Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LISDAYANTI

NIM : 201741007
KELAS : AKP 01

1. Jelaskan bagaimana pendapat saudara terkait dengan mengkonversikan obligasi


menjadi saham disertai dengan contohnya?

Yang dimaksud dengan Obligasi Konversi adalah obligasi yang dapat dikonversi
menjadi saham. Karena sifatnya yang bisa dikonversi itu, obligasi konversi ini biasa
juga disebut dengan obligasi tukar. Penukaran saham biasanya dengan prasarat
tertentu, misalnya saat jatuh tempo, atau pada harga tertentu. Untuk dicermati dalam
obligasi konversi ini adalah kecenderungan harga saham pada saat menjelang
obligasi dikonversi. Misalnya ditetapkan harga konversi Rp1.000 per saham, maka
pemegang obligasi dengan nilai Rp1 juta akan bisa mengkonversi menjadi 1.000 unit
saham.

Kalau pada beberapa waktu sebelum penukaran harga saham di bursa ada pada
kisaran Rp 1.100, maka hampir pasti pada saat penukaran pasar akan melakukan
koreksi atas harga saham itu menjadi setara dengan harga konversi. Begitu pula
sebaliknya, bila harga pasar saham lebih rendah, maka bisa jadi harga pasar dari
saham itu akan menyamai harga konversi. Karena itu, harga konversi ini lazimnya
disebutkan ketika obligasi tersebut ditawarkan, sehingga sebelum obligasi tersebut
jatuh tempo, investor masih bisa menikmati pendapatan yang berupa bunga. Tapi
begitu jatuh tempo maka obligasi itu harus ditukar dengan saham sesuai dengan
harga yang ditetapkan.

Bagi emiten, obligasi konversi merupakan daya tarik yang ditujukan kepada para
investor untuk meningkatkan penjualan obligasi. Di Bursa Efek Indonesia tidak
banyak perusahaan yang menerbitkan obligasi dengan sifat konversi ini.

Obligasi konversi bersyarat atau lebih dikenal dengan istilah contingent


convertible (co-co) yang merupakan obligasi konversi dengan persyaratan bahwa
investor hanya diperkenankan untuk melakukan konversi obligasinya menjadi saham
perusahaan apabila harga saham yang berlaku di pasar modal mencapai persentase
tertentu diatas harga konversi

Contoh : suatu obligasi bersyarat dengan nilai saham perusahaan menjadi asset
dasarnya senilai Rp. 1.000 pada saat penerbitan obligasi. Premi konversi 30% dan
syarat pemicu konversi adalah 120%, maka obligasi tersebut dapat dikonversikan ke
saham dengan nilai konversi per sahamya adalah Rp. 1.300 hanya apabila harga
saham di pasaran berada diatas harga Rp. 1.560 (120% dari Rp. 1.300) dalam suatu
waktu yang ditentukan yang biasnya dalam masa 20 hari sebelum akhir kuartal.

2. Jelaskan menurut pemahaman saudara bagaimana cara mengolah bahan mentah


menjadi bahan yang siap dijual dan mendapat keuntungan yang lebih tinggi disertai
dengan contoh?

Bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi.
Bahan jadi atau barang jadi adalah barang hasil pengolahan bahan baku sampai
berbentuk dan sesuai dengan keperluan. Bahan jadi adalah barang siap pakai.

Bahan baku disebut juga bahan mentah misalnya kayu, tanah liat, batu, dan pasir.
Kayu diolah melalui proses produksi menjadi meja, kursi, dan pintu. Batu, pasir, dan
semen diolah untuk membuat bangunan. Tanah liat diolah menjadi gerabah atau
tembikar. Meja, kursi, pintu, bangunan, gerabah atau tembikar disebut bahan jadi.
NAMA : LISDAYANTI
NIM : 201741007
KELAS : AKP 01

Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita mengenal bahan-bahan yang terbuat dari
karet. Bahan yang terbuat dari karet itu misalnya ban, sepatu, sandal, sarung tangan,
kursi mebel, dan barang mainan. Dari manakah asalnya karet tersebut?

Karet adalah bahan yang dapat melentur. Kelenturan karet tersebut berasal dari
lateks. Lateks berasal dari getah pohon karet. Negara-negara utama penghasil karet
adalah Malaysia, Indonesia, Thailand, Sri Langka, dan India.

Pohon karet dapat menghasilkan getah yang baik pada umur tujuh tahun. Getah
karet diambil dari pohonnya dengan cara disadap, yaitu dikelupas kulitnya agar
getahnya menetes. Getah karet yang sudah terkumpul ini disebut lateks. Lateks
kemudian diendapkan pada tempat pencetakan menjadi bentuk lembaran. Lembaran
karet ini merupakan bahan baku untuk membuat berbagai barang jadi melalui proses
produksi. Contoh barang jadi dari karet ini misalnya ban, Kamus Kecil sepatu,
sandal, sarung tangan, bahan pelapis, dan barang mainan.

Misalnya jika anda mempunyai usaha pohon karet , Anda juga bisa membuat
barang yang terbuat dari pohon karet contohnya barang jadi dari karet ini misalnya
ban, Kamus Kecil sepatu, sandal, sarung tangan, bahan pelapis, dan barang mainan.

Dengan menjalankan peluang bisnis yang sama, pasar Anda menjadi lebih luas,
tanpa harus melakukan promosi secara terpisah untuk setiap produk. Ini sangat
menghemat biaya dan dapat menambah keuntungan bisnis Anda.

3. Berikan contoh studi kasus terkait dengan piutang usaha yang saudara ketahui?

Perlakuan akuntansi atas pencatatan piutang usaha PT Frisian Flag Indonesia


menggunakan dasar akrual diaman piutang usaha dicatat ketika barang keluar dari
gudang, dan penjualan dicatat pada suatu barang keluar dari gudang. Hal ini
tersebut sesuia dengan ketentuan international Financial Reporting Standards no /
(PSAK 23).
Perlakua akuntansi untuk piutang tak tetagih PT Frisiang Flag Indonesia
menggunakan presentase piutang dengan perhitungan persentase piutang yang
telah jatuh tempo sebesar 1%. Perusahaan keliru menggunakan rumus yang
seharusnya menggunakan total piutang dalam menentukan estimasi. Pencadangan
piutang PT. Frisiang flag mempunyai nominal sangat kecil 1% dibandingkan dengan
jumlah piutang yang dimiliki perusahaan. Perusahaaan belum memenuhi prinsip
konservative dalam PSAK 55 dimana piutang usaha belum dalporkan dalam neraca
sebesar jumlah yang lebih realistis.
Dalam hal penghapusan piutang perusahaan mengurangi saldo cadangan
kerugian piutang yang telah dibuat sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan
international financial reporting satandard no 7. Yang menyebutkan ketika aset
kauangan terhanggu oleh kerugian kredit dan entitas, entitas mencatat penurunan
dalam rekening trpisah yaitu akun penyisihan guna merekam penuunan nilai.
Perusahaan melakukan pencatatan atas valuta asing pada saat terjadinya
penjualan barang dan pembayaran piutang. Pedoman nilai kurs yang berlaku adalah
pada selasa pada setiap minggunya, sehingga kurs tidak tepat pada tanggal
transaksi. Dalam menerapkan PSAK 10 konvergensi IFRS, perusahaan telah
NAMA : LISDAYANTI
NIM : 201741007
KELAS : AKP 01

melakukan penyesuaian terhadap nilai transakasi menggunaka pengukuran mata


uang fungsional dan mengakuinya dalam keuntungan/kerugian selisih kurs
Perlakuan akuntansi yang dilakukan pada PT. Frisiang Flag indonesia adalah
belum mengangguhkan retur yang cukup tinggi sampai hak retur kedaluarsa. Retur
perusahan yang telalu tinggi untuk area tertentu menyebabkan nilai relisasi piutang
usaha tidak sesui dengan dengan nilai realisasi bersihnya. Persentase retur per
pelanggan yang melebihi 50% menunjukkan adanya indikasi paraktik manajemen
laba yang cenderung diabaikan ilehperusahaan.

Anda mungkin juga menyukai