Anda di halaman 1dari 24

MATERI KEORGANISASIAN

1. Pengertian
Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama,
kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan tujuanya.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya
belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).
Manajemen organisasi adalah strategi pengelolaan lembaga untuk mencapai tujuan organisasi yang
efektif dan efesien.
Perilaku berorganisasi meliputi 3 ranah utama komponen yaitu :
• Kognitif
• Afektif
• Psikomotor

Komponen Organisasi
Komponen penting organisasi meliputi :
Tujuan
Merupakan sesuatu yang akan di capai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan
cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain :
• Tujuan Jangka panjang
• Tujuan Jangka menengah dan
• Tujuan Jangka pendek
Struktur
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka
menciptakan system kerja yang efektif dan efesien.
Sistem
Terbagi dalam komponen penyusun yang saling berikatan yaitu :
• Input
• Proses
• Output
• Feedback
Organisasi Profesi
Asosiasi profesi, mengingat kembali kalimat William Smith, sebenarnya tak lain dari bentuk formal
pertemanan antara orang-orang seprofesi. Karena bentuknya yang formal, maka asosiasi profesi
biasanya mempunyai aturan-aturan, kode etik, syarat keanggotaan, bahkan yang lebih serius lagi
mempunyai dewan kehormatan atau dewan pertimbangan yang bertugas untuk menegakkan disiplin
organisasi.
Apa keuntungan kita untuk bergabung dalam satu asosiasi profesi? Jelas bahwa keuntungannya besar,
terutama kalau anda adalah seorang pemula. Manfaat yang paling minimal adalah bahwa anda secara
formal diakui sebagai salah satu professional pada bidang tertentu. Walaupun baru masuk kuliah, tetapi
anda telah bergabung dalam satu asosiasi profesi atau apapun yang lain, minimal secara formal anda
akan diakui sebagai seorang jurnalis, seorang karateka, seorang pecinta alam, seorang pemain basket
dll. Apalagi kalau untuk menjadi anggota asosiasi itu anda harus memenuhi sekian syarat, termasuk di
antaranya ujian kecakapan profesi. Dengan demikian baik di antara teman-teman seprofesi maupun di
hadapan masyarakat luas, anda akan diakui sebagai professional bidang tersebut.
Tetapi yang tak kalah penting sebenarnya justru di luar sisi formal keanggotaan itu sendiri. Yang lebih
penting adalah bahwa anda masuk dalam kelompok professional bidang tertentu, yang mempunyai
kebiasaan-kebiasaannya sendiri, cara berpikirnya sendiri, cara berpakaiannya sendiri, cara hidupnya
sendiri dan lain-lain. Dengan bergaul intens dengan mereka, akan sangat mudah bagi anda untuk
melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan tuntutan profesi anda. Ingat, profesi adalah hidup
anda sendiri, dengan seluruh seginya, baik menyangkut syarat-syarat keahlian maupun syarat-syarat
non keahlian yang oleh masyarakat (pasar) dianggap penting. Dengan segala maaf, profesi juga
menyangkut bagaimana anda berbicara, bagaimana anda berjalan, bagaimana anda berpakaian,
bagaimana anda berdandan, bahkan juga aroma parfum anda.

KONSEP DASAR MANAJEMEN


Materi / Bahan Ajar
Fungsi-fungsi manajemen
Sampai sekarang belum ada kesepakatan baik diantara para praktisi maupun para teoritisi mengenai
apa saja yang menjadi fungsi-fungsi atau tugas-tugas manajemen. Untuk pembahasan kita, baiklah kita
ambil konsep paling sederhana yang diajukan oleh George R. Terry yang meliputi 4 buah fungsi
manajemen, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Penggerakkan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)
Ad.1. Perencanaan (Planning)
Secara sederhana perencanaan dapat dirumuskan sebagai penentuan serangkaian tindakan untuk
mencapai sesuatu hasil yang diinginkan. Tetapi biasanya secara lebih detail perencanaan dirumuskan
sebagai penetapan atau penyusunan langkah-langkah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
berikut: apa yang harus dicapai, bilamana hal tersebut harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai,
bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan, dan mengapa
sesuatu hal harus dicapai.
Di dalam bahasa Inggris perencanaan (planning) dirumuskan sebagai tindakan yang harus dilakukan
dalam menjawab 6 buah pertanyaan yang lazim dikenal sebagai 5 W + 1 H, yaitu:
a. Tindakan apa yang harus dikerjakan (WHAT)
b. Apakah sebabnya tindakan itu dikerjakan (WHY)
c. Dimanakah tindakan itu akan dilakukan (WHERE)
d. Bilamana tindakan itu dikerjakan (WHEN)
e. Siapa yang akan mengerjakan tindakan itu (WHO)
f. Bagaimana pelaksanaannya (HOW)
Dari serentetan pertanyaan tersebut di atas, dua masalah pokok adalah ‘What’ yang mempersoalkan
tujuan yang hendak dicapai dan ‘How’ yaitu bagaimana metode atau cara untuk mencpai tujuan
tersebut. Setelah kedua pertanyaan ini terjawab, maka barulah diteruskan dengan tindakan-tindakan
yang lain.
Pedoman Perencanaan
Karena sebuah rencana dibuat untuk kemudian dilaksanakan, maka penyusunannya harus mengingat
beberapa patokan atau pedoman utama, yakni:
1. Kemampuan
2. Kondisi dan situasi
3. Tanggung jawab
4. Kerjasama
1.1.1. Kemampuan
Perencanaan harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada: sumber-sumber yang tersedia,
kamampuan tenaga pelaksana, sumber keuangan, bahan-bahan yang dimiliki, dan sebagainya. Sebuah
rencana yang dibuat tanpa mengingat kemampuan untuk mencapainya, maka mudah kandas di tengah
jalan.
1.1.2. Kondisi dan Situasi
Kondisi dan situasi masyarakat di mana sebuah usaha akan dilakukan perlu juga menjadi pertimbangan.
Termasuk dalam hal ini adalah kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Misalnya
kemampuan daya beli masyarakat dan kesenangan terhadap barang yang akan diproduksi.
1.1.3. Tanggung Jawab
Perlu pula dipertimbangkan besar kecilnya tanggung jawab yang akan dipikul oleh masing-masing
petugas, baik terhadap organisasi maupun terhadap masyarakat (tanggung jawab sosial). Apakah usaha
tidak akan mengganggu kenyamanan masyarakat dan lingkungan.
1.1.4. Kerjasama
Yang juga harus dipertimbangkan adalah gambaran akan mudah tidaknya terjadi kerjasama yang baik
antara orang-orang yang menduduki bagian-bagian organisasi yang akan dijalankan.
1.2. Sifat Perencanaan
Kecuali beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan dalam membuat perencanaan, maka sebuah
rencana yang baik harus memiliki sifat-sifat:
Rasional, artinya rencana dibuat berdasarkan pemikiran dan perhitungan yang masak, sesuai dengan
kemampuan yang ada.
Luwes, atau fleksibel, artinya rencana dapat mudah menyesuaikan diri dengan
perubahan/perkembangan situasi dan kondisi yang mungkin terjadi.
Di samping itu rencana harus dibuat secara terus-menerus dan berkesinambungan sesuai dengan
perubahan dan perkembangan masa. Artinya pada setiap jangka waktu tertentu perlu dievaluasi dan
diperbaiki.
1.3. Macam-macam Perencanaan
Suatu perencanaan dapat dilihat dari 4 sudut pandangan, yaitu:
1. Tingkatan manajemen
2. Jangka waktu
3. Daerah berlakunya
4. Materi perencanaan
1.3.1. Tingkatan Manajemen
Dari sudut tingakatan manajemen, kita mengenal:
1.3.1.1. Perencanaan Kebijaksanaan Dasar (policy Planning atau Administrative Planning), adalah
perencanaan yang memuat tentang garis besar kebijaksanaan (policy) dari seluruh kegiatan organisasi.
Perencanaan kebijaksanaan dasar ini dibuat oleh pimpinan pada tingkatan top management atau
manajemen puncak.
1.3.1.2. Perencanaan Program (Program Planning atau Managerial Planning), adalah perencanaan
untuk menterjemahkan kebijaksanaan dasar tersebut di atas ke dalam program-program untuk
dilaksanakan. Perencanaan program disusun oleh pimpinan atau manajemen menengah.
1.3.1.3. Perencanaan Operasional (Operational Planning), adalah perencanaan pada tingkat terakhir
yang dibuat oleh pimpinan tingkat rendah atau tingkat pertama untuk melaksanakan program kerja di
lapangan.
1.3.2. Jangka waktu
Dari sudut masa berlakunya sebuah rencana, atau berdasarkan tahapannya, kita mengenal:
1.3.2.1. Perencanaan jangka pendek, yang biasanya berlaku dalam satu, dua, tiga, empat, dan lima
tahun.
1.3.2.2. Perencanaan jangka panjang, yang biasanya dibuat untuk jangka waktu 10 tahun atau lebih.
1.3.2.3. Perencanaan tahunan, yang dibuat untuk satu tahun dan merupakan program pelaksanaan dari
pada perencanaan jangka pendek.
1.3.3. Daerah berlakunya
Berdasarkan daerah berlakunya, kita mengenal perencanaan yang dibuat secara internasional (antar
bangsa), nasional (di dalam sebuah negara), regional (antar wilayah), dan lokal (daerah). Di dalam tata
pemerintahan di Indonesia, kita mengenal urutan sebagai berikut: nasional (pusat), propinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan sebagainya.
1.3.4. Materi Perencanaan
Berdasarkan materi perencanaan, kita mengenal bidang-bidang seperti: perencanaan keamanan dan
ketertiban, pendidikan, industri, kebudayaan, perdagangan, keuangan, tata kota, dan sebagainya. Yang
juga termasuk di dalam pembuatan rencana, tetapi adakalanya dipisahkan menjadi bab tersendiri adalah
masalah-masalah penyusunan budget (biaya), standar, dan program atau acara kerja.
Sehingga secara lebih luas lagi sesungguhnya perencanaan dapat dirumuskan sebagai penetapan tujuan,
kebijaksanaan dasar, prosedur, budget, standar, dan program dari suatu organisasi. Adapun kegiatannya
meliputi: menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan tugas, menetapkan
biaya dan pemasukan yang diharapkan serta rangkaian tindakan yang akan dilakukan di masa depan.
Ad.2. Pengorganisasian (Organizing)
1. Arti Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani Organon atau dalam bahasa Latin organum yang artinya alat,
bagian atau anggota badan. Dari berbagai macam batasan organisasi dapat disarikan adanya dua
pengertian, yaitu pertama rumusan J.D. Mooney yang menyatakan organisasi sebagai perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama, dan kedua batasan C.I. Barnard yang menyebutkan organisasi
sebagai sistem dari usaha-usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dengan demikian
organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam pengertian: sebagai alat dan sebagai fungsi atau
organisasi sebagai manajemen. Dengan perkataan lain, berdasarkan sifatnya organisasi dapat dibedakan
antara organisasi statis dan organisasi dinamis.

Organisasi statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang
yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan. Sedangkan organisasi dinamis adalah
setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organis, mengadakan
departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu
badan/organisasi. Ringkasnya organisasi dinamis adalah kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu
kegiatan menetapkan susunan organisasi suatu usaha.
2. Hubungan antara orang-orang di dalam suatu organisasi
Berdasarkan hubungan antara orang-orang yang terdapat di dalam suatu organisasi dikenal pula adanya
organisasi formal , yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
dikoordinasikan secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu; dan organisasi informal yang merupakan
kempulan hubungan antara pribadi-pribadi tanpa tujuan bersama yang disadari. Meskipun pada
akhirnya hubungan-hubungan tak disadari tersebut ternyata dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan demikian seperti halnya administrasi, maka ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu:
1. adanya sekelompok orang
2. adanya hubungan kerjasama antara orang-orang tersebut
3. adanya tujuan bersama yang ingin dicapai
3. Dasar-dasar Organisasi
Tugas pokok seorang manager antara lain adalah menyusun organisasi sedemikian rupa sehingga
orang-orang dapat bekerja sama dengan efektif dalam rangka mencapai tujuan. Oleh karena itu
seringkali kita dengar ungkapan bahwa seorang manager atau pemimpin yang baik adalah seorang
organisator yang baik pula.
Adapun prinsip-prinsip atau dasar-dasar organisasi tersebut adalah:
1. Tujuan yang jelas
2. Kesatuan komando
3. Pembagian kerja
4. Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Bentuk-bentuk atau Tipe-tipe Organisasi
Ada 4 macam bentuk atau tipe organisasi yang sering kita temui di dalam praktik:
1. Organisasi Lini (Garis)
Organisasi Lini adalah bentuk organisasi di mana pimpinan dipandang sebagai sumber wewenang
tunggal. Garis komandonya kuat dan hanya satu, yaitu dari atas ke bawah. Dengan demikian segala
keputusan kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan. Bentuk ini biasanya dipakai untuk
organisasi yang orang-orangnya sedikit sehingga tugas-tugas pekerjaan yang ada di dalamnya juga
tidak terlampau kompleks. (contoh: Struktur Organisasi Lini)
2. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah organisasi di mana pimpinan dibantu oleh sekelompok staf, yang
mempunyai wewenang fungsional memberikan bantuan pemikiran/saran-saran. Sedangkan wewenang
komando tetap berada di tangan pimpinan atau kelompok lini, yang melaksanakan tugas-tugas pokok
dalam organisasi dan yang berhak mengambil keputusan terakhir. Bentuk ini lebih sesuai untuk
organisasi yang besar dengan kegiatan yang banyak dan kompleks dan melibatkan banyak orang.
(contoh: Struktur Organisasi Lini dan Staf).
3. Organisasi Fungsional
Organisasi Fungsional adalah organisasi di mana orang-orang digolongkan menurut fungsi atau
pekerjaan yang mereka lakukan. Dalam bentuk organisasi fungsional bawahan mendapat perintah dari
beberapa kepala bagian yang masing-masing ahli dalam bidangnya. (contoh: Struktur Organisasi
Fungsional)
4. Organisasi Panitia
Organisasi Panitia adalah bentuk organisasi yang pimpinannya bersifat kolegial atau dewan, artinya
terdiri dari beberapa orang. Segala keputusan diambil dan dipertanggung jawabkan secara bersama-
sama. (contoh: Struktur Organisasi Panitia).
Teknik Penguasaan Lapangan Dalam Organisasi
Dalam ilmu pengkondisian lapangan ini, kita akan mempelajari dan melatih mengenai
bagaimana teknik mengendalikan massa di lapangan sehingga massa bereaksi sesuai dengan
apa yang kita inginkan dan agar informasi yang hendak kita sampaikan dapat diterima
massa secara optimal.
Mengendalikan massa berbeda jauh tingkat kesulitannya dibandingkan jika mengendalikan
kelompok orang yang berjumlah kecil. Tetapi bagi seorang tenaga professional lapangan,
mengendalikan massa adalah hal yang mudah jika kita menguasai ilmunya.
Aplikasi ilmu ini dapat kita terapkan pada :
• Kegiatan pengorganisasian kerja massal (kerja bakti, persiapan kegiatan dalam waktu singkat,
dll)
• Kegiatan yang bersifat kolosal (Tadzabur alam, rihlah, tabligh akbar, kamping dll)
• Kegiatan kaderisasi
Persiapan fisik
Persiapan “fisik” yang kiranya perlu dipersiapkan :
• Penampilan fisik dan kharisma (pancaran jiwa) terutama sewaktu penampilan pertama, karena
dapat menimbulkan kesan pertama
• “Dekorasi” seperti spanduk, poster, dll. Kesemuanya bertujuan untuk membangkitkan minat
massa untuk memperhatikan dan sebagai alat bantu penyampaian informasi
• Ada kalanya dekorasi juga diwujudkan dalam hal yang kreatif seperti boneka, drama, dll.
• Alat komunikasi yang memadai (megaphone, sound system, dll)
Pengumpulan Massa dan Teknik Pengkondisian Awal

Tugas pertama orang-orang lapangan adalah :


1. Mengumpulkan massa
Massa tentu belum ada di tempat yang kita inginkan dan walau ada di tempat yang
kita inginkan, belum tentu mereka berada dalam satu forum dengan kita. Tugas awal
kita adalah menyatukan mereka dengan kita.
Teknik yang dapat kita gunakan adalah ajakan, perintah ataupun paksaan.
Pengumpulan ini dapat dilakukan oleh :
 DanLap : Dia berada di sekitar pusat lokasi dan mengajak massa secara
“ammah” untuk mengikuti kegiatan ini. Dia biasanya menggunakan alat
komunikasi yang paling baik.
 Wakil-wakil DanLap : Mereka bergerak mendukung tujuan DanLap. Mereka
dapat menyebar ke lokasi-lokasi yang ada disekitar tempat acara (terutama
lokasi yang tidak mendengar seruan DanLap ini). Tujuan penyebaran mereka
untuk menginformasikan adanya acara ini. Mereka pun melakukan ajakan
secara “ammah”
 “Tim Lapangan” : Biasanya jumlahnya banyak, dan merekalah yang mengajak
massa bergabung secara fardiyah. Misalnya dengan ajakan langsung,
menyebarkan lef let, mengibarkan spanduk, dll.
Pengkondisian lapangan ini juga dapat dilakukan jauh-jauh waktu sebelum acara
digelar, seperti jika acara digelar siang, maka pagi-paginya telah dilaksanakan
publikasi.
1. Mengkondisikan massa
Massa perlu dikondisikan agar :
• Massa “panas” atau bergairah
• Massa siap menerima informasi
• Massa (lingkungan) mendukung proses penyampaian informasi
Cara pengkondisian massa : ORASI, yel-yel, lagu, penggerakan “tim lapangan”
Kepanitiaan dalam Organisasi
Pengertian panitia menurut bahasa adalah sekumpulan beberapa orang yang diberi tugas
mengurus sesuatu pekerjaan.
Urutan kerja kepanitiaan suatu kegiatan/program adalah :
1. Munculnya ide/rencana kegiatan/program
2. Rapat awal untuk menyikapi ide/rencana tersebut
3. Pengurusan perizinan pelaksanaan kegiatan
4. Persiapan kegiatan
5. Pelaksanaan kegiatan
6. Evaluasi
1. Munculnya ide/rencana/sebab kegiatan/program
(Bagi officers, ide seharusnya telah diturunkan oversight.)
Sebab munculnya ide/rencana suatu kegiatan dapat berupa :
• Karena tugas (melaksanakan Idul Adha)
• Karena adanya moment/kesempatan.
1. Bentuk telah terdefinisi tetapi waktu belum terdefinisi (Ingin melaksanakan Tabligh Akbar)
2. Waktu telah terdefinisi tetapi bentuk belum terdefinisi (Mengisi liburan panjang)
• Karena adanya tujuan yang ingin dicapai
• Karena program kerja,
Kegiatan yang dilaksanakan sebaiknya :
• bervariasi dan menarik
Orang akan bosan menghadiri/mengikuti kegiatan yang monoton dan tidak
menarik
• frekuensinya relatif sering
• secara terencana mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat kolosal dan partisipatif
[Agar ide-ide kegiatan dapat muncul dan dapat diwujudkan, maka markas memiliki nilai
yang penting. Markas harus benar-benar menjadi tempat berkumpul sehari-hari setiap
ROHANI. Hal ini karena:
1. <!--[if !supportLists]–>Ide lebih mudah muncul dari obrolan bersama teman-teman satu fikrah
2. Ide dapat segera ditindaklanjuti (disetujui, direncanakan, dll)
Proses pelahiran ide “dari markas” ini akan memegang peran penting tatkala kita telah
go Public.]
2. Rapat awal untuk menyikapi ide/rencana tersebut
Rapat awal adalah menyiapkan ide-ide pokok kegiatan
URUTAN TEKNIK RAPAT AWAL :
a. Persiapan rapat awal, intinya adalah mengusahakan agar seluruh anggota dapat
hadir dalam rapat ini. Persiapannya mencakup :
• penentuan waktu dan tempat rapat.
• mengundang seluruh anggota yang terkait untuk hadir dalam rapat.
Keunggulan menggunakan surat :
• mengantisipasi kelupaan orang yang diundang
• beberapa orang akan merasakan pentingnya rapat itu jika diundang secara
resmi dengan surat
• jika perlu dapat saja mengadakan hal menarik agar peserta rapat termotivasi untuk datang
Catatan : jangan sampai melupakan seorang pun !!
Persiapan rapat “serumit” ini perlu kita pahami saat kita memimpin jumlah pengurus yang besar (saat
go public)
b. Pelaksanaan rapat, hal-hal yang dibahas dalam rapat awal adalah:
• Penentuan deskripsi kegiatan (mencakup bentuk, waktu dan tempat kegiatan
yang belum terdefinisi)
Cara yang dapat digunakan :
• dengan diskusi (usul-usul)
• dengan cara Brain Storming. (Lihat tip-tip BS)
Setelah kegiatan terdeskripsi perlu dilakukan SWOT. Hasil SWOT ini akan
membantu memutuskan apakah kegiatan ini baik untuk dilaksanakan atau
tidak.
PERHATIKAN : Program dan sasaran dari kegiatan ini harus jelas dan
terkomunikasi kepada seluruh anggota yang terkait.
• Penentuan kepanitiaan,
Yang pertamakali dipilih dalam kepanitiaan ini adalah ketua panitia.
Seorang ketua panitia hendaknya minimal :
• Memiliki pengetahuan yang cukup akan kegiatan yang akan
dilaksanakannya
• Bersikap adil(atas amanat yang diterimanya) dalam memberikan tugas.
Sedangkan anggota yang memilih hendaknya :
• Memilih ketua tersebut dengan serius.
• Bersedia taat kepada ketua tersebut, baik dikala mudah maupun dikala
sulit.
Dalam struktur kepanitiaan, yang selalu ada adalah : Ketua, sekertaris dan
bendahara.
Jika hendak mengadakan wakil ketua, sekertaris I, bendahara I, dsb., hal
ini terserah panitia yang juga disesuaikan dengan keadaan.
Adapun seksi-seksi yang diadakan, disesuaikan dengan keadaan juga dan
jenis kegiatan yang akan dilakukan. Seksi-seksi yang diadakan dapat berupa
seksi humas, dana usaha, acara, sarana prasarana, perizinan, transportasi,
konsumsi, kebersihan, dekorasi, keamanan, publikasi, dokumentasi, dsb.
Yang perlu diperhatikan, hendaknya kepanitiaan ini bersifat padat karya.
Partisipasi seseorang dalam kegiatan suatu organisasi Insya Allah akan
berakibat positif bagi tumbuhnya kepercayaan dan loyalitas orang tersebut
akan organisasi itu.
Sistem komando (kontrol, evaluasi dan disiplin) seksi-seksi yang ada dapat
berupa :
• langsung kepada ketua
• melalui koordinator
Jika SDM yang ada tidak mencukupi jumlah seksi-seksi yang ada, maka
seseorang dapat saja menjabat lebih dari satu jabatan di kepanitiaan.
Walaupun telah ada ketua panitia, kepemimpinan tetap bersifat kolektif.
Kesalahan seorang panitia akan ditanggung oleh seluruh panitia. Jangan
selalu bergantung kepada ketua.
• Pendeskripsian tugas, agar :
· Setiap orang mengerti & jelas akan tugasnya, agar :
• akan mengurangi beban ketua
• dapat bekerja mandiri
• lebih memotivasi orang untuk berkreasi (otonomi)
· Setiap tugas terdelegasikan sehingga tidak ada tugas yang tidak
terkerjakan karena lupa (tidak terdeteksi semenjak awal) atau tidak
ada yang merasa bertanggung jawab.
Sebagai acuan pendeskripsian tugas panitia, harus diketahui terlebih
dahulu hal-hal apa saja yang harus disiapkan guna berlangsungnya acara
ini.
• Pembuatan time schedule/daftar waktu kerja
Hal ini membantu evaluasi persiapan kegiatan. Selain itu panitia tidak
perlu menunggu perintah ketua untuk bekerja karena telah mengetahui
kapan saja ia harus bekerja.
Pedoman pembuatan time schedule dapat merujuk kepada hal-hal apa saja
yang harus dilakukan pada tahap persiapan kegiatan.
Standar time schedule ROHANI :

Aktivitas Waktu

I II III IV

• Penentuan anggaran kegiatan dan cara pemenuhannya.


Biasanya setiap seksi diminta untuk membuat anggaran dana yang
dibutuhkan seksi tersebut.
c. Pasca Rapat
Hasil rapat perlu disosialisasikan kepada anggota lainnya yang tidak hadir sewaktu
rapat. Hal ini berguna agar setiap anggota merasa ikut bertanggung jawab atas
kegiatan ini.
3. Pengurusan perizinan kegiatan
Pengurusan perizinan dapat dibagi dua :
a. Perizinan dengan proposal
Akan sangat membantu dalam tahap perizinan ini jika sejak semula kita telah
membina hubungan yang baik dengan pihak pemberi izin.
b. Perizinan dengan surat (dengan melampirkan proposal)
Perizinan dengan surat dilakukan jika dibutuhkan saja.
Perizinan dengan surat dilakukan misalnya untuk peminjaman ruangan atau
prasarana, izin keramaian pada polwiltabes, dsb.
Kita memiliki beberapa kegiatan-kegiatan mendasar yang jika perizinannya gagal,
kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan. Seperti dauroh dan training. Kegiatan-
kegiatan ini adalah kegiatan mendasar ROHANI yang jika diizinkan kita jalankan dengan
legal, jika tidak kita tetap laksanakan dengan istilah Under Ground Movement.
2. Persiapan kegiatan
Dalam tahap ini, setiap panitia melaksanakan tugasnya sesuai dengan deskripsi tugas
dan time schedule yang telah disepakati sewaktu rapat awal.
Sering timbul masalah-masalah yang belum terantisipasi dalam rapat awal. Karena itu
kebersamaan panitia dan evaluasi persiapan sangat penting dalam tahap ini.
Jalur komunikasi dan informasi antar sesama panitia pun cukup penting karena
kemungkinan sesama panitia akan sulit bertemu karena memiliki kesibukan dalam
tanggung jawabnya yang berbeda. (Mungkin sebuah buku komunikasi akan sangat
bermanfaat)
Ketua harus senantiasa memonitor situasi dan mengevaluasi persiapan ini melalui sistem
komando yang telah dipilihnya sewaktu rapat awal.
Evaluasi ini adalah baik evaluasi persiapan itu sendiri ataupun pemantauan ghirah
panitia. Jika ghirah panitia menurun, maka ketua harus segera mengantisipasinya.
Untuk beberapa jenis kegiatan, perlu adanya technical meeting baik dengan sesama
panitia ataupun dengan peserta tidak jauh sebelum pelaksanaan kegiatan untuk
mematangkan pelaksaan kegiatan.
Karena dalam pelaksaan kegiatan kemungkinan besar koordinasi antar panitia agak
sukar, maka technical meeting disini memainkan peranan yang penting. (Tetapi untuk
kegiatan-kegiatan besar non-partisipatif, maka technical meeting adalah urusan teman-
teman dari operation)
3. Pencarian Dana
Sumber-sumber dana :
Dana Usaha : (Alternatif yang pernah dikerjakan)
• Penjualan baju
• Penjualan soal-soal ujian
• Penjualan koran bekas
• Profit kegiatan

Sponsorship
• Tip-tip pembuatan proposal : ringkas, unik (orang lebih tertarik membacanya daripada proposal
lain), jelas, memastikan adanya prospek bagi yang terlibat didalamnya.
• Arsip proposal apa saja
• Penjelasan ikatan kerjasama
• Komunikasi (duta pembawa proposal)
Arsip-arsip dalam proposal sponsorship :
1. Surat pengantar
2. Proposal
3. Pada lampiran terdapat ketentuan sponsorship
4. Surat tanda terima proposal
5. Surat perjanjian kerja sama

Donatusi
• Kejelasan Proposal
• Komunikasi (duta pembawa proposal)
• Ada cinderamata
• Kwitansi
Arsip-arsip dalam proposal donatusi :
1. Surat pengantar
2. Proposal
1. Pada lampiran terdapat ketentuan donatusi
3. Kwitansi
4. Cinderamata

Dana Pribadi
4. Pelaksanaan Kegiatan
Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, pelaksanaan menjadi tanggung jawab Operation.
5. Evaluasi
Evaluasi berguna untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sesuatu pekerjaan
sehingga dengan demikian dapat ditentukan tindakan selanjutnya bagi suatu tujuan.
• Bagi angkatan pelaksananya :
• Untuk mempelajari kekurangan yang terjadi
• agar kelak tidak mengulangi kekurangan yang serupa
• dan dapat mengusahakan agar kegiatan yang mendatang menjadi lebih baik
• Bagi angkatan berikutnya :
• Belajar dari pengalaman angkatan sebelumnya
• Sehingga perbaikan yang dilakukan tidak mulai lagi dari nol
Hal ini dapat terwujudkan hanya jika ada di ROHANI ini suatu sistem evaluasi
kegiatan yang rapi yaitu dalam bentuk laporan kegiatan yang terarsipkan.
Hasil evaluasi hendaknya diarsipkan dalam bentuk laporan kegiatan yang sistematis.
Evaluasi disini mencakup evaluasi tahapan persiapan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan
dengan evaluasi tiap tahapan kurang lebih terdiri dari:
1. Deskripsi pelaksanaan tahapan tersebut
2. hasil-hasil dari tahapan tersebut
3. Kekurangan, kesalahan, hambatan atau masalah yang terjadi
4. Saran bagi kegiatan selanjutnnya

Administrasi, Kesekretariatan, dan keuangan


Prinsip administrasi kesekretariatan adalah :
1. Sederhana
2. Jelas
3. Fleksibel
4. Satu kesatuan / komando
5. Praktis
Fungsi dasar administrasi kesekretariatan :
1. Merumuskan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan informasi
2. Pengendalian informasi
3. Penggunaan teknologi
Beberapa Sistem Administrasi :
A. PROPOSAL
Untuk :
• bahan pertimbangan bagi yang berwenang
• pengajuan bantuan
• landasan kerja
• § barometer keberhasilan
Proposal bersinonim artinya dengan suggestion (saran, usul atau nasehat), offer
(penawaran), application (permintaan, lamaran), tender (penawaran, pendaftaran),
plan (rencana).
BAB-BAB STANDAR PROPOSAL PERIZINAN :
I. Pendahuluan
II. Dasar pemikiran, Dasar pelaksanaan
Dasar pemikiran berisikan point-point latar belakang berdasarkan hasil pemikiran
pelaksana mengapa kegiatan ini diajukan
Dasar pelaksanaan berisikan point-point dasar hukum sebagai landasan
pelaksanaan kegiatan ini
III. Maksud dan tujuan
IV. Deskripsi/rencana kegiatan
Berisikan teknis-teknis pelaksanaan kegiatan. Seperti nama kegiatan, tema,
waktu, tempat, penyelenggara, peserta, materi, bentuk kegiatan, acara, dll
V. Susunan kepanitiaan
VI. Anggaran biaya (sumber pemasukan)
VII. Penutup
VIII. Format tanda tangan
Aturan format tanda tangan :
(1) yang disebelah kanan kedudukannya(jabatannya) lebih tinggi dari yang
disebelah kiri
(2) yang disebelah bawah kedudukannya lebih tinggi dari yang disebelah atas
(3) Cap disebelah kanan atas (bukan ditengah atau dikiri)
IX. Lampiran
PROPOSAL ANALISA USULAN KEGIATAN (Versi ROHANI-554)
• I. Pendahuluan
• II. Dasar pemikiran [kondisi objektif, kondisi ideal]
• III. Tujuan
• IV. Sasaran
• V. Target segmen objek
• VI. Deskripsi pelaksanaan (waktu, tempat, materi, bentuk acara)
• VII. Pelaksana
• VIII. Kriteria keberhasilan
• IX. Anggaran dana
• X. Alternatif sumber dana
B. SURAT MENYURAT
Kegiatan penanganan surat adalah kegiatan yang dimulai dari penerimaan surat masuk
maupun surat keluar, pencatatan, pemrosesan sampai dengan pengiriman dan
penyimpanan arsip.
Semua surat masuk maupun surat keluar harus dicatat untuk memudahkan
pengendalian/penemuan kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan.
Pengertian surat
Surat adalah sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak
ke pihak lain
Fungsi surat
Sebagai sarana komunikasi, surat juga berfungsi sebagai :
• Wakil dari pengirim/penulis
• Bahan bukti tertulis, misalnya surat perjanjian, bukti histories, dsb
• Pedoman pengambilan tindak lanjut/keputusan
• Alat mengingat, misalnya suratyang sudah diarsip
• Alat pengukur kegiatan organisasi/instansi
• Sarana memperpendek jarak (fungsi abstrak)
Jenis surat :
• Memo
• Surat pengantar
• Surat keputusan
• Surat edaran
• Surat undangan
• Surat tugas
• Surat kuasa
• Surat pengumuman
• Surat pernyataan
• Surat keterangan
• Berita acara
Sifat dan derajat surat menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi :
• Surat sangat rahasia, yaitu surat yang informasinya memerlukan tingkat pengamanan yang
tinggi dan hanya boleh diketahui oleh pejabat yang berhak menerimanya
• Surat rahasia, yaitu surat yang informasinya memerlukan tingkat pengamanan yang tinggi, yang
erat hubungannya dengan keamanan kedinasan dna hanya boleh diketahui oleh pejabat yang
berwenang atau yang ditunjuk
• Surat terbatas, yaitu surat yang informasinya membutuhkan pengamanan yang erat
hubungannya dengan tugas khusus kedinasan dan hanya boleh diketahui oleh pejabat yang
berwenang atau yang ditunjuk
• Surat biasa, yaitu surat yang tidak memerlukan pengamanan khusus
Salah satu ciri surat rahasia adalah bersampul/amplop rangkap
Fungsi arsip dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
1. Arsip yang dinamis adalah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam
perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kegiatan pada umumnya atau dalam
penyelenggaraan ketatausahaan. Arsip ini digolongkan menjadi :
• Arsip aktif, yaitu arsip yang masih dipergunakan terus menerus, karenanya disimpan di
unit pengolahan
• Arsip semi aktif, yaitu berkas surat yang frekuensi penggunaannya sudah menurun
• Arsip inaktif, yaitu berkas surat yang tidak dipergunakan lagi secara terus menerus,
disimpan di pusat penyimpanan arsip
2. Arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan,
pelaksanaan kegiatan maupun untuk penyelenggaraan pelayanan ketatausahaan
Penyimpanan arsip dapat didasarkan pada :
• - Masalah
• Abjad
• Tanggal
• Nomor
• Wilayah
Penulisan bagian surat :
Bagian surat terdiri atas :
1. Kepala surat, yang mencantumkan :
• Lambang instansi
• Nomor, lampiran dan perihal
• Tanggal
• Alamat tujuan surat
2. Isi surat, secara garis besar terbagi menjadi tiga bagian :
- Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kalimat pembuka isi surat, ditulis dengan singkat
dan jelas tentang yang akan diberitahukan, dapat berupa pemberitahuan,
pertanyaan, pernyataan, permintaan atau balasan
- Isi pokok
Isi pokok mengemukakan hal yang perlu disampaikan, singkat, lugas dan
jelas serta merupakan uraian dari inti surat
- Penutup
Kalimat penutup merupakan simpul dan kunci isi surat, dapat juga berupa
harapan penulis atau ucapan terima kasih kepada penerima surat
3. Penutup surat, terdiri atas :
• Nama dan jabatan penanda tangan
• Tanda tangan
• Cap
• Tembusan
C. LAPORAN KEGIATAN :
Bab-bab isi laporan : (alternatif)
• kesekretariatan
• tiap bidang (Deskripsi kegiatan)
• keuangan
• evaluasi kegiatan
• Kesimpulan, saran
• lampiran
D. DOKUMENTASI :
• Adanya penomoran dokumentasi
• Adanya sistematika penyimpanan dokumentasi
E. PEMBUKUAN KEUANGAN
Jenis I :

Tanggal Aktivitas Debet Kredit Saldo

Jenis II :

Debet Kredit

Tanggal Aktivitas Saldo Tanggal Aktivitas Saldo

Perhatikan bahwa pembukuan harus dilengkapi dengan tanda bukti pengeluaran (bon,
kuitansi, dll)

Team Building

Definisi TIM
Sekumpulan individual tidak dapat disebut team, mereka harus disatukan dengan
baik oleh pemimpin mereka yang menuju pada suatu tujuan yang sama
TIM adalah :
• Sekelompok kecil orang-orang dengan
• keahlian yang saling melengkapi, dimana mereka berkomitmen untuk
• mencapai tujuan bersama dengan
• standar kualitas kerja yang telah disepakati bersama dan
• tiap anggota TIM mempunyai peran dan tugas yang jelas
• dan bertanggungjawab bersama untuk tindakan setiap anggotanya
• Mereka juga sangat memperdulikan perkembangan pribadi anggota lain

Mengapa TIM ?
• TIM itu lebih dari sekedar sekelompok orang yang bekerja bersama !
• TIM mempunyai potensi menyelesaikan masalah jauh lebih banyak daripada jumlah anggota
secara perorangan
• Ketika sejumlah orang sudah menjadi TIM yang solid, kekuatan TIM bukan sekedar
penjumlahan dari kekuatan anggota-anggotanya. Kekuatan TIM yang padu jauh lebih besar lagi.
(Mungkin perkalian atau bahkan perpangkatannya)
• Keunggulan TIM :
• Lebih banyak gagasan muncul, sehingga kemampuan inovasi meningkat
• Tekanan kerja berkurang karena masalah selalu dibahas bersama
• Masalah besar yang melibatkan banyak bidang keahlian lebih baik dipecahkan dengan
pendekatan TIM
• Tim mempunyai potensi menyelesaikan tugas yang lebih sulit, lebih banyak dengan
lebih baik dibandingkan seorang individu
• Ketika sejumlah orang sudah menjadi tim yang solid, kekuatan tim bukan sekedar
penjumlahan dari kekuatan anggota-anggotanya. tim yang padu jauh lebih besar lagi
(mungkin perkalian atau perpangkatan)

TIM, Kelompok dan individu


Ada beberapa perbedaan nyata antara bekerja dalam TIM dengan bekerja sendiri atau
bekerja bersama dalam kelompok sekalipun.
Point kesuksesan TIM :
• TIM memiliki kemampuan yang lebih baik dari kemampuan perorangan dalam hal kemampuan
dan proses managementnya
Karena :
• TIM menyatukan kemampuan dan pengalaman anggotanya yang saling melengkapi
• Setiap anggota TIM yang saling bertanggungjawab terhadap kesuksesan TIM
menghasilkan kemampuan bekerja TIM yang lebih baik
• TIM lebih fleksibel dan lebih tanggap terhadap perubahan keadaan
Karena :
TIM dengan sasaran kerja yang jelas, dapat melahirkan gagasan-gagasan yang lebih
banyak untuk menghadapi masalah-masalah yang muncul
• TIM dapat membangun kepercayaan diri setiap anggotanya terhadap kemampuannya masing-
masing
Karena :
Kepercayaan diri mereka akan lebih baik sewaktu mereka menghadapi masalah
secara bersama-sama dalam satu TIM
• TIM lebih menyenangkan
Karena :
• TIM memiliki rasa kekeluargaan dan kebersamaan
• Setiap anggota TIM menikmati bagaimana dirinya menjadi “sesuatu yang lebih besar
dari dirinya sendiri”.
• Adanya humor mendorong kerja TIM yang lebih baik

Ciri khas dari sebuah TIM


• · hubungan antar anggota yang sangat erat dan terbuka
• · rasa identitas yang kuat
• · semangat dan energi yang besar
• · setiap anggota memberikan sumbangan dan perannya masing-masing yang khas

Langkah-langkah pembinaan TIM


• Menentukan misi/tujuan yang jelas
• Memulai dengan tugas-tugas yang sederhana
• Memastikan adanya kesepakatan dan komitmen dari seluruh anggota
• Menyusun program realistis
• Membahas masalah secara luas dan jujur
• Mendorong suasana yang jujur dan terbuka
• Tidak menggunakan paksaan pada anggota
• Menerima bantuan dari luar jika perlu
• Banyak mendelegasikan tugas pada anggota
• Mau belajar dari kegagalan
• Konsisten

Hal-hal yang harus diperhatikan


• semua anggota tim jelas mengenal sasaran tim dan sepakat
• kemampuan perorangan dikenali agar peran menjadi jelas
• tim mempunyai struktur yang baik
• tim mempunyai mekanisme kerja yang baik
• tim disiplin
• tim saling mendukung dan mengembangkan hubungan yang erat
• tim bersikap terbuka
• kepemimpinan yang memadai
• anggota tim mesti punya keahlian masing-masing yang khas
• semua anggota mesti loyal dan saling mendukung
• tidak ragu-ragu untuk berbeda pendapat
• kreatif

Yang harus dihindari


Kerja suatu TIM tidak akan ada artinya jika :
• · kepemimpinan TIM buruk
• · anggota tidak memiliki sikap yang diperlukan
• · suasana TIM sendiri tidak konstruktif
• · sasaran yang tidak jelas/terpahami
• · kurangnya ransangan atau motivasi tim berupa standar tinggi
• · metode kerja yang tidak efektif
• · keterbukaan tim dan informasi terbatas
• · tidak memiliki kreativitas yang tinggi
• · pribadi-pribadi yang tidak berkembang

1.h. Tipe TIM

TEAM TYPE CHARACTERISTICS Effecti-veness

Working Group Members interact to share information, best practices or 25 %


perspectives and to make decisions to help each individual
perform within his/her own responsibility

Pseudo Team Group members not focused on collective performance and not 0 %
really trying to achieve it

Potential Team Group trying to improve performance impact but needs more 25 %
clarity on purpose, goals and common working approach

Real Team Members committed to common purpose, goals, working 50 %


approach for which they hold themselves mutually accountable

High Performance Same as above, but members also deeply committed to one 100 %
Team another’s personal growth and success

Tahapan dalam membangun TIM

Tahapan Karakteristik

Forming Setiap anggota mulai mengenal yang lainnya dan menetapkan


dasar awal peraturan team

Storming Konflik antar anggota team mulai ada

Norming Anggota team akan prosedur pelaksanaan, ingin selalu


bekerjasama, mengembangkan perkawanan dan komitmen
untuk melaksanakan proses

Performing Anggota team bekerja bersama untuk mencapai tujuan


1.j. Karakter dari TIM yang efektif
• Misi dan tujuan yang jelas
Penyampaian dari misi dan tujuan ini harus jelas dan dimengerti oleh setiap anggota
team. Walaupn di dalam team tersebut terdapat sub sub team yang masing masing
mempunyai misi dan tujuan yang berbeda. Tetapi misi dan tujuan secara keseluruhan
tetap harus dimengerti oleh tiap anggota team.
• Trust
Trust dapat berarti berbagai macam untuk orang yang berbeda. Di dalam hal ini trust
dapat diartikan sebagai level kenyamanan antar tiap anggota team yang
dimanefestasikan dalam kemampuan tiap anggota team untuk menerima perbedaan
pendapat, sikap dan nilai. Permasalahan permasalahan yang sering timbul dalam
team atau konflik akan terminimalisir bila adanya nilai trust ini.
• Kohesif
Kekuatan dan keinginan dari setiap anggota team untuk mempertahankan team
mereka
• Mengerti keterkaitan antar anggota untuk mencapai suatu tujuan
Memahami bahwa untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan peranan dari setiap
anggota tidak memandang signifikan atau tidak peranan tersebut. “in a teamwork
everyone contributes their share”

Tahapan untuk menuju TIM yang sukses


Ada beberapa tahapan untuk melukiskan perkembangan menuju team yang sukses
Tahap 1 : the undeveloped team
Tahapan yang paling umum. Dimana team ini telah terbentuk tetapi diantara anggota
team masih banyak yang tidak saling percaya, ego yang masih tinggi diantara
anggota. Keputusan di dalam team ini sepenuhnya diambil oleh manager
Tahap 2 : the experimenting team
Pada tahapan ini team mulai menghadapi permasalahan dengan lebih terbuka.
Suasana diantara anggota team mulai terlihat lebih akrab
Tahap 3 : the consolidating team
Team ini mulai percaya diri dan diantara team telah tumbuh rasa saling percaya satu
dengan lainnya. Pengambilan keputusan dilakukan dengan lebih demokratis.
Tahap 4 : the mature team
Ini merupakan tahapan team yang paling tinggi dimana team siap untuk bekerja
dengan efektif. Ego individual telah kalah oleh kepentingan team dan dalam setiap
pengambilan keputusan team seluruh anggota team dilibatkan baik secara langsung
maupun tidak langsung
Memotivasi TIM
Sangat mengagumkan melihat hasil yang dapat dicapai oleh sebuah tim yang bermotivasi
tinggi.
Berikut ini adalah alternatif prinsip yang dapat digunakan untuk mengubah kelompok
menjadi sebuah tim :
1. Mereka seharusnya mampu dan harus sesuai untuk jabatannya
Orang seharusnya mampu, melalui pelatihan dan berbagai program pengembangan
kepribadian, agar menjadi sesuai dengan peran yang harus mereka mainkan dalam tim
mereka.
Tetapi jika seseorang tidak ingin dilatih atau tidak menginginkan jabatan yang telah mereka
duduki, mereka tidak akan pernah sesuai dengan jabatan mereka itu.
2. Mereka harus merasakan sukses
Sebuah tim, agar mampu mencapai sukses, harus bahagia dan kebahagiaan itu dapat
dikembangkan melalui kemampuan merasakan kenikmatan sukses.
“Mengetahui diri kita sendiri melangkah maju memotivasi kita.”
3. Mereka harus mempunyai sikap yang tepat
Ketika orang sedang bermain, atau ikut serta dalam sebuah kegiatan social maupun
aktivitas amal, mereka nampaknya tidak sedang bekerja. Jadi, yang penting adalah
sikap kita terhadap pekerjaan.
Ada sebagian orang yang mulai bekerja jam setengah delapan pagi sampai jam tujuh atau
delapan malam. Walaupun tidak tiap-tiap hari dalam seminggu, tetapi secara teratur
dan bila diperlukan.
Dan di dalam perusahaan lain, orang mulai bekerja jam sembilan pagi, kemudian satu menit
menjelang pukul lima sore mereka akan menghambur keluar. Mereka tidak tahan lagi
untuk segera meninggalkan tempat kerjanya.
Menciptakan Suasana TIM
Berikut ini sepuluh tip kunci untuk menciptakan lingkungan yang sesuai bagi tim agar dapat
termotivasi secara alamiah.
1. Kondisi kerja yang positif
Maksudnya adalah bahwa perlengkapan, peralatan dan system di mana anggota tim akan
bekerja haruslah secara nyata berfungsi baik.
2. Penegasan tugas
Semua tim perlu sadar akan penegasan tugas organisasi
3. Budaya prioritas
Apa yang dihargai atau diakui oleh seorang manajer ?
• Apakah orang yang dihargai adalah mereka kelihatan sibuk dan bekerja lebih lama ataukah
mereka yang membuahkan hasil ?
• Apakah orang takut untuk bersikap lain karena adanya sanksi berat padahal yang sangat
dibutuhkan adalah input yang kreatif ?
Orang akan selalu bertingkah laku sejalan dengan mekanisme penghargaan yang telah
membentuk mereka.
4. Sasaran umum
Harus ada sebuah sasaran umum, sebuah tujuan atau bahkan sebuah alas an yang harus
diperjuangkan.
Dalam menciptakan apa yang kini disebut sebagai ‘sasaran umum’ (common goal),
sasaran itu harus menarik bagi semua orang dalam tim.
Tidaklah baik memberlakukan suatu sasaran pada sebuah tim yang hanya merangsang
atau menarik bagi manajer, pimpinan, tetapi tidak menarik bagi atau merangsang semua
orang yang terlibat.
Ini mengacu pada pentingnya menciptakan sasaran dengan suatu pengambilan keputusan
melalui proses kolektif.
5. Pertahankan energi tinggi
Orang dengan sendirinya akan menjadi lebih termotivasi pada saat mereka sibuk. Sangat
jarang mengalami kelelahan fisik. Tetapi bekerja keras tanpa stress hampir tidak pernah
menjadi penyebab keluhan medis.
6. Ingatlah akan individu
Arti individu tetaplah penting sekalipun individu-individu itu merupakan bagian dari
suatu tim.
Mereka masing-masing harus merasa bahwa perlakuan terhadap mereka adalah adil dan
pantas.
Mereka masing-masing harus merasa bahwa sumbangan mereka bagi tim diakui.
Mereka masing-masing harus merasa bahwa peran mereka mendukung ke arah
keberhasilan.
Mereka masing-masing harus mempunyai kesetiaan dan rasa hormat terhadap manajer
dan rekan.
7. Identitas tim
Pernahkan Anda memperhatikan bagaimana orang begitu ingin mengenakan jaket atau
kaus yang bertuliskan nama tim olahraga mereka ?
Inilah salah satu prinsip motivasi : keterlibatan dalam kelompok memotivasi.
Sebagai pemimpin, perhatikan setiap kemungkinan untuk menciptakan identitas tim
8. Sukses harus dinikmati bersama-sama
Anggota tim harus mampu untuk bersama-sama merasakan penghargaan atas sukses yang
dicapai.
9. Tim yang positif
Bagaimana anggota tim berkomunikasi satu sama lain ? Jika negatif, satu hal yang pasti
adalah bahwa tim itu akan menjadi tim yang tidak produktif. (saling kritik, saling
menyalahkan, selalu mengeluh, suasana pengkhianatan)
Tugas pimpinan untuk mencegah komunikasi negatif menyebar.
Hanya diperlukan satu orang negatif untuk menjadikan selutuh anggota timnya
berangsur-angsur menjadi negatif juga.
10. Kepemimpinan yang memotivasi :
i. Menetapkan target
Tetapkan target yang realistis dan laksanakan. Orang-orang akan dipenuhi dengan
ilham bila mekre bekerja untuk seorang manajer yang mempunyai tujuan.
ii. Berikan teladan
Dalam jangka waktu tertentu, anggota cenderung menjadi duplikat pimpinan
mereka.
Orang macam apa yang Anda inginkan sebagai anggota Anda ?
iii. Teruslah melakukan perbaikan
Jadilah seorang pemikir yang progresif. Jangan pernah biarkan mereka yang Anda
pimpin untuk juga berpikir bahwa mereka sedang melakukan hal yang terbaik.
Jika kita ingin menghadapi kebenaran, kita semua bisa berbuat lebih baik lagi.
iv. Berilah diri Anda waktu untuk berpikir
Sisihkan sekitar setengah jam per hari untuk betul-betul berpikir dan Anda akan
terkesan dengan hasilnya.
v. Memimpinlah tanpa memaksa
Kepemimpinan yang paling efektif adalah kepemimpinan melalui teladan dan
bukan melalui perintah. Pemimpin yang termotivasi akan memimpin dan tidak
perlu mendorong, akan menunjukkan tanpa perlu mengatakan.
vi. Buatlah penilaian berdasarkan hasil
Berharapkan agar selalu memperloeh penilaian berdasarkan hasil, sebab Anda
sebagai pemimpin yang termotivasi akan menilai orang lain juga berdasarkan hasil
vii. Bangunlah kepercayaan diri
Kembangkan suatu kepercayaan diri yang besar akan diri Anda dan akan
kemampuan Anda.
Kemampuan adalah sesuatu yang kita peroleh sebagai hasil dari suatu keinginan
kuat.
viii. Harapkanlah datangnya kritik
ix. Berpikir tentang masa depan
Jika Anda dapat melakukan sesuatu yang sedikit berbeda dari apa yang Anda
lakukan sehari sebelumnya, bertolak dari pandangan berbuat sedikit lebih baik,
itu akan menimbulkan kepemimpinan yang mendatangkan inspirasi yang
merupakan gaya yang bersifat sangat memotivasi
x. Berpikirlah bagai seorang pemenang
Ketika Anda dihadapkan pada suatu situasi, yang positif maupun negatif, cobalah
membayangkan orang yang paling sukses akan bertindak apa.
Beristirahat Bersama-sama
Dengan mengajak tim Anda keluar apakah untuk keperluan pelatihan, diskusi atau bahkan
bersenang-senang, Anda akan mempersatukan mereka semakin dekat.

Daftar Isi
http://andaspeak.wordpress.com/2009/02/05/materi-keorganisasian/

Anda mungkin juga menyukai