Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Khoerul Anam

Kelas : 4 Mazawa
NIM : 1817204026
UAS Ekonomi Manajerial

1. Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat menimbulkan
kerugian. Risiko bisnis merupakan suatu bahaya, atau akibat yang kemungkinan dapat
terjadi pada keadaan sebuah bisnis atau usaha yang sedang berlangsung maupun situasi
usaha yang akan datang. Sifat dari resiko bisnis itu sendiri adalah tidak pasti dan sebagian
besar menimbulkan kerugian. Resiko bisnis merupakan situasi yang tidak dikehendaki oleh
para pelaku bisnis, namun resiko bisnis sendiri selalu tidak bisa dihindarkan. Resiko bisnis
biasanya muncul karena faktor pelaku bisnis itu sendiri dan dapat muncul karena kegiatan
dan keputusan yang diambil dalam kegiatan rutinitas sehari-hari. Resiko dapat bersifat pasti
maupun tidak pasti, tergantung dari usaha yang dijalankan dan bagaimana cara menjalankan
usaha tersebut. Menurut Abbas Salim, ada 3 faktor yang mempengaruhi ketidakpastian yang
nantinya akan menyebabkan resiko kerugian, antara lain:
a) Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainly caused)
b) Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly caused)
c) Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainly caused)
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, masih terdapat banyak faktor resiko bisnis.
Faktor yang menyebabkan timbulnya resiko bisnis antara lain adalah dikarenakan oleh
faktor perubahan lingkungan, sosial dan ekonomi, gaya hidup yang meliputi tren pasar dan
perkembangan, kemajuan teknologi dan budaya. Selain itu faktor dari individu atau sumber
daya manusia, masih terdapat kesalahan strategi dan pemasaran (marketing), pengambilam
keputusan yang tidak tepat, persiapan yang kurang matang, sistem manajemen yang kurang
baik dan bertanggung jawab. Berdasarkan resiko kerugian yang diakibatkan, resiko bisnis
dikategorikan menjadi dua, yaitu resiko spekulatif dan resiko murni. Resiko spekulatif yaitu
resiko yang memiliki dua kemungkinan, bisa terjadi rugi atau untung, contohnya pembelian
saham di bursa efek. Kemudian resiko murni, yaitu resiko yang bilamana terjadi, pasti akan
memberikan kerugian, namun jika tidak terjadi juga tidak akan memberikan suatu
keuntungan, contohnya bencana alam, kecelakaan, kebakaran, dan sebagainya.
2. Pendanaan yaitu suatu cara memperoleh dana yang diperlukan baik sebagai modal utama
atau sebagai dana tambahan untuk pengerjaan proyek, program, atau portofolio yang
dialokasikan demi berjalannya sebuah perusahaan, organisasi, ataupun proyek.
Penerapan pendanaan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu melalui utang dan dan
ekuitas.
a) Metode pendanaan melalui utang
Metode pendanaan yang menggunakan hutang, umumnya digunakan antara lain:
 Pinjaman dari Lembaga Keuangan
Perusahaan mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan seperti bank komersial
atau lembaga keuangan lainnya. Ketika mengajukan pinjaman, biasanya peminjam
harus memberikan secara terperinci rencana keuangan yang menyebutkan proyeksi
pendapatan dan beban di masa depan. Hal tersebut akan digunakan oleh pihak
pemberi dana pinjaman sebagai penilaian kelayakan, yang biasanya dilihat dari
beberapa faktor, seperti rencana penggunaan dana, kondisi keuangan perusahaan, dan
jaminan yang bisa digunakan untuk mendukung pinjaman. 
 Menerbitkan Obligasi
Perusahaan besar bisa memperoleh sumber dana dari menerbitkan obligasi (bonds)
yang dimiliki, yaitu sekuritas utang jangka panjang yang dibeli oleh para investor.
Beberapa perusahaan lebih memilih mencari pinjaman dengan cara ini karena suku
bunganya yang bisa menjadi lebih rendah.
 Menerbitkan Surat Berharga
Beberapa perusahaan juga dapat memilih menerbitkan surat berharga (commercial
paper), yaitu sekuritas utang jangka pendek yang biasanya diterbitkan saat kondisi
keuangan perusahaan dalam keadaan baik. Waktu jatuh tempo normal antara tiga dan
enam bulan.
b) Metode Pendanaan Melalui Ekuitas
 Saldo Laba Ditahan
Perusahaan dapat memperoleh pendanaan melalui ekuitas dengan menahan laba dan
tidak membagikannya atau dibagikan secara dividen ke para pemilik. 
 Menerbitkan Saham
Perusahaan juga bisa mendapatkan pendanaan secara ekuitas dengan menerbitkan
saham, baik saham biasa maupun saham preferen.
3. Bisnis atau ekonomi tidak bisa lepas dari peraturan dan kebijakan yang telah dibuat oleh
pemerintah di suatu negara. Di Indonesia, pemegang kekuasaan di pemerintah ditentukan
oleh partai atau sekelompok partai (koalisi). Kekuasaan yang dimiliki pemegang kekuasaan
memberikan wewenang/power kepadanya dalam mempengaruhi perilaku-perilaku individu
dan dalam penyusunan kebijakan, salah satunya kebijakan bisnis atau ekonomi. Seperti yang
kita ketahui, sumber daya itu terbatas sehingga ilmu ekonomi fokus kepada bagaimana
mengalokasikan sumber daya yang terbatas itu untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
tidak terbatas. Disini terlihat bahwa untuk mengalokasikan sumber daya adalah
power/wewenang yang dipegang oleh pemimpin yang berkuasa. Dengan menggunakan
sumber daya yang ada di suatu negara, pemimpin yang mempunyai wewenang berhak
menentukan jenis barang dan jasa apa saja yang diproduksi dan bagaimana metode yang
digunakan dalam memproduksi barang/jasa tersebut. Berdasarkan uraian tersebut terlihat
bahwa kepentingan politik dapat menentukan kebijakan bisnis yang diterapkan oleh suatu
perusahaan.
4. Peran pemerintah dalam perekonomian nasional sangat dibutuhkan, karena tidak sepenuhnya
semua bidang perekonomian dapat ditangani oleh swasta. Dengan demikian peran
pemerintah dalam perekonomian nasional dapat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
a. Peranan alokasi
Peranan ini sangat dibutuhkan terutama dalam hal penyediaan barang-barang yang tidak
dapat disediakan oleh swasta yaitu barang-barang umum atau disebut juga barang publik.
Dalam hal seperti ini maka pemerintah harus bisa menyediakan barang publik tadi. Tidak
dapat tersedianya barang publik tersebut melalui sistem pasar dinamai kegagalan pasar.
Hal ini dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang
memilikinya, tapi dapat pula dinikmati oleh orang lain. Contohnya seperti jalan umum,
jembatan, dan sebagainya.
b. Peranan distribusi
Peran ini merupakan peran pemerintah sebagai distribusi pendapatan dan kekayaan.
Tidak mudah bagi pemerintah dalam menjalankan peranan ini, karena distribusi ini
berkaitan erat dengan masalah keadilan. Kegiatan dalam mengadakan redistribusi
pendapatan atau mentransfer penghasilan ini memberikan koreksi terhadap distribusi
penghasilan yang ada dalam masyarakat.
c. Peranan stabilisasi
Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan kebijakan-
kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan fiskal dan perdagangan
untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan agregat sehingga dapat
mempertahankan full employment dan menghindari inflasi maupun deflasi

Kaitannya dengan program investasi dalam meningkatkan perekonomian nasional, peran yang
diambil oleh pemerintah antara lain yang pertama dengan menyediakan fasilitas fiskal.
Beragam fasilitas fiskal akan diberikan kepada pelaku usaha yang akan berinvestasi atau
kepada industri yang turut berpartisipasi untuk mengembangkan kualitas SDM. Kedua,
pemerintah membangun berbagai kawasan industri atau ekonomi, hal ini dilakukan agar
persoalan yang menyangkut tanah/lahan bisa dipermudah. Selanjutnya, pemerintah terus
memperbaiki ekosistem investasi dengan mereformasi berbagai regulasi terkait perizinan

Anda mungkin juga menyukai