Pendahuluan
Dalam membuat suatu perancangan dan design suatu kapal, perancang kapal harus
memperhatikan tiga unsur, yakni efektif, efisien, dan safe. Efektif disini mengandung
pengertian harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan owner sekaligus yang dibutuhkan,
misalnya ukuran dan kapasitas, kecepatan, manuver, permesinan dll. Efektif disini
mengandung pengertian bahwa memiliki fungsi andal dan ekonomis. Ketiga keselamatan,
artinya kapal harus beroperasi di bawah kondisi yang diharapkan tanpa insiden dan untuk
bertahan hidup yang lebih ekstrem tentang resiko yang dihadapi.
Selain itu juga, pemilihan sistem propulsi adalah salah satu pertimbangan dasar
dalam merancang sebuah kapal. Salah satu indikator keberhasilan dalam rancang-bangun
kapal adalah tercapainya kecepatan servis kapal (Vs) sesuai dengan yang direncanakan.
Dan parameter utama yang sangat menentukan terhadap kecepatan servis kapal tersebut,
adalah rancangan Sistem Propulsi Kapal (Sistem Penggerak Kapal).
Pentingnya sebuah kapal memiliki sistem propulsi yang baik, mendorong para
ilmuan untuk menciptakan sistem-sistem pendorong yang dari segi performa dan efisiensi
lebih baik untuk menggantikan sistem-sistem pendorong konvensional yang banyak
dipakai saat ini, dan salah satunya adalah sistem propulsi Voith Schneider dan Waterjet
Propulsor.
Keberadaan sistem pompa (water jet pump) pada sistem propulsi water jet sama
halnya dengan keberadaan motor pendorong pokok pada kapal – kapal lainnya. Akan tetapi
bedanya pada sistem ini masih harus ada penggerak utama yang digunakan untuk
menggerakkan pompa water jet, dapat berupa mesin diesel, turbin gas, motor listrik dan
yang lainnya sejauh masih memungkinkan untuk digunakan.
Sistem water jet memiliki komponen – komponen utama yang sangat menentukan
kinerjanya, yang dalam pemilihannya sebagai suatu sistem propulsi lebih rumit dan
kompleks jika dibandingkan dengan pemilihan baling – baling (propeller). Komponen –
komponen tersebut meliputi mesin penggerak dan sistem transmisinya, pompa, thrust
nossel yang dilengkapi dengan deflektor, thrust vectoring dan mekanisme pembalik,
diffuser, ducting dan inlet (intake).
Dalam prosesnya, air dari lingkungan akan dihisap melalui intake sebagai lubang
pemasukan di dasar kapal, kemudian laju aliran fluida yang terhisap akan dipercepat oleh
aktuator yang biasanya berupa pompa mekanis dan selanjutnya fluida disemburkan ke
lingkungan kembali malalui nossel sebagai lubang pengeluaran yang terletak persis di atas
permukaan air. Semburan air yang keluar melalui nossel diatur oleh deflektor untuk
mengatur pergerakan maju atau mundurnya kapal sesuai dengan yang diinginkan
Secara garis besar sistem umum water jet dapat ditunjukkan seperti gambar
dibawah ini.
Oleh karena itu perlu dipertimbangkan efisiensi dari sistem water jet, yang bisa
didapatkan dari efisiensi sistem – sistem yang menyusunnya. Efisiensi dari sistem water jet
pada kondisi ideal dapat dengan mudah ditentukan dari komponen – komponen utama
yang menyusunnya. Namun pada pengoperasian yang sebenarnya efisiensi dari sistem ini
sangat sulit ditentukan karena adanya kerugian – kerugian oleh aliran yang tercekik
(ingested), tidak seragamnya kecepatan aliran, masuknya udara kedalam aliran dan adanya
kerugian – kerugian pada komponen – komponen lainnya seperti selubung, pompa,
impeller dan komponen lainnya. Disini terlihat bahwa terdapat suatu interaksi antara sistem
badan kapal dengan sistem water jet yang mempengaruhi efisiensi keseluruhan dari kapal
yang menggunakan penggerak water jet.
Voith Schneider Propeller (VSP), juga dikenal sebagai Drive Cycloidal (CD)
adalah sebuah sistem propulsi khusus laut (MPS). Hal ini sangat dpt dikemudikan, mampu
mengubah arah dorong yang hampir seketika.
Voith Schneider propeller (VSP) merupakan suatu sistem propulsi kapal yang
dapat memiliki manuverbilitas sangat tinggi. Sistem propulsi ini mampu merubah arah
daya dorong hampir seketika. Sistem propulsi ini banyak digunakan pada kapal
tunda dan feri .
Sistem propulsi ini terdiri dari piringan melingkar yang berputar terhadap sumbu
vertikal, pada piringan melingkar tersebut terdapat bilah-bilah vertikal yang menonjol
keluar, sistem propulsi ini diletakkan pada bagian bawah kapal. Setiap bilah vertikal dapat
berputar sendiri terhadap sumbu vertikal. Roda gigi merubah sudut dari bilah-bilah vertikal
tersebut yang disinkronasikan dengan rotasi piringan melingkar, sehingga masing-masing
bilah vertical dapat memberikan daya dorong ke segala arah, sistem ini sangat mirip
dengan kolektif pitch kontrol dan siklik pada helikopter.
Daya Angkat VSP pada badan air Bagian Blade Di dalam Air
Tidak seperti sistem propulsi Waterjet (air dihisap melalui sistem ducting oleh
internal pump sehingga terjadi penambahan energi pada air), untuk mengubah arah dorong
dengan Voith–Schneider propeller hanya membutuhkan perubahan pola orientasi bilah-
bilah vertikal pada sistem propulsi tersebut. Dalam penggunaannya sebagai sistem propulsi
di kapal, Voith-Schneider memberikan daya dorong yang dapat diarahkan ke segala arah
dan dengan demikian pemakaian rudder tidak lagi diperlukan . Hal ini sangat efisien dan
memberikan perubahan daya dorong hampir seketika ke segala arah. Sistem propulsi
Voith-Schneider ini sangat cocok di aplikasikan pada kapal-kapal seperti
fireboats dan kapal tunda di mana kemampuan untuk bermanuver secara ekstrim
diperlukan. Selain itu, karena tingkat getaran dan kebisingan dari sistem propulsi ini sangat
rendah, maka sistem ini dapat diaplikasikan pada kapal-kapal penyapu ranjau.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
1. Waterjet Propulsion System oleh Ir. Suryo Widodo Adji, M.Sc, CEng. FIMareST
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Voith_Schneider_Propeller
3. http://eprints.undip.ac.id/19519/
4. http://en.wikipedia.org/wiki/Azipod
5. http://www.ebooklibs.com/for_ship_propulsion_solutions.html
6. http://en.wikipedia.org/wiki/L-drive
7. http://en.wikipedia.org/wiki/Z-drive
8. http://www.flowserve.com/vgnfiles/Files/Literature/ProductLiterature/Pumps/pss-90-
8.1-e.pdf