BAB 4 Raissa Saffana Revisi 14 Mei

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
IV.1 Analisa Debit dan BOD Air Buangan

Berikut ini adalah tabel karakteristik Debit dan BOD
Tabel 4.1 Karakteristik Air Buangan
Debit Debit
Jam BOD
(m3/detik) (liter/detik)
00 - 01 0,061953125 450 61,953125
01 - 02 0,06296875 331 62,96875
02 - 03 0,06703125 217 67,03125
143,181
03 - 04 0,076171875 8 76,171875
130,909
04 - 05 0,09140625 1 91,40625
163,636
05 - 06 0,121875 4 121,875
06 - 07 0,13203125 270 132,03125
376,363
07 - 08 0,126953125 6 126,953125
511,363
08 - 09 0,124921875 6 124,921875
572,727
09 - 10 0,116796875 3 116,796875
613,636
10 - 11 0,10765625 4 107,65625
634,090
11- 12 0,105625 9 105,625
654,545
12 - 13 0,10359375 5 103,59375
613,636
13 - 14 0,105625 4 105,625
572,727
14- 15 0,106640625 3 106,640625
552,272
15 - 16 0,11375 7 113,75
531,818
16 - 17 0,114765625 2 114,765625
490,909
17 - 18 0,121875 1 121,875
511,363
18 - 19 0,11984375 6 119,84375
19 - 20 0,104609375 613,636 104,609375
4
RAISSA EMELINE PARDEDE 1

SAFFANA ILIYUNA HASNA
TUGAS BESAR
818,181
20 - 21 0,104609375 8 104,609375
879,545
21 - 22 0,086328125 5 86,328125
695,454
22 - 23 0,08125 5 81,25
531,818
23 - 24 0,07921875 2 79,21875
Sumber : SOP Tugas Besar PBPAB, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat ditentukan nilai maksimum, rata-rata, minimum,
dan peak dari debit, BOD, dan SS air buangan.
a. Analisa Debit Air Buangan
 Debit maksimum = 0,132031 m3/detik = 132,031 L/detik
 Debit rata-rata=
∑ debit = 0,1015625 m3/detik = 101,5625 L/detik
24 jam
 Debit minimum = 0,061953125 m3/detik = 61,9 L/detik
Gambar 4. 1Nilai Faktor Puncak Untuk Aliran Air Buangan Rata-rata m3/s
Sumber : Sudjono, 2001
 Nilai Qrata-rata digunakan untuk mencari peak factor dengan memplotkannya ke

dalam grafik di atas. Sehingga didapatkan peak factor = 2,75
 Q peak = Q rata-rata × peak factor
= 0,1015625 m3/detik × 2,5
= 0,28 m3/detik
b. Analisa BOD Air Buangan
 BOD maksimum = 879,5455 mg/L

TUGAS BESAR
 BOD rata-rata =
∑ BOD = 495 mg/L
24 jam
 BOD minimum = 130,9091 mg/L
 BOD peak = BOD rata-rata × peak factor
= 495 × 2,75
= 1361,25 mg/L
IV.2 Analisa Kualitas Air Buangan

Data debit, BOD, dan TSS dalam air limbah dapat digambarkan pada grafik
berikut ini :
Debit (m3/detik)
0.14
0.12
0.1
0.08
Debit (m3/detik)
0.06
0.04
0.02
0
1 3 5 7 9 1 3 15 7 9 1 3
-0 -0 -0 -0 -0 -1 -1 - -1 -1 -2 -2
00 02 04 06 08 10 12 14 16 18 20 22
Gambar 4. 2 Grafik Debit Air

Sumber : Analisa Penulis, 2019

TUGAS BESAR
BOD (mg/L)
1000
900
800
700
600
500 BOD (mg/L)
400
300
200
100
0
1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1 3
-0 -0 -0 -0 -0 -1 - 1 4- 1 - 1 - 1 - 2 - 2
00 02 04 06 08 10 12 1 1 6 1 8 2 0 2 2
Gambar 4. 3Grafik BOD Air Limbah

Sumber : Analisis Penulis, 2019
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa fluktuasi debit mengalami puncak pada
jam 11.00 - 12.00, yaitu sebesar 7,5 L/detik, dengan debit minimum sebesar 1,3 L/detik
yang terjadi pada jam 03.00-04.00. Sedangkan debit air buangan rata-rata selama 24 jam
adalah 4,058 L/detik. Kandungan BOD maksimum sebesar 795 mg/L terjadi pada jam
20.0-21.00 dan kandungan minimumnya yaitu 127 mg/L pada jam 04.00-05.00, dengan
rata-rata kandungan BOD dalam air buangan sebesar 480,083 mg/L.
Jika :
a. Sungai >Konsentrasi : Standar Effluent (Perda/KepMenLH)
Sungai <Konsentrasi : Stream Standar (PP No. 82 Tahun 2001, kelas II)
Tabel 4.2 Hasil Analisa Kualitas Air Buangan
Parameter Satuan Konsentrasi Baku Mutu
COD mg/l 825 100*)

Amonium mg/l 41,25 10*)
BOD mg/l 495 30*)
TSS mg/l 205 30*)
pH 6,5 6-9*)
Minyak dan Lemak mg/l 4 5*)
Total Colioform jumlah/l00ml 2500 3000*)
Sumber : SOP Tugas Besar PBPAB, 2019 ;
Ket : *) : Permen LHK No. 68 Tahun 2016
: Konsentrasi efluen di atas baku mutu (perlu disisihkan)

TUGAS BESAR
Parameter air buangan yang harus dihilangkan melalui pengolahan adalah

sebagai berikut :
1. COD
Chemical Oxygen Demand (COD) adalah jumlah kebutuhan oksigen dalam air
untuk proses reaksi secara kimia guna menguraikan unsur pencemar yang ada. Nilai
COD mencakup kebutuhan oksigen untuk reaksi biokimiawi, karena senyawa
organik yang dapat dirombak oleh mikroorganisme dapat pula mengalami oksidasi
lewat reaksi kimiawi. Jadi nilai COD akan memiliki numerik yang lebih besar
daripada nilai BOD. COD dapat dihilangkan dengan pengolahan secara biologi.
2. BOD
Dapat dihilangkan dengan pengolahan secara biologi.
3. TSS
Dapat dihilangkan dengan screening dan kominutor, grit removal, sedimentasi,
filtrasi, flotasi, penambahan polimer kimia, koagulasi/sedimentasi, sistem natural
(land treatment)
4. Amonium
Dapat dihilangkan dengan proses pengolahan secara nitrifikasi atau pengolahan lain
dengan menggunakan inject oksigen ataupun sejenisnya.
IV.3 Efisiensi Removal

Dalam menentukan alternatif pengolahan, dibutuhkan analisis penyisihan
kandungan cemaran yang harus disisihkan dengan mengetahui efisiensi removal setiap
parameter pencemar dengan cara sebagai berikut.
(Cc−Cs tan dar )
η= x 100 %
Cc
Keterangan : η : efisiensi removal ( % )
Cc : konsentrasi campuran
Cstandar : konsentrasi standar baku mutu
Berikut ini merupakan hasil perhitungan efisiensi removal untuk setiap
parameter :
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Efisiensi Removal

Parameter Satuan Konsentrasi Baku Mutu Efisiensi

TUGAS BESAR
(Permen LH No.
Effulent (%)
68 Tahun 2016)
pH - 6,5 6-9 -
BOD mg/l 495 30 93,9
COD mg/l 825 100 87,9
TSS mg/l 205 30 85,4
Minyak dan
mg/l 4 5 -
Lemak
Amoniak mg/l 41,25 10 75,8
Total Coliform jumlah/100ml 2500 3000 -
Ket : *) : Permen LHK No.68 Tahun 2016
: Konsentrasi efluen di atas baku mutu (perlu disisihkan)
IV.4 Alternatif Pengolahan

Penentuan alternatif pengolahan air buangan perlu diperhatikan 2 hal yang
mendasar, yaitu karakteristik air buangan dan konsentrasi tiap parameter yang ingin
dicapai berdasarkan evaluasi dengan baku mutu air buangan yang berlaku.
Pertimbangan yang digunakan dalam memilih alternatif pengolahan yang akan
digunakan adalah pengolahan yang paling efisien dan efektif, yang mencakup:
 Efisiensi pengolahan
 Beban pengolahan
 Ekonomis, ditinjau dari segi investasi dan operasional
 Tenaga operasional dan energi yang digunakan
Berikut ini alternatif pengolahan air buangan yang akan digunakan sehingga
parameter-parameter di atas dapat diolah dengan baik :
Tabel 4.4 Efisiensi Removal Unit Operasi dan Unit Proses
Efisiensi Removal (%)
Unit Pengolahan
BOD COD TSS P Org-N NH3-N
Bar Screen - - - - - -
Grit chambers 0-5 0-5 0-10 - - -
Primary sedimentation 25-40 30-40 50-70 10-20 - -
Anaerobic baffled reactor 80-95 80-85 80-90 10-25 80-95 80-95
Trickling filter
# High rate, rock media 65-80 60-80 60-85 8-12 65-80 65-80
# Super rate, plastic media 65-85 65-85 65-85 8-12 65-80 65-80
Rotating biological contractors 80-85 80-85 80-85 10-25 80-85 80-85
Anaerobic Baffled Reactor 70-95 70-95 60-80 - - -

TUGAS BESAR

Unit Pengolahan
BOD COD TSS P Org-N NH3-N
Fakultatif pound 70 0 60 - - -
Kolam Maturasi 70 50 50 - - 65
Secondary Clarifier 25-40 30-40 50-70 10-20 - -
Penambahan lime - - - 30-50 - -
Air Stripping - - - - - 90
Chlorination - - - - - -
Wetland 80-95 80-90 80-90 50-70 80-90 50-71
Sumber : Tchobanoglous et al, 2003
Berdasarkan SOP Tugas Besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
Tahun 2018 pada poin penggunaan Unit Pengolahan Sekunder, Unit yang digunakan
dalam perencanaan ini adalah Anaerobic Baffled Reactor. Berikut tabel unit
pengolahan terpilih :
Tabel 4.5 Unit Pengolahan
Tingkat
Pengolahan
Pengolahan *
Bar screen
Pre Grit chamber
Treatment
Equalisasi
Primary
Primary clarifier
Treatment
Anaerobic Baffled Reaktor
Secondary Kolam Fakultatif
Treatment Kolam Maturasi
Secondary Clarifier
Desinfeksi Chlorinasi
Dan berikut adalah tabel Efisien Removal Unit Pengolahan Terpilihnya :
Tabel 4.6 Efisiensi Removal Terpilih
Tingkat BOD COD TSS Amonium
Unit Pengolahan
Pengolahan 495 825 205 41,25
mg/L mg/L mg/L Mg/L
Pre Treatment
Bar Screen

5% 5% 10% -
Grit Chamber
470,75 783,75 184,5 41,45
Equalization


TUGAS BESAR
Primary Primary 27% 30% 50% -

Treatment Sedimentation 343,647 548,625 92,25 41,45
Anaerobic Baffled 70% 70% 60% -
reactor 103,095 164,58 36,9 41,45
70% 70% 60% -
Secondary Kolam Fakultatif
30,928 49,374 14,74 41,45
Treatment
70% 50% 50% 80%
Kolam Maturasi
9,28 24,68 7,37 8,25
Secondary Clarifier 30% 35% 60% -
6,5 16,04 2,95 8,25
Desinfeksi Chlorinasi - - - -
IV.5 Perhitungan
IV.5.1 Sump Well dan Screw Pump

a. Sump Well
1) Fungsi
Fungsi Sump Well adalah untuk menampung air buangan dari ujung pipa
induk air buangan (riol) yang terletak di bawah permukaan tanah untuk
kemudian dialirkan ke unit pengolahan berikutnya.
2) Kriteria Desain
- Time Detention (td) harus ≤ 10 menit (Parker, 1978) dengan tujuan
supayatidak terjadi pengendapan dan dekomposisi air buangan.
- Panjang sumur disesuaikan dengan pamjang ruang pompa yang dibutuhkan.
- Lebar sumur tergantung dari tergantung dari kedalaman dan ketinggian air
buangan sesuai pemompaan yang direncanakan.
- Tinggi muka air sumur harus berada di bawah ujung pipa induk air buangan
agar tidak terjadi aliran balik.
b. Screw Pump
1) Fungsi
Fungsi Screw Pump adalah untuk menaikkan air buangan dari sumur
pengumpul dan mengalirkannya ke unit pengolahan berikutnya.
2) Kriteria Desain
Kapasitas max, Q = 0,1015625 m3/det
Head total, H =9m

TUGAS BESAR
Sudut kemiringan, α = 22° - 38°

Putaran screw, n = (20 – 100) rpm
Efisiensi, η = (70 – 78)%
(Torishima Pump MFC. Co. Ltd. “Srew Pump”, Japan)
Ukuran pompa yang digunakan sesuai dengan debit air buangan saat jam puncak
(peak hour).
Tabel 4.7 Karakteristik Screw Pump

Sudut
 = 300  = 350  = 380
kemiringan
Spesifikasi Q Putaran Hl Q Putaran Hl Q Putaran Hl
N
Diameter (m3/mnt) (m) (m3/mnt) n (rpm) (m) (m3/mnt) n (rpm) (m)
(rpm)
400 1.62 92 1.41 92 1.32 92
450 2.1 85 1.8 85 1.56 85
500 2.82 80 2.4 80 2.1 80
550 3.54 75 4.5 3.06 75 5.2 2.7 75 5.5
600 4.26 70 3.6 70 3.38 70
700 6.3 64 5.4 64 4.74 64
800 8.52 58 7.32 58 6.42 58
900 11.34 54 9.72 54 8.52 54
1000 14.34 50 12.3 50 10.8 50
1100 17.52 47 14.94 47 13.08 47
1200 21.84 44 5.6 18.72 44 6.4 16.44 44 6.9
1250 23.34 43 19.86 43 17.3 43
1300 25.92 42 22.08 42 19.32 42
1400 31.56 40 27.00 40 23.7 40
1500 36.18 38 30.90 38 27.00 38
1600 42.96 36.5 36.78 36.5 32.28 36.5
1700 49.44 35 6.8 42.30 35 7.8 37.14 35 8.4
1800 57.00 34 48.78 34 42.84 34
1900 65.04 33 55.68 33 48.90 33
2000 73.56 32 63.00 32 55.26 32
2100 82.50 31 70.62 31 61.98 31
2200 91.80 30 78.60 30 69.00 30
2300 101.40 29 7.4 86.82 29 8.4 76.20 29 9.1
2400 111.94 28 95.22 28 83.58 28
2500 121.26 27 103.80 27 91.08 27

TUGAS BESAR
dh
he
h1 a
Gambar 4.3 Sketsa Screw Pump
3) Desain yang direncanakan

Digunakan 3 buah pompa ulir (2 operasi dan 1 cadangan) dengan
kemampuan yang sama dengan tujuan untuk memelihara kontinuitas aliran bila
terjadi kerusakan dan 1 lagi untuk cadangan.
Data perencanaan:
- Debit maksimum : 0,132 m3/det = 7,92 m3/menit
- Debit rata-rata : 0,102 m3/det = 6,12 m3/menit
- Debit minimum : 0,062 m3/det = 3,72 m3/menit
- Debit puncak : 0,28 m3/det = 16,8 m3/menit
Berdasarkan tabel karasteristik Screw Pump diperoleh data karakteristik
pompa sebagai berikut:
Debit puncak = 16,8 m3/menit
Debit pada pompa = 16,8 m3/menit : 2 buah = 8,4 m3/menit
- Kapasitas pemompaan maksimum (Q) = 8,52 m3/menit
- Head maksimum pompa (H) = 6,4 m
- Diameter pompa (D) = 800 mm
- Sudut kemiringan (α) = 35o
- Putaran (n) = 58 rpm
- Efisiensi pompa (µ) = 75%
- Berat jenis air buangan (γ) = 1.02724 kg/L
- Tinggi muka air minimum pada Sumur Pengumpul (h1):
h1 = 3/4 . D . cos

TUGAS BESAR
h1 = 3/4 . 0,8 . cos 30o

h1 = 0,5196 m
- Tinggi air maksimum pada outlet Screw Pump (h)
h = D/3
h = 800 mm / 2 = 400 mm = 0,4 m
- Total Head (H)
H = H + h1 + h
H = 6,4 + 0,5196 + 0,4 = 7,3196 m
- Daya pompa yang dibutihkan (P)

0,163 x γ x Q x H
P=
η
0,163 x 1,02724 x 8,52 x 7,3196
P=
0,75
P = 13,92 Watt
c. Sumur Pengumpul
1) Kriteria Desain
Waktu detensi, td = ≤ 10 menit (tidak terjadi endapan & dekomposisi)
(Parker, 1978)
Td = 5 menit = 300 detik
3) Perencanaan
- Kedalaman sumur pengumpul (H) = 4 m
- Direncanakan Td = 5 menit = 300 detik
- P:L=1:1
4) Perhitungan
Dimensi Sumur
- Volume sumur pengumpul saat Qmin
Vmin = Qmin x td
= 0,062 x 300
= 18,6 m3

TUGAS BESAR
- Volume sumur pengumpul saat Qpeak

Vpeak = Qpeak x td
= 0,28 x 300
= 84 m3
- Luas sumur pengumpul
A = Vpeak / H
= 84 m3 / 4 m = 21 m2
- Panjang saluran = 4,58 m dan lebar saluran = 4,58 m
- Hfreeboard = 0,3 m
- Kedalaman sumur pengumpul total = H + hfreeboard = 4 + 0.3 = 4,3 m
Diameter pipa inlet
- Q =vxA
- Qpeak = 1,5 m/s . A
0,28 = 1,5 ¼ π. D2
D = 0,487 m ≈ 500 mm
IV.5.2 Saluran Pembawa

1) Fungsi
Fungsi saluran pembawa adalah untuk menyalurkan air buangan dari satu unit
pengolahan ke unit pengolahan lainnya.
2) Kriteria desain
Kecepatan aliran disamakan dengan criteria bar screen karena saluran
pembawa langsung berhubungan dengan bar screen. V = (0,3 – 0,6) m/detik.
Kecepatan aliran pada saluran tidak kurang dari 0.3 m/detik. (Iskandar, 1990)
3) Perhitungan
- Koefisien kekasaran Manning untuk beton : n = 0,013 (Triatmodjo, 1995)
- Slope (S) = 0,005
- Bentuk saluran = segi empat
- Tinggi (d) : lebar (b) = 1 : 2 (Chow, 1959)

TUGAS BESAR
Perhitungan dimensi saluran pembawa

 Qpeak = A x vsaluran
 Asumsi berdasarkan kriteria kecepatan (v) = 0,5 m/s
 0,28 m3/s = A x 0,5 m/s
 A = 0,28 / 0,5 = 0,56 m2
 Saluran berbentuk persegi, perbandingan b dan h = 1 : 2
 Jadi, b = 0,53 m dan h = 1,06 m
 Keliling basah = b + 2h = 0,53 + (2 x 1,06) = 2,65 m
 hfreeboard = 0,3 m
 dmax = h + hfreeboard = 1,06 + 0,3 = 1,36 m
Perhitungan dimensi saluran pembawa
 Qmin = A x vsaluran
 Asumsi berdasarkan kriteria kecepatan (v) = 0,5 m/s
 0,062 m3/s = A x 0,5 m/s
 A = 0,062 / 0,5 = 0,124 m2
 Saluran berbentuk persegi, perbandingan b dan h = 1 : 2
 Jadi, b = 0,249 m dan h = 0,498 m
 Keliling basah = b + 2h = 0,249 + (2 x 0,498) = 1,245 m
 hfreeboard = 0,3 m
 dmin = h + hfreeboard = 0,498 + 0,3 = 0,798 m
IV.5.3 Bar Screen

1) Fungsi
Fungsi bar screen adalah untuk menyisihkan/memisahkan benda-benda kasaar
yang terdapat pada air buangan seperti kertas, plastic, batu, atau kadang-kadang lemak
yang tergumpal) untuk melindungi pompa, valve, perpipaan, dan perlengkapan lain dari
kerusakan atau penyumbatan (clogging).
2) Kriteria Desain
 Kecepatan aliran saat melalui batang > 0,3 m/det
 Jarak antar batang b = 1”-2” (2.54 – 5.08 cm)
 Tebal batang, w = 0.8” – 1” (2.032 cm – 2.54 cm)
 Kemiringan dasar vertical = (30 -60o)

TUGAS BESAR
 Panjang penampang batas = (1-1.5)”

 Headlosse maksimum (6 inc) = 0.1524 (Metcalf & Eddy, 1991)
Tabel 4.8 Kriteria Desain Bar Screen

Manually
Faktor desain Mechanical cleaned
cleaned
Kecepatan melalui kisi (m/dtk) 0,3-0,6 0,6-1,0
Ukuran batang kisi :
Lebar (mm) 4-8 8-10
Kedalamam (mm) 25-50 50-75
Jarak antar kisi (mm) 25-75 (25-44)* 10-50 (14-25)*
Kemiringan dari horizontal

45-60 75-85
(derajat)
Headloss yang diijinkan, clogged

150 150
screen (mm)
Headloss maksimum, clogged

800 800
screen (mm)
Sumber : Qasim, 1985 (* Liu-Liptak, 1997)
Tabel 4.9 Bentuk dan factor Bentuk Batang Bar Screen (Faktor Krischmer)
Bentuk Kisi Faktor Bentuk (β)
1. Persegi panjang dengan sudut tajam 2,42
2. Persegi panjang dengan pembulatan di 1,83
depan
3. Persegi panjang dengan pembulatan depan 1,67
& belakang 1,79
4. Lingkaran 0,76
5. Bulat telur
Sumber : Metcalf-Eddy (1991); Qasim (1985)

Digunakan Bar screen manual :
- Lebar saluran = 0,53 m (sesuai dengan lebar saluran pembawa)
- Kemiringan bar (α) = 60o

TUGAS BESAR
- Jarak antar kisi = 50 mm = 0,05 m

- Jenis batang adalah lingkaran dengan (β) = 1.79
- Lebar batang kisi (w) = 5 mm = 0,05 m
4) Perhitungan
Jumlah batang
- L = n . w + (n + 1) . b
- 0,56 = n (0,05) + 0,05 n + 0,05
- 0,56 = 0,05 n + 0,05 n + 0,05
- 0,51 = 0,1 n
- n = 5,1 buah = 6 buah
Jumlah bukaan antar batang
s=n+1=6+1=7
Lebar bukaan total
- L = n . w + (n + 1) b (untuk mencari lebar bukaan yang sebenarnya)
- 0,56 = 6 x 0,05 + (6 + 1) b
- b = 0,037 m
- Lebar bukaan total = s x b = 7 x 0,037 = 0,259 m
Panjang batang terendam
- Pada saat maksimum : Ymaks = d maks / sin 60 = 1,36 m /sin 60˚ = 1,57 m
- Pada saat minimum : Ymin = d min/ sin 60 = 0,798 m /sin 60˚ = 0,921 m
Dimensi saluran sebelum melalui Bar screen
Q peak 0.28
- Luas total bukaan batang = = = 0,56 m2
V ¯¿ ¿ 0.5
A 0.56
- Luas bukaan bersih = = = 1,12 m
Kedalaman Aliran 0.5
Kecepatan air melalui saringan Bar Screen / Bar Screen bersih
Pada saat maksimum

TUGAS BESAR
Q max Q max 0,132

Vbar max= = = =2,272 m/s
A max y 1 x b 1,57 x 0,037
Q min Q min 0,062
Vbar min= = = =1,819m/ s
A min y 1 x b 0,921 x 0,037
Velocity head (tinggi kecepatan)
Pada saat maksimum
Vbar 2,2722 m/ s
hv= = =0,115 m
2g 2 x 9,81
Pada saat Miniumum
Vbar 1,819 2 m/s
hv= = =0,092 m
2g 2 x 9,81
Headloss (DH)
Pada saat maksimum
hl= β ¿
Pada saat minimum
hl= β ¿
Kedalaman air setelah melewati bar screen
Pada saat maksimum
Y2 maks = y1 maks - hl = 1,57 - 0,06 = 1,51 m
Pada saat minimum
Y2 min = y1 min - hl = 0,921 - 0,052 = 0,869 m
Kecepatan aliran setelah bar screen
Pada saat maksimum
Q max Q max 0,132
V= = = =2,36 m/s
y 2 max x b y 2max x b 1,51 x 0,037
Pada saat minimum
Q min Q min 0,062
V= = = =1,92 m/s
y 2 min x b y 2 min x b 0,869 x 0,037
Tinggi freeboard Diasumsikan bahwa freeboard dapat mengatasi luapan air pada
saat clogging: 50 %, sehingga pada saat clogging, luas bar screen berkurang 50 %.
Pada saat maksimum
Luas (A) = 50 % . 1,36. 0,259 = 0,176 m2
v = Q/A = 0,28 / 0,176 = 1,59 m/dtk
hl= β ¿

TUGAS BESAR
Tinggi freeboard = 50 % . 1,36 = 0,68 m

Tinggi total bar screen = 1,36 + 0,68= 2,04 m
Jadi, dimensi bar screen:
Lebar saluran : 0,53 m dan tinggi : 2,04 m
IV.5.4 Comminutor
1) Fungsi
Communitor berfungsi sebagai pemotong partikel-partikel kasar yang lolos dari
bar screen, sehingga mempunyai ukuran partikel yang halus dan seragam sehingga tidak
emngganggu operasi dan proses pengolahan selanjutnya.
2) Desain Kriteria
Communitor biasanya tersedia dalam ukuran-ukuran motor tertentu berdasarkan
debit maksimum air buangan yang akan dikelola.
Tabel 4.10 Kapasitas dan Ukuran Comminutor
Kapasitas dan Ukuran Comminutor
Over-all Capacities (mgd)
No. Ukuran motor Controlled
Free Discharge
Discharge
7B ¼ 0 - 0,35 0 - 0,3
10A ½ 0,17 - 1,1 0,17 - 0,82
15M ¾ 0,4 - 2,3 0,4 - 1,4
25M 1½ 1-6 1 - 3,6
25A 1½ 1 - 11 1 - 6,5
36A 2 1,5 - 25 1,5 - 9,6
54A Separately designed for each job
Sumber : Elwyn E. Seelye, “Design” 3rd, John Willey and Sons. Inc., New York
3) Perhitungan
- Qmaks = 0,132 m3/det
- Qmin = 0,062 m3/det
- Qrata-rata = 0,102 m3/det
- Qpeak = 0,28 m3/det

TUGAS BESAR
Comminutor yang digunakan adalah jenis controlled discharged. Pemilihan

berdasarkan pertimbangan karena jenis ini tidak memperhitungan headloss, berhubung
headloss telah ditentukan oleh pabrik pembuatnya.
Qpeak = 0,28 m3/det = 0,28 m3/det x 86.400 dtk/hr x 0,2642 mgl/m3
= 6.391,52 mgd
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa comminutor yang digunakan adalah jenis
controlled discharged type 36 A dengan ukuran motor 2 dan kapasitas pengolahan (1.5-
25) mgd.
IV.5.5 Grit Chamber

5) Fungsi
Fungsi grit chamner adalah untuk memisahkan partikel padat (pasir, kerikil, biji-
bijian) yang mempunyai kecepatan pengendapan atau specific gravity lebih besar
daripada partikel organic agar tidak emngganggu proses pengolahan berikutnya.
Tujuan pemisahan pasir:
- melindung peralatan mekanik dan pompa dari abrasi
- mencegah terjadinya clogging pada pipa
6) Kriteria Desain
Grit chmber yang digunakn adalah grit chamber horizontal.
- Waktu detensi (td) = 2- 5 mnt
- kecepatan horizontal = 0.8 – 1.3 ft/s = (0.24 – 0.39) m/det
- kecepatan pengendapan = 0.6-1.3 m/mnt
- perbandingan P : L = 3:1 – 5 :1
- Perbandingan Lebar : Dalam = 1:1 = 5:1
- Kedalaman =2–5m
- specific grafity untuk grit kurang dari 2.65 (Metcalf & Eddy, 1991)
Tabel 4.11 Distribusi Partikel:

Kecepatan mengendap
% berat partikel
(m/menit)
3.4 0.7
2.3 0.5
2.3 0.45
1.9 0.34
1.2 0.23

TUGAS BESAR
Kecepatan mengendap
% berat partikel
(m/menit)
0.7 0.16
Sumber: Data Tugas PBPAB, 2019
Kurva Distribusi Partikel Air Buangan

0.8
% Berat Partikel
0.6
0.4 Kecepatan mengendap
0.2
0
0.7 1.2 1.9 2.3 2.3 3.4
Vs (m/menit)
Gambar 4.4 Grafik Kurva Distribusi Berat Partikel

Sumber: Data Tugas PBPAB, 2019
Dari grafik di atas dengan Vs = 0.7 m/mnt maka fraksi berat partikel adalah
16%. Hal ini menunjukan efisiensi yang diperoleh dengan menggunakan unit grit
chamber sebesar 84 %. Partikel dengan kecepatan pengendapan lebih besar dari 0.7
m/menit akan disisihkan 100% (mengendap).
Settleble solid sisa = (100-84)% x 210 mg/L = 33,6 mg/l.
1/2
8k( s−1)gd
a. Vh =
( f )
k = 0.05
s = 1.25
g = 9.81 m/s2
f = 0.025
- Vs = 3.4 m/mnt
Vh = 10 Vs = 10 x 3.4 = 34 m/mnt = 0.567 m/s
1/2 1/2
8k( s−1)gd 8.0 .05(1.25−1)9 .81. d
Vh =
( f ) =
( 0.025 )
0.567 = (39.24 x d)1/2
0.32 = 39.24 x d

TUGAS BESAR
d = 8.193 x 10-3 m = 8.193 mm
- Vs = 2.3
Vh = 10 x 2.3 = 23 m/mnt = 0.38 m/s
1/2 1/2
8k( s−1)gd 8.0 .05(1.25−1)9 .81. d
Vh =
( f ) =
( 0.025 )
0.38 = (39.24 x d)1/2
d = 3.745 x 10-3 m = 3.745 mm
- Vs = 1.9 m/mnt
Vh = 10 x 1.9 = 19 m/mnt = 0.316 m/s
1/2 1/2
8k( s−1)gd 8.0 .05(1.25−1)9 .81. d
Vh =
( f ) =
( 0.025 )
0.316 = (39.24 x d)1/2
d = 2.55 x 10-3 m = 2.55 mm
- Vs = 1.2 m/mnt
Vh = 10 x 1.2 = 12 m/mnt = 0.2 m/s
1/2 1/2
8k( s−1)gd 8.0 .05(1.25−1)9 .81. d
Vh =
( f ) =
( 0.025 )
0.2 = (39.24 x d)1/2
d = 1.019x 10-3 m = 1.019 mm
- Vs = 0.7 m/mnt
Vh = 10 x 0.7 = 7 m/mnt = 0.116 m/s
1/2 1/2
8k( s−1)gd 8.0 .05(1.25−1)9 .81. d
Vh =
( f ) =
( 0.025 )
0.116 = (39.24 x d)1/2
d = 3.469 x 10-4 m = 0.3469 mm
Yang diremoval dalam grit chamber adalah semua partikel dengan diameter
diatas 0.2 mm
Tabel 4.12 Kecepatan Mengendap Partikel
Kind of Specific Diameter ( mm )

TUGAS BESAR
Particle Gravity 1 0,5 0,2 0,1 0,05 0,01 0,005

Quartz sand 2,65 330 170 54 16 4 0,2 0,04
Sewage solids 1,01-1,2 1-80 0,2-40 0,01-12 0,01-2 < 0,5 < <
0,02 0,005
Sumber: Elwyn E. Seelye, “Design” 3rd, John Willey and Sons. Inc., New York
7) Desain terpilih
- Direncanakan 3 buah bak grit chamber (2 bak beroperasi, 1 cadangan)
- Kecepatan horizontal = 0.8 ft /s = 0.24 m/det
- Kecepatan pengendapan = 0.6 m/mnt = 0.01 m/det
- P:L = 4 :1
- td = 2 mnt = 120 dtk
8) Perhitungan
- Qmaks = 0,132 m3/det
- Qmin = 0,062 m3/det
- Qrata-rata = 0,102 m3/det
- Qpeak = 0,28 m3/det
Q maks dan Qmin untuk 1 bak grit chamber
- Qmaks untuk 1 bak = Qmaks total / 2 = 0,132 m3/det / 2 = 0,066 m3/det
- Qmin untuk 1 bak = Qmin total / 2 = 0,062 m3/det / 2 = 0.031 m3/det
Overflow Flowrate (OR) (dengan Vs untuk d = 0.2 mm jenis pasir kuarsa adalah
54 inch/mnt)
OR = 900 x Vs = 900 x 54 inch/mnt
= 48600 ga/day/ft2
= 0.07 fps = 0.022 m3/m2/dtk
ZONA PENGENDAPAN
Luas Permukaan (A surface)
Qmaks 0,066
- Saat Maksimum, As = OR = 0,022 = 3 m2
Q min 0,031
- Saat Minimum, As = OR = 0,022 = 1,4 m2
Panjang Bak (L)
Saat maksimum

TUGAS BESAR
P: L = 4:1
P = 4L
As = 4L2
3 = 4 L2
L = 0,86 m
= 4 x 0,86 = 3,44 m
V = Q x td = P x L x H
Qmaks x td 0,066 x 120

H= = = 2,67 m (memenuhi kriteria desain)
PxL 3,44 x 0,86
Freeboard = 0.6 m
Ho = 2,67 + 0.6 = 3,27 m
Volume Bak Aktual
V = p x b x d = 3,44 x 0,86 x 3,27 = 9,67 m3
Waktu detensi
Vol 9,67
td = Qmaks = 0,066 = 146,5 dtk ……………(OK)
KONTROL BILAGAN REYNOLDS
Q 0,066
- Vh = LxH = 0,86 x 3,27 = 0.023 m/dtk
LxH
- R = Lx 2H
0,86 x 3,27
=
0,86 x 2(3,27)
= 0,5
Vs.d 0 ,01 m/dt .0 , 25 x 10−3 m

- R= υ = 1 .003 x 1−6 m2 /dt = 1≤ 1 ( ok )
Bilangan Fraude
Vh 2 0,0232
= =1,07 x10−4 >10−5 (OK )
NFr = g. R 9,81×0,5
VOLUME ZONA LUMPUR

Diasumsikan kedalaman ruang pengumpul pasir = 0.5 m

TUGAS BESAR
Lebar dan panjang saluran ruang pasir sama dengan lebar dan panjang saluran grit
chamber.
Volume ruang pasir
V=pxbxd = 3,44 x 0,86 x 0,5 = 1,48 m3
Lumpur yang dihasilkan = ( 210-10,5) mg/L x 8812800 l/hari x 10-6kg/mg
= 1758,1 kg/hari
volume Lumpur/hari pada grit chamber
1758 ,1 kg /hr
=34 ,14 m3 /hari
= 0 ,05 g /g×1030 kg
Volumeruangpasir
Periode pengambilan pasir = volumepasirperhari = 1,48/34,14 = 0,043 = 1 kali
/hari
IV.5.6 Tangki Aliran Rata-Rata (TAR)

1) Fungsi
Fungsi Tar adalah untuk menghindari masalah-masalah operasi akibat adanya
perubahan atau fluktuasi aliran dan konsentrasi dalam 24 jam.
2) Data Perencanaan
Digunakan TAR sistem on-line, yaitu TAR langsung diletakkan sebagai bagian
dari flow diagram karena debit aliran minimum sangat kecil.
3) Perhitungan
Perhitungan volume TAR
Tabel 4. 1
Perhitungan Volume TAR
Akm.
Debit Debit Vol (tiap Akm. Volume Volume
Waktu
masuk rata-rata jam) Volume rata-rata storage
m3/s m3/s m3 m3 m3
05.00 – 06.00 0.12188 0.10156 438.8 438.8 365.63 73.13
06.00 – 07.00 0.13203 0.10156 475.3 914.1 731.25 182.81
07.00 - 08.00 0.12695 0.10156 457.0 1371.1 1096.88 274.22
08.00 - 09.00 0.12492 0.10156 449.7 1820.8 1462.50 358.31
09.00 - 10.00 0.11680 0.10156 420.5 2241.3 1828.13 413.16
10.00 - 11.00 0.10766 0.10156 387.6 2628.8 2193.75 435.09
11.00 - 12.00 0.10563 0.10156 380.3 3009.1 2559.38 449.72
12.00 - 13.00 0.10359 0.10156 372.9 3382.0 2925.00 457.03

TUGAS BESAR
Akm.
Debit Debit Vol (tiap Akm. Volume Volume
Waktu
masuk rata-rata jam) Volume rata-rata storage
m3/s m3/s m3 m3 m3
13.00 - 14.00 0.10563 0.10156 380.3 3762.3 3290.63 471.66
14.00 - 15.00 0.10664 0.10156 383.9 4146.2 3656.25 489.94
15.00 - 16.00 0.11375 0.10156 409.5 4555.7 4021.88 533.81
16.00 - 17.00 0.11477 0.10156 413.2 4968.8 4387.50 581.34
17.00 - 18.00 0.12188 0.10156 438.8 5407.6 4753.13 654.47
18.00 - 19.00 0.11984 0.10156 431.4 5839.0 5118.75 720.28
19.00 - 20.00 0.10461 0.10156 376.6 6215.6 5484.38 731.25
20.00 - 21.00 0.10461 0.10156 376.6 6592.2 5850.00 742.22
21.00 - 22.00 0.08633 0.10156 310.8 6903.0 6215.63 687.38
22.00 - 23.00 0.08125 0.10156 292.5 7195.5 6581.25 614.25
23.00 - 24.00 0.07922 0.10156 285.2 7480.7 6946.88 533.81
00.00 - 01.00 0.06195 0.10156 223.0 7703.7 7312.50 391.22
01.00 - 02.00 0.06297 0.10156 226.7 7930.4 7678.13 252.28
02.00 - 03.00 0.06703 0.10156 241.3 8171.7 8043.75 127.97
03.00 - 04.00 0.07617 0.10156 274.2 8445.9 8409.38 36.56
04.00 - 05.00 0.09141 0.10156 329.1 8775.0 8775.00 0.00
RATA-RATA 0.10156 365.6
Vr = 365,6 m3
Qr = 0,10156 m3/dtk
Volume pada Setiap Satuan Waktu

Vi = Qi x t
Dimana:
Vi = volume jam ke-i
Qi = debit jam ke-i
t = waktu 1 jam = 3600 detik
Contoh:
Pada jam 6.00 - 7.00
V = Q x t = 0,13203 m3/dtk x 3600 detik = 475,308 m3
Volume akumulasi
Contoh:

TUGAS BESAR
V(6-7) akum = V(6-7) + VAkm (5-6)

= 475,308 m3 + 438,8 m3 = 914,108 m3
Volume storage
Contoh:
Vstorage= VAkm (9-10) – Vrata-rata
= 2241,3 m3 – 1828,13 m3 = 413,16 m3
PERBANDINGAN WAKTU DAN VOLUME TAR

10,000
9,000
8,000
7,000
6,000
VOLUME (m3)
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
00
06 - 07
07 - 08
08 - 09
09 - 10
10 - 11
11- 12
12 - 13
13 - 14
14- 15
15 - 16
16 - 17
17 - 18
18 - 19
19 - 20
20 - 21
21 - 22
22 - 23
23 - 24
00 - 01
05 - 06
01 - 02
02 - 03
03 - 04
04 - 05 Volume Akumulatif TAR Volume In
Gambar 4. 4 Grafik Perbandingan Waktu dan Volume TAR

b. Perhitungan BOD Mass Loading

Tabel 4. 2
Perhitungan BOD Mass Loading
Vol
Debit Vol Tanpa TAR TAR
tiap Rata-
Waktu masuk storage
jam BOD5 M BOD S M BOD rata
(m3/s) (m3)
(m3) (mg/l) in (kg) (mg/l) out (kg)
05.00 - 06.00 0.12188 438.8 73.13 164 71.80 164 59.8 182.5
06.00 - 07.00 0.13203 475.3 182.81 270 128.33 256 93.5 182.5
07.00 - 08.00 0.12695 457.0 274.22 376 172.01 342 125.0 182.5

TUGAS BESAR
Vol
tiap Rata-
Waktu masuk storage
jam BOD5 M BOD S M BOD rata
(m3/s) (m3)
08.00 - 09.00 0.12492 449.7 358.31 511 229.97 447 163.5 182.5
09.00 - 10.00 0.11680 420.5 413.16 573 240.81 515 188.3 182.5
10.00 - 11.00 0.10766 387.6 435.09 614 237.82 563 205.7 182.5
11.00 - 12.00 0.10563 380.3 449.72 634 241.11 596 217.9 182.5
12.00 - 13.00 0.10359 372.9 457.03 655 244.10 623 227.6 182.5
13.00 - 14.00 0.10563 380.3 471.66 614 233.34 618 226.1 182.5
14.00 - 15.00 0.10664 383.9 489.94 573 219.87 598 218.6 182.5
15.00 - 16.00 0.11375 409.5 533.81 552 226.16 577 211.0 182.5
16.00 - 17.00 0.11477 413.2 581.34 532 219.72 557 203.8 182.5
17.00 - 18.00 0.12188 438.8 654.47 491 215.39 529 193.3 182.5
18.00 - 19.00 0.11984 431.4 720.28 511 220.62 522 190.8 182.5
19.00 - 20.00 0.10461 376.6 731.25 614 231.09 553 202.3 182.5
20.00 - 21.00 0.10461 376.6 742.22 818 308.12 643 235.2 182.5
21.00 - 22.00 0.08633 310.8 687.38 880 273.35 713 260.7 182.5
22.00 - 23.00 0.08125 292.5 614.25 695 203.42 708 258.8 182.5
23.00 - 24.00 0.07922 285.2 533.81 532 151.67 652 238.4 182.5
00.00 - 01.00 0.06195 223.0 391.22 450 100.36 592 216.6 182.5
01.00 - 02.00 0.06297 226.7 252.28 331 75.12 497 181.6 182.5
02.00 - 03.00 0.06703 241.3 127.97 217 52.32 360 131.6 182.5
03.00 - 04.00 0.07617 274.2 36.56 143 39.26 212 77.6 182.5
04.00 - 05.00 0.09141 329.1 0.00 131 43.08 139 50.8 182.5
RATA-
0.10156 365.6 182.45 499 182.5
RATA
Konsentrasi BOD Air Buangan yang Keluar TAR Tiap Periode

V i .S 0+V s .S prev
Savg =
V i +V s .
Dimana :
Savg = konsentrasi BOD air buangan yang keluar TAR periode ini
S0 = konsentrasi BOD air buangan yang masuk TAR periode ini
Sprev = konsentrasi BOD air buangan di TAR periode sebelum ini
Vi = volume air buangan yang masuk TAR periode ini
Vs = volume air buangan di TAR periode sebelum ini

TUGAS BESAR
Contoh:
Untuk periode 05.00 - 06.00
( 438,8 x 164 ) +( 0 x 0)
Savg= =164 mg/ L
438,8+ 0
BOD Mass Loading Tiap Periode

MBOD out = (Qavg) (Savg)(∆t)
Dimana:
MBOD out = BOD mass loading yang keluar TAR
Qavg = Debit rata-rata air buangan yang keluar TAR
Savg = Konsentrasi BOD air buangan yang keluar TAR
∆t = Integrasi waktu
Contoh untuk periode 05.00 - 06.00
MBOD out = (Qavg) (Savg) (∆t)
= (0.10156 m3/s)(164 mg/L)(1 jam)(103 L/m3) (3600 s/h) (10-6 kg/mg)
= 59,8 kg
Mass Loading BOD

350.00
300.00
250.00
Tanpa TAR
200.00
TAR
Massa (Kg)
150.00 Rata-Rata
100.00
50.00
0.00
06 - 07
08 - 09
10 - 11
12 - 13
13 - 14
15 - 16
16 - 17
17 - 18
18 - 19
19 - 20
21 - 22
23 - 24
01 - 02
03 - 04
04 - 05
05 - 06
07 - 08
09 - 10
11- 12
14- 15
20 - 21
22 - 23
00 - 01
02 - 03
Gambar 4. 5 Grafik Mass Loading BOD

Sumber: Analisa Penulis, 2019

TUGAS BESAR
c. Perhitungan TSS Mass Loading

Langkah perhitungan TSS Mass Loading sama dengan perhitungan BOD mass
loading
Tabel 4. 3
Perhitungan TSS Loading
Vol
tiap Rata-
Waktu masuk storage
jam TSS M TSS S M TSS rata
(m3/s) (m3)
438.7
05.00 - 06.00 0.12188 68 29.73 68 24.8 75.6
5 73.13
475.3
06.00 - 07.00 112 53.15 106 38.7 75.6
0.13203 1 182.81
457.0
07.00 - 08.00 156 71.24 142 51.8 75.6
0.12695 3 274.22
449.7
08.00 - 09.00 212 95.24 185 67.7 75.6
0.12492 2 358.31
420.4
09.00 - 10.00 237 99.73 213 78.0 75.6
0.11680 7 413.16
387.5
10.00 - 11.00 254 98.49 233 85.2 75.6
0.10766 6 435.09
380.2
11.00 - 12.00 263 99.85 247 90.2 75.6
0.10563 5 449.72
372.9
12.00 - 13.00 271 101.09 258 94.3 75.6
0.10359 4 457.03
380.2
13.00 - 14.00 254 96.63 256 93.7 75.6
0.10563 5 471.66
383.9
14.00 - 15.00 237 91.06 248 90.5 75.6
0.10664 1 489.94
409.5
15.00 - 16.00 229 93.66 239 87.4 75.6
0.11375 0 533.81
413.1
16.00 - 17.00 220 91.00 231 84.4 75.6
0.11477 6 581.34
438.7
17.00 - 18.00 203 89.20 219 80.1 75.6
0.12188 5 654.47
431.4
18.00 - 19.00 212 91.37 216 79.0 75.6
0.11984 4 720.28
376.5
19.00 - 20.00 254 95.70 229 83.8 75.6
0.10461 9 731.25
376.5
20.00 - 21.00 339 127.61 266 97.4 75.6
0.10461 9 742.22
310.7
21.00 - 22.00 364 113.20 295 108.0 75.6
0.08633 8 687.38
292.5
22.00 - 23.00 288 84.24 293 107.2 75.6
0.08125 0 614.25
23.00 - 24.00 0.07922 285.1 533.81 220 62.81 270 98.7 75.6

TUGAS BESAR
Vol
tiap Rata-
Waktu masuk storage
jam TSS M TSS S M TSS rata
(m3/s) (m3)
9
223.0
00.00 - 01.00 186 41.56 245 89.7 75.6
0.06195 3 391.22
226.6
01.00 - 02.00 137 31.11 206 75.2 75.6
0.06297 9 252.28
241.3
02.00 - 03.00 90 21.67 149 54.5 75.6
0.06703 1 127.97
274.2
03.00 - 04.00 59 16.26 88 32.1 75.6
0.07617 2 36.56
329.0
04.00 - 05.00 54 17.84 58 21.1 75.6
0.09141 6 0.00
RATA- 365.6
0.10156 205 75.56 207 75.6
RATA 3
Mass Loading TSS

140.00
120.00
100.00
Tanpa TAR
80.00
TAR
Massa (Kg)
60.00 Rata-Rata
40.00
20.00
0.00
05 - 06
07 - 08
08 - 09
10 - 11
12 - 13
13 - 14
15 - 16
17 - 18
18 - 19
20 - 21
21 - 22
23 - 24
01 - 02
03 - 04
04 - 05
06 - 07
09 - 10
11- 12
14- 15
16 - 17
19 - 20
22 - 23
00 - 01
02 - 03
Gambar 4. 6 Grafik Mass Loading SS

Sumber: Analisis Penulis, 2019
d. Perhitungan COD Mass Loading
Langkah perhitungan COD Mass Loading sama dengan perhitungan BOD mass
loading.

TUGAS BESAR
Tabel 4. 4
COD Mass Loading
Vol
tiap Rata-
Waktu masuk storage
jam COD M COD S M COD rata
(m3/s) (m3)
438.7
05.00 - 06.00 0.12188 273 119.66 273 99.7 304.1
5 73.13
475.3
06.00 - 07.00 450 213.89 426 155.9 304.1
0.13203 1 182.81
457.0
07.00 - 08.00 627 286.68 570 208.4 304.1
0.12695 3 274.22
449.7
08.00 - 09.00 852 383.28 745 272.5 304.1
0.12492 2 358.31
420.4
09.00 - 10.00 955 401.36 858 313.8 304.1
0.11680 7 413.16
387.5
10.00 - 11.00 1023 396.37 938 342.9 304.1
0.10766 6 435.09
380.2
11.00 - 12.00 1057 401.86 993 363.2 304.1
0.10563 5 449.72
372.9
12.00 - 13.00 1091 406.84 1038 379.4 304.1
0.10359 4 457.03
380.2
13.00 - 14.00 1023 388.89 1031 376.9 304.1
0.10563 5 471.66
383.9
14.00 - 15.00 955 366.46 997 364.4 304.1
0.10664 1 489.94
409.5
15.00 - 16.00 920 376.93 962 351.7 304.1
0.11375 0 533.81
413.1
16.00 - 17.00 886 366.21 929 339.7 304.1
0.11477 6 581.34
438.7
17.00 - 18.00 818 358.98 881 322.2 304.1
0.12188 5 654.47
431.4
18.00 - 19.00 852 367.70 870 318.0 304.1
0.11984 4 720.28
376.5
19.00 - 20.00 1023 385.15 922 337.2 304.1
0.10461 9 731.25
376.5
20.00 - 21.00 1364 513.54 1072 392.1 304.1
0.10461 9 742.22
310.7
21.00 - 22.00 1466 455.58 1188 434.5 304.1
0.08633 8 687.38
292.5
22.00 - 23.00 1159 339.03 1180 431.3 304.1
0.08125 0 614.25
285.1
23.00 - 24.00 886 252.78 1087 397.3 304.1
0.07922 9 533.81
223.0
00.00 - 01.00 750 167.27 987 361.0 304.1
0.06195 3 391.22
226.6
01.00 - 02.00 552 125.19 828 302.7 304.1
0.06297 9 252.28

TUGAS BESAR
Vol
tiap Rata-
Waktu masuk storage
jam COD M COD S M COD rata
(m3/s) (m3)
241.3
02.00 - 03.00 361 87.20 600 219.3 304.1
0.06703 1 127.97
274.2
03.00 - 04.00 239 65.44 354 129.3 304.1
0.07617 2 36.56
329.0
04.00 - 05.00 218 71.80 232 84.7 304.1
0.09141 6 0.00
RATA- 365.6
0.10156 825 304.09 832 304.1
RATA 3
Mass Loading COD

600.00
500.00
400.00
Tanpa TAR
TAR
Massa (Kg)
300.00
Rata-Rata
200.00
100.00
0.00
10 - 11
12 - 13
13 - 14
15 - 16
16 - 17
17 - 18
18 - 19
19 - 20
20 - 21
21 - 22
22 - 23
23 - 24
00 - 01
05 - 06
06 - 07
07 - 08
08 - 09
09 - 10
11- 12
14- 15
01 - 02
02 - 03
03 - 04
04 - 05
Gambar 4. 7 Grafik Mass Loading COD

e. Perhitungan Amoniak Mass Loading

Langkah perhitungan Amoniak Mass Loading sama dengan perhitungan COD mass
loading.

TUGAS BESAR
Tabel 4. 5
Amoniak Mass Loading
Vol Tanpa TAR TAR
Debit Vol
tiap Rata-
Waktu masuk storage M S M
jam Amoniak rata
(m3/s) (m3) Amoniak (mg/l Aout
(m3) (mg/l)
in (kg) ) (kg)
05.00 -
0.12188 438.75 14 5.98 14 5.0 15.2
06.00 73.13
06.00 -
475.31 23 10.69 21 7.8 15.2
07.00 0.13203 182.81
07.00 -
457.03 31 14.33 28 10.4 15.2
08.00 0.12695 274.22
08.00 -
449.72 43 19.16 37 13.6 15.2
09.00 0.12492 358.31
09.00 -
420.47 48 20.07 43 15.7 15.2
10.00 0.11680 413.16
10.00 -
387.56 51 19.82 47 17.1 15.2
11.00 0.10766 435.09
11.00 -
380.25 53 20.09 50 18.2 15.2
12.00 0.10563 449.72
12.00 -
372.94 55 20.34 52 19.0 15.2
13.00 0.10359 457.03
13.00 -
380.25 51 19.44 52 18.8 15.2
14.00 0.10563 471.66
14.00 -
383.91 48 18.32 50 18.2 15.2
15.00 0.10664 489.94
15.00 -
409.50 46 18.85 48 17.6 15.2
16.00 0.11375 533.81
16.00 -
413.16 44 18.31 46 17.0 15.2
17.00 0.11477 581.34
17.00 -
438.75 41 17.95 44 16.1 15.2
18.00 0.12188 654.47
18.00 -
431.44 43 18.39 43 15.9 15.2
19.00 0.11984 720.28
19.00 -
376.59 51 19.26 46 16.9 15.2
20.00 0.10461 731.25
20.00 -
376.59 68 25.68 54 19.6 15.2
21.00 0.10461 742.22
21.00 -
310.78 73 22.78 59 21.7 15.2
22.00 0.08633 687.38
22.00 -
292.50 58 16.95 59 21.6 15.2
23.00 0.08125 614.25
23.00 -
285.19 44 12.64 54 19.9 15.2
24.00 0.07922 533.81
00.00 -
223.03 38 8.36 49 18.1 15.2
01.00 0.06195 391.22
01.00 -
226.69 28 6.26 41 15.1 15.2
02.00 0.06297 252.28
02.00 -
241.31 18 4.36 30 11.0 15.2
03.00 0.06703 127.97
03.00 - 0.07617 274.22 36.56 12 3.27 18 6.5 15.2

TUGAS BESAR
Vol Tanpa TAR TAR

Debit Vol
tiap Rata-
Waktu masuk storage M S M
jam Amoniak rata
(m3/s) (m3) Amoniak (mg/l Aout
(m3) (mg/l)
in (kg) ) (kg)
04.00
04.00 -
329.06 11 3.59 12 4.2 15.2
05.00 0.09141 0.00
RATA-
0.10156 365.63 41 15.20 42 15.2
RATA
Loading Mass Amoniak

30
25
20
Konsentrasi (Mg/l)
TAR
Tanpa TAR
15
Rata-Rata
10
05
00
09 - 10
10 - 11
11- 12
12 - 13
13 - 14
14- 15
19 - 20
20 - 21
21 - 22
03 - 04
04 - 05
05 - 06
06 - 07
07 - 08
08 - 09
15 - 16
16 - 17
17 - 18
18 - 19
22 - 23
23 - 24
00 - 01
01 - 02
02 - 03
Gambar 4. 8 Grafik Mass Loading Amoniak

f. Perbandingan BOD, TSS, Amoniak dan COD Mass Loading Sebelum dan
Sesudah Ekualisasi
Tabel 4. 6 Perbandingan BOD, TSS, Amoniak dan COD Mass Loading
Sebelum dan Sesudah Ekualisasi
BOD Mass TSS Mass COD Mass Amoniak
Loading Loading loading Mass loading
Ratio
Tanpa Tanpa Tanpa Tanpa
TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
max 308.12 260.7 127.61 94.3 513.54 379.4 25.68 19
min 39.26 50.8 16.26 24.8 65.44 99.7 3.27 5
Rata-Rata 182.45 182.5 75.56 75.56 304.09 304.09 15.20 25.20

TUGAS BESAR
g. Perhitungan Dimensi TAR

1) Kriteria Desain :
- Kemiringan talud, tg α = (1/3 – ¼)
- Kedalaman minimum = (5-6) ft = (1.5 -2) m
- Freeboard = (0.5-1) m, tergantung pada kondisi dan luas permukaan. (Metcalf &
Eddy, 1991)
2) Data Perencanaan:
- Bentuk tangki yang direncanakan adalah limas terpasang dengan IN LINE SISTEM
- Kemiringan talud = 1 : 3
- Kedalaman minimum = 2 m
- Freeboard = 1m
- Volume storage maksimum = 7.056 m3
- Permukaan tangki berbentuk bujur sangkar.
3) Perhitungan:
Volume total limas
Vt = 1/3 . luas alas. Tinggi.
Vt = 1/3 (2a)2. t
Kemiringan talud = t : a = 1:3
a = 3t
Maka Vt = 1/3 (6t)2 . t = 12 t3
- Jika tinggi limas yang dipasang = x m maka t = x + 2
- Maka di sisi atas limas yang dipasang = a = 3t = 3.2 = 6
- Sehingga 2a = 12
- Volume limas yang terpasung = 1/3 . luas alas . tinggi = 1/3 . (12)2. 2 = 96 m3
Dimensi TAR
Volume TAR = Volume limas total – volume limas terpasang
3
742,22 m = 12 (x+2)3 – 12 x3
3
742,22 m = 12 (x3+ 6x2 + 3x . 4 + 8) - 12 x3
742,22 m3 = 72 x2 + 144 x + 96
0 = 72 x2 + 144 x – 646,22
X = 1,96
maka panjang TAR masing-masing = 2a =2 (3t) = 6 t = 6 (1,96 +2) = 23,76 m
t = 3,96 m

TUGAS BESAR
IV.5.7 Primary Clarifier

Primary clarifier (pengendap pertama) bertujuan untuk memisahkan grit sand
dan partikel yang mungkin dapat mengendap secara gravitasi dalam waktu terbatas.
Kriteria desain
Efisiensi penurunan SS : (50-70) %
Efisiensi penurunan BOD : (25-40) %
Efisiensi penurunan COD : (25-40) %
Waktu detensi (td) : (1 - 2) jam
Overflow rate (OR) : (30-50) m3/m2 hari pada aliran rata-rata
(80-120) m3/m2 hari pada aliran maksimum
Beban pelimpahan : (125 – 500) m3/m2 hari
Kedalaman (H) : (3 – 5) m
Kandungan lumpur : (4 – 6) %
Panjang : Lebar : (3 – 5) : 1
Slope dasar : (1 – 2) % ( Tchobanoglous, 1993 )
Faktor keamanan untuk good performance ( n ) = 1/3 (Fair et al.,1962)
Bak sedimentasi I ini direncanakan berbentuk persegi panjang tipe horizontal
flow. Lumpur yang terkumpul dikeluarkan diolah di sludge drying bed. Pada
perencanaan ini, dibuat 1 bak sedimentasi primer yang tipikal.
Debit rata - rata = 0,102 m3/detik
P:L = 3:1
Overflow rate = 100 m3/m2.hari -> pada aliran rata-rata
Bentuk bak = rectangular
Spesifik gravity = 1,03
BOD Removal = 27%
TSS Removal = 50%
COD Removal = 30%
Kedalaman =4m
Plate Settler = t = 0,5 m ; jarak antar plate settler(w)= 10 cm; α=60%
Tebal plate = 0,5 cm
Perhitungan
Menentukan Dimensi Bak
Q = 0,102 m3/detik

TUGAS BESAR
Q = 8812,8 m3/hari
Luas Permukaan (As) = Q / Overflow rate
= 8812,8 m3/hari /100 m/hari
= 88,128 m2
Perbandingan panjang dan lebar bak = 3 : 1
P x L = 88,128 m2
3L x L = 88,128 m2
3L2 = 88,128 m2
L = 5,41 m
P = 16,25 m
A aktual = 87,96 m2
Cek over flow rate:
0,102m 3 /detik
2
= 87,96 m
= 0,001 m/detik
= 100,2 m/hari (memenuhi rentang (80 -120) m3/m2.hari)
Cek waktu detensi :
Volume bak = H x A Aktual = 5 m x 87,96 m
= 439,8 m3
3
439,8 m
3
Waktu detensi = 0 ,102 m /det ik
= 4312 detik
= 1,2 jam ( memenuhi (1-2) jam)
Jari-jari hidrolis
LxH 5.41 x 5
R= = =1.755 m
L+2 H 5.41+2 x 5
Bilangan reynold
Vo x R 0.001134 x 1.755
N ℜ= = = 1984,2
V 1.003 x 10−6
Bilangan froud
V o2 0.001134 2 −8
N FR= = =7.47 x 10
g x R 9.81 x 1.755

TUGAS BESAR
Jarak antar weir = 0,3 m

Tipe weir = 90o vee notch
Kedalaman Weir = 0,1 m
Free-fall = 0,01 m
Jumlah weir = L/(d/jarak weir)
= 5,41/(0,3) = 18 buah
Debit tiap weir = Q/jumlah weir
= 0,102/18 = 0,00566 m3/s
Head pada v-notch weir = (Q/0,55)2/5
= (0,00566/0,55)2/5 = 0,16 m
 Dimensi bak pengendap
Panjang (P) = 16.25 m
Lebar (L) = 5.41 m
Kedalaman (h) = 5 m + 0,3 m (fb) = 5,3 m
 Cek Aliran
1. R = A melintang / P
Lx H 5.41 x 5
= L + 2H = 5.41+ 2(5) = 1.755 m
2. Vh = P / td
16.25m 1
= x = 0,00376 m/dt
1.2 jam 3600
3. Vs = Q / Asurface = 0,102 m3/det / 87,96 m2
= 0,00115 m/det
1
Vs×18×υ 2
4. Diameter partikel (d) =
[
g⋅( Ss−1 ) ]
1
0,00115×18×0,0000008975
=
[ 9 ,81⋅( 1,02−1 ) ] 2
= 0,000307 m
Kecepatan Scouring :
Nilai konstanta
k = 0,04
s = 1,02
g = 9,81 m/s2
d = 0,00009 mm
f = 0,025

TUGAS BESAR
(Tchobanoglous et al, 2003).

8k (s-1) gd 1/2
[ ]
v= f
1
8⋅0,04
v=
[ 0,025
×( 1,02−1 )×9,81×0,000307 2 ]
v = 0,0277 m/detik
 Ruang Lumpur
Dalam menentukan besarnya ruang lumpur, terlebih dulu harus menghitung
produksi lumpur sebagai hasil removal SS dan BOD5. Dari perhitungan efisiensi
removal (R) didapatkan:
% Removal BOD = 27 %
% Removal SS = 50 %
% Removal COD = 30 %
 Kualitas influent
Q tiap bak = 0,102 m3/dt = 8812,8 m3/hr
BOD influent = 470,75 mg/L = 470,75 g/m3
SS influent = 184,5 mg/L = 184,5 g/m3
COD influent = 783,75 mg/L = 783,75 g/m3
 Kuantitas influent
BODm = BOD x Q
= 470,75 g/m3 x 8812,8 m3/hr x 0.001 kg/gr
= 4148,6 kg/hr
SSm = SS x Q
= 184,5 g/m3 x 8812,8m3/hr x 0.001 kg/gr
= 1625,96 kg/hr
CODm = COD x Q
= 783,75 g/m3 x 8812,8 m3/hr x 0.001 kg/gr
= 6907,032 kg/hr
 Kuantitas efluent
BOD m’ = (1 – 0.27) x 4148,6 kg/hr = 3028,47 kg/hr
SS m’ = (1 – 0.50) x 1625,96 kg/hr = 812,98 kg/hr
COD m’ = (1 – 0.30) x 6907,032 kg/hr = 4834,9 kg/hr
 Kuantitas Removal (waste)
BODwaste = 4148,6 – 3028,47 = 1120,13 kg/hr
SSwaste = 1625,96 – 812,98 = 812,98 kg/hr
CODwaste = 6907,032 – 4834,9 = 2072,10 kg/hr

TUGAS BESAR
Dari lumpur sisa hasil analisa percobaan imhoff cone, konsentrasi padatan dalam
lumpur terbuang = 6 % = 60 kg/m3
Q lumpur = Waste / 60 kg/m3
= (1120,13 + 812,98 + 2072,10) kg/hr / 60 kg/m3
= 66,75 m3/hr
 Direncanakan pengurasan dilakukan setiap hari, maka volume r.lumpur :
= Q lumpur x 1 hari
= 66,75 m3/hari x 1 hari
= 66,75 m3
 Dimensi Ruang Lumpur (berbentuk limas terpancung)

B1
L1
B2
L2
Direncanakan:
L1 = 8 m , B1 = 4 m L2 = 6 m , B2 = 3 m
A1 = L1 x B1 A2 = L 2 x B2
= 8x4 = 6x3
= 32 m2 = 18 m2.
Tinggi ruang lumpur dihitung sebagai berikut:

1
. t . ( A1 + A 2 + √ A1 xA 2 )
V= 3
1
66,75 m3 = x t x( 32+18+ √32+18)
3
t = 3,5 m
Kemiringan ruang lumpur
t
Tan  =
(B 1−B2)/2

TUGAS BESAR
3,5
o =
(4−3) /2
= 7o
Struktur Effluen
Diketahui :
WLR = 500 m3/m.hari
Q bak = 0,102 m3/det
Perhitungan :
1. L tot weir (Ltot) = Q / WLR = 0,102 / 500 x 86400
= 17,62 m
2. Tinggi air diatas pelimpah (H)
2 2
Q 0,102
H =
[
1.84 x Ltot
3
=
] [
1.84 x 17.62 ] 3
= 0.009 m
3. Dimensi sal. Pelimpah
Jumlah weir = 4 buah (asumsi)
Tebal dinding (t) = 0,25 m (asumsi)
Lbak +t−( n⋅t ) 5,41+ 0.25−(4 x 0.25)
lebar weir (b) = 3 n−2 = 3 ( 4 )−2
= 0,466 m
2
Q×35,3
kedalaman (h) =
( 2, 49×b×3,281)3 ×0,3048
2
0.102 x 35.3
= [2.49 x 0.466 x 3.281
3
]
x 0.3048
= 0,293 m
Freeboard = 0,3 m
h total = H + freeboard = 0,293 + 0,3 m
= 0,593 m
jarak antar weir = 2 x 0,466
= 0,932 m
Ltot −L 1762.−5,41
Panjang pelimpah = n = 4
= 3,052 m
 Outlet
Direncanakan:
- Q saluran pengumpul = 0.28 m3/dtk

TUGAS BESAR
- V rencana = 0.3 m/dtk

- Lebar saluran (L) = 3m
- Panjang saluran (P) = Lebar bak pengendap = 5,41
Perhitungan:
Q 0.28
A = V = 0.3 = 0,933 m2
A = L x H
0.933
H = = 0.933 m
1
- Dimensi saluran outlet
Tinggi (H) = 0,933 m + 0.3 m (fb) = 1.233 m
Panjang (L) = 5,41 m
Lebar (B) = 3m
- Headloss di saluran pengumpul
 Mayor Losses (hf)
2 1
1 bxh hf
V =
[ ][ ]
0,015 b + 2h
3
L
2
2 1
1 3 x 1.233 hf
0,3 = [
0.015 3+(2 x 1.233) ][ ]
3
5,41
2
hf = 0,413 m
 Head kecepatan (hv)
V2 0,32
= =
hv 2g 2(9 ,81) = 0,0046 m
 Headloss total
= hf + hv
= 0,413 m + 0,0046 m
= 0,4346 m
IV.5.8 Anaerobik Baffled Reaktor (ABR)

1. Kreteria Desain
Tabel 4.19 Kriteria Desain ABR
No Parameter Tingkat Pelayanan
1 Faktor peak 1,5
2 Efisiensi pengolahan BOD 70 %
3 Jumlah Kompartemen 3 stage (3 – 6)
4 Waktu tinggal hidrolik 8 jam (>8 jam)
5 Rasio Panjang : Lebar 3:1

TUGAS BESAR
No Parameter Tingkat Pelayanan

6 Freeboard 30 cm
7 Beban BOD < 3 kg BOD/m3.hari
8 Upflow Velocity < 0,6 m / jam
9 Koefisien yield mikroorganisme 0,03 Kg BOD / Kg MLVSS
Sumber : Sasse, 1998
2. Data Perencanaan :
Debit : 0,102 m3/s
BOD dari Primary clarifier : 343,647 mg/l
COD dari Primary clarifier : 548,625 mg/l
TSS dari Primary clarifier : 92,25 mg/l
Amoniak dari Primary clarifier : 41,45 mg/l
3. Menghitung estimasi debit pengolahan harian (Qd) :

Q = QABR x faktor peak
Q = 0,102 x 1,2
Q = 0,1224 m3/s
Qd = 0,1224 x 86400 = 10575,36 m3/d
4. Menghitung Volume ABR, direncanalan dengan waktu tinggal selama 16
jam
waktu tunggal
VolABR = Q x
24 jam
8 jam
VolABR = 10575,36 x
24 jam
VolABR = 3525,12 m3
5. Menghitung Dimensi bak ABR
 Perencanaan unit ABR dengan kedalaman air efektif di kompartemen pertama
adalah 3 m, maka dimensi dari unit ABR sebagai berikut
Volume ABR
Luas ABR =
H air
3525,12
Luas ABR = = 1175,04 m2
3
 Jika rasio panjang dan lebar dari unit ABR dengan perbandingan nilai 3:1 maka
dimensi unit yaitu :
Luas ABR = 3L x L

TUGAS BESAR
1175,04 / 3 = L2
391,68 = L2
19,79 =L
Maka,
P = 59,37 m
L = 19,79 m
Direncanakan dengan 6 buah baffle
6. Menghitung kecepatan aliran naik ke atas baffle untuk masing-masing

kompartemen
10575,36
Vup = x 1/24
N∗A
0,1224∗86400
Vup = x 1/24
1175,04
10575,36
Vup = x 1/24 = 0,375 m3/m2.jam
1175,04
7. Jika ABR dibagi sebanyak 4 kompartemen, maka dimensi per

kompartemen seperti tabel berikut
Tabel 4.20 Dimensi Perencanaan ABR
Kompartemen Kompartemen Kompartemen Kompartemen

1 2 3 4
Panjang (m) 14,84 14,84 14,84 14,84

Lebar (m) 19,79 19,79 19,79 19,79
Tinggi (m) 3 3 3 3
Tinggi Sekat (cm) 200 190 180 170
Free board (cm) 30 40 50 60
BOD inlet (mg/L) 343,647 283,508 233,894 192,962
BOD outlet (mg/L) 283,508 233,894 192,962 159,193
COD inlet (mg/L) 548,625 452,615 373,407 308,060
COD outlet (mg/L) 452,615 373,407 308,060 254,149

TUGAS BESAR
Kompartemen Kompartemen Kompartemen Kompartemen

1 2 3 4
TSS inlet (mg/L) 92,25 78,412 66,65 56,652

TSS outlet (mg/L) 78,412 66,65 56,652 48,154
8. Menghitung timbulan sedimen di bioreaktor ABR, jika yield lumpur dihasilkan

sebesar 0,06 Kg BOD/Kg MLVSS, diasumsikan kadar lumpur terhadap air 6%
dan berat larutan lumpur sebesar 1,2 kg per 1 kg air, maka masing masing
kompartemen akan menghasilkan lumpur TSS sebagai berikut :
Kompartemen 1
MLVSS1 = Koefisien Yield x (Q1 x Removal BOD)
MLVSS1 = 0,06 x (10575,36 m3 x 0,06 kg/m3)
MLVSS1 = 38,16 kg/day
38,16 kg /day
MLVSS1 =
0,06 x 1,2 kg /l
MLVSS1 = 529,99 l/day = 0,53 m3
MLVSS1 = Koefisien Yield x (Q1 x Removal COD)

MLVSS1 = 0,06 x (10575,36 m3 x 0,09 kg/m3)
60,92 kg/d ay
MLVSS1 =
0,06 x 1,2 kg /l
MLVSS1 = 846,11 l/day = 0,846 m3
MLVSS1 = Koefisien Yield x (Q1 x Removal TSS)

MLVSS1 = 0,06 x (10575,36 m3 x 0,013 kg/m3)
8,78 kg /day
MLVSS1 =
0,06 x 1,2 kg /l
MLVSS1 = 121,95 l/day = 0,121 m3
Debit ke kompartemen 2 = 10575,36 - (0,53+0,846+0,121) = 10573,86 m3/day

TUGAS BESAR
Kompartemen 2
MLVSS1 = 0,06 x (10573,86 m3 x 0,049 kg/m3)
31,476 kg/ day
MLVSS1 =
0,06 x 1,2kg /l
MLVSS1 = 437,176 l/day = 0,437 m3

MLVSS1 = 0,06 x (10573,86 m3 x 0,079 kg/m3)
50,252kg /day
MLVSS1 =
0,06 x 1,2 kg /l
MLVSS1 = 697,94 l/day = 0,69 m3

MLVSS1 = 0,06 x (10573,86 m3 x 0,011 kg/m3)
7,462 kg /day
MLVSS1 =
0,06 x 1,2 kg /l
MLVSS1 = 103,64 l/day = 0,103 m3
Kompartemen 3
MLVSS1 = 0,06 x (10572,59 m3 x 0,04 kg/m3)
25,962kg /day
MLVSS1 =
0,06 x 1,2 kg /l
MLVSS1 = 360,63 l/day = 0,360 m3

MLVSS1 = 0,06 x (10572,59 m3 x 0,065 kg/m3)

TUGAS BESAR
41,453 kg /day
MLVSS1 =
0,06 x 1,2 kg/l
MLVSS1 = 575,73 l/day = 0,575 m3

MLVSS1 = 0,06 x (10572,59 m3 x 0,016 kg/m3)
9,998 kg /day
MLVSS1 =
0,06 x 1,2 kg /l
MLVSS1 = 138,86 l /day = 0,138 m3
Kompartemen 4
MLVSS1 = 0,06 x (10571,51 m3 x 0,033 kg/m3)
21,419 kg/day
MLVSS1 =
0,06 x 1,2kg /l
MLVSS1 = 297,49 l/day = 0,297 m3

MLVSS1 = 0,06 x (10571,51 m3 x 0,053 kg/m3)
34,195 kg/d ay
MLVSS1 =
0,06 x 1,2 kg/ l
MLVSS1 = 474,933 l/day = 0,474 m3

MLVSS1 = 0,06 x (10571,51 m3 x 0,008 kg/m3)
5,39 kg /day
MLVSS1 =
0,06 x 1,2 kg /l
MLVSS1 = 74,863 l/day = 0,074 m3
Debit ke kompartemen 2 = 10571,51 - (0,297 + 0,474+0,074) = 10570,6 m3/day

TUGAS BESAR
Tabel 4.21 Perhitungan MLVSS TSS dan BOD

Pencemar Komparteme Komparteme Komparteme Kompartemen
n 1 (m3/day) n 2 (m3/day) n 3 (m3/day) 4 (m3/day)
BOD 0,53 0,437 0,36 0,297
COD 0,846 0,69 0,575 0,474
TSS 0,121 0,103 0,138 0,074
Sehingga debit yang masuk ke kolam fakultatif adalah 10570,6 m3
IV.5.9 Kolam Fakultatif

Kolam fakultatif berfungsi untuk menguraikan dan menurunkan konsentrasi
bahan organik yang ada di dalam limbah yang telah diolah pada kolam anaerobik.
Proses yang terjadi pada kolam ini adalah campuran antara proses anaerob dan aerob.
Secara umum kolam fakultatif terstratifikasi menjadi tiga zona atau lapisan yang
memiliki kondisi dan proses degradasi yang berbeda. Lapisan paling atas disebut
dengan zona aerobik karena pada bagian atas kolam kaya akan oksigen. Kedalaman
zona aerobik ini sangat bergantung pada beban yang diberikan pada kolam, iklim,
banyaknya sinar matahari, angin dan jumlah algae yang berkembang didalamnya.
Kriteria desain bak fakultatif menurut PerMen PUPR nomor 4 tahun 2017 :
Effisiensi Removal : 70 % BOD Influent
Waktu Detensi : < 4 Hari
Kedalaman Kolam : 1,5 – 2,5 meter
Rasio Panjang & Lebar : (2 - 4) : 1
Periode Pengurasan : 5 - 10 Tahun
Data Perencanaan :
BOD Influent : 159,193 mg/L
Debit dari ABR : 10570,6 m3/Hari
Perhitungan :
1. Menghitung Volume kolam fakultatif, jika Waktu tinggal (Td) yang
direncanakan adalah 7 hari :
Volume Kolam (1) = Td x Debit dari ABR
= 7 Hari x 10570,6 m3/Hari

TUGAS BESAR
= 73.994 m3
2. Menghitung Dimensi Kolam Fakulatatif :

Direncanakan Kedalaman Kolam = 2,5 m
Freeboard = 0,3 m
- Tinggi Total = 2,5m + 0,3 m = 2,8 m
Rasio Panjang : Lebar = 2: 1

- Luas Permukaan Kolam = Volume Kolam Rencana / Kedalaman
Kolam = 73.994 m3/ 2,5 m
= 29.597 m2
Luas Permukaan Kolam : Panjang x Lebar

Luas Permukaan Kolam : 2 Lebar x Lebar
- Lebar = (Luas Permukaan Kolam / 2)0.5
= (29.596 / 2)0.5
= 121,65 m
- Panjang = 2 x Lebar
= 2 x 121,65
= 243,3 m
Gambar 4.10 (a) Sketsa Luas Bak Fakultatif;

(b) Sketsa Kedalaman Bak Fakultatif
Sumber : Ezra, 2018
3. Menghitung Debit lumpur yang dihasilkan

TUGAS BESAR
TSS .removal x Q. air limbah

Debit lumpur yang dihasilkan =
ρ. lumpur x %solid
48,154 mg/l x 10570,6 m3 /hari
=( ¿ /1000
1030 kg /m3 x 0,03
= 16,47 m3 / hari
4. Menghitung Debit (Q) Effluen dari kolam Fakultatif

Q efluen = Q influen – Q lumpur yang dihasilkan
= 73.994 m3/hari – 16,47 m3/hari
= 73.977 m3/hari
5. Sistem Inlet
Struktur inlet menggunanakan pipa PVC berdimater 100mm dar bak ABR yang
dilalui Cascade Aerator.
6. Sistem Outlet
Struktur outlet menggunakan pipa PVC berdiameter 100mm.
IV.5.10 Kolam Maturasi

Kolam Maturasi berfungsi untuk membiarkan mikroorganisme mati dengan
sendirinya akibat kekurangan zat organik sebagai sumber energi hidupnya. Kematian
mikroorganisme dalam bak maturasi akan terjadi karena jumlah zat organik yang masuk
ke bak maturasi sudah cukup rendah, sementara jumlah populasi mikroorganismenya
masih tinggi, sehingga terjadi kelaparan yang selanjutnya menyebabkan kematian
organisme.
1) Kriteria Desain
Parameter Satuan Besaran Sumber
Kedalaman Kolam M 0,9-1,5 Metcalf & Eddy, 1991
Efisiensi Penyisihan BOD % 60-80 Metcalf & Eddy, 1991
Waktu Detensi Hari 5-20 Metcalf & Eddy, 1991
o
Temperatur C 0-30 Metcalf & Eddy, 1991
Ukuran Kolam Ha 0,8-4 Metcalf & Eddy, 1991
Efisiensi Penyisihan SS % 20-75 N.J. Horan, 1990
BOD Loading Kg/ha,hari ≤ 16,8 Metcalf & Eddy, 1991
Efisiensi Penyisihan COD % 50 Waste water treatment
pH - 6,5-10,5 Metcalf & Eddy, 1991
Parameter yang masuk ke Maturasi adalah sebagai berikut :

- COD = 49,37 mg/l

TUGAS BESAR
- TSS = 14,74 mg/l

- BOD = 30,93 mg/l
- Ammonia = 41,45 mg/l
Desain perencanaan di Kolam Maturasi adalah sebagai berikut:
- Efisiensi penyisihan TSS = 50% (Tchnobanoglous, 1993)
- Efisiensi penyisihan BOD = 70% (Metcalf & Eddy, 1991)
- Efisiensi penyisihan COD = 50% (Waste Water Tratment)
- Efisiensi penyisihan Ammonia = 80% (Waste Water Tratment)
Desain perenanaan adalah sebagai berikut
- Persentase dry solid = 10%
- Persentase digest lumpur = 10%
- Massa jenis lumpur = 1.030 kg/m3
- Waktu pengambilan lumpur 3 tahun sekali
Akumulasi lumpur = Q x CTSS x Persentase penyisihan TSS
= 10570,6 m3/hari x 14,74 mg/l x 50%
= 77,9 kg/hari
Akumulasi lumpur setelah pengendapan = Akumulasi lumpur x (1-% digest)
= 77,9 kg/hari - (1-10%)
= 70,11 kg/hari
Volume lumpur setelah penguraian
akumulasi ¿
=
ρlumpur x %solid
70,11 kg /hari
( )
= 1030 kg/m 3 x 10 % = 0,68 m3/hari
Volume kolam maturasi ditambah dengan volume lumpur, rencana pengurasan kolam
maturasi adalah 12 bulan atau 1 tahun sehingga volume lumpur adalah
Volume lumpur = hari x debit lumpur
= (1 x 12 x 30) x 0,68 m3 / hari
= 245 m3
Volume Bak Maturasi yang Direncanakan :
Panjang = 121,63 m

TUGAS BESAR
Lebar = 243,27 m
Tinggi = 2,5 m
volume lumpur (m3)

Ketinggian lumpur saat pemompaan =
luas
245m 3/hari
=
121,63m x 243,27 m
= 0,008 m
Volume total bak maturasi = volume lumpur + volume bak maturasi
= 245 m3 + 73.977 m3
= 74.222 m3
volume−kolam−rencana
kedalaman−kolam
Luas Permukaan Kolam =
= 74.222 m3/2 m = 37.111 m2
Direncanakan kedalaman kolam =2m

Freeboard = 0,5 m
Tinggi total = 2,5 m
Rasio panjang : lebar =3:1
Luas permukaan kolam = panjang x lebar
Luas permukaan kolam = 2 lebar x lebar
Lebar = (luas permukaan kolam /2)0,5
Lebar = (29.588,9/2) 0,5
Lebar = 121,63 m
Panjang = 2 x L = 2 x 121,63 = 243,26 m
Cek volume bak maturasi
V = 243,26 m x 121,63 m x 2,5 m
= 73.969, 28 m3
Cek waktu tinggal di bak maturasi
73.969 ,28 m 2
td =
10570,6 m3 /hari

TUGAS BESAR
= 6,99 hari = 7 hari

= 10.080 menit
Menghitung efisiensi penyisihan parameter di bak maturasi

BOD effluent
= BOD in – (BOD removal)
= 30,93 mg/l – (40% x 12,372 mg/l)
= 25,98 mg/l
TSS effluent
= TSS in – (TSS removal)
= 14,74 mg/l – (40% x 5,896 mg/l)
= 12,38 mg/l
COD effluent
= COD in – (COD removal)
= 49,37 mg/l – (40% x 19,748 mg/l)
= 41,47 mg/l
Ammonia effluent
= Ammonia in – (Ammonia removal)
= 41,45 mg/l – (65% x 26,942 mg/l)

TUGAS BESAR
= 25,28 mg/l
Cek beban permukaan

Q
Beban permukaan = A
10570,6 m3 /hari
Beban permukaan =
29.587,7 m2
Beban permukaan = 0,35 m/hari
Cek BOD volumetrik

BOD influent
td =
BOD Volumetrik
BOD influent
BOD volumetrik =
td
30,93 mg/l
BOD volumetrik =
7 hari
BOD volumetrik = 4,41 mg/L hari
Sehingga BOD volumetrik adalah 4,41 mg/ L hari, lebih kecil dari pada perencanaan
yaitu sebesar 350 mg/L hari
Perhitungan Debit Effluen

Qe = Qi – 0,001 x e x A
Keterangan :
Qe = Debit effluen (m3/hari)
Qi = Debit influen (m3/hari)
e = laju evaporasi (mm/tahun)
A = Luas area (m2)
Laju evaporasi = 0,001175 mm/tahun

Qe = 7646,37 m3/hari – 0,001 x 0,001175 mm/tahun x 364,5 m2
Qe = 7646,37 m3/hari – 0,0043
Qe = 7646,36 m3/hari

TUGAS BESAR
IV.5.11 Secondary Clarifier

 Kriteria desain
Efisiensi penurunan SS : (50-70) %
Efisiensi penurunan BOD : (25-40) %
Efisiensi penurunan COD : (25-40) %
Waktu detensi (td) : (1 - 2) jam
Overflow rate (OR) : (30-50) m3/m2 hari pada aliran rata-rata
(80-120) m3/m2 hari pada aliran maksimum
Beban pelimpahan : (125 – 500) m3/m2 hari
Kedalaman (H) : (3 – 5) m
Kandungan lumpur : (4 – 6) %
Panjang : Lebar : (3 – 5) : 1
Slope dasar : (1 – 2) %
( Tchobanoglous, 1993 )
Faktor keamanan untuk good performance ( n ) = 1/3
(Fair et al.,1962)
Secondary clarifier ini direncanakan berbentuk persegi panjang tipe horizontal flow.
Lumpur yang terkumpul dikeluarkan diolah di sludge drying bed.
Debit rata - rata = 0,102 m3/detik
P:L =3:1
Overflow rate = 100 m3/m2.hari ( pada aliran rata-rata )
Bentuk bak = rectangular
Konsentrasi TSS = 12,38 mg/L ( dari kolam maturasi)
Spesifik gravity = 1,03
Kedalaman =5m
 Perhitungan
Menentukan Dimensi Bak
Q = 0,102 m3/detik
Q = 8.812,8 m3/hari
Luas Permukaan (As) = Q / Overflow rate
= 8.812,8 m3/hari/100 m/hari

TUGAS BESAR
= 88,128 m2
Dimensi Bak
As = 2πr2
88,128 = 2π r2
R = 3,75 m
A aktual = 2π r2 = 2 x π x 3,75m x 3,75m = 88,3 m2
Cek over flow rate:
0,102m 3 /detik
=
88,3 m 2
= 0,00115 m/detik
= 100 m/hari (memenuhi rentang (80 -120) m3/m2.hari)
Cek waktu detensi:
Volume bak = H x A Aktual = 5 m x 88,3 m2
= 441,5 m3
Waktu detensi = 441,5 m3 / 0,102 m3/detik =
= 4.328,4 detik
= 1,2 jam ( memenuhi 1-2 jam)
Kedalaman bak
H tot =H +f =5+0,5=5,5 m
 Kontrol Kecepatan horizontal :
Q
Vh = rxH = 0,102 / ( 3,75 x 5,5 ) = 0,005
Jari-jari hidrolis
rxH
= 3,7 5 x 5,5
R = r+2 H 3,7 5+(2 . 5,5) = 1,39 m = 2 m
Kontrol Bilangan Reynold :
Vh .R 0 , 005 x2 m
= =11653 ,65
NRE = v 0, 8581 x10 −6
m < 2000( memenuhi )
Bilangan Froude :
2
Vo 2 (0 , 00115)
N FR = = =6 , 74 x10−8
g . R 9 ,81 x2 m <10-5( tidak memenuhi )
Kecepatan Scouring:
Nilai konstanta
k = 0,05

TUGAS BESAR
s = 1,03
g = 9,81 m/s2
d = 100 µm
f = 0,025
8k (s-1) gd 1/2
[ ]
v= f
8x 0,05 (1,03-1) 9,81 m/s2 x 100x10-6 1/2
[ ]
v= 0 , 025
v = 0,057 m/detik
Zona inlet
Lubang influen direncanakan berbentuk persegi panjang dengan jumlah 10 buah
Panjang saluran = lebar bak = 11 m
Qperlubang = Q/10 = 0,12694 m3/det / 10 = 0,0127 m3/det
Luas lubang ( Al) = 0,0127/0,1 = 0,127 m2
Tinggi lubang = (0,127 m2)0,5= 0,35 m
Lebar saluran = tinggi lubang = 0,35 m
Jarak antar lubang (z)
11= (11x0,35) + (10+1)
z = 1,35 m
Kontrol Kecepatan horizontal :
Q
Vh = LxH = 0,12604/ (11 x 0,35) = 0,033
Zona Outlet
Sistem outlet menggunakan pelimpah v-notch, x=0,2 m
Jumlah v-notch (n) = 4/0,2 = 20 buah
Jumlah Pelimpah menurut huisman
Sistem outlet menggunakan pelimpah v-notch, x=0,2 m
Jumlah v-notch (n) = 4/0,2 = 20 buah
Jumlah Pelimpah menurut huisman
Q
=5 .H .Vo
n. L
0,12604/(nx11) = 5 x 5 x 0,057 = 0,008 = 1
Debit tiap gutter

TUGAS BESAR
Qg = 0,12604/2 = 0,06302
Zona lumpur
BOD effluent dari Trickling filter = 47,45 mg/l
COD effluent dari Trickling filter = 79,1 mg/L
TSS effluent dari Trickling filter = 8,3 mg/l
BOD effluen Secondary Clarifier
47,45 mg/L x 40% = 18,98 mg/L
47,45 mg/L – 18,98 mg/L = 28,47 mg/L = 30 mg/l
30 mg/L x 10.889.856 L/hari x 10-6kg/mg = 326 kg/ hari
TSS effluen Secondary Clarifier
8,3 mg/L x 70% = 5,81 mg/L
8,3 mg/L – 5,81 mg/L = 2,49 mg/L = 2,5 mg/L
2,5 mg/L x 10.889.856 L/hari x 10-6kg/mg = 27,25 kg/ hari
COD effluen Secondary Clarifier
79,1 mg/L x 40% = 31,64 mg/L
79,1 mg/L – 31,64mg/L = 47,46 mg/L
47,46 mg/L x 10.889.856 L/hari x 10-6kg/mg = 516,8 kg/ hari
Debit lumpur (ss)
100 0 ,0043 m3 /det ik
Q = 0,5 x 5,81 mg/l x 86400 x 4 x 1000 (dari TSS)
= 790,9 mg/hari
Volume sludge = 790,9 mg/hari / 1,03 kg/l x 0,001 mg/kg = 0,767 m3/hari


BAB 4 Raissa Saffana Revisi 14 Mei

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB 4 Raissa Saffana Revisi 14 Mei

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TUGAS BESAR

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

IV.1 Analisa Debit dan BOD Air Buangan

RAISSA EMELINE PARDEDE 1

 Nilai Qrata-rata digunakan untuk mencari peak factor dengan memplotkannya ke

RAISSA EMELINE PARDEDE 2

IV.2 Analisa Kualitas Air Buangan

Gambar 4. 2 Grafik Debit Air

RAISSA EMELINE PARDEDE 3

Gambar 4. 3Grafik BOD Air Limbah

COD mg/l 825 100*)

RAISSA EMELINE PARDEDE 4

Parameter air buangan yang harus dihilangkan melalui pengolahan adalah

IV.3 Efisiensi Removal

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Efisiensi Removal

RAISSA EMELINE PARDEDE 5

IV.4 Alternatif Pengolahan

RAISSA EMELINE PARDEDE 6

Efisiensi Removal (%)

RAISSA EMELINE PARDEDE 7

Primary Primary 27% 30% 50% -

IV.5.1 Sump Well dan Screw Pump

RAISSA EMELINE PARDEDE 8

Sudut kemiringan, α = 22° - 38°

Tabel 4.7 Karakteristik Screw Pump

RAISSA EMELINE PARDEDE 9

Gambar 4.3 Sketsa Screw Pump

3) Desain yang direncanakan

RAISSA EMELINE PARDEDE 10

h1 = 3/4 . 0,8 . cos 30o

- Daya pompa yang dibutihkan (P)

RAISSA EMELINE PARDEDE 11

- Volume sumur pengumpul saat Qpeak

IV.5.2 Saluran Pembawa

RAISSA EMELINE PARDEDE 12

Perhitungan dimensi saluran pembawa

IV.5.3 Bar Screen

RAISSA EMELINE PARDEDE 13

 Panjang penampang batas = (1-1.5)”

Tabel 4.8 Kriteria Desain Bar Screen

Kecepatan melalui kisi (m/dtk) 0,3-0,6 0,6-1,0

Ukuran batang kisi :

Lebar (mm) 4-8 8-10

Kedalamam (mm) 25-50 50-75

Jarak antar kisi (mm) 25-75 (25-44)* 10-50 (14-25)*

Kemiringan dari horizontal

Headloss yang diijinkan, clogged

Headloss maksimum, clogged

Sumber : Qasim, 1985 (* Liu-Liptak, 1997)

3) Desain yang direncanakan

RAISSA EMELINE PARDEDE 14

- Jarak antar kisi = 50 mm = 0,05 m

RAISSA EMELINE PARDEDE 15

Q max Q max 0,132

RAISSA EMELINE PARDEDE 16

Tinggi freeboard = 50 % . 1,36 = 0,68 m

RAISSA EMELINE PARDEDE 17

Comminutor yang digunakan adalah jenis controlled discharged. Pemilihan

IV.5.5 Grit Chamber

Tabel 4.11 Distribusi Partikel:

RAISSA EMELINE PARDEDE 18

Kurva Distribusi Partikel Air Buangan

Gambar 4.4 Grafik Kurva Distribusi Berat Partikel