Anda di halaman 1dari 1

Kawasan Sempadan Pantai dan Wilayah Yang Menjadi Radius

Kesucian Pura
Dalam Perda Nomor 16 tahun 2009 disebutkan, sempadan pantai adalah 100 meter dari garis
saat air pasang. Ketentuan ini dianggap memberatkan bagi daerah kabupaten yang wilayah
pantainya terlanjur menjadi kawasan wisata dan pemukiman.

Dalam Perda tersebut juga diatur tentang wilayah yang masuk dalam kawasan radius kesucian
Pura, yakni lima kilometer untuk 10 Pura berstatus Pura Sad Kahyangan, dan dua kilometer
untuk puluhan Pura berstatus Pura Dang Kahyangan. Dalam radius tersebut tidak
diperbolehkan membangun apapun termasuk fasilitas hiburan dan pariwisata. Zonasi yang
menjadi panduan dalam Perda Zonasi di tingkat kabupaten akan menentukan bangunan apa
yang boleh dan tidak di suatu kawasan. “Termasuk tentang pemafaatan kawasannya,”.

Perda zonasi juga bisa menentukan insentif dan disinsentif bagi para pemilik lahan dalam
memanfaatkan lahannya. Selain itu, Perda zonasi sekaligus dapat digunakan untuk menjelaskan
sejumlah kekaburan dalam Perda Nomor 16 Tahun 2009, seperti ketentuan untuk melakukan
penyesuaian, pemberian ganti rugi bagi pemilik bangunan yang dirugikan, serta penentuan
pihak yang bertanggungjawab dalam hal pembayaran ganti rugi.

Pembuatan Perda arahan zonasi mengacu pada pasal 36 ayat (3) huruf b Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Berdasarkan catatan Tempo, sejak
diberlakukan, Perda Provinsi Bali Nomor 16 tahun 2009 terus menimbulkan pro kontra.

Kalangan tokoh agama hindu dan tokoh masyarakat Bali mendukung Perda tersebut. Apalagi
Perda tersebut mengadopsi keputusan (Bhisama) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
pusat. Mereka menilai penetapan radius kesucian Pura merupakan upaya untuk menjaga
kesucian agama Hindu dari dampak buruk bisnis pariwisata

Anda mungkin juga menyukai