Anda di halaman 1dari 11

Nama : ALMA LYSTIA SAVITRI MAHAYASA

NIM : 18021116
Kelas : A3D

SOAP GAGAL JANTUNG


1. FORM SOAP
PHARMACEUTICAL CARE
PATIENT PROFILE

Tn. / Ny. : Ny SS
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl. MRS : 22/04/ 2014 (Pukul 07.50)
Usia : 69 tahun Tgl. KRS :
Tinggi badan :150 cm
Berat badan : 60 kg

Presenting Complaint
Batuk dan sesak selama kurang lebih 1 minggu lalu. Dada nyeri waktu batuk, sering
terbangun malam hari, sesak saat aktivitas sehari-hari. Saat berjalan 10 menit nafas
tersengal-sengal. Ada pembengkakan pada tangan, kaki, perut selama 1 minggu.

Diagnosa kerja : Chronic heart failure, diabetes mellitus, chronic kidney disease

Diagnosa banding :
13/8/2010
USG kesan : chronic liver disease, suspect nephropathy kanan, staghon calculi kiri dengan
caliectasis grade II-III, chronic kidney disease diverticelbuli
14/4/2014
Fotothoraks : kardiomegali, edema pulmonal.
Electrocardiography : post myocardial infarction anteroseptal dan anterior.
.
Relevant Past Medical History:
Diabetes Melitus sejak 1984, Hipertensi, PJK. Adapun obat yang dikosumsi oleh pasien
Yaitu glukobay 1x1, glikazid 1x1, valsartan 1x1, noperten 1x1, irbesartan 1x1, furosemide 1x1,
Aspilet 80 mg 1x1; Tenapril 5mg; ISDN 5mg; CPG 75mg 1x1; Dorner

DrugAllergies
Drug Allergies: :
Tidak
Tidakmemiliki
memilikiriwayat
riwayatalergi
alergi

Tgl Waktu BP HR Temperatur (ºC) Respiratory rate


(mmHg) (kali/min) (kali/menit)
14/4 Pagi 120/90 92 36 22
15/4 Pagi 120/70 72 36 26
16/4 Pagi 110/80 80 36 22
17/4 Pagi 130/80 78 36 22
18/4 Pagi 140/70 74 36 22
19/4 Pagi 120/80 80 36 20
20/4 Pagi 130/80 80 36 20
21/4 Pagi 110/60 86 36 24
22/4 Pagi 110/70 86 36 22

Medication
No. Nama Obat Indikasi Dosis yang Dosis Terapi
digunakan (literatur)
Glucobay diberikan
25 mg 3 kali sehari
sebelum makan
sebagai dosis awal,
dapat ditingkatkan
menjadi 50 mg 3 kali
Glukobay sehari. Setelah 6-8
1 Diabetes 1x1
minggu jika
dibutuhkan
tingkatkan menjadi
100 mg 3 kali sehari,
maksimal 200 mg 3
kali sehari ( Dedy,
dkk. 2015)
Dimulai dengan
dosis kecil yaitu 40-
80 mg/hari kemudian
2 Diabetes 1x1
Glikazid secara bertahap
ditingkatkan menjadi
320 mg/hari. 
3 Antihipertensi 1x1 1 x1
Valsartan
dosis awal 10 mg
sehari; dosis
Noperten penunjang lazim 20
4 Antihipertensi 1x1
mg sehari; maksimal
80 mg sehari.
( PIONAS, 2015)
5 Irbesartan Antihipertensi 1x1 ipertensi, dosis awal
150 mg sehari sekali,
jika perlu dapat
ditingkatkan hingga
300 mg sehari sekali.
Pada pasien
hemodialisis atau
usia lanjut lebih dari
75 tahun, dosis awal
75 mg/hari dapat
digunakan.
Hipertensi pada
pasien diabetes
mellitus tipe II, dosis
awal 150 mg sehari
sekali dan dapat
ditingkatkan hingga
300 mg sehari sekali
sebagai dosis
penunjang untuk
pengobatan penyakit
ginjal, pada pasien
hemodialisis atau
lansia di atas 75
tahun, dosis awal 75
mg sehari sekali.
• Kombinasi
Irbesartan/HCT
150mg/12.5 mg
digunakan pada
pasien hipertensi
dimana tekanan
darahnya tidak dapat
terkontrol dengan
Irbesartan 150 mg
atau hidroklorotiazid
tunggal.
• Kombinasi
Irbesartan/HCT
300mg/12.5 mg
digunakan pada
pasien hipertensi
dimana tekanan
darahnya tidak dapat
terkontrol dengan
Irbesartan 300 mg
atau Irbesartan/HCT
150mg/12.5 mg.
• Dosis yang lebih
tinggi dari Irbesartan
300m /25 mg HCT
sehari sekali tidak
dianjurkan.
( PIONAS, 2015 )
Furosemide 25 mg 1 x 1 ( Perki,
6 Diuretik 1x1
2015)
Dosis loading : 150-
300mg
7 Aspilet Antikoagulan 1x1
Dosis pemelihara 75-
100mg ( Perki, 2015)
Dosis awal yang
sesuai 1,25-2,5 mg
dua kali sehari, osis
ditingkatkan paling
sedikit 2 hari menjadi
8 Tenapril Antihipertensi 1 x1
2,5-5 mg dua kali
sehari dan target
dosis 5 mg dua kali
sehari dapat dicapai.
( PIONAS, 2015 )
Dosis efektif : 40-
9 ISDN Antiiskemik 1X1 160 mg sehari. (ISO,
2010)
Dosis loading : 150-
300mg
10 Clopidogrel Antiplatelet 1x1
Dosis pemelihara 75-
100mg ( Perki, 2015)
60 mcg/hr dlm 3
dosis terbagi. Bila
perlu, tingkatkan
11 Dorner Vasodilator 1x1
dosis s/d maks 180
mcg/hr dlm 3-4 dosis
terbagi. (ISO, 2020)

Laboratory and diagnostic test result


Nilai 26/12 3/7/20 6/3/
Laboratory test Unit 2007 14/4/2014
normal /2012 13 2014
WBC 4-10 X 109/L          
RBC 4,8-5,5 X         3,36
1012/L
Hb 12,1-15,1 g/dL         10,9
Nilai 26/12 3/7/20 6/3/
Laboratory test Unit 2007 14/4/2014
normal /2012 13 2014
HCT 40-52 %         34,8
PLT 150-440 X109/L         130
MCV 80,0-97,6 µm³          
Albumin 3,5-5 g/dL          
Natrium 135-145 mMol/L         133,3
Kalium 3,6-5,0 mMol/L         4,84
Klorida 97-110 mMol/L         98,9
CO2/HCO3 22-26 mMol/L          
Bilirubin Total 0,3-1,1 mg/dL          

Bilirubin Direct 0-0,3 mg/dL          

SGOT/AST 11-47 U/L          


SGPT/ALT 7-53 U/L          
ALP 38-126 U/L          
BUN 6-20 mg/dL         36
Creatinine 0,5-1,5 mg/dL 1,7 1,87 2,11 2,3 2,4
Creatinine   mL/min          
Clereance

Gula darah puasa   mg/dL          

Gula darah acak   Mg/dL         259

Further Information Jawaban


No Alasan
Required
Apakah pasien melakukan Untuk mengetahui terapi Tidak karena sudah
1.
pekerjaan yang berat? yang diberikan pensiun
Berapa dosis obat yang Semua 1X1
Untuk mengetahui terapi
diberikan untuk penyakit
dan dosis obat yang
2. DM,HT, noverten dan
diberikan
valsartan?

Apakah pasien merokok dan Untuk mengetahui Tidak


3.
mengonsumsi alcohol? riwayat penyakit pasien.
Berapakah hasil pengukuran Untuk mengetahui terapi 30%
4
fraksi ejeksi ventrikel kiri yang akan diberikan
Problem List (Actual Problem)
Medical Pharmaceutical
1
2
3

4  
5
6
PHARMACEUTICAL PROBLEM
Subjective(symptom)
Nama : Ny SS
Tgl MRS :
Usia : 69 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Riwayat Alergi : N/A
Past Medical history : Diabetes Melitus sejak 1984, Hipertensi, PJK
Medical history : glukobay 1x1, glikazid 1x1, valsartan 1x1, noperten 1x1,
irbesartan 1x1, furosemide 1x1, Aspilet 80 mg 1x1; Tenapril 5mg; ISDN 5mg; CPG
75mg 1x1; Dorner
Keluhan : Batuk dan sesak selama kurang lebih 1 minggu lalu. Dada nyeri waktu batuk,
sering terbangun malam hari, sesak saat aktivitas sehari-hari. Saat berjalan 10 menit nafas
tersengal-sengal. Ada pembengkakan pada tangan, kaki, perut selama 1 minggu
Objective(signs)
Physical Examination

Tgl Waktu BP HR Temperatu Respiratory rate (kali/menit)


(mmHg) (kali/min r (ºC)
)
14/4 Pagi 120/90 92 36 22
15/4 Pagi 120/70 72 36 26
16/4 Pagi 110/80 80 36 22
17/4 Pagi 130/80 78 36 22
18/4 Pagi 140/70 74 36 22
19/4 Pagi 120/80 80 36 20
20/4 Pagi 130/80 80 36 20
21/4 Pagi 110/60 86 36 24
22/4 Pagi 110/70 86 36 22

Hasil EKG : 13/8/2010


USG kesan : chronic liver disease, suspect nephropathy kanan, staghon calculi kiri dengan
caliectasis grade II-III, chronic kidney disease diverticelbuli
14/4/2014
Fotothoraks : kardiomegali, edema pulmonal.
Electrocardiography : post myocardial infarction anteroseptal dan anterior.
Diagnosis Dokter : Chronic heart failure, diabetes mellitus, chronic kidney disease
Laboratory and Diagnostic Test Result

Laboratory Nilai
Unit 2007 26/12/2012 3/7/2013 6/3/2014 14/4/2014
test normal
WBC 4-10 X          
109/L
RBC 4,8-5,5 X         3,36
1012/L
Hb 12,1- g/dL         10,9
15,1
HCT 40-52 %         34,8
PLT 150- X109/L         130
440
MCV 80,0- µm³          
97,6
Albumin 3,5-5 g/dL          
Natrium 135- mMol/L         133,3
145
Kalium 3,6-5,0 mMol/L         4,84
Klorida 97-110 mMol/L         98,9
CO2/HCO3 22-26 mMol/L          
Bilirubin 0,3-1,1 mg/dL          
Total
Bilirubin 0-0,3 mg/dL          
Direct
SGOT/AST 11-47 U/L          
SGPT/ALT 7-53 U/L          
ALP 38-126 U/L          
BUN 6-20 mg/dL         36
Creatinine 0,5-1,5 mg/dL 1,7 1,87 2,11 2,3 2,4
Creatinine   mL/min          
Clereance

Gula darah   mg/dL          


puasa

Gula darah   Mg/dL         259


acak
Assesment (with evidence)

EBM Terkait
• Berdasarkan PERKI, 2015, Valsartan dosisnya ditambahkan karena terlalu rendah.
Sehingga dosisnya ditingkatkan menjadi 2x1
• Furosemide tidak digunakan lagi atau dihentikan dengan pertimbangan, bahwa
Furosemide mempunyai ESO hiperurisemia dan pasien mengalami kondisi
hiperurisemia sehingga perlu pemantauan terapi terkait kadar asam urat pasien (Lacy
et al., 2009)

Planning
Terapi Farmakologi
• Clopidogrel 75mg sebagai mencegah trombosit (platelet) saling menempel yang
berisiko membentuk gumpalan darah berikan 1x 75mg sesudah makan dan
dikombinasikan dengan aspilet ( Antikoagulan ) dengan dosis loading : 150-300mg
Dosis pemelihara 75-100mg ( Perki, 2015)
• Furosemide dihentikan penggunaannya.
• Diberikan obat Spironolakton untuk mengganti Furosemide sebanyak 1 x 25 mg
• Porenal Oral diberikan 3x1setelah makan
• Tenapril tidak digunakan sebagai obat anti hipertensi, karena termasukke dalam
DRP, diganti atau kembali menggunakan Valsartan dengan frekuensi 2 x 1 sebagai
antihipertensi.
• ISDN dihentikan penggunaannya.
• Glukobay dihentikan penggunaannya.
• Dorner tidak digunakan lagi.
• Metfomnin tidak digunakan sebagai anti diabetes, namun digantikan dengan
pemberian insulin . Penambahan insulin di tergantung pada peningkatan tekanan
darah dengan dosis 0.15 uni/kgBB secara IV

Terapi Non Farmakologi


 MANAJEMEN PERAWATAN MANDIRI
Manajemen perawatan mandiri mempunyai peran dalam keberhasilan pengobatan
gagal jantung dan dapat memberi dampak bermakna perbaikan gejala gagal jantung,
kapasitas fungsional, kualitas hidup, morbiditas dan prognosis
 KETAATAN PASIEN BEROBAT
Ketaatan pasien berobat menurunkan morbiditas, mortalitas dan kualitas hidup
pasien. Berdasarkan literatur, hanya 20 - 60% pasien yang taat pada terapi
farmakologi maupun non-farmakologi
 PEMANTAUAN BERAT BADAN MANDIRI
Pasien harus memantau berat badan rutin setap hari, jika terdapat kenaikan berat
badan > 2 kg dalam 3 hari, pasien harus menaikan dosis diuretik atas pertimbangan
dokter
 LATIHAN FISIK
Latihan fisik direkomendasikan kepada semua pasien gagal jantung kronik stabil.
Program latihan fisik memberikan efek yang sama baik dikerjakan di rumah sakit
atau di rumah.

Monitoring
1. Efek Samping Obat
Untuk melihat toksisitas dari terapi, efek samping dan interaksi obat harus di nilai secara
teratur. Efek samping bisanya muncul 2 sampai 4 minggu setelah memulai obat baru atau
setelah menaikkan dosis.Monitoring yang intensif diperlukan bila terlihat ada interaksi
obat.
DAFTAR PUSTAKA
BPOM, 2015.Pusat Informasi Obat Nasional. Jakarta : BPOM
Dedy, dkk. 2015. Antidiabetic Use Evaluation in Type-2 Diabetes Mellitus’ Patients on a
Public Hospital at Padang City – West Sumatra. Sumatera Barat : Ikatan Apoteker
Indonesia
IAI, 2010. Informasi Spesialite Obat. Jakarta: PT.ISFI Penerbitan.
Perki, 2015. Penatalaksanaan Gagal Jantung. Jakarta : Centra Communications

Anda mungkin juga menyukai