Anda di halaman 1dari 3

PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI

1. Apa itu penyakit Reproduksi?


Penyakit reproduksi adalah penyakit yang terjadi pada organ-organ reproduksi.
Organ-organ reproduksi wanita meliputi sel telur, ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina.
Organ reproduksi pria terdiri dari sperma, testis, epididimis, vas deferens, uretra, dan
penis.
Jadi, apabila organ-organ tersebut memiliki masalah medis berupa penyakit maka
disebut penyakit reproduksi. Penyakit reproduksi wanita sering kali juga meliputi bagian
payudara.

2. Penyebab umum penyakit reproduksi?


Pada umumnya, penyakit reproduksi disebabkan oleh mikroorganisme seperti jamur,
bakteri, atau virus. Ada pula yang disebabkan oleh kelainan atau disfungsi. Penting bagi
anda untuk mengetahui penyebabnya, karena pengobatan suatu penyakit reproduksi
tertentu dipengaruhi oleh penyebabnya.

3. Penyakit Reproduksi Pada Wanita


a. Kanker ovarium

Penyakit ini berawal dari kista ovarium yang merupakan tumor jinak dan kecil
di dalam rahim. Kista ovarium yang paling sering terjadi adalah kista dermoid, kista
lutein, dan kista cokelat.

Tumor jinak atau kista ovarium tersebut lambat laun akan berkembang menjadi
semakin besar dan ganas yang menjadi kanker ovarium

Tumor ganas ovarium (kanker ovarium) dengan ukuran besar dapat


menyebabkan kelainan letak janin.

Pencegahnya adalah Mengonsumsi pil KB kombinasi,Tidak menggunakan


terapi penggantian hormon, tidak merokok, menerapkan pola hidup sehat,Menjaga
berat badan ideal.

Penyebab penyakit kanker ovarium disebabkan oleh gaya hidup yang keliru,
asupan, kurang olahraga, dan lainnya.

Gejala nya adalah menstruasi yang tidak teratur, nyeri saat berhubungan,
pendarahan, dan asites.

b. Kanker serviks

Penyebab karena adanya sel-sel abnormal yang tumbuh pada lapisan epitel
serviks. Sel abnormal tersebut akan terus tumbuh dengan ganas.
Hal tersebut membuat jaringan yang ada di sekitar leher rahim jadi kurang
berfungsi. Pengobatan kanker serviks umumnya dilakukan dengan mengangkat
rahim, oviduk, ovarium, sepertiga dari vagina (bagian atas).

Pencegahnya adalah Rutin melakukan pemeriksaan pap


smear,mendapatkan vaksinasi HPV,hindari merokok.

Gejalanya adalah Keluar darah dari vagina,Sakit pada bagian


panggul,Keputihan yang tidak normal, mengalami perubahan jadwal
BAB,Mengalami kelelahan yang berlebihan.

4. Penyakit Reproduksi Pada Pria


a. Prostatitis

Prostatitis adalah penyakit reproduksi pria di mana kelenjar prostat


mengalami infeksi. Penyebab dari prostatitis adalah bakteri.

Bakteri yang menginfeksi kelenjar prostat pria adalah E. coli, Klebsiella,


dan Proteus. Pria yang mengalami prostatitis akan memiliki beberapa gejala seperti
sulit ejakulasi, gagal ereksi, disuria, dan demam.

Penyebabnya dibagi menjadi 4

 Prostatitis bakteri akut


Gejala prostatitis bakteri akut biasanya muncul dengan cepat, seperti:
1. Demam, menggigil, nyeri sendi, dan pegal-pegal.
2. Aliran urine lemah dan nyeri saat berkemih.
3. Nyeri punggung bawah dan nyeri di pangkal penis atau di bagian belakang
skrotum.
4. Selalu terasa ingin buang air besar.

 Prostatitis bakteri kronis


Pasien dengan prostatitis bakteri kronis tidak memiliki gejala sistemik
seperti demam, menggigil, pegal-pegal, dan nyeri sendi. Gejalanya yang
dialami antara lain adalah:
1. Selalu ingin buang air kecil (terutama pada malam hari) atau tidak dapat buang
air kecil.
2. Nyeri punggung bawah, daerah dubur, dan nyeri pada saat berkemih.
3. Rasa berat di belakang skrotum.
4. Nyeri setelah ejakulasi dan terdapat darah pada cairan semen.

 Chronic prostatitis/chronic pelvic pain syndrome (CP/CPPS)


Gejala utama dari CP/CPPS adalah nyeri yang dirasakan lebih dari tiga
bulan pada salah satu bagian tubuh, seperti penis (terutama di daerah kepala
penis), bagian perut bawah atau punggung bawah, serta skrotum atau di antara
skrotum dan dubur. Sedangkan untuk Gejala lainnya sama dengan gejala pada
prostatitis bakteri kronis.
 Asymptomatic inflammatory prostatitis.
Tidak ada gejala yang dirasakan, seringkali ditemukan saat
pemeriksaan kesehatan pada prostat.
b. Epididimitis
Penyebab karena adanya infeksi pada organ reproduksi pria. Penyakit
tersebut adalah epididimitis. Epididimitis adalah kondisi di mana bagian epididimis
mengalami peradangan.

Beberapa bakteri yaitu Chlamydia trachomatis, E. coli, dan Neisseria


gonorrhoeae adalah jenis bakteri yang sering menyebabkan penyakit epididimitis.
Penyakit ini sering menimpa para pria yang suka berganti-ganti pasangan seks.

Gejalanya adalah dari penyakit epididimitis, yaitu nyer pada testis, ada
darah di dalam sperma, sakit saat ejakulasi, nyeri pada testis, dan disuria. Apabila
Anda mengalami beberapa gejala tersebut maka periksakan diri Anda segera.

c. Sifilis

Penyakit reproduksi pria lainnya adalah sifilis. Penyakit sifilis juga biasa
disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu, bisa juga
karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis adalah bakteri Reponema
Pallium.

Gejalanya adalah :

Sifilis primer
Sifilis jenis ini ditandai dengan luka (chancre) di tempat bakteri masuk.
Sifilis sekunder
Sifilis jenis ini ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh.
Sifilis laten
Sifilis ini tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri ada di dalam tubuh penderita.
Sifilis tersier
Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan organ lainnya otak, saraf, atau jantung.

Penyebabnya adalah disebabkan oleh infeksi bakteri, yang menyebar


melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis. Meski demikian, bakteri
penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui melalui kontak fisik dengan luka yang
ada di penderita. Melihat penularannya, sifilis rentan tertular pada seseorang yang
sering bergonta-ganti pasangan seksual.

Penularan sifilis dapat dicegah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia
pada 1 pasangan seksual atau menggunakan kondom.

Anda mungkin juga menyukai