BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Lay dalam Jurnal Pendayagunaan Aparatur Negara (2012),
pelayanan umum atau pelayanan publik merupakan istilah yang
menggambarkan bentuk dan jenis pelayanan pemerintah kepada rakyat atas
dasar kepentingan umum. Peraturan Pemerintah N0. 7/ 2011 tentang Pelayanan
Darah menyebutkan penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah
dilakukan oleh Unit Donor Darah (UDD) yang diselenggarakan oleh organisasi
sosial dengan tugas pokok dan fungsinya di bidang Kepalangmerahan atau
dalam hal ini Palang Merah Indonesia (PMI).
Unit transfusi darah (UTD) adalah unit pelayanan teknis dari Palang Merah
Indonesia (PMI) yang bekerjasama dengan rumah sakit dan klinik dalam
penerimaan dan pengeluaran darah. Sebagai unit pelayanan teknis dari PMI,
UTD melaksanakan kegiatan pengambilan darah donor, pengolahan darah,
penyimpanan darah dan penyampaian darah kepada pasien yang harus
dilakukan dengan baik sesuai standar yang telah ditetapkan oleh UTD PMI
sehingga produk darah yang dihasilkan adalah darah yang terjamin
keamanannya dan donor yang menyumbangkan darahnya juga tetap sehat dan
terjamin keselamatannya (Rizani et.al.,2015).
Pada saat ini setiap organisasi menyatakan bahwa tujuan yang akan
dicapai adalah memuaskan konsumen atau pelanggan. Situasi ini tidak hanya
berlaku bagi lembaga penyedia jasa komersial, namun juga institusi yang
resisten terhadap tuntutan akan kualitas pelayanan publik yang prima (Sari,
2008).
Saat ini, kebutuhan akan darah yang berkualitas dan mudah diakses oleh
masyarakat semakin tinggi. Salah satu faktor penyebab tingginya kebutuhan
akan darah tersebut adalah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Namun pada kenyataannya, masih banyak kendala yang dihadapi
oleh rumah sakit dalam upaya pemberian transfusi darah. Sehingga dalam
pemberian transfusi darah masih saja ada kasus pasien yang dirugikan seperti
tidak adanya stok darah yang tersedia karena keterbatasan stok yang berada di
UTD (Suminar, 2011).
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Adakah hubungan Antara kualitas pelayanan darah
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan darah dengan
kepuasan keluarga pasien RSUD dr Abdul Rivai di UTD PMI Berau.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui kualitas pelayanan darah keluarga pasien RSUD
dr Abdul Rivai di UTD PMI Berau.
b. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan darah keluarga
pasien RSUD dr Abdul Rivai di UTD PMI Kabupaten Berau.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu pengetahuan
Untuk bahan masukan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan
pengetahuan tentang pelayanan transfusi darah guna meningkatkan
kepuasan keluarga pasien.
2. Bagi UTD PMI Kabupaten Berau
Untuk menjadi acuan pelayanan Tranfusi darah yang baik guna
meningkatkan kepuasan keluarga pasien RSUD Abdul Rivai Kabupaten
Berau.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk menjadi referensi atau acuan untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
4
4. Keaslian Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
8
Darah Diberikan
B. Kualitas Pelayanan
e. Emphaty
Empati yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan
upaya memahami keinginan konsumen, perusahaan memiliki
pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan
dan mampu memberikan kenyamanan bagi pelanggan.
1. Kualitas pelayanan
Berperan penting dalam suatu produk atau jasa. Konsumen dalam hal ini
akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau
sesuai dengan yang diharapkan.
2. Kualitas produk atau jasa
Konsumen akan merasa puas jika hasil persepsi mereka menunjukkan
bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen
terhadap kualitas poduk atau jasa dipengaruhi yaitu wujud nyata pada
kualitas poduk atau jasa yang sesungguhnya.
3. Biaya
Mendapatkan pelayanan dalam bentuk produk atau jasa, konsumen tidak
perlu mengeluarkan biaya tambahan atau membuang waktu untuk
14
E. Kerangka Teori
15
1. Bukti fisik,
2. Keandalan,
3. Ketanggapan,
Kepuasaan Keluarga
4. Jaminan resipien
5. Empati
F. Kerangka Konsep
Keterangan:
X : Variabel Independen
Y : Variabel Dependen
G. Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Objek Penelitian
Objek penelitian pada hakikatnya adalah topik permasalahan yang
dikaji dalam penelitian. Namun demikian, pengertian objek penelitian
sering kali tertukar dengan subjek penelitian. Objek penelitian menurut
Sugiyono (2013) adalah suatu atribut dari orang , objek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan peneliti dan di tarik
16
kesimpulannya. Maka dari itu Objek dalam penelitian ini adalah
kepuasaan keluarga pasien.
n = 𝑁
1+(𝑁𝑥𝛼²)
Dimana :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi (dalam hal ini berjumlah 77)
𝛼 : Tingkat signifikansi (dalam hal ini 5 % atau 0,05%)
19
berikut :
n=77
n= 203
1+ (77 x 0,05²)
77
n= = 64.54 dibulatkan 65
1,193
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (Variabel Independen) dalam penelitian ini adalah
Kualitas Pelayanan
2. Variabel terikat (Variabel dependen) dalam penelitian ini adalah
kepuasaan keluarga pasien.
G. Instrumen Penelitian
H. Jalannya Penelitian
21
kedalam katagori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak
2. Analisis Bivariate
variabel terikat dengan uji statistik (Notoatmojo, 2012). Uji statistik yang
digunakan adalah uji Kendall Tau. Uji Kendall Tau dilakukan apabila
skala data ordinal bertemu dengan skala data ordinal (Nursalam, 2017).
Rumus :
Keterangan :
J. Jadwal Penelitian
Bulan
No. Kegiatan
Ags Sep Okt Nov Des Feb Mar Apr Mei
1. Penentuan judul x x
2. Ijin penelitian x
3. Studi x
pendahuluan
4 Penyusunan x x x
Proposal
5. Seminar proposal x
6 Penelitian x x x
Ujian KTI