Askeb Lanjut Dua
Askeb Lanjut Dua
ASKEB LANJUT II
DISUSUN OLEH
MERANTI WAGOLA
BK.1808288
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan untuk junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis menyetujui syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
terdiri dari sehat fisik maupun akal, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah
ini sebagai tugas penunjang nilai UAS dari mata kuliah ASKEB Lanjut Dua.
Penulis tentu sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan juga saran dari pembaca untuk
makalah ini. Demikian, semoga materi dari makalah ini dapat berguna dan memberikan manfaat
bagi setiap pihak, yang diperuntukkan bagi para baca.
Makassar,..Agustus 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penanganan efek samping imunisasi/ KIPI..............................................3
B. Pertolongan pertama dan penyakit- penyakit/ masalah
Kegawatdaruratan yang sering terjadi pada neonates, bayi dan balita... .5
C. Penilaian skor Dubowitz..........................................................................10
D. Deteksi dini autism pada bayi atau balita................................................11
E. Penggolongan bayi yang terinfeksi HIV, hepatitis
dan ibu ketergantungan obat....................................................................12
F. Merujuk BBL, bayi dan Balita dengan aman...........................................19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................21
B. Saran........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan
seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap
lingkungan dan dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat
singkat dan tidak dapat diulang kembali (Departemen Kesehatan, 2009). Bayi adalah
individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi. Bayi harus dapat melakukan 4
penyesuaian agar dapat tetap hidup yaitu penyesuaian perubahan suhu, menghisap dan
menelan, bernafas dan pembuangan kotoran. Kesulitan penyesuaian atau adaptasi akan
menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan, keterlambatan perkembangan
bahkan bisa sampai meniggal dunia (Mansur, 2009 ).
Tenaga kesehatan dapat memperbaiki pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan
memperhatikan aspek pelayanan yang berkualitas sehingga dapat memberikan kontribusi
dalam menurunkan kesakitan dan kematian neonatal. Pelaksanaan kunjungan neonatal
yang optimal dengan memberikan asuhan bayi baru lahir melalui pemberian pelayanan
yaitu deteksi dini tanda bahaya, menjaga kehangatan, pemberian ASI, pencegahan
infeksi, pencegahan pendarahan dengan memberikan vitamin K injeksi untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian pada masa Neonatal. Menurut ICM
(International Confederation Of Midwives), Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti
program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut,
serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki ijin yang sah
(lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan. Bidan merupakan salah satu tenaga
kesehatan yang memiliki posisi penting terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
Berdasarkan Millennium Development Goals (MDGs) 2015, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia menargetkan mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam
kurun waktu 1990 dan 2015. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 1991 sebanyak 68 AKB, tahun 2007 sebanyak 34 AKB dan 2015 sebanyak 23
AKB. Target selanjutnyan yakni menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) hingga 3/4
dalam kurun waktu 1990-2015. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 1991 sebanyak 390 AKI, tahun 2007 sebanyak 228 AKI dan target pada tahun
2015 diperkirakan menurun sebanyak 102 AKI. Hasil penurunan AKI yang signifikan
dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100. 000 kelahiran hidup pada tahun 2007,
tetapi perlu upaya keras untuk mencapai target pada tahun 2015 ( Kemenkes RI. 2011 )
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penanganan efek samping imunisasi/ KIPI?
2. Bagaimana pertolongan pertama dan penyakit- penyakit/ masalah atau
kegawatdaruratan yang sering terjadi pada neonates, bayi dan balita?
3. Bagaimana penilaian skor Dubowitz?
4. Bagaimana deteksi dini autisme pada bayi atau balita?
5. Bagaimana pengelolaan bayi yang terinfeksi HIV, hepatitis dan ibu ketergantungan
obat?
6. Bagaimana merujuk BBL, bayi dan balita dengan aman?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penanganan efek samping imunisasi/ KIPI?
2. Untuk mengetahui bagaimana pertolongan pertama dan penyakit- penyakit/ masalah
atau kegawatdaruratan yang sering terjadi pada neonates, bayi dan balita?
3. Untuk mengetahui penilaian skor Dubowitz?
4. Untuk mengetahui bagaimana deteksi dini autisme pada bayi atau balita?
5. Untuk mengetahui pengelolaan bayi yang terinfeksi HIV, hepatitis dan ibu
ketergantungan obat?
6. Untuk mengetahui bagaimana merujuk BBL, bayi dan balita dengan aman?
BAB II
PEMBAHASAN
E. Penggolongan Bayi Yang Terinfeksi HIV, Hepatitis Dan Ibu Ketergantungan Obat
1. Penggolongan Bayi Yang Terinfeksi HIV ( The Working Group on antiretroviral and
medical management of HIV-infected children, 2014 )
a. Klasifikasi berdasarkan status infeksi HIV
1) Infeksi HIV :
a) Anak usia < 18 bulan lahir dari ibu HIV (+) dan terbukti positif pada dua
kali pemeriksaan yang berbeda dengan HIV kultur, HIV PCR, HIV
antigen (p24) atau dijumpai kriteria AIDS
b) Anak usia > 18 bulan lahir dari ibu HIV (+) atau anak terinfeksi oleh
darah, produk darah dimana HIV antibodi positif dengan ELISA dan
Western blot atau dijumpai kriteria AIDS.
2) Perinatally exposed: anak yang tidak termasuk dalam kriteria diatas, HIV (+)
secara ELISA pada anak < 18 bulan atau tidak diketahui status antibodi tetapi
lahir dari ibu HIV(+)
3) Seroreverter: Anak yang lahir dari ibu HIV(+),antibodi HIV negatif setelah
dua kali pemeriksaan pada usia 6-18 bulan, atau satu kali negatif secara
ELISA pada usia > 18 bulan dan tidak didapatkan AIDS.
b. Klasifikasi infeksi HIV berdasarkan gambaran klinis
Keadaan kondisi klinis yang termasuk dalam kategori C untuk anak terinfeksi
HIV
Umur
Kategori < 12 bulan 1- 5 tahun 6- 12 tahun
imun no/mm % no/mm % no./mm %
3 3
Kategori 1
Tanpa ≥1,500 (≥25%) ≥1000 (≥25%) ≥500 (≥25%)
supresi
Kategori 2 750- (15-24%) 500- (15-24%) 200-499 (15-
Supresi 1,499 999 24%)
sedang (<15%) (<15%) <200
Supresi
berat
System rujukan adalah suatu system yang memberikan suatu gambaran tata cara
pengeriman neonates resiko tinggi dari tempat yang kurang mampu memberikan
penanganan ke Rumah Sakit yang dianggap mempunyai fasilitas yang lebih mampu
dalam hal penatalaksanaanya secara menyeluruh. Dalam rujukan terjadi antara lain :
1. Penyerahan tanggung jawab timbal balik perawatan penderita dari suatu unit
kesehatan secara partikel dan horizontal pada unit kesehatan yang lebih
mampu
2. Penyaluran pengetahuan dan keterampilan dari unit kesehatan yang lebih
mampu pada unit kesehatan yang lebih kecil
3. Pengiriman bahan untuk memeriksa laboratorium dari unit kesehtan yang
kecil pada unit kesehatan yang lebih mampu dan pengeriman hasil kembal
pada unit kesehatan yang mengirimnya.
Berdasarkan factor resiko dan kemampuan unit kesehatan, pada dasarnya tingkat
perawatan dibagi menjadi :
1. Pelayanan dasar termasuk didalamnya adalah RS kelas D, puskesmas dengan
tempat tidur, dan rumah bersalin
2. Pelayanan spesialitik didalamnya termasuk RS kelas C, RS kabupaten, RS
swasta dan RS provinsi.
3. Pelayanan subspesialitis ialah RS kelas A, rumah sakit kelas B pendidikan non
pendidikan pemerintah dan swasta
Alur Pelayanan Bayi Baru Lahir dengan Komplikasi :
System pelayanan
kesehatan melaporkan
bayi baru lahir dengan
komplikasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa satu
bulan setelah imunisasi, yang diduga ada hubungannya dengan pemberian imunisasi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). seorang anak telah mendapatkan imunisasi
perlu diobsevasi beberapa saat, sehingga dipastikan tidak terjadi KIPI (reaksi cepat).
Penganan KIPI adalah dengan Abses pada tempat suntikan dan limfadenitis.
Pertolongan pertama dan penyakit- penyakit/ masalah kegatdaruratan yeng sering
terjadi pada neonates, bayi dan balita yaitu asfiksia neonatrum, BBLR, perdarahan tali
pusat, icterus/ hyperbilirubinemia dan tetanus neonatrum.
Penilaian menurut Dubowitz adalah dengan menggabungkan hasil penilaian fisik
eksternal dan neurologis. Kriteria neurologis diberikan score, demikian pula kriteria fisik
eksternal. Jumlah score fisik dan neurologis dipadukan, kemudian dengan menggunakan
grafik regresi linier dicari masa gestasinya. Penilaian fisik eksternal terlihat pada table 3.
Instrument. Pemeriksaan The Dubowitz Score dilakukan secara mendalam dan detail
serta dilakukan Pemeriksaan karakteristik fisik, neurologis, dan tingkah laku.
Penyebab autis sanggat kompleks, yang telah diketahui sekarang adalah karena
gangguan pada fungsi susunan syaraf pusat. Gangguan fungsi ini diakibatkan karena
kelainan struktur otak yang mungkin terjadi pada saat janin usia dibawah 3 bulan. Ibu
mungkin mengidap virus TORCH, mengkonsumsi makanan yang mengganggu
pertumbuhan sel otak, menghirup udara beracun, mengalami perdarahan hebat. Factor
genetic juga memegang peran terhadap munculnya autism.
Penggolongan Bayi Yang Terinfeksi HIV dibedakan menjadi Klasifikasi
berdasarkan status infeksi HIV, gambaran klinis, dan system imun. Sedangkan
penggolongan bayi yang terinfeksi Virus hepatitis terdiri dari beberapa jenis : hepatitis A,
B, C, D, E, F dan G. Hepatitis A, B dan C adalah yang paling banyak ditemukan.
Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (hepatitis A), kronik (hepatitis B dan
C) ataupun kemudian menjadi kanker hati (hepatitis B dan C).
Ketergantungan obat adalah adanya kebutuhan psikologis terhadap terhadap suatu
obat dalam jumlah yang makin lama makin bertambah besar untuk menghasilkan efek
yang diharapkan. Mekanisme dasar yang menyebabkan efek buruk pada janin yng
terpapar dengan senyawa legal ( alcohol, tembakau, amfetamin, dan benzodiazepine )
maupun senyawa illegal ( narkotika/ psikotropika ) selama kehamilan meliputi efek
biologic dan lingkungan serta interaksi antara keduanya
System rujukan adalah suatu system yang memberikan suatu gambaran tata cara
pengeriman neonates resiko tinggi dari tempat yang kurang mampu memberikan
penanganan ke Rumah Sakit yang dianggap mempunyai fasilitas yang lebih mampu
dalam hal penatalaksanaanya secara menyeluruh.
B. Saran
1. Bagi tenaga kesehatan diharapkan bisa lebih prefesional dalam menangani setiap
kasus pada neonatus, bayi dan balita
2. Bagi teman- teman yang sudah membaca makalah ini, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membaca makalah ini. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari pembaca diharapakan dapat membantu saya dalam perbaikan
penyusunan dan penyampaian isi materi yang kami sajikan pada makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Chaerunnisya, Dinda. dkk. 2012. Penanganan efek samping imunisasi dan KIPI.
https://www.academia.edu/31555045/Inilah_Penanganan_Efek_Samping_Imunisasi_dan_KIPI.
Https://Studylibid.com/doc/264923/penilaian-dubowitz-score-pengertian-penularan. 20 juli 2015
Maryunani, anik dan eka puspita sari ( Ed.). 2013. Asuhan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal. Jakarta : Cv Trans Info Media.
Maryanti, Dwi. sujianti. Dan Tri Budiarti. 2011. Buku ajar neonates, bayi dan balita. Jakarta :
CV trans Info Media.
Prawirohardjo, sarwono ( Ed. ). 2016. Ilmu kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka.
The working group on antiretroviral and medical management of HIV- infected children, The
National resources and services administrasion, and the national institute of health.
Guidelines for the use of antiretroviral agents in pediatric HIV infection. December 14,
2001. Diperoleh dari http://aidsinfo.org.
Rukiyah, Ai Yeyeh dan yulianti lia. 2013. Asuhan Neonatus bayi dan balita. Jakarta : Cv Trans
info medika.