MAKALAH
Dosen Pengampuh
Oleh
KHAIRIL KALAMUNTING
NIM: 02.11.09.18.039
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU
2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ilmiah ini telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka Penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
Akhir kata Penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Pengertian Teori ………………………………………….. 4
B. Definisi Kerangka Pikir …………………………………………………. 10
C. Definisi Hipotesis ……………………….................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
iii
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa (UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003).
seseorang. Oleh karena itu, berbagai pihak berusaha menciptakan kondisi dan
dianggap seperti kertas kosong, sehingga dapat ditulisi apa saja. Anggapan ini
pembelajaran, karena mereka hanya menerima apa saja yang diajarkan (pasif).
berpikir pembelajar kurang atau bahkan tidak terasah. Hal ini sangat
potensi dirinya secara aktif. Peserta didik tidak lagi dilihat sebagai kertas kosong,
bekal pengetahuan yang dimiliki peserta didik akan berinteraksi dengan lingkungan
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
humanistik.
https://docplayer.info/207964-Makalah-pendekatan-konstruktivis-sosial.html
BAB II
PEMBAHASAN
dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia
mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya.
Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada
manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingnya isi dari proses
belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan
proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih
tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti
apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian. Teori apapun
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus
berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
3
4
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya,
dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang
ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses
belajar, ialah :
Teori humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian ilmu
belajar. Teori ini sangat mementingkan obyek yang dipelajari dari pada proses belajar
tersebut.
untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, dan mengenai proses belajar dalam
bentuk yang terbaik. Atau bisa dikatakan bahwa teori ini lebih tertarik pada pengertian
belajar dalam bentuknya yang paling sempurna dari pada pemahaman mengenai proses
belajar seperti yang selama ini telah dikaji berdasarkan teori-teori belajar.
Di dalam pelaksanaannya, teori ini terlihat juga dalam pendekatan belajar yang
dikemukakan oleh Ausubel. Dia berpandangan bahwa belajar bermakna atau yang juga
tergolong dalam aliran kognitif yang mengatakan bahwa belajar adalah asimilasi
5
Motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam proses belajar, karena
tanpa motivasi dan keinginan dari pihak pelajar, tidak akan terjadi asimilasi
Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara lain adalah:
perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang
sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa
memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.
Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka
enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus
kepuasan baginya.
Untuk itu guru harus memahami perlaku siswa dengan mencoba memahami
dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus
berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal
membedakan seseorang dari yang lain. Combs berpendapat bahwa banyak guru
membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi
6
menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa
si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan
Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang seperti dua
lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1) adalah
gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia. Makin
jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap
perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin
2. Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal:
mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau
sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan
untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua
kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia
Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis,
mendapatkan ras aman dan seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow
ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu
3. Carl Rogers
Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak
keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang agama tetapi
Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931, sebelumnya ia telah merintis
Gelar profesor diterima di Ohio State tahun 1960. Tahun 1942, ia menulis buku
a. Kognitif (kebermaknaan)
Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Kualitas belajar
8
evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru
a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa
bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian
proses.
4. Kolb
Menurut Kolb dikutip dari UNI, 2008:15 (Thobroni, Muhammad dan Alif
Mustofa, 2011: 159-160) membagi tahapan belajar menjadi empat tahap, yaitu sebagai
berikut:
Pada tahap paling dini dalam proses belajarm seorang siswa hanya mampu
c. Konsepualisasi
Pada tahap ketiga, siswa mulai belajar membuat abstraksi atau teori
d. Eksperimentasi aktif
Pada tahap akhir, siswa mampu mengaplikasi suatu aturan umum ke situasi
Berdasarkan teori kolb, Honey dan Mmford dikutip dari UNI, 2008: 16
siswa menjadi empat macam, yaitu tipe siswa aktivis, reflektot, teoretis dan pragmatis.
a. Tipe siswa aktivis bercirikan mereka yang suka melibatkan diri pada
solving. Akan tetapi, mereka akan cepat merasa bosan dengan hal-hal yang
c. Tipe siswa teoretis biasanya sangat kritis, senang menganalisis, dan tidak
mereka, berpikir secara rasional adalah sesuatu yang penting. Mereka juga
biasanya sangat skeptik dan tidak menyukai hal-hal yang bersifat spekulatif.
praktis dari segala hal. Siswa tipe ini suka berlarut-berlarut dalam
6. Hebermas
belajar sangat dipengaruhi oleh interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengan
sesama manusia. Dengan asumsi ini, hebermas mengelompokkan tipe belajar menjadi
Dalam belajar praktis, siswa juga belajar juga belajar interaksi. Akan tetapi,
pada tahap ini lebih dipentingkan adalah interaksi antara dirinya dan orang-
orang di sekelilingnya.
Dalam tahap ini, siswa berusaha mencapai pemahaman, kesadaran yang sebaik
ialah :
4. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan
7. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut
dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik
dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang
penting.
10. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah
berikut ini adalah sebagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berkualitas
fasilitator.
13
umum.
yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu
menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan
mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual
dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan,
tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau
paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai
tujuan mereka.
4. Guru menempatkan dirinya sebgai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat
5. Guru mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasannya dan
juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksanakan tetapi
sebagi andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa.
Salah satu model pendidikan terbuka mencakup konsep mengajar guru yang
fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975
15
mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi yang mendukung yaitu
empati, penghargaan dan umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
dirancang
d. Menghargai siswa
Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa,
meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi
perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
peserta didik. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada peserta didik dan
Peserta didik berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai
diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri
f. Guru menerima peserta didik apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran
peserta didik, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong peserta didik
didik.
Keberhasilan aplikasi ini adalah peserta didik merasa senang bergairah, berinisiatif
dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan
sendiri. Peserta didik diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat
oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab
tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
b. Tokoh-tokoh dari teori humanistik ini antara lain : Arthur Combs, Maslow,
c. Salah satu prinsip teori belajar humanistik adalah bahwa manusia itu
alamiah memiliki rasa ingin tahu dan keinginan yang mendalam untuk
d. Implikasi dari teori belajar humanistik salah satunya guru sebagai fasilitator.
konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik, dan
sebagainya.
e. Penerapan atau aplikasi teori belajar humanistik ini tercermin dari peserta didik
motivator.
B. Saran
19
Dari makalah kami ini, kami berharap para pembaca mampu memanfaatkannya
sebagai sumber belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa
kritik, masukan, saran, dalam bentuk apapun sangat kami hargai agar kedepannya
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis UNY. 1993. Psikologi pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan
Uno, B. Hamzah. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.