DOSEN PEMBIMBING
Disusun Oleh :
RINJA AFRIANI
Nim : 181015401016
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul KONSEP DASAR
MENAPOUSE. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah ini. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Tahap kegawat daruratan maternal neonatal bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu RINI FEBRIANTI SST M.KEB selaku dosen
pembimbing asuhan maternal neonatal yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannysehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menapouse/Klimakterium
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi saat
wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak
mengalami menstruasi lagi, minimal 12 bulan. Tidak hanya berhenti menstruasi, banyak perubahan
lain terjadi dalam tubuh wanita yang menopause, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis,
hasrat seksual, hingga kesuburan. Wanita yang sudah menopause tidak bisa hamil lagi.
Perubahan ini bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, dan disebut sebagai gejala menopause. Masa
terjadinya perubahan tersebut dinamakan masa perimenopause, yang dapat berlangsung selama
beberapa tahun sebelum menopause, dan umumnya dimulai saat usia 40 tahun atau bisa juga lebih
awal.
1. Primary Ovarian Insufficiency : Kondisi ini di picu adanya kelainan genetik atau
karena penyakit autoimun . Dalam kondisi ini , indung telur lantas jadi berhenti
berfungsi .
2. Histerektomi : Histerektomi atau , operasi pengangkatan rahim , memang tidak akan
menyebabkan pasien langsung merasakan ciri-ciri menopause . Hanya saja proses
pembedahan yang satu ini memang bisa memicu menopause dini .
3. Pengobatan Kanker : Berbagai langkah pengobatan dan penanganan kanker , seperti
radioterapi dan kanker , dapat memengaruhi kondisi organ reproduksi wanita .
Terutama pada pasien kanker rahim , karena prosedur yang dijalani untuk mengobati
penyakitnya justru bisa merusak indung telur .
Klimakterium merupakan fase peralihan jelang menopause dan sering juga disebut
dengan istilah perimenopause . Biasanya , peristiwa ini dialami dari usia 45 sampai 49 , yang
ditunjukkan dengan munculnya beberapa tanda-tanda menopause yang umum dialami dan
diketahui , contohnya adalah perubahan siklus haid karena menurunnya fungsi ovarium .
Hal tersebut pun mendorong ciri ciri menopause seperti haid tidak teratur , jantung
berdebar , nyeri ketika kencing , dan keluhan yang dirasakan saat menstruasi . Contohnya
flek tanda menopause yang memang dikarenakan siklus haid menjelang menopause yang
mulai tidak teratur .
Gejala lain yang bisa timbul ketika seseorang memasuki fase klimakterium termasuk :
Gejala Menopause :
Fase klimakterium biasanya dialami seorang wanita selama kurang-lebih setahun . Begitu
lewat fase tersebut , ia pun memasuki masa menopause . Disini , maka hormon estrogen bisa
dibilang sudah tak lagi aktif sama sekali dan berhentinya siklus menstruasi sepenuhnya .
Artinya , flek tanda menopause bahkan sudah tak lagi keluar di fase ini .
Selain siklus haid yang sudah berhenti sama sekali , ciri-ciri menopause pada wanita lain pun
termasuk :
1. Kulit kering .
2. Berkeringat dan sulit tidur di malam hari .
3. Demam .
4. Kondisi vagina menjadi kering , sehingga terasa sakit ketika melakukan hubungan
dengan pasangan .
5. Sakit kepala dan vertigo
6. Hot flash , atau timbulnya rasa panas yang terasa di tubuh bagian atas .
Selain gejala fisik diatas , ada beberapa gejala psikologis yang timbul , seperti :
1. Timbulnya stress .
2. Rasa gelisah .
3. Sering marah .
4. Depresi .
5. Daya ingat menurun .
6. Gampang tersinggung .
C. Gangguan Menapause/Klimakterium
1. Osteoporosis
Wanita memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalami osteoporosis disebabkan
oleh perubahan hormon. Hormon estrogen berperan dalam pembentukan sel-sel tulang baru
(osteoblas) dan membantu untuk memadatkan tulang. Tanpa estrogen, maka tulang menjadi
lebih rapuh dan keropos, sehingga mudah untuk mengalami patah tulang.
2. Penyakit hati
Hampir semua masalah yang datang pada wanita menopause diakibatkan oleh hormon
yang tidak stabil. Akibat perubahan hormon reproduksi, maka wanita menopause berisiko
terkena gangguan fungsi hati.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “E” DENGAN MENOPAUSE
DI BIDAN PRAKTEK SWASTA “L”
I. PENGKAJIAN
Hari : Sabtu
Pukul : 09.00 WIB
Tanggal : 09 November 2012
Oleh : Bidan
Suami : Tn “S”
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Banjar/ Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Flamboyan, No. 25, Banjarmasin.
2. Alasan kunjungan
Ibu dating karena ingin memeriksakan kesehatanya
3. Keluhan utama
Ibu mengeluh akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung,
sulit menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa sudah tidak
mendapatkan haid sejak tiga bulan yang lalu.
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Jantung :-
Asma :-
TBC :-
Ginjal :-
Malaria :-
HIV/ AIDS :-
b. Penyakit sekarang
Jantung :-
Asma :-
TBC :-
Ginjal :-
Malaria :-
c. Riwayat penyakit keluarga
DM :-
Jantung :-
Hipertensi :-
Cacat fisik/ psikologis: -
Keturunan kembar :-
5. Riwayat perkawinan
Status perinakahan : Menikah
Nikah ke :1
Umur saat menikah : 21 tahun
Lama menikah : 24 tahun
6. Riwayat obstetric
a. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 4 hari
Banyak : 3x ganti pembalut
Dismenorhoe : ya
7. Riwayat KB
Ibu mengatakan dirinya menggunakan KB pil
D. Planning
1. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi rendah lemak dan rendah gula
4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri nya
5. Beritahu ibu tentang gejala menopause
6. Berkolaborasi dengan dr spesialis untuk menganggulagi/ mengobati menopause.
E. Implementasi
1. Memeritahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik, namun ibu
mengalami tanda dangejala memasuki masa menopause yaitu berhentinya haid secara
alamiah yang biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang
bergizi,berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara
di rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai
yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti kopi, agar
hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya dan membantu untuk mengurangi
risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti minuman dengan pilihan yang lebih sehat
seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan vulva
dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti pakaian dalam
saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan bakteri yang merugikan
yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid,
b. Gejolak rasa panas
c. Perubahan kulit
d. Keringat dimalam hari
e. Sulit tidur
f. Perubahan pada mulut
g. Kerapuhan tulang
h. Penyakit
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, sepert:
melakukan kolaborasi dengan dr spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat
dilakukan dengan beberapa usaha antara lain :
1. Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu ( pengobatan simptomatis). Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar, tekanan
darah yang tinggi dan lain sebagainya. Setelah gejala-gejala berkurang dapat dilanjutkan
dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui bahwa pengobatan
untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara dan akan dikeluhkan
kembali bila obat yang diberikan habis.
2. Penggantian hormon yang kurang atau hilang.( Hormon Replacement Terapi = HRT ).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko untuk
penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam keluarga,
kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang terlalu cepat (dini).
Ada keuntungan pemberian HRT antara lain :
a. Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang dengan
pengobatan estrogen
b. Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau kadang-
kadang seumur hidup.
c. Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa tulang dan
osteoporosis.
d. Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi saluran
kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
e. Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
3. Pengobatan supportif (pengobatan tambahan) : misalnya Olah raga dan diet). Pengobatan
supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti merokok akan sangat
membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein). Sering berolah raga untuk
menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki. Makanan, sebaiknya yang cukup
mengandung banyak kalsium.
F. Evaluasi
1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu bersedia untuk istirahat cukup
3. Ibu bersedia untuk makan makanan yang bergizi, rendah lemak dan rendah gula
4. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan diri nya
5. Ibu telah mengetahui dan mengerti tentang gejala- gejala menopause
6. kolaborasi dengan dr spesialis untuk menganggulagi/ mengobati menopause telah dilakukan.