PEMBAHASAN
1
Fajarwati; Rimiyati, Hasnah; dan Munawaroh, Munjiati.2016.KEWIRAUSAHAAN Untuk Program
Strata.Yogyakarta:LP3M UMY.hal 149
2
Rusdiana.2014.KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik.Bandung : CV Pustaka Setia.hal 205
Anda, pergi ke pemilik pabrik, menawarkan untuk membeli dalam jumlah besar
produk, dia akan memberikan penawaran, ketika ia tidak mengambil penawaran itu
dan dibandingkan dengan harga eceran saat ini, jika tidak lebih rendah dari pasar ritel
sebesar 300 persen menjadi 400 persen, maka pabrik ini merupakan bagian dari
jaringan bisnis, berarti mereka memberikan harga khusus hanya untuk anggota
jaringan. Hal ini membuat nilai produk yang sebenarnya tersembunyi dari masyarakat
dan hanya tersedia bagi perusahaan besar yang mereka hadapi.
5. Jaringan Bisnis
Dengan jaringan berkembang, banyak bisnis yang sekarang memiliki ini sebagai
bagian inti dari strategi mereka. Mereka yang telah mengembangkan jaringan yang
kuat koneksi pemasok dan perusahaan dapat dilihat sebagai Bisnis Jaringan, dan akan
cenderung mendapatkan sumber bisnis dan pemasok mereka melalui hubungan
jaringan yang mereka miliki di tempat. Jaringan bisnis cenderung terbuka, acak, dan
mendukung, sedangkan mengandalkan hirarki, pendekatan tradisional dikelola
ditutup, selektif, dan pengendalian.
4
Ibid, hal 205-206.
setiap usaha seharusnya memiliki jaringan. Sebagus apapun peluang usaha, tanpa adanya
keberanian membangun jaringan maka keberhasilan bisnis hanya sekedar impian saja.
Keberanian adalah modal utama dalam berbisnis. Sebab keberanian akan memudahkan para
pebisnis bisa menjaring bermacam-macam mitra.
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membangun jaringan, yaitu:
1. Jangan malu, bicaralah pada banyak orang dan biarkan mereka mengenal Anda.
2. Menyapa orang yang baru dikenal dengan senyum, ramah dan tulus serta
berkomunikasi dengan baik.
3. Menyebarkan kartu nama ke setiap orang yang baru Anda kenal.
4. Hadiri setiap undangan atau pertemuan apa saja.
5. Memberikan test product pada rekan atau kerabat Anda. Jika rekan dan kerabat Anda
tertarik dengan produk tersebut, mereka akan senang jika diajak untuk bekerjasama
dengan usaha Anda.
6. Hadapi penolakan, jangan khawatir terhadap penolakan-penolakan yang Anda alami
selama membangun network bisnis. Anggap saja penolakan itu sebuah pengalaman.
7. Menggunakan sosial media Banyak sekali jenis sosial media yang dapat digunakan
untuk promosi sebuah bisnis. Mulai dari Facebook, Twitter, Google+ dan lain
sebagainya. Namun beberapa waktu ini Twitter menjadi sosial media yang cukup
menjanjikan bagi mereka yang sedang mencari sebuah koneksi atau jaringan bagi
bisnis. Karena di sini semua orang bisa membuat sebuah daftar dan mengikuti
hashtag khusus untuk menemukan siapa yang paling tinggi kedudukannya dalam jenis
bisnis Anda. Anda juga bisa menambahkan koneksi twitter untuk daftar berdasarkan
bidang yang Anda miliki. Anda pun dapat mengikuti akun bisnis atau akun pribadi
untuk berbagi informasi menarik dengan mereka dan berkomunikasi dengan mereka
secara online.
8. Merekrut dari data kontak Jika Anda ingin membuat atau menambah jaringan dalam
bisnis, Anda bisa mulai dengan apa yang Anda miliki. Salah satu contohnya yaitu
melalui daftar kontak yang Anda miliki. Anda bisa menghubungi mereka lagi dan
mencari tahu apa yang dapat Anda bantu dari setiap solusi yang mereka butuhkan.
Anda tidak perlu datang secara langsung, cukup menghubungi mereka dan mereka
merasa bahwa Anda masih memperhatikan mereka.
9. Mendapatkan dari grup online Ada banyak grup online hampir di setiap bidang baik
bisnis, hobi, minat dan bahkan grup teman sekolah Anda. Berdasarkan grup online
Anda bisa mendapatkan banyak teman atau jaringan yang baru. Cobalah untuk
mencari tahu terlebih dahulu siapa yang kira – kira memiliki minat atau keinginan
yang sama dengan Anda. Ajak mereka untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama
atas suatu masalah yang ada. Anda juga bisa menggunakan sosial media untuk
menemukan orang – orang yang sama dan berada pada minat atau bidang yang sama.
Setelah itu Anda bisa mulai mencari ke area yang berbeda dari Anda.
10. Mengadakan pertemuan Banyak bisnis yang sering mengadakan pertemuan dengan
pelanggan atau yang hanya mengenalnya dari media sosial. Tentu saja tujuannya
adalah untuk menarik perhatian dan mendapatkan jaringan sebanyak – banyaknya.
Cara ini bisa saja dilakukan, tapi akan lebih mudah bagi mereka yang sudah memiliki
bisnis besar dan memiliki nama di masyarakat. Karena secara otomatis akan ada
banyak yang mencari dan membuat grup secara online. Sedangkan pertemuan ini
sendiri adalah perwujudan dari grup online yang sudah ada. Sehingga bagi sebuah
bisnis baru alangkah baiknya untuk membentuk sebuah grup online dan turut
mengikuti acara pertemuan seperti ini terlebih dahulu.5
Jaringan bisnis yang sudah berhasil dibangun harus terus dijaga agar tetap menjaga bisa
menjalin hubungan baik dengan orang-orang tersebut. Beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk memelihara jaringan yaitu:
1. Sebisa mungkin, ingat namanya.
2. Ingat peristiwa-peristiwa penting dalam komunitas kita.
3. Amatilah perubahan-perubahan yang terjadi pada pribadi/organisasi /perusahaan pada
jaringan kita.
4. Kirimlah fax atau e-mail.
5. Kliping peristiwa penting yang terjadi pada jaringan kita.
6. Manfaatkan tempat singgah kita secara konstruktif.
5
Ibid, hal 149-150.
7. Jadilah perantara yang mampu menangani komunikasi di antara pihak yang sedang
bertikai.
8. Telepon mereka sewaktu mereka ditimpa kemalangan.
9. Laporkan pada jaringan kita perubahan besar dalam situasi kita.
10. Hadirilah setiap undangan.
Dalam membangun bisnis, faktor penting yang perlu dipikirkan nggak hanya terkait pada
besarnya keuntungan per bulan yang bisa didapat, namun juga faktor sustainability atau
faktor keberlangsungan usaha. Dalam hal membangun usaha yang berkelanjutan, hampir bisa
dipastikan 99% kamu nggak akan bisa sukses hanya dengan mengandalkan diri sendiri.
Karena itu, kamu juga perlu membangun jaringan bisnis agar usahamu berkembang, sukses,
dan terus berkelanjutan.
Jaringan bisnis yang kamu buat nggak melulu harus dengan pelanggan agar mereka
menjadi loyal, namun juga harus ke berbagai pihak seperti investor dan calon investor, rekan
usaha dan calon rekanan, supplier, media, bahkan kompetitor. Akan lebih baik lagi jika
jaringan bisnis tersebut bisa kamu bangun dengan tetap bersikap ramah, sopan, serta terbuka
dengan berbagai pihak yang kamu temui.
Bisa dibilang, jaringan bisnis adalah salah satu investasi penting dalam dunia usaha.
Karena mungkin kamu nggak akan merasakan manfaatnya sekarang dan baru tahu nanti di
waktu yang akan datang ketika nggak disangka-sangka. Manfaat membangun jaringan bisnis
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Salah Satu Media Belajar dan Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Manfaat pertama dan paling dasar adalah soal berbagi ilmu. Dengan membangun
jaringan bisnis, kesempatan untuk bertukar wawasan dengan berbagai macam pihak
akan terbuka. Hal ini berlaku saat kamu menjalin bisnis dengan siapapun baik dari
pelanggan, rekanan, investor, kompetitor, atau siapapun yang kamu temui. Dari
jaringan bisnismu bersama pelanggan misalnya, kamu bisa mendapatkan masukan-
masukan terkait perbaikan layanan, kualitas produk, bahkan inovasi produk yang
nggak terpikirkan sebelumnya.
Jika kamu beruntung dan menemukan orang yang tepat, kamu bisa juga
mendapatkan nasehat bisnis yang bagus untuk memecahkan masalah usaha maupun
6
Ibid, hal 150-151.
pribadi, seperti masalah terkait dengan konflik dengan karyawan, urusan permodalan
usaha, masalah penurunan penjualan, dan sebagainya.
Dalam berwirausaha, masalah bisnis tentu akan selalu datang. Daripada berpikir
sendiri untuk memecahkan masalah tersebut dan nggak menemukan pemecahannya,
kadang lebih baik kamu keluar dari belenggu tersebut sejenak dan bertemu orang
lainuntuk membicarakan permasalahan tersebut. Dengan begitu, kamu bisa
mendapatka berbagai sisi pandang baru untuk menelaah (brainstorming) berbagai
aspek yang perlu dipertimbangkan untuk menyelesaikan masalah terkait. Dengan
begitu, pun kamu juga akan lebih percaya diri saat mengambil keputusan terkait
masalah bisnis.
Hal tersebut akan sangat berguna untuk mendukung pengembangan bisnismu,
apalagi jika kamu adalah pemilik usaha. Sebab, segala pertimbangan dan keputusan
bisnis akan ditetapkan olehmu; bagaimanapun juga, inti bisnis berada pada tanganmu.
Memiliki pandangan yang luas untuk mengambil keputusan dengan percaya diri akan
jadi modal yang sangat penting. Namun, kamu pun tetap perlu berhati-hati dalam
berbincang-bincang dan membahas masalah yang kamu miliki dengan jaringan
bisnismu, terutama yang baru kamu kenal. Pastikan orang tersebut adalah orang yang
tepat, kompeten, dan dapat dipercaya. Jangan sampai salah menyampaikan ke orang
dan hal itu menjadi boomerang bagi bisnismu.
Lebih baik kenali dulu profilnya dan gali dulu informasi terkait latar belakang
pengalaman yang dia miliki. Setelah kalian sudah lama mengobrol dan kamu sudah
merasa yakin, kamu bisa mulai berbagi sedikit cerita yang kamu miliki, namun jangan
membicarakan masalah secara utuh ataupun kamu bisa membicarakannya dalam
bentuk kiasan atau pertanyaan umum.
Contohnya saat kamu menghadapi karyawan yang curang. Kamu bisa bertanya
profilnya dan pengalamannya dalam dunia usaha. Kamu bisa memuji dia terlebih
dahulu dengan mengatakan bahwa orang tersebut sepertinya sangat kompeten dalam
dunia bisnis dan bercanda karyawannya pasti loyal bekerja dengannya. Intinya,
pancing dia untuk berbagi ilmu tentang mempertahankan karyawan bahkan dengan
jokes sekalipun.
2. Langkah Meningkatkan Kompetensi Diri dalam Persaingan Usaha
Dalam pertemuan jaringan bisnis saat acara pameran atau sejenis, kamu pun
nggak jarang akan bertemu dengan kompetitormu. Pada saat ini, lebih baik kamu
bertemu dan malah mengakrabkan diri. Karena bagaimanapun, orang-orang yang
paham akan permasalahan bisnis tertentu adalah orang yang bergerak di bidang
tersebut. Dengan kata lain, mereka adalah kompetitormu. Menjalani bisnis di bidang
yang sama, kalian pasti memiliki tantangan dan pengalaman serupa, sehingga bisa
lebih saling memahami.
Dari kompetitor, kamu akan selalu mendapatkan ide dan ego untuk menjadi lebih
baik. Contohnya saja persaingan antara Go-Jek, Uber, dan Grab. Dalam mendapatkan
hati pelanggan, mereka nggak hanya berperang harga untuk menawarkan tarif
terendah, namun tetap menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan dengan
membangun kemitraan bersama pengemudi kredibel, serta perluasan bisnis seperti
layanan antar makanan yang sedang dikembangkan oleh ketiganya. Dari Gojek dan
Grab, Uber yang sebelumnya nggak melakukan jasa antar makanan pun kini mulai
mengembangkannya demi merebut keuntungan pasar dan peluang yang sudah
dirasakan Gojek dan Grab.
Atau, kamu bisa juga mencontoh jaringan bisnis dan koneksi antara Pepsi dan
Coca Cola Company, dua perusahaan besar satu bidang yang bisnisnya sukses
bertahan dalam beberapa dekade. Walaupun bersaing, mereka masih menjalin suatu
jaringan bisnis positif yang bisa kamu contoh dengan kompetitormu, yaitu sebuah
persaingan yang sehat dan meningkatkan kompetensi diri dalam merebut hati
pelanggan.
Bahkan saking niatnya, persaingan mereka pun kental dalam urusan pemasaran
perusahaan. Sehingga kadang menjadi jokes dan sorotan media. Tentunya, hal ini
justru menguntungkan bagi mereka karena usaha mereka semakin tersorot dan
dikenal oleh pelanggan.
Namun harap diingat, dalam menjalin hubungan dalam persaingan dengan
kompetitormu, pastikan kamu nggak melanggar kode etik dalam berwirausaha. Kamu
boleh bersaing dan bekerja sama sekaligus, namun hindari persoalan genting yang
melanggar hukum. Pastikan kamu menaati perjanjian penetapan harga, pembagian
konsumen, dan lain sebagainya yang sudah terlampir dalam UU No. 5 tahun 1999
tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.
3. Sebagai Peluang Kerjasama di Masa Depan dan Meningkatkan Citra Diri (Personal
and Company Branding)
Dibandingkan manfaat yang lain, mungkin ini adalah manfaat yang paling diincar,
yakni peluang kerjasama. Dengan membangun jaringan bisnis yang baik dan sehat,
kamu bisa saja akan direkomendasikan untuk sebuah tender di kalangan partner bisnis
dari salah satu jaringan bisnismu. Apalagi jika kamu menunjukkan kemapanan dan
citra bisnis yang meyakinkan.
Tentu kamu bisa berkaca dari dirimu. Saat kamu akan merekrut orang
kepercayaan, maka akan lebih meyakinkan jika kamu mengenalnya dengan baik,
bukan? Nah, sebagai langkah awal, mungkin kamu akan menyelidiki orang tersebut
dengan menanyakan pada rekanan atau mencari tahu profilnya yang dikenal
masyarakat. Hal itupun terjadi saat orang lain hendak mengincarmu untuk rekanan
bisnis seperti urusan merger, joint venture, ataupun bentuk urusan bisnis lainnya.
Melihat kepentingan tersebut, maka dari itu kamu harus sangat berhati-hati dalam
membangun jaringan bisnis. Karena orang yang kamu kenal bisa saja
merekomendasikan atau malah merendahkan profilmu di mata calon rekananmu.
Makanya, usahakan untuk tetap bersikap profesional dan sebisa mungkin
menunjukkan profil yang positif.
Bagaimanapun, urusan personal atau company branding adalah hal yang penting.
Apalagi di tengah persaingan usaha yang ketat seperti sekarang. Isu apapun kini bisa
saja menjadi bahan renyah untuk menjatuhkan citramu maupun bisnis di mata
pelanggan atau calon rekanan. Apalagi jika lawan bisnismu lekat dengan media masa
yang bisa menggerakkan opini publik.
Menyadari hal tersebut, ini sekadar tips untuk berhadapan dengan orang yang
baru kamu kenal: jangan bersikap tinggi hati, kasar, mencemooh, dan sebagainya.
Teruslah bersikap positif dan profesional. Setiap pengusaha pasti memiliki rahasia
tersendiri. Kita nggak akan tahu apa yang bisa mereka perbuat jika terlanjur sakit hati
padamu. Dalam menjalankan bisnis, kamu harus menjadi orang yang lihai. Maka dari
itu, cobalah untuk terus berinteraksi dengan aman dan profesional terhadap berbagai
pihak.
7
Langkah Awal.” Menilik Manfaat dari Membangun Jaringan Bisnis dalam Dunia Usaha”. Diakses pada 10 April
2020, dari https://www.langkahawal.com/manfaat-membangun-jaringan-bisnis/