Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PEDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berkebun dengan sistem hidroponik tidak memerlukan banyak ruang dan
menggunakan media yang relatif lebih bersih dibanding tanah yaitu air [1]. Begitu juga
dengan penggunaan pupuk dan senyawa kimia, penggunaan pestisida yang lebih sedikit
dapat membantu melestarikan lebah yang bertugas untuk penyerbukan dan menghasilkan
sayuran yang lebih sehat supaya aman untuk dikonsumsi. Penggunaan pupuk sintetis juga
dapat mengurangi polusi, pupuk sintetis yang digunakan pada tanah cenderung terbuang ke
saluran pembuangan dan akhirnya menuju ke laut yang akan membahayakan ekosistem
laut [2]. Berbeda dengan sistem hidroponik, hampir seluruh nutrisi akan diserap oleh
tanaman karena nutrisinya akan berada terus dalam aliran air yang mengalir secara terus
menerus dalam sistem tertutup. Berkebun dengan cara konvensional yang masih
memerlukan banyak sumber daya manusia dan lahan yang lebih luas untuk mendapatkan
hasil yang optimal.
Sementara setiap tahun lahan pertanian contohnya di DKI Jakarta pada tahun 2012
sampai tahun 2016 semakin menurun [3] begitu juga dengan lahan pemukiman yang
semakin sempit dan padat penduduk maka luas lahan terbuka hijau menjadi semakin
sempit namun sudah ada solusinya yaitu hunian vertikal [4]. Namun hunian vertikal juga
memiliki masalah yaitu lahan terbatas yang sulit untuk diperluas sehingga tidak ada
tempat untuk menanam secara konvensional maka bertanam secara hidroponik bisa
menjadi solusinya karena dapat dilakukan didalam ruangan [5], dengan beberapa peralatan
pendukung seperti lampu sebagai pengganti matahari dan piranti lain untuk memantau
kondisi kebun hidroponik. Berkebun dengan sistem hidroponik di dalam ruangan juga
dapat dilakukan secara vertical farming sehingga dapat menghemat tempat dan air,
serta tanaman dapat tumbuh lebih cepat. Selain itu, berkebun di dalam ruangan juga
lebih aman karena resiko kebun terkontaminasi zat yang tidak diinginkan ( seperti dari air
hujan ) menjadi lebih kecil. Ruangan dapat di isolasi dan segala variabel seperti lama
penyinaran, intensitas cahaya, kondisi air serta nutrisi dapat dikontrol, begitu juga dengan
kondisi air dan nutrisi tidak seperti pada kebun di luar ruangan yang rawan terkontaminasi
air hujan atau pada saat musim kemarau suhu meningkat sehingga membuat penguapan air
meningkat [6]. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tanaman memiliki ketentuan jumlah nutrisi, lama penyinaran, intensitas cahaya yang
berbeda. Pada setiap fase pertumbuhan dari usia tanaman masih muda, kemudian remaja
lalu selanjutnya berbunga atau berbuah juga memiliki kebutuhan yang berbeda – beda [2].
Ketika menggunakan teknologi maka semua hal tersebut dapat dikontrol, terlebih bila
menggunakan sistem hidroponik di dalam ruangan yang semakin mempermudah
pengontrolan karena area yang dikontrol menjadi lebih tertutup, sehingga dengan
perawatan yang tepat maka tanaman akan tumbuh lebih cepat dan optimal [6].
Kemudian yang menjadi masalah adalah kesulitan memantau kondisi parameter –
parameter kebun hidroponik secara kasat mata seperti total dissolved solids pada air dan
pH air, tanpa menggunakan sensor atau alat ukur lain. Penggunaan alat ukur manual
membutuhkan waktu pada saat proses pengukuran, bila menggunakan sensor yang
dipasang secara terus menerus pada parameter yang akan diukur maka akan menjadi lebih
mudah karena data hasil pengukuran parameter akan langsung otomatis tertampil tanpa
proses campur tangan manusia secara manual seperti mencelup alat ukur ke air. Manusia
tidak bisa melihat secara seluruh informasi yang ada pada kebun dan tanaman seperti kadar
nutrisi dalam air, ph air dan intensitas cahaya matahari yang ada, sehingga manusia
memerlukan bantuan teknologi seperti komputer, kamera, artificial intelligence, sensor
serta aktuator yang dapat menunjukan nilai yang lebih tepat serta menunjukan kondisi
tanaman [2]. Tanpa menggunakan alat ukur dan pewaktuan yang tepat, semua parameter
yang menunjang kebutuhan kebun hidroponik hanya dilakukan dengan perkiraan, seperti
pada jadwal dan dosis pemberian nutrisi yang tidak dapat dilakukan secara tepat terlebih
bila jumlah kebun banyak dan lokasi sulit dicapai karena semua harus dilakukan secara
manual, mulai dari pencampuran nutrisi secara langsung sampai pemberian nutrisi yang
berarti memerlukan campur tangan manusia. Padahal dengan jumlah kebun yang luas dan
banyak akan memakan banyak waktu. Selain itu, ketika ingin berkebun sendiri akan sulit
dilakukan karena aktifitas manusia yang padat, cenderung sibuk dengan berbagai hal dan
waktu termakan habis di jalan misalkan ketika macet, terutama untuk yang hidup di kota
besar, terlebih pada zaman sekarang yang semakin maju, manusia lebih menginginkan
sesuatu yang praktis. Sementara aktivitas berkebun membutuhkan waktu, tenaga dan
perhatian yang cukup banyak bila dilakukan secara manual. Sehingga ada alternatif lain
yaitu dengan menggunakan aplikasi dari sistem pengendali menggunakan mikrokontroler
yang dapat bekerja secara otomatis tanpa memerlukan banyak campur tangan manusia
serta dapat memperlihatkan nilai dari parameter – parameter yang tidak kasat mata dengan
bantuan sensor-sensor atau alat ukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mikrokontroler, sensor serta aktuator yang digunakan juga dapat membantu mempercepat
proses pemberian nutrisi serta pengelolaan kebun hidroponik sehinga waktu yang
digunakan juga dapat menjadi lebih efisien terutama bila kebun hidroponik yang
berukurang cukup besar.
Pengembangan sistem kontrol hidroponik menggunakan mikrokontroler sudah
pernah dibuat, salah satunya oleh Maria Angela Kartika (2017) dengan judul skripsi
“Otomatisasi sistem irigasi dan pemberian kadar nutrisi berdasarkan nilai Total Dissolve
Solid (TDS) pada hidroponik Nutrient Film Technique”, namun masih dilakukan di luar
ruangan sehingga pengembangan yang akan dilakukan adalah kebun hidroponik di dalam
ruangan. Pada kebun hidroponik di dalam ruangan dibutuhkan pencahayaan buatan karena
tidak sepenuhnya terpapar cahaya matahari langsung. Sebenarnya bila plant kebun
hidroponik terus menerus terpapar langsung sinar matahari dapat memicu pertumbuhan
lumut yang sangat cepat dan membuat plant menjadi harus tersumbat serta kotor sehingga
harus lebih sering dibersihkan. Namun bila tidak terlalu sering terpapar sinar matahari
maka akan memudahkan perawatannya, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat
kebun hidroponik di dalam ruangan. Untuk menggantikan pencahayaan matahari maka
akan di gunakan lampu LED khusus untuk pertumbuhan tanaman supaya intensitas cahaya
serta lama penyinaran bisa di kendalikan. Pemantauan kondisi lingkungan hidup
hidroponik juga tidak boleh terlupakan, maka akan digunakan Sensor TDS serta sensor pH
untuk memantau kondisi air. Untuk pencampuran nutrisi dan pemberian nutrisi, alat yang
akan digunakan adalah motor pengaduk serta pompa motor dc sehingga pencampuran dan
pemberian nutrisi dapat dilakukan secara otomatis. Bahkan bila dilakukan didalam
ruangan, pengendalian parameter
– parameter dapat menjadi lebih mudah karena berbeda dari lahan terbuka yang terpapar
berbagai faktor dari luar yang sulit dikendalikan, area yang harus dipantau juga menjadi
tidak terlalu luas. Pemantauan seluruh parameter tersebut juga menjadi hal yang akan
dikembangkan yaitu pemantauan plant dapat dilakukan dari jarak jauh. Pemantauan dari
jarak jauh merupakan hal yang perlu dikembangkan untuk mengikuti perkembangan
jaman. Internet dijadikan sarana pemantauan jarak jauh karena jaman sekarang penggunaan
internet sangat mudah dan cukup cepat sehingga menjadi sangat dapat diandalkan dapat
disebut sebagai konsep Internet of Things (IoT). Pengembangan juga akan dibuat
berdasarkan konsep Internet of Things. Informasi dari plant akan dapat dipantau melalui
jarak jauh dan sangat mempermudah proses pemantauan dan pengambilan data,
pemantauan tersebut juga dapat dilakukan dengan cukup mudah dan hanya membutuhkan
koneksi internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.2. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu sistem pengendali kadar Total
Dissolved Solids pada air, sistem pemberian nutrisi dan sistem pencahayaan kebun
hidroponik di dalam ruangan menggunakan mikrokontroler Raspberry Pi dan Arduino.
Semua nilai – nilai dari sensor serta keadaan aktuator sistem juga menjadi data digital yang
ditampilkan pada Graphical User Interface.
Manfaat penelitian ini bagi dunia pertanian adalah menyediakan sebuah sistem
pengendali yang dapat digunakan untuk otomatisasi proses berkebun sehingga tidak
memerlukan banyak campur tangan manusia serta dapat memperoleh nilai parameter –
parameter yang ada pada lingkungan tempat tanaman hidup dengan jelas dan aktual supaya
dapat memberikan nutrisi yang tepat dan pencahayaan yang cukup sehingga tanaman dapat
bertumbuh dengan cepat dan berkembang secara optimal.

1.3. Batasan Masalah


Pada tugas akhir ini akan dibuat sistem pengendali kebun hidroponik berbasis
Raspberry Pi. Batasan masalah pada alat yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
1. Jenis tanaman yang ditanam adalah Selada Grand Rapid.
2. Jumlah tanaman yang ditanam adalah 16 tanaman.
3. Modul Sensor TDS untuk mengukur kondisi air terkait Total Dissolved Solids
dalam air dengan rentang pengukuran dari 0 sampai 1000 ppm.
4. Modul Sensor pH untuk mengukur Kondisi air terkait pH dalam air dengan
rentang pengukuran dari 0 sampai 14.
5. Modul RTC sebagai sumber pewaktuan untuk penjadwalan penyinaran.
6. Penyinaran menggunakan lampu LED berwarna merah dan biru .
7. Pencampuran nutrisi menggunakan pengaduk yang digerakan oleh motor dc.
8. Pemberian nutrisi menggunakan diaphragm pump motor dc untuk mengalirkan
nutrisi ke bak air utama.
9. Mikrokontroler Raspberry Pi 3 untuk pembuatan GUI, sistem kontrol, pengolah
data dan mengirimkan data melalui internet.
10. Mikrokontroler Arduino Mega 2560 untuk pembacaan nilai sensor analog dan
pengiriman data ke Raspberry Pi 3.
11. Informasi dapat dipantau dari jarak jauh melalui aplikasi android Cayenne
myDevice.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.4. Metodologi Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :
1. Studi Pustaka
Studi pustaka menggunakan sumber berupa buku cetak maupun elektronik,
video, website, jurnal penelitian dan wawancara mengenai sistem hidroponik,
kondisi hidup dan nutrisi untuk selada grand rapid, piranti pendukung seperti
lampu, mikrokontroler dan berbagai sensor-sensor yang akan digunakan seperti
sensor pH dan Total Dissolved Solids.
2. Percobaan
Percobaan penggunaan sensor-sensor dan penanaman tanaman yang akan
digunakan supaya dapat lebih mengenal karakteristik dari masing-masing aspek.
Informasi yang didapat akan digunakan saat melakukan perancangan dan
pembuatan alat supaya dapat disesuaikan dengan kemampuan aspek yang ada.
3. Perancangan dan pembuatan alat

Sensor Analog TDS


Sensor pH

Arduino Mega 2560

Pompa motor dc Nutrisi A

RTC Relay 1
Pompa motor dc Nutrisi B

Lampu Merah &


Raspberry Pi 3
Biru

Relay 2
Sensor LDR
Motor Pengaduk

Internet

GUI

Gambar 1.1. Diagram Blok Sistem


6

Penentuan hardware yang akan digunakan, meliputi jenis sensor-sensor


yang akan digunakan untuk perkembangan tanaman hidroponik, begitu juga
dengan software yang akan digunakan meliputi untuk pemrograman, pemantauan
jarak jauh serta melakukan pengiriman data dari sensor-sensor menuju
mikrokontroler. Lalu akan diolah di mikrokontroler untuk dapat mengirimkan
perintah untuk melakukan sesuatu sebagai tindak lanjut dari data yang didapat
serta pembuatan GUI untuk mempermudah pengamatan. Setelah menentukan
semuanya maka dilanjut dengan pembuatan plant , seperti gambar 1.1, sensor
yang akan digunakan adalah sensor pH dan sensor TDS kemudian data dari
sensor-sensor akan dibaca oleh Arduino dan dikirim ke Raspberry Pi untuk
pengolahan data, sistem kontrol dan pengiriman data jarak jauh maupun
ditampilkan pada GUI. Alat yang akan dikontrol adalah solenoid valve, lampu dan
motor sementara RTC akan digunakan untuk sumber pewaktuan dalam
penjadwalan.
4. Pengamatan dan Pengambilan Data
Pengambilan data berupa total dissolved solids dan pH di air, kesesuaian
jadwal penyinaran, pemberian nutrisi serta urutan pelaksanaan pemberian serta
pencampuran nutrisi dengan pengaturan yang sudah dibuat. Pengamatan dari data-
data yang telah didapat seperti kesesuaian jadwal penyinaran yang telah dibuat,
urutan pelaksanaan pemberian nutrisi berkaitan dengan data TDS di air
selanjutnya proses pengadukan sampai pengukuran nilai TDS kembali. Data –
data tersebut diambil untuk kebutuhan pembahasan dan pembuatan kesimpulan.
5. Pembahasan dan Kesimpulan
Pembahasan dan kesimpulan diambil berdasarkan pengamatan dari
percobaan yang telah dilakukan lalu dibandingkan dengan teori serta
perancangan. Pembahasan mengenai data yang didapat setelah dilakukan
percobaan dibandingkan dengan perancangan, bila sesuai atau tidak sesuai maka
akan dianalisis pada bagian pembahasan. Setelah beberapa pembahasan
dilakukan maka ditarik kesimpulan akhir dari pelaksanaan perancangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
DASAR TEORI

2.1. Kondisi Hidup Selada Grand Rapid

Gambar 2.1. Tanaman Selada Grand Rapid

Selada grand rapid biasa ditanam di dataran tinggi, namun bisa juga ditanam di
dataran rendah-menengah, penanaman selada grand rapid tidak hanya bisa dilakukan
dengan media tanam berupa tanah tapi dapat dilakukan juga dengan cara hidroponik.
Selada grand rapids termasuk sayuran yang tumbuh cukup cepat sehingga menguntungkan
secara ekonomi, benih selada grand rapids membutuhkan waktu tanam 25 hingga 30 hari
untuk dapat siap digunakan menjadi bibit, setelah menjadi bibit selada grand rapid dapat
ditanam langsung pada media tanam dan biasanya dapat dipanen 20 hingga 30 hari setelah
penanaman, sehingga total penanamannya dari benih sampai bisa dipanen adalah 40 hingga
60 hari [7]. Selada grand rapids seperti pada gambar 2.1, termasuk jenis sayuran daun atau
selada daun yang dikonsumsi adalah bagian daun. Berkebun dengan teknik hidroponik
sangat baik untuk jenis sayuran daun dan sayuran buah sehingga selada Grand Rapids
sangat cocok untuk ditanam dengan teknik hidroponik. Aspek terpenting dari berkebun
secara hidroponik adalah air itu sendiri. Selada Grand Rapids membutuhkan air dengan pH
antara 6.0 – 7.0 dan total dissolved solids sebesar 560 – 840 ppm [8].

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Untuk kondisi udara, selada air harus mendapatkan CO2 yang cukup sehingga harus
ada ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara, namun tidak boleh terkena cahaya matahari
langsung untuk mencegah pertumbuhan alga dan lumut pada plant, suhu udara yang
optimal adalah lebih dari 13 derajat celcius pada malam hari dan kurang dari 24 derajat
celcius pada siang hari [9]. Ketika tanaman atau bibit terpapar suhu udara yang terlalu
panas ( lebih dari 26 derajat celcius ) selama waktu yang cukup lama maka tanaman akan
mengalami bolting, yaitu keadaan ketika tanaman masih muda tetapi sudah mulai
menghasilkan biji sehingga membuat tanaman tersebut tidak dapat dipanen hasil daun atau
buah dan tidak dapat digunakan. Penggunaan sistem berkebun hidroponik dalam ruangan
membuat suhu ruangan dapat diatur dan relatif lebih rendah daripada diluar ruangan.
Berkebun dalam ruangan juga dapat dibantu menggunakan air conditioner untuk semakin
menurunkan suhu ruangan sehingga selada dapat tumbuh lebih optimal. Berkebun dalam
ruangan dapat dilakukan untuk tumbuhan selada karena tumbuhan sayuran seperti selada,
bayam, dan arugula dapat tumbuh dengan baik pada kebun yang teduh. Sayuran daun
membutuhkan setidaknya dua jam penyinaran matahari dalam sehari, untuk dapat tumbuh
dengan baik. Sedangkan sayuran buah yang tanamannya harus berbunga terlebih dahulu
seperti tomat, timun, cabai, waluh dan terong tidak cocok untuk ditanam pada kebun yang
teduh [10]. Jenis tanaman berdasarkan kebutuhan cahaya dibagi menjadi 4 jenis yaitu
tanaman dengan pencahayaan rendah ( 500 – 2500 lux ) , tanaman dengan pencahayaan
sedang ( 2500 – 10000 ), tanaman dengan pencahayaan terang ( 10000 – 20000 ) dan
tanaman dengan pencahayaan sangat terang ( 20000 – 50000). Pencahayaan 500 lux setara
dengan ruangan kantor pada umumnya atau ruangan dengan jendela, sedangkan
pencahayaan 10000 – 25000 lux setara dengan pencahayaan di luar ruangan tanpa terkena
sinar matahari langsung, dan untuk pencahayaan 32000 – 100000 lux setara dengan
pencahayaan di luar ruangan dengan terkena sinar matahari langsung seperti pada gambar
2.2. Selada termasuk jenis tanaman dengan kebutuhan pencahayaan rendah sehingga cocok
ditanam pada kebun di dalam ruangan dengan jendela [11].

Gambar 2.2. Pencahayaan Pada Bagian – Bagian Ruangan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2. Nutrisi Untuk Hidroponik


Air pada umumnya tidak mengandung mineral dan vitamin yang cukup untuk
tanaman dapat tumbuh secara optimal, tidak seperti tanah. Terlebih air sumur atau air
distilasi yang memiliki ppm hampir mendekati 0 ppm, namun air dengan kandungan tds
mendekati 0 ppm bagus untuk tanaman hidroponik karena dianggap steril dan bersih dari
berbagi unsur dan partikel yang tidak diinginkan. Sehingga untuk dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi tanaman maka dibutuhkan nutrisi tambahan. Nutrisi tambahan yang akan
digunakan adalah nutrisi ab mix, yaitu nutrisi a dan b . Nutrisi ab mix terdiri dari berbagai
mineral dengan takaran yang berbeda – beda untuk memenuhi kebutuhan setiap jenis
sayuran, nutrisi A berisi unsur – unsur makro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
tanaman seperti N ( Nitrogen ), Ca ( Kalsium ), K ( Kalium ), Mg ( Magnesium ), S
( Sulfur ) dan P ( Fosfor ) sedangkan nutrisi B berisi unsur – unsur mikro yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tanaman seperti Fe ( Besi
), Mn ( Mangan ), Cu ( Tembaga ), B ( Boron ), Zn ( Zink ), Mo ( Molibdenum ). Untuk
jenis sayuran daun seperti selada, nutrisi ab mix yang digunakan dengan kandungan sekitar
1000
– 1300 ppm. Nutrisi a dan nutrisi b tidak boleh dicampur pada saat belum akan digunakan
pada bak penampung air utama sehingga tempat penyimpanan nutrisi harus dipisah, nutrisi
dalam bentuk serbuk memiliki pH yang sangat tinggi karena dalam bentuk padat sehingga
masing – masing nutrisi harus dilarutkan terlebih dahulu dengan volume air yang
dicampurkan adalah untuk nutrisi dengan ukuran 500 ml maka air yang dibutuhkan adalah
500 ml. Pada setiap tahapan pertumbuhan tanaman membutuhkan nutrisi yang berbeda –
beda. Pada saat tanaman masih berupa biji, nutrisi yang dibutuhkan adalah sekitar 1 ml,
selanjutnya setelah tanaman sudah mulai berkecambah nutrisi yang dibutuhkan naik
menjadi 2 ml, kemudian setelah tanaman sudah mulai tumbuh menjadi benih nutrisi yang
dibutuhkan naik menjadi 3 ml. Setelah tanaman tumbuh dan berdaun 4 maka tanaman
sudah dapat dipindahkan ke talang utama dan nutrisi yang dibutuhkan adalah 5 ml. Ketika
tumbuhan sudah mulai dalam fase pendewasaan maka nutrisi yang diberikan sekitar 560
sampai 840 ppm. Batas volume air yang dicampurkan dengan nutrisi adalah setiap 990 ml
air maka nutrisi a yang digunakan adalah 5 ml dan nutrisi b yang digunakan adalah 5 ml
sehingga total menjadi 1 liter campuran air dan nutrisi, dan berlaku berkelipatan.

2.3. Nutrient Film Technique


Nutrient Film Technique adalah salah satu sistem hidroponik yang cocok untuk
tanaman sayuran daun, Selada Grand Rapid termasuk tanaman sayuran daun yang berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

bagian tanaman yang dimanfaatkan adalah bagian daun. Pada sistem NFT, tanaman yang
masih berupa benih ditanam terlebih dahulu pada media tanam rockwool yang dibasahi air
namun tidak sampai menggenang, baru kemudian setelah benih sudah menjadi bibit dan
siap untuk ditanam dari mulai proses peremajaan sampai tanaman siap untuk dipanen, bibit
tersebut dapat dipindahkan ke media tanam sistem hidroponik yaitu talang pipa dengan air
yang mengalir ( pada sistem NFT ) seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.3. Gambar ilustrasi sistem Nutrient Film Technique

Konsep sistem Nutrient Film Technique adalah mengalirkan air berisi nutrisi ke akar
tanaman dengan ketinggian dan aliran air yang rendah, air yang dialirkan dipenuhi oleh
oksigen dan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan hidup tanaman. Air berisi nutrisi tersebut
dialirkan melalui saluran berupa talang dengan kemiringan 5-10 derajat supaya air dapat
mengalir, untuk posisi akar tanaman atau media tanam diatur ketinggiannya supaya dapat
menyentuh aliran air dari talang [12], namun bisa juga ditambahkan media seperti kain
flanel untu membantu air dapat diserap oleh rockwool yang berisi akar tanaman bila akar
tidak dapat mencapai air langsung karena pada dasarnya sistem NFT menggunakan air ang
mengalir bukan menggenang. Hidroponik dengan sistem Nutrient Film Technique ini
memiliki keunggulan daripada sistem lain yaitu air nutrisi dialirkan terus menerus dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

ketinggian rendah sehingga tidak ada genangan air yang terlalu tinggi pada talang dan
tidak akan merendam akar tanaman secara terus menerus, hal ini menjadi pembeda dengan
sistem hidroponik lainnya, namun pompa air harus hidup terus menerus untuk mengalirkan
air dengan kata lain sistem ini cukup bergantung pada listrik. Kondisi nutrisi yang terus
menerus dapat disalurkan ke akar tanaman menjadikan sistem ini memiliki beberapa
kelebihan.
Kelebihan pertama adalah pertumbuhan tanaman lebih cepat dibandingkan sistem
lain karena kebutuhan akar tanaman untuk air, nutrisi dan oksigennya dapat tercukupi
dengan baik. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan adanya aliran air pada talang yang
dapat disentuh oleh akar tanaman sehingga langsung terkena aliran nutrisi seperti pada
gambar 2.3. Selanjutnya, nutrisi untuk tanaman ditampung terlebih dahulu pada bak
penampungan, sehingga lebih mudah untuk melakukan kontrol komposisi atau nilai nutrisi
yang diinginkan, setelah nilai komposisi yang diinginkan dapat terpenuhi maka campuran
nutrisi dan air tersebut bisa dialirkan ke seluruh talang. Nutrisi tersebut terus - menerus
mengalir, sehingga kotoran atau residu nutrisi yang mengendap pada talang dapat
diminimalisir dan dapat tertampung pada bagian akhir dari talang karena air yang mengalir
terus menerus dan dibantu oleh posisi talang yang miring. Kelebihan selanjutnya adalah
pada saat listrik mati dan air tidak mengalir, karena media tanam pada masa pembenihan
yaitu rockwool masih ikut ditanam pada talang, maka air yang tersimpan pada rockwool
masih cukup untuk tumbuhan dapat bertahan ketika aliran airnya berhenti, tidak seperti
sistem tanam lain yang biasanya langsung memberikan air pada akar tanaman seperti pada
sistem aeroponik.
Pemberian nutrisi yang dialirkan pada satu talang yang sama memungkinkan nutrisi
yang didapatkan tiap tanaman seragam, sehingga pertumbuhannya pun bisa seragam dan
optimal, kebutuhan oksigen akar pun dapat terpenuhi karena air yang terus mengalir
sehingga akar akan memiliki waktu yang cukup untuk mendapatkan oksigen. Tidak seperti
pada sistem DFT, air pada sistem DFT dibiarkan menggenang dan baru mengisi kembali
ketika air pada talang terlalu sedikit.

2.4. Motor DC Gearbox 1:48 L


Motor Direct Current atau Motor DC adalah jenis motor yang mendapat sumber
tegangan DC dan mengkonversi energi listrik tersebut menjadi rotasi mekanik. Rotasi
dapat terjadi karena medan magnet yang terbentuk ketika arus mengalir dan memicu rotor
yang terpasang pada poros untuk berputar. Terdapat beberapa jenis motor DC yaitu motor
DC dengan brush dan tanpa brush.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Gambar 2.4. Dimensi Gearbox

Motor DC yang akan digunakan adalah motor DC yang sudah tertanam dalam
gearbox untuk memperbesar torsi dan mengurangi kecepatan sehingga mengasilkan tenaga
putar yang lebih besar. Penggunaan gearbox menjadikan ukuran motor DC dapat menjadi
lebih kecil tetapi tetap memproduksi tenaga yang besar [13]. Tegangan kerja dan arus
motor DC yang digunakan adalah 3V dengan arus kurang lebih 160 mA dan 6V dengan
arus kurang lebih 240 mA. Pada saat tegangan 3V kecepatan putar motor DC 130 ± 10%
rpm, untuk tegangan 6V kecepatan putar motor DC 290 ± 10% rpm. Motor DC Gearbox
yang akan digunakan adalah yang berbentuk L dengan 1 shaft seperti gambar 2.4.

2.5. Diaphragm Water Pump Motor DC

Gambar 2.5. Pergerakan Diaphragm Pump

Diaphragm Water Pump Motor DC adalah sebuah pompa dengan pergerakan yang
menggunakan kombinasi dari gerakan katup karet yang saling berlawanan, sehingga
terbentuk ruang sementara untuk air terkumpul, kedua gerakan katup karet ini saling
menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

dan mengeluarkan cairan dari lubang masukan dan keluaran. Dua lapisan (diaphragm)
yang dihubungkan oleh saluran melalui bagian tengah tempat ruang sementara. Fungsi
ruang sementara adalah untuk mengarahkan udara tekan ke bagian belakang lapisan
diafragma nomor satu yang menyebabkannya air keluar dari ruang sementara. Lapisan
diafragma nomor satu menyebabkan air bergerak keluar dari pompa. Pada saat yang sama
diafragma nomor dua menghisap air. Air di lapisan diafragma nomor dua didorong keluar
menyebabkan tekanan mendorong air ke sisi penghisap. Katup bola penghisap terdorong
keluar dari tempatnya sehingga cairan dapat mengalir melewati katup bola ke dalam ruang
cairan.
Ketika diafragma nomor satu mendapat tekanan dan telah mencapai ujung saluran,
pergerakan air berubah dari lapisan diafragma nomor satu ke diafragma nomor dua melalui
katup air. Air terkompresi mendorong diafragma nomor dua menjauhi ruang sementara
sehingga diafragma nomor satu tertarik ke arah ruang sementara. Pada bilik pompa nomor
dua, katup bola pelepasan terdorong dari tempatnya, sedangkan pada bilik pompa nomor
satu terjadi sebaliknya. Setelah menyelesaikan stroke, katup udara mengarahkan udara lagi
ke bagian belakang diafragma nomor satu dan memulai kembali siklus seperti pada gambar
2.5. [14]. Diaphragm Pump terdiri dari beberapa jenis berdasarkan penggeraknya, untuk
diaphragm pump motor dc, pergerakan lapisan diafragma dan katup digerakan oleh motor
dc secara elektro-mekanikal.

2.6. RTC

Gambar 2.6. Pin RTC DS3231


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Real-time clock ( RTC ) adalah integrated circuit yang berfungsi menunjukan waktu
sebenarnya ( current time ) secara terus menerus. Informasi tersebut dapat dibaca oleh
mikroprosesor, biasanya melalui interface untuk memfasilitasi software yang bergantung
pada waktu, supaya dapat bekerja dengan baik. RTC seperti pada gambar 2.6. tidak
membutuhkan banyak daya, sehingga RTC dapat terus bekerja meskipun sistem utamanya
berhenti bekerja dan dapat menunjukan waktu sebenarnya. RTC biasa digunakan hampir
pada semua instrumentasi, bidang otomasi hingga house metering. RTC biasanya
dihubungkan dengan peralatan lain, seperti IC untuk komunikasi broadband yang
digunakan pada radio mobil [15].

Gambar 2.7. Siklus perhitungan RTC

Siklus perhitungan dari oscillator seperti pada gambar 2.7, dapat dipertahankan oleh
RTC, biasanya clock eksternal sebesar 32.768kHz, kapasitor internal berbasis oscilator,
atau embedded quartz crystal. RTC dapat mendeteksi ripple 50/60Hz pada power supply
utama atau mendeteksi dan mengakumulasi transisi yang muncul dari epoch unit dari GPS.
RTC yang dapat melakukan operasi seperti phase locked loop (PLL), menggeser referensi
clock internal dari RTC menjadi “lock” ke external signal. Jika RTC kehilangan referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

eksternal, RTC dapat mendeteksi hal tersebut (karena PLLnya tidak terkunci) dan free run
dari osilator internal. Beberapa jenis RTC dapat mempertahankan pengaturan oscilator
pada titik terakhir yang diketahui sebelum terkunci dengan input.
Sebuah RTC yang dijalankan dari referensi internalnya sendiri akan menyebabkan
error yang berkaitan dengan akurasi absolut dari referensi crystal, RTC juga dipengaruhi
oleh sejumlah kondisi termasuk suhu. Crystal dapat beroprasi pada rentang suhu yang telah
ditentukan, biasanya sekitar -10 ° C ~ 60 ° C - dan akurasinya berkurang jika diluar rentang
suhu yang telah ditentukan.
Daya yang dibutuhkan oleh RTC harus berkelanjutan dan sangat rendah. Daya yang
digunakan RTC berasal dari sirkuit digital ketika perangkat aktif, tetapi beralih ke sumber
daya yang terhubung terus-menerus ketika sirkuit dimatikan. Sumber daya ini dapat berupa
baterai khusus, superkapasitor yang terisi daya, atau catu daya terpisah dari listrik.
Banyak RTC dapat mendeteksi perubahan ini dan masuk ke kondisi daya sangat
rendah ketika daya semua sirkuit dimatikan kecuali sirkuit yang penting untuk menjaga
clock agar menghemat baterai. RTC juga dapat menjalankan fungsi alarm, ketika waktu
yang telah ditentukan tercapai sehingga memicu RTC untuk mengeluarkan output yang
dapat membangunkan prosesor.

2.7. Modul Sensor Cahaya LDR

Gambar 2.8. Light Dependent Resistor


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang nilai
resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor.
LDR seperti pada gambar 2.8, dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Nilai resistansi dari
sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang
mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin
sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi
semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat [16]. Sensor LDR ini
akan digunakan untuk mengendalikan lampu sebagai pengganti matahari, ketika sensor
LDR mendeteksi adanya sinar matahari maka lampu akan mati dan ketika sensor LDR
tidak mendeteksi adanya sinar matahari maka lampu akan menyala.

2.8. Modul Relay

Gambar 2.9. Modul Relay 2 Channel

Relay pada dasarnya adalah saklar yang dioperasikan secara elektrik atau
elektromekanis. Relay adalah sakelar elektromagnetik yang dioperasikan oleh arus listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

yang relatif kecil yang dapat menghidupkan atau mematikan arus listrik yang jauh lebih
besar. Inti dari sebuah relay adalah sebuah elektromagnet berupa gulungan kawat yang
menjadi magnet sementara ketika dialiri listrik. Relay dapat mengendalikan sebuah
rangkaian elektronik dengan membuka dan menutup kontak di rangkaian lain. Relay pada
dasarnya memiliki dua kondisi, normally open dan normally closed. Pada relay normally
open (NO), kontak dalam kondisi terbuka ketika tidak dialiri arus, dan ketika dialiri arus
maka kontak tertutup. Pada relay normally closed (NC), kontak dalam kondisi tertutup
ketika tidak dialiri arus, dan ketika dialiri arus maka kontak terbuka [17]. Beberapa relay
juga bisa digabungkan menjadi sebuah modul seperti pada gambar 2.9 yaitu modul relay 2
channel yang terdiri dari 2 buah relay.
Relay biasa digunakan untuk mengalihkan arus yang lebih kecil pada rangkaian
kontrol dan tidak digunakan untuk mengendalikan alat yang membutuhkan daya besar
kecuali motor kecil dan solenoid yang membutuhkan arus kecil. Relay juga banyak
digunakan untuk mengganti koil start, elemen pemanas, lampu pilot, dan alarm suara.

2.9. Lampu LED Biru dan Merah

Gambar 2.10. Rangkaian Lampu

LED atau Light Emitting Diode adalah suatu semikonduktor yang memancarkan
cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan. Lampu LED yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

digunakan akan dihubungkan menggunakan relay untuk menghubungkannya ke sumber


tegangan karena raspberry tidak bisa memberi tegangan yang cukup untuk menghidupkan
lampu LED seperti pada gambar 2.10. Lampu LED digunakan untuk hidroponik
berhubungan dengan panjang gelombangnya yang cocok untuk proses fotosintesis
tanaman. Lampu LED dapat meningkatkan proses pertumbuhan tanaman sehingga dapat
menjadi lebih optimal [18].
Lampu LED yang cocok untuk digunakan pada hidroponik khususnya tanaman
selada dan lobak adalah lampu berwarna merah, biru dan sedikit warna hijau akan
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. LED merah memiliki panjang
gelombang sekitar 625 - 660 nm dan LED biru memiliki panjang gelombang sekitar 450 -
465 nm. Penggunaan kombinasi antara lampu LED berwarna merah dan biru akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik [19]. Lampu LED akan digunakan
sebagai pengganti sinar matahari, sensor LDR akan digunakan sebagai acuan untuk lampu
LED. Ketika cahaya matahari dideteksi oleh sensor LDR sudah cukup maka lampu akan
mati tetapi ketika sensor LDR tidak mendeteksi adanya cahaya matahari yang cukup
seperti pada saat mendung atau berawan, maka lampu akan hidup. Jarak antara lampu
dengan tanaman setiap masa pertumbuhan berbeda, namun kebutuhan cahaya yang
dibutuhkan tanaman harus memenuhi jumlah lux yang dibutuhkan, hal tersebut dapat
diatur melalui jarak antara lampu dengan tanaman sesuai dengan kebutuhan.
LED yang akan digunakan Surface Mount Device LED yaitu metode untuk membuat
sirkuit elektromagnetik dengan komponen – komponen dibentuk langsung dalam PCB.
Teknologi SMD LED lebih efektif dan lebih terang dari LED biasa [20]. Ukuran SMD
LED lebih kecil dan ringan, konsumsi daya pun lebih rendah yaitu berkisar antara 2 sampai
6 volt, dengan arus 0.02 A sampai 0.03 A. Satu strip SMD LED terdiri atas 3 LED dan 2
resistor seperti pada gambar 2.11.

Gambar 2.11. SMD LED


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

2.10. Sensor TDS

Gambar 2.12. Skematik Total Dissolved Solid Dfrobot

Sensor analog TDS pada gambar 2.12, adalah sebuah sensor untuk mengukur bahan
padat yang terlarut dalam satu liter air dengan satuan parts-per million. Semakin tinggi
nilai TDS maka semakin banyak bahan padat yang terlarut dalam air, dan sebaliknya
semakin rendah nilai TDS maka semakin sedikit bahan padat yang terlarut dalam air [21].
Moul sensor TDS mendapat nilai pengkuran dari bagian probe yang dicelupkan ke dalam
air yang terhubung dengan modul probe, kemudian nilai pengukuran tersebut akan diolah
pada Arduino, pada penggunaan pertama kali modul sensor harus dikalibrasi. Sensor
analog TDS mendapat tegangan masukan dari Arduino yang akan digunakan sebagai
tegangan referensi untuk menentukan nilai ADC, sedangkan nilai analog didapat dari
probe yang dicelupkan dalam cairan. Listrik dialirkan pada probe dengan dua elektroda
berbeda yang dicelupkan dalam cairan, kemudian arus yang timbul karena perpindahan
ion-ion akan digunakan untuk mengukur konduktivitas cairan, semakin banyak jumlah ion
yang ada maka semakin tinggi konduktivitas cairan, semakin sedikit jumlah ion ada maka
semakin rendah konduktivitas cairan. Pada pengukuran total dissolved solids, semakin
banyak partikel terlarut maka semakin tinggi jumlah ion sehingga semakin tinggi
konduktivitas air dan sebaliknya. Pengukuran konduktivitas tersebut juga bergantung suhu
referensi yaitu 25 derajat celcius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Gambar 2.13. Skematik Total Dissolved Solid Dfrobot

Sensor Analog TDS ini terdiri dari dua bagian, yaitu Signal Transmitter Board
dengan spesifikasi pada tabel 2.1. dan Signal Transmitter Probe dengan spesifikasi pada
tabel 2.2, kedua bagian tersebut terdapat pada gambar 2.13.

Tabel 2.1. Spesifikasi Signal Transmitter Board


No Variabel Keterangan
1 Tegangan Masukkan 3,3 volt sampai 5,5 volt
2 Tegangan Keluaran 0 volt sampai 2,3 volt
3 Arus 3 sampai 6 mili Ampere
4 Range pengukuran TDS 0 sampai 1000 part per million
5 Akurasi pengukuran ± 10 %
6 Koneksi elektroda XH2.54-2P
7 Koneksi modul PH2.0-3P

Tabel 2.2. Spesifikasi Signal Transmitter Probe

No Variabel Keterangan
1 Jumlah Jarum 2 buah
2 Panjang 83 cm
3 Koneksi XH2.54-2P
4 Jenis probe Tahan air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

2.11. Sensor pH

Gambar 2.14. Gambar Sensor pH

PH meter adalah alat ukur untuk mengukur derajat keasaman atau kebasaan suatu
cairan, pada Ph meter digital terdapat elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH
bahan-bahan semi padat [22]. PH meter ini terdiri dari dua bagian yaitu elektroda (probe
pengukur), penghubung probe dan rangkaian seperti pada gambar 2.14. Probe atau
Elektroda berbentuk batang seperti struktur biasanya terbuat dari kaca. Pada bagian bawah
elektroda ada bohlam, bohlam merupakan bagian sensitif dari probe yang berisi sensor.
Dalam probe terdapat dua elektroda, masing – masing elektroda terpisah, elektroda
tersebut tidak seperti elektroda normal (potongan sederhana dari kawat logam); masing-
masing memiliki mini chemical set. Pada elektroda pertama yaitu elektroda kaca terdapat
kawat listrik perak dalam larutan kalium klorida yang terletak di dalam membran tipis yang
terbuat dari kaca khusus yang mengandung garam logam (biasanya senyawa natrium dan
kalsium). Elektroda kedua disebut elektroda referensi yang memiliki kawat kalium klorida
dalam larutan kalium klorida.
Kalium klorida di dalam elektroda kaca adalah larutan netral dengan pH 7, sehingga
mengandung sejumlah ion hidrogen (H +). Perdaann pH larutan diukur pada Elektroda
gelas dengan mengukur perbedaan voltase yang dihasilkan oleh ion hidrogen masing –
masing larutan. Ion hidrogen yang bergerak ke arah permukaan luar dari elektroda
kaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

menggantikan beberapa ion logam di dalamnya, sementara beberapa ion logam bergerak
dari elektroda kaca ke larutan, proses ini disebut pertukaran ion. Penukar ion juga terjadi
pada permukaan bagian dalam elektroda gelas dari larutan. Kedua larutan di masing -
masing sisi kaca memiliki keasaman yang berbeda, sehingga jumlah pertukaran ion yang
berbeda terjadi di kedua sisi gelas. Ini menciptakan tingkat aktivitas hidrogen-ion yang
berbeda pada dua permukaan kaca, yang berarti jumlah muatan listrik yang berbeda
menumpuk di atasnya. Beda potensial atau tegangan kecil yang terjadi karena perbedaan
muatan muncul di antara kedua sisi kaca, yang menghasilkan perbedaan tegangan antara
elektroda perak dan elektroda referensi yang muncul sebagai hasil pengukuran.
Pada PH Meter terdapat sebuah LED sebagai indikator, konektor BNC dan interface
sensor PH2.0 yang akan digunakan untuk menghubungkan analog input Arduino dengan
sensor. Spesifikasi Modul sensor pH terdapat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Spesifikasi Modul Sensor pH


No Variabel Keterangan
1 Tegangan Masukkan 5 0.2V (AC DC)
2 Arus Kerja 5 sampai 10 mili Ampere
3 Range pengukuran pH 0 - 14
4 Range Suhu -10 sampai 50 derajat celcius
5 Response Time 5 detik
6 Settling Time 60 detik
7 Output Analog

2.12. Arduino Mega 2560

Gambar 2.15. Gambar Arduino Mega 2560


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Arduino Mega 2560 adalah mikrokontroler berbasis Atmega2560. Kelebihan


Arduino Mega adalah memiliki memory dan pin I/O yang lebih banyak daripada
mikrokontroler pada umumnya yaitu 54 pin I/O digital ( 15 pin digunakan untuk PWM )
dan 16 pin analog seperti pada gambar 2.16. Arduino Mega ini menggunakan clock dengan
frekuensi 16MHz. Pada Arduino Mega 2560 tersedia dua buah pin untuk tegangan
masukkan yaitu 5 volt dan 3.3 volt [23].

Gambar 2.16. Gambar Pin Arduino Mega 2560

2.13. Raspberry Pi 3

Gambar 2.17. Fitur pada Raspberry Pi 3


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Raspberry Pi 3 adalah sebuah keping komputer kecil dengan CPU, GPU, port USB
dan pin masukan keluaran yang dapat melakukan beberapa fungsi seperti komputer.
Raspberry Pi 3 yang akan digunakan adalah model b, Raspberry Pi 3 memiliki perubahan
fitur yang signifikan yaitu Network Boot, USB Boot, dan wifi seperti pada gambar 2.17.
Raspberry Pi 3 memiliki 40 pin GPIO [24]. Raspberry Pi 3 juga memiliki fitur untuk
Graphical User Interface (GUI). Raspberry Pi 3 akan digunakan sebagai sistem kontrol
untuk alat, data dari sensor yang dihubungkan ke Arduino akan dikirim ke Raspberry Pi
untuk diproses sehingga dapat digunakan untuk sistem kontrol, selain itu data tersebut akan
ditampilkan pada GUI yang dapat dibuat pada Raspberry Pi serta data tersebut akan
dikirim melalui internet. Fitur wifi pada Raspberry Pi 3 ini akan digunakan untuk
mengirimkan data melalui internet ke aplikasi cayenne myDevice [25].
Seperti pada gambar 2.18. pada Raspberry Pi tersedia berbagai macam pin seperti pin
sumber tegangan, pin sistem komunikasi, ground, serta pin GPIO atau General-Purpose
Input Output. Pin GPIO dapat digunakan untuk menghubungkan Raspberry Pi dengan
perangkat – perangkat lain seperti sensor dan akuator. Data dapat dikirim dan diterima
melalui pin tersebut, data dari sensor dapat dikirim ke Raspberry Pi dan Raspberry Pi pun
dapat mengirimkan data atau perintah ke aktuator. GPIO memungkinkan Raspberry Pi
untuk mengirim dan menerima perintah serta data dari alat lain seperti Arduino.

Gambar 2.18. Pin pada Raspberry Pi 3


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2.14. Cayenne myDevice

Gambar 2.19. Dashboard Cayenne myDevices

Cayenne adalah sebuah aplikasi yang dipublikasikan oleh myDevices. Cayenne


adalah sebuah dashboard berbasis web dan aplikasi android yang memungkinkan untuk
mengatur banyak device dalam sebuah panel kontrol dari jarak jauh seperti pada gambar
2.19. ( sampai saat ini hanya Arduino dan Raspberry Pi yang dapat terhubung ) [26].
Cayenne dapat digunakan untuk mewujudkan kebutuhan jaman sekarang untuk Internet of
Things dan kesulitan dalam menghubungkan peralatan elektronik dengan sangat mudah,
dan sampai saat ini masih dapat digunakan secara gratis.
Cayenne dapat digunakan secara gratis, hanya dengan mengunduh aplikasi cayenne
pada smartphone , cayenne dapat digunakan langsung untuk terhubung dengan
mikrokontroler yang akan digunakan melalui sambungan wifi. Setelah tersambung dan
melakukan beberapa pengaturan, cayenne dapat digunakan untuk menambahkan
pengaturan untuk alat tambahan seperti sensor, lampu, motor, valve, relay dan aktuator
lainnya, dapat juga ditambahkan pengaturan untuk tambahan analog, digital dan PWM.
Melalui cayenne juga dapat dilakukan pengaturan GPIO Interface via dashboard cayenne.
Tampilan pada dashboard cayenne dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Cayenne
memiliki data berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

jenis sensor atau perangkat yang dapat digunakan untuk sebagai widget yang akan
ditampilkan pada dashboard, namun tidak semua sensor sudah ada dalam data cayenne.
Ketika sensor yang diinginkan untuk digunakan pada dashboard belum ada pada cayenne
maka fitur Bring Your Own Thing bisa digunakan untuk menambahkan custom widget atau
tampilan secara manual dengan mengisi informasi sensor yang digunakan seperti nama
sensor, jenis sensor, bentuk data tampilan yang diingikan seperti data analog atau data
digital, icon widget seperti pada gambar 2.20.

Gambar 2.20. Fitur Bring Your Own Thing

Data yang tertampil pada widget dihubungkan dengan protokol jaringan MQTT yang
menggunakan TCP / IP, penggunaan MQTT memungkinkan untuk terjadinya koneksi dua
arah seperti memberikan perintah untuk mematikan perangkat dengan menekan tombol
shutdown. Kondisi penggunaan RAM, suhu dari mikrokontroler serta informasi lain terkait
mikrokontroler juga dapat dipantau seperti pada gambar 2.21. Sehingga cayenne dapat
digunakan untuk memantau informasi yang dibutuhkan dari jarak jauh, seperti untuk
mengetahui nilai yang dibaca sensor TDS, sensor pH, kondisi motor, kondisi lampu dan
kondisi diaphragm pump.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Gambar 2.21. Kondisi Raspberry Pi

2.15. Hukum Ohm dan Daya


Hukum Ohm adalah hubungan antara arus, tegangan dan hambatan. Arus diartikan
sebagai aliran positif dari sumber menuju negatif sumber dengan satuan Ampere (A).
Tegangan diartikan sebagai jumlah yang dibutuhkan untuk mengalirkan arus dengan satuan
Volt (V). Hambatan adalah lawan dari aliran arus, aliran arus dihalangi oleh hambatan
[27].
𝑉=𝐼𝑥𝑅 (2.1)
Keterangan :
V = Tegangan ( Volt )
I = Arus ( Ampere )
R = Hambatan ( Ohm )

Selain 3 variabel diatas ada satu varibel lain yaitu daya. Daya diartikan sebagai besar
energi yang dikonsumsi atau dihasilkan dalam sebuah rangkaian dengan satuan Watt ( W ).
𝑃=𝑉𝑥𝐼 (2.2)
Keterangan :
P = Daya ( Watt )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
RANCANGAN PENELITIAN

3.1. Model Sistem


Proses sistem seperti terdapat pada gambar 1.1., dimulai pada saat tombol start
ditekan lalu nilai – nilai awal pada sensor serta kondisi awal motor, lampu, diaphragm
pump nutrisi a dan diaphragm pump nutrisi b akan diatur dan dimunculkan pada GUI,
selanjutnya sensor TDS dan pH akan langsung melakukan pengukuran terhadap nilai total
dissolved solids dalam air dengan satuan ppm. Data yang diperoleh merupakan data analog
yang diambil oleh Arduino untuk dikonversi ke dalam bentuk data digital melalui
pengolahan dan perhitungan yang dilakukan dalam program Arduino untuk masing –
masing pH dan TDS. Setelah itu data pH dan TDS yang sudah diolah dikirimkan ke
Raspberry Pi 3 melalui komunikasi serial untuk ditampilkan pada GUI dan dikirim ke
aplikasi Cayenne melalui jaringan internet yang sama. Selain ditampilkan, data TDS juga
akan digunakan untuk menentukan perintah apa yang akan dilakukan pada proses
selanjutnya, sedangkan untuk data pH hanya akan ditampilkan karena tidak ada proses
lebih lanjut karena nilai pH tidak berubah terlalu drastis dan aman untuk tanaman seperti
yang sudah dijelaskan pada sub bab
2.1. Bila nilai ppm yang terbaca oleh sensor belum memenuhi batas nilai yang diinginkan
maka diaphragm pump yang dikendalikan oleh Raspberry Pi 3 akan bekerja untuk
memulai proses pemberian nutrisi. Diaphragm pump akan aktif sehingga cairan nutrisi bisa
dialirkan ke dalam bak penampung air utama selanjutnya bercampur ke dalam air supaya
dapat meningkatkan nilai TDS dalam air supaya dapat memenuhi keadaan TDS yang
diinginkan dengan cara mengatur durasi hidup diaphragm pump supaya dapat
mengeluarkan cairan nutrisi sesuai dengan jumlah yang sesuai, setelah diaphragm pump
mati maka motor pengaduk air yang dikendalikan oleh Raspberry Pi akan aktif untuk
mengaduk air selama 10 detik supaya nutrisi dapat tercampur secara merata dengan air dan
pembacaan sensor TDS akan menjadi lebih akurat, setelah itu kondisi ppm air akan
kembali diukur oleh Sensor TDS, bila nilai ppm air sudah memenuhi maka akan ada waktu
delay proses pemberian nutrisi berikutnya. Semua nilai atau keadaan setiap alat seperti
diaphragm pump, motor dan sensor
– sensor dapat diketahui melalui GUI dan juga dikirim melalui jaringan internet yang sama
supaya dapat dipantau melalui jarak jauh yaitu menggunakan aplikasi Cayenne. Untuk
menghentikan keseluruhan proses terdapat tombol berhenti. Ketika tombol berhenti ditekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

maka semua proses akan berhenti, namun bila proses sedang berjalan maka proses akan
diselesaikan terlebih dahulu baru kemudian semuanya mati.

3.2. Perancangan Perangkat Keras


Perancangan perangkat keras pada penelitian ini terdiri dari Arduino dan sensor -
sensor yang ada akan dipasang pada plant utama yaitu talang dan bak penampung air, lalu
Arduino akan dihubungkan ke Raspberry Pi, selanjutnya Raspberry Pi akan dihubungkan
ke perangkat keras yang akan dikontrol seperti relay – relay, motor, diaphragm pump dan
lampu.

3.2.1. Plant Hidroponik sistem NFT

Gambar 3.1. Rancangan Plant Hidroponik Sistem NFT

Pada plant hidroponik yang akan dibuat menggunakan sistem NFT berbahan dasar
pipa dan akan dilubangi serta dihubungkan dengan urutan berundak-undak, selain itu akan
dibuat juga bak penampungan air secara terpisah untuk tempat penampungan air dan
pencampuran nutrisi yang dihubungkan dengan pipa kecil dari pompa air yang berada di
dalam bak penampungan air menuju baris pipa paling atas dan pada bagian baris pipa
paling bawah terdapat sebuah pipa kecil yang kembali mengalir ke bak penampungan
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

menampung air yang dipompa ke pipa paling atas. Sementara bak penampungan nutrisi a
dan b terletak diatas bak penampungan yang dihubungkan dengan pipa serta dibatasi oleh
diaphragm pump untuk pemberian nutrisi seperti pada gambar 3.1. Selain pompa air,
sensor TDS, sensor pH dan motor pengaduk akan berada di dalam bak penampungan air.
Untuk mikrokontroler akan ditempatkan diatas bak penampungan dan dibawah bak nutrisi.

Gambar 3.2. Rancangan Plant Hidroponik Sistem NFT

Pada plant hidroponik akan terdapat 4 baris pipa berdiameter 6.3 cm dengan panjang
1 meter seperti pada gambar 3.2 , pada pipa talang paling atas terdapat 2 lubang, lubang
pertama yang terletak di ujung kanan terhubung dengan pipa berukuran 0.5” yang
mendapat masukan air dari pompa air dari bak penampungan air, lubang kedua yang
terletak di ujung kiri terhubung dengan pipa talang dibawahnya dengan pipa berukuran
0.5”, kemudian pipa ke dua dan ke tiga juga dihubungkan dengan pipa 0.5” dengan posisi
yang sama. Untuk pipa talang ke empat terdapa dua lubang yaitu yang terhubung dengan
lubang pipa ketiga dan lubang yang terletak di kanan pipa untuk mengalirkan air kembali
ke bak penampung air. Masing – masing pipa palang akan dilubangi sebanyak 4 buah
lubang besar dengan ukuran lubang berdiameter 5 cm, pada penanaman tanaman
menggunakan hidroponik tidak boleh terlalu dekat sehingga dibutuhkan jarak antar
tanaman, jarak antara lubang yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

adalah 15 cm. Setiap talang diposisikan miring sekitar 5 derajat supaya air dapat mengalir ,
bila talang diposisikan lurus maka air tidak dapat mengalir dengan lancar ke bawah dan
malah menggenang, hal tersebut harus dihindari karena ketika akar tanaman terendam
dalam waktu yang lama maka akan meningkatkan resiko menjadi busuk seperti yang sudah
dijelaskan pada sub bab 2.3. Kemiringan talang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
mengacu pada ketinggian air yang mengalir di dalam talang yaitu berkisar antara 1 sampai
2 centimeter.

Gambar 3.3. Dimensi Bak Penampungan Air dan Nutrisi

Nutrisi yang digunakan ada dua yaitu nutrisi a dan b, sehingga tempat nutrisi a dan b
harus dipisah, begitu juga dengan diaphragm pump yang digunakan. Bak nutrisi a dan b
memiliki dimensi yang sama yaitu 27 cm x 24 cm x 20 cm, sedangkan untuk bak
penampungan air nutrisi memiliki dimensi 50 cm x 50 cm x 40 cm seperti pada gambar
3.3. Nutrisi a dan b memiliki jumlah tertentu untuk dimasukkan ke dalam air sehingga
dipisah dan memang nutrisi a dan b tidak boleh dicampur sebelum dimasukan ke dalam air.
Tempat diaphragm pump dan bak nutrisi terletak di sebelah bak penampung air.
Diaphragm pump terletak diatas penutup bak nutrisi yang ditempatkan di kotak berbeda
untuk menghindari resiko alat – alat terkena air bila terjadi kebocoran pada pompa nurisi.
Pompa air, sensor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

TDS dan sensor pH berada di dalam bak penampung, begitu juga dengan motor pengaduk
yang akan digunakan untuk mengaduk air serta nutrisi sebelum kembali dialirkan dan
diambil nilainya dan pompa air yang digunakan untuk mengalirkan air. Motor pengaduk
beserta kabel – kabel ditempatkan di dalam pipa pada bagian atas bak penampung yang
digunakan sebagai penyangga motor pengaduk.

Gambar 3.4. Dimensi dan Isi Bak Penampungan

Bagian dalam dari bak penampungan berisi motor, pengaduk, sensor TDS dan
pompa air dengan posisi seperti pada gambar 3.4. Sensor TDS akan selalu berada didalam
air untuk mengukur kandungan TDS pada air. Setelah nilai nutrisi yang dibaca oleh TDS
tidak memenuhi ketentuan maka solenoid valve diatas akan bekerja dan cairan nutrisi akan
masuk, kemudian pengaduk akan mengaduk cairan supaya tercampur merata sehingga air
yang dipompa oleh pompa air tidak sepenuhnya berisi cairan nutrisi.

3.2.2. Perancangan Rangkaian Utama


Rangkaian Utama secara keseluruhan seperti gambar 3.5, terdiri dari Modul Sensor
TDS, Modul Sensor pH yang terhubung dengan Arduino untuk mendapatkan nilai
analognya, kemudian di dalam Arduino nilai pengukuran tersebut diolah supaya datanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

menjadi digital dan kemudian di kirim ke Raspbery Pi melalui komunikasi serial. Selain
Arduino, Modul Sensor LDR juga dihubungkan ke Raspberry Pi untuk mengambil hasil
pegukuran cahaya, kemudian data tersebut akan digunakan untuk menentukan kondisi
hidup atau mati rangkaian lampu LED. Selanjutnya data tersebut akan digunakan oleh
Raspberry Pi untuk mengontrol 2 buah Modul Relay 2 Channel, Modul Relay 2 Channel
tersebut mendapat masukan dan tegangan dari Raspberry Pi. Relay Pertama digunakan
mengontrol Rangkaian Lampu LED dan Motor Pengaduk yang mendapat sumber tegangan
dari Adaptor DC 12V, sementara Relay Kedua digunakan untuk mengontrol Diaphragm
Pump A dan Diaphragm Pump B yang mendapat sumber tegangan dari Adaptor DC 24V.

Gambar 3.5. Rangkaian Keseluruhan

3.2.3. Perancangan Rangkaian Modul Sensor Total Dissolved Solids


Pada pengukuran total dissolved solids, modul sensor akan terhubung langsung
dengan Arduino sebagai sumber listrik dan pembaca sensor seperti pada gambar 3.6.
Masing – masing pin modul sensor akan terhubung dengan port pada Arduino Mega seperti
pada tabel
3.1. Posisi Arduino Mega dan modul dari sensor TDS akan selalu berada di luar bak
penampungan air supaya dapat terlindung dari air karena modulnya tidak tahan air,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

sementara probe dari sensor untuk mengukur memiliki kabel yang cukup panjang sehingga
dapat terus berada di dalam air. Posisi Sensor TDS dengan selang nutrisi harus diberi jarak
supaya nilai yang terbaca oleh sensor tidak langsung nilai dari larutan nutrisi tetapi sudah
hasil pencampuran nutrisi dengan air untuk mendapatkan hasil pegukuran yang lebih
akurat, sebaliknya posisi motor pengaduk dan selang nutrisi harus berdekatan sehingga
ketika nutrisi masuk maka motor pengaduk dapat langsung mengaduk nutrisi supaya dapat
lebih tercampur secara merata dengan air dan pengukuran yang dilakukan modul sensor
TDS akan menjadi lebih akurat lagi.

Tabel 3.1. Rancangan Pin modul sensor TDS dengan Arduino

TDS Ardunio
Meter Mega 2560
A A0
+ 5V
- GND

Gambar 3.6. Rangkaian Arduino dan modul sensor TDS

3.2.4. Perancangan Rangkaian Modul Sensor pH


Pada pengukuran pH, modul sensor akan terhubung langsung dengan Arduino sebagai
sumber listrik dan pembaca sensor seperti pada gambar 3.6. Posisi Arduino Mega dan modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

dari sensor pH akan selalu berada di luar bak penampungan air supaya dapat terlindung
dari air karena modulnya tidak tahan air, sementara probe dari sensor sudah memiliki
tabung kaca sendiri untuk menampung air untuk pengukuran pH. Pada rancangan
rangkaian sensor pH dengan Arduino, ada 3 pin pada Arduino yang digunakan yaitu pin
5V sebagai sumber yang digunakan sensor, pin GND dan pin A1 untuk masukan analog
dari sensor karena keluaran sensor berupa data analog baru kemudian diolah pada Arduino
dan menjadi data digital. Rancangan rangkaian sensor pH dengan Arduino seperti pada
gambar 3.7.

Gambar 3.7. Rangkaian Arduino dan modul sensor pH

3.2.5. Perancangan Rangkaian Modul Sensor Light Dependent Resistor


Pada pengukuran cahaya, modul sensor akan terhubung langsung dengan Raspberry
Pi sebagai sumber listrik dan pembaca sensor seperti pada gambar 3.6. Posisi modul sensor
LDR akan selalu berada di tempat yang disesuaikan dari arah cahaya masuk sesuai dengan
pengukuran jarak yang akan dilakukan menggunakan Lux Meter. Posisi modul sensor
diletakkan seperti itu supaya dapat mengukur cahaya yang masuk dan akan menyinari
tanaman, namun posisi modul sensor juga tidak boleh terlalu jauh dari tanaman supaya
hsail pengukurannya kurang lebih sama dengan cahaya yang diterima oleh tanaman. Pada
rancangan rangkaian modul sensor LDR dengan Raspberry Pi, ada 3 pin pada Raspberry Pi
yang digunakan yaitu pin 3.3V sebagai sumber yang digunakan sensor, pin GND dan
GPIO 25 ( pin 37 ) untuk masukan digital dari sensor, data dari sensor tersebut akan
digunakan untuk mengatur keadaan rangkaian LED. Rancangan rangkaian modul sensor
LDR dengan Raspberry Pi seperti pada gambar 3.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Gambar 3.8. Rangkaian Modul Sensor LDR dan Raspberry Pi

3.2.6. Perancangan Rangkaian Motor Pengaduk


Pada motor pengaduk, motor yang digunakan adalah motor gearbox dc 3 sampai 6
volt yang mendapat supply tegangan dari adaptor AC-DC 12V seperti pada gambar 3.9.
Pada saat motor diberi tegangan masukan 3V maka arus bernilai kurang lebih 160 mA,
namun pada saat motor diberi tegangan masukan 6V maka arus bernilai kurang lebih 240
mA. Supply tegangan dari adaptor tidak langsung dihubungkan dengan motor gearbox dc
tetapi motor dan supply tegangan dihubungkan pada relay 2 channel untuk motor - lampu.
Sementara sumber tegangan 5V dan ground relay akan disupply oleh Raspberry Pi 2,
begitu juga dengan input untuk relay 2 channel dihubungkan dengan Raspberry Pi sebagai
masukan untuk mengontrol motor dc melalui relay.

Gambar 3.9. Gambar Rangkaian Motor Pengaduk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

3.2.7. Perancangan Rangkaian Lampu LED

Gambar 3.10. Gambar Rangkaian Lampu

Pada lampu LED, lampu LED yang digunakan adalah LED line strip SMD 5370
dengan tegangan kerja 12V yang mendapat supply tegangan dari adaptor AC-DC 12V 1 A
seperti pada gambar 3.8. LED line strip SMD merupakan rangkaian LED strip berisi 3 mata
LED yang dirangkai secara pararel sebanyak 12 buah LED strip ( 36 mata LED ) yang
sudah terpasang pada papan alumunium dengan panjang 0.5 meter seperti pada gambar
3.11 . Supply tegangan dari adaptor tidak langsung dihubungkan dengan LED tetapi LED
dan supply tegangan dihubungkan pada relay 2 channel untuk motor - lampu. Sementara
sumber tegangan 5V dan ground relay akan disupply oleh Raspberry Pi , begitu juga
dengan input untuk relay 2 channel dihubungkan dengan Raspberry Pi sebagai masukan
untuk mengontrol lampu LED melalui relay. Input dari Raspberry Pi akan berubah sesuai
dengan input dari sensor LDR yang akan mendeteksi cahaya, bila tidak terdeteksi maka
lampu akan hidup, dan bila terdeteksi adanya cahaya maka lampu akan mati.
Untuk menghitung sumber tegangan yang dibutuhkan utuk menghidupkan lampu
maka dapat menggunakan rumus 2.1 dan 2.2, sumber tegangan untuk lampu LED
merupakan sumber tegangan yang sama yang digunakan oleh motor pengaduk sehigga
arusnya harus dihitung supaya dapat menggunakan sumber tegangan yang cukup untuk
dapat menghidupkan kedua perangkat secara bersamaan atau pun ketika tidak bersamaan.
Sehingga hasil dari penggunaan rumus tersebut, dapat ditentukan nilai arus serta daya yang
akan dipakai untuk menghidupkan LED yaitu :
P = V x I = 12 x 0.5935 = 7.119 W
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Tegangan 12 V dan arus 0.5935 diperboleh dari sumber tegangan berupa adaptor
12V DC 1 A, dengan arus adaptor 1 A maka akan bisa menghidupkan LED yang hanya
membutuhkan 0.5935 A.

Gambar 3.11. Rangkaian LED line strip MSD

3.2.8. Perancangan Rangkaian Diaphragm Pump

Gambar 3.12. Gambar Rangkaian Pompa Nutrisi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Pada Diaphragm Pump, jenis Diaphragm Pump yang digunakan adalah Diaphragm
Pump Motor DC 12V dengan tegangan kerja 12V yang mendapat supply tegangan dari
adaptor AC-DC 24V seperti pada gambar 3.12. Supply tegangan dari adaptor tidak
langsung dihubungkan dengan kedua diaphragm pump tetapi kedua diaphragm pump dan
supply tegangan dihubungkan pada relay 2 channel untuk diaphragm pump. Sementara
sumber tegangan 5V dan ground relay akan disupply oleh Raspberry Pi 2, begitu juga
dengan input untuk relay 2 channel dihubungkan dengan Raspberry Pi sebagai masukan
untuk mengontrol diaphragm pump melalui relay. Input dari Raspberry Pi akan berubah
sesuai dengan input dari sensor TDS yang akan mendeteksi nilai TDS dalam air, bila nilai
ppm belum memenuhi maka diaphragm pump akan aktif sehingga nutrisi dapat
tersalurkan, sebaliknya bila nilai sudah terpenuhi maka diaphragm pump akan mati.

3.2.9. Raspberry Pi 3
Pada Raspberry Pi, terdapat pin yang dapat diatur kondisinya menjadi input atau
output yang disebut dengan GPIO seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab 2.13. Sensor
dan aktuator tersebut masing – masing terhubung pada GPIO yang berbeda seperti Pada
Tabel
3.1 diperlihatkan koneksi Raspberry Pi 3 dengan sensor dan aktuator yang terhubung.

Tabel 3.1. Penggunaan Pin GPIO pada Raspberry Pi


No. Nama Kaki yang Digunakan Keterangan
Diaphragm Pump A dan B
1. Diaphragm Pump A GPIO 23 (pin 16) Keluaran
2. Diaphragm Pump B GPIO 24 (pin 18) Keluaran
Supply Modul Relay 2 channel
3. 5 V (pin 4) Supply 5 V
Diaphragm Pump
Ground Modul Relay 2 channel
4. Ground (pin 6) Ground
Diaphragm Pump
Motor Pengaduk
1. Data Motor Pengaduk GPIO 17 (pin 11) Keluaran
Supply Modul Relay 2 Channel
2. 5 V (Pin 2) Supply 5 V
Motor/Lampu
Ground Modul Relay 2 Channel
3. Ground (pin 9) Ground
Motor/Lampu
Lampu
1. Data Lampu GPIO 27 (pin 13) Keluaran
Supply Modul Relay 2 Channel
2. 5 V (Pin 2) Supply 5 V
Motor/Lampu
Ground Modul Relay 2 Channel
3. Ground (pin 9) Ground
Motor/Lampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Tabel 3.1. ( Lanjutan ) Penggunaan Pin GPIO pada Raspberry Pi


No. Nama Kaki yang Digunakan Keterangan
Sensor LDR
1. Data Modul Sensor LDR GPIO 25 ( pin 37 ) Masukan
2. Supply Modul Sensor LDR 3.3 V ( pin 17 ) Supply 3.3 V
3. Ground Modul Sensor LDR Ground ( pin 39 ) Ground

3.2.10. Komunikasi Arduino dan Raspberry Pi


Sensor analog tidak dapat dihubungkan langsung dengan Raspberry Pi, sehingga data
dari sensor diambil oleh Arduino dan dikirimkan ke Raspberry Pi. Media yang digunakan
untuk menghubungkan Arduino dan Raspberry Pi adalah komunikasi serial. Raspberry Pi
dan Arduino Mega 2560 dihubungkan menggunakan kabel USB yang terhubung ke Port
USB Masing – masing perangkat seperti pada gambar 3.13. Pada Raspberry Pi,
penggunaan port USB harus diatur sehingga dalam kondisi enable, dengan kondisi port
enable maka perangkat dapat dihubungkan. Pengaturan selanjutnya terdapat pada program,
terdapat syntax khusus untuk membaca masukan dari port USB Raspbery Pi.

Gambar 3.13. Penghubungan Raspberry Pi dan Arduino

3.3. Perancangan Perangkat Lunak


Perancangan perangkat lunak pada penelitian ini terdiri dari beberapa proses yaitu
diagram alir proses kerja sistem secara keseluruhan, sub-routine pengukuran pH,TDS dan
pengendali proses pemberian nutrisi, sub-routine pengendalian lampu LED, sub-routine
pemantauan jarak jauh dan GUI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

3.3.1. Diagram Alir Proses Kerja Sistem

Mulai

Inisialisasi Port, Inisialisasi Nilai TDS, Inisialisasi Kondisi awal Piranti yang ada

Tidak Tombol Mulai


Ditekan?

Ya
Pengukuran pH,TDS dan pengendalian pompa nutrisi

Pengendalian Lampu LED

Pengambilan Data Waktu

Pemantauan Jarak
Jauh

Tombol Berhenti Ditekan?

Ya

Berhenti

Gambar 3.14. Diagram Alir Utama

Diagram alir proses kerja sistem seperti pada gambar 3.14, berisi mengenai
penjelasan proses secara keseluruhan dari awal alat bekerja dan GUI berjalan hingga akhir
proses. Pada saat tombol start ditekan maka alat akan mulai bekerja, pada awal alat bekerja
terdapat beberapa hal yang harus diberi nilai awal atau di inisialisasi termasuk
penjadwalan. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

semua selesai di inisialisasi, nilai TDS dan pH akan mulai dibaca oleh sensor, lalu data
analog hasil pengukuran langsung diambil oleh Arduino untuk kemudian diproses nilainya
sehingga dapat menjadi data digital, data digital tersebut kemudian dikirim ke Raspberry Pi
untuk diolah dan digunakan untuk menentukan proses yang akan dikerjakan selanjutnya,
data tersebut juga akan ditampilkan pada GUI dan dikirim melalui internet supaya dapat
diakses dari jarak jauh. Setelah data diterima oleh Raspberry Pi, proses selanjutnya adalah
pengisian nutrisi. Ketika nilai TDS tidak memenuhi nilai batas yang sudah ditentukan,
maka diaphragm pump akan diaktifkan oleh Raspberry Pi sehingga nutrisi bisa dapat
dialirkan selama waktu yang telah ditentukan. Setelah diaphragm pump tidak aktif maka
motor pengaduk akan aktif selama beberapa saat, setelah motor pengaduk tidak aktif, maka
sensor TDS akan kembali mengambil nilai TDS pada air dan dikirim ke Raspberry Pi
melalui Arduino, setelah itu bila nilai TDS sudah memenuhi maka motor pengaduk akan
langsung menyala dan menunggu jadwal pemberian nutrisi berikutnya. Pada saat yang
bersamaan modul sensor LDR yang terhubung langsung dengan Raspberry Pi akan
melakukan pengukuran nilai, ketika nilai yang didapatkan oleh sensor LDR tidak
mencukupi nilai batas yang sudah ditentukan maka relay akan aktif dan lampu LED akan
menyala. Tetapi ketika nilai yang didapatkan oleh sensor LDR mencukupi nilai batas yang
sudah ditentukan maka relay tidak akan aktif dan proses berulang.

3.3.2. Diagram Alir Sub-routine Pengukuran pH, TDS dan Pengendalian Proses
Pemberian Nutrisi
Pada bagian sub-routine pengukuran pH, TDS dan Pengendalian Proses Pemberian
Nutrisi seperti pada gambar 3.15. Setelah tombol mulai ditekan maka proses inisialisasi
nilai
– nilai serta kondisi awal piranti yang ada akan diberikan. Arduino yang terhubung dengan
sensor pH dan TDS akan melakukan pengambilan data hasil pengukuran dan mengirimkan
data tersebut ke Raspberry Pi. Data yang dikirimkan tersebut berupa nilai TDS dan pH,
nilai pH akan ditampilkan pada GUI dan dikirimkan ke internet, sedangkan nilai TDS akan
digunakan untuk menentukan proses selanjutnya yang akan dikerjakan. Bila nilai TDS
belum memenuhi nilai batas yang sudah ditentukan maka relay 1 yang mendapat masukan
dari Raspberry Pi akan aktif untuk mengendalikan diaphragm pump a dan b selama waktu
yang telah ditentukan sehingga cairan nutrisi akan masuk ke bak penampungan air utama,
kemudian relay 2 yang mendapat masukan dari Raspberry Pi akan aktif untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

mengendalikan motor pengaduk selama 10 detik supaya cairan nutrisi dan air dapat
tercampur secara merata supaya pembacaan sensor dapat menjadi lebih optimal. Setelah
motor pengaduk mati, maka sensor TDS akan kembali mengukur kadar TDS dalam air,
bila nilai TDS dalam air sudah memenuhi nilai batas maka proses telah selesai dan akan
menunggu sampai periode pengukuran berikutnya atau sampai nilai TDS telah kurang dari
nilai batas yang telah ditentukan, bila nilai TDS dalam air belum memenuhi nilai batas,
maka proses akan kembali berulang dari relay 1 aktif. Namun bila sejak awal nilai TDS
sudah memenuhi nilai batas maka Raspberry Pi akan mengirim masukan supaya relay
untuk mengendalikan pompa nutrisi dan motor pengaduk tidak akan aktif dan menunggu
periode pengukuran berikutnya.

Mulai

Inisialisasi Port, Inisialisasi Nilai TDS, Inisialisasi Kondisi awal Piranti yang ada

Hasil pengukuran ditampilkan pada GUI dan dikirim melalui internet


Sensor pH dan
TDS melakukan
pengukuran

Menunggu waktu pengukuran selanjutnya


Ya
Apakah nilai TDS Mencukupi?

Tidak

Relay Aktif, Pompa Nutrisi Aktif Selama Beberapa Saat

Relay Aktif, Motor Pengaduk Hidup 10 detik

Gambar 3.15. Proses Pengukuran pH,TDS dan Pengendalian Proses Pemberian Nutrisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

3.3.3. Diagram Alir Sub-routine Pengendalian Lampu LED


Pada bagian sub-routine Pengendali Lampu LED seperti pada gambar 3.16. Setelah
tombol mulai ditekan maka proses inisialisasi nilai – nilai serta kondisi awal piranti yang
ada akan diberikan. Raspberry Pi yang terhubung dengan sensor LDR akan melakukan
pengambilan data hasil pengukuran. Data tersebut berupa nilai untuk menentukan kondisi
cahaya, nilai tersebut menunjukan kondisi pencahayaan yang sudah cukup atau belum,
nilai tersebut juga akan digunakan untuk menentukan proses yang akan dikerjakan
selanjutnya. Bila nilai dari sensor LDR tidak memenuhi nilai batas yang sudah ditentukan
maka relay 2 yang mendapat masukan dari Raspberry Pi akan aktif untuk mengendalikan
lampu LED. Lampu LED akan langsung aktif ketika nilai dari sensor LDR tidak memenuhi
nilai yang sudah ditentukan atau dapat dikatakan kurang cahaya ( gelap ). Nilai dari sensor
LDR akan terus diambil sehingga ketika nilai sensor LDR sudah memenuhi nilai batas atau
kondisi pencahayaan sudah cukup, maka relay 2 yang mendapat masukan dari Raspberry
Pi akan mati dan lampu LED akan mati. Proses pengambilan data dari sensor akan terus
berjalan supaya dapat menghidupkan atau mematikan LED dengan cepat sesuai dengan
kondisi pencahayaan.

Mulai

Inisialisasi Port, Inisialisasi Nilai TDS, Inisialisasi Kondisi awal Piranti yang ada

Hasil pengukuran dan kondisi lampu ditampilkan pada GUI LDR


Mendeteksi Cahaya

RelayYa
Tidak aktif, Lampu Tidak Menyala
Apakah ada cahaya?

Tidak

Relay Aktif, Lampu Menyala

Gambar 3.16. Proses Pengendalian Lampu LED


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

3.3.4. Perancangan Pemantauan Jarak Jauh


Hasil pengukuran dan data mengenai plant serta Raspberry Pi dapat dipantau dari
jarak jauh. Pemantauan jarak jauh melalui internet dapat dilakukan dengan memanfaatkan
fitur wifi pada Raspberry Pi 3. Aplikasi yang digunakan untuk pemantauan melibatkan
aplikasi pihak ketiga yaitu cayenne myDevice. Aplikasi cayenne myDevice ini adalah
aplikasi berbasis Internet of Things yang dapat diakses melalui smartphone melalui
jaringan internet. Namun Raspberry Pi dan cayenne myDevice harus dihubungkan melalui
jaringan internet yang sama supaya kedua perangkat dapat bertemu karena perangkat
dihubungkan dengan media ip address. Pada Raspberry Pi, pengaturan yang dibutuhkan
adalah Secure Shell (SSH), SSH harus diaktifkan terlebih dahulu supaya Raspberry Pi
dapat diakses oleh perangkat lain dalam jaringan yang sama, pada SSH terdapat username
dan password yang dapat digunakan untuk mengakses Raspberry Pi, username dan
password pada SSH digunakan untuk keamanan supaya tidak sembarang piranti lain dapat
mengakses Raspberry Pi. Username dan password SSH raspbery pi akan digunakan pada
aplikasi cayenne myDevice yang memiliki pengaturan untuk memasukkan ip address,
username dan password dari SSH Raspberry Pi. Aplikasi cayenne myDevice akan
memindai perangkat yang tersedia, setelah ip address dimasukkan maka perangkat
Raspberry Pi akan muncul sehingga bisa dihubungkan. Setelah terhubung, kondisi
Raspberry Pi seperti penggunaan ram, suhu perangkat, dan kondisi pin gpio dari Raspberry
Pi bisa dipantau, nilai yang terbaca dari sensor pH dan TDS juga dapat dikirimkan dan
dimunculkan pada cayenne. Untuk diagram alir proses pemantauan jarak jauh dapat dilihat
pada gambar 3.17.

Tabel 3.2. Format Data yang akan dikirim ke Cayenne


Jenis Data Format Data
Pengukuran TDS Int
Pengukuran pH Float
Diaphragm Pump A Int
Diaphragm Pump B Int
Motor Pengaduk Int

Data hasil pengukuran seperti pada tabel 3.2, dapat dipantau melalui cayenne
myDevice, namun data tersebut tidak bisa disimpan karena aplikasi cayenne myDevice
tidak memiliki fitur penyimpanan data karena keterbatasan penyimpanan pada tempat
cayenne diakses yaitu pada smartphone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Mulai

Inisialisasi Port, Inisialisasi Nilai TDS, Inisialisasi Kondisi awal Piranti yang ada

Penghubungan cayenne dan


raspberry pi melalui ip address

Pengukuran sensor melalui arduino dan dikirim ke


raspberry pi

Pengaturan format data pengukuran

Pengambilan data dari raspberry


pi ke cayenne.

Data ditampilkan pada


raspberry pi

Kembali

Gambar 3.17. Diagram Pemantauan Jarak Jauh

3.3.5. Perancangan Graphical User Interface ( GUI )


Graphical User Interface yang akan dibuat untuk menampilkan hasil pengukuran
serta kondisi piranti – piranti yang digunakan. GUI dibuat untuk memudahkan
pemantauan, GUI dapat dibuat langsung pada pada Raspberry Pi dengan memanfaatkan
Tkinter. Rancangan GUI yang akan dibuat ada pada gambar 3.18. Setiap bagian pada GUI
memiliki fungsi masing – masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

1
2 3
4

5 9 12
6
10 13
11 14

7
22 15

23 16

17

24
8 18

19

20
21

Gambar 3.18. Tampilan GUI

Penjelasan beberapa bagian pada tampilan GUI :


1. Tombol Mulai untuk menjalankan keseluruhan fungsi GUI.
2. Tampilan waktu berupa tanggal, jam dan menit.
3. Tombol Berhenti untuk menghentikan proses yang sedang berjalan pada GUI
seperti proses pemberian nutrisi dan pengiriman data pada cayenne.
4. Tombol Keluar untuk keluar dari GUI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

5. Tampilan untuk masukan data dan batas nilai yang diharapkan yang didapat
melalui entry.
6. Tampilan nilai masukan yang telah diberikan.
7. Tampilan data hasil pengukuran sensor.
8. Tampilan kondisi aktuator yaitu lampu, motor, dan pompa nutrisi
9. Entry untuk memasukan jenis tanaman yang ditanam
10. Entry untuk masukan batas TDS yang diharapkan
11. Entry untuk masukan batas pH yang diharapkan
12. Tampilan jenis tanaman yang sudah dimasukan.
13. Tampilan batas TDS yang sudah dimasukan.
14. Tampilan batas pH yang sudah dimasukan.
15. Tampilan data hasil pengukuran modul sensor TDS.
16. Tampilan data hasil pengukuran modul sensor pH.
17. Tampilan data hasil pengukuran modul sensor LDR, ketika hasil pengukuran
LDR mendeteksi adanya cahaya yang cukup, maka akan tertampil kata “Cukup”
dan ketika tidak mendeteksi adanya cahaya yang cukup maka akan tertampil kata
“Kurang”
18. Indikator lampu, indikator ini akan menampilkan kata “Mati” ketika lampu dalam
kondisi mati dan akan menampilkan kata “Hidup” ketika lampu dalam kondisi
hidup.
19. Indikator motor pengaduk, pada indikator ini akan tertampil kata “Mati” ketika
motor pengaduk dalam kondisi mati dan akan tertampil kata “Hidup” ketika
motor pengaduk dalam kondisi hidup.
20. Indikator pompa nutrisi a dan b, pada indikator ini akan tertampil kata “Mati”
ketika pompa nutrisi a dan b dalam kondisi mati dan akan tertampil kata “Hidup”
ketika pompa nutrisi a dan b dalam kondisi hidup.
21. Indikator cayenne, pada indikator ini akan tertampil kata “Terputus” ketika
tombol mulai cayenne belum ditekan dan akan tertampil kata “Tersambung”
ketika tombol cayenne sudah ditekan.
22. Tombol untuk mengambil masukan yang telah dituliskan pada entry supaya dapat
tertampil pada bagian nomor 7, 8 dan 9.
23. Tombol untuk memulai proses pemberian nutrisi.
24. Tombol untuk memulai proses pengiriman data ke cayenne.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tribun News. 2017. Hidroponik Solusi Menanam di Tengah Ibukota.


http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/26/hidroponik-solusi-menanam-di-
tengah-ibukota, diakses 31 Oktober 2018.

[2] Deaton, Jeremy. 2019. Artificial intelligence is transforming the way we farm.
https://qz.com/1673837/artificial-intelligence-is-changing-the-way-we-farm/, diakses
12 April 2019.

[3] Buku Statistik Data Lahan Tahun 2012-2016

[4] Hamdani, Trio. 2017. Kota Semakin Padat, Hunian Vertikal Bisa Jadi Solusi.
https://economy.okezone.com/read/2017/04/26/470/1676750/kota-semakin-padat-
hunian-vertikal-bisa-jadi-solusi, diakses 16 November 2018.

[5] Vyas, Kashyap. 2018. 13 Vertical Farming Innovations That Could Revolutionize
Agriculture. https://interestingengineering.com/13-vertical-farming-innovations-that-
could-revolutionize-agriculture, diakses 13 April 2019.

[6] Baraniuk, Chris. 2017. How Vertical Farming Reinvents Agriculture.


https://www.bbc.com/future/article/20170405-how-vertical-farming-reinvents-
agriculture, diakses 10 April 2019.

[7] Azzamy. 2017. Tutorial Lengkap Cara Menanam Selada Hidroponik Sistem Sumbu
Sederhana. https://mitalom.com/tutorial-lengkap-cara-menanam-selada-hidroponik-
sistem-sumbu-sederhana/, diakses 11 Desember 2018.

[8] Azzamy. 2015. Tabel PPM dan pH Nutrisi Sayuran Daun. https://mitalom.com/tabel-
ppm-dan-ph-nutrisi-sayuran-daun/, diakses 11 Desember 2018.

[9] Wicaksono, Bayu D. 2018. Hidroponik Bukan Hanya Metode Menjanjikan, tapi Kini
Makin Canggih. https://www.idntimes.com/science/experiment/bayu/kecanggihan-
teknik-hidroponik/full, diakses 16 November 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

[10] Pumphrey, Clint. 2017. What Veggies can you grow in a shady yard?.
https://home.howstuffworks.com/veggies-to-grow-in-shady-yard.htm, diakses 16
November 2018.

[11] Robinson, Paul. 2018. How much light do my indoor plants needs?.
https://www.plantmaid.com/how-much-light-do-my-indoor-plants-needs/, diakses 20
April 2019.

[12] Hi-Jo. 2018. Mengenal Sistem Hidroponik NFT. http://hidroponikjogja.com/sistem-


nft/ , diakses 16 November 2018.

[13] Eitel, Lisa. 2011. What are dc motors and how do definition vary? Technical
summary for engineers. https://www.motioncontroltips.com/dc-motors/ , diakses 14
Mei 2019.

[14] Verder. 2018. How Do Diaphragm Pumps Work.


https://www.verderliquids.com/gb/en/pumps-by-principle/diaphragm-pump/how-do-
diaphragm-pumps-work/ , diakses 8 Mei 2019.

[15] Aspencore. 2018. Real – Time Clocks . https://www.electronics-


tutorials.ws/connectivity/real-time-clocks.html , diakses 20 April 2019.

[16] Immersa Lab. 2018. Pengertian Sensor LDR, Fungsi dan Cara Kerja LDR.
https://www.immersa-lab.com/pengertian-sensor-ldr-fungsi-dan-cara-kerja-ldr.htm ,
diakses pada 20 April 2019.

[17] Oregon State University. 5V Two Channel Relay.


https://eecs.oregonstate.edu/tekbots/modules/2chrelay, diakses 21 April 2019.

[18] Kobayashi, K., Amore, T., & Lazaro, M. 2012. Light-Emitting Diodes (LEDs) for
Miniature Hydroponic Lettuce., vol. 3, 74-77. doi:
http://dx.doi.org/10.4236/opj.2013.31012.
https://www.researchgate.net/publication/258807915_Light-
Emitting_Diodes_LEDs_for_Miniature_Hydroponic_Lettuce , diakses 11 Desember
2018.

[19] Morrow, Robert C. 2008. LED Lightning in Horticulture., vol. 43: Issue 7, 1947-
1950. doi:https://doi.org/10.21273/HORTSCI.43.7.1947.
94

https://journals.ashs.org/hortsci/view/journals/hortsci/43/7/article-p1947.xml, diakses
11 Desember 2018.

[20] McGew, Matt. - . What is the Difference Between SMD and LEDs.
https://www.dfrobot.com/wiki/index.php/Gravity:_Analog_TDS_Sensor_/_Meter_F
or_Arduino_SKU:_SEN0244#More_Documents , diakses 23 April 2019.

[21] Dfrobot. 2018. Gravity: Analog TDS Sensor / Meter For Arduino SKU: SEN0244.
https://www.dfrobot.com/wiki/index.php/Gravity:_Analog_TDS_Sensor_/_Meter_F
or_Arduino_SKU:_SEN0244#More_Documents , diakses 17 November 2018.

[22] Dfrobot. 2018. PH Meter(SKU: SEN0161).


https://www.dfrobot.com/wiki/index.php/PH_meter(SKU:_SEN0161) , diakses 12
Desember 2018.

[23] Aqeel, Adnan. 2018. Introduction to Arduino Mega 2560.


https://www.theengineeringprojects.com/2018/06/introduction-to-arduino-mega-
2560.html , diakses 30 November 2018.

[24] Osoyoo. 2017. Raspberry Pi Starter Kit Lesson 2: Introduction of Raspberry Pi GPIO.
http://osoyoo.com/2017/06/26/introduction-of-raspberry-pi-gpio/ , diakses 21 April
2019.

[25] Aqeel, Adnan. 2018. Introduction to Raspberry Pi 3.


https://www.theengineeringprojects.com/2018/04/introduction-to-raspberry-pi-3.html
, diakses 13 Desember 2018.

[26] Gibbs, Mark. 2016. Cayenne, how to manage a frustration of IoT devices.
https://www.networkworld.com/article/3093369/internet-of-things/cayenne-how-to-
manage-a-frustration-of-iot-devices.html , diakses 13 Desember 2018.

[27] Tenny, Kevin M., & Keenaghan, Michael. 23 Juni 2019. Ohm’s Law.

Anda mungkin juga menyukai