PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN DISPERSI
1 . Jangkauan (Range, R )
Jangkauan atau ukuran jarak adalah selisih nilai terbesar data dengan nilai
terkecil data. Cara mencari jangkauan dibedakan antara data tunggal dan data
berkelompok.
a. Jangkauan data tunggal
Bila ada sekumpulan data tunggal X 1 , X2 . . ., Xn maka jangkauannya adalah
Jangkauan=X n−1
Contoh soal:
Penyelesaian:
X6 = 11 dan X1 = 1
Jangkauan = X6 – X1 = 11 - 1 = 10
b. Jangkauan data berkelompok
Untuk data berkelompok, jangkauan dapat ditentukan dengan dua cara. yaitu
menggunakan titik atau nilai tengah dan menggunakan tepi kelas.
1) Jangkauan adalah selisih titik tengah kelas tertinggi dengan titik tengah kelas
terendah.
2) Jangkauan adalah selisih tepi atas kelas tertinggi dengan tepi bawah kelas
terendah.
Contoh soal:
Tentukan jangkauan dari distribusi frekuensi berikut.
Tabel 4.1 Pengukuran tinggi badan 50 mahasiswa
Penyelesaian:
Jangkauan antarkuartil adalah selisih antara nilai kuartil atas ( Q 3 ) dan kuartil
bawah (Q1). Dirumuskan:
JK=Q 3−Q 1
Jangkauan semi interkuartil atau simpangan kuartil adalah setengah dari kuartil
atas ( Q 3 ) dengan kuartil bawah ( Q 1 ) . Dirumuskan:
1
Qd= ( Q 3−Q 1 )
2
Rumus-rumus di atas berlaku untuk data tunggal dan data berkelompok.
Contoh Soal:
a. Tentukan jangkauan antar kuartil dan jangkauan semi interkuartil dari data
berikut :
2,4,6,8,10, 12,14
Penyelesaian :
Q1 = 4 dan Q3 = 12
JK = Q3 – Q1
= 12 – 4 = 8
Qd = ½ (12 – 4) = 4
b. Tentukan jangkauan antarkuartil dan jangkauan semi interkuartil distribusi
frekuensi berikut :
Tabel 4.2 Nilai Statistik 80 Mahasiswa
Nilai Frekuensi (f)
30 – 39 2
40 – 49 3
50 – 59 5
60 – 69 14
70 – 79 24
80 – 89 20
90 – 99 12
Jumlah 80
Penyelesaian:
n
−( ∑ f 1 ) o
4
Q1=B1 + ×C
f Q1
20−10
¿ 59,5+ ×10
14
¿ 59,5+7,14=66,64
3n
−( ∑ f 3 ) o
4
Q3=B3 + ×C
f Q3
60−48
¿ 79,5+ ×10
20
¿ 79,5+6=85,5
JK=85,5−66,64=85,5
1
Qd= ( 85,5−66,64 )=9,43
2
Jangkauan antar kuartil (JK) dapat digunakan untuk menemukan adanya data
pencilan, yaitu data yang berada diluar pagar dalam dan pagar luar. Data pencilan ini
dapat terjadi karena ada kesalahan dari pencatatan atau salah ukur atau berasal dari
kasus yang menyimpang.
L=1,5 × JK
PD=Q1−L
PL=Q3 + L
Keterangan :
L = satu langkah
PD = pagar dalam
PL = pagar luar
Contoh soal:
Selidiki apakah terdapat data pencilan dari data dibawah ini
15, 33, 42, 50, 51, 51, 53, 55, 62, 64, 65, 68, 79, 85, 97
Penyelesaian :
Q 1=50 dan Q3=68
JK=68−50
L=1,5 ×18=27
PD=50−27=23
PL=68+27=9 5
Pada data di atas terdapat nilai 15 dan 97 yang berarti kurang dari pagar dalam
(23) atau lebih dari pagar luar (95). Dengan demikian, nilai 15 dan 97 termasuk data
pencilan, karena itu perlu diteliti ulang. Adanya nilai 15 dan 97 mungkin disebabkan
salah dalam mencatat, salah dalam mengukur, atau data dari kasus yang menyimpang.
DR=
1 |
∑ X− X́|=
∑|X− X́|
n n
Contoh soal :
Tentukan deviasi rata-rata dari 2, 3, 6, 8, 11
Penyelesaian :
2+3+ 6+8+11
Rata−ratahitung= X́ = =6
5
∑|X i− X|=|2−6|+|3−6|+|6−6|+|8−6|+|11−6|=14
∑|X i−X́| 14
DR= = =2,8
n 5
b. Deviasi rata-rata untuk data berkelompok
Untuk data berkelompok (distribusi frekuensi), deviasi rata-ratanya dapat
dihitung dengan rumus:
DR=
1
∑ f |X − X́|=
∑ f |X − X́|
n n
Contoh Soal:
Tentukan deviasi rata-rata dari distribusi frekuensi pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Temperatur selama sebulan adalah :
Interval Frekuens
X | X− X́| f| X− X́|
Temperatur oF i (hari)
-50 sampai -45,1 4 -47,55 11,3 45,2
-45 sampai -40,1 10 -42,55 6,3 63
-37,55 1,3 19,5
-40 sampai -35,1 15 -32,55 3,7 40,7
-35 sampai -30,1 11 -27,55 8,7 87
-30 sampai -25,1 10
50 255,4
DR=
∑ f |X− X́|
n
255,4
¿ =5,108
50
s=
√ ∑ ( X − X́ )
n
2) Untuk sampel kecil (n ≤ 30)
2
s=
√ ∑ ( X − X́ )
n−1
Contoh soal:
Diberikan sampel dengan data: 8, 7, 10, 11, 4
Tentukan simpangan bakunya.
2
Xi X i − X́ ( X i− X́ )
8 0 0
7 -1 1
10 2 4
11 3 9
4 -4 16
∑ ( xi −x́ ) = 0 ∑ ( xi −x́ ) 2= 30
Rata – rata X́ = 8
30
s=
√ 4
=√ 7,5=2,74
s=
√ ∑ f ( X− X́ )
n
2) Untuk sampel kecil (n≤ 30)
2
s=
√ ∑ f ( X− X́ )
n−1
Contoh soal;
Tentukan simpangan baku
Tabel 4.5 Nilai ujian statistik 100 orang mahasiswa
Penyelesaian:
2 2
Nilai f X fX X − X́ ( X − X́ ) f ( X− X́ )
40 – 44 8 42 336 -13,85 191,8225 1534,58
45 – 49 12 47 564 -8,85 78,3225 939,87
50 – 54 19 52 988 -3,85 14,8225 281,63
55 – 59 31 57 1767 1,15 1,3225 40,99
60 – 64 20 62 1240 6,15 37,8225 756,45
65 – 69 6 67 402 11,15 124,3225 745,94
70 - 74 4 72 288 16,15 260,8225 1043,29
Jumlah 100 5585 5342,75
X́ =
∑ fX = 5585 =55,8 5
∑ f 100
2
s=
√ ∑ f ( X− X́ ) =
n √ 5342,75
100
=7,3 1
4. KOEFISIEN VARIASI
Untuk membandingkan dispersi atau variasi dari beberapa kumpulan data
digunakan istilah dispersi relatif, yaitu perbandingan antara dispersi absolut dan rata-
ratanya. Dispersi relatif dirumuskan:
Disper siabsolut
Dispersi relatif =
Rata−rata
Contoh soal:
Dari hasil sampling terhadap kandungan Ag dengan menggunakan channel
sampling dan bulk sampling diperoleh data sebagai berikut :
Bulk sampling :
Ś=¿ 57,99 g/t X́ = 78,274
Channel sampling :
Ś=¿ 69,99 g/t X́ = 88,584
a. Tentukan koefisien variasi masing-masing
b. Metode sampling yang mana sebaiknya dilalakukan
Penyelesaian:
Bulk sampling
S 57,99
KV = × 100 %= ×100 %=74,085 %
X́ 78,274
Channel sampling
S 69,99
KV = × 100 %= ×100 %=79,01 %
X́ 88,584
a. Jadi variasi kadar Ag dengan menggunakan Channel sampling lebih besar
daripada variasi kadar Ag dengan menggunakan Bulk Sampling
b. Sebaiknya menggunakan channel sampling untuk pengambilan sampel.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Ukuran penyebaran data yang telah dihitung adalah range (rentang), standar
deviasi (simpangan baku). Rentang data menunjukkan selisih antara nilai terbesar
dengan nilai terkecil dalam suatu himpunan data. Simpangan baku adalah jumlah
mutlak selisih setiap nilai pengamatan terhadap nilai rata-rata dibagi dengan
banyaknya pengamatan kurtosis merupakan ukuran untuk menentukan bentukbentuk
distribusi yang biasanya dibandingkan dengan kurva distribusi normal. Ukuran
penyebaran dapat digunakan untuk menentukan apakah nilai rata-ratanya benar-benar
representatif atau tidak. Apabila suatu kelompok data mempunyai penyebaran yang
tidak sama terhadap nilai rata-ratanya, maka dikatakan bahwa nilai rata-rata tersebut
tidak representatif.
2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih terdapat banyak
kekurangan untuk itu saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
perbaikan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I, Seri Diktat Kuliah, Penerbit
Gunadarma, Jakarta, 1994
Statistika, (2000) kar. J. Supranto, jilid 1 Chap.6 edisi keenam, halaman 126 –145
Statistika, Teori dan Aplikasi (2001), Bab 05, kar. Wayan Koster, edisi pertama,
halaman 93-134
Haryono Subiyakto, Statistika 2, Seri Diktat Kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta,
1994
Levin, Richard dan David Rubin, Statistics for Management, Prentice Hall, New
Jersey, 1991
Ronald E Walpole, Pengantar Statistika, edisi terjemahan, PT Gramedia Jakarta,
1992 www.gudangmateri.com
Santoso, Singgih 2001. Aplikasi Excel dalam Statistik Bisnis. Elex Media
Komputindo. Jakarta.