Anda di halaman 1dari 18

Makalah

STRATEGI PENETAPAN HARGA

DISUSUSUN OLEH
ELSHA SETYONINGRUM (B.131.19.0259)
FATMAWATI SHOLEKAH (B.131.19 0236)
RISTA AMELIA MAWARINA (B.131.19.0128)
JIHAN PUSPITA WARDANI (B.131.19.0207)
DESSY SHAKNA REGITAWATI (B.131.19.0256)

TAHUN 2020/2021
UNIVERSITAS SEMARANG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas manajemen pemasaran yang berjudul “strategi penetapan harga”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua .makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


LATAR BELAKANG

Mengendalikan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dibutuhkan koordinasi


yang baik dari semua fungsi manajemen.tetapi pemasaran merupakan fungsi yang
mempunyai intensitas hubungan paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal justru
dalam lingkungan itulah perusahaan mempunyai keterbatasan yang paling besar dalam
pengendaliannya. Maka seringkali dikatakan bahwa pemasaran merupakan urat nadi
perusahaan, dalam arti sangat kritis kedudukannya dalam menentukan kelangsungan hidup
perusahaan.Strategi pemasaran sendiri dapat dibahas secara lebih rinci dikaitkan dengan
berbagai unsur, seperti dalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan, dengan pasar,
dengan bauran pemasaran, dengan siklus, hidup produk, ataupun dengan pemasaran
internasional. makalah ini akan membahas secara spesifik konteks strategi pemasaran dalam
kaitannya dengan penetapan harga (pricing strategy).
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam
satuan moneter. Harga juga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
pemasaran produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix
(4P = product, price, place, promotion) dan merupakan hal penting dalam memasarkan suatu
produk karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan dari
penjualan produknya baik berupa barang atau jasa. Maka dari itu Untuk mencapai laba yang
diinginkan oleh perusahaan,dengan cara menentukan harga yang tepat untuk suatu produk.
Maksut dari harga yang tepat, harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang,
sesuai dengan persepsi nilai dari konsumen, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan
pada konsumen,Sasaran dari setiap bisnis adalah mendapatkan keuntungan/ laba untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Perumusan Masalah

1. Apayang dimaksud dengan harga dan penetapan harga ?

2. Bagaimana strategi penetapan harga ?

3. Bagaimana langkah-langkah dalam menetapkan harga ?

Tujuan

1. Mendefinisikan, menguraikan dan mengkaji penentuan harga produk.


2. Memahami persepsi nilai pelanggan pada saat menetapkan harga.
3. Memahami dan menangkap nilai pelanggan.
4. Memahami strategi penetapan harga.
A. PENGERTIAN HARGA

Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk

manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu

tertentu dan tempat tertentu, Adapun pengertian menurut para ahli.

Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk

atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau

menggunakan produk atau jasa tersebut.

Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan

pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor penting

bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak.

Dari beberapa keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa, harga adalah sejumlah uang

yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna

memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter

(Rupiah, Dollar, Yen dll).

B. PENETAPAN HARGA

Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran.

Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar,

yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Penetapan

harga juga suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau

yang dapat diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan.
Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research, bahwa dari hasil penelitian

menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu; elasitas harga dan

ekspektasi harga. Sedangkan pengertian dari elasitas harga adalah:

 Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap rencana kenaikan

dibandingkan dengan kenyataan pada saat harga tersebut naik.

 Konsumen akan lebih sensitive terhadap penurunan harga dibandingkan dengan kenaikan

harga.

 Elastisitas konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan teman atau

dipengaruhi oleh sales person.

Harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk

memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala

macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-

faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga.

C. TUJUAN PENETAPAN HARGA


Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis;

1.      Memaksimalkan Laba

Penetapan harga biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin


diperoleh.Semakin besar margin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi pula harga
yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan
daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat
maksimum.
2.      Meraih Pangsa Pasar

Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target pasar
maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga
turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing
atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan
dengan tingkat laba yang diinginkan

3.      Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha

Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi.ROI yang tinggi dapat
dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan.

4.      Mempertahankan Pangsa Pasar

Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan harga yang tepat
agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada. Penetapan harga yang tepat dan sesuai
dengan kualitas produk akan mempertahankan pangsa pasar perusahaan, dimana melalui
penetapan harga yang tepat tersebut dapat memuaskan pelanggan atau konsumen terhadap
produk yang dihasilkan perusahaan.

5.      Tujuan Stabilisasi Harga

Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan


hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry
leader).

6.      Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan

Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan


agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas usaha bisnis yang
dijalani.
D. METODE PENETAPAN HARGA
Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka langkah
atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga. Secara umum metode
penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ;

a. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Biaya


Ada beberapa macam metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya, seperti:
1. Metode penetapan harga mark-up atau cost-plus
Metode penetapan harga yang dipandang paling sederhana dan paling banyak digunakan
adalah dengan menambahkan sejumlah kenaikan (mark-up) pada biaya produk. Metode
semacam ini disebut metode penentapan harga mark-up (mark-up pricing) atau cost-plus (cost-
plus pricing). Mark-up merupakan jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu
produk untuk menghasilkan harga jual. Mark-up tersebut ditetapkan dengan maksud untuk
menutup biaya overhead(biaya tidak langsung) dan laba bagi perusahaan.
2) Metode penetapan harga rate-of-return atau target return
Kebijakan penetapan harga untuk mencapai tingkat pengembalian investasi (rate of return
on investment) merupakan kebijakan yang banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar.
Dua faktor utama untuk dapat dilaksanakannya prosedur tersebut adalah:
a) Estimasi permintaan;

b) Penggunaan fasilitas;
Adapun metode yang dipakai untuk menentukan harga setiap produknya dapat ditunjukan seperti
produk X yang telah disebutkan di muka.
Adapun berbagai masalah yang dihadapi dlam rate of return pricing ini adalah:
a) Pengestimasian penjualan yang dipakai untuk menentukan haraga meskipun jumlah unit yang
terjual itu sendiri merupakan fungsi harga.

b) Rate of return pricing ini dapat menimbulkan fluktuasi dalam keuntungan karena jumlah
penghasilan yang diterima lngsung dipengaruhi oleh estimasi penjualan.

3) Metode penetapan harga break-even


Dalam break-even pricing kita dapat mengetahui tentang bagaimana satu-satuan produk
itu dijual pada harga tertentu untuk mengembalikan dana yang tertanam dalam produk tersebut.
Masalah yang mungkin dianggap paling serius dalam penetapan harga break-even ini adalah
masalah kurangnya permintaan. Penentuan harga yang optimal sangat dipengaruhi oleh
hubungan antara harga jual eceran dengan jumlah produk X yang akan di beli oleh konsumen.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ini antara lain:
a) faktor saingan;

b) pengalaman dalam penetapan harga;

c) kondisi dari produk yang ditawarkan.


4) Metode penetapan harga biaya variabel
Penetapan harga biaya variabel(variabel cost pricing) ini didasarkan pada suatu ide
bahwa biaya total tidak selalu harus ditutup untuk menjalankan kegiatan bisnis yang
menguntungkan. Sistem penetapan harga biaya variabel ini dapat dipakai untuk menentukan
harga minimum yang mampu ditawarkan.
Produsen -Pedagang Besar -Pengecer –Pelanggan

b. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Persaingan


Penetapan harga yang berorientasi pada persaingan semacam itu dianggap umum dalam
industri dimana terdapat kesulitan dalam menentukan biaya per unit secara akurat.

c. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Permintaan


Ada beberapa tujuan penetapan harga yang dapat dipilih oleh pemasar, yaitu
1) Maksimasi laba
Salah satu tujuan penentapan harga yang dapat digunakan adalah maksimasi laba jangka pendek.
Tujuan ini biasanya dianggap tidak realistis, dan dapat dilakukan jika produknya mempunyai
siklus kehidupan yang pendek. Sejak perusahaan memutuskan untuk memaksimumkan laba
maka data biaya tetap dan biaya variabel harus dikumpulkan untuk membantu dalam penentuan
harga optimum.
2) Maksimasi pendapatan
Tujuan lain sebagai alternatif dalam penentapan harga bagi produsen produk Y adalah berusaha
memaksimumkan pendpatan. Tingkat pendapatan ini sering dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti:
a) Pemisahan manajemen dari pemiliknya;

b) Sistem penggajian

c) Berbagai macam resiko yang mungkin dihadapi.


Maksimasi pendapatan banyak dianut oleh perusahaan-persahaan dan nampaknya akibat-akibat
dari tujuan penetapan harga itu mudah diketahui.
3) Maksimisasi volume unit
Tujuan penetapan hargayang ketiga bagi perusahaan yang menghasilkan produl Y adalah
memaksimumkan volume dalam unitnya dengan batasan laba maksimum. Penetapan harga yang
didasarkan pada volume unit maksimum yang mungkin terjual akan memberi kemungkinan bagi
perusahaan untuk mendapatkan laba yang lebih kecil.

c. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Pelanggan


Penentapan harga yang berorientasi pada pelanggan dimaksudkan untuk “menangkap”
nilai yang dirasakan (perceived value) oleh pelanggan. Perlu diingat bahwa sementara
perusahaan menghendaki biaya minimum untuk mencapai profitabilitas jangka panjang,
pelanggan umumnya tidak mempertimbangkan apa yang diaksudkan dengan biaya tersebut.

E. STRATEGI PENETAPAN HARGA

Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan


menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang belum
memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa
pasar tersendiri.Strategi penetapan harga juga berhubungan dengan siklus kehidupan
produk  (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni,
Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.Secara khusus strategi penetapan harga
ini terdiri dari ;

1. Produk Baru

Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap
perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu ;
a. Harga Mengapung (Skimming Price)
SkimmingPrice: kebijakan penentapan harga dimana sebuah perusahaan mengenakan
suatu harga pengenalan yang tinggi sering disertai dengan promosi besar-besaran atau
gencar.Artinya, memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan
labamaksimum (perusahaan dapatmeyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan
produk sejenis yang lain).Tujuanskimming price adalah melayani pelanggan yang tidak
terlalusensitif terhadap harga, selagi persaingannya belum ada, dan untuk berjaga-jaga terjadinya
kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada
menaikan harga awal.
b. Harga Penetrasi(Penetration Pricing)
Penetration Pricing :strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal produksi,
dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya para
pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi
dan menurunnya biara per-unit.Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan
permintaan, strategi ini dapat diterapkan pada situasi pasar yang tidak terfragmentasi ke dalam
segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang
tinggi.Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.

2. Produk Yang Telah Beredar

Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar tentunya tidak lepas dari posisi
produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada
pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni;

a. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap peumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya
pesaing.Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkanadalah tetap
mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi
harga agresif ; menurunkan harga untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi
persaingan yang semakin ketat.

b. Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi
penetapan harga.Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif terhadap situasi
pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat menggunakan ‘psikologis
konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga
loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan
yang diperoleh.

c. Tahap Penurunan

Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan
secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif
langkah utama yang dapat dipilihyaitu ;

 Strategidiskonting (pemotongan harga)


Potongan harga (Price Discounts) terdiri atas :
- Quantity Discounts : pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam
jumlah besar.
- Seasional Discounts : Ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran
perdagangan yang menjalankan fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, dan
menyelenggarakan pelaporan.
- Cash Discounts : Potongan harga langsung.
 Mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan
produk, terutama pengeluaran untuk promosi.

Dalam melakukan peninjauan kembali penetapan harga yang telah dilakukan,


perusahaan mempunyai tiga alternatif strategi, yaitu:

- Mempertahankan harga, strategi ini dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan


posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan citra untuk meningkatkan citra yang
baik di masyarakat.
- Menurunkan harga, strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena perusahaan harus
memiliki kemampuan financial yang besar, sementara konsekuensi yang harus
ditanggung, perusahaan menerima margin laba dengan tingkat yang kecil.
- Menaikan harga, suatu perusahaan melakukan kebijakan menaikan harga dengan
tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi dan untuk
melakukan segmentasi pasar tertentu. Agar strategi ini dapat memberikan hasil
yang memuaskan, ada dua persyaratan yang harus dilakukan oleh perusahaan,
antara lain:
1. Elastisitas harga relative rendah, namun elastisitas tetap tinggi bila berkaitan
dengan kualitas dan distribusi.
2. Dorongan (reinforcement) dari unsure bauran pemasaran lainnya tetap
menunjang.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN HARGA

Keputusan penetapan harga sebuah perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor perusahaan


internal dan ekternal :

1. Faktor-faktor internal:
 Sasaran perusahaan
 Strategi bauran pemasaran
 Pertimbangan organisasi
2. Faktor-faktor eksternal:
 Pasar dan permintaan
 Persaingan
 Lingkungan lain ; ekonomi, sosial, politik, dan pemerintah.

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat terjadinya harga ;

 Keadaan atau kondisi Perekonomian


Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.
 Penawaran dan Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada suatu tingkat harga
tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang
diminta menjadi lebih besar. Sedangkan, penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu
suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya,
harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan menjadi lebih besar.
 Elastisitas Permintaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar.
Sebenarnya sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya tetapi juga
mempengaruhi volume yang dapat dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume
pejualan ini berbanding terbalik; artinya terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun
dan sebaliknya. Ada tiga sifat permintaan, yaitu ;
 Inelastis : jika permintaan bersifat inelatis maka perubahan harga akan mengakibatkan
perubahan yang lebih kecil pada volume penjualannya.
 Elastis : apabila permintaan bersifat elastis maka perubahan harga akan menyebabkan
terjadinya perubahan volume penjualan alam perbandingan yang lebih besar.
 Unitary elasticity : apabila permintaan bersifat unitary elasticity maka perubahan harga
akan menyebabkan perubahan jumlah yang dijual dalam proporsi yang sama.
 Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persainganyang
ada.Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijakan penentuan harga bagi peruahaan atau
pemasar. Oleh karena itu, pemasar perlu mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di pasar serta
sumber-sumber penyebabnya. Adapun sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari:
barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain, barang pengganti atau subsitusi, barang-
barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama menginginkan uang konsumen.
Persaingan tidak sempurna
Untuk barang-barang yang dihasilkan dari pabrik(barang-barang manufaktur) dengan
merek tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan dalam pemasarannya. Hal ini dapat
disebabkan karena harganya lebih tinggi dari barang sejenis merek lain. Keadaan pasar
seperti ini disebut persaingan tidak sempurna(imperfect competition), dimana barang
tersebut telah dibedakan dengan memberikan merek.
a. Oligopoli
Dalam keadaan oligopoli beberapa penjual menguasai pasar sehingga harga yng
ditetapkan dapat lebih tinggi daripada dalam persaingan sempurna. Akan lebih mudah bagi
penjual yang berjumlah sedikit untuk mengadakan kesepakatan harga supaya memiliki
kekuatan tawar-menawar yang lebih besar untuk menghadapai konsumen.
b. Monopoli
Dalam keadaan monopoli jumlah penjual yang ada dipasar hanya satu sehingga
penentuan harga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ;
 Permintaan barang bersangkutan
 Harga barang-barng subsitusi atau barang pengganti
 Peraturan harga dari pemerintah
 Biaya
 Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak
dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Sebaliknya, apabila
suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya
non operasi, akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Jadi, harga yang
ditetapkandiperhitungkan pada biayanya.Biaya perusahaan dan produksi, jenis-jenis biaya
pada perusahaan :
- Biaya tetap (fixed cost/overhead) : Biaya yang tidak bervariasi/berubah seiring
dengan pemakaiannya. (Sewa, gaji tiap bulan)
- Biaya berubah (variable cost) : Biaya yang berubah sesuai dengan tingkat
produksi. (Dalam membuat satu unit computer, biayanya berbeda dengan
sejumlah unit computer. Biasanya chip, kabel, plastic, kemasan,dll)
- Biaya Total (total cost) jumlah dari biaya tetap dan biaya variable untuk tingkat
produksi yang dihasilkan.

 Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya.
Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain ;
 Laba maksimum
 Volume penjualan tertentu
 Pengusaan pasar atau pangsa pasar tertentu
 Kembalinya modal yang tertananm dalam jangka waktu tertentu.
 Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan
pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk ;penentuan harga maksimum, minimum
atau harga tertentu(gabah, jasa angkutan, bahan bakar minyak, bunga pinjaman), diskriminasi
harga(iuran tv, listrik), serta praktik-praktik lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke
arah monopoli seperti pengenaan pajak yang tinggi atau pembebasan pajak sama sekali.

G. PENETAPAN HARGA BERDASARKAN NILAI

Penetapan harga berdasarkan nilai menggunakan persepsi nilai dari pembeli, bukan
dari biaya jual, sebagai kunci penetapan harga.Berarti bahwa pemasar tidak dapat mendesain
suatu produk atau program pemasaran dan kemudian menetapkan harga.Harga dihitung bersama-
sama dengab varuabel bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan.

Penetapan harga berdasarkan biaya-plus adalah penetapan harga yang paling


sederhana, yaitu menambahkan harga markup (keuntungan yang ingin diperoleh) pada biaya
produksi.

Perusahaan yang menggunakan penetapan harga berdasarkan nilai harus menemukan


nilai-nilai yang pembeli berikan untuk penawaran kompetitif yang berbeda. Namun, hal itu
sering kali sulit untuk mengukur nilai pelanggan yang akan dikaitkan dengan produknya.

1. Penetapan harga berdasarkan nilai baik


Penetapan harga ini berdasarkan kombinasi yang tepat antara kualitas dan layanan yang
baik dengan harga yang wajar.Tipe penting dari penetapan harga berdasarkan nilai baik dalam
tingkat eceran adalah penetapan harga rendah setiap hari (Everyday low pricing – EDLP) dengan
kata lain mengurangi harga dengan tetap pelayanan dan kulaitas yang sama.
2. Penetapan harga berdasarkan nilai tambah

Strategi ini berpendapat.Daripada memotong harga untuk menyamai pesaing, mereka lebih
baik menambahkan fitur, layanan nilai tambah untuk membedakan penawaran merekadan
menaikan harga.
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Penetapan harga (price fixing) antarpelaku usaha dilarang oleh Pasal 5 Undang-Undang No.
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Penetapan harga secara bersama-sama di kalangan pelaku usaha ini akan menyebabkan tidak
berlakunya hukum pasar tentang harga yang terbentuk dari adanya penawaran dan permintaan.
Penetapan harga dapat terjadi secara vertikal dan horizontal, dimana dianggap sebagai
hambatan perdagangan (restraint of trade) karena membawa akibat buruk terhadap persaingan
usaha (price competition). Jika penetapan harga dilakukan, kebebasan untuk menentukan harga
secara independent menjadi berkurang.
Penyebab timbulnya penetapan harga oleh pelaku usaha adalah untuk menguasai pasar
sehingga memperoleh laba yang jauh lebih tinggi dari apa yang seharusnya diperoleh atau
dihasilkan, dimana produsen hanya menetapkan satu harga untuk semua konsumen sehingga
terjadilah persaingan usaha yang tidak sehat.
Salah satunya adalah penyusunan pedoman pelaksanaan pasal-pasal dalam UU No 5 Tahun
1999 dengan tujuan memberikan pemahaman yang sama kepada stakeholder UU No 5 Tahun
1999.

B.     SARAN
Dalam menentukan penetapan harga, perusahaan  tidak hanya memperhatikan harga namun
perlunya perhatian khusus mengenai faktor-faktor diluar harga yang mempengaruhi jumlah
permintaan, situasi pasar secara global, prilaku konsumen, siklus kehidupan produk dll, sehingga
strategi penetapan harga ini dapat terarah, efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan atas
produk atau jasa yang di hasilkannya

Anda mungkin juga menyukai