Anda di halaman 1dari 3

Skizofrenia merupakan suatu sindrom klinis atau proses penyakit yang

mempengaruhi kognitif, persepsi, emosi, prilaku dan fungsi sosial, skizofrenia


merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya
pikran, persepsi, emosi, gerakan, prilaku yang aneh dan terganggu ( videbeck, 2008).

Skizofrenia mengacu pada "pikiran yang terbelah". Perselisihan diwujudkan dalam


ketidaklogisan dan pemikiran yang berbelit-belit, khayalan dan halusinasi paling
sering dipikirkan, karena disebabkan oleh produksi berlebihan dopamin. Namun
skizofrenia tidak memiliki satu penyebab tunggal, tetapi terdapat sejumlah faktor
yang meningkatkan risiko gangguan skizofrenia.

Pada masa anak-anak skizofrenia merupakan gangguan psikiatik berat yang


mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan. Pada waktu kecil penyandang
skizofrenia mengalami kekacauan parah yang melibatkan pikiran dan perilaku sosial
abnormal ( Arif, 2006). Skizofernia yang timbul di waktu kecil, dimulai antara umur
sebelas tahun dan pada permulaan masa remaja. Data RSJD Surakarta menyetakan
bahwa penyandang skizofrenia mulai pada usia 11-12 tahun yang masuk dalam tahap
perkembangan remaja awal (Rekam Medik RSJD Surakarta, 2014).

Anak-anak yang menderita skizofrenia mengalami gangguan perilaku dan


kognisi. Penyebab dari skizofrenia belum dapat dipastikan, namun beberapa teori
mengatakan skizofrenia pada anak-anak disebabkan oleh faktor genetik dan
lingkungan serta adanya kelainan pada anatomi otak, neorotransmiter, infeksi, dan
trauma. Faktor genetik dan lingkungan memiliki resiko skizofrenia meningkat pada
1% pada keluarga yang tidak memiliki riwayat, 10% pada keturunan pertama dari
keluarga yang memiliki riwayat dan 50% pada saudara kembar indentik. Risiko
mengembangkan skizofrenia hampir 1% dari keseluruhannya.

Kurangnya lingkungan yang sehat bagi anak untuk tumbuh dalam memberikan
sedikit stimulasi kognitif melalui lingkungan, melalui pembelajaran dengan

1
pemodelan dan bahkan melalui kurangnya sumber daya. Keluarga yang sehat dan
stabil lingkungan dapat memberikan efek perlindungan terhadap perkembangan
gangguan spektrum skizofrenia. Demikian pula, pada lingkungan pemeliharaan
disfungsional dapat meningkatkan risiko untuk perkembangan gangguan skizofrenia-
spektrum pada mereka dengan kerentanan genetik

Pria lebih banyak untuk terkena penyakit ini di bandingkan wanita. Indikator
utama penyakit ini ditandai delusi, halusinasi, pembicaraan kacau ( disorganized
speech ) tingkah laku kacau ( disorganized behaviour) menarik diri dari hubungan
antar pribadi yang normal dan sintom-sintom negatif (Anis. 2011). Ada empat faktor
utama yang mempengaruahi kekambuhan pada penderita skizofrenia yaitu faktor
pengasuhan, kepatuhan pengobatan, dan dukungan keluarga (Kaplan dan Saddock,
2016).

Gangguan skizofrenia yang menetap pada anak semangkin lama dapat


menurunkan kualitas hidup. Salah satu faktor penyebab terjadinya penurunan kualitas
hidup penyandang skizofrenia adalah terjadinya kekambuhan karena kurangnya peran
serta dukungan sosial yang diberikan orang tua dalam penangganan terhadap
penyandang (Rubbyana, 2012).Saya yakin dan percaya bahwa anak yang
menderita skizofrenia sangat membutuhkan dukungan sosial dari orang tua

2
3

Anda mungkin juga menyukai