Laporan Lingkungan Printt
Laporan Lingkungan Printt
DENPASAR SELATAN
NAMA KELOMPOK :
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena atas asung kerta waranugrahanya-lah sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan hasil survey ilmu lingkungan di Desa Adat Pakraman Panjer – Denpasar Selatan
Tugas laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh nilai
tambah dalam mata kuliah “Ilmu Lingkungan” Fakultas Teknik dan Prencanaan, Jurusan
Sipil, Universitas Warmadewa. Penulis Menyadari bahwa selesainya penulisan laporan
ini banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak berupa petunjuk, bimbingan
maupun dorongan moril dan materil, terutama pada teman teman di Fakuttas teknik,
jurusan teknik sipil, universitas warmadewa, khususnya Teman-teman angkatan 2016,
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terimaksih pada Bapak
Ir. I Wayan Mulyawan, MT yang dalam hal ini beliau sebagai dosen pengajar sekaligus
pembimbing penyusunan laporan ini.
Saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan, karena
hal tersebut demi penyempurnaan dari makalah yang penulis buat ini, dan juga sebagai
motifasi penulis untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang
ilmu teknik sipil.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mewujudkan kota bersih dan hijau, apresiasi pemerintah dan masyarakat
selalu dituntut untuk melakukan pengelolaan sampah sehingga pada gilirannya sampah
dapat diolah secara mandiri dan menjadi sumberdaya. Mencermati penomena di atas
maka sangat diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat dalam upaya
mewujudkan perkotaan dan perdesaan yang bersih dan hijau di Provinsi Bali.
1.3 Tujuan
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan
2. Penting adanya Bank Sampah di desa untuk pemilahan sampah Organik,
Nonorganik, dan B3/ Bahan Berbahaya dan Beracun
3. Untuk mengetahui pengelolaan sampah di Desa Adat Pakraman Panjer
4. Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan oleh pemerintah
Desa Adat Panjer untuk mengatasai jumlah sampah yang meningkat
1.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui pengelolaan sampah yang ada di Desa Adat Panjer
2. Pembaca dapat memahami pengertian sampah dan jenis-jenis sampah
secara singkat dan jelas.
3. Pembaca dapat mengetahui cara pemilahan sampah berdasarkan
karakteristiknya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau
proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik
bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan
dibuang kelingkungan.
a. Sampah Organik
Pengertian sampah organik adalah sampah yang dapat membusuk dan terurai
sehingga bisa diolah menjadi kompos. Misalnya, sisa makanan, daun kering,
sayuran, dan lain-lain.
b. Sampah Anorganik
Pengertian sampah anorganik adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat
terurai. Namun, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru
dan bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan
lain-lain.
c. Sampah B3/ Bahan Berbahaya dan Beracun
Pengertian sampah B3/ Bahan Berbahaya dan Beracun adalah suatu buangan atau
limbah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan
berbahaya sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak
lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia
serta organisme lainya. Limbah B3 bukan hanya dapat dihasilkan dari kegiatan
industri. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa limbah jenis ini.
Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga domestik) di antaranya
bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen pakaian, pembersih kamar
mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih oven,
pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan batu baterai
1. Sampah Padat; Sampah pada merupakan material yang dibuang oleh manusia
(kecuali kotoran manusia). Jenis sampah ini diantaranya plastik bekas, pecahan
gelas, kaleng bekas, sampah dapur, dan lain-lain.
2. Sampah Cair; Sampah cair merupakan bahan cair yang tidak dibutuhkan dan
dibuang ke tempah sampah. Misalnya, sampah cair dari toilet, sampai cair dari
dapur dan tempat cucian.
Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan dan antara
daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya
dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya
ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Sedangkan untuk daerah pedesaaan biasanya dapat dikelola oleh keluarga tanpa
memerlukan dan menggunakan jasa TPS maupun TPA. Biasanya sampah rumah
tangga pada daerah pedesaan digunakan untuk pendauran ulang menjadi pupuk
yang dipakai untuk tanaman, dan kebun.
Pada daerah pedesaan cara seperti ini sudah lumrah digunakan dalam keseharian,
namun pada daerah perkotaan hal ini perlu dibudidayakan lebih lagi, karena apabila
setiap rumah tangga membiasakan untuk memisahkan sampah yang dihasilkan yakni
memisahkan antara organic dan nonorganic.
Maka Cara Pengolahan sampah organic bisa diolah menjadi pupuk, sedangkan
sampah nonorganic akan dibuang dan akan dimanfaatkan kembali oleh pengepul.
Dengan demikian sampah yang menyebabkan pencemaran lingkungan sedikit demi
sedikit akan berkurang.
Cara pengelolaan sampah mempunyai berbagai cara, hal ini disebabkan karena
jenis sampah itu sendiri. Berikut cara-cara pengelolaan sampah yang dapat anda
terapkan:
1. Daur ulang, yakni memanfaatkan kembali suatu hal dari sampah yang dianggap
tidak terpakai lagi menjadi suatu hal yang bernilai ekonomis di mata orang
banyak, seperti membuat bugkus makanan dari bahan plastic menjadi sebuat tas,
maupun asesoris lainnya, yang mempunyai tampilan menarik dan lucu.
2. Pengkompasan, yakni membuat sampah organic seperti daun, kotoran hewan
menjadi suatu hal yang dapat dimanfaatkan untuk berkebun maupun bertani, agar
tanaman menjadi subur.
3. Penimbunan sampah, yakni mengubur sampah yang sudah tidak terpakai
kedalam tanah.
2.5 Manfaat Pengolahan Sampah
1. Penghematan sumber daya alam
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan TPA
4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume
sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah
18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari. Jika
dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar
Candi Borobudur (volume Candi Borobudur = 55.000 m3). [Bapedalda, 2000]. Selain
Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung. Kota
metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau
kecil.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi penyebab gangguan dan
ketidak seimbangan lingkungan. Sampah padat yang menumpuk ataupun yang
berserakan menimbulkan kesan kotor dan kumuh. sehingga nilai estetika pemukiman
dan kawasan di sekitar sampah terlihat sangat rendah. Bila di musim hujan, sampah
padat dapat memicu banjir; maka di saat kemarau sampah akan mudah terbakar.
Kebakaran sampah, selain menyebabkan pencemaran udara juga menjadi ancaman bagi
pemukiman.
Pencemaran udara
Pencemaran air
Proses pencucian sampah padat oleh air terutama oleh air hujan merupakan
sumber timbulnya pencemaran air, baik air permukaan maupun air tanah. Akibatnya,
berbagai sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari (sumur) di daerah
pemukiman telah terkontaminasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat
kesehatan manusia/ penduduk. Pencemaran air tidak hanya akibat proses pencucian
sampah padat, tetapi pencemar terbesar justru berasal dari limbah cair yang masih
mengandung zat-zat kimia dari berbagai jenis pabrik dan jenis industri lainnya. Air
yang tercemar tidak hanya air permukaan saja, tetapi juga air tanah; sehingga sangat
mengganggu dan berbahaya bagi manusia.
Penyebab banjir
Fisik sampah (sampah padat), baik yang masih segar maupun yang sudah
membusuk; yang terbawa masuk ke got / selokan dan sungai akan menghambat aliran
air dan memperdangkal sungai. Pendangkalan mengakibatkan kapasitas sungai akan
berkurang, sehingga air menjadi tergenang dan meluap menyebabkan banjir. Banjir
tentunya akan mengakibatkan kerugian secara fisik dan mengancam kehidupan manusia
(hanyut / tergenang air). Tetapi yang paling meresahkan adalah akibat lanjutan dari
banjir yang selalu membawa penyakit.
Pengelolaan sampah yang baik harus memenuhi 3R atau Reuse, Reduce, dan
Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani
sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan
recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah
menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa;
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R
(Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-
hari.
3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali
sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle
berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat.
4.2 Profil Desa Adat Pakraman Panjer
Desa Adat Pakraman Panjer merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan
Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Indonesia. Luas wilayah 3,59 km² dan
jumlah penduduk 39.223 jiwa. Desa Adat Panjer memiliki 9 Banjar diantaranya yaitu :
Para pemuda sekolah Tinggi taruna juga menyampaikan bahwa, mereka hadir untuk
berswadaya mengelola sampah di sekitar lingkungan, serta berterimakasih kepada
warga setempat yang sudah ikut bergabung dalam Bank Sampah ini . mereka tetep
konsisten untuk tidak takut kotor kalau itu sudah memang jadi tanggung jawab
mereka demi terciptanya lingkungan bersih bebas sampah .
Gambar 4.3 warga Desa Panjer Membawa sampah ke bank sampah Dharma Laksana
Gambar 4.4 Kegiatan pemilahan sampah kardus dan plastik di bank sampah
Setiap warga di Desa Adat panjer wajib membayar iuran sampah kepada petugas
pengangkut sampah sebesar Rp10.000 – Rp20.000. dari hasil pemungutan iuran tersebut
digunakan untuk perawatan/Service setiap Moci/ Motor Cikar yang ada setiap dusun.
Sementara itu dana utama untuk perawatan/service Moci diberikan diberikan oleh desa
yaitu sebesar Rp750.000 ke setiap petugas Moci. apabila dan dana perawatan/Service
moci itu tidak cukup maka iuran sampah akan dimanfaatkan untuk perawatan/service
Moci.
LAIN - LAIN; 6 %
BAHAN BANGUNAN; 4
% ANORGANIK : 30%
KERTAS; 6%
TEKSTIL;
1%
KACA;
1%
LOGAM; 2%
PLASTIK/KARET 10 %
ORGANIK: 70%
Adapun manajemen pengeelolaan sampah lain yang ada di Desa Panjer, yaitu
terdiri dari ;Sampah rumah tangga dibuang – diangkut/dibakar – dibuang ke TPA.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sampah adalah persoalan yang yang mendasar di Provinsi Bali. Oleh karena itu
perlu adanya keterpaduan komitmen, dan perubahan perilaku dalam pengelolaannya.
Dengan diberlakukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah maka
diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di
perkotaan dan perdesaan sehingga kualitas kesehatan, kualitas lingkungan dapat
ditingkatkan serta sampah dapat menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Model hendaknya melibatkan berbagai komponen pemangku kepentingan dan
memperhatikan karakteristik sampah, karakteristik perkotaan atau perdesaan serta
keberadaan sosial-budaya masyarakat setempat.
5.2 Saran
Sebaiknya Desa Adat Panjer memperbanyak pengelolaan Bank Sampah agar
sampah Organik dan Anorganik bisa dapat dipilah dan tidak bercampur aduk dan
dibuang begitu saja ke depo Tukad Citarum dan TPS Lumintang.
DAFTAR PUSTAKA