Anda di halaman 1dari 43

METODE KB SEDERHANA

REFERENSI
• Cuningham FG. Obstetri William Edisi
21(Bahasa Indonesia). Jakarta : EGC. 2005 :
hal 1724 – 1728
• Glasier, A. Gebbie, A. 2006. Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi. EGC.
Jakarta, hal 140-188.
• Hartanto H. Keluarga Berencana dan
Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan. 2004 :hal 46 - 95
• Saifuddin AB. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2004 :
MK1 – MK26
Metode KB Metode KB
Tanpa Alat Dengan Alat

Metode Kalender
Kondom

Suhu Basal
Barier Intravaginal

Lendir Serviks
Kimiawi : Spermisid
Simtothermal
METODE KALENDER
• Dasar :
Menentukan ovulasi dari data haid selama 6-12
bulan

• Tekhnik Metode Kalender


Mengurangi 18 hari dari siklus terpendek 
menentukan awal masa subur
Mengurangi 11 hari dari siklus terpanjang 
menentukan akhir masa subur.
Dasar :
• Ovulasi terjadi pada hari ke-14 ± 2 hari
sebelum permulaan haid berikutnya.
• Spermatozoa bertahan hidup 2-3 hari.
• Ovum hidup selama 24 jam
Lanjutan…

Jika siklus seorang wanita


berlangsung antara 28-35 hari?
 masa subur mulai pada hari
ke-10 sampai ke-24.

• Efektifitas
Angka kegagalan 14,4-47
kehamilan pada 100 wanita/ tahun
SUHU BASAL
• Dasar:
Peninggian suhu basal badan 0.2 – 0.5 ºC
pada waktu ovulasi. Peninggian suhu basal
badan mulai dari 1-2 hari setelah ovulasi, dan
disebabkan oleh peninggian kadar hormon
progesterone.
• Tehnik metode suhu basal :
Ukur suhu ibu setiap pagi (sebelum bangkit
dari tempat tidur) dan catat suhu ibu pada kartu
yang disediakan selama 10 hari pertama dari
siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi
dari suhu normal, rendah.
Tarik garis pada 0,05 – 0,1 ºC di atas suhu tertinggi dari
suhu 10 hari tersebut (garis pelindung /cover line)

Indikasi adanya ovulasi  Peningkatan suhu harus


menetap selama 3 hari dan harus meningkat
sebesar paling sedikit 0.2 ºC paling tidak pada satu
hari.

Pantang sanggama mulai dari awal siklus haid


sampai sore hari ketiga berturut-turut setelah di
atas garis pelindung.
 Ibu dapat berhenti mencatat sampai haid berikut
mulai dan bersanggama sampai hari pertama
haid berikutnya.
 Pengukuran dilakukan secara oral(3 menit),
rektal(1 menit) dan vaginal
Lanjutan…..

•Pantang sanggama mulai dari awal siklus haid sampai


sore hari ketiga berturut-turut setelah di atas garis
pelindung (cover line)
•Ibu dapat berhenti mencatat sampai haid berikut mulai
dan bersanggama sampai hari pertama haid berikutnya.
•Pengukuran dilakukan secara oral(3 menit),
rektal(1 menit) dan vaginal

Efektifitas:
Angka kegagalan 0.3 – 6.6 kehamilan pada 100 wanita per
tahun.
LENDIR SERVIKS
• Dasar:
Perubahan siklus dari lendir serviks yang terjadi karena
perubahan kadar estrogen.
2 macam lendir serviks, yaitu:
– Lendir Type-E (Estrogenik)
Fase akhir pra-ovulasi dan fase ovulasi
Sifat : banyak, tipis, seperti air (jernih) dan bila
dikeringkan terjadi bentuk seperti daun pakis
– Lendir Type G (Gestagenik)
Awal pra ovulasi dan setelah ovulasi  karena
kadar progesteron ↑. Sifat: kental, keruh
• Ciri-ciri lendir serviks pada berbagai fase
dari siklus haid (30 hari):
- Fase 1 (hari 1-5)
Saat haid, lendir dapat ada / tidak dan
tertutup oleh darah haid. Merasa basah
/ licin
- Fase 2 (hari 6-10)
Pasca haid, tidak ada lendir / sedikit sekali.
merasa kering
- Fase 3 (hari 11-13)
Awal pra ovulasi, lendir keruh, kuning atau
putih dan liat. Merasa liat atau lembab
Lanjutan….
- Fase 4 (hari 14-17)
segera sebelum, pada saat dan sesudah ovulasi.
lendir bersifat jernih, licin, basah dan dapat di
regangkan. hari terakhir dari fase ini dikenal sebagai
“gejala puncak”. Merasa basah

- Fase 5 (hari 18-21)


pasca ovulasi, lendir sedikit keruh dan liat. Merasa liat
dan atau lembab

- Fase 6
akhir pasca ovulasi / segera pra-haid,lendir jernih (air).
Merasa liat/lembab/basah
• Lendir awal, sedikit, tebal, putih, lengket .
Merasa lembab atau lengket

• Lendir masa transisi, jumlahnya


meningkat, lebih tipis, berawan, sedikit
elastis. Merasa basah

• Lendir dengan kesuburan tinggi, banyak,


tipis, transparan,
elastis. Licin.
Lanjutan…

Untuk mencapai kehamilan 


Bersanggama pada setiap siklus pada
hari-hari terdapat lendir yang terasa
mulur, basah dan licin.

• Efektifitas
Angka kegagalan 0.4-39.7 kehamilan
pada 100 wanita pertahun
SIMTOTHERMAL
• Dasar:
Kombinasi antara bermacam metode KB alamiah untuk
menentukan masa sibur/ovulasi.

• Tehnik metode simtomtermal:


Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersanggama
pada malam hari pada hari kering dengan berselang
sehari selama masa tak subur. Ini adalah aturan
selang hari kering (aturan awal). Aturan yang sama
dengan metode lendir serviks.
Masa subur dimulai ketika ada perasaan basah atau
muncul lendir. Berpantang bersanggama sampai masa
subur berakhir.

• Efektifitas
Angka kegagalan 4.9-34.4 kehamilan pertahun.
KONDOM
• Pengertian
Kondom merupakan selubung atau sarung
karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
di antaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau
bahan alami seperti kulit tatu usus domba yang
dipasang pada penis saat hubungan seksual.
Lanjutan…
• Cara kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma
dan sel telur

• Manfaat kondom :
Efektif mencegah kehamilan.
Tidak mengganggu produksi ASI
Tidak mengganggu kesehatan klien.
Murah dan dapat dibeli secara umum.
Sebagai metode kontasepsi sementara.
Mencegah terjadinya PMS
Tidak memerlukan pemeriksaan medis
Pria ikut secara aktif dalam program KB

• Efektifitas
Angka kegagalan kondom 2-12 kehamilan per 100 per
tahun.
DIAFRAGMA

Diafragma adalah kap berbentuk bulat


cembung, terbuat dari lateks (karet) yang
diinsersikan ke dalam vagina sebelum
berhubungan seksual dan menutupi
serviks.
• Manfaat Kontrasepsi:
Efektif bila digunakan dengan benar
Tidak mengganggu produksi ASI
Tidak mengganggu hubungan seksual karena
telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya.
Tidak mengganggu kesehatan klien
Tidak mempunyai pengaruh sistemik

• Nonkontrasepsi:
Salah satu perlindungan terhadap
IMS/HIV/AIDS, khususnya apabila
digunakan dengan spermisida.
Bila digunakan pada saat haid,
menampung darah menstruasi.
Cara Kerja
• kosongkan kandung kemih dan cuci
tangan
• Pastikan diafragma tidak berlubang
• Oleskan sedikit spermiside krim atau jelly
pada kap diafragma untuk memudahkan
pemasangan.
• Posisi saat pemasangan diafragma: satu
kaki diangkat ke atas kursi atau dudukan
toilet, berbaring atau jongkok.
• Lebarkan kedua bibir vagina
• Masukkan ke dalam vagina jauh ke
belakang, dorong bagian depan
pinggiran ke atas di balik tulang pubis.
• Masukkan jari ke dalam vagina sampai
menyentuh serviks, sarungkan karetnya dan
pastikan serviks telah terlindungi.
• Diafragma dipasang di vagina sampai 6 jam
sebelum sanggama.
• Mengangkat dan mancabut diafragma dengan
menggunakan jari telunjuk dan tengah.

• Efektifitas
Angka kegagalan 6-18 kehamilan per 100
perempuan per tahun.
SPONS
Berbentuk bantal, terbuat dari
polyurethane yang mengandung
spermiside.

Satu sisi spons berbentuk cekung yang


dimaksudkan untuk menutupi serviks dan
mengurangi kemungkinan perubahan letak
spons selama sanggama.

Sisi lainnya mempunyai tali untuk


mempermudah pengeluarannya.
Cara Kerja
• melepaskan spermisid yang terkandung di
dalamnya
• merupakan barier antara sperma dan serviks
• menjebak spermatozoa ke dalam spons
Insersi Spons :
spons dibasahi dengan air sebanyak kira-kira 2 sendok
makan, lalu diperas. Spons kemudian dimasukkan ke dalam
vagina sampai mencapai serviks.
Setelah spons terpasang dengan benar, spons
memberikan perlindungan sampai 24 jam. Spons
dibiarkan minimal 6 jam insitu setelah sanggama.

Efektifitas
9-27 kehamilan per 100 wanita per tahun.
SPERMISID
• Pengertian
Spermiside adalah bahan kimia
(biasanya non oksinol-9) digunakan
untuk menonaktifkan atau membunuh
sperma. Dikemas dalam bentuk aerosol
(busa), tablet vaginal/suppositoria, krim,
jelly.
• Cara kerja
Menyebabkan sel membran sperma
terpecah, memperlambat pergerakan
sperma, dan menurunkan kemampuan
pembuahan sel telur.
MANFAAT KONTRASEPSI
• Efektif seketika (busa dan krim)
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Bisa digunakan sebagai pendukung
metode lain
• Tidak mengganggu kesehatan klien
• Mudah digunakan
• Meningkatkan lubrikasi selama
hubungan seksual
MANFAAT NON KONTRASEPSI
merupakan salah satu perlindungan terhadap
IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS.

Efektifitas
(3-21 kehamilan/100 perempuan/thn)

Cara penggunaan
• Gunakan spermiside setiap melakukan aktifitas
hubungan seksual.
• Jarak tunggu sesudah memasukkan tablet vagina
atau suppositoria adalah 10-15 menit, tak ada jarak
tunggu untuk busa dan krim.
KESIMPULAN
• Metode kontraepsi sederhana tanpa
alat

Metode kalender
Menentukan waktu ovulasi dari data haid
yang dicatat selama 6-12 bulan terakhir.
Mengurangi 18 hari dari siklus
terpendek, untuk menentukan awal dari
masa subur dan mengurangi 11 hari dari
siklus haid terpanjang, untuk
menentukan akhir dari masa subur.
Metode suhu basal badan

Peninggian suhu basal badan 0.2 – 0.5


ºC pada waktu ovulasi. Peninggian
suhu basal badan mulai dari 1-2 hari
setelah ovulasi, dan disebabkan oleh
peninggian kadar hormon
progesterone.
Metode Lendir Serviks

Suatu metode dengan cara mengamati


perubahan lendir serviks yang diambil
melalui vulva (alat kelamin luar) dan
dicatat setiap hari. Lendir ini dapat
diamati dengan rasa/sensasi,
penampakan, dan tes dengan jari
tangan.
Simtomtermal

Suatu metode kombinasi antara


bermacam metode KB alamiah untuk
menentukan masa sibur/ovulasi. Masa
subur dimulai ketika ada perasaan
basah atau muncul lendir. Berpantang
bersanggama sampai masa subur
berakhir.
• Metode kontrasepsi sederhana dengan
alat

Mekanis/barier : kondom
Kondom terbuat dari karet sintesis yang
tipis, berbentuk silinder, dengan
muaranya berpinggir tebal, yang bila
digulung berbentuk rata atau mempunyai
bentuk seperti puting susu.
DIAFRAGMA

Diafragma adalah kap berbentuk bulat


cembung, terbuat dari lateks (karet)
yang diinsersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan
menutupi serviks. Fungsinya adalah
menahan sperma agar tidak
mendapatkan akses mencapai saluran
alat reproduksi bagian atas (uterus dan
tuba falopii) dan sebagai alat tempat
spermisida.
SPONS
• Berbentuk bantal, terbuat dari
polyurethane yang mengandung
spermiside (1 gram nonoxynol-9). Memiliki
2 sisi

• Spons mempunyai efek kontraseptif


karena:
• melepaskan spermisid yang terkandung di
dalamnya
• merupakan barier antara sperma dan
serviks
• menjebak spermatozoa ke dalam spons
Kimiawi : Spermisid

Spermiside adalah bahan kimia


(biasanya non oksinol-9) digunakan
untuk menonaktifkan atau membunuh
sperma. Dikemas dalam bentuk aerosol
(busa), tablet vaginal/suppositoria, krim,
jelly
EVALUASI
1. Metode kontrasepsi sederhana yang
tanpa menggunakan alat adalah……
a. Metode kalender
b. Kondom
c. Diafragma
d. Spermisid
2. Dibawah ini yang merupakan ciri-ciri
lendir serviks pada fase 4 (hari 14-17)
adalah............
a. Tidak ada lendir atau hanya sedikit
sekali
b. Jernih, licin, basah dan dapat
diregangkan
c. Lendir dapat ada atau tidak dan
tertutup oleh darah haid
d. Jernih seperti air
3. Yang bukan merupakan manfaat dari
kondom adalah................
a. Tidak mengganggu produksi ASI
b. Murah dan dapat dibeli secara umum
c. Sebagai metode kontrasepsi jangka
panjang
d. Dapat mencegah terjadinya PMS
4. kap berbentuk bulat cembung, terbuat
dari lateks (karet) yang diinsersikan ke
dalam vagina sebelum berhubungan
seksual dan menutupi serviks,
merupakan pengertian dari.............
a. Kondom
b. Spons
c. Spermisid
d. Diafragma
5. Yang merupakan manfaat kontraseptif
dari spermisid adalah………….
a. Mudah digunakan
b. Sebagai metode kontrasepsi jangka
panjang
c. Efektivitas aplikasi lebih dari 5 jam
d. Dapat melindungi dari PMS

Anda mungkin juga menyukai