Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah: 1000 HPK

LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP KEHAMILAN

OLEH :

NAMA: YENI HASRI UTAMI JALIL


STAMBUK : 14220160045

Preceptor Institusi

(Al Ikhsan Agus, S.Kep, Ns., M.Kep)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
A. KONSEP TEORI :
1. Definisi
konsep kehamilan yaitu dimulai dengan terjadinya konsepsi atau
dikenal dengan pembuahan antara sel telur dan juga sperma dan akan
berakhir dengan terjainya permulanan pada persalinan. Kehamilan biasanya
diketahui dari beberapa tanda – tanda kehamilan seperti: tidak mengalami
haid (walaupun ini masih belum pasti bisa seseorang dikatakan haid), adanya
perasaan mual dan muntah (amesis) pada awal kehamilan, pembesaran pada
bagian perut (namun pada awal kehamilan pembesaran perut tidak akan
terlalu tampak namun perut akan nampak menonjol di bagian bawah perut
yg dapat dilihat pada bulan 3-4), dan pergerakan anak yang mulai di rasakan
pada bulan 4-5 kehamialan. (Mahmud1 & Ramli, 2018). Menurut federasi
obstertri ginekoloigi internasional, kehamilan ssendiri didefinisikan sebagai
fertilisasi atau disebut dengan penyatuan atau pertemuan oleh spermatozoa
dan ovum kemudian dilanjutkan dengan adanya nidasi atau implantasi
(Evayanti, 2015)

2. Pemeriksaan Ibu Hamil


Sangat penting dilakukannya analisis mengenai beberapa factor
yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan ANC yang
didapatkan/diberikan pada ibu hamil sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan, selain itu pelaksananan kegiatan pemeriksaan kehamilan
dilakukan minimal empat kali selama kehamilan belum sepenuhnya
dilakukan oleh ibu hamil
(Soesanto & Eny, 2016).
Kunjungan antenatal care (ANC) minimal :
a. 1X pada trimester 1 (usia kehamilan 0 – 13 minggu).
b. 1X pada trimester II (usia kehamilan 14 – 27 minggu)
c. 2X pada trimester III (usia kehamilan 18 – 40 minggu)
Pelayanan standar:
a. Timbang berat badan
b. Ukur Tekanan darah
c. Ukur Tinggi fundus uteri
d. Pemberian imunisasi TT lengkap
e. tablet besi
f. tes lab
g. konseling
h. letak janin
i. tata laksana/penangann kasus
j. lila
k. USG (Dharmayanti et.al 2019)
Ketidakpatuuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya
dapat mengakibatkan komplikasi yang tidak dapat diketahui sehingga dapat
mempengaruhi kehamilan. pemeriksaan yang dilakukan dapat mendeteksi
resiko sangat berguna dilakukan untuk mencegah sesuatu yang buruk pada
ibu maupun janin yang ada di dalam perut, maka dari jika ibu tidak
melakukan pemeriksaan yang seharusnya dilakukan maka tidak akan dapat
di ketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik, apakah mengalami
keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetric yang dapat membahayakan
kehidupan baik ibu maupun janin sehingga menyebabkan mordibitas dan
mortalitas yang tinggi (Agustine, et.al 2019)

3. Skrining kehamilan resiko tinggi


Kematian ibu saat ini masih tinggi yang disebabkan oleh faktor
usia, terlambat mengenali tanda bahaya, terlambat dalam penanganan
kedaruratan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, keterbatasan
pengetahuan dan taraf pendidikan. Oleh karena itu diperlukan skrening
kehamilan yang merupakan pemeriksaan kehamilan untuk mengenali secara
dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang dapat terjadi selama
kehamilan, dan memastikan kesehatan ibu dan janin. Skrening sebagai upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk mencegah kesakitan dan
kematian ibu dan janin yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
Tujuankegiatan adalah meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui skrining
kehamilan meliputi pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan kadar Hb dan
urine serta pendidikan kesehatan tentang anemia dan Kekurangan Energi
Kalori (KEK), Infeksi Saluran Kemih (ISK), dan tanda bahaya dalam
kehamilan. Skrening (penapisan) ibu hamil dimulai dengan anamnesis,
pemeriksaan antropometri, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan fisik
dan obstetri, pemeriksaan laboratorium darah dan urine, pemberian tabet Fe
dan makanan tambahan. Hasil pemeriksaan dianalisis dengan distribusi
frekuensi. Promosi kesehatan tentang anemia, ISK dan tanda bahaya pada
ibu hamil. Dilakukan pre test sebelum pemberian materi dan postes setelah
penyuluhan menggunakan kuesioner yang yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan data dianalisis
dengan distribusi frekuensi.(Astuti, Didah, & Martini, 2018)

4. Nutrisi pada kehamilan


Kehamilan dapat menyebabkan meningkatkan metabolisme energi,
sehingga kebutuhan energi dan zat gizi lainnya akan mningkat selama proses
kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut sanngat diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada di dalam perut,
dengan terjadi bertambahan besarnya organ kandungan, maka akan terjadi
perubahan komposisi dan metabolism di dalam tubuh ibu, sehingga
kekurangan zat gizi tertentu yang tentunya sangat diperlukan saat kehamilan
dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna/terjadi kecacatan. lbu
dalam kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil dapat melahirkan bayi
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), vitalitas yang rendah dan kematian yang
tinggi, terlebih lagi jika ibu mengidap anemia yang sering terjadi pada masa
kehamilan (Soesanto & Eny, 2016).
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, perawat akan mendapatkan beberapa
data yang bersifat objektif dan subjektif. Data subjektif merupakan data yang
didapat berdasarkan persepsi klien tentang kesehatan mereka, sedangkan data
objektif didapat melalui pengamatan, observasi dan pemeriksaan fisik.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi
sistematis, pengkajian fisik, data laboratorium dan diagnosis (Yolanda, 2016),
diantara beberapa pengkajian yang sering dilakukan ada beberapa yang
pengkajian yang menjadi focus utama diantaranya yaitu: Pengidentifikasi
wanita hamil, riwayat kebidanan mengumpulkan informasi penting tentang
mereka seperti BB, TB, gaya hidup dan gejala fisik, usia kehamilan, umur,
pendidikan, pekerjaan, keadaan ekonomi, kebiasaan diet dan perubahan pola
makan wanita hamil. selama kehamilan juga kenaikan berat badan mereka
dibandingkan dengan BMI mereka sebelum hamil, riwayat kehamilan
sekarang dan juga riwayat kesehata, keluhan yang sedang dirasakan (mual,
pusing, lemas, nyerii pada bagian perut) (Aydin & Ozturk, 2016),
selain itu juga dilakukan pepemeriksaan fisik berupa:
1. TTV(Tensi, nadi, respirasi dan suhu)
2. pengkajian IPPA pada Kepala, mata (konjungtiva dan sclera), dada,
jantung paru, area mamae, ekstremmitas bawah dan atas, abdomen
3. DJJ, tinggi fundus uteri, LILA untuk mengetahuai apakah ibu mengalami
gizi buruk aatau obesitas, dll (Karjatin, 2016)

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut Berhubungan dengan agen biologis (Herdman, T.H 2018)
b. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi
kehamilan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018)
3. Intervensi
a. Nyeri Akut Berhubungan dengan agen biologis
Intervensi :
1) Observasi
a) Identifikasi Lokasi, Karakteristik, Durasi, Frekuensi, Kualitas,
Intensitas Nyeri.
b) Identifikasi Skala Nyeri
c) Identifikasi Factor Yang Memperberat Dan Memperingan
Nyeri
2) Nursing Treatment
a) Berikan Teknik Non Farmakologi Untuk Mengurangi Rasa
Nyeri
b) Control Lingkungan Yang Memperberat Rasa Nyeri
3) Edukasi
a) Jelaskan Penyebab, Periode, Dan Pemicu Nyeri
b) Jelaskan Strategi Meredakan Nyeri
c) Anjurkan Memonitor Nyeri Secara Mandiri
d) Anjurkan Menggunakan Analgetik Secara Tepat
e) Ajarkan Teknik Non Farmakologis Untuk Mengurangi Rasa
Nyeri
4) Kolaborasi
a) kolaborasi pemberian analgetik , jika perlu (Tim Pokja SIKI
DPP PPNI. 2018)

b. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi


kehamilan
intervensi:
1) observasi
a) monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah
posisi
b) monitor alat traksi agar selalu tepat
2) terapeutik
a) tempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik yang tepat
b) tempatkan pada posisi terapeutik
c) tempatkan telpon atau lampu panggilan dalam jangkauan
d) atur posisi yang di sukai, meningkatkan drainage
e) memotifasi melakukan ROM aktif atau pasif
f) hindari posisi yang dapat menyebabkan nyeri
g) ubah posisi setiap 2 jam
3) edukasi
a) informasikan saat akan melakukan perubahan posisi
b) ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika yang
baik selama melakukan perubahan posisi
4) kolaborasi
a) kolaborasi pemberian premidikasi sebelum mengubah posisi,
jika perlu (Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Agustine, U., Christina, M., Sukartiningsih, E., & Care, A. (2019). Cultural Social
Relationship With The Implementation Of Antenatal Care (ANC) in The
Kambaniru Puskesmas Working Area. 4(1), 42–54.

Astuti, S., Didah, & Martini, N. (2018). Skrening Kehamilan Sebagai Upaya
Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil di Desa Cipacing, Kecamatann Jatinogor,
Kabupaten Sumedang. 7(4), 285–289.

Aydin, E. K., & Ozturk, S. (2016). Assessment of the Diets and Weights of
Primiparous and Multiparous Pregnant Women in the Last Trimester. 9(3).

Dharmayanti, I., Azhar, K., Hapsari, D., & H, P. S. (2019). Quality Antenatal Care
Services Used by Pregnant Women for Childbirth Preparation in Indonesia. 60–
69.

Evayanti, Y. (2015). Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami Pada Ibu
Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas
Wates Lampung Jawa Tengah Tahun 2014. 1(2), 81–90.

Herdman, T.H. (2018). NANDA Internasional Nursing Diagnoses: definition and


classification 2018-2020. Jakarta: EGC

Karjatin, A. (2016). pratikum keperawatan maternitas. In kementrian kesehatan


republik indonesia. jakaarta selatan.

Mahmud1, M., & Ramli. (2018). Perilaku Ibu Dalam Perawatan Kehamilan Dan
Pertolongan di Balantak Selatan Kabupaten Banggai Tahun 2013. 9, 1369–
1386.

Soesanto, E., & Eny, W. (2016). DArAM HAMIL : Ante Natal Care (ANC) Dalam
Resrektif Ibu Hamil : Gambaran Kerentanan Kesehatan Reproduksi Pada
Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Rembang.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Intervesi Keperawatan Indonesia. Jakarta:
DPP PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI

Yolanda, C. (2016). Abstrak. Pelaksanaan Pengkajian Keperawatan Pada Ibu Hamil.

Anda mungkin juga menyukai