Proposal Ditta - Revisi 31 April 2020
Proposal Ditta - Revisi 31 April 2020
Disusun oleh:
Ditta Adriani
16312059
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv
1. Pendahuluan................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3 Batasan Masalah....................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................5
1.6 Keaslian Penelitian.................................................................................5
2. Landasan Teori...........................................................................................6
2.1 Tinjauan Pustaka....................................................................................6
2.2 Pengertian Pakar....................................................................................12
2.3 Sistem Pakar...........................................................................................13
2.3.1 Elemen manusia pada sistem pakar.............................................14
2.3.2 Perbandingan kemampuan seorang pakar dengan sistem pakar. .15
2.3.3 Keunggulan dan kelemahan sistem pakar....................................17
2.3.4 Struktur sistem pakar...................................................................18
2.4 Certainty Factor.....................................................................................23
2.5 Kelebihan dan kekurangan Certainty Factor.........................................25
2.5.1 Kelebihan metode Certainty Factor............................................25
2.5.2 Kekurangan metode Certainty Factor.........................................25
2.6 Metode pengembangan sistem...............................................................25
2.7 Unified Modeling Language (UML)......................................................29
2.7.1 Use Case Diagram.......................................................................29
2.8 Pengujian................................................................................................30
3. Metodologi Penelitian.................................................................................32
3.1 Kerangka Penelitian...............................................................................32
3.2 Tahapan Penelitian.................................................................................34
3.2.1 Analisis data.................................................................................36
3.2.2 Tahap : Penerapan metode...........................................................39
3.3 Usecase diagram....................................................................................45
3.4 Implementasi..........................................................................................45
3.5 Perencanaan Pengujian..........................................................................46
3.6 Perancangan aplikasi sistem pakar.........................................................47
3.7 Jadwal penelitian....................................................................................54
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
1
1. Pendahuluan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para pakar, dan sistem pakar yang baik
kerja para ahli. Menurut Garratano dan Riley (1989), suatu sistem komputer yang
bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar. Sistem pakar yang baik
dirancang agar dapat menjadi alat bantu untuk menyelesaikan suatu masalah
dengan meniru kerja dari para ahli. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu
program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi
mengenai suatu masalah yang spesifik serta analisis matematis dari masalah
Buah nanas atau yang memiliki nama latin Ananas comocus ini berasal dari
Amerika Selatan yaitu Brazil, Argentina dan Peru yang banyak di budidayakan
pada daerah tropis serta subtropis. Tanaman tersebut telah tersebar luas ke seluruh
2
dunia, terutama di daerah sekitar khatulistiwa antara 30° LU dan 30° LS.
Indonesia sebagai pusat penghasil nanas yang cukup potensial adalah Jawa Timur,
Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Riau. Tanaman nanas dapat
tumbuh didataran rendah maupun tinggi. Satu pohon nanas menghasilkan satu
buah nanas. Buah nanas tidak hanya dimakan sebagai buah segar tetapi juga
diperlukan sebagai bahan baku industri makanan seperti jelly, selai dan sirup,
Samadi (2014). Buah nanas ini memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat
dengan cita rasa yang khas dimiliki oleh buah nanas ini adalah rasa yang segar
manis namun sedikit masam. Selain itu buah nanas juga banyak mengandung
berbagai zat seperti vitamin, mineral, enzim, serta antioksidan yang berkhasiat
sebagai obat. Karena banyak manfaat yang dimiliki buah ini dan cita rasa yang
khas dari buah nanas menjadikan buah nanas ini semakin diminati ataupun ingin
merasakan khasiat dari buah nanas ini untuk kesehatan. Semakin tinggi
salah satu Negara penghasil buah nanas terbesar di dunia yang menempati
Penanaman buah nanas ini berpeluang terjadinya gangguan hama dan penyakit
buah nanas yang mengakibatkan suatu kejadian yang fatal terhadap tanaman
seperti penurunan kualitas buah ataupun terjadi gagal panen. Oleh karena itu
sistem yang akan penulis buat yaitu sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit
buah nanas dan metode yang akan digunakan yaitu metode certainty factor.
apakah suatu fakta itu pasti atau tidak pasti yang berbentuk metric yang biasanya
3
digunakan dalam sistem pakar. Metode ini sangat cocok untuk sistem pakar yang
certainty factor adalah cocok untuk mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak
algoritma bayes berbasis web oleh Dewa, Pujianto and Putra, (2017) . Penerapan
metode certainty factor dalam mendeteksi penyakit tanaman karet oleh Sulistiani
Lampung Tengah. Sebagai alat bantu untuk memberikan nilai kepastian dalam
2. Target utama dari aplikasi ini adalah untuk membantu pembudidaya buah
nanas.
3. Inputan sistem ini adalah gejala-gejala yang di alami buah nanas yang
4. Output yang dihasilkan dari sistem ini adalah jenis penyakit yang
buah nanas.
pakar.
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan pekerja untuk membatu para petani
seperti penyakit tanaman hias, penyakit tanaman buah mangga, penyakit tanaman
bawang merah, dan penyakit tanaman karet, namun belum pernah untuk kasus
buah nanas yang menggunakan metode certainty factor, pernah ada penelitian
untuk penyakit buah nanas tetapi menggunakan metode yang lain. Yang
berdasarkan bobot dari gejala-gejala yang sering timbul yang bersumber dari
seorang pakar.
6
2. LANDASAN TEORI
No
Penulis Tahun Metode Data
Literatur
Vhyrga Purnama
Putra
Metode Certainty Gejala
hias
Gatot Fitriyanto, Metode Certainty Gejala dan
Kurniawan mangga
Literatur
Gejala dan
hama
bawang
merah
Gejala
karet
2.1.1. Vhyrga Purnama Dewa, Ade Pujianto, Muhammad Hatta Putra (2017)
Buah nanas atau pineapple merupakan salah satu tanaman buah yang
terhadap buah ini memberikan prospek usaha yang sangat menjanjikan untuk para
adanya beberapa hama dan penyakit berbahaya yang dapat mengancam produksi
tanaman buah nanas. Namun keterbatasan yang dimiliki seorang ahli tanaman
terkadang menjadi kendala bagi para petani yang akan melakukan konsultasi.
Meskipun seorang pakar adalah orang yang ahli dalam bidangnya, namun pada
kenyataanya seorang pakar mempunyai keterbatasan daya ingat dan stamina kerja
dan ketiadaan pakar dan mahalnya biaya konsultasi disuatu daerah juga menjadi
hambatan untuk para petani dalam mendapatkan solusi untuk masalah yang
8
meraka hadapi. Hal ini dapat mengakibatkan suatu kejadian yang fatal terhadap
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah dapat membantu petani
dalam mendapatkan solusi atau penyakit yang menyerang tanaman buah nanas
mereka tanpa harus berkonsultasi langsung dengan pakar dan dapat membantu
pakar dengan cara menggantikan pakar jika pakar sedang tidak ditempat.
Untuk mengambil suatu keputusan yang benar pada sistem pakar, diperlukan
mengakibatkan data menjadi tidak lengkap dan tidak konsisten. Salah satu cara
metode Bayes.
Kebenaran dari hasil output sistem ditentukan oleh nilai probabilitas hipotesa
tanpa memandang gejala apapun dan nilai probabilitas kemunculan evidence pada
bidang ilmu komputer dan muncul seiring perkembangan ilmu komputer saat ini.
tanaman hias ini sangat bervariasi sehingga sangat dibutuhkan seorang pakar
pertanian yang mampu mendiagnosa hama penyakit tanaman. Akan tetapi waktu
dan biaya menjadi alasan bagi para petani tanaman hias untuk tidak konsultasi
metode certainty factor untuk membantu para pembudidaya tanaman hias agar
mengetahui penyakit apa saja yang sedang menyerang tanaman hias tersebut.
tanaman mangga seperti hama dan penyakit. Dengan pengetahuan yang cukup,
Hama yang sering mengganggu tanaman buah mangga antara lain penggerek
menyebabkan ranting tanaman mati kering karena jaringan pembuluh kayu rusak
dilapangan, para petani belum mengetahui secara pasti hama penyakit yang
10
menyerang tanaman meraka. Oleh karena itu, perlu dibuatkan sebuah sistem pakar
petani dapat menentukan secara pasti hama penyakit yang menyerang tanaman
mangga tersebut.
merancang aplikasi untuk mendeteksi hama dan penyakit pada tanaman mangga
Meskipun demikian, adanya permintaan dan kebutuhan bawang merah yang terus
meningkat setiap tahunnya belum dapat diikuti oleh peningkatan produksinya. Hal
petani dan penyuluh yang mengeluhkan banyaknya hama dan penyakit yang
hama dan penyakit pada tanaman bawang merah. Untuk itu harus dilakukan
11
penanganan yang cepat dan seakurat mungkin, dikarenakan hama dan penyakit
pada tanaman tersebut dapat dengan cepat menyebar serta menyerang keseluruh
lahan pertanian.
Dalam hal ini peran seorang pakar (expert) sangat diandalkan untuk
mendiagonosa dan menentukan jenis hama dan penyakit serta memberikan contoh
keterbatasan yang dimiliki seorang pakar terkadang menjadi kendala bagi para
untuk mendapatkan solusi terbaik. Dalam hal ini sistem pakar dihadirkan sebagai
Euphorbiaceae, yang merupakan pohon kayu tropis yang berasal dari hutan
Amazon. Banyak artikel dan penelitian yang menyebutkan bahwa hingga saat ini
Indonesia telah memiliki luas areal perkebunan karet terluas namun tidak
didukung dengan produktivitas yang tinggi. Hal tersebut tentu saja akan
penanganan penyakit pada tanaman karet juga masih rendah. Pengetahuan petani
dalam hal penangan penyakit pada tanaman karet dapat menyebabkan kerugian
Oleh karena itu, perlu dibangun sebuah alat atau sistem yang praktis dan
tanaman karet. Sistem tersebut adalah sistem pakar yang mengadopsi pengetahuan
certainty factor sering digunakan dalam sistem pakar agar terlihat lebih natural.
Penelitian ini menekankan pada dua aspek utama yaitu gejala-gejala dan jenis
metode certainty factor pada penelitian ini, memiliki akurasi sebesar 100% dari
hasil diagnosa sistem pakar. Dengan adanya sistem pakar ini, diharapkan dapat
2.2. Pakar
Turban dkk (2005) menyatakan bahwa pakar adalah orang yang memiliki
mengetahui fakta mana yang penting dan memahami arti hubungan diantaranya.
Sejauh ini tidak ada definisi standar untuk pakar, tetapi performa keputusan dan
lebih baik dari kebanyakan orang. Kedua, pakar adalah relati. Pakar pada satu
waktu dan tempat lain. Jadi seorang pakar harus mampu melakukan hal-hal
berikut:
7. Menetapkan relevansi.
komputer yang mensimulasi penilaian dan perilaku manusia atau organisasi yang
sistem seperti ini berbasis pengetahuan yang berisi akumulasi pengalaman dan
satu set aturan untuk menerapkan pengetahuan dasar untuk setiap situasi tertentu.
pengetahuan atau set aturan. Diantara banyak sistem pakar yang ada , yang
terkenal adalah aplikasi bermain catur dan sistem diagnosis medis. Pemrosesan
Dengan sistem pakar, masalah yang seharusnya hanya dapat diselesaikan oleh
pakar/ahli, dapat diselesaikan oleh orang biasa/awam. Sedangkan para ahli, sistem
1. Pakar
persoalan dalam bidang tertentu. Selain itu, seorang pakar juga memiliki
2. Pembangunan pengetahuan
membaca beberapa dokumen cetak seperti text book, jurnal, makalah, dan
sebagainya.
3. Pembangunan Sistem
komputerisasi lain.
tanpa beristirahat.
16
untuk digunakan, sedangkan seorang pakar hanya bekerja pada satu tempat
3. Suatu sistem pakar dapat diberi pengamanan untuk menentukan siapa saja
hilang/lupa, dalam hal ini tentu harus didukung oleh maintence yang baik,
tidak akan hilang, akan tetapi bisa saja seorang pakar mengundurkan diri
Sistem pakar (expert system) merupakan paket perangkat lunak atau paket
program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu
2. Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu
bentuk tertentu
3. Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat dan tanpa jemu mencari
masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang
tidak sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang
bukanlah sama sekali tidak bisa diatasi, tetapi dengan terus melakukan perbaikan
dan pengolahan berdasarkan pengalaman yang telah ada maka hal itu diyakini
akan dapat diatasi, walaupun dalam waktu yang panjang dan terus-menerus.
Komponen yang terdapat dalam sistem yaitu User Interface (antar muka
sistem pakar untuk berkomunikasi. Antar muka menerima informasi dari pemakai
dan mengubahnya kedalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu
yang dapat dimengerti oleh pemakai, menurut Mcleod (1995), pada bagian ini
terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar
20
2. Basis pengetahuan
formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua
elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang objek
cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. Dalam
studi kasus pada sistem berbasis pengetahuan terdapat beberapa karakteristik yang
dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman
pengetahuan, yaitu :
1. Wawancara
Metode ini adalah metode akuisisi yang paling banyak digunakan. Metode
2. Analisis protokol
Dalam metode ini, pekerjaan dalam bidang tertentu yang dilakukan pakar
Metode ini dibatasi untuk sistem berbasis aturan. Induksi adalah suatu
proses penalaran dari khusus ke umum. Suatu sistem induksi aturan diberi
5. Mesin Inferensi
22
tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace,
6. Workplace
kesimpulan yang dicapai. Ada tiga tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu:
dieksekusi.
4. Fasilitas Penjelasan
7. Perbaikan Pengetahuan
23
Certainty factor merupakan bagian dari certainty theory, yang pertama kali
(adalah aplikasi sistem pakar awal yang dirancang untuk mengidentifikasi infeksi
didalam darah) mencatat bahwa pakar sering kali menganalisis informasi yang ada
pasti. Hal ini membuat tim MYCIN menggunakan certainty factor guna
MYCIN dapat mengenali sekitar 100 penyebab infeksi bakteri. Dengan demikian
MYCIN dapat merekomendasikan resep obat yang efektif. Dalam tes terkontrol
Keterangan
oleh fakta E.
H = Hipotesis (dugaan)
ketidakpastian.
metode ini hanya dapat mengolah dua data dalam satu kali perhitungan.
2. Metode certainty factor hanya dapat mengolah dua data saja, apabila ada
data yang lebih dari dua maka perlu beberapa kali pengolahan data.
(Ogedebe & Jacob, 2012) “Prototype Model adalah salah satu metode
4. Membuat mock-up sistem skala kecil dan dimodifikasi secara iteratif sampai
5. Prototype tersebut tidak akan digunakan dalam sistem yang dibangun hanya
pengembangan perangat lunak, yang berupa model fisik kerja sistem dan
kesempurnaan sistem.
pengguna.
prototyping :
1. Pengumpulan Kebutuhan.
sistem yang akan dibuat. Metodel yang digunakan dalam penelitian ini
Desain berfokus pada representasi dari aspek perangkat lunak dari sudut
pengguna; ini mencakup input, proses dan format output. Dengan desain
3. Membangun prototype
terhadap sistem.
dan pada saat itu pula pengembang memahami secara lebih jelas dan detil
Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia
diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem
sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sistem. Dan Interaction
Menurut (Rossa & Shalahuddin, 2014), “Use case atau use case diagram
merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat”. Use
case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
informasi yang akan dibuat. Untuk menggambarkan analisa dan desain diagram,
UML memiliki seperangkat notasi berupa simbol dan komponen pada use case
perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topic yang memiliki cakupan luas
dan sering dikaitkan dengan verifikasi dan validasi. Verifikasi mengacu pada
berikut:
pakar.
31
3. Metode Penelitian
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.
1. Identifikasi Masalah
buah nanas dalam mengidentifikasi penyakit yang meyerang buah nanas. Serta
belum adanya Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit pada buah nanas.
2. Studi Literatur
3. Pengumpulan Data
Agar data yang didapatkan sesuai atau valid maka penulis melakukan wawancara
pada seorang pakar mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Terakhir penulis
5. Implementasi
sistem pakar, penulis melakukan studi literatur dari beberapa jurnal berkaitan
6. Uji Sistem
7. Hasil
Sistem pakar diagnosa penyakit buah nanas dengan metode Certainty Factor.
1. Kajian literatur
2. Pengumpulan Data
data meliputi:
1. Observasi
35
2. Kuisioner
3. Wawancara
4. Dokumentasi
penyakit.
3. Membangun Prototyping
4. Evaluasi Prototyping
36
penyakit buah nanas. Dari data tersebut dibuat alur dari setiap jenis penyakit dan
gejala penyakit.
Gejala
Perubahan warna daun bagian putih (white basal tissue)
menjadi kuning hingga cokelat
Daun layu dan tepi daun menggulung ke bawah
Daun muda dapat dengan mudah ditarik
Jaringan putih di pangkal daun basah dan busuk
Bagian yang busuk mengeluarkan aroma tidak sedap
Gejala akhirnya, tanaman mati karena sistem perakaran mati
Setengah daun tanaman berwarna kemerahan
Buah yang terinfeksi mengeluarkan cairan dan gelembung
Uncertain Term CF
Maybe (Mungkin) 0,4
Probably (Kemungkinan besar) 0,6
Tabel 3.6. Aturan nilai kepercayaan yang akan digunakan(Lanjutan)
CFcombine dengan berpedoman dari tabel interpretasi certainty factor, pada sesi
pemecahan sebuah kaidah (rule) yang memiliki gejala majemuk, menjadi kaidah-
kaidah (rules) yang memiliki gejala tunggal. Kemudian masing-masing rule baru
Apabila terdapat lebih dari satu gejala, maka CF penyakit dihitung dengan
menggunakan persamaan :
Kaidah 1 :
IF Perubahan warna daun bagian putih (white basal tissue) menjadi kuning
hingga cokelat
gejala dengan berpedoman pada tabel data penyakit Pineapple Heart Rot. Adapun
Kaidah 1.1
IF Perubahan warna daun bagian putih (white basal tissue) menjadi kuning
hingga cokelat
Kaidah 1.2
Kaidah 1.3
Kaidah 1.4
Kaidah 1.5
Kaidah 1.6
= 0,4 * 1,0
42
= 0,4
= 0,6 * 1,0
= 0,6
= 0,8 * 1,0
= 0,8
= 1,0 * 1,0
= 1,0
= 0,4 * 1,0
= 0,4
= 0,8 * 1,0
= 0,8
= 0,4 + 0,36
CFold 1 = 0,76
= 0,76 + 0,192
CFold 2 = 0,952
= 0,952 + 0,048
CFold 3 =1
= 1 + 0, 4 * (1 - 1)
=1+0
CFold 4 =1
= 1 +0,8*(1- 1)
=1+0
CFold 5 =1
Keterangan:
= 1* 100
= 100%
Jadi dengan menggunakan contoh tersebut didapati hasil dari diagnosa adalah
Use case diagram mendiskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Gambaran usecase yang
digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut.
3.4 Implementasi
pemograman PHP.
1. Uji Akurasi
46
dengan hasil diagnosa oleh sistem dan kemudian akan dihitung persentase nilai
keakuratan aplikasi. Dalam hal ini akan dilakukan pengujian terhadap beberapa
kasus pengalaman pakar. Proses pengujian akan dilakukan dengan cara pakar
melakukan diagnosa terlebih dahulu baru kemudian kasus diuji dengan sistem.
fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuain alur fungsi dengan bisnis
proses yang diinginkan oleh customer. Pengujian ini tidak melihat dan menguji
Pengujian :
1. Membuat test case untuk menguji fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi
2. Membuat test case untuk menguji kesesuaian alur kerja suatu fungsi di
tersebut.
aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit buah nanas ini dapat dilihat
Pengujian diharapkan
Dapat menampilkan
halaman website sistem Tampil halaman
Pilih sistem pakar Berhasil
pakar penyakit buah menu utama
nanas
Pilih menu profil Dapat menampilkan data Tampil halaman
Berhasil
pakar informasi tentang pakar profil pakar
Dapat menampilkan
seluruh gejala, setelah
gejala dipilih akan
memberikan pertanyaan
Tampil halaman
Pilih menu keyakinan terhadap
diagnosa dengan
halaman diagnosa gejala dan memberikan Berhasil
gejala yang akan
penyakit kesimpulan penyakit,
dipilih
solusi, dan mencetak
hasil perihitungan
diagnosa penyakit buah
nanas
yang akan dirancang, dengan adanya desain rancangan sistem dapat mempercepat
menampilkan menu yang ada pada aplikasi penerapan metode certainty factor
untuk mendeteksi penyakit buah nanas, berikut adalah rancangan halaman utama
ke halaman menu pakar, berikut adalah rancangan tampilan login pada gambar 3.6
dibawah ini:
untuk menginput data penyakit nanas dengan mengisikan kode penyakit dan nama
penyakit, berikut ini adalah rancangan tampilan input data penyakit pada gambar
menampilakan daftar nama penyakit buah nanas, berikut ini adalah rancangan
digunakan untuk menginput data gejala penyakit nanas dengan mengisikan kode
gejala penyakit dan nama gejala penyakit, berikut ini adalah rancangan tampilan
untuk menampilakan daftar nama gejala penyakit buah nanas, berikut ini adalah
rancangan tampilan data gejala penyakit pada gambar 3.10 dibawah ini :
menangani penyakit buah nanas, berikut ini adalah rancangan tampilan input data
menampilakan daftar solusi untuk penanganan penyakit buah nanas, berikut ini
adalah rancangan tampilan data solusi pada gambar 3.12 dibawah ini :
tampilan yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit buah nanas dengan user
53
memilih gejala penyakit dengan cara menceklis gejala yang sedang dialamai dan
memberikan nilai kenyakinan gejala pada checkbox dengan rentan nilai mungkin
(0,4), kemungkinan besar (0,6), hampir pasti (0,8), pasti (1,0), berikut ini adalah
dibawah ini :
digunakan untuk menampilkan hasil dari proses diagnosa penyakit buah nanas
penyakit buah nanas tersebut, serta nilai probabilitas penyakit, berikut ini adalah
rancangan tampilan hasil diagnosa penyakit buah nanas pada gambar 3.14
dibawah ini :
54
mulai dari tinjauan pustaka hingga siding skripsi. Berikut adalah mekanisme
penjadwalan kegiatan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini
DAFTAR PUSTAKA
Durkin. (1994.). Expert Systems Design and Development. New Jersey.: Prentice
Hall InternationalIinc.
Efram Turban, L. E. (1992). Expert Systems and Applied Artificial Intelligence.
Macmillan Pub. Co.
Giarratano, J. C. (2005). Expert Systems Principles and Programming (Fourth
Edition ed.). Boston: Thomson Course Technology.
Marimin. (1992). Struktur dan Aplikasi Sistem Pakar Manajemen Pembangunan
(1 ed.).
Mujilahwati, S. (2014). Diagnosa Penyakit Tanaman Hias Menggunakan Metode
Certainty Factor Berbasis We. Jurnal Teknik, 6, 2085-0859.
Rika, R. (2003). Sistem Pakar Konsep dan Teori. Andi. Yogyakarta.
Turban, E. (1995.). Decision Support Systems and Expert Systems. United State.:
Prentice Hall Internationa l Iinc.
Turban, E. d. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems.
Andi.Yogyakarta.
Turwanto. & Abdul, F. (2013). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Hama dan
Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Certainty Factor. Jurnal
Sarjana Teknik Informatika, 1, 2338-5197.