Di Susun Oleh :
Eka Septianingrum
(D0019022)
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi jumlah klien berdasarkan derajat ketergantungan klien.
2. Mengidentifikasi kebutuhan jumlah tenaga perawat berdasarkan derajat
ketergantungan klien.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Kasus
Suatu ruang rawat dengan 22 pasien ( 3 pasien dengan klasifikasi minimal, 14
pasien dengan klasifikasi parsial, dan 5 pasien dengan klasifikasi total ) maka
berapa jumlah perawat yang dibutuhkan untuk jaga pagi?
2.2 Penyelesaian
Rumus Douglas :
Klasifikasi Minimah : 3 x 0,17 = 0,51
tertentu, minimal 7 hari secara berturut-turut. Pada uji coba MPKP, dihitung
perubahan jumlah klien di ruang rawat. Setela itu dihitung jumlah perawat yang
25 orang perawat.
Keterangan : jumlah PP/Tim di tetapkan dengan pertimbangan bahwa seorang PP
bertanggung jawab 9-10 klien, dengan variasi klasifikasi klien. Untuk suatu ruang
rawat dengan jumlah klien rata-rata 26-30 klien, maka dibutuhkan 3 orang PP.
2.3 Pembahasan
Berdasarkan kategori tersebut, didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi,
sore dan malam sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien, seperti pada table 1.1
Klasifikasi pasien
No. Minimal Parsial Total
Pagi Siang Malam pagi Siang Malam pagi Siang Malam
1. 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2. 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3. 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
dsb
Sumber : Dauglas ( 1984 ).
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu aspek penting tercapainya mutu pelayanan di suatu rumah sakit
adalah tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan.
Untuk hal inI dibutuhkan kesiapan yang baik dalam membuat perencanaan terutama
tentang ketenagaan. Perencanaan ketenagaan ini harus benar benar diperhitungkan
sehingga tidak menimbulkan dampak pada beban kerja yang tinggi sehingga
memungkinkan kualitas pelayanan akan menurun. Dan bila dibiarkan akan
menyebabkan angka kunjungan klien ketempat pelayanan kesehatan akan menurun
sehingga pendapatan rumah sakit juga akan menurun.
Seorang menajer keperawatan harus mampu membuat perencanaan
ketenagaan dengan baik, yaitu dengan memanfaatkan hasil perhitungan yang
didasarkan pada data-data kepegawaian sesuai dengan yang ada di rumah sakit
tersebut. Dalam melakukan penghitungan kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit,
kita dapat menggunakan beberapa rumus dimana tiap metode penghitungan pada
prinsipnya hampir sama akan tetapi memiliki kekhasan bagi situasi dan kondisi
tertentu dari sistem pemberian layanan asuhan keperawatan kepada klien.
3.2 Saran
Perlu adanya referensi yang dapat menambah ilmu terkait menentukan jumlah
tenagaperawat yang dibutuhkan untuk masa yang akan datang perlu dibuat
perencanaan kebutuhan jumlah tenaga perawat dengan mempertimbangkan rumus
Douglas yang sesuai dengan derajat ketergantungan klien sehingga memperoleh
jumlah tenaga perawat yang tepat dan dapt melayani klien dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA