Menurut Purwanto (2013) relaksasi otot progresif atau juga dikenal dengan relaksasi
Jacobson adalah suatu teknik relaksasi dengan memusatkan perhatian pada otot, dengan cara
menegangkan otot dalam waktu tertentu kemudian menurunkan ketegangan otot sampai
merasa rileks.
Relaksasi otot progresif dapat dilakukan di lingkungan yang tenang dan dalam posisi yang
nyaman sambil memejamkan mata, kemudian dilanjutkan dengan melakukan langkah
prosedur berikut dengan mengkontraksikan otot selama 7-10 detik dan merelaksasikannya
selama 10-15 detik, sehingga memerlukan waktu kurang lebih 15 menit (Gupta, 2014).
Pengertian Kanker
Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah mengalami kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak
terkendali (LeMone, 2008 dalam Melia, 2013). Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika
sel abnormal menbentuk klon dan mulai berploriferasi secara abnormal, mengabaikan sinyak
pengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut (Smeltzer, 2002).
Penatalaksanaan Kanker
Menurut Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (2005) dalam Melia (2013)
penatalaksanaan atau pengobatan utama penyakit kanker meliputi empat macam yaitu
pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan terapi hormon.
Efek yang dapat dirasakan setelah menjalani terapi yaitu nyeri kronik dan rasa tidak nyaman yang
timbul sebagai akibat dari penyakit yang mendasarinya, prosedur pemeriksaan 13 diagnostik
ataupun banyaknya pengobatan kanker yang harus digunakan. Nyeri kronik merupakan penyebab
utama ketidakmampuan fisik dan psikologis sehingga memunculkan masalah seperti
ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari yang sederhana, disfungsi seksual, dan isolasi
sosial dari keluarga dan teman-teman. Berbagai efek yang menyertai kemoterapi dapat
menyebabkan stress pada klien, dimana stress dapat memunculnya perasaan cemas dan depresi
(Smeltzer, 2002).
Menurut Snyder (1993) dan Egan (1993), salah satu metode yang dapat dilakukan untuk
menghilangkan stress dan kecemasan yaitu dengan teknik relaksasi. Teknik yang biasa digunakan
adalah relaksasi otot progresif. Teknik relaksasi memiliki tujuan untuk menghasilkan respon yang
dapat memerangi stress dan kecemasan dengan mekanisme menurunkan aktivitas sistem saraf
simpatis dan parasimpatis, sehingga diharapkan stress dan kecemasan psikologis dapat berkurang.
Ansietas
Menurut NANDA 2012-2014, ansietas didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman atau
kekhawatiran yang samar disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik / tidak diketahui
oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan
isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan
individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Etiologi
Ansietas terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan menghadapi situasi, masalah, dan
tujuan hidup. Apabila individu beradaptasi terhadap stres, tubuh berespon dengan rileks dan
kelenjar, organ serta respon sistemik menurun. Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negatif terhadap ansietas dan stres: cadangan tubuh berkurang atau komponen emosional berubah
sehingga timbul respon fisiologis yang kontinyu dan kapasitas menjadi sedikit.
Pengaruh Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Kanker
Ansietas menyebabkan respons kognitif, psikomotor, dan fisiologis yang tidak nyaman,
misalnya kesulitan berpikir logis, peningkatan aktivitas motorik agitasi, dan peningkatan tanda-tanda
vital. Untuk mengurangi perasaan tidak nyaman ini, individu mencoba mengurangi tingkat
ketidaknyamanan tersebut dengan melakukan perilaku adaptif yang baru atau mekanisme
pertahanan. Perilaku adaptif dapat menjadi hal yang positif dan membantu individu beradaptasi dan
belajar-misalnya relaksasi tubuh secara berurutan dari kepala sampai jari kaki, dan pernapasan yang
lambat dan teratur untuk mengurangi ketegangan otot dan tanda-tanda vital (Potter & Perry, 2006).