Anda di halaman 1dari 10

VISI

Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam asuhan keperawatan lanjut usia dengan
menerapkan Ilmu dan Teknologi Keperawatan.

Tugas Praktikum Keperawatan Anak II


Resume Prosedur Pemasangan Infus

Program Studi : Program Sarjana Terapan dan Program Studi


Pendidikan Profesi Ners Program Profesi
Semester/Tingkat : 6/III
Mata Kuliah : Keperawatan Anak II
Dosen Penanggungjawab : Ratna Ningsih S.Kp., M.Kep
Dosen Pembimbing : Santun Setiawati, M.Kep., Ns. Sp. Kep. An
Kelompok :5
Anggota : 1. Atii’ah Dwiningtyas P3.73.20.2.17.005
2. Deby Fitriayuningsih P3.73.20.2.17.010
3. Noviola Lolita P3.73.20.2.17.026
4. Shafana Salsabila P3.73.20.2.17.034

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2020
Resume Video Prosedur Pemasangan Infus Pada Bayi Dan Anak

A. Pengertian
Pemasangan infus adalah memasukkan cairan atau obat langsung ke dalampembuluh darah
vena dalam jumlah banyak dan waktu yang lama, denganmenggunakan alat infus set.
Pemasangan infus adalah teknik penusukan/pemasukan jarum atau kateter infus (Abocat)
melalui transkutan dengan stilettajam, berbentuk kaku dan steril yang disambungkan dengan
spuit (Tim PenulisPoltekkes Kemenkes Maluku, 2011).

B. Tujuan
1. Mempertahankan, mengganti, serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
Tubuh mengandung cairan, elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori yang dalam
keadaan tertentu pemasukannya tidak dapat dipertahankan secara oral.
2. Memperbaiki asam basa tubuh.
3. Memelihara nutrisi.
4. Memberikan obat-obatan intravena ke dalam tubuh.
5. Memonitor hemodinamik tubuh.
6. Merupakan akses dalam keadaaan darurat.
7. Memonitor tekanan vena sentral (central venous pressure-CVP). CVP adalah suatu alat
yang mempunyai kemampuan memompa cairan masuk ke dalam tubuh dengan
menggunakan cairan dalam dosis tertentu sesuai dengan program terapi yang diberikan.
8. Menjadi terapi bagi klien yang diduga hipovolemik dan mengalami trauma berat.

C. Peralatan
1. Sarung tanga bersih
2. Turniquet
3. Alcohol swab
4. Kapas yang direndam betadine
5. Set infus teril dengan cairan IV
6. Set butterfly (ukuran 23-25)
7. Papan lengan atau bidai
8. Tali karet untuk fiksasi papan lengan ditangan
9. Micropore
10. Tegaderm
11. Bengkok
12. Perlak ata bantalan
13. Spuit dengan isi aquadest

D. Prosedur
1. Fase Orientasi
a. Salam terpeutik
b. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan
c. Melakukan validasi
d. Melakukan kontrak
1) Jelaskan tujuan
2) Waktu pelaksanaan
3) Tempat
2. Fase Kerja
a. Dekatkan alat
b. Cuci tangan
c. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur pemasangan infus
d. Atur posisi klien
e. Siapkan cairan infus dengan set infus dan gantunngkan pada standar infus dengan
keaadan steril
f. Memakai sarung tangan bersih
g. Prosedur dari berbagai sumber:
1) Procedural Demonstration Of Inserting A Peripheral IV
(https://www.openpediatrics.org/assets/video/procedural-demonstration-inserting-
peripheral-iv)
a) Pertama, Anda perlu menemukan vena. Anda harus memvisualisasikan untuk
vena, atau Anda dapat meraba dan merasakan tabung melenting.
b) Menempatkan tourniquet sebagai langkah pertama Anda untuk membantu
menemukan pembuluh darah dan mengisinya dengan darah agar lebih mudah
divisualisasikan.
c) Selanjutnya, Anda akan menerapkan tourniquet. Anda akan melingkarkan
tourniquet di bawah ekstremitas pasien dan kemudian tarik kedua tab ke atas,
lintasi ujung satu sama lain dan kemudian tarik satu tab di belakang dan di
bawah yang lain. Tarik sebagian meskipun untuk membuat lingkaran kecil,
tetapi jangan menariknya sepenuhnya; ini akan meninggalkan ekor untuk
memudahkan penghapusan.
d) Selanjutnya Anda akan menyiapkan kulit menggunakan pembersih seperti
alcohol swab
e) Biarkan area tersebut mengering selama sekitar 30 detik.
f) Lepaskan penutup plastik dari kateter IV, memperlihatkan jarum dan kanula.
Longgarkan kateter dari jarum. Bersiaplah untuk mendekati vena dengan
kateter IV. Pastikan Anda memegang kateter IV dengan bevel jarum
menghadap ke atas. Selanjutnya, Anda menusuk kulit dengan sudut 25-30
derajat pada awalnya untuk mengakses vena.
g) Masukkan IV secara perlahan untuk menghindari keluar dari pembuluh. Cari
kilas balik darah di kateter sebagai indikasi bahwa infus masuk ke dalam
pembuluh darah. Setelah terlihat darah balik di kateter, naikkan sedikit
kateter, lalu turunkan sudut kateter agar lebih sejajar dengan kulit. Masukkan
kateter dengan hati-hati dari jarum masuk dengan menstabilkan jarum secara
bersamaan dan geser kateter sepenuhnya ke bawah kulit. Jika gerak maju
berhenti, kateter mungkin mengenai katup. Anda dapat melepas tourniquet,
pasang siram saline langsung ke kateter dengan spuit, dan kemudian coba
maju sambil dibilas dengan saline.
h) Setelah memajukan kateter, lepaskan tourniquet. Jika memungkinkan, berikan
tekanan di atas situs penyisipan (deep dengan jari) dan lepaskan jarum.
Seharusnya masih ada darah yang mengalir kembali yang menunjukkan
bahwa kateter ada di dalam vena.
i) Amankan benda tajam, pasang konektor, dan siram kateter, mencari infiltrasi.
i. Infiltrasi disebabkan ketika kateter tidak lagi dalam vena dan cairan sekarang
meresap ke dalam jaringan lunak pasien. Ini juga dapat terjadi ketika ada
lubang di vena yang telah menjadi cukup besar untuk memungkinkan cairan
tambahan bocor di sekitar situs penyisipan dan ke dalam jaringan.
j) Selanjutnya, pemberian pengamankan IV kateter.
k) Jika konektor memiliki ujung logam atau tebal, letakkan sepotong kain kasa di
bawah ujungnya sebelum mengenakan pembalut untuk melindungi kulit dari
kerusakan.
l) Pasang oklusif transparan atau tegaderm.
m) Usahakan untuk tidak menutupi tempat penusukan dengan sesuatu yang
buram. Ini penting agar situs dapat dimonitor tanda-tanda dan gejala infiltrasi
atau flebitis. Nilai, lagi, untuk kepatenan tempat penusukan dengan membilas,
dan jepit konektor. Amankan kateter dengan selotip menggunakan teknik
chevron. Ini diperlihatkan di sini dengan mengambil selembar ½ inci, sisi
perekat menghadap ke atas, menggesernya di bawah hub kateter dan
menyilangkan tab satu sama lain, menempelkannya ke pasien di sisi yang
berlawanan. Bila perlu, gunakan selotip kedua dan kencangkan perangkat
lampiran.
n) Ketika infus diletakkan di atas sendi, gunakan perangkat pendukung, seperti
papan lengan atau bantlan untuk menjaga anak dari menekuk ekstremitas.
o) Titik Klarifikasi. Teknik chevron hanya satu metode yang digunakan untuk
mengamankan infus ke pasien. Pastikan untuk memeriksa dengan kebijakan
institusi Anda tentang bagaimana Anda harus mengamankan infus untuk
pasien Anda.

Analisis: dalam penayangan video tersebut sangat bagus dalam memberikan step
by step prosedur. Namun video tersebut terdapat kelebihan serta kekurangan yaitu
kelebihannya sangat detail untuk memberikan teknik menusuk kateter IV ke
pembuluh darah dan diberikan rasional dari tindakan tersebut. Kekurangannya
yaitu kurang dibahas apa saja alat yang harus disiapkan.
Saran: pada dasarnya video ini sangat baik dalam memberikan penjelasan
prosedur dan menurut kelompok kami sebaiknya video tersebut juga
menambahkan pembahasan tentang alat apa saja yang harus digunakan.

2) IV-Cannulation – a childs guide to hospital (https://www.youtube.com/watch?


v=NMWuDlBwBh0&t=1s)
a) Memberikan krim pada daerah yang akan jadi calon penusukan untuk
memudahkan melihat vena (kedua punggung tangan dan kedua tekuk
lengan).
b) Diamkan sampai 45 menit.
c) Saat waktu menunngu, perawat memberikan beberapa permainan dan
memberikan penjelasan serta demontrasi prosedur sederhana dengan boneka.
d) Setelah 45 menit, anak akan didistraksi dengan permainan di ipod.
e) Membersihkan tangan dari krim
f) Pasang turniquet pada daerah yang akan menjadi lokasi penusukan dan lihat
vena mana yang mudah terlihat
g) Longgarkan dahulu turniquet lalu letakkan bantalan pada tangan
h) Kencangkan turniquet, dan bersihkan daerah penusukan dengan alcohol swab
i) Memasukkan jarum dengan sudut 15-25° menembus kulit. Menggunakan set
butterfly, sejumlah kecil darah akan berbalik masuk ke dalam slang saat vena
dipungsi. Jangan mendorong jarum lebih dalam
j) Bagitu menembus kulit, jarum di sejajarkan dekat dengan kulit, jarum
kemudian mau perlahan dan stabil tetapi jarum tidak boleh dimasukkan
sepenuhnya
k) Jarum maju perlahan hingga jarum benar masuk ke dalam pembuluh darah
vena dilihat dari chamber
l) Lakukan penarikan pelan jarum dan memasukkan kateter iv
m)Lepaskan turniquet
n) Lakukan fiksasi dengan micropore
o) Bilas dengan aquadest menggunakan spuit 3cc untuk menilai bahwa kateter
IV masuk ke pembuluh darah
p) Lalu fiksasi dengan tegaderm
q) Beri papan bantalan dibawah tangan anak dan balut dengan kassa berbentuk
sock
r) Bersihkan ujung penghubung yang akan dipasang kateter IV dengan alkohol
swab
s) Selanjutkan pasangkan infus pump ke aboket
t) Dan atur kecepatan infus pump

Analisis: dalam penayangan video yang di upload oleh The Royal Children’s
Hospital Melbourne, menanyakan bagaimana cara pendekatan ke anak serta ke
orangtua sebelum dilakukannya prosedur pemasangan infus supaya anak dapat
mengetahui dan tidak takut serta trauma pada prosedur ini. Dari step per step
dilakukan hanya saja kurang di fokuskan dalam video.

Saran: dalam video sudah dijelaskan bagaimana pendekatan pada anak dan sangat
bagus untuk dijadikan referensi atau sumber SOP rumah sakit lainnya, namun
menurut kelompok kami, sebaiknya video tersebut juga menambahkan dimasukan
scene dilakukannya pengenalan dengan alat apa saja yang digunakan serta
memperlihatkan fokus step by step prosedur.

3) IV Insertion Technique in Infant and SMALL Children


(https://www.youtube.com/watch?v=bu5zgfZFViY&feature=youtu.be)
a) Memasang turniquet di salah satu lengan yang akan di injeksi
b) Dengan menggunakan teknik traction pada kulit untuk melihat vena. Dan jika
perlu, asisten dapat melakukan countertraction untuk melihat jelas vena
c) Menginjeksi dipilih hanya distal, sejajar dengan bagian lurus yang terlihat
dari vena
d) Bersihkan kulit yang akan diinjeksi dengan alcohol swab
e) Memasukkan jarum dengan sudut 15-25° menembus kulit. Menggunakan set
butterfly, sejumlah kecil darah akan berbalik masuk ke dalam slang saat vena
dipungsi. Jangan mendorong jarum lebih dalam
f) Bagitu menembus kulit, jarum di sejajarkan dekat dengan kulit, jarum
kemudian mau perlahan dan stabil tetapi jarum tidak boleh dimasukkan
sepenuhnya
g) Jarum maju perlahan hingga jarum benar masuk ke dalam pembuluh darah
vena dilihat dari chamber
h) Lakukan penarikan pelan jarum dan memasukkan kateter iv
i) Lakukan fiksasi dengan tegaderm
j) Lalu pasang se infus dengan iv kateter

Analisis: dalam video yang diunggah oleh Aman Karla, memperlihatkan step by
step prosedur dengan memberikan tips serta rasional. Hanya saja tidak di perlihatkan
alat apa saja yang digunakan dan saat melakukan prosedur kurang dilakukan
menaruh perlak atau bantalan.

Saran: video sangat baik dalam penjelasan tiap step alangkah baiknya menurut
kelompok kami video tersebut juga memberitahukan dan membahas alat apa saja
yang digunakan dan melengkapi step prosedur dengan manaruh perlak atau bantalan
saat melakukan prosedur ini.

4) How to insert IV cannula in children (https://www.youtube.com/watch?


v=Bkk7bf-Xndw)
a) Perawat melakukan traction dan asisten melakukan kontratraction untuk
melihat vena dengan jelas
b) Bersihkan dengan alcohol swab
c) Memasukkan jarum butterfly dengan sudut 15-25° menembus kulit.
Menggunakan set butterfly, sejumlah kecil darah akan berbalik masuk ke
dalam slang saat vena dipungsi. Jangan mendorong jarum lebih dalam
d) Bagitu menembus kulit, jarum di sejajarkan dekat dengan kulit, jarum
kemudian mau perlahan dan stabil tetapi jarum tidak boleh dimasukkan
sepenuhnya
e) Jarum maju perlahan hingga jarum benar masuk ke dalam pembuluh darah
vena dilihat dari chamber
f) Lakukan penarikan pelan jarum dan memasukkan IV kateter
g) Lakukan deep dengan tangan dan beri aquadest dalam spuit 3-5 cc untuk
mentralisir dan mengurangi terjadinya cairan infus macet
h) Tutup abocath dengan vemplon
i) Fiksasi jarung dengan plester
j) Pasang tegaderm
k) Bersihkan jari” tangan jika ada darah
l) Letakkan bantalan lengan dibawah tangan anak
m) Fiksasi bantalan lengan dan tangan dengan micropore

Analisis: dalam video tersebut, sangat lengkap dan berurutan saat melakukan prosedur,
dengan tidak lupa memberikan bidai di tangan anak yang diberi infusan. Hanya saja
video tidak membahas alat yang digunakan untuk pemasangan infus.

Saran: dalam video ini menjelaskan prosedur dengan memberikan bantalan pada tangan
anak untuk mengurangi terjadinya risiko infus terlepas dan tertarik oleh anak, dan
menurut kelompok kami menyarankan untuk melengkapi video dengan pembahasan alat
yang digunakan dalam pemasangan infus.

c. Penutup
1) Bereskan alat
2) Cuci tangan
3) Observasi dan evaluasi respon anak setelah dipasang infus
DAFTAR PUSTAKA

Kalra, A. 6 Februari 2016. IV Insertion Technique in Infants and Small Children.

https://www.youtube.com/watch?v=bu5zgfZFViY&feature=youtu.be , diakses pada


Senin, 13 April 2020 pukul 11.00 WIB

Leary, B. J. 3 November 2017. Procedural Demonstration of Insertinng a Peripheral IV.

https://www.openpediatrics.org/assets/video/procedural-demonstration-inserting-
peripheral-iv , diakses pada Selasa, 14 April 2020 pukul 12.00 WIB

The Royal Children’s Hospital Malbourne. 25 Maret 2019. A child’s guide to hospital – IV

Cannulation. https://www.youtube.com/watch?v=NMWuDlBwBh0&t=1s , diakses pada


Senin, 13 April 2020 pukul 11.30 WIB

Think Pedia. 11 Februari 2019. How to Insert IV cannula in children.

https://www.youtube.com/watch?v=Bkk7bf-Xndw , diakses pada Senin, 13 April 2020


pukul 11.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai