Anda di halaman 1dari 28

e-ISSN 2528-2581

Susunan Redaksi

Penanggungjawab
Ketua STIE Kesuma Negara Blitar

Pemimpin Editor
Retno Murnisari

Sekretaris Editor
Sura Klaudia

Dewan Editor
Siti Sunrowiyati
Sulistya Dewi

Reviewer
Yudhanta Sambharakresna

Alamat
Redaksi:
Jurnal PETA
Program Studi Akuntansi
STIE Kesuma Negara Blitar Jl. Mastrip 59 Blitar
Telp (0342) 802330 – Fax (0342) 813788
Email : peta@stieken.ac.id
e-ISSN 2528-2581 Vol 5 No 1, Januari 2020

Daftar Isi
Rosdiana Rohi-Mone, Keshia Budiansyah, Rinaningsih, Retno Yuliati
Pengaruh Besaran Transaksi Pihak Berelasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia .................................................. 1-26

Yuha Nadhirah Qintharah, Diana Fajarwati,Yossika Cindy Ovitasari


Struktur Kepemilikan, Keaktifan Komite Audit, Kualitas Audit, Dan Leverage
Terhadap Manajemen Laba .............................................................................. 27-50

Dian Kusumaningtyas, Gesty Ernestivita


E-Commerce: Berada Diantara Pilihan Masa Depan Atau Kembali Ke Masa Lalu?
(Studi pada Cashback Promo Tokopedia) ........................................................... 51-64

Badrus Zaman, Diah Nurdiwaty


Penerapan Prinsip Good Governance Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa
(Studi pada Desa Kampungbaru, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri) ......... 65-84

Akhmad Imam Amrozi, Endang Sulistyorini


Pengaruh DPK, NPL, CAR, dan LDR Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus
Pada Bank yang Terdaftar di Indeks LQ45 Tahun 2014-2018) ........................... 85-98

Aris Nur Rahmayani, Verni Mardiyantika


Penerapan Metode CVP Sebagai Alat Bantu Analisis Perencanaan Laba Dalam
Mencapai Target Perusahaan ( Studi Kasus Mebel Bocah Angon Di Dusun
Kalianyar Deket , Lamongan ) .......................................................................... 99-116

Zuhrotun Nisak, Joko Lesmana


Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kecukupan Pembiayaan Kerja Pada
PT. PERTANI (Persero) UP Lamongan ............................................................ 117-136

Maretta A’yun Masitoh, Iwan Setya Putra


Analisis Kesehatan Keuangan Bumn Untuk Melihat Keberlanjutan Perusahaan
Di Masa Datang Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk ............................... 137-151
Jurnal PETA e-ISSN 2528-2581
Vol 5 No. 1 Januari 2020
Hal 1-26

PENGARUH BESARAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI


TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA).
Rosdiana Rohi-Mone1
Keshia Budiansyah2
Rinaningsih3
Retno Yuliati4
1234
Universitas Prasetiya Mulya,
Jalan R.A.Kartini, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan

Surel: Rosdiana.rohimone@gmail.com
Abstrak. Pengaruh Besaran Transaksi Pihak Berelasi terhadap Nilai
Perusahaan pada Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara
spesifik, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh negatif dari besaran
transaksi pihak berelasi (related party transaction atau RPT) terhadap nilai
perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Besaran RPT akan
diukur berdasarkan besaran transaksi aset dan liabilitas (RPTAL), serta
pendapatan dan beban (RPTSE) secara relatif terhadap nilai buku ekuitas.
Metode penelitian yang digunakan adalah multiple regression dengan
menggunakan data pada perusahaan terdaftar di BEI pada tahun 2014-2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RPTAL tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan, sedangkan RPTSE berpengaruh negatif signifikan terhadap
nilai perusahaan. RPTSE cenderung digunakan sebagai sarana untuk
mengalihkan sumber daya demi keuntungan pribadi, khususnya dalam
perusahaan keluarga. Kedepannya, penelitian ini dapat dikembangkan
dengan mencari pendekatan baru yang dapat memungkinkan data perusahaan
dengan nilai buku ekuitas negatif turut diuji. Penelitian ini berkontribusi
sebagai referensi tambahan atas penelitian terdahulu mengenai RPT dengan
menunjukkan bahwa besaran RPT dapat berdampak pada penurunan nilai
perusahaan.

Kata Kunci: Besaran transaksi pihak berelasi (RPT), Nilai perusahaan,


RPTAL, RPTSE

Abstract. The Effect of Related Party Transactions on Firm Value on Indonesia


Stock Exchange’s Listed Companies. Specifically, this study aims to examine the
negative effect of the size of the related party transaction (RPT) on the firm value of
companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The size of the RPT will be
measured based on the amount of the asset and liability transaction (RPTAL), as well
as income and expenses (RPTSE) relative to the book value of equity. The research
method used is multiple regression using data on companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in 2014-2018. The results showed that RPTAL had no effect on firm
value, while RPTSE had a significant negative effect on firm value. RPTSE tends to be

1
2
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

used as a means to divert resources for personal gain, especially in family businesses. In
the future, this research can be developed by looking for new approaches that can allow
company data with negative equity book values to be tested. This study contributes as
an additional reference to previous research on RPT by showing that the size of the
RPT can have an impact on the decline in the firm value.

Keywords: Size of related party transcation (RPT), Firm value, RPTAL, RPTSE

PENDAHULUAN

Struktur kepemilikan salah satunya terhadap nilai


perusahaan yang terkonsentrasi saham, akan tetapi masih sedikit
ditemukan di negara dengan penelitian terdahulu yang secara
kondisi ekonomi yang sedang mendalam menguji efek RPT
berkembang seperti di Indonesia terhadap pasar (Gordon, Henry &
dan di negara-negara Eropa Palia, 2004). Beberapa penelitian
Kontinental (La Porta, Lopez-De- terdahulu mengenai pengaruh dari
Silanes & Shleifer, 1999). Adanya RPT terhadap nilai perusahaan
pemegang saham dengan jumlah telah dilakukan, namun bukti atas
yang relatif dominan (pengendali dampak RPT terhadap nilai
atau mayoritas) dibandingkan perusahaan masih tidak konsisten
pemegang saham lainnya (Bona-Sanchez, Fernandez-Senra
(minoritas) merupakan & Perez-Aleman, 2017; Chang &
karakteristik dari struktur Hong, 2000; Cheung, Rau &
kepemilikan terkonsentrasi. Stouraitis, 2006; Jian & Wong,
Struktur kepemilikan 2010; Kang et al., 2014; Khanna &
terkonsentrasi tersebut dapat Palepu, 2000; Liew, Alfan & Devi,
mengarah pada praktik-praktik 2015; Utama, Utama & Yuniasih,
yang merugikan bagi pemegang 2010). Keuntungan dilakukannya
saham minoritas, salah satu RPT dapat terjadi ketika ada
caranya adalah dengan pengalihan sumber daya kepada
memanfaatkan transaksi pihak perusahaan lain yang kinerjanya
berelasi (related party transaction kurang baik atau underperformed
atau RPT) (Utama, 2015). (Friedman, Johnson & Mitton,
Menurut Pernyataan Standar 2003). Sebagai contoh, ketika
Akuntansi Keuangan (PSAK) 7 perusahaan afiliasi Salim Group di
tentang transaksi pihak berelasi, Hongkong, First Pacific Co.,
RPT adalah suatu pengalihan memberikan suntikan dana untuk
sumber daya, jasa atau kewajiban perusahaan afiliasinya di Indonesia
antara entitas pelapor dengan yaitu PT Indofood Sukses Makmur
pihak-pihak berelasi, terlepas melalui akuisisi 40% saham
apakah ada harga yang dibebankan Indofood (Asian Wall Street
(Ikatan Akuntansi Indonesia, Journal, 1999). Hal ini dilakukan
2017). untuk membantu menyelamatkan
RPT sebenarnya memiliki perusahaan ketika terjadi krisis
dampak terhadap pasar modal, ekonomi Asia. Pandangan ini
3
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

menyatakan bahwa RPT Hong, 2000; Cheung et al., 2006;


menguntungkan pemegang saham Jian & Wong, 2010; Kang et al.,
dan berimplikasi positif terhadap 2014; Khanna & Palepu, 2000;
nilai perusahaan (Chang & Hong, Liew et al., 2015; Utama et al.,
2000; Jian & Wong, 2010; Khanna 2010), maka dari itu RPT masih
& Palepu, 2000; Liew et al., 2015). menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Liew et al. (2015) menemukan Kedua, Indonesia cocok untuk
bahwa RPT dapat berdampak dijadikan objek penelitian
positif pada nilai perusahaan ketika dikarenakan karakteristik
masa jabatan komisaris perusahaan bercirikan
independen cukup lama karena konglomerasi (Utama, 2015), serta
dianggap memiliki reputasi positif struktur kepemilikan terkonsentrasi
yang dapat membantu melakukan dan perlindungan yang lemah pada
pengawasan dan mengurangi pemegang saham minoritas
ekspropriasi terhadap pemegang (Habib, Muhammadi & Jiang,
saham minoritas. RPT juga dapat 2017). Latar belakang tersebut
bersifat merugikan karena dapat mirip dengan karakteristik
dimanfaatkan untuk menyalurkan perusahaan di Spanyol (Bona-
aset dan laba dari perusahaan yang Sanchez et al., 2017) yang
dikontrol ke eksternal perusahaan menyatakan apabila perusahaan
demi keuntungan dari pemegang dengan struktur kepemilikan
saham pengendali (Johnson, La terkonsentrasi dan perlindungan
Porta, Lopez-De-Silanez & yang lemah pada pemegang saham
Schleifer, 2000). Bona-Sanchez et minoritas, maka RPT yang
al. (2017) menyatakan bahwa nilai dilakukan akan berpengaruh
perusahaan menjadi lebih rendah negatif pada nilai perusahaan.
ketika adanya RPT. Hal ini Ketiga, 90% perusahaan publik di
disebabkan perusahaan diduga Indonesia melakukan praktik RPT
lebih terdorong menggunakan RPT (Utama & Utama, 2014).
untuk tujuan ekspropriasi terhadap Penelitian mengenai RPT
pemegang saham minoritas. Secara yang diukur dari sisi besaran
singkat, dapat dikatakan bahwa menarik untuk dilakukan.
RPT dapat memunculkan konflik Meskipun beberapa penelitian
kepentingan antara pemegang terdahulu menggunakan
saham pengendali dengan pengukuran besaran RPT yang
pemegang saham minoritas dan serupa, namun hasil penelitian
berimplikasi negatif terhadap nilai menunjukkan pengaruh yang
perusahaan. berbeda-beda terhadap nilai
Penelitian mengenai perusahaan. Misalnya, hasil
pengaruh RPT terhadap nilai penelitian Utama dan Utama
perusahaan menarik untuk (2014) menyatakan RPTA
dilakukan karena tiga alasan. berdampak negatif atas nilai
Pertama, penelitian terdahulu perusahaan dan RPTL berdampak
menunjukkan hasil yang belum positif atas nilai perusahaan.
konsisten mengenai pengaruh RPT RPTA secara bawaan diduga
terhadap nilai perusahaan (Bona- memiliki unsur ekspropriasi
Sanchez et al., 2017; Chang & (Cheung et al., 2006; Utama &
4
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

Utama, 2014), sementara RPTL laba perusahaan. Pada perusahaan


dianggap berguna untuk efisiensi dengan struktur kepemilikan
biaya perusahaan. RPTL akan terkonsentrasi, RPTSE cenderung
diduga mengandung unsur dimanfaatkan sebagai sarana
ekspropriasi apabila mekanisme pengalihan sumber daya untuk
corporate governance terkait kepentingan pribadi dan
pengungkapan RPT dinilai tidak ekspropriasi hak pemegang saham
memadai. Dalam kasus ini, minoritas (Kang et al., 2014;
mekanisme corporate governance Wong, Kim & Lo, 2015).
yang dimaksud adalah adanya Meskipun RPTAL dan RPTSE
pengungkapan informasi terkait dapat berpengaruh positif ataupun
RPT yang tidak memadai ke negatif terhadap nilai perusahaan,
pemegang saham sehingga namun pengaruh positif dan
menimbulkan informasi asimetris. pengaruh negatif tersebut bisa
Hal ini akan berimplikasi pada saling mengimbangi. Aharony et al.
penurunan nilai perusahaan. Peng, (2010), Chen, Chen dan Chen
Wei dan Yang (2011) berpendapat (2009), serta Lo dan Wong (2016)
lain, RPTA dikatakan dapat menunjukkan bahwa RPTAL dan
membantu meningkatkan nilai RPTSE tidak berpengaruh
perusahaan di China apabila terhadap nilai perusahaan.
perusahaan sedang berada dalam Berdasarkan latar belakang
keadaan finansial yang buruk. masalah yang telah dipaparkan,
Keadaan finansial yang buruk ini maka rumusan masalah dalam
digambarkan dengan dua kondisi penelitian ini adalah: “Apakah
yang berbeda yakni merugi selama besaran transaksi pihak berelasi
2 tahun berturut-turut (perusahaan berpengaruh negatif pada nilai
special treatment atau ST) dan perusahaan?”. Sehingga terkait
merugi selama 3 tahun berturut- dengan rumusan masalah tersebut,
turut (perusahaan particular transfer tujuan penelitian ini adalah untuk
atau PT). Aharony, Wang dan melihat apakah besaran transaksi
Yuan (2010) berpendapat bahwa pihak berelasi memiliki pengaruh
RPT dari pendapatan (RPTS) negatif terhadap nilai perusahaan
berpengaruh positif signifikan dan atau tidak. Selanjutnya, telaah
RPT dari beban (RPTE) literatur dan pengembangan
berpengaruh positif namun tidak hipotesis akan dibahas. Kemudian
signifikan terhadap nilai akan diikuti dengan metode
perusahaan. Hubungan positif penelitian yang digunakan, yaitu
tersebut disebabkan oleh meliputi populasi dan sampel,
munculnya indikasi bahwa pengukuran dan operasionalisasi
perusahaan dapat meningkatkan variabel, dan model penelitian.
pendanaan dari pemegang saham Sementara itu, hasil dan diskusi
minoritas melalui manajemen laba. mengenai penelitian akan
Lo dan Wong (2016) menemukan diuraikan pada bagian selanjutnya.
hasil yang sebaliknya. RPTS selain Terakhir, kesimpulan beserta
dapat digunakan sebagai sarana implikasi dan keterbatasan
efisiensi biaya, RPTS juga dapat penelitian akan dijabarkan.
dimanfaatkan untuk manajemen
5
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

TELAAH LITERATUR harga saham. Untuk menghindari


terjadinya RPT yang merugikan
Teori Keagenan investor, maka Otoritas Jasa
Dalam transaksi pihak Keuangan (OJK) mengeluarkan
berelasi, masalah keagenan terjadi Peraturan OJK Nomor IX.E.1
antara manajemen, yang menjadi Tahun 2011 tentang Benturan
perwakilan dari pemegang saham Kepentingan Transaksi Tertentu
pengendali, dengan pemegang yang harus dilaporkan kepada
saham minoritas. Hal ini publik. Hal ini guna memberikan
dikarenakan transaksi pihak pedoman bagi para perusahaan
berelasi dapat dimanfaatkan oleh atas pengungkapan dan pelaporan
pemegang saham pengendali untuk transaksi yang memiliki sifat
melakukan ekspropriasi dan benturan kepentingan, termasuk
merugikan pemegang saham RPT.
minoritas. Informasi asimetris
terdapat pada pengungkapan Nilai Perusahaan
perusahaan atas transaksi pihak Nilai perusahaan dapat
berelasi. Informasi asimetris dapat diukur dengan menggunakan rasio
diatasi apabila perusahaan Tobin’s Q (Bona-Sanchez et al.,
memberikan informasi yang 2017; Kohlbeck & Mayhew, 2010;
lengkap, relevan, akurat, dan tepat Lei & Song, 2011; Nekhili &
waktu pada saat diumumkan, Cherif, 2011; Ruiz-Mallorqui &
sehingga akan memberikan sinyal Santana-Martin, 2011;
bagi investor dalam pengambilan Wasiuzzaman, 2014). Nilai
keputusan (Moeljadi, 2014). Tobin’s Q didapat dari nilai
Sebagai contoh, ketika manajemen kapitalisasi pasar ditambah nilai
menunjukkan bahwa perusahaan buku utang, kemudian dibagi oleh
memiliki prospek yang baik lewat nilai buku aset.
pengungkapan informasi pada
Besaran Transaksi Pihak Berelasi
annual report, maka pasar akan
menginterpretasikan informasi Besaran RPT dapat diukur
tersebut sebagai sinyal yang baik, dengan menggunakan nilai
sehingga investor pun akan tertarik transaksi yang telah diungkapkan
untuk melakukan perdagangan dalam laporan keuangan, yaitu
saham, menyebabkan volume RPTAL dan RPTSE. RPTAL
perdagangan dan nilai saham merupakan jumlah besaran RPT
meningkat. Sementara, apabila yang dilakukan berkaitan dengan
pengungkapan dianggap tidak aset dan liabilitas perusahaan.
memadai, maka laporan keuangan Sedangkan RPTSE merupakan
dapat dinilai berisiko oleh sebagian jumlah besaran RPT yang
investor (Juniarti & Yunita, 2003). dilakukan berkaitan dengan
Contoh lain, penelitian Cheung et pendapatan dan beban perusahaan
al. (2006) menunjukkan bahwa (Utama, 2015).
pengumuman transaksi pihak
berelasi yang diduga mengandung
ekspropriasi cenderung
menimbulkan reaksi penurunan
6
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

Besaran Transaksi Pihak Berelasi lain, RPT juga dapat membawa


dan Nilai Perusahaan keuntungan yaitu dengan
mengurangi transaction cost seperti
Berdasarkan penelitian- biaya negosiasi ataupun tingkat
penelitian terdahulu, hasil yang bunga.
didapat mengenai pengaruh RPT Ketiga, RPT dikatakan
pada nilai perusahaan masih belum memiliki pengaruh negatif
konsisten. Pertama, RPT dapat signifikan pada nilai perusahaan
membantu meningkatkan nilai (Bona-Sanchez et al., 2017; Kang et
perusahaan. Liew et al. (2015) al., 2014; Kohlbeck & Mayhew,
menemukan bahwa RPT dapat 2010; Nekhili & Cherif, 2011).
berdampak positif terhadap nilai Kohlbeck dan Mayhew (2010)
menemukan bahwa pasar akan
perusahaan ketika masa jabatan
memberikan nilai lebih rendah
komisaris independen berlangsung
pada perusahaan yang melakukan
cukup lama. Lamanya masa RPT tipe tertentu seperti utang
jabatan dapat memberikan persepsi kepada DOS (director, officer, dan
positif mengenai reputasi komisaris shareholder). Salah satu
tersebut karena dinilai memiliki penyebabnya adalah RPT berupa
komitmen tinggi dalam pinjaman dilarang oleh Sarbanes-
pekerjaannya, pengalaman yang Oxley Act (SOX) sehingga
lebih baik, dan keahlian yang lebih memberikan persepsi negatif ke
memadai. Kelebihan komisaris masyarakat (Kohlbeck & Mayhew,
dengan masa jabatan lebih lama 2010).
tersebut dianggap menguntungkan RPT dikategorikan
kinerja perusahaan sehingga dapat menjadi tiga yaitu operasional,
finansial, dan investasi menurut
membantu menaikkan nilai
Bona-Sanchez et al. (2017). Hasil
perusahaan.
penelitiannya menunjukkan bahwa
Kedua, RPT tidak RPT akan memberikan dampak
berdampak signifikan pada nilai negatif signifikan terhadap nilai
perusahaan (Utama et al., 2010). perusahaan. Hal tersebut
Utama et al. (2010) menunjukkan disebabkan karena perusahaan
bahwa tidak terdapat perbedaan lebih terdorong melakukan
signifikan pada nilai perusahaan, ekspropriasi kepada pemegang
baik di perusahaan yang saham minoritas. Ekspropriasi
menjalankan RPT maupun yang pada pemegang saham minoritas
tidak. Hal ini dikarenakan kerugian tersebut didasari karena
dan keuntungan yang didapat dari karakteristik kondisi korporasi di
melakukan RPT saling Spanyol yaitu kepemilikan
mengimbangi. Di satu sisi, RPT terkonsentrasi, sistem single-tier
dapat merugikan karena pada struktur dewan komisaris dan
menimbulkan masalah keagenan direksi sehingga pengawasan
yaitu ketika RPT digunakan menjadi kurang efektif, serta
sebagai sarana untuk melakukan kondisi pasar modal yang tidak
ekspropriasi terhadap pemegang likuid yang membatasi pemegang
saham minoritas. Namun di sisi saham minoritas untuk menjual
7
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

sahamnya ketika ada persepsi pemegang saham tersebut.


bahwa RPT yang dilakukan Masalah keagenan tersebut
bersifat merugikan (De Miguel, kemudian akan berdampak pada
Pindado & De La Torre, 2005). penurunan nilai perusahaan.
Nekhili dan Cherif (2011) Penelitian ini
memiliki hasil yang sejalan dengan menggunakan dua pengukuran
penelitian Bona-Sanchez et al. besaran RPT yaitu RPTAL dan
(2017), yaitu ditemukan bahwa RPTSE. Chen et al. (2009)
RPT memiliki hubungan negatif mengungkapkan bahwa walaupun
signifikan pada nilai perusahaan. RPTAL dapat dimanfaatkan
Keputusan perusahaan yang lebih sebagai sarana untuk
mengutamakan RPT dibandingkan melaksanakan kepentingan pribadi
melakukan transaksi dengan pihak para pemegang saham pengendali,
ketiga akan cenderung penggunaan RPTAL juga dapat
menimbulkan opportunity cost mengurangi risiko yang terkait
dalam jangka panjang karena apabila melakukan transaksi
dianggap mengabaikan relasi dengan pihak ketiga, seperti waktu
dengan pihak ketiga. Berdasarkan dan biaya transaksi. Sehingga pada
persepsi tersebut, reaksi negatif hasil penelitiannya ditemukan
pasar akan menurunkan nilai bahwa RPTAL tidak menimbulkan
perusahaan. pengaruh terhadap nilai
Kang et al. (2014) juga perusahaan karena dampak negatif
mendukung hal yang sama. Hasil dan positif yang timbul dapat
penelitiannya di Korea saling mengimbangi.
menemukan bahwa RPT pada Utama dan Utama (2014)
perusahaan chaebol (Korean group menjelaskan bahwa pada dasarnya,
firms), secara rata-rata, dapat tujuan penggunaan RPT berbentuk
mengurangi nilai perusahaan. Tapi liabilitas adalah untuk efisiensi
penurunan nilai ini hanya terlihat karena diharapkan dapat
ketika controlling ownership-wedge menurunkan biaya yang
cukup tinggi (rata-rata sebesar dikeluarkan dalam proses negosiasi
26%) pada 5 besar perusahaan dan juga menurunkan biaya bunga.
chaebol. Kang et al. (2014) Adanya efisiensi biaya tersebut
menjelaskan bahwa perusahaan diharapkan dapat meningkatkan
yang memiliki controlling ownership- laba sehingga akhirnya dapat
wedge tinggi akan cenderung untuk membantu meningkatkan nilai
melakukan RPT karena pemegang perusahaan (Utama & Utama,
saham pengendali memiliki 2014). Namun bila mekanisme
pengaruh yang kuat terhadap corporate governance terkait dengan
pengambilan keputusan pengungkapan RPT tidak
perusahaan. RPT yang dilakukan memadai, maka akan timbul
tersebut bertujuan untuk asumsi bahwa RPT tersebut
melakukan transfer kekayaan dari mengandung unsur ekspropriasi
pemegang saham minoritas ke sehingga akhirnya akan
pemegang saham mayoritas menurunkan nilai perusahaan
sehingga menimbulkan konflik (Utama & Utama, 2014).
keagenan antara kedua jenis Berdasarkan ASEAN Corporate
8
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

Governance Report Scorecard Country Berlawanan dengan hasil


Reports and Assessments tahun 2015 penelitian Aharony et al. (2010)
yang dikeluarkan oleh Asian mengenai RPTS, dalam penelitian
Development Bank (2017), Lo dan Wong (2016) ditemukan
Indonesia hanya menempati bahwa RPTS tidak memiliki
urutan ke-5 dari 6 negara ASEAN. pengaruh signifikan pada nilai
Oleh karena itu, diasumsikan perusahaan. Lo dan Wong (2016)
bahwa perusahaan masih bersifat menyatakan bahwa walaupun
non-compliance terkait dengan RPTS dapat digunakan sebagai
pengungkapan RPT (Utama & salah satu sarana efisiensi untuk
Utama, 2014). mengurangi biaya negosiasi, RPTS
Kemudian Peng et al. juga dapat digunakan sebagai
(2011) membuktikan bahwa RPTA sarana untuk manajemen laba
dapat membantu meningkatkan demi mencapai target penjualan.
nilai perusahaan. Hal ini berlaku Namun investor tidak dapat
bila RPT dilakukan ketika dengan mudah membedakan
perusahaan berstatus sebagai tujuan penggunaan RPT tersebut,
perusahaan ST atau PT. maka dari itu dampak positif dan
Penyebabnya adalah RPTA seperti negatif RPT akan saling menutupi
akuisisi aset dan penjualan aset sehingga tidak berpengaruh pada
dianggap sebagai bentuk dukungan nilai perusahaan.
untuk memperbaiki kinerja Pratama (2018)
perusahaan. Hasil penelitian terkait menemukan bahwa RPTE yang
RPTA tersebut sama dengan dilakukan untuk efisiensi biaya
temuan Cheung et al. (2006) yaitu dapat membantu menaikkan nilai
bahwa RPT yang berkaitan dengan perusahaan. Kenaikan pada nilai
aset (penggunaan kas dan perusahaan tersebut dibantu
penjualan atau pembelian aset) dengan peningkatan laba karena
secara bawaan cenderung pengurangan biaya seperti beban
digunakan untuk ekspropriasi yang pajak lewat tax avoidance. Pratama
akan berakibat pada penurunan (2018) menyatakan bahwa
nilai perusahaan (Bona-Sanchez et walaupun tax avoidance sering
al., 2017; Cheung et al., 2006; dianggap sebagai tindakan
Nekhili & Cherif, 2011). noncompliance, namun tax avoidance
Aharony et al. (2010) dapat meningkatkan tax savings
menemukan bahwa RPTS dan perusahaan. Peningkatan tax
RPTE memiliki korelasi positif savings tersebut dapat
terhadap nilai perusahaan. meningkatkan laba perusahaan
Pengaruh positif RPTS tersebut sehingga nantinya juga menaikkan
menunjukkan bahwa manajemen nilai perusahaan.
laba yang dilakukan pada RPTS Kemudian sama halnya
dapat meningkatkan pendanaan dengan RPT berbentuk liabilitas,
dari pemegang saham minoritas. tujuan utama penggunaan RPTSE
RPTE juga berpengaruh positif adalah untuk efisiensi lewat
dengan indikasi yang sama seperti penurunan biaya transaksi (Peng et
pengaruh RPTS tersebut, namun al., 2011; Wong et al., 2015).
pengaruhnya tidak signifikan. Namun pada perusahaan dengan
9
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

pengaruh signifikan dari pemegang H1: Besaran transaksi pihak


saham mayoritas dan/atau berelasi berpengaruh negatif pada
perusahaan induk, RPTSE nilai perusahaan.
cenderung digunakan sebagai
sarana untuk mengalihkan sumber
daya untuk keperluan pribadi METODE PENELITIAN
dengan mempertaruhkan Populasi dan Sampel
kepentingan pemegang saham
minoritas (Kang et al., 2014; Wong Pemilihan sampel
et al., 2015). Berkaitan dengan dilakukan dengan teknik purposive
penemuan tersebut, mayoritas sampling yaitu sampel penelitian
perusahaan-perusahaan di yang digunakan adalah perusahaan
Indonesia dikendalikan oleh dengan langkah-langkah pemilihan
pemegang saham mayoritas dan sebagai berikut:
struktur kepemilikannya
1. Perusahaan terdaftar di
merupakan kepemilikan keluarga
Bursa Efek Indonesia
(Carney & Hamilton-Hart, 2015).
selama periode 2014-2018.
Maka dari itu, diduga bahwa
2. Mengeliminasi perusahaan
RPTSE yang digunakan di
finansial dari daftar
Indonesia akan menjadi sarana
perusahaan tersebut.
untuk pengalihan sumber daya
3. Mengeliminasi tahun
seperti yang dijabarkan oleh Wong
perusahaan dengan nilai
et al. (2015). Penyaluran sumber
buku ekuitas negatif.
daya itu kemudian dianggap
4. Mengeliminasi data tidak
sebagai bentuk ekspropriasi dan
lengkap.
tindakan ekspropriasi tersebut
dapat berujung pada penurunan Variabel Penelitian
nilai perusahaan (Bona-Sanchez et
al., 2017; Cheung et al., 2006; Pada penelitian ini,
Nekhili & Cherif, 2011; Wong et variabel dependen yang digunakan
al., 2015). adalah nilai perusahaan (Q). Nilai
Berdasarkan penelitian- perusahaan akan diukur lewat
penelitian tersebut, Indonesia rasio Tobin’s Q (Bona-Sanchez et
memiliki latar belakang yang mirip al., 2017; Kohlbeck & Mayhew,
dengan negara yang memiliki hasil 2010; Lei & Song, 2011; Nekhili &
penelitian negatif. Misalnya Cherif, 2011; Ruiz-Mallorqui &
Spanyol (Bona-Sanchez et al., Santana-Martin, 2011;
2017), persamaan latar belakang Wasiuzzaman, 2014). Rasio
perusahaan di negara tersebut Tobin’s Q didapat dari jumlah nilai
dengan di Indonesia adalah kapitalisasi pasar dan nilai buku
karakteristik perusahaan bercirikan utang yang kemudian dibagi
konglomerasi, struktur kepemilikan dengan nilai buku aset.
terkonsentrasi, dan perlindungan Variabel independen
yang lemah terhadap pemegang yang digunakan adalah besaran
saham minoritas. Sehingga, RPT. Pengukuran besaran RPT
pengembangan hipotesis adalah akan dilihat dari dua sisi yaitu RPT
sebagai berikut:
10
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

yang berkaitan dengan aset dan logaritma dari total aset


liabilitas (RPTAL), dan RPT yang perusahaan (Bona-Sanchez et al.,
berkaitan dengan pendapatan dan 2017; El-Helaly, 2016; Ruiz-
beban (RPTSE) (Utama, 2015). Mallorqui & Santana-Martin,
RPTAL merupakan jumlah dari 2011). Leverage (LEV) akan
RPT pada aset dan liabilitas yang menggunakan rasio total utang
kemudian dibagi dengan nilai dibagi total aset (Bona-Sanchez et
ekuitas. Sedangkan RPTSE al., 2017; El-Helaly, 2016; Habib et
merupakan jumlah dari RPT pada al., 2017; Khosa, 2017).
pendapatan dan beban yang Selanjutnya pengukuran kualitas
kemudian dibagi dengan nilai auditor (BIG4) akan menggunakan
ekuitas. Persamaan untuk kedua variabel dummy yaitu akan
variable tersebut adalah sebagai diberikan nilai 1 apabila KAP yang
berikut: mengaudit termasuk Big 4 dan
angka 0 akan diberikan apabila
diaudit oleh KAP non-Big 4
(Khosa, 2017; El-Helaly, 2016;
Habib et al., 2017; Utama, 2015).
Struktur kepemilikan keluarga
Selain itu, penelitian ini (FAM) juga akan menggunakan
juga menggunakan 6 variabel variabel dummy yaitu angka 1 akan
kontrol yaitu profitabilitas, firm size, diberikan apabila pemegang saham
leverage, kualitas auditor, struktur pengendali merupakan keluarga
kepemilikan keluarga, dan struktur dan angka 0 apabila lainnya (Bona-
kepemilikan institusional. Sanchez et al., 2017). Struktur
Profitabilitas (ROA) merupakan kepemilikan institusional (INST)
rasio dari nilai laba bersih dibagi akan diukur dengan menggunakan
total aset (Carlson & Bathala, indikator jumlah persentase
1997; Suranta & Pratana, 2004, kepemilikan saham yang dimiliki
dalam Sudiyatno, Puspitasari & oleh lembaga keuangan (Sukirni,
Kartika, 2012; Kang et al., 2014; 2012). Berikut merupakan
Marsha & Murtaqi, 2017; Nekhili kerangka dari penelitian ini secara
& Cherif, 2011). Firm size (SIZE) keseluruhan:
didapat lewat menghitung natural
11
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Metode Analisis Data dilakukan Utama (2015) guna


mengakomodasi besaran RPT dari
Penelitian ini masing-masing perusahaan yang
menggunakan unbalanced panel data bervariasi. Metode regresi yang
dan metode penelitian yang akan digunakan untuk menguji hipotesis
digunakan adalah multiple adalah sebagai berikut:
regression. Kedua pengukuran
besaran RPT akan dikonversi
menjadi log(1+RPT) seperti yang

Qit = β0 + β 1LOG(1+RPTAL)it + β2LOG(1+RPTSE)it + β3ROAit +


β4SIZEit + β5LEVit + β6BIG4it + β7FAMit + β8INSTit + εit
Keterangan:
Q = nilai perusahaan,
RPTAL = RPT pada aset dan liabilitas,
RPTSE = RPT pada pendapatan dan beban,
ROA = profitabilitas perusahaan
SIZE = firm size
LEV = leverage
BIG4 = kualitas auditor
FAM = struktur kepemilikan keluarga
INST = struktur kepemilikan institusional
12
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Uji Hipotesis (Regresi)


Proses pengujian dalam Hasil Seleksi Sampel
penilitian ini hingga mendapatkan
hasil untuk dibahas dilakukan Berdasarkan kriteria
dengan tahapan sebagai berikut: sampel yang diutarakan pada
1. Seleksi Sampel bagian metode penelitian,
2. Statistik Deskriptif diperoleh 2.071 data tahun
3. Uji Asumsi Klasik perusahaan untuk penelitian ini.
4. Uji Korelasi Rangkuman pemilihan sampel
tercantum pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Perolehan Sampel Penelitian

Kriteria Pemilihan Sampel Observasi

Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018 3.095

Perusahaan keuangan yang terdaftar dalam BEI (470)

Perusahaan non keuangan yang membukukan nilai ekuitas negatif (87)

Perusahaan non keuangan di Indonesia yang tidak mempublikasikan (467)


laporan keuangan secara lengkap selama tahun 2014 – 2018

Total observasi 2.071

Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif dari keseluruhan variabel sebelum treatment
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
13
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

Tabel 2. Statistik Deskriptif

Variabel Mean Std. Dev. Min. Max.

Dependen Q 1,5912 2,8231 0,0710 53,2223

LOGRPTAL 0,0787 0,1234 0,0000 0,8716


Independen
LOGRPTSE 0,0883 0,1619 0,0000 1,3722

ROA 0,0357 0,0992 -0,5736 1,1026

SIZE 28,5647 1,6379 22,7577 33,4737

LEV 0,2519 0,1941 0,0000 0,9614


Kontrol
BIG4 0,3506 0,4773 0,0000 1,0000

FAM 0,8522 0,3549 0,0000 1,0000

INST 0,0646 0,1094 0,0000 0,9835

Berdasarkan Tabel 2, Maka dari itu, dapat


variabel dependen yang diuji yaitu diasumsikan bahwa kesenjangan
nilai perusahaan (Q) memiliki rata- nilai data bisa disebabkan
rata nilai perusahaan sebesar setidaknya karena adanya
1,5912, nilai maksimum dan nilai perbedaan atas salah satu
minimum secara berurut sebesar komponen formula Tobin’s Q
53,2223 dan 0,0710, serta standar selaku proksi nilai perusahaan.
deviasi sebesar 2,8231. Nilai Variabel independen yang
terbesar untuk variabel Q dimiliki diuji merupakan dua proksi
oleh PT Prima Cakrawala Abadi pengukuran besaran atas variabel
Tbk (PCAR) pada tahun 2018 yang RPT, yaitu RPTAL dan RPTSE.
bergerak di industri consumer goods Variabel RPTAL dilihat dari nilai
khususnya foods dan beverages, transaksi RPT yang berasal dari
sementara nilai terkecil dimiliki aset dan liabilitas. Variabel RPTSE
oleh PT Victoria Investama Tbk dilihat dari nilai transaksi RPT
(VICO) pada tahun 2016. Nilai yang berasal dari pendapatan dan
standar deviasi pada variabel Q beban. Kedua variabel dikonversi
merupakan yang terbesar apabila menjadi log(1+RPT) guna
dibandingkan dengan variabel mengakomodasi variasi besaran
lainnya. Hal ini mencerminkan RPT (Utama, 2015). Hasil
bahwa terdapat perbedaan yang log(1+RPT) atas RPTAL dan
besar dan beragam atas nilai antar RPTSE selanjutnya akan disebut
data pada variabel nilai sebagai LOGRPTAL dan
perusahaan. Perhitungan Tobin’s LOGRPTSE. Variabel
Q didapatkan dari pembagian nilai LOGRPTAL menunjukkan nilai
kapitalisasi pasar dan nilai buku rata-rata sebesar 0,0787 atau
utang dengan nilai buku aset. 7,87%, sementara nilai rata-rata
14
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

variabel LOGRPTSE adalah sebagai nilai standar deviasi. Nilai


0,0883 atau 8,83%. Hasil uji ini standar deviasi pada variabel SIZE
mengartikan bahwa besaran merupakan terbesar kedua setelah
RPTSE lebih besar dari besaran variabel Q. Hal ini disebabkan oleh
RPTAL. Selain ini, dikarenakan nilai total aset setiap perusahaan
perhitungan RPT merupakan rasio yang berbeda-beda.
relatif terhadap nilai buku ekuitas, Variabel kontrol leverage
maka hasil uji mengindikasikan (LEV) didapatkan dari hasil
bahwa RPTSE lebih berdampak pembagian total debt dengan total
pada pemegang saham aset dari masing-masing
dibandingkan RPTAL. Kedua perusahaan sampel. Data leverage
variabel RPT memiliki nilai terbesar dimiliki oleh PT Trada
minimum 0,0000 yang Alam Minera Tbk (TRAM) dengan
menunjukkan bahwa terdapat angka 0,9614 pada tahun 2016.
perusahaan yang tidak melakukan Sementara yang terkecil dimiliki
transaksi dengan pihak berelasi. oleh beberapa perusahaan dengan
Diketahui terdapat sebanyak 167 nilai leverage 0 pada tahun-tahun
tahun perusahaan tidak melakukan tertentu. Variabel kualitas auditor
RPTAL dan 305 tahun perusahaan (BIG4) merupakan variabel dummy
tidak melakukan RPTSE. Nilai dengan nilai 1 untuk perusahaan
maksimum dan standar deviasi yang diaudit oleh KAP Big Four
dari LOGRPTAL secara berurut dan nilai 0 apabila lainnya.
adalah 0,8716 dan 0,1234. Variabel ini memiliki nilai 0,3506
LOGRPTSE memiliki nilai sebagai nilai rata-rata dan 0,4773
maksimum dan standar deviasi untuk standar deviasi. Nilai rata-
secara berurut sebesar 1,3722 dan rata tersebut mencerminkan bahwa
0,1619. Nilai maksimum atas 35,06% perusahaan di Indonesia
RPTAL dicatatkan oleh PT Kokoh menggunakan KAP Big Four
Inti Arebama Tbk (KOIN) pada sebagai auditor eksternalnya.
tahun 2018, sedangkan untuk Variabel kontrol struktur
RPTSE dicatatkan oleh PT kepemilikan yang digunakan pada
Tembaga Mulia Semanan Tbk penelitian ini terbagi menjadi dua,
(TBMS) pada tahun 2014. yaitu kepemilikan keluarga (FAM)
Variabel kontrol dan kepemilikan institusional
profitabilitas perusahaan (ROA) (INST). Variabel FAM merupakan
menunjukkan bahwa dari 2.071 variabel dummy, sehingga akan
total observasi, nilai rata-rata ROA menggunakan penilaian 1 untuk
perusahaan adalah 0,0357 atau pemegang saham pengendali
3,57%. Nilai rata-rata tersebut merupakan keluarga dan nilai 0
mencerminkan rendahnya tingkat apabila lainnya. Mengacu pada
pengembalian perusahaan terhadap penelitian Maury (2006), jika
investor. Variabel kontrol ukuran perusahaan berhasil memenuhi
perusahaan (SIZE) didapatkan dari setidaknya salah satu dari empat
perhitungan natural logaritma atas kriteria yang tersedia, maka
total aset perusahaan. Variabel perusahaan dapat dikatakan
SIZE memiliki nilai 28,5647 sebagai dimiliki oleh keluarga.
sebagai rata-rata dan 1,6379 Variabel FAM menunjukkan nilai
15
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

rata-rata sebesar 0,8522 yang kecil dibandingkan nilai α yang


mengindikasikan bahwa 85,22% sebesar 0,05 yang berarti terdapat
dari 2.071 total observasi gejala otokorelasi pada penelitian
merupakan perusahaan yang ini. Dalam mengatasi masalah ini,
dimiliki oleh keluarga. Pengukuran fungsi xtscc akan dipakai saat
variabel INST akan menggunakan melakukan regresi OLS pada data
besar persentase kepemilikan (Hoechle, 2007).
saham oleh lembaga keuangan Uji ketiga adalah uji
guna melihat besaran kepemilikan heteroskedastisitas dengan
institusional. Lembaga keuangan menggunakan Breusch-Pagan-
yang dimaksud ialah perusahaan Godfrey test. Hasil uji ini
asuransi, bank, dan perusahaan menunjukkan nilai Prob>chi2
investasi (Claessens, Djankov & adalah sebesar 0,000 atau lebih
Lang, 2000). kecil dari 0,05 yang
Variabel INST mengindikasikan adanya gejala
menunjukkan nilai rata-rata heteroskedastisitas pada penelitian
sebesar 0,0646 yang mengartikan ini. Dalam mengatasi masalah ini,
bahwa 6,46% dari total observasi fungsi robust akan dipakai saat
merupakan perusahaan yang melakukan regresi pada data
dimiliki oleh institusional. Hal ini (Hoechle, 2007). Uji keempat
menandakan bahwa masih adalah uji normalitas dengan
rendahnya keikutsertaan lembaga melihat nilai dari skewness dan
keuangan sebagai pengawas dalam kurtosis masing-masing variabel.
keberlangsungan manajemen Data dikatakan normal apabila
perusahaan. nilai skewness berada di kisaran -3
hingga 3, dan nilai kurtosis berada
Uji Asumsi Klasik di kisaran -10 hingga 10 (Gujarati
Setelah melihat statistik & Porter, 2012). Hasilnya, variabel
deskriptif dari data, selanjutnya Q, LOGRPTAL, LOGRPTSE,
dilakukan uji asumsi klasik untuk ROA, dan INST memiliki
memastikan bahwa data diperoleh persebaran data yang tidak normal
akan tergolong sebagai estimator sehingga perlu dilakukan treatment.
terbaik, linear, dan tidak bias atau Variabel Q diberikan dua treatment
biasa disebut BLUE (best, linear, yaitu dikonversi nilainya dengan
unbiased estimator). Uji yang fungsi square root, kemudian
pertama dilakukan adalah dilakukan winsorize. Variabel Q
multikolinearitas dengan melihat yang telah diberikan treatment,
nilai dari Variance Inflation Factors selanjutnya akan disebut sebagai
(VIF) dan nilai dari tolerance variabel TOBIN. Sedangkan
(1/VIF). Nilai VIF dan 1/VIF dari variabel LOGRPTAL,
penelitian ini masing-masing LOGRPTSE, ROA, dan INST
berada <10 dan >0,10 yang berarti hanya perlu dilakukan winsorize
tidak terdapat multikolinearitas. untuk menormalkan persebaran
Uji kedua adalah uji otokorelasi datanya.
dengan menggunakan Wooldridge
test. Hasil uji menunjukkan nilai
Prob>F sebesar 0,000 atau lebih
16
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

Uji Korelasi signifikan pada tingkat 1%,


Uji korelasi dijalankan signifikan pada tingkat 5%, dan
untuk mengetahui kekuatan signifikan pada tingkat 10%.
hubungan, signifikansi, dan arah Semakin kecil tingkat signifikan
antar variabel. Besarnya kekuatan antar variabel, maka
hubungan akan terlihat dari mengindikasikan bahwa hasil
seberapa besar angka koefisien. pengujian semakin mewakili
Signifikansi antar variabel akan kebenaran. Arah hubungan antar
terlihat dari tingkat signifikansi variabel tercermin dari angka
atau resiko kesalahan atas hasil uji. koefisien korelasi, apakah bernilai
Tingkat signifikansi akan dibagi positif ataukah negatif. Berikut
menjadi tiga tingkatan, yaitu merupakan tabel hasil uji korelasi:
Tabel 3. Hasil Uji Korelasi

LOG LOG
TOBIN ROA SIZE LEV BIG4 FAM INST
RPTAL RPTSE

TOBIN 1

-0,0682
LOG
0,0019 1
RPTAL
***

-0,0248 0,4630
LOG
0,2593 0,0000 1
RPTSE
***

0,3625 -0,0848 0,1402


ROA 0,0000 0,0001 0,0000 1
*** *** ***

-0,0425 0,0699 0,1330 0,1680


SIZE 0,0529 0,0015 0,0000 0,0000 1
* *** *** ***

0,0026 -
-0,0899 0,2265 0,2041
0,9056 0,3367
LEV 0,0000 0,0000 0,0000 1
0,0000
*** *** ***
***

0,0156 -
0,0494 0,2374 0,2027 0,4264
0,4772 0,0434
BIG4 0,0247 0,0000 0,0000 0,0000 1
0,0483
** *** *** ***
**

- - -
-0,0498 -0,2878 -0,2140 0,0980
0,0639 0,2142 0,1047
FAM 0,0236 0,0000 0,0000 0,0000 1
0,0036 0,0000 0,0000
** *** *** ***
*** *** ***

0,0429 0,0155 -0,0679 0,0434 0,1850 - 0,0886 -


INST 0,0512 0,4799 0,0020 0,0484 0,0000 0,0400 0,0001 0,1756 1
* *** ** *** 0,0685 *** 0,0000
17
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

* ***
nilai perusahaan, begitu pula
Tabel 3 merupakan hasil sebaliknya.
uji korelasi dengan menggunakan
model Korelasi Pearson. Hasil uji Uji Hipotesis
korelasi menunjukkan bahwa Uji hipotesis dilakukan
variabel dependen yaitu nilai dengan melakukan regresi lewat
perusahaan, dipengaruhi negatif model Pooled OLS, walaupun hasil
signifikan oleh beberapa variabel dari uji ketepatan model mengarah
antara lain besaran transaksi pihak pada model regresi Fixed Effect. Hal
berelasi dari pendapatan dan beban ini disebabkan penelitian ini
(RPTSE), firm size, leverage, dan menggunakan unbalanced panel
kepemilikan keluarga. Selain itu, data, Lechner, Rodriguez-Planas
variabel besaran transaksi pihak dan Kranz (2015) menyatakan
berelasi dari aset dan liabilitas bahwa model regresi Pooled OLS
(RPTAL) berhubungan negatif kemungkinan akan memberikan
dengan nilai perusahaan. Hal hasil yang lebih tepat dibandingkan
tersebut berarti bahwa semakin model regresi fixed effect. Dalam
tinggi nilai dari variabel-variabel penelitiannya juga dinyatakan
tersebut, maka akan berdampak bahwa model regresi fixed effect
pada penurunan nilai perusahaan akan memberikan hasil yang tidak
dan sebaliknya. Sedangkan konsisten pada data unbalanced
variabel profitabilitas, kualitas panel. Mempertimbangkan hal-hal
auditor, dan kepemilikan tersebut, maka model penelitian
institusional berhubungan positif yang akan digunakan untuk uji
signifikan terhadap nilai hipotesis adalah model Common
perusahaan. Sehingga apabila nilai Effect Model atau Pooled OLS.
ketiga variabel tersebut meningkat, Berikut merupakan hasil uji
maka hal tersebut menunjukkan regresi:
semakin tingginya upaya
manajemen dalam meningkatkan
18
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

Tabel 4. Hasil Uji Regresi

TOBIN Hasil yang diharapkan Koefisien P>|t|

RPTAL - -0,1748 0,152

RPTSE - -0,2481 0,000***

ROA + 2,3656 0,000***

SIZE + -0,0495 0,001***

LEV + 0,2628 0,000***

BIG4 + 0,0466 0,000***

FAM + -0,1150 0,000***

INST + 0,2003 0,000***

_CONS + 2,4576 0,000***

Prob>F 0,0000

R-squared 0,1607

Total observasi 2.071


pengaruh positif dengan koefisien
Tabel 5 menunjukkan hasil 2,3656. Variabel SIZE memiliki
uji regresi dari 2.071 total hasil signifikan yaitu nilai ‘p’ 0,001
observasi. Melalui hasil uji, dapat dan pengaruh negatif dengan
dilihat pengaruh dari variabel koefisien 0,0495. Variabel LEV
independen terhadap variabel memiliki hasil signifikan dengan
dependen, yakni nilai perusahaan. ‘p’ sebesar 0,000 dan pengaruh
Variabel RPTAL memiliki hasil positif berkoefisien 0,2628.
tidak signifikan yaitu nilai ‘p’ 0,152 Variabel BIG4 memiliki hasil
dan pengaruh negatif dengan signifikan dengan ‘p’ sebesar 0,000
koefisien sebesar 0,1748. Variabel dan berpengaruh positif dengan
RPTSE memiliki hasil signifikan nilai koefisien 0,0466. Variabel
yaitu nilai ‘p’ 0,000 dan pengaruh FAM memiliki hasil signifikan
negatif dengan koefisien 0,2481. dengan nilai ‘p’ 0,000 dan
Hasil uji regresi sesuai dengan hasil pengaruh negatif berkoefisien
yang diharapkan dari penelitian 0,1150. Variabel INST memiliki
ini. hasil signifikan dengan ‘p’ senilai
Melalui hasil uji, dapat 0,000 dan pengaruh positif dengan
dilihat pengaruh dari variabel koefisien senilai 0,2003.
kontrol terhadap variabel Berdasarkan hipotesis,
dependen, yakni nilai perusahaan. besaran transaksi pihak berelasi
Variabel ROA memiliki hasil berpengaruh negatif pada nilai
signifikan yaitu nilai ‘p’ 0,000 dan perusahaan. Hipotesis kemudian
19
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

akan dibuktikan dengan situasional mungkin terjadi.


menggunakan dua proksi Penyaluran sumber daya itu
pengukuran besaran RPT yaitu kemudian dianggap sebagai bentuk
RPTAL dan RPTSE, sehingga ekspropriasi dan tindakan
diharapkan kedua proksi ekspropriasi tersebut dapat
menunjukkan dampak negatif berujung pada penurunan nilai
terhadap nilai perusahaan. perusahaan (Bona-Sanchez et al.,
Hipotesis dengan proksi 2017; Cheung et al., 2006; Nekhili
RPTSE terbukti dikarenakan hasil & Cherif, 2011; Wong et al., 2015).
dari regresi menunjukkan bahwa Proksi lainnya, yaitu
proksi RPTSE berpengaruh negatif RPTAL tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap nilai yang signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hasil regresi tersebut perusahaan sehingga hipotesis
sesuai dengan penelitian Wong et dengan proksi tersebut tidak
al. (2015) yang berpendapat bahwa terbukti. Hal ini sejalan dengan
RPTSE cenderung digunakan penelitian Chen, et al. (2009). Pada
sebagai sarana untuk mengalihkan penelitiannya tersebut dinyatakan
sumber daya demi keuntungan bahwa RPTAL tidak berdampak
pribadi dengan mempertaruhkan signifikan dikarenakan walaupun
pemegang saham minoritas. transaksi tersebut digunakan untuk
Penyalahgunaan RPTSE biasa kepentingan pribadi atau
terjadi pada perusahaan dengan kepentingan tertentu lainnya dari
pengaruh signifikan dari pemegang pihak pengendali, RPTAL masih
saham mayoritas dan/atau membawa keuntungan lain.
perusahaan induk. Keuntungan tersebut misalnya
Wong et al. (2015) juga optimalisasi dalam
menyatakan bahwa pada mengalokasikan sumber daya
perusahaan yang dipengaruhi oleh internal, mengurangi waktu dan
perusahaan induk ataupun biaya transaksi, serta dapat
merupakan perusahaan menjadi pengurangan pajak.
kepemilikan keluarga, RPTS akan Utama dan Utama (2014)
memberikan dampak negatif pada juga menemukan bahwa RPTA
nilai perusahaan. Hal ini memiliki pengaruh negatif pada
disebabkan karena penggunaan nilai perusahaan, sedangkan RPTL
RPTS dianggap sebagai sarana memiliki pengaruh positif pada
untuk manajemen laba dan nilai perusahaan. RPTA
penyaluran kekayaan yang menurunkan nilai perusahaan
dilakukan oleh pemegang saham karena secara bawaan memiliki
mayoritas dengan mengorbankan unsur ekspropriasi pada beberapa
hak dari pemegang saham transaksinya seperti penggunaan
minoritas. Apabila dikaitkan kas dan penjualan atau pembelian
dengan karakteristik perusahaan di aset (Cheung et al., 2006).
Indonesia yang umumnya Sedangkan RPTL dianggap
dikendalikan oleh pemegang meningkatkan nilai perusahaan
saham dominan dengan struktur karena adanya efisiensi biaya
kepemilikan saham oleh keluarga, seperti biaya bunga lebih rendah,
penyalahgunaan RPTSE secara jangka waktu pembayaran lebih
20
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

panjang, dan ada biaya negosiasi penelitian Bona-Sanchez et al.


yang dapat diturunkan. (2017) serta Dushnitsky dan Lenox
Berdasarkan dampak berbeda dari (2006). Hal ini dikarenakan
RPTA dan RPTL terhadap nilai investor lebih memilih untuk
perusahaan, kedua dampak berinvestasi pada perusahaan yang
tersebut dianggap dapat saling masih bisa bertumbuh. Sedangkan
mengimbangi. pada perusahaan dengan ukuran
Sehingga dalam penelitian yang semakin besar, dianggap
ini, dapat juga dinyatakan hal yang bahwa prospek tingkat
sama bahwa penggunaan RPTAL pertumbuhannya tidak setinggi
di Indonesia digunakan untuk perusahaan yang ukurannya masih
kepentingan golongan tertentu dan lebih kecil. Dengan menurunnya
mengabaikan pemegang saham tingkat pertumbuhan suatu
minoritas. Namun walaupun perusahaan, investor dianggap
RPTAL berdampak negatif pada tidak akan begitu memilih untuk
nilai perusahaan, di sisi lain berinvestasi di perusahaan tersebut
penggunaan RPT secara umum sehingga nantinya berdampak
dapat membantu menurunkan negatif pada nilai perusahaan.
risiko transaksi pihak ketiga seperti Variabel leverage (LEV)
waktu dan biaya. Sehingga pada berhubungan positif signifikan
penelitian ini, besaran RPTAL dengan nilai perusahaan.
tidak berpengaruh terhadap nilai Hubungan tersebut
perusahaan. mempresentasikan bahwa ketika
Variabel profitabilitas penggunaan sumber dana dari
(ROA) berdampak positif interest bearing debt semakin
signifikan terhadap nilai meningkat, maka dapat
perusahaan. Hal ini mendorong peningkatan nilai
mengindikasikan bahwa nilai perusahaan. Tingkat leverage yang
perusahaan akan kian meningkat tinggi akan menyebabkan risiko
seiring dengan meningkatnya sistematika pasar tinggi, sehingga
profitabilitas perusahaan. Hasil menyebabkan volatilitas harga
yang didapat sejalan dengan saham tinggi (Sudiyatno et al.,
temuan Marsha dan Murtaqi 2012). Pada akhirnya, nilai
(2017), yakni perusahaan dan perusahaan juga akan mengalami
investor akan semakin peningkatan.
diuntungkan karena investasi Variabel kualitas auditor
perusahaan yang efisien. memiliki korelasi positif signifikan
Variabel firm size (SIZE) dengan nilai perusahaan. Hapsari
berhubungan negatif signifikan (2017) berpendapat bahwa ketika
terhadap nilai perusahaan. perusahaan diaudit oleh KAP
Temuan tersebut mengindikasikan besar (Big 4), maka kualitas audit
bahwa semakin besar ukuran suatu yang disajikan akan lebih baik
perusahaan, maka akan dibandingkan dengan KAP kecil.
menurunkan kemampuan Investor memiliki pemahaman
perusahaan tersebut dalam bahwa ketika suatu perusahaan
meningkatkan nilai perusahaan. diaudit oleh KAP besar,
Temuan ini sesuai dengan pemaparan laporan keuangan yang
21
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

dihasilkan akan lebih andal, tepat, kepemilikan institusional pada


dan otentik, sehingga pada suatu perusahaan, maka
akhirnya kepercayaan investor pengawasan yang dilakukan akan
secara keseluruhan akan semakin optimal. Pengawasan
meningkat. Hal tersebut yang optimal tersebut diharapkan dapat
mendasari temuan Afza dan Nazir memotivasi manajemen untuk
(2014) bahwa kualitas audit terus meningkatkan kinerja
eksternal memiliki hubungan perusahaan sehingga ikut
positif signifikan terhadap nilai menaikkan nilai perusahaan.
perusahaan.
Variabel jenis struktur
kepemilikan - keluarga (FAM) KESIMPULAN
berdampak negatif signifikan Berdasarkan hasil
terhadap nilai perusahaan. Hal ini penelitian yang telah dilakukan,
sejalan dengan penelitian Fama RPT berdampak negatif signifikan
dan Jensen (1985) yang terhadap nilai perusahaan. Akan
menyatakan bahwa apabila suatu tetapi, hasil tersebut hanya berlaku
perusahaan dimiliki oleh keluarga pada proksi RPTSE. RPTSE
maka adanya kemungkinan ketika memiliki hubungan negatif dengan
suatu keputusan investasi diambil nilai perusahaan ketika RPT ini
karena adanya kepentingan digunakan untuk penyaluran
keluarga dan belum tentu sejalan kekayaan, khususnya dalam
dengan kepentingan pemegang perusahaan keluarga. Sedangkan
saham lainnya. Adanya untuk RPT dengan proksi RPTAL
kepemilikan keluarga sebagai pihak tidak memiliki dampak signifikan
pengendali juga memungkinkan terhadap nilai perusahaan. Hal
untuk melakukan tindakan tersebut dapat terjadi karena
ekspropriasi yang kemudian walaupun RPT tersebut
menurunkan nilai perusahaan. dimanfaatkan bagi kepentingan
Variabel struktur pribadi atau kepentingan tertentu
kepemilikan - institusional (INST) lainnya dari pihak pengendali,
berdampak positif signifikan RPTAL masih mampu membawa
terhadap nilai perusahaan. Hasil keuntungan lain.
ini sejalan dengan hasil penelitian Variabel kontrol
Jensen dan Meckling (1976). profitabilitas, leverage, kualitas
Industri institusional atau lembaga auditor, dan kepemilikan
keuangan memiliki keadaan yang institusional memiliki pengaruh
highly regulated terkait aturan- positif signifikan terhadap nilai
aturan yang harus ditaati. Sehingga perusahaan. Variabel kontrol firm
dengan adanya kepemilikan oleh size dan kepemilikan keluarga
pihak institusional, pihak memiliki pengaruh negatif
pengendali lebih dapat mengawasi signifikan terhadap nilai
tindakan manajemen secara efektif. perusahaan.
Kepemilikan institusional juga Penelitian ini memiliki
berperan dalam mengontrol agency implikasi untuk akademisi,
cost (Bathala, Moon & Rao, 1994). perusahaan, calon investor dan
Semakin tingginya tingkat investor, serta regulator. Bagi
22
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

akademisi, penelitian diharapkan ekuitas negatif; dan 2)


dapat memberikan kontribusi menambahkan variabel
sebagai referensi khususnya bagi kepemilikan saham asing dan lokal
penelitian selanjutnya mengenai serta klasifikasi keluarga atau non-
pengukuran RPT dan hubungan keluarga pada penelitian
negatif dari besaran RPT terhadap selanjutnya.
nilai perusahaan pada perusahaan
terdaftar di BEI. Bagi perusahaan,
manajemen diharapkan lebih bijak DAFTAR RUJUKAN
dalam pengambilan keputusan Afza, T. & Nazir, M. S. (2014).
yang berkaitan dengan RPTSE Audit Quality and Firm
karena dapat menurunkan nilai Value: A Case of Pakistan.
perusahaan. Bagi calon investor Research Journal of Applied
dan investor, penelitian diharapkan Sciences, Engineering and
dapat meningkatkan kewaspadaan Technology, 7(9), 1803-1810.
investor dalam berinvestasi pada Aharony, J., Wang, J. & Yuan, H.
perusahaan dengan nilai transaksi (2010). Tunneling as an
pihak berelasi yang besar karena incentive for earnings
dapat berdampak pada nilai management during the IPO
perusahaan. Bagi regulator, process in China. J. Account.
penelitian diharapkan dapat Public Policy, 29, 1-26.
menjadi tolak ukur untuk membuat Asian Wall Street Journal. (1999).
peraturan yang dapat menjadi First Pacific to Buy 40% Of
acuan bagi para entitas atas Indofood for $650 Million.
pelaporan transaksi yang berkaitan Retrieved May 5, 2019, from
dengan benturan kepentingan, https://www.wsj.com/article
termasuk pelaporan mengenai s/SB930083531845144299
transaksi pihak berelasi. Salah satu Asian Development Bank. (2017).
contohnya adalah diharapkan ASEAN Corporate
adanya aturan baru mengenai Governance Scorecard
format pengungkapan RPT agar Country Reports and
dapat memberikan informasi yang Assessments 2015: Joint
lebih detil mengenai transaksi Initiative of the ASEAN
tersebut. Capital Markets Forum and
Keterbatasan dalam The Asian Development
penelitian ini yaitu: 1) eliminasi Bank.
data perusahaan dengan nilai buku Bathala, C. T., Moon, K. P. &
ekuitas negatif memengaruhi Rao, R. P. (1994).
keakuratan data; dan 2); kurangnya Managerial Ownership, Debt
informasi yang jelas dalam Policy, and the Impact of
mengidentifikasi kepemilikan Institutional Holdings: An
saham oleh perusahaan asing. Agency Perspective. Financial
Saran yang dapat diberikan untuk Management, 23(3), 38-50.
peneliti selanjutnya yaitu: 1) Bona-Sanchez, C., Fernandez-
mencari pendekatan baru agar Senra, C.L. & Perez-Aleman,
dapat turut menguji data J. (2017). Related-party
perusahaan dengan nilai buku
23
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

transactions, dominant Corporations. Journal of


owners and firm value. Financial Economics, 58(1-2),
Business Research Quarterly, 81-112.
20(1), 4-17 De Miguel, A., Pindado, J. & De
Carlson, S. J. & Bathala, C. T. La Torre, C. (2005). How do
(1997). Ownership entrenchment and
Differences and Firms’ expropriation phenomena
Income Smoothing Behavior. affect control mechanisms?
Journal of Business Finance & Corporate Governance: An
Accounting, 24(2), 179-196. International Review, 13(4),
Carney, R. W. & Hamilton-Hart, 505-5016.
N. (2015). What Do Changes Dushnitsky, G. & Lenox, M. J.
in Corporate Ownership in (2006). When does corporate
Indonesia Tell Us? Bulletin of venture capital investment
Indonesian Economic Studies, create firm value? Journal of
51(1), 1-45. Business Venturing, 21(6), 753-
Chang, S. J. & Hong, J. (2000). 772.
Economic Performance of El-Helaly, M. (2016). Related party
Group-Affiliated Companies transactions and accounting
in Korea: Intragroup quality in Greece.
Resource Sharing and International Journal of
Internal Business Accounting & Information
Transactions. The Academy of Management, 24(4), 375-390.
Management Journal, 43(3), Elkelish, W. W. (2017). IFRS
429-448. Related Party Transaction
Chen, Y., Chen, C. & Chen, W. Disclosure and Firm
(2009). The impact of related Valuation in the United Arab
party transactions on the Emirates Emerging Market.
operational performance of Journal of Accounting in
listed companies in China. Emerging Economies, 7, 1-33.
Journal of Economic Policy Fama, E. F. & Jensen, M.C.
Reform, 12(4), 285-297. (1985). Organizational forms
Cheung, Y.L., Rau, P.R. & and investment decisions.
Stouraitis, A. (2006). Journal of Financial Economics,
Tunneling, propping and 14(1), 101-119.
expropriation: evidence from Friedman, E., Johnson, S. &
connected party transactions Mitton, T. (2003). Propping
in Hong Kong. Journal of and Tunneling. Journal of
Financial Economics, 82(2), Comparative Economics, 31(4),
343–386. 732-750.
Coase, R. H. (1937). The Nature of Gujarati, D. N. & Porter, D. C.
the Firm. Economica, New (2012). Dasar-dasar
Series, 4(16), 386-405. Ekonometrika. Jakarta:
Claessens, S., Djankov, S. & Lang, Salemba Empat.
L. H. P. (2000). The Gordon, E. A., Henry, E. & Palia,
separation of ownership and D. (2004). Related Party
control in East Asian Transactions: Associations
24
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

with Corporate Governance Jurnal Akuntansi dan


and Firm Value. SSRN Keuangan, 5(2), 150-168.
Electronic Journal. Johnson, S., La Porta, R., Lopez-
10.2139/ssrn.558983. De-Silanes, F. & Schleifer, A.
Habib, A., Muhammadi, A. H., (2000). Tunneling. American
Jiang H. (2017). Political Economic Review, 90(2), 20-27.
Connections and Related Kang, M., Lee, H., Lee, M. &
Party Transactions: Evidence Park, J.C. (2014). The
from Indonesia. The association between related-
International Journal of party transactions and
Accounting, 52, 45-63. control-ownership wedge:
Hapsari, I. (2017). Profitabilitas, Evidence from Korea. Pacific-
Nilai Perusahaan, Basin Finance Journal, 29, 272-
Pemoderasian Kualitas 296.
Audit: Perspektif Keagenan, Khanna, T. & Palepu, K. (2000). Is
Sinyal, Kualitas Audit group affiliation profitable in
(DeAngelo). Jurnal Aset emerging markets? An
(Akuntansi Riset), 9(2), 35-48. analysis of diversified Indian
Hoechle, D. (2007). Robust business groups. The Journal
Standard Errors for Panel of Finance, 55(2), 867-891.
Regressions with Cross- Khosa, A. (2017). Independent
Sectional Dependence. The directors and firm value of
Stata Journal, 7(3), 281-312. group-affiliated firms.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2017. International Journal of
PSAK 7 Pengungkapan Accounting & Information
Pihak-pihak Berelasi. Management, 25(2), 217-236.
Retrieved November 18, Kohlbeck, M. & Mayhew, B. W.
2018, from (2010). Valuation of firms
http://iaiglobal.or.id/v03/st that disclose related party
andar-akuntansi- transactions. J. Account. Public
keuangan/pernyataan-sak-12- Policy, 29(2), 115-137.
psak-7-pengungkapan- La Porta, R., Lopez-De-Silanes, F.
pihakpihak-berelasi. & Shleifer, A. (1999).
Jensen, M. C. & Meckling, W. H. Corporate Ownership
(1976). Theory of the firm: Around the World. The
Managerial behavior, agency Journal of Finance, 54(2), 471-
costs and ownership 517.
structure. Journal of Lechner, M., Rodriguez-Planas, N.
Economics, 3, 305-360. & Kranz, D. F. (2015).
Jian, M. & Wong, T.J. (2010). Difference‐in‐Difference
Propping through related Estimation by FE and OLS
party transactions. Review of when there is Panel
Accounting Studies, 15(1), 70- Non‐Response. IZA
105. Discussion Paper No. 9490.
Juniarti & Yunita, F. (2003). Lei, A. C. H. & Song, F. M.
Pengaruh Tingkat Disclosure (2011). Connected
Terhadap Biaya Ekuitas. transactions and firm value:
25
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

Evidence from China- and firm’s market value: the


affiliated companies. Pacific- French case. Review of
Basin Finance Journal, 19(5), Accounting and Finance, 10(3),
470-490. 291-315.
Liew, C.Y., Alfan, E. & Devi, S. S. Peng, Q., Wei, K. C. J. & Yang, Z.
(2015). Independent (2011). Tunneling or
Directors’ Tenure, Related Propping: Evidence from
Party Transactions, Connected Transactions in
Expropriation and Firm China. Journal of Corporate
Value: Evidence from Finance, 17, 306-325.
Malaysian Firms. Paper Pratama, A. (2018). Do related
presented at the 5th party transactions and tax
International Conference on avoidance affect firm value?
Corporate Governance in Review of Integrative Business
Emerging Markets, Leipzig, and Economic Research, 17 (1),
Germany. 106-116.
Lo, A. W. Y. & Wong, R. M. K. Ruiz-Mallorqui, M. V & Santana-
(2016). Silence is golden? Martin, D. J. (2011).
Evidence from disclosing Dominant institutional
related-party transactions in owners and firm value.
China. Journal of Accounting Journal of Banking and Finance,
and Public Policy, 35(5), 540- 35(1), 118-129.
564. Sudiyatno, B., Puspitasari, E. &
Marsha, N. & Murtaqi, I. (2017). Kartika, A. (2012). The
The Effect of Financial Company's Policy, Firm
Ratios on Firm Value in The Performance, and Firm
Food and Beverage Sector of Value: An Empirical
The IDX. Journal of Business Research on Indonesia Stock
and Management, 6(2), 214- Exchange. American
226. International Journal of
Maury, B. (2006). Family Contemporary Research, 2(12),
ownership and firm 30-40.
performance: Empirical Sukirni, D. (2012). Kepemilikan
evidence from Western Manajerial, Kepemilikan
European corporations. Institusional, Kebijakan
Journal of Corporate Finance, Deviden dan Kebijakan
12(2), 321-341. Hutang Analisis Terhadap
Moeljadi. (2014). Factors Affecting Nilai Perusahaan. Accounting
Firm Value: Theoretical Analysis Journal, 1(2), 1-12.
Study on Public Utama, S., Utama, C. A. &
Manufacturing Firms in Yuniasih, R. (2010). Related
Indonesia. South East Asia Party Transaction - Efficient
Journal of Contemporary or Abusive: Indonesia
Business, Economics, and Law, Evidence. Asia Pacific Journal
5(2), 6-15. of Accounting and Finance,
Nekhili, M. & Cherif, M. (2011). 1(1), 77-102.
Related parties transactions
26
Mone, Budiansyah, Rinaningsih, Yuliati Jurnal PETA Vol. 5 No. 1 , Januari 2020

Utama, C. A. & Utama, S. (2014).


Corporate governance, size
and disclosure of related
party transactions, and firm
value: Indonesia Evidence.
International Journal of
Disclosure and Governance,
11(4), 341-365.
Utama, C. A. (2015). Penentu
besaran transaksi pihak
berelasi: Tata kelola, tingkat
pengungkapan, dan struktur
kepemilikan. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan Indonesia, 12(1),
37-54.
Wasiuzzaman, S. (2014). Analysis
of corporate cash holdings of
firms in Malaysia. Journal of
Asia Business Studies, 8(2),
118-135.
Wong, R. M. K., Kim, J. & Lo, A.
W. Y. (2015). Are Related-
Party Sales Value-Adding or
Value-Destroying? Evidence
from China. Journal of
International Financial
Management, 26(1), 1-38.

Anda mungkin juga menyukai