Oleh Kelompok v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami Ucapkan kehadirat Tuha yang Maha Esa . Krena denga rahmat dan karunia
Nya kami masih di berikan kesempatan untuk menyelsaikan makalah singkat yang berjudul”
Peran pemerentah dalam megembangkan ekonomi Kerakyatan Kota Batu Malang “ Tidak lupa
kami juga mengucapkan terima kasih kepada doen Geografi Ekonomi dan pihak – pihak lain
yang telah banyak memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini ,
Kamipun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sampurna dan masih banyak
kekeurangan . Oleh sebab itu, kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun . Dan semoga dengan selesainya makalah ini, pembacah dan memetik pelajaran
yang bermanfaat, terutama memahami pentingnya mengetahi potensi- potensi alam maupun
Sosial yang ada di wilaya kita sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakta setempat .
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pemerintah Kota Batu dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Setelah mengetahui peran tersebut, peneliti
menggunakan analisis tipologi klassen agar dapat melihat kemungkinan terjadinya perubahan
posisi leading sector PDRB Kota Batu 2002-2011. Peran pemerintah daerah terhadap
perekonomiannya berkaitan dengan desentralisasi yang digunakan di Indonesia melalui UU No
32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Seperti dikatakan Rondinelli (1983:4) yang
dikutip Hidayat (2007:238), “Dalam dimensi ekonomi, acapkali dikemukakan bahwa urgensi
dari diterapkannya desentralisasi adalah untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah
dalam menyediakan public good and services (barang dan jasa untuk umum), serta untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan ekonomi di daerah”.
Penulis
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia sekarang Ini sedang meningkatkan Ekonomi untuk menuju kemakmuran
pada Kerakyatannya salah satu cara yang digunakan yaitu dengan menjadikan pemerentahan ke
bentuk peningkatan pemerentahan kebentuk otonomi daerah .Dengan cara itulah masing –
masing diberikan keluasan dalam meningkatkan perekonomian warga masyarakat nya. Dengan
periwisata suatu daerah sangat terkenal dan di jadikan objek kunjungan wisatawan baik itu
wisatawan domestik maupun manca Negara katika akhir pekan .
Banyak daerah – daerah di Indonesia yang perkembang ekonominnya lewat sektor
periwisatanya. Pengembangan sektor periwisata suatu daerah sangatlah di perhatikan apa bila
daerah memiliki objek – objek alam yang indah dengan pengembangan tersebut akan
menambah tenaga kerjah pada daerah tersebut. Tingkat pengangguran juga berkurang . peran
pemerentah dalam hal ini sangat di perluhkan dalam upaya pengembangan bidang ekonomi
pemerentah harus bisa memikirkan cara menjadi daerah nya dan masyarakatnya juga harus
memeliki kemauan yang kuat untuk memajukan daerahnya.
Berkembang periwisata di Kota Batu tentu memiliki pengaru bagi kawasan
sekitarnya perubahan sosial ekonomi yang terjadi adalah perubahan kualitas hidup, terdapat
perubahan ekonomi yang sangat alami oleh masyarakat yaituh membuka usaha di sekitar
fasilitas periwisata terciptanya kesempatan kerja , mendorong aktifitas wira usaha .
Dalam makalah ini saya mengambil contoh dari Kota Batu yang masih dalam
wilayah malang Jawa Timur. Yang terkenal dengan daerah wisatanya seperti puncak, kebun
apel dan lain –lainnya. Dari daerah tersebut, pemerentah kota Batu apakah sudah behasil
menjalankan peranya pembangunan ekonomi daerah
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah Sejarah singkat,Otonomi Daerah kota Batu?
b. Bagaimanakah peran dalam Pembangunan ekonomi khususnya di daerah kota Batu yang
dikaitkan dengan otonomi daerah?
c. Apakah peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah menurut Lincolin
Arsyad(2000) yaitu peran pemerintah sebagai interprener, koordinator, fasilitator dan
stimulator sudah terlaksana?
d. Apakah strategi yang dipakai oleh pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah Batu
tersebut?
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan Sejarah singkat,Otonomi Daerah Kota Batu?
2. Untuk Mengetahui peran dalam Pembangunan ekonomi khususnya di daerah kota Batu
yang dikaitkan dengan Otonomi Daerah?
3. Untuk Mengetahui peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah menurut
Lincolin Arsyad (2000) yaitu peran pemerintah sebagai interprener, koordinator, fasilitator
dan stimulator sudah terlaksana?
4. Untuk Mengetahui strategi yang dipakai oleh pemerintah dalam pembangunan ekonomi
daerah Batu tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah singkat kota Batu yang di kaitkan dengan Otonomi Daerah
Tanggal 28 Mei 2001 proses peningkatan status Kota Administratif Batu menjadi
pemerintah kota mulai dilaksanakan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi daerah. Tanggal 30
Juni 2001 UU No.11 tentang peningkatan status kota Administratif Batu disahkan, setelah
beberapa bulan kemudian yaitu pada tanggal 17 Oktober 2002 secara resmi Kotatif Batu
ditingkatkan statusnya menjadi pemerintah kota. Kemudian pada tanggal 22 Oktober 2002
Gubernur Jawa Timur atas nama Menteri Otonomi Daerah melantik Drs. Imam Kabul sebagai
Walikota Batu. Esok harinya maasyarakat Batu menyambutnya dengan bersyukur kepada Allah
SWT, mulai menyambut dengan acara syukuran tumpengan bersama. Setelah Batu ditingkatkan
statusnya dengan pejabat Walikota Drs. Imam Kabul, Batu ingin meningkatkan lagi
pembangunannya, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Sejak statusnya meningkat,
pemerintah kota Batu bersama masyarakat mulai menyiapkan diri bagaimana agar pamor dan
citra kota dingin ini tetap ada dan tetap dikenang banyak orang baik domestik maupun luar
negeri.
Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (UU Nomor 32
Tahun 2004) definisi otonomi daerah adalah sebagai berikut: “Otonomi daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Atau lebih jelasnya yaitu Otonomi Daerah adalah wewenang untuk mengatur dan
mengurus rumah tangga daerah, yang melekat pada negara kesatuan maupun pada negara
federasi. Di negara kesatuan otonomi daerah lebih terbatas dari pada di negara yang berbentuk
federasi. Kewenangan mengantar dan mengurus rumah tangga daerah di negara kesatuan
meliputi segenap kewenangan pemerintahan kecuali beberapa urusan yang dipegang oleh
Pemerintah Pusat seperti, hubungan luar negeri, pengadilan, moneter dan keuangan, pertahanan
dan keamanan.
2.2 . Mengetahui peran dalam Pembangunan ekonomi khususnya di daerah kota Batu
Peran otonomi daerah dalam pembangunan Kota malang yaitu dengan meningkatkan
perekonomian pada sektor periwisata. Banyak sekali pariwisata yang ada pada kota apel ini,
contohnya yaitu kawasan wisata Songgoriti, paralayang atau paragliding di bukit-bukit daerah
wisata Songgoriti, Canggar, Jatim Park, dan Batu Night Spectacular. Dari wisata-wisata tersebut
sudah banyak dikenal oleh wisatawan-wisatawan khusunya dari daerah Jawa Timur. Wisata-
wisata tersebut tidak hanya dari alam saja, tetapi ada yang sengaja dibuat oleh pemerintah untuk
meningkatkan pendapatan pemkot itu sendiri.
Dengan semakin bertambahnya pengunjung tiap tahunnya maka kota ini semakin dikenal
sebagai kota wisata. Pada sektor pertanian, kota Batu juga dikenal sebagai penghasil buah apel
yang besar. Buah apel di daerah ini tidak hanya dijual buahnya tersebut tetapi ada yang dijual
dalam bentuk olahan seperti keripik apel, dodol apel, es apel dan lain sebagainya.
Usaha-usaha tersebut dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan produksi usaha kecil
menengah di Batu, misalnya seperti pemberian pinjaman atau kredit kepada pengusaha-
pengusaha kecil menengah dan PNPM mandiri. Seperti kinerja PNPM mandiri yang berorientasi
pada pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk
menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok,
dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian
dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari
perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin
keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.
Peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah sebagai interprenuer di sini adalah
tetap menjaga usaha rakyat tersebut walaupun usaha tersebut milik swasta. Seperti BNS atau
Batu Night Spectaculer ini adalah milik dan dikelola oleh PT Mutiara Indah Sejahtera, tetapi
pemerintah tidak lepas tangan dalam pembangunan ini. Pemerintah juga ikut adil dengan
memakai dana BUMD sebagai tambahan dana untuk pembangunan proyek ini. Hal ini dilakukan
untuk ikut bertanggung jawab dalam menjalankan usaha bisnis di daerahnya.
Peran pemerintah sebagai koordinator oleh pemkot Batu adalah pengusulan dan
pelaksanaan strategi pembangunan ekonomi yaitu melalui sektor pariwisata. Dengan pariwisata
nantinya ditujukan kota ini akan menjadi kota pariwisata dengan penghasilan perkapitanya tinggi
atau untuk kesejahteraan masyarakatnya. Dengan peran pemerintah sebagai koordinator ini
sangat berpotensi dalam menjaga konsistensi pembangunan daerah dan pembangunan nasional,
serta untuk menjamin bahwa perekonomian di daerah akan mendapatkan manfaat dan hasil yang
optimal.
Contoh lain Pengembangan Industri Kreatif di Kota Batu (Studi tentang Industri Kreatif
Sektor Kerajinan di Kota Batu). Pengembangan Industri Kreatif di Kota Batu lebih banyak
membutuhkan sumber daya manusia yang inovatif dan mempunyai kreativitas tinggi. Adanya
inovasi dan kreativitas yang timbul pada masyarakat, membuat sektor industri kreatif
mempunyai peran penting dalam pengembangan perekonomian suatu daerah. Hasil temuan di
lapangan menunjukkan bahwa pengembangan industri kreatif sektor kerajinan mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Batu. Kreatifitas pelaku industri mampu
meningkatkan hasil produk yang lebih berinovasi. Kreatifitas pelaku industri dapat ditingkatkan
melalui pelatihan, pembekalan/pembinaan, serta monitoring yang dilakukan oleh Dinas
Koperindag Kota Batu.
Faktor pendukung dari pengembangan industri kreatif ini meliputi peran Dinas
Koperindag Kota Batu, kualitas Sumber Daya Manusia, dan potensi Kota Batu. Terdapat
beberapa faktor penghambat juga seperti kurangnya akses permodalan, terbatasnya bahan baku
berkualitas dan rendahnya sarana prasarana pemasaran. Pengembangan Industri Kreatif
diharapkan dapat sesuai dengan RENSTRA dari Dinas Koperindag serta mampu memberikan
dan meningkatkan pelatihan serta penyuluhan yang bermanfaat bagi pelaku industri dalam
mengembangkan usaha industrinya.
yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah dan swasta untuk
menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi”.
“Dalam dimensi ekonomi, acapkali dikemukakan bahwa urgensi dari diterapkannya
desentralisasi adalah untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan
public good and services (barang dan jasa untuk umum), serta untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembangunan ekonomi di daerah”. Pendapat Rondinelli didukung oleh Nurcholis
(2005:181) yang menyatakan bahwa peran pemerintah dalam perekonomian adalah membangun
fasilitas publik untuk sarana menumbuhkan perekonomian daerah (development for economic
growth function). Pembangunan tidak dapat terpisahkan dari pertumbuhan ekonomi. Hal ini
seperti disampaikan oleh Badruddin (2012: 113) “Hakikat pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi adalah suatu proses yang ditunjukkan dengan kebijakan pemerintah dan sawasta dalam
mengelola sumberdaya-sumberdaya
Kesimpulan Kota Batu telah menunjukkan keberhasilannya untuk memenuhi tujuan pemekaran
daerah yaitu percepatan pembangunan ekonomi daerah. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan
ekonominya sejak tahun 20022011, selain itu terjadi perubahan leading sector yang awalnya
hanya sektor jasa sebagai sektor unggulan dalam PDRB Kota Batu di tahun 2002-2006. Dan di
tahun 2007-2011 sektor unggulan dalam PDRB Kota Batu menjadi dua yaitu sektor jasa dan
sektor perdagangan, hotel, dan restororan. Pemerintah Kota Batu melakukan pembangunan dan
pengembangan wisata yang memiliki efek domina terhadap pembangunan sektor pertanian dan
sektor industri dan perdagangan sebagai pendukung pariwisata, Pembangunan Jalan, dan Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai lembaga pelayanan investasi. Dengan adanya
pembangunan di atas akan menimbulkan minat investor untuk melakukan ivestasi di Kota Batu.
Investasi tersebut masuk ke perdaganganan seperti UMKM, pendorong wisata seperti hotel dan
tempat wisata (MICE), pertanian, dan usaha lain. Masuknya investasi tersebut memiliki
multiplier effect seperti meningkatkan lapangan kerja dan membuka peluang usaha baru bagi
masyarakat. Sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Batu. Saran
Pemerintah Kota Batu bersama stakeholder terkait harus terus menjaga trend positif
pertumbuhan ekonominya, dengan cara mempertahankan sektor unggulan dan
membangunkan sektor terbelakang, berkembang, dan potensial. Agar dapat memacu kontribusi
dan pertumbuhan sektornya terhadap PDRB. Meningkatkan iklim investasi yang telah berjalan di
Kota Batu agar dapat menciptakan multiplier effect khususnya dalam membuka lapangan kerja
dan peluang usaha demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Memperhatikan lebih dalam
terkait sektor pertanian yang lima tahun akhir mengalami kecenderungan penurunan dan sektor
perdagangan hotel dan restoran yang terus mengalami peningkatan. Jangan sampai
meningkatnya investor menjadi penyebab semakin sedikitnya lahan untuk pertanian di Kota
Batu. Pemerintah daerah baik itu Provinsi, Kabupaten atau Kota harus benar-benar
memperhatikan calon DOB agar sesuai dengan tujuan pemekaran daerah. Artiny
BAB III
PENUTUP
Keberhasilan pemerintah dalam mengembangkan perekonomian masyarakatnya bukan
semata-mata adalah jerih payah pemerintah itu sendiri, melainkan dari kerjasama antara
pemerintah dan masyarakatnya dengan ikut membangun daerahnya supaya menjadi daerah yang
berhasil dan untuk meningkatkan perekonomian nasional.Keberhasilan tersebut juga tergantung
pada keuletan masyarakatnya dalam usah-usahanya, atau bisnisnya. Semakin kuat juga akan
menambah kelancaran dalam berusaha dan berbisnis. Peran pemerintah juga sengat perlu dalam
membangun perekonomian sebagai penunjang-penunjang keberhasilan usaha bisnis di daerahnya
untuk menaikkan pendapatan daerah sehingga akan meningkatkan perekonomian nasional.
Dengan terselesaikan makalah ini semoga kita bisa ikut dalam mengembangkan
perekonomian kerakyatan agar negara menjadi negara yang sejahtera. Ikut serta dalam
peningkatan ekonomi tersebut dapat dikatakan sebagai warga negara yang baik. Pemerintah juga
harus berorientasi pada peningkatan ekonomi nasional tidak hanya peningkatan ekonominya
sendiri. Korupsi dalam pembangunan-pembangunan tersebut membuat merosotnya dan
melemahnya pembangunan dalam hal untuk meningkatkan ekonomi rakyat Indonesia. Moral
masyarakat juga harus diperbaiki, caranya yaitu dimulai dari diri sendiri.
Daftar Pustaka
Adisasmita, Raharjo. 2011. Pembiayaan Pembangunan Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Edisi Lima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Badrudin, Rudy. 2012. Ekonomika Otonomi Daerah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Bappenas
dan UNDP. 2008. Studi Evaluasi Dampak Pemekaran Daerah 2001-2007. BRIDGE (Building
and Reinventing Decentralised Governance). Hidayat, Syarif. 2007. Too Much Too Soon. Local
State Elite`s perspective on and the puzzle of contemporary Indonesian regional autonomy
policy. Edisi dua bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Mahmudi, 2010. Manajemen
Keuangan Daerah. Erlangga Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Praktik Pemerintahan dan
Otonomi Daerah. Jakarta: PT Grasindo Pasolong, Harbani. 2012. Metode Penelitian Administrasi
Publik. Alfabeta: Bandung Ratnawati, Tri. 2009. Pemekaran Daerah: Politik Lokal dan Beberapa
Isu Terseleksi. Yogyakarta: Pustaka.