Anda di halaman 1dari 9

Pidato Ibu Kementrian Luar Negeri Indonesia

Hari kartini merupakan hari yang spesial bagi seluruh wanita Indonesia dimana saat ini para
wanita juga ikut bagian dalam upaya memberantas dan mengatasi situasi krisis yang terjadi
pada saat ini. Kartini sebagai sosok inspiransi bagi para kaum wanita mengenai hak-hak yang
ada pada kaum perempuan. Hak tersebut membuka kontribusi termasuk pada saat seperti ini.
Tantangan yang dihadapi saat ini menurut data dari WHO situation Report No 91 sudah
terdapat 212 Negara terotori yang terdampak oleh virus ini, angka kasusnya sudah melebihi
2,3 juta dengan angka kematian lebih dari 150 ribu orang yang menunjukkan beratnya krisis
yang sedang dihadapi. Tantangan kesehatan yang dihadapi sekaligus juga tantangan dampak
dari isu kesehatan terhadap isu sosial ekonomi. Oleh karena itu diplomasi harus begerak lebih
cepat untuk memberikan kontribusi nyata dalam rangka pemenuhan kepentingan yang harus
dihadapi saat ini. Semua negara saat ini menghadapi kekurangan alat-alat kesehatan, obat-
obatan, alat pelindung diri, dari situ diplomasi harus ikut bergerak menangani para WNI yang
ada diluar negeri.

Sri Astari Rasjid - Duta Besar RI Bulgaria, North Macedonia, Albania , Sovia
“The Journey in Isolation”
Krisis perubahan dunia yang sangat drastis membuat KBRI Sovia memberikan perlindungan
bagi WNI dan selalu siap siaga dengan resiko yang akan terjadi untuk membantu
menanggulangi krisis Covid-19 disaat state of emergeny di 3 negara akreditasi hingga
pertengahan Mei 2020. KBRI Sovia memformulasikan kedalam contijuntion plan untuk
membantu WNI di Bulgaria, Albania, dan Macedonia Utara dalam menghadapi kemungkinan
dengan mempertimbangkan segala hal yang akan terjadi. Dari pertolongan pertama hingga
evakuasi ekstrim dan keperluan logistiknya. Bantuan logistik yang sudah disalurkan seperti
bahan makanan pokok dan ringan, handsanitizer, masker, dll kepada WNI di Albania dan
Macedonia utara. KBRI Sovia telah meminta bantuan kepada konsul khormatan RI di Albania
dan Macedonia Utara sebagai kontek point dan secara pro aktif membantu WNI yang
memerlukan bantuan dan juga memantau secara seksama kondisi WNI di negara akreditasi
melalui jaringan media sosial. Pada awal pandemik Covid ini pihak KBRI Sovia turut
membantu turis dari Indonesia yang harus pulang kembali ke Indonesia sebelum
pemberlakuan Lockdown. Suap tes juga dilakukan kepada WNI di Sovia sebagai epicenter
pandemik di Bulgaria untuk memastikan bahwa mereka sehat dan aman. KBRI Sovia juga
sudah menagendakan pertemuan virtual dengan warga negara Indonesia di ketiga negara
Akreditasi, dengan menjaga hubungan dekat dengan pejabat pemerintah di kantor perdana
menteri, kementerian luar Negeri, serta Kementerian Kesehatan di Sovia.

Amelia Yani - Duta Besar RI Bosnia Herzegovina , Sarajevo


“Dari Dusun Bawuk ke Sarajevo”
Pada awal 2020 ketika kepanikan virus Corona mewabah di Wuhan China kemudian wilayah
Eropa terkena dampak luar biasa termasuk dampak di Bosnia Herzegovina karena
masyarakatnya sangat disiplin terkait pengetatan tinggal dirumah dan juga social distancing,
memakai masker dan mencuci tangan sangat dipatuhi dengan sungguh-sungguh. Bosnia
Herzegovina yang semula sudah mulai bangkit dengan dirisium dan pertania yang merupakan
tulang punggung perekonomian yang seketika sepi tidak adanya kegiatan, karena sejak
tanggal 19 maret 2020 pemerintah Bosnia telah menyatakan Bosnia sebagai state of
emergency karena westerior Distater. Ribuan warganya yang hendak pulang ke Bosnia harus
menjalani karantina baik yang ada di perbatasan-perbatasan. Hotel-hotel dan asrama
mahasiswa digunakan untuk karantian. KBRI membantu WNI melalui berbagai alat bantu
seperti masker, kaos tangan dan sabun pencuci tangan dan dianjurkan memakai karena hal
tersebut penting sekali untuk menghindari virus dan juga anjuran untuk mencuci mulut
dengan air garam hangat hampir setiap hari, dan meminum air hangat juga campuran jahe dan
merica. Apabila ada merasa seperti batuk, sesak nafas, gatal-gatal dan sebagainnya. Saat
memasuki bulan ramadhan sudah diagendakan akan berkeliling mengunjungi para WNI di
rumah mereka membawa multivitamin serta madu dan oleh-oleh, dan harus kembali ke
Sarajevo sebelum malam.

Wiwiek Setyawati Firman - Duta Besar RI Finlandia, Estonia Helsinki


“Covid-19 dan Para Kartini Indonesia di Negeri Seribu Danau”

a) Wiwik karhu ada wanita indonesia bersuamikan finlandia yang bekerja sebagai perawat
dirumah sakit yor vi ekspo finlandia dan didorong oleh naluri kemanusiaan yang tinggi
dan sejalan karir yang ditempuhnya sebagai perawat beliau aktif serta cepat membantu
pekerja wni yang memerlukan bantuan baik diminta maupun tidak diminta . sebagai
perawat di rumah sakit maka beliau adalah kartini indonesia digarda terdepan dalam
memerani krisis covid-19 dengan resiko tinggi infeksi di filandia ini.
b) Yuanita achdiat
Beliau adalah kartini indonesia berlatarbelakang administrasi bisnis yang berkarir dari
kementrian luar negeri yg saat ini ditugaskan sbg bendahara dan penataan rumh tanggaan
di kbri. di masa pandemi covid-19 ini bersangkutan telah mampu melaksanakan dengan
baik fungsi pelayanan masyarakat khususnya layanan terhadap wni yang terinfeksi covid-
19 di elsingtea yang memerlukan dukungan dan bantuan langsung pada yg berstatus
isolasi berskala tetap seluruh anggota keluarganya. Tanpa rasa takut atas ancaman
terpapar yang membuktikan bahwa pemerintah indonesia selalu ada dari waktu ke waktu
kapan pun diperlukan memberikan dukungan langsung kepada warga negara indonesia
dan keluarganya yang diisolasi karena positif terpapar covid-19 dari masa awal isolasi
hingga berakhirnya isolasi dan pulih kembali.
c) Juwati alho
Juwati alho adalah wanita jawa bersuamikan finlandia yang merupakan pemilik
perusahaan indonesia market dan green java. Bisnis online ini mendukung
keamanan pasokan makanan masyarakat di era physical distancing akibat covid-19
pandemi.
d) Lucia yayuk indren
Wanita jawa bersuamikan finlandia yang aktif sebagai pekerja sosial dan pusat
budaya internasional studium katulikhum. Disamping itu beliau juga sebagai
pengusaha restoran bali , restoran indonesia ke 2 yangmenyajikan masakan nusantara
di finlandia . dimasa pandemi covid-19 ini beliau membantu keluarga melalui
pemasok makanan pesan online.
e) Rose alibasya jokela
Beliau adalah kartini indonesia yang berhsil menjadi pemenang penghargan
karyawan dapur terbaik se finlandia tahun 2019 dan mendapatkan penghargaan dari
pensfinlandia penghargaan tersebut diberikan oleh majalah arumiyang merupakan
majalah termuka pada industri hotel restoran dan cafe di finlandia. Perstasinya
memberikan aura positif pada wanita indonesia di finlandia.

Diennaryati Tjokrosuprihatono - Duta Besar RI Ekuador , Quito


“Ketangguhan Perempuan Menghadapi Covid-19”
Ketika Indonesia diminta menjadi Guest Country untuk suatu Festival Budaya di Antasena
untuk Amerika Selatan. Membuat harus menghentikan semua acara yang sudah disusun
padahal ini merupakan ulang tahun ke 40 bilateral hubungan Indonesia dan Ekuador. Cepat
sekali menyesuaikan diri dan menggantikan dengan acara-acara yang sifatnya virtual. Namun
yang lebih penting adalah bagaimana menata konsep psikologis dari masyarakatnya Indonesia
di sini termasuk teman-teman di KBRI yang sudah semangat bekerja berbuat berbanyak akan
tetapi mendapat penanguhan dari semua kegiatan. Karena sebagai duta besar berfikir lebih
mementingkan untuk menjaga keseimbangan mental, fisik , dan kecukupan pangan agar bisa
menyesuaikan diri dalam situasi yang dibatasi geraknya dan dibatasi ekspresi sosialnya agar
tetap aktif antusias dan spirit of life tetap dimiliki, oleh karena itu melakukan kegiatan bagi
WNI. Dari Wa grub lah keaktifan mulai dari saran-saran dan juga kegiatan seperti yoga
melalui zoom dan juga bermain musik sehingga hubungan dengan warga terjalin begitu
intens. Adapun juga semangat dan juga edukasi yang diberikan. Seorang ahli perancis yang
bernama Montago mengatakan dari penelitiannya terhadap 2000 prempuan there is the
Natural superity of woman bahwa perempuan mempunyai kekuatan yang luar biasa tetapi
sering tidak disadari. Seperti dalam situasi pada Covid-19 dengan mengambil ahli situasi yang
ada di rumah yang dilakukan oleh para wanita-wanita tangguh.

Wieke Adiyatwidi Adiwoso - Duta Besar RI Slowakia , Bratislava


“Solidaritas Melawan Covid-19”
Slowakia merupakan negara kecil dengan kemampuan yang terbatas, namun salah satu yang
dapat mengendalikan korban Covid-19. hingga saat ini tercatat 13 orang meninggal dan 1000
terpapar. Seluruh WNI berjumlah 70 orang semua dalam keadaan baik dan sehat. Sejak
tanggal 16 Maret Slowakia menetapkan negaranya dalam kedaan darurat dan melakukan
Lockdown dengan penutupan perbatasan dan penutupan bandara serta diterapkannya 14 hari
karantina. apabila dilanggar akan ada hukuman berupa denda dan juga penjara selama 1
tahun. Oleh karena itu semua kegiatan dilakukan dirumah baik bekerja, sekolah dan kuliah.
Ditengah pandemik ini baru 4 hari setelah dinyatakan darurat, Slowakia melakukan
pergantian pemerintahan sebagai hasil pemilu akhir Februari, pemerintahan dibawah perdana
menteri igormatofit beserta kabinetnya langsung dihadapi oleh Covid-19. dapat dikatakan
pemerintah baru ini umumnya tidak memiliki pengalaman namun mendapat dukungan luas
dari rakyat Slowakia. Dalam masa transisi dan ancaman Covid-19 ini presiden kaputofa
presiden wanita pertama dan berusia 46 tahun memiliki peran penting sebagai mediator bagi
para politisi untuk tetap fokus pada penanggulangan Covid-19 dan menyingkirkan seluruh
perbedaan serta mengajak seluruh komponen-komponen bangsa untuk bekerjasama melawan
Covid-19. presiden kaputofa yang didukung rakyat Slowakia pada pemilu tahun lalu berhasil
menempatkan kepentingan dan keselamatan rakyat Slowakia untuk melawan covid-19
sebagai prioritas nasional. Pemerintah menyadari sesuai undang-undang bahwa dalam 90 hari
keadaan darurat harus dicabut dan keadaan normal harus dikembalikan. Pemerintah akan
segera melakukan pengendoran aturan setiap dua minggu dalam 4 fase hingga awal juni.
Meskipun sudah 1 bulan pemerintah telah bertindak tegas terhadap kebocoran anggaran
pembelian alat medis dengan mengganti para pejabat dan perusahaan yang memanfaatkan
kesempatan untuk melakukan korupsi. Kepercayaan rakyat Slowakian dan peran penegak
hukum yang tegas telah mendukung terciptanya disiplin dan solidaritas melawan covid-19 di
Slowakia agar cepat berlalu. Perasaan solidaritas yang dibangun oleh presiden kaputofa pada
seluruh lapisan dapat dirasakan. Sehingga tidak ada yang mengeluh ataupun merasa kesulitan.
Seperti peran dokter asing serta mahasiswa kedokteran langsung membantu rumah sakit dan
rumah isolasi nasional. Peran universitas pun ikut andil seperti membuat alat medik seperti
ventilator dan juga perusahaan memberikan sumbangan atau mengubah produksi lain menjadi
pemasok masker sekaligus mempekerjakan tahanan untuk membuat masker. Para manula
diberi waktu khusus untuk berbelanja dan sejumlah restoran memberikan makan gratis
termasuk restoran indonesia ikut serta dalam program ini. Penggunaan masker serta sarung
tangan serta social distancing 2 meter dilakukan secara ketat oleh seluruh WNI. Sejak krisi
covid-19 KBRI pada awal juni melakukan perlindungan WNI yang merupakan fokus utama
dengan memberikan fasilitas bantuan seperti pengaturan pesawat kembali ke Indonesia
mengatar ke perbatasan ke Austria dan pekerjaan dengan KBRI Wina memantau hingga tiba
ke tanah air dengan selamat memberikan dukungan dan kebutuhan seperti masker dan juga
handsanitazer sebagai kebutuhan pokok. KBRI antara masyarakat Indonesia setiap hari
berbagi terkait perkembangan informasi di Slowakia dan dapat dipastikan dapat terhubung
2X7 dengan seluruh WNI. Meskipun KBRI menerapkan WFH setiap hari masih membuka ....
KBRI juga berpartisipasi dalam pengumpulan bahan makanan pokok oleh internasioanl
woman club gratislawa untuk para tunawisma, panti asuhan dan juga yang terkena PHK.
Rencana pada bulan ramadhan bekerjasama dengan pusat islam gratislawa akan memberikan
sumbangan bahan makanan pokok bagi lessfortuned guna menunjukkan kepada masyarakat
slowakia bahwa islam adalah agama yang damai. Selama ini sejumlah orang Slowakia masih
memandang negatif terhadap agama islam. Dalam situasi saat ini perlu dipupuk karena tiada
negara, bangsa, agama maupun ras yang imun terhadap covid-19. KBRI Bratislawa sudah
berusaha menjalin hubungan baik dan juga mencari bahan-bahan yang dapat membantu
bangsa kita untuk melawan Covid-19.

Niniek Kun Naryatie - Duta Besar RI - (Argentina Paraguay, Uruguay) Buenos


Aires
“Friendship in time of pandemic”
Perwakilan Dubes yang tidak memiliki masyarakat Indnonesia yang banyak tentu masalah
perlindungan menjadi lebih muda untuk ditangani tetapi disaat pandemik atau kedaan tidak
normal seperti ini apalagi diluar negri ketika pemerintahannya masih baru terbentuk, ketika
informasi dan ketidakpastian masih sangat tinggi kita tidak boleh berhenti pada satu
pemikiran atau upaya yang normal. Sehingga harus keluar atau out of the box dan
mengasumsikan pasti akan ada sesuatu yang harus ditangani. Oleh karena itu sejak awal
KBRI Buenos Aires langsung membentuk satgas Covid19, satgas ini tujuannya adalah untuk
memantau seluruh WNI di ketiga negara akreditasi argentina, paraguay, dan uruguay. Staf
diminta untuk menanyakan kondisi, kesehatan dan menyampaikan nomor penting apabila ada
suatu kegentingan. Meminta agar mematuhi peraturan selama diberalakukannya karantina.
Dengan demikian tidak ada masalah segalannya terpantau dengan baik akan tetapi nyatanya.
Upaya perlindungan bukan hanya pada WNI yang bermukim diwilayah Akreditasi karena saat
ini negara di Amerika Latin sedang bermusim liburan musim panans dari mulai januari
sampai maret sehingga banyak sekali wisatawan asing yang bekunjung ke negara ini termasuk
Indonesia. Oleh karena itu juga mendapatkan kasus yang membuat berhati-hati dan
merupakan pengalaman baru yaitu mendapat informasi adanya 18 orang WNI pelancong yang
berada di Calavate atau di taman nasional yang berada diujung selatan Argentina sekitar 3
jam perjalan dengan pesawat udara ke Buenos Aires. Kekhawatiran muncul dikarenakan
penerbangan dari Buenos Aires akan segera ditutup dari penerbangan domestik jadi
diharapkan agar segera terbang ke Buenos Aires. Akhirnya dapat mengevakuasi 18 orang
tersebut dari Calavate ke Buenos Aires dan satgas Covid langsung menyiapkan aula KBRI
menjadi penampungan sementara dikarenakan jika tinggal dihotel diharuskannya karantina 14
haritentu akan sangat lama. Untuk mengatasi situasi yang tidak normal dengan harus berfikir
dengan tenang, harus banyak mencari informasi dan menguatkan keputusan yang diambil bisa
ilakukan berbagai cara. Dari pengalaman hal tersebut merupakan pengalaman yang berharga
baik diplomat yang berada digaris depan untuk perlindungan WNI. Untuk perlindugan WNI
maupun pelancong bisa diselesaikan dengan baik. Kedepannya yang masih diberikan
perhatian adalah dibulan mei ada banyak anak buah kapal WNI yang akan merapat di 2
pelabuhan besar yakni uruguay -Multivideo dan juga Mardevalta-Argentina, sekitar 500 an
orang yang akan merapat karena mereka sudah selesai mencari ikan di lautan pasifik dan
atlantik. Sebagian besar dari mereka akan kembali pulang dan juga sebaian akan ada di darat
untuk melanjutkan tugasnya kembali ke laut. Hal tersebut tantangan tersendiri bagi KBRI
untuk mengantisipasinya dimasa pandemik ini adalah pencegahan bukan pennagulangan.
Mereka saat berada dilaut tentu tidak tau apa-apa mengenai pandemik ini. Oleh karena itu
sejak awal maret KBRI sudah mempunyai tempat yang disebut rumah pelaut Indonesia.
Dirumah pelaut indonesia ini diharapkan jika diperlukan menjadi fasilitas karantina mandiri
atau bisa juga sebagai posko untuk memberikan bantuan baik masker, sembako dan memberi
kesempatan saudara yang sudah lama melaut untuk kontak bersama keluarganya di Indonesia
melalui fasilitas internet yang disediakan. Pihak KBRI juga selalu berkoordinasi erat dengan
konsultan kehormatan di uruguay dan juga dengan kepala agen perkapalan yang menaungi
para ABK. Jadi kunci utama mengatasi situasi yang tidak normal ini adalah tetap tenang dan
juga menggunakan semua jalur-jalur networking yang dimiliki agar dapat mengambil
keputusan yang tepat.

Esti Andayani- Duta Besar RI Italia Ciprus, Malta, San Marino Roma
“Andra Tutto Bene”
ABK kapal pesiar dibedakan ABK di Malta dan ABK di Italia merupakan ABK yang bekerja
di kapal pesiar. Jika di Malta adalah nelayan yang bekerja di kapal penangkap ikan. Para
ABK dikapal pesiar tidak hanya laki-laki tetapi para perempuan. Berbicara mengenai bantuan
untuk para ABK ada perbedaan di Malta dan juga Italia. Di Malta tempatnya sangat jauh dari
KBRI yang menyebabkan harus bekerjasama erat dengan international transportation
federation, koperasi kapal nelayan ikan di Malta, lalu berkoordinasi erat dengan para korps
diplomatik yang berada disana dikarenakan informasi bisa didapatkan dari para dubes yang
resident yang berada disana dan juga pemerintah Malta setempat. Ketika ada sekian orang
ABK nelayan yang sudah habis kontraknya dan akan dipulangkan ke Indonesia sangat tidak
mudah apalagi status sudah lockdown di Malta Lockdown dilakukan lebih ketat lagi maka
cara satu-satunya adalah mencari informasi dari para Korp diplomatik mereka bersama-sam
KBRI mengusulkan kepada pemerintah setempat melalui kemlu untuk bisa memberikan ijin
masa tinggal lebih panjang dan demikian bisa meminta pemilik kapal memperkerjakan
mereka lagi. Akhirnya bisa dilaksanakan di Malta sehingga mereka yang sudah habis masa
kerjanya sudah dibekerjakan lagi. Untuk di Italia ada 10 kapal pesiar dengan total ABK WNI
953 orang. Dengan proses pemulangannya memang juga bekerja erat dengan perusahaan baik
yang ada di Italia atau yang ada di Swiss dan juga agen yang ada di Indonesia lalu dengan
pemerintah italia serta pemerintah Indonesia dimana otoritas bandara dimana mereka akan
mendarat. Ini semua tidak bisa begitu saja perusahaan bisa memulangkan dari pihak KBRi
bisa memulangkan. Tetapi ada prosedur dan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan WHO
yang harus dijalnkan. Kapal-kapal pesiar yang sudah terdampak dengan covid-19 itu tidak
bisa dipulangkan mau tidak mau harus dikantina selama 14 hari dan melakukan rapid test 3
kali atau swap test dan harus dinyatakan negatif dalam kenyataannya tidak demikian jadi
memang sangat komplikasi dalam penanganannya tetapi KBRI roma yang stafnya adalah
perempuan bisa solid membantu mereka sehingga sudah memulangkan 540 WNI baik dari
Milan, mapolsan roma Hirocino yang kepulangan ini bisa dengan pesawat komersial dan
pesawat charter semua denga protokol dan tata cara yang sungguh-sungguh dan ketat. Ketika
ABK saat dites karena sejarah kapalnya pernah ada dan ABK WNI ada yang positif tentu saja
mau tidak mau harus disembuhkan terlebih dahulu. Nah ini yang perlu bantuan dari pihak
KBRI sehingga memberikan paket bantuan sesuai dengan yang dibutuhkan walaupun sudah
disediakan oleh perusahaan umumnya tidak cukup sehingga pihak KBRI yang memberikan
paket bantuan seperti masker, hansanitizer, sarung tangan dan juga air terbatas di tempat
karantina. Pada tanggal 5 april telah memulangkan lebih dari 217 kru denan pesawat Charter
yang bekerjasama dengan pemerintah Italia kemudian memulangkan 14 april 7 orang kru
yang dinyatakan positif karena sudah test dan pengobatan dan sebagainnya dinyatakan negatif
bisa dipulangkan dengan pesawat Komersial. Jika membicarakan soal perlindungan, sejak
awal Lockdown sudah segera melakukan intenisasi sebaran wilayah WNI diwilayah utara
ketika itu pertamakali lockdown adalah wilayah utara. Lalu pendataan itu ternyata sulit
banyak masukan yang tidak jelas sehingga segera melakukan pemberitahuan kepada semua
melalui media sosial website KBRI untuk melakukan pendaftaran online secara mandiri yang
sudah disiapkan dan dari situ sudah melihat sebaran para WNI diseluruh Italia lalu
membentuk wa grub dan menunjuk koordinator wilayah setelah mengetahui bahwa begitu
banyaknya sebaran yang banyak sekali dan mendapatkan 33 korwil secara teratur dan rutin
melakukan komunikasi melalui WA grub disamping itu juga melakukan video conference
selama ini 1 setengah bulan sudah melakukan video conference 3 kali dari berbagai hal itu
diketahui membutuhkan bantuan yang pada saat itu adalah masker mulai memberikan masker
meskipun ternyata tidak mudah. Kemudian membantu juga dengan membuat posko covid
akhir februari yang bekerja 24 for 7 dengan nomer hotline yang berbeda dengan
kekonsuleran. Dari ini juga mulai mengetahui banyak keperluan-keperluan WNI, warga
Negara Italiad dan Warga Asing Lainnya yang memerlkan bantuan. Langkah berikutnya
adalah mengeluarkan berbagai himbauan dan juga informasi apa saja yang berlaku di
Indonesia maupun di italia termasuk nomor penting dari pemerintahan masing-masing atau
wilayah masing-masing. Kemudian andra tuto bene adalah semacam semboyan dari italia
yang diawali dengan lagu yang dibuat oleh jack savoreti yang dinyayikan untuk mendapatkan
ceriti atau dana untuk para pekerja kesehatan, dokter dll termasuk pengubur jenazah. Dan ini
dilakukan mengigat banyaknya korban dimana sebetulnya adalah kesalahan mereka sendiri.
Kesalahannya adalah pertama ketika hanya menutup utara membuat zona merah begitu
banyak anak muda eksogus ke selatan pulang kerumah nenknya dan orangtuannya dalam
seminggu terjadi ledakan orang yang positif kebanyakan yang meninggal adalah nenek-nenek
mereka yang mereka sayangi dari situ pelajaran bagi kita semua. Andra tuto bene adalah
everything will be allright there is always a lite and the end off the.

Marina Estella Anwar Bey - Duta Besar RI (Peru, Bolivia) Lima


“Menghadapi Covid-19 di Negara the Lost city, Machu Picchu”
Peru sangat cepat mengambil keputusan Lockdown hanya dalam 1 kali 24 jam pada tanggal 6
maret seorang pilot kembali dari perjalanan eropa dinyatakan postitif dan tanpa menyadari
telah menularkan kepada anggota keluarganya sehingga ada juga satu anak yang tetap
melakukan aktivitas sekolah sehingga pada tanggal 11 maret sekolah segerat ditutup dan para
duta besar diberikan satu hari setelah presiden mengumumkan tanggal 15 dan pada pada
tanggal 16 para duta besar diminta untuk ke kemlu mendengarkan briefing dari wakil menteri
luar negri yang mengatakan bahwa seluruh duta besar diminta untuk mengeluarkan warga
turis dari peru sesegera mungkin karena dalam 45 hari karena setelah itu memang 16 selain
jam malam dari jam 8 malam sampai 5 kemudian diubah menjadi jam 6 dore sampai dengan
jam 4 pagi semua harus tinggal dirumah semua kegiatan swasta maupun pemerintah harus
ditutup termasuk kemenlu mereka meminta segera untuk membantu WNI yang ada di peru
memang ada ribuan turis yang ada di peru. Tentu membawa kepanikan tersendiri yang
memberikan sosialisasi kepada WNI yang berada di peru dan juga memberikan hansanitizer,
masker dan juga meminta untuk tinggal dirumah dan mengikuti peraturan yang telah
ditetapkan karena polisi berkeliaran dimana-mana siap untuk menangkap warga yang
melanggar aturan. Diperu terdapat 4 turis yang menghubungi pihak KBRI dan satu orang
yang ingin berjalan ke bolivia oleh staf KBRI agar segera dan setelah tanggal 16
pengumuman dari pemerintah peru untuk Lockdown tanggal 17 orang tersebut bisa
meninggalkan menuju ke Indonesia. Dan juga ada warga yang menikah dengan warga
amerika untuk menghubungi kedutaannya disini dan tanggal 4 april bisa meninggalkan peru
dan tiba dengan selamat di honolulu dan satu lagi warga yang menikah dengan warga
perancis memutuskan untuk tetap tinggal di peru. Meskipun warga negara indonesia berhasil
ditangani bukan berarti pekerjaan selesai. Kedubes Peru yang menjadi ketua ASEAN selama
setahun yang menjalin hubungan dengan malaysia dan thailand dan dihubungi oleh IJ asean
dan ocean yang memiliki hubungan yang sangat baik dan dengan protokol bisa mengshare
yang informasi yang didapat karena informasi yang ada diperu masih sampang siur dikatakan
kita tidak bisa bergerak jadi apa hal ini juga berlaku oleh para diplomat dan diberikan ID
hanya 2 orang dan 2 mobil yang bisa bergerak. Dan selama ini bekerja dirumah hanya 2 kali
seminggu selasa dan kamis setengah hari untuk melihat dan rapat serta mengambil keputusan
yang tepat untuk melindungi WNI. Seperti yang dikatakan kemenlu bahwa harus
mengedepankan perlindungan dan salah satu staf diminta untuk mendata warga negara yang
membutuhkan bantuan dan keperluan. Tidak banyak warga negara yang berada di peru
jumlahnya 110 termasuk dengan keluarga KBRI mereka kebanyakan adalh perempuan-
perempuan yang tangguh bekerja di sektor informal ada yang di spa, bekerja di toko, hotel
dan juga restoran atau mempunyai restoran kecil sehingga mereka tentu mendapatkan dampak
negatif dari pandemik ini dari pihak KBRI memberikan bantuan pada mereka. Sehingga
masyarakat merasakan keberadaan negaranya sendiri di peru.

Rina Soemarno - Duta Besar RI-Bangladesh (Nepal) Daka


“Diplomacy in time Of Social Distancing”
Hubungan bilateral Indonesia dengan Bangladesh dan juga nepal sedang meningkat khusunya
dari segi ekonomi. Dimana perdanganan bilateral sangat signifikan nilainnya peningkatnya
dengan Bangladesh pada tahun 2019 mencapai 2 Milyar dollar AS suatu peningkatan 50%
dari tahun 2016. dengan nepal dari 2018-2019 dengan nilai perdagangannya senilai 240%.
jadi sebelum krisis covid tersebar. KBRI Daka sedang bersiap promosi pameran terpadu
Indonesia Fair yang sudah rutin dijalankan selama 2 tahun berturut-turut yang harus
dibatalkan karena pandemik covid yang tidak memungkinkan melaksanakan kegiatan dengan
menggumpulkan massa. Pandemik ini menyentuh Bangladesh dan nepal sangat mendalam
dikarenakan hal-hal yang terjadi sangatlah nyata dikarenakan masyarakat bangladesh sendiri
sangatlah sosial dan sangat senang berkumpul, sepanjang tahun banyak peringatan dan
perayaan baik secara kenegaraan maupun keagamaan yang berupa socia; gathering dan
pertemuan. Hal tersebut dilaksanakan dengan meriah seperti parade, festival dan pesta.
Dengan demikian kebutuhan dengan social distancing disaat pandemik ini merupakan hal
yang berbeda dari biasanya, sangat sulit dilakukan di Bangladesh. Hal tersebut termasuk
baian diplomasi. Kantor-kantor pun ditutup baik kantor pemerintah maupun swasta bahkan
toko-toko pun juga ikut tutup. Dengan demikian pelaksanaan diplomasi menjadi tantangan
tersendiri. Di bangladesh sendiri banyak yang belum terbiasa melaksanakan perteumuan yang
virtual dengan memanfaatkan media digital seperti teleconverencing. Mengigat listrik dan
juga pasokan internet belum menyeluruh. Diplomasi untuk perlindungan WNI di Bangladesh
dan Nepal yang merupakan prioritas politik luar negri Indonesia memanfaatkan teknologi
komunikasi dan media sosial yang mau tidak mau harus digunakan. Selain Bangladesh. KBRI
daka juga memiliki wilayah kerja di Nepal yang cukup jauh jaraknya, harus melewati negara
Indiadan harus ditempuh dengan pesawat udara dengan waktu 1 setengah jam. Sehingga
pihak KBRI tidak bisa setiap saat hadir ke Nepal untuk secara langsung memberikan
pelayanan dan perlindunan WNI pada saat dibutuhkan. Pada saat pandemik ini penggunaan
media teknologi digital menjadi sangat penting, ketika pihak KBRI tidak bisa hadir secara
fisik di Nepal atau menyapa WNI yang tersebar diseluruh Bangladesh. Untungnya
penggunaan teknologi komunikasi untuk diplomasi perlindungan WNI sudah teruji. Pada saat
musim dingin lalu ada libur keagamaan yang cukup panjang di Nepal hampir 3 minggu ada
seorang WNI yang sakit ketika mendaki puncak Everst dan harus segera dievakuasi melalui
teknologi komunikasi pihak KBRI melakukan koordinasi dengan pihak berwenang setempat
dengan kantor konsul kehormatan Indonesia dikatmandu dan pihak-pihak keluarga untuk
mengupayakan evakuasi WNI yang sakit tersebut dari basecamp di tengah pegunungan
Himalaya kekota terdekat yaitu dupla dengan helikopter lalu dibawa untuk dirawat dirumah
sakit katmandu sebelum diperbolehkan pulang ke Indonesia. Semua berlangsung dengan
lancar dengan koordinasi dengan KBRI di daka. Di Bangladesh dan Nepal dengan adanya
pembatasan pergerakan Shutdown dan Lockdown melalui media sosial dilakukan komunikasi
dengan WNI yang ada diwilayah Akreditasi. Lebih dari 590 WNI di Bangladesh dan lebih
dari 95 lebih di Nepal dalam kondisi sehat dan bebas dari Covid. Pihak KBRI dengan upaya
memberikan rasa aman, perlindungan, fasilitas dan koordinasi seperti pemenuhan kebutuhan
Logistik dan alat-alat sanitasi yang sulit dicari di pasaran tentunya, pengurusan visa dan
pengurusan kekonsulan lainnya termasuk membantu tentang ketenagakerjaan bagi para
pekerja yang terkena PHK atau kehilangan pekerjaan. Membantu mereka yang kehilangan
mata pencaharian karena kebijakan Lockdown yang dilakukan oleh pemerintah. Semua
dilaksanakan dengan media komunikasi jarak jauh terlebih pihak KBRI juga melakukan
kegiatan dengan WFH. Jadi disaat pandemik seperti ini diplomacy 4.0 harus dicoba uji paksa
di Bangladesh dan Nepal dan merupakan suatu kebutuhan saat harus melakukan sosial dan
physical distancing guna memutuskan mata rantai penyebarana Covid-19.

Kensy Dwi Ekaningsih- Duta Besar RI Ceko, Praha


“Covid-19 di Negeri seribu Menara”
Ceko sudah melewati masa krisis, terkait hal tersebut ceko merupakan negara kecil
penduduknya 10 juta terletak di tengah-tengah. Kasus pertama yang terjadi sebetulnya sudah
terjadi awal februari 3 orang warga negara ceko pulang dariliburan keluar negeri dan kembali
ke ceko dan mereka yang membawa virus covid. Setelah 29 februari dan yang terjangkit virus
3 orang dapat disimpulkan bahwa importikiskarena dibawa oleh warga negara ceko yang
pulang berlibur dari luar negeri. Pada bulan maret awal seorang supir yang tidak pernah
keluar negeri juga terkena covid , dari awal tersebut pemerintah ceko melakukan trashing dan
testing yang sifatnya masive dan menyeluruh. Yang dites sekitar 1900 orang dan yang kena
kasus 7000 orang , yang sembuh 1500, dan yang meninggal 186. jadi secara presentase yang
sembuh 24% dan yang meninggal 2,8% angka yang meninggal lebih kecil dari negara lain.
Akan tetapi poin yang terpenting adalah yang bisa dipelajari karena pemerintah cepat sekali
melaksanakan drising dan testing yang sifatnya besar-besar, lalu melakukan karantina pribadi
dan juga karantina oleh rumah sakit sehingga orang-orang yang telah terinfeksi mereka
diharuskan melakukan karantina pribadi dan secara keseluruhan masyarakat patuh
melakukan. Peraturan ketat pula yang ditetapkan pemerintah ceko. Salah satunya adalah
Lockdown dan karantina nasioanal dan juga paling penting adalah partisispasi aktif dari
seluruh masyarakat. Infrastruktur yang memadai dan tersedia terkait pengobatannya
menggunakan referensi dari WHO dan juga ada pereturan menteri kesehatan bahwa seluruh
alat kesehatan dicukupka untuk didalam negeri sehingga ekspor alat kesehatan dilarang jadi
seluruhnya diperuntukan untuk domestik. Perusahaan besar di Ceko juga mengalihtugaskan
dan mengalihfungsikan produksinya untuk memproduksi alat-alat kesehatan seperti respirator
dan lain-lain. Infrastruktur menjadi poin yang sangat penting dalam penanganan ini selain
bantuan lainnya. Kepatuhan-kepatuhan yang ada di ceko membuat lebih cepat melewati masa
krisis. Terkait perlindungan kekonsuleran keputusan pemerintah untuk Lockdown atau
karantina nasional yang paling terdampak adalah jasa termasuk hotel, restoran, dan spa dan
kebanyakan WNI disektor tersebut ada sekitar 150-an WNI yang belum lama tinggal dan 25
PPI pihak KBRI jadi dari WNI yang rentan karena pemutusan tadi maka diberikan bantuan
logistik seperti bahan pokok ada 15 WNI yang harus mengundurkan diri karena hotel tutup
tidak beroperasi sehingga repatiasi ini yang sangat mendadak dan diberi waktu 3 hari oleh
pemeritah ceko dengan media sosial untuk mencari yang ingin pulang kembali ke Indonesia
dan 15 orang terdaftar untuk pulang dan semuannya adalah laki-laki. Konteks dalam repartiasi
yang singkat yang diperlukan adalah bekerjasama dengan kementerian luar negeri ceko,
kerjasama dengan kedutaan besar ceko dijakarta karena pesawat tersebut juga akan mengatar
warga ceko yang ada di indonesia kembali ke ceko kemudian dengan otoritas bandara.
Bantuan KBRI untuk memastikan bahwa hak-hak WNI yang terkena Covid karena PHK dan
sebagainnya seperti gaji tetap dipenuhi karena terkait peraturan pemerintah ceko yang
menjadi stimulus ekonomi bahwa pemerintah ceko akan membayarkan 50%-80% bagi WNI
yang perusahaannnya mengalami penyetopan sementara karena kasus covid. Pihak KBRI juga
berhubungan dengan otoritas protokol terkait neigboar kementrian dalam negeri dan
sebagainnya. Karena pihak KBRI juga tidak memastikan bahwa para WNI yang diceko bisa
langsung bekerja atau tidak pada bulan mei dan juni sudah memikirkan untuk memberikan
bantuan bulan maret, april, mei, dan juni hal tersebut dalam list ketua satgas Covid KBRI.
Pihak KBRI juga sudah merevitalisasi stalter yang ada di KBRI.

Safira Machrusah - Duta Besar RI- Aljazair (Ajriz)


“A day to Quarantine”
Melakukan upaya perlindungan terhadap WNI pada saat kondisi genting seperti saat ini.
Terkait kebijakan karantina pemerintah Aljazair mengumumkan bahwa mulai melakukan
person carantine maupun mengrounded prsawat baik domestik maupun internasional
terkecuali untuk kepentingan evakuasi. Staf kbri yang pergi ke London mengabarkan bahwa
tidak bisa pulang karena pesawat british airways membatalkan penerbangan untuk menuju
Algiers pada tgl 19 maret. Dan pada tanggal yang sama 19 maret pemerintah aljazair mulai
menerapkan karantina secara parsial, maupun meng-growndade pesawat domestic maupun
internasional kecuali untuk kepentingan evakuasi. Karena staf kbri yang tidak bisa pulang
kembali ke algiers, maka langkah yang diambil kbri Algiers adalah melakukan komunikasi
kbri London dan kbri Algiers. Staf kbri yang akhirnya boleh kembali ke Algiers harus mau
menandatangani pernyataan bahwa bersedia dikarantina selama 14 hari. Ada sekitar 250-an
warga aljazair yang direpatirasi pada saat itu dan pada saat yang sama menurut kemedagri
aljazair pemerintah aljazair telah mengevakuasi 7515 warga negaranya yang datang melalui
laut dan udara dengan 21 penerbangan dan juga 2 pelayaran. dan setibanya mereka akan
dikarantina di 7 hotel milik pemerintah, 44 hotel swasta, 5 fasilitas public seperti asrama
mahasiswa dan pusat kegiatan pemuda di 16 provinsi.
Ina Hangniningtyas Krisnamurthi - Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi
(Jakarta)
“Peran Perempuan dalam krisis Covid-19”
Mengedepankan kerjasama internasional dalam melakukan tugas diplomasinya. Pertemuan 16
April mengenai bencana Covid-19. saat ini bencana Covid-19 adalah saat paling tepat melihat
kembali dimasa lalu apa yang kita sudah lakukan untuk wanita sebagai korban kelompok
rentan. Melihat prespektif bahwa perempuan memegang peranan yang sangat amat luarbiasa
disektor kesehatan. Solusi dari garda terdepan medis dilihat bahwa 70% tenaga medis global
aalah perempuan menurut data WHO sedangkan jumlah tenaga medis yang ada di Indonesia
sekitar 47.289 orang dan 63% adalah perempuan. Dan perawat berjumlah 241.878 orang dan
70,1% adalah perempuan. Dalam hal ini perempuan merupakan juga solusi ekonomi yang
menunjukan bahwa pada tahun 2018 total UMKM berjumlah 64,19 juta 64% dimiliki dan
dikelola oleh perempuan, melalui UMKM kontribusi perempuan 60% terhadap PDB. Pada
krisi terjadi diawal yang memenuhi kebutuhan APD kesehatan yang ada di Indonesia adalah
perempuan karena 60% dari UMKM memproduksi APD dan masker dimiliki oleh perempuan
yang menunjukkan perempuan adalah solusi dimasa krisis. Perempuan mengambil peran yang
sangat penting saat dirumah setelah diberlakukannya WFH. Dengan mendidik lingkungan
tentang langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai