Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR

CIVIL SOCIETY ORGANIZATIONS


Tomi setiawan, M.Si

2014
KETERKAITAN DALAM ADMINISTRASI PUBLIK

Sumber : Osborn, New Public Governance


PENGANTAR
• Civil Society saat ini dipandang sebagai sebuah proposisi
alternatif bagi negara dan pasar.
• Di negara-negara berkembang Civil Society Organizations
memainkan fungsi penting dalam (a) memfasilitasi
pembangunan partisipatif, (b) menciptakan kondisi
pemberdayaan masyarakat, dan (c) memperkuat proses
demokrasi. (ex: 80 organisasi relawan)
PENDEFINISISIAN
 “Civil Society” is a particular group of society with a clearly
demarcated purpose, functions, organisation and means in
pursuit of its agenda.
 “Civil Society 2.0” is an initiative to assist non-
governmental (NGOs) and civil society organizations (CSOs)
in using new digital tools and technologies to increase the
reach and impact of their work. (ex: kawalpemilu.org)
 Organisasi masyarakat sipil (SCOs) mewakili kapasitas
masyarakat untuk mengartikulaiskan rasa kebersamaan
didalam masyarakat.
NAMA LAIN
• Civic institutions (organisasi masyarakat)
• Social movements (pergerakan sosial)
• Non-profit organisations (lembaga layanan sosial)
• Non-governmental organisations (LSM)
• Third party sector (sektor ketiga –diluar ES+State)
• Voluntary organisations Various advocacy/interest groups
(organisasi relawan/advokasi)

All these definitions make it clear that civil society


organisations are those groups that are not managed and
organized by the state.
TUJUAN2 UMUM CSOS
• Untuk mengidentifikasi masalah utama di masyarakat.
• Untuk mengartikulasikan isu-isu
• Untuk Memberdayakan keleompok masyarakat yang
kurang beruntung
• Untuk melayani sebagai suara independen dalam
perdebatan strategis (dalam formulasi kebijakan)
• Untuk menyediakan forum konstruktif untuk bertukar ide
dan informasi tentang isu-isu tertentu.
HUBUNGAN CSOS DENGAN GOVERNANCE SYSTEM
1. Membangun demokrasi masyarakat dengan menanamkan
benih-benih demokrasi melalaui: membangun budaya
musyawarah, mengartikulasikan kepentingan, menyerap
budaya sipil dan mempromosikan kebebasan warga
negara.
2. Memainkan peran dalam kebijakan publik dan
pengambilan keputusan  Organisasi masyarakat sipil
dapat memobilisasi penduduk di daerah untuk
berpartisipasi tingkat yang lebih besar dalam politik dan
urusan publik.
3. Organisasi masyarakat sipil mempromosikan transparansi
dan informasi dalam fungsi pemerintahan.
HUBUNGAN CSOS DENGAN GOVERNANCE SYSTEM
4. Organisasi masyarakat Civil (CSOs) dapat memberikan
tekanan pada pemerintah untuk membingkai perundang-
undangan sosial.
5. Organisasi masyarakat sipil (CSOs) dapat berbagi beberapa
beban pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.
6. Organisasi Masyarakat sipil dapat membantu untuk
memastikan bahwa keadilan sosial berlaku dalam
masyarakat, aturan hukum dikelola dan hak asasi manusia
dari semua dihormati.
HUBUNGAN CSOS DENGAN GOVERNANCE SYSTEM
7. [Tidak hanya di wilayah domestik] Organisasi masyarakat
sipil dapat membantu memperkuat pemerintahan di tingkat
internasional juga dengan membawa isu-isu inti pusat
perhatian dan keprihatinan. (ex: savepalestine.org)
8. Organisasi masyarakat sipil yang membawa "revolusi
asosiasi global," di tingkat internasional untuk mencapai
tujuan keadilan global dalam bentuk:
a) Kesempatan yang sama untuk semua dalam perdagangan,
b) Representasi kepada semua negara,
c) Kengartikulasikan kepentingan negara-negara berkembang pada
isu-isu seperti perubahan iklim,
d) Penghormatan hak asasi manusia di seluruh belahan dunia dan
memajukan penghormatan & martabat bagi kedaulatan dan
integritas semua bangsa.

Anda mungkin juga menyukai