,yang
dimulai dengan rasa panas seperti terbakar kepala.Kemudian terjadi radang sampai
merah membara dimata dan organ bagian dalam seperti tenggorokan atau
lidah.Radang itu sampai berdarah dan mengeluarkan bau busuk yang tidak
alami.”tulis Thucydides.

Tetapi itu baru permulaan saja pasien kemudian menderita bersin


dan batuk,diikuti dengan diare,muntah-muntah dan sekujur tubuh kejang.Kulit
penderita menjadi pucat dan penuh benjolan serta bisul.Tenggorokan terasa seperti
terbakar dan penderita terus-menerus merasa haus.

Kebanyakan warga Athena yang terserang penyakit ini meninggal


dunia pada hari ketujuh atau kedelapan.Tetapi ketika penyakit bergerak ke bagian
pencernann tubuh,yanf ditandai dengan luka lambung dan diare yang parah
ditambah dengan daya tahan tubuh yang rentan,kebanyakan orang saat itu yang
menderita penyakit ini juga meninggal.Hanya sedikit orang yang selamat,tetapi
seringkali mereka pun kehilangan jari tangannya,jari kaki,alat vital atau
penglihatannya.Itulah gambaran tentang pandemik pertama di dunia yang tercatat.

Dalam sejarah manusia, telah terjadi banyak wabah besar atau


pandemi yang cukup signifikan. Penyakit dalam wabah-wabah tersebut biasanya
merupakan penyakit yang ditularkan hewan (zoonosis) yang terjadi bersama dengan
domestikasi hewan—seperti influensa dan tuberkulosa. Berikut ini adalah beberapa
contoh wabah besar yang pernah tercatat dalam sejarah:
Pes

Plague of Justinian ("wabah Justinian"), dimulai tahun 541,


merupakan wabah pes bubonik yang pertama tercatat dalam sejarah. Wabah ini
dimulai di Mesir dan merebak sampai Konstantinopel pada musim semi tahun
berikutnya, serta (menurut catatan Procopius dari Bizantium) pada puncaknya
menewaskan 10.000 orang setiap hari dan mungkin 40 persen dari penduduk kota
tersebut. Wabah tersebut terus berlanjut dan memakan korban sampai seperempat
populasi manusia di Mediterania timur.

The Black Death,

Dimulai tahun 1300-an. Delapan abad setelah wabah terakhir,


pes bubonik merebak kembali di Eropa. Setelah mulai berjangkit di Asia, wabah
tersebut mencapai Mediterania dan Eropa barat pada tahun 1348 (mungkin oleh para
pedagang Italia yang mengungsi dari perang di Crimea), dan menewaskan dua puluh
juta orang Eropa dalam waktu enam tahun, yaitu seperempat dari seluruh populasi
atau bahkan sampai separuh populasi di daerah perkotaan yang paling parah
dijangkiti.

Kolera

Pandemi pertama, 1816–1826. Pada mulanya wabah ini terbatas


pada daerah anak benua India, dimulai di Bengal, dan menyebar ke luar India pada
tahun 1820. Penyebarannya sampai ke Republik Rakyat Cina dan Laut Kaspia
sebelum akhirnya berkurang.
Pandemi kedua (1829–1851) mencapai Eropa, London pada tahun 1832, Ontario
Kanada dan New York pada tahun yang sama, dan pesisir Pasifik Amerika Utara
pada tahun 1834.
Pandemi ketiga (1852–1860) terutama menyerang Rusia, memakan korban lebih dari
sejuta jiwa.
Pandemi keempat (1863–1875) menyebar terutama di Eropa dan Afrika.
Pandemi keenam (1899–1923) sedikit mempengaruhi Eropa karena kemajuan
kesehatan masyarakat, namun Rusia kembali terserang secara parah.
Pandemi ketujuh dimulai di Indonesia pada tahun 1961, disebut "kolera El Tor"
(atau "Eltor") sesuai dengan nama galur bakteri penyebabnya, dan mencapai
Bangladesh pada tahun 1963, India pada tahun 1964, dan Uni Soviet pada tahun
1966.
Influensa

"Flu Asiatik", 1889–1890. Dilaporkan pertama kali pada bulan Mei


1889 di Bukhara, Rusia. Pada bulan Oktober, wabah tersebut merebak sampai
Tomsk dan daerah Kaukasus. Wabah ini dengan cepat menyebar ke barat dan
menyerang Amerika Utara pada bulan Desember 1889, Amerika Selatan pada
Februari–April 1890, India pada Februari–Maret 1890, dan Australia pada Maret–
April 1890. Wabah ini diduga disebabkan oleh virus flu tipe H2N8 dan mempunyai
laju serangan dan laju mortalitas yang sangat tinggi.
"Flu Spanyol", 1918–1919. Pertama kali diidentifikasi awal Maret 1918 di basis
pelatihan militer AS di Fort Riley, Kansas, pada bulan Oktober 1918 wabah ini
sudah menyebar menjadi pandemi di semua benua. Wabah ini sangat mematikan dan
sangat cepat menyebar (pada bulan Mei 1918 di Spanyol, delapan juta orang
terinfeksi wabah ini), berhenti hampir secepat mulainya, dan baru benar-benar
berakhir dalam waktu 18 bulan. Dalam enam bulan, 25 juta orang tewas;
diperkirakan bahwa jumlah total korban jiwa di seluruh dunia sebanyak dua kali
angka tersebut. Diperkirakan 17 juta jiwa tewas di India, 500.000 di Amerika Serikat
dan 200.000 di Inggris. Virus penyebab wabah tersebut baru-baru ini diselidiki di
Centers for Disease Control and Prevention, AS, dengan meneliti jenazah yang
terawetkan di lapisan es (permafrost) Alaska. Virus tersebut diidentifikasikan
sebagai tipe H1N1.
"Flu Asia", 1957–1958. Wabah ini pertama kali diidentifikasi di Tiongkok pada awal
Februari 1957, kemudian menyebar ke seluruh dunia pada tahun yang sama. Wabah
tersebut merupakan flu burung yang disebabkan oleh virus flu tipe H2N2 dan
memakan korban sebanyak satu sampai empat juta orang.
"Flu Hong Kong", 1968–1969. Virus tipe H3N2 yang menyebabkan wabah ini
dideteksi pertama kali di Hongkong pada awal 1968. Perkiraan jumlah korban
adalah antara 750.000 dan dua juta jiwa di seluruh dunia.
[sunting]
Kekhawatiran akan terjadinya wabah global baru

Penyakit-penyakit yang mungkin dapat menjangkit secara pandemik mencakup di


antaranya demam Lassa, demam Rift Valley, virus Marburg, virus Ebola dan
Bolivian hemorrhagic fever. Namun demikian, sampai dengan tahun 2004,
kemunculan penyakit-penyakit tersebut pada populasi manusia sangatlah virulen
sampai-sampai tidak tersisa lagi dan hanya terjadi di daerah geografis terbatas.
Dengan demikian, saat ini penyakit-penyakit tersebut berdampak terbatas bagi
manusia.
HIV virus penyebab AIDS

Dapat dianggap sebagai suatu pandemi, namun saat ini paling


meluas di Afrika bagian selatan dan timur. Virus tersebut ditemukan terbatas pada
sebagian kecil populasi pada negara-negara lain, dan menyebar dengan lambat di
negara-negara tersebut. Pandemi yang dikhawatirkan dapat benar-benar berbahaya
adalah pandemi yang mirip dengan HIV, yaitu penyakit yang terus-menerus
berevolusi.

Pada tahun 2003, terdapat kekhawatiran bahwa SARS, suatu bentuk baru pneumonia
yang sangat menular, dapat menjadi suatu pandemi.

Selain itu, terdapat catatan pandemi influensa tiap 20–40 tahun


dengan tingkat keparahan berbeda-beda. Pada Februari 2004, virus flu burung
dideteksi pada babi di Vietnam, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan
munculnya galur virus baru. Yang ditakutkan adalah bahwa jika virus flu burung
bergabung dengan virus flu manusia (yang terdapat pada babi maupun manusia),
subtipe virus baru yang terbentuk akan sangat menular dan mematikan pada
manusia. Subtipe virus semacam itu dapat menyebabkan wabah global influensa
yang serupa dengan flu Spanyol ataupun pandemi lebih kecil seperti flu Hong Kong.

Antara Oktober 2004 dan Februari 2005, sekitar 3.700


perangkat uji yang mengandung virus penyebab Flu Asia 1957 tanpa sengaja
terkirim ke seluruh dunia dari sebuah laboratorium di Amerika Serikat.Pada bulan
November 2004, direktur WHO daerah barat menyatakan bahwa pandemi influensa
tak dapat dihindari dan mendesak dibuatnya rancangan untuk mengatasi virus
influensa.
Pada bulan Oktober 2005, kasus flu burung (dari galur
mematikan H5N1) ditemukan di Turki setelah memakan sejumlah korban jiwa di
berbagai negara (termasuk Indonesia) sejak pertama kali diidentifikasi pada tahun
2003. Namun demikian, pada akhir Oktober 2005 hanya 67 orang meninggal akibat
H5N1; hal ini tidak serupa dengan pandemi-pandemi influensa yang pernah terjadi.
3.8 Epidemiologi

 PENGGUNAAN EPIDEMIOLOGI
tidak terbatas pada kajian penyakit menular / wabah, meluas berbagai bidang kajian baik
pengetahuan kesehatan & kedokteran juga diluar bidang tersebut.
 BATASAN EPIDEMILOGI

tidak pernah dapat memberikan definisi yang sama, menyesuaikan dengan perkembangan
manuasia.
 JAMAN PRASEJARAH
Penyembuhan dengan ramuan sederhana dari bahan yang ada di alam.

 PERADABAN KUNO

India(5000 SM–kitab suci Weda)sistem kedokteran ‘Ayurweda’ Science of life.


Dataran Tiongkok(2700 SM) Kedokteran Mesir Kuno
Kuno(1500 SM) Pengetahuan Kedokteran (medical manuscript).
Yunani Kuno(Aesculapius(dewa penyembuhan) anaknya ‘HYGIEA’dipuja sebagai Dewi
(Goddess) Kesehatan dan kebersihan (HYGIENE).
Lanjutan. Sejarah
HIPPOCRATES (460‐377SM)

Bpk Kedokteran Modernkejadian penyakit karenakontak dengan jasad hidup, penyakit


berkaitan dengan lingkungan eksternal dan internal

INGGRIS (1775)

saat terjadi wabah pes suatu cabang ilmu kedokteran yang mengobati wabah (epidemi dan
logos)
HIRSCH (1883)
Gambaran kejadian, penyebaran jenis‐jenis penyakit pada manusia saat tertentu
di berbagai tempat di bumi dan mengaitkan dengan kondisi eksternal.

FROST(1927)

Ilmu yang mempelajari fenomena masal dari penyakit infeksi.


Lanjutan : sejarah
GREENWOOD (1934)

Pengetahuan tentang penyebaran (distribusi) penyakit atau kondisi dalam


suatu populasi dan faktor‐faktor yang mempengaruhi penyebaran tadi.

MORIS (1967)

Pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.

Taylor (1967)

Studi tentang sehat dan penyakit dari suatu populasi tertentu.

MACMAHON, PUGH & IPSEN (1970)

Studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada manusia dan
mengapa terjadi distribusi seperti itu.

ABDEL R OMRAN (1974) 􀃆Studi dari berbagai peristiwa diantara kelompok


di masayarakat. Epi= pada demos= masyarakat logos= ilmu/ pengetahuan
LANJUTAN : SEJARAH

Epidemiologi : suatu studi tentang kejadian di masyarakat.


LAST (1988)
Ilmu tentang distribusi dan determinan –determinan dari keadaan atau kejadian
yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta
penerapannya untuk mengendalikan masalah‐masalah kesehatan.

EPIDEMIOLOGI
THE STUDY OF THE DISTRIBUTION AND DETERMINANTS OF
HEALTH-RELATED STATES OR EVENTS IN SPECIFIED
POPULATIONS, AND THE APPLICATION OF THIS STUDY TO
CONTROL OF HEALTH PROBLEMS (Last, 1988)
Ilmu tentang distribusi dan determinan-determinan dari keadaan atau kejadian
yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapan
dari ilmu ini guna mengendalikan masalah-masalah kesehatan.

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT (NATURAL HISTORY OF DISEASE)


Perkembangan secara alamiah suatu penyakit (tanpa intervensi/ campur tangan medis)
sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.

PROSES PERJALANAN PENYAKIT SECARA UMUM DAPAT


DIBEDAKAN ATAS :
1. Tahap Pre Patogenesis (Stage of Susceptibility)
2. Tahap Inkubasi (Stage of Presymtomatic Disease)
3. Tahap Penyakit Dini (Stage of Clinical Disease)
4. Tahap Penyakit Lanjut
5. Tahap Akhir Penyakit
3.9 Penyakit menular dan tidak menular

PENGERTIAN PENYAKIT MENULAR & TIDAK MENULAR

 Penyakit Menular :

Suatu keadaan sakit yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme/ racun yang dikeluarkan,
ditularkan secara langsung / melalui perantara.

Hubungan : Host‐Agent–Lingkungan

 Penyakit Non Menular :

Dalam proses perkembangan penyakit tidak ditemukan Agent Biologis yg jelas.


BAB V

SIMPULAN
I.Kesimpulan

Jadi wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya


penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang.Dan wabah bisa di katakan
sebagai epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos rakyat) adalah penyakit
yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dalam suatu
periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju "ekspektasi" (dugaan),
yang didasarkan pada pengalaman mutakhir.

Yang dulunya pada waktu 430 sebelum Masehi terjadinya epidemik


pertama kali di kota Yunani kuno,yaitu Athena dan Sparta.Rakyat Athena pada saat
itu dilanda wabah penyakit mematikan yang sampai hari ini belum berhasil di
kenal.Di dalam Epidemi terdapat endemi,pandemi,Kekhawatiran akan terjadinya
wabah global baru,dan kejadian luar biasa.

II.Saran

Sebagai penulis tentu tidak luput dari kekurangan dan


kesalahan dalam melakukan penyimpulan hasil bacaan ini. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan ke hati-hatian pembaca dalam menerima informasi yang
disajikan. Jika pembaca sekalian menemukan adanya ketidak sesuaian informasi
maupun data yang disajikan penulis sangat mengharapkan kesediaanya memberi
masukan demi terwujudnya bacaan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Rahman,Wabah yang mengerikan.Yogyakarta:ensiklopedia.hlm


210,Yoyakarta:EGC,2010

Tersono Adi ,Lukas. Terapi Herbal Berdasarkan Golongan Darah. Jakarta:


AgroMedia, 2007.

Yen Tan Shot,,Saya pilih Sehat dan Sembuh. Jakarta:DIAN RAKYAT,2010

Anwar Faisal ,Makan tepat badan sehat. Jakarta:Mizan Publika,2009

Korten ,David C. The Post-Corporate World. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2002

Pangkalan ide. Health Secret of Kiwifruit. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010.

Rahayu Liswidyawati ,Waspada Wabah Penyakit .Bandung : NUANSA ,2010

Tersono Adi ,Lukas. Terapi Herbal Berdasarkan Golongan Darah. Jakarta: AgroMedia, 2007.

Anda mungkin juga menyukai