Anda di halaman 1dari 2

Meningitis TB

Manifestasi klinis meningitis TB biasanya berupa demam (tidak terlalu

tinggi),rasa lemah, nafsu makan menurun (anoreksia), nyeri perut, sakit

kepala, mual, muntah, apatis dan iritabel. Pada pemeriksaan neurologis

didapatkan kaku kuduk (+), refleks Kernig dan Brudzinski (+). Kelainan

neurologis lain yang bisa didapatkan yaitu kesadaran yang semakin

menurun, stupor, koma, otot ekstensor menjadi kaku dan spasme,

opistotonus, pupil melebar dengan refleks cahaya (-), nadi dan pernapasan

menjadi tidak teratur serta bisa timbul hiperpireksia.

Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis meningitis TB

adalah dengan pemeriksaan cairan serebrospinal yang diperoleh dengan cara

pungsi lumbal. Pada pemeriksaan cairan serebrospinal didapatkan jumlah

sel 100-1000 sel/mL dengan dominasi sel-sel limfosit, konsentrasi protein

meningkat dan kadar gula yang rendah. Pemeriksaan BTA langsung positif

hanya pada 10-X0% sedangkan BTA kultur positif bisa didapatkan pada

presentasi yang lebih tinggi hingga mencapai X5-80% kasus. Pemeriksaan

PCR yang (+) pada cairan serebrospinal menunjukkan adanya meningitis

TB dengan sensitifitas 56% dan spesifisitas 98%, sedangkan peningkatan

ADA > 8 U/L menunjukkan sensitifitas 59% dan spesifisitas 96%. Pada

pemeriksaa CT-Scan kepala bisa didapatkan penebalan meningen bagian

basal, hidrosefalus, edema periventrikular dan lesi yang menyerupai massa

akibat adanya tuberkuloma / abses otak (Gambar 4).


Gambar 4. CT Scan Kepala yang Memperlihatkan Gambaran Tuberkuloma pada

Meningitis TB

Anda mungkin juga menyukai