PENGANTAR • Civil Society saat ini dipandang sebagai sebuah proposisi alternatif bagi negara dan pasar. • Di negara-negara berkembang Civil Society Organizations memainkan fungsi penting dalam (a) memfasilitasi pembangunan partisipatif, (b) menciptakan kondisi pemberdayaan masyarakat, dan (c) memperkuat proses demokrasi. (ex: 80 organisasi relawan) PENDEFINISISIAN “Civil Society” is a particular group of society with a clearly demarcated purpose, functions, organisation and means in pursuit of its agenda. “Civil Society 2.0” is an initiative to assist non- governmental (NGOs) and civil society organizations (CSOs) in using new digital tools and technologies to increase the reach and impact of their work. (ex: kawalpemilu.org) Organisasi masyarakat sipil (SCOs) mewakili kapasitas masyarakat untuk mengartikulaiskan rasa kebersamaan didalam masyarakat. NAMA LAIN • Civic institutions (organisasi masyarakat) • Social movements (pergerakan sosial) • Non-profit organisations (lembaga layanan sosial) • Non-governmental organisations (LSM) • Third party sector (sektor ketiga –diluar ES+State) • Voluntary organisations Various advocacy/interest groups (organisasi relawan/advokasi)
All these definitions make it clear that civil society
organisations are those groups that are not managed and organized by the state. TUJUAN2 UMUM CSOS • Untuk mengidentifikasi masalah utama di masyarakat. • Untuk mengartikulasikan isu-isu • Untuk Memberdayakan keleompok masyarakat yang kurang beruntung • Untuk melayani sebagai suara independen dalam perdebatan strategis (dalam formulasi kebijakan) • Untuk menyediakan forum konstruktif untuk bertukar ide dan informasi tentang isu-isu tertentu. HUBUNGAN CSOS DENGAN GOVERNANCE SYSTEM 1. Membangun demokrasi masyarakat dengan menanamkan benih-benih demokrasi melalaui: membangun budaya musyawarah, mengartikulasikan kepentingan, menyerap budaya sipil dan mempromosikan kebebasan warga negara. 2. Memainkan peran dalam kebijakan publik dan pengambilan keputusan Organisasi masyarakat sipil dapat memobilisasi penduduk di daerah untuk berpartisipasi tingkat yang lebih besar dalam politik dan urusan publik. 3. Organisasi masyarakat sipil mempromosikan transparansi dan informasi dalam fungsi pemerintahan. HUBUNGAN CSOS DENGAN GOVERNANCE SYSTEM 4. Organisasi masyarakat Civil (CSOs) dapat memberikan tekanan pada pemerintah untuk membingkai perundang- undangan sosial. 5. Organisasi masyarakat sipil (CSOs) dapat berbagi beberapa beban pemerintah dalam memberikan pelayanan publik. 6. Organisasi Masyarakat sipil dapat membantu untuk memastikan bahwa keadilan sosial berlaku dalam masyarakat, aturan hukum dikelola dan hak asasi manusia dari semua dihormati. HUBUNGAN CSOS DENGAN GOVERNANCE SYSTEM 7. [Tidak hanya di wilayah domestik] Organisasi masyarakat sipil dapat membantu memperkuat pemerintahan di tingkat internasional juga dengan membawa isu-isu inti pusat perhatian dan keprihatinan. (ex: savepalestine.org) 8. Organisasi masyarakat sipil yang membawa "revolusi asosiasi global," di tingkat internasional untuk mencapai tujuan keadilan global dalam bentuk: a) Kesempatan yang sama untuk semua dalam perdagangan, b) Representasi kepada semua negara, c) Kengartikulasikan kepentingan negara-negara berkembang pada isu-isu seperti perubahan iklim, d) Penghormatan hak asasi manusia di seluruh belahan dunia dan memajukan penghormatan & martabat bagi kedaulatan dan integritas semua bangsa.