Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Kecakapan antar personal

Sejarah pengembangan kepribadian

DOSEN PEMBIMBING

Yusri, s.Pd.I,MA

DISUSUN OLEH

Nur Jihan Putri Mauledi

Sri Wahyuni

Akademi Akuntansi

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah
Allah swt kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya.
Makalah ini berisikan tentang “sejarah pengembangan kepribadian”.

Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad
saw, beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya meneladani
akhlaknya yang mulia.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
masih sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................................
1.3 TUJUAN PENULISAN..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN.........................................................


2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
2.3 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN YANG SEHAT DAN TIDAK
SEHAT..........................................................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN·························································································
3.2 SARAN··································································································

DAFTAR PUSTAKA······················································································
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap lingkungan sekitanya,
yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta pandangan hidupnya yang khas untuk
mempunyai keajegan.

Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social, kepribadian
senantiasa mengalami warna-warni kehidupan.Ada kalanya senang, tentram, dan gembira.Akan
tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-kadang mengalami hal-hal
yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan bahwa manusia mengalami
dinamika kehidupan.

Kepribadian sangat mmencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa yang sedang
diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan dpengalamn diri kita sendiri. Hal ini
karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Oleh karena itu kita membutuhkan
sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang
lain. Kita harus memahami definisi kepribadian serta bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk
itu kita membutuhkan teori-teori tingkah laku, teori kepribadian agar gangguan-gangguan yang
biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.

Mempelajari kepribadian merupakan hal yang menarik karena dinamika pengetahuan mengenai
diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini karena hakikatnya manusia adalah yang
ada dan tumbuh berkembang dengan kepribadian yang menyertai setiap langkah dalam
hidupnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian perkembangan kepribadian ?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian ?


3. Apa saja karakteristik kepribadian yang sehat (healthy personality) dan karakteristik
kepribadian yang tidak sehat ?

4. Apa saja permasalah kepribadian dan factor penyebabnya?

5. Apa peranan sekolah dan keluarga dalam optimalisasi perkembangan kepribadian menuju
termilikinya kepribadian yang sehat dan kuat (utuh) di usia anak dan remaja ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan kepribadian

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian

3. Untuk mengetahui saja karakteristik kepribadian yang sehat (healthy personality) dan
karakteristik kepribadian yang tidak sehat

4. Untuk mengetahui permasalah kepribadian dan factor penyebabnya

5. Untuk mengetahui peranan sekolah dan keluarga dalam optimalisasi perkembangan


kepribadian menuju termilikinya kepribadian yang sehat dan kuat (utuh) di usia anak dan remaja

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih baik. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia perkembangan adalah suatu perkembangan menjadi lebih
sempurna dalam hal akal, pengetahuan, dan lain-lain.[1]

Dalam dictionary of psycology (1972) dan The Penguin Dictinary of psycology (1998), arti
perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi
dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang
terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut.[2]

Kepribadian dalam bahasa Inggris adalah personality.Istilah itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu
persona, yang berarti topeng dan personare, yang artinya menembus.Istilah topeng berkenaan
dengan salah satu atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman Yunani
Kuno.Dengan topeng yang dikenakan diperkuat dengan gerak-gerik ucapannya, karekter tokoh
yang diperankan tersebut dapat menembus keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para penonton.

Kemudian, kata persona yang semula berarti topeng, diartikan sebagai pemainnya, yang
memainkan peranan seperti digambarkan dalam topeng tersebut. Saat ini, istilah personality oleh
para ahli dipakai untuk menunjukan atribut tentang individu, atau menggambarkan apa,
mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.

Banyak ahli yang telah merumuskan definisi kepribadian berdasarkan paradigama yang mereka
yakini dn focus analisis dari teori yang mereka berkembang. Berikut ini adalah pendapat
beberapa ahli yang definisinya dapat dipakai acuan dalam mempelajari kepribadian.

a. Gordon W. W. Allport

Pada mulanya, Allport mendefinisikan kepribadian sebagai “What a man really is”, tetapi
definisi tersebut dipandang tidak memadai lalu dia merevisinya. Definisi yang kemudian
dirumuskan oleh Alport adalah “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai
system psikofisis yang menentukan cara yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan”
b. Krech dan Crutchfield

David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969) dalam bukunya Elements of Psychology
merumuskan kepribadian, adalah integrasi dari semua karakteristik individu ke dalam suatu
kesatuan unik yang menentukan dan dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang berubah terus-menerus.

c. Adolf Heuken S.J

Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang,
baik jasmani, mental, rohani, emosional maupun social.Semua ini telah ditata dalam caranya
yang khas di bawah berbagai pengaruh dari luar.Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam
usaha menjadi manusia sebagaimana yang dikhendakinya.

Berdasarkan semua definisi tersebut, dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian


kepribadian sebagai berikut.

a. Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri ats psikis, seperti
inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita dan sebagainya, serta aspek fisik, seperti bentuk tubuh,
kesehatan jasmani, dan sebagainya.

b. Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang mengalami
perubahan secara terus menerus dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau unik

c. Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi dalam perubahan
tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap

d. Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.[3]

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Kepribadian itu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, tetapi di dalam


perkembangan makin terbentuklah pola-pola yang tetap, sehingga merupakan ciri-ciri yang khas
dan unik bagi setiap individu. Menurut Singgih D. Gunarsa, factor-faktor yang dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang adalah:
a. Factor Biologis, yaitu yang berhubungan dengan keadaan jasmani yang meliputi keadaan
pencernaan, pernafsan, peresaran darah. Kelenjar –kelenjar urat syaraf, dan lain-lain.

b. Factor social, yaitu masyarakat yakni manusia-manusia lain disekitar individu, adat istiadat,
peraturan-peraturan, bahas, dan sebagainya yang berlaku dalam masyarakat itu

c. Factor kebudayaan, yaitu kebudayaan itu tumbuh dan berkembang didalam masyarakat
dan tentunya kebudayaan dari tiap-tiap tempat yang berbeda akan berbeda pula kebudayaannya.
Perkembangan dan pembentukan kepribadian dari masing-masing orang tidak dapat dipisahkan
dari kebudayaan masyarakat dimana anak itu dibesarkan

Sedang menurut Husain Mazhari, factor-faktor yang membentuk kepribadian anak ada empat,
yaitu :

- Peranan cinta kasih dalam pembinaan kepribadian

- Tidak menghina dan mengurangi hak anak

- Perhatian pada perkembangan kepribadian

- Menghindari penggunaan kata kotor

Mas kanak-kanak adalah masa yang paling peka bafi proses pembentukan kepribadian seorang
yang akan mewarnai sikap, perilaku, dan pandangan hidupnya kelak dikemudian hari.
Sedangkan, perkembangan kepribadian anak itu sendiri, dopengaruhi oleh lingkungan tempat
anak itu hidup dna berkembang. Diantara factor lingkungan yang paling berpengaruh bagi
perkembangan kepribadian anak adalah orang tua yang mengasuh dan membimbingnya beserta
suasana kehidupan yang dibina. Dalam konteks lingkungan keluarga inilah, maka kehadiran
orang tua akan mempengaruhi dan mewarnai proses pembentukan kepribadian anak selanjutnya.

Menurut Ngalim Purwanto (1990:162) ada beberapa alasan pentingnya orang tua, terutama ibu
dan ayah bagi pembentukan kepribadian anak, yakni:

Pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama-tama.

Pengaruh yang diterima anak itu batas dan jumlahnya.


Intensitas pengaruh itu tinggi karena berlangsung terus menerus siang dan malam.

Umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana aman serta bersifat intim dan bernada
emosional.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepribadian anak dipengaruhi oleh banyak factor,
dan salah satunya ialah peranan orang tua dalam rangka membimbing, mengarahkan, dan
memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh anak, karena orang
tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak-anak sehingga akan mudah untuk
memahami kepribadiannya.[4]

C. KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN YANG SEHAT (HEALTHY PERSONALITY) DAN


KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN YANG TIDAK SEHAT

Menurut E. B. Hurlock (1986) karakteristik kepribadian yang sehat ditandai dengan ciri-ciri
sebagai berikut :

a. Mampu menilai diri secara realistic. Individu yang kepribadiannya sehat mampu menilai diri
apa adanya, baik kelebihan maupun kelemahannya, menyangkut fisik (postur tubuh, wajah,
keutuhan dan kesehatan) dan kemampuan (kecerdasan dan keterampilan).

b. Mampu menilai situasi realistic. Individu dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan
yang dialaminya secara realistic dan mau menerima secara wajar. Dia tidak mengharapkan
kondisi kehidupan itu sebagai suatu yang harus sempurna.

c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistic. Individu dapat menilai prestasinya
(keberhasilan yang diperolehnya) secara realistic dan mereaksinya secara rasional. Dia tidak
menjadi sombong, angkuh atu mengalami “Superiority complex”, apabila memperoleh prestasi
yang tinggi, atau kesuksesan dalam hidupnya. Apabila mengalami kegagalan, dia tiak
mereaksinya dengan frustasi, tetapi dengan sikap optimistic (penuh harapan).

d. Menerima tanggung jawab. Individu yang sehat adalah individu yang bertanggung jawab.
Dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah
kehidupan yang dihadapinya.
e. Kemandirian (autonomy). Individu memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir dan bertindak,
mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri
dengan norma yang berlaku di lingkungannya.

f. Dapat mengontrol emosi. Individu merasa nyaman dengan emosinya. Dia dapat menghadapi
situasi frustasi, depresi atau stress secara positif atau konstruktif, tidak deskruptif (merusak)

g. Berorientasi tujuan. Setiap orang mempunyai tujuan yang ingin dicapainya. Namun,
merumuskan tujuan itu ada yang realistic dan ada yang tidak realistic. Individu yang sehat
kepribadiannya dapat merumuskan tujuannya berdasarkan pertimbangan secara matang
(rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar. Dia berupaya untuk mencapai tujuan tersebut
dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan) dan keterampilan.

h. Berorientasi keluar. Individu yang sehat memiliki orientasi keluar (ekstrovert). Dia bersifat
respek (hormat), empati terhadap orang lain mempunyai kepedulian terhadap situasi atau
masalah-masalah lingkungannya dengan sifat-sifat individu yang berorientasi keluar, yaitu :

a. Menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya sendiri

b. Merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain

c. Tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan tidak
mengorbankan orang lain karena kekecewaan dirinya.

i. Penerimaan social. Individu dinilai positif oleh orang lain, mau berpartisipasi aktif dalam
kegiatan social, dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.

j. Memiliki filsafat hidup. Dia mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar
dari keyakinan agama yang dianutnya.

k. Berbahagia. Individu yang sehat, situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan. Kebahagiaan


ini didukung oleh factor-faktor achievement (pencapaian prestasi), acceptance (penerimaan dari
orang lain), dan affection (perasaan dicintai atau disayangi orang lain).

Adapun karakteristik kepribadian yang tidak sehat, ditandai dengan:

a. Mudah marah (tersinggung)


b. Menunjukan kekhawatiran dan kecemasan

c. Sering merasa tertekan (stress atau depresi)

d. Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap
binatang

e. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah


diperingati atau dihukum

f. Mempunyai kebiasaan berbohong

g. Hiperaktif

h. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas

i. Senang mengkritik/mencemooh orang lain

j. Sulit tidur

k. Kurang memiliki tanggung jawab

l. Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan bersifat organis)

m. Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama

n. Bersikap psimis dalam menghadapi kehidupan

o. Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan.

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, perkembangan dan kepribadian adalah
sesuatu hal yang saling berhubungan didalam diri pribadi masing-masing insan manusia.
Dimana “ Perkembangan menunjuk pada suatu peroses manusia kearah yang lebih baik
atau sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang lagi. Perkembangan menunjuk ada perubahan
yang bersifat stagnan dan tidak dapat diputar kembali. Sedangkan “ Kepribadian adalah
organisasi-organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut
menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya “.
Sedangkan perkembangan sosial merupakan, pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial. Kemampuan sosial anak merupakan diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman
bergaul atau bersosial dengan orang dilingkungannya.

Daftar pusaka
Ahmadi, Abu dan Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan Kepribadian, Jakarta,
Rineka Cipta
Dede Rahmat Hidayat, 2002 Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling, Bogor:
Ghalia Indonesia
J. Mahari dkk, 2005.Kiat Mengatasi Gangguan Kepribadian,Yogyakarta:Saujana,
Inge Hutagalung,2007. Pengembangan Kepribadian Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif,
Jakarta: Indeks,
Daniel Cervone, Lawrence A. Pervin, 2007. Kepribadian Teori dan Penelitian, terj. Aliya
Tusyani dkk, Jakarta: Salemba Humanika,

Anda mungkin juga menyukai