Anda di halaman 1dari 4

Pembuatan Power Supply dengan Transistor 2n3055 dan

Transistor c1061
1
Orhintan Lusiyana Dewi, 2Sapto Nisworo
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tidar
Jalan Kapten Suparman Nomor 39, Potrobangsan, Magelang 56116
1orhintanlusianad@gmail.com

2saptonisworo@untidar.ac.id

Abstrak-Power Supply atau yang bisa disebut juga


dengan catu daya merupakan sebuah piranti elektronik
yang dapat kita gunakan untuk mengubah sebuah arus
AC(bolak- balik) menjadi arus DC(searah). Power Supply
atau catu daya biasa digunakan sebagai penyedia sumber
sumber tenaga listrik seperti untuk baterai atau bisa juga
aki. Selain itu, Power Supply atau catu daya juga sering
digunakan sebagai penyedia sumber listrik untuk satu
beban listrik atau bisa juga lebih dari satu beban listrik.
Dalam power Supply sendiri terdiri dari berbagai macam Gambar 1. Simbol Transistor
komponen elektronik seperti Printed Circuit Board atau Transistor adalah sebuah komponen elektronika
yang lebih dikenal sebagai PCB, lalu ada juga IC, yang digunakan untuk penguat, sebagai sirkuit
transformator, diode bridge juga diode Zener, resistor yang pemutus, sebagai penyambung, sebagai stabilitas
berperan sebagai hambatan, potensiometer sebagai tegangan, modulasi sinyal dan lain-lain. Fungsi
pengatur besar kecilnya tegangan yang ingin transistor juga sebagai kran listrik yang dimana
dikeluarkan(tegangan output), voltmeter dan amperemeter
berdasarkan tegangan inputnya, memungkinkan
sebagai penunjuk besarnya tegangan dan arus yang keluar,
pengalihat listrik yang akurat yang berasal dari
dan beberapa komponen pendukung lainnya. Kata Kunci
: Power Supply, Tegangan, Arus, sumber listrik.
Transformator, IC LM317. Transistor seperti gambar diatas dapat disebut
juga transistor bipolar atau transistor BJT (Bipolar
I. PENDAHULUAN Junction Transistor). Transistor bipolar adalah
Praktikum kali ini memiliki beberapa tujuan inovasi yang menggantikan transistor tabung (vacum
diantaranya adalah sebagai berikut : tube). Selain dimensi transistor bipolar yang relatif
a) Mahasiswa diharapkan mengetahui rangkaian lebih kecil, disipasi dayanya juga lebih kecil
elektronik yang digunakan pada pembuatan sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin.
power supply Dalam beberapa aplikasi, transistor tabung
b) Mahasiswa diharapkan dapat memahami prinsip masih digunakan terutama pada aplikasi audio, untuk
kerja dari sebuah power supply. mendapatkan kualitas suara yang baik, namun
c) Mahasiswa diharapkan dapat membuat power konsumsi dayanya sangat besar. Sebab untuk dapat
supply kreasi sendiri. melepaskan elektron, teknik yang digunakan adalah
pemanasan filamen seperti pada lampu pijar.
II. STUDI PUSTAKA Transistor bipolar memiliki 2 junction yang
Sebelum ke tahap pembuatan rangkaian mahasiswa dapat disamakan dengan penggabungan 2 buah
diharapkan dapat memahami mengenai komponen- dioda. Emiter-Base adalah satu junction dan Base-
komponen yang akan digunakan Kolektor junction lainnya itulah kenapa disebut
1. Transistor (Bipolar Junction Transistor). Seperti pada dioda,
arus hanya akan mengalir hanya jika diberi bias
positif, yaitu hanya jika tegangan pada material P
lebih positif daripada material N (forward bias).
Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini,
junction base- emiter diberi bias positif sedangkan
basecolector mendapat bias negatif (reverse bias).
Gambar 2. Rangkaian Bias Transistor NPN dan Gambar 3. Rangkaian Bias Transistor PNP dan
Arus Elektron Arus Elektron
Karena base-emiter mendapat bias positif maka Perlu diingat, walaupun tidak ada perbedaan
seperti pada dioda, electron mengalir dari emiter pada doping bahan pembuat emitor dan kolektor,
menuju base. Kolektor pada rangkaian ini lebih namun pada prakteknya emitor dan kolektor tidak
positif, sebab mendapat tegangan positif. Karena dapat dibalik.
kolektor ini lebih positif, aliran elektron bergerak 2. Transformator CT
menuju kutup ini. Misalnya tidak ada kolektor, aliran Transformator CT atau yang biasa disebut
elektron seluruhnya akan menuju base seperti pada sebagai trafo arus merupakan peralatan pada sistem
dioda.Tetapi karena lebar base yang sangat tipis, tenaga listrik yang digunakan untuk pengukuran arus
hanya sebagian elektron yang dapat bergabung yang besarnya hingga mencapai ratusan ampere juga
dengan hole yang ada pada base. Sebagian besar arus yang mengalir pada jaringan tinggi. Selain
akan menembus lapisan base menuju kolektor. Inilah untuk mengukur arus, trafo CT juga sering
alasannya mengapa jika dua diode digabungkan digunakan untuk pengukuran daya dan energi
tidak dapat menjadi sebuah transistor, karena pengukuran jarak jauh, dan juga rele proteksi.
persyaratannya adalah lebar base harus sangat tipis Prinsip kerja dari trafo CT sendiri adalah sama
sehingga dapat diterjang oleh elektron. dengan tarfo daya dengan satu fasa. Jika pada
Jika misalnya tegangan base-emitor dibalik kumparan primernya mengalir arus I1, maka pada
(reverse bias), maka tidak akan terjadi aliran kumparan akan timbul gaya gerak magnet sebesar
elektron dari emitor menuju kolektor. Jika pelan- N1I1. Gaya gerak ini yang akan memproduksi fluks
pelan ‘keran’ base diberi bias maju (forward bias),
pada inti, lalu fluks ini yang akan membangkitkan
elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya gaya gerak listrik pada kumparan sekunder. Jika
sebanding dengan besar arus bias base yang kumparan sekundernya tertutup maka akan mengalir
diberikan. Dengan kata lain, arus base mengatur arus I2. Arus ini yang menimbulkan gaya gerak
banyaknya electron yang mengalir dari emiter
magnet N2I2 pada kumparan sekundernya. Pada trafo
menuju kolektor.
CT biasanya telah dipasangi burden pada bagian
Ini yang dinamakan efek penguatan transistor,
sekundernya yang berfungsi sebagai impedansi
karena arus base yang kecil menghasilkan arus
beban, sehingga trafo tersebut tidak benar-benar
emiter-colector yang lebih besar.
mengalami short circuit. Jika trafo tersebut adalah
Istilah amplifier (penguatan) sebenarnya bukanlah
trafo ideal, maka berlaku persamaan berikut :
penguatan dalam arti sebenarnya, karena dengan
N1I1 = N2I2......................(1)
penjelasan di atas sebenarnya yang terjadi bukan
I1/I2 = N2/N1...................(2)
penguatan, melainkan arus yang lebih kecil
Yang mana N1 merupakan jumlah belitan
mengontrol aliran arus yang lebih besar. Juga dapat
dijelaskan bahwa base mengatur membuka dan kumparan primer, lalu N2 sebagai jumlah belitan
menutup aliran arus emiter-kolektor (switch on/off). pada kumparan sekundernya. I1 sebagai arus yang
Pada transistor PNP, fenomena yang sama dapat mengalir pada kumparan primer, lalu I2 sebagai arus
dijelaskan dengan memberikan bias seperti pada yang mengalir pada kumparan sekunder.
gambar berikut. Dalam hal ini yang disebut 3. Dioda
perpindahan arus adalah arus hole. Dioda merupakan sebuah komponen elektonika
aktif yang terbuat dari sebuah bahan semikonduktor
dan mempunyai fungsi sebagai penghantar arus
listrik ke satu arah, namun menghambat arus listrik
dari arah
yang sebaliknya. Oleh karena itu, dioda sering sekali digunakan sebagai penyearah dalam sebuah
rangkaian elektronika. Pada umumnya, sebuah diode dengan zat dielektrik. Berikut ini adalah sebuah
memiliki dua buah elektroda atau terminal, yaitu symbol yang biasa digunakan untuk
anoda yang merupakan kutub positif dan juga katoda menggambarkan sebuah kapasitor dalam sebuah
sebagai kutub negative. rangkaian.
Berdasarkan fungsi-fungsinya, sebuah diode
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah sebagai berikut :
 Dioda Bridge atau yang sering disebut sebagai
dioda penyearah yang memiliki fungsi sebagai
penyearah arus AC ke arus DC.
 Diode Zener yang memiliki fungsi sebagai
pengaman sebuah rangkaian dan juga sering (a) (b)
difungsikan sebagai penstabil tegangan. Gambar 5. (a) symbol kapasitor non polarized. (b)
 Dioda LED yang memiliki fungsi sebagai lampu symbol kapasitor polarized.
indikator atau bisa juga sebagai lampu Berdasarkan bahannya, terdapat beberapa jenis
penerangan. kapasitor. Antara lain adalah kapasitor mika, kertas,
 Dioda Photo yang memiliki fugsi sebagai sensor keramik, plastic, dan juga kapasitor elektrolit.
untuk cahaya. Sementara itu, bila didasarkan pada bentuknya
terdapat pula beberapa jenis kapasitor antara lain
 Diode Schottky yang memiliki fungsi sebagai
sebuah pengendali. kapasitor variable, kapasitor pipih silinder gulung.
Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa Menurut cara pemasangannya dalam sebuah
dioda adalah komponen elektronika yang aktif rangkaian listrik, kapasitor dapat dibedakan lagi
dan terdiri dari dua tipe bahan yaitu bahan tipe-p menjadi dua jenis. Yaitu kapasitor berpolar , yang
dengan bahan tipe-n. memiliki kutub negative dan kutub positif pada
ujung ujungnya. Lalu ada kapasitor nonpolar yang
tidak memiliki kutub sama sekali jika dipasang pada
rangkaian arus bolak-balik (AC).
(a) (b)
III. METODOLOGI
Gambar 4. (a) susunan diode. (b) symbol dioda.
Dalam praktik kali ini, praktikkan dapat
4. Resistor
menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan
Resistor merupakan sebuah komponen
data-data dengan seakurat mungkin, antara lain
elekronika pasif yang memiliki nilai resistansi
adalah sebagai berikut :
atua nilai hambatan yang telah ditentukan yang
 Metode Kepustakaan, ini adalah sebuah metode
difungsikan untuk membatasi dan juga mengatur
yang dilakukan untuk mencari pengetahuan yang
arus listrik di dalam sebuah rangkaian
akan mendasari sebuah praktikum.
elektronik. Resistor seringkali dilambangkan
 Metode perangkaian, ini adalah sebuah metode
dengan huruf R dalam suatu rangkaian dengan
yang dilakukan pada saat kita merangkai sebuah
satuannya adalah ohm (Ω). Pada umumnya
alat atau bahan-bahan perobaan menjadi sebuah
resistor terbagi menjadi beberapa jenis
rangkaian elektronika.
diantaranya adalah resistor tetap, resistor
A. Alat dan Bahan
variable (potensiometer, rheostat, dan trimpot),
Adapun beberapa alat dan bahan yang
Thermsitor (NTC- Negative Temperature
digunakan dalam praktik ini diantaranya adalah
Coefficient, PTC-Positive Temperature
sebagai berikut :
Coefficient), dan juga ada LDR (Light
- Trafo CT 1 Ampere 1 buah
Dependent Resistor).
- Transistor 2n3055 1 buah
5. Kapasitor
- Transistor c1061 1 buah
Kapasitor merupakan sebuah komponen
- Dioda Penyearah 1 Ampere 2 buah
yang dibuat dengan sedemikian rupa sehingga
- Dioda Zener 12 Volt 1 buah
mampu untuk menyimpan muatan listrik yang
- Kapasitor 2200 µF/25 Volt 1 buah
cukup besar untuk sementara waktu. Sebuah
- Resistor 1000Ω 2 buah
kapasitor biasanya terdiri atas beberapa keeping
- Resistor 820Ω 2 buah
logam yang diberi sekat antara satu dengan yang
- Resistor 220Ω 1 buah
lain dengan menggunakan isolator. Isolator yang
- Resistor 560Ω 1 buah
digunakan sebagai penyekat biasa disebut
- Heatsink 1 buah
- Spacer 4cm 1 buah
- LED 1 buah - Kabel Jumper secukupnya
- PCB 8cm x 4 cm 1 buah - Kabel AC Power secukupnya
- Steker 1 buah 220 Volt melalui sebuah kabel power, yang selanjutnya
- Tombol On/Off 1 buah akan diturunkan melalui trafo menjadi sebesar 18 Volt.
- Capit Buaya 1 pasang Output dari trafo ini masih merupakan listrik AC
B. Langkah Kerja sehingga berikutnya akan diubah menjadi listrik DC
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melalui diode bridge atau diode penyearah. Setelah
praktik membuat power supply ini adalah sebagai berubah menjadi DC tegangan tersebut akan di filter
berikut : melalui sebuah kapasitor yang selanjutnya dikirim ke
1. Menyiapkan alat dan bahan apa saja yang rangkaian regulator tegangan yang terdiri dari Transistor
dibutuhkan. 2n3055 dan Transistor sc1061 yang berfungsi untuk
2. Membuat layout atau jalur rangkaian dengan meregulasi tegangan. Setelah melewati rangkaian
software pembuat layout, seperti gambar di regulator tegangan tadi tegangan akan disalurkan ke
bawah ini. beban.
Pada praktik pembuatan power supply ini, hasil
power supply yang sudah dirakit kemudian diuji untuk
melakukan pengukuran. Dari hasil pengujian tersebut
diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 1. Hasil Pengukuran Power Supply
TITIK TEGANG TEGANG BENTUK
PENGUKUR AN (V) AN (V) GELOMA
Gambar 4. Rangkaian Elektronik pada Power AN TANPA BEBAN NG
Supply BEBAN PENUH
3. Memasang layout yang sudah dicetak pada PCB. A-B 18 Volt 18 Volt AC
VC TR1 2.25 Volt 2 Volt DC
VC TR2 3.2 Volt 1.3 Volt DC
VZD 8.2 Volt 8.2 Volt DC
VB TR2 0.5 Volt 1.15 Volt DC
V LED 2.6 Volt 2.4 Volt DC
VRL 12 Volt 11 Volt DC

Gambar 5. Layout pada PCB V. KESIMPULAN


4. Memasang komponen komponen pada PCB Pada praktik pembuatan power supply ini dapat
sesuai dengan layout yang sudah dibuat. diambil kesimpulan bahwa fungsi dari power supply itu
sendiri adalah menurunkan tegangan dari besar ke yang
lebih kecil juga mengubahnya dari AC menjadi DC
dengan bantuan dioda bridge atau dioda penyearah, lalu
distabilkan oleh kapasitor dan sebuah dioda Zener,
sehingga menghasilkan ooutput tegangan yang stabil.

REFERENSI
Gambar 6. Susunan Komponen pada PCB [1] Ahmad, Jayadi. 2002. Elektronika Dasar. Jakarta :
5. Menghubungkan komponen diluar PCB dengan Erlangga.
layout,seperti trafo; tombol on/off; dan lain-lain [2] Bishop, Owen. 2004. Dasar-Dasar Elektronika.
menggunakan kabel jumper. Jakarta : Erlangga.
6. Menguji rangkaian untuk melakukan pengukuran. [3] John, Bird. 2003. Electrical Circuit Theory and
Technology. London : Newnes.
IV. HASIL DAN ANALISIS [4] Sugini. 2004. Elektronika Dasar dan Komputer.
Pada praktik pembuatan power supply kali ini dapat Yogyakarta : Andi.
diketahui bahwa fungsi power supply sendiri adalah
untuk mengubah listrik AC menjadi listrik DC. Power
supply awalnya diberi tegangan dari sumber listrik AC
sebesar

Anda mungkin juga menyukai