Anda di halaman 1dari 50

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Bina Marga


Direktorat Preservasi Jalan

MANUAL PELAKSANAAN
PRESERVASI JALAN
SERI 1

PENGANTAR PRESERVASI
ii MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
MANUAL PELAKSANAAN
PRESERVASI JALAN

Seri 1
PENGANTAR PRESERVASI

© 2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Bina Marga
Direktorat Preservasi Jalan

PENGANTAR PRESERVASI iii


KATA
PEN GANTAR

iv MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Guna menunjang kegiatan pemeliharaan jalan, Direktorat Preservasi Jalan,
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat menerbitkan panduan berjudul “Manual Pelaksanaan Preservasi Jalan”,
dengan tujuan untuk memberikan panduan terkait kegiatan preservasi jalan.

Dalam buku ini disampaikan kegiatan preservasi jalan yang meliputi konsep
preservasi, identifikasi data kerusakan, program penanganan, pemilihan teknologi
dan pelaksanaan preservasi jalan.

Semoga dengan terbitnya Manual Pelaksanaan Preservasi Jalan ini dapat dijadikan
pegangan oleh semua pihak yang melaksanakan kegiatan preservasi jalan sebagai
bahan pertimbangan dan penguatan dalam pengambilan keputusan serta solusi
permasalahan yang terjadi dalam kegiatan preservasi jalan.

Jakarta, Desember 2019

DIREKTUR PRESERVASI JALAN

IR. ATYANTO BUSONO, M.T.

PENGANTAR PRESERVASI v
P RAKATA

vi MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Preservasi jalan merupakan kegiatan penanganan jalan, berupa pencegahan,
perawatan dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan
agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu lintas sehingga umur rencana
yang ditetapkan dapat tercapai. Kegiatan preservasi meliputi pekerjaan rehabilitasi,
rekonstruksi, dan pelebaran menuju standar. Dalam pelaksanaan preservasi jalan
di lapangan, sering terjadi perbedaan persepsi tentang apa yang menyebabkan
kerusakan jalan, metode survei kondisi jalan, teknologi yang dapat digunakan, serta
beberapa hal yang mempengaruhi kinerja jalan sehingga perlu disusun manual
pelaksanaan preservasi jalan.

Manual Pelaksanaan Preservasi Jalan disusun dalam serangkaian panduan yang


tidak terpisah, yaitu meliputi:
1. Preservasi Jalan;
2. Identifikasi Data Kerusakan Jalan;
3. Pemrograman Preservasi Jalan;
4. Pemilihan Teknologi dan Pelaksanaan Preservasi Jalan;
5. Infografis Pelaksanaan Preservasi Jalan.

Seri I memberikan gambaran dan penjelasan secara umum terkait kegiatan preservasi
jalan. Seri II menjelaskan terkait kebutuhan data, metode pengumpulan data, dan
identifikasi kerusakan jalan. Seri III menjelaskan proses pemrograman preservasi
jalan. Seri IV menjelaskan secara umum mengenai cara pemilihan teknologi dan
metode pelaksanaan dalam mengatasi kerusakan jalan pada kegiatan preservasi
jalan. Seri V memberikan infografis terkait pemilihan teknologi dan pelaksanaan
preservasi jalan dalam hal persiapan peralatan, mobilisasi pekerja dan peralatan,
pelaksanaan pekerja, pengawasan, demobilisasi, dan acuan kegiatan.

Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dan membantu proses penyusunan panduan ini.

Penyusun

PENGANTAR PRESERVASI vii


D A FTA R IS I
KATA PENGANTAR iv
PRAKATA vi
DAFTAR ISI viii
1. Ruang lingkup10
2. Acuan normatif10
3. Istilah dan definisi10
3.1. Preservasi Jalan 10
3.2. Pemeliharaan Preventif 10
3.3. Rehabilitasi Jalan 10
3.4. Rekonstruksi 10
4. Pengantar Preservasi Jalan10
4.1. Umum 10
4.2. Konsep Preservasi Jalan  13
4.2.1. Kategori Preservasi Jalan  13
4.2.1.1. Strategi Preservasi Jalan  13
4.2.1.2. Sasaran Preservasi Jalan 15
4.2.2. Kapan dan Dimana Preservasi Dilaksanakan 20
4.2.3. Bagaimana Preservasi Dilaksanakan 20
5. Kegiatan Preservasi Jalan21
5.1. Preservasi Perkerasan 21
5.2. Preservasi Bahu Jalan 22
5.3. Preservasi Saluran Drainase 22
5.4. Preservasi Bangunan dan Perlengkapan Jalan 22
6. Lingkup Pekerjaan22
7. Preservasi Perkerasan Jalan Beraspal 24
7.1. Pemeliharaan Preventif dan Rutin / Berkala Permukaan jalan Beraspal  26
7.2. Pekerjaan Pemeliharaan Preventif dan Rutin 27
7.2. Rehabilitasi Perkerasan Lentur  34
7.3. Rekonstruksi Perkerasan Lentur  36
8. Preservasi Perkerasan Kaku  38
8.1. Pemeliharaan Preventif dan Rutin / Berkala Perkerasan Kaku  38
8.2. Rehabilitasi Perkerasan Kaku  39
8.3. Rekonstruksi Perkerasan Kaku  39
9. Preservasi Bangunan Jembatan  45
10. Preservasi Perlengkapan Jalan 45
11. Diagram Alir Tahapan Preservasi Jalan 46
1. Identifikasi kerusakan jalan 47
2. Pengumpulan data preservasi jalan 47
3. Pemrograman preservasi jalan 47
4. Pemilihan teknologi preservasi jalan 47
5. Pelaksanaan teknologi preservasi jalan 47
Bibliografi48

viii MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kategori Perkerasan Pemeliharaan 11
Gambar 2. Efektivitas berbagai strategi pemeliharaan selama masa pelayanan 12
Gambar 3. Penanganan Preservasi Jalan 13
Gambar 4 Definisi Preservasi, Rehabilitasi, dan Pemeliharaan Rutin (FHWA, Aug, 2009) 15
Gambar 5. Struktur Bentuk Penanganan Jalan Ditjen Bina Marga 16
Gambar 6. Kebutuhan Dana untuk Pelaksanaan Penanganan 17
Gambar 7. Jenis-jenis Penanganan Untuk Tiap Kondisi perkerasan.  18
Gambar 8 Konsep Preservasi Jalan (FHWA, Aug, 2009) 25
Gambar 9 Harga Pemeliharaan Jalan, Per Meter Persegi 25
Gambar 10 Jenis Pemeliharaan Preventif (LA County, 2018) 11  26
Gambar 11 Jenis Pemeliharaan Preventif (LA County, 2018)  27

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Dampak Kegiatan dan Manfaat Proyek 19
Tabel 2. Lingkup Pekerjaan Pada Kegiatan Preservasi 22
Tabel 3 Jenis Pekerjaan Preventif Pekerasan Lentur 28
Tabel 4 Jenis Pekerjaan Rehabilitasi & Rehabilitasi Minor Pekerasan Lentur 34
Tabel 5 Jenis Pekerjaan Rekonstruksi Pekerasan Lentur 36
Tabel 6 Jenis Pekerjaan Preventif Pekerasan Kaku 40
Tabel 7 Jenis Pekerjaan Rehabilitasi Pekerasan Kaku 43
Tabel 8 Jenis Pekerjaan Rekonstruksi Pekerasan Kaku 44

PENGANTAR PRESERVASI ix
Manual Pelaksanaan
Preservasi Jalan

mempertahankan kondisi fungsional secara


1. Ruang lingkup signifikan tanpa meningkatkan kapasitas
struktural.
Ruang lingkup Manual Pelaksanaan Preservasi
Jalan ini menjelaskan tentang penanganan
3.3. Rehabilitasi Jalan
jalan dalam kegiatan preservasi jalan meliputi
pengantar preservasi, kebutuhan survey dan Kegiatan penanganan pencegahan terjadinya
identifikasi kerusakan, program penanganan & kerusakan yang luas dan setiap kerusakan
pemilihan tekhnologi, pelaksanaan preservasi yang tidak diperhitungkan dalam desain, yang
dan infografis pelaksanaan preservasi. Dalam berakibat menurunnya kondisi kemantapan
manual preservasi jalan pada buku 1 Pengantar pada bagian/tempat tertentu dari suatu
Preservasi Jalan ini menjelaskan secara garis ruas jalan dengan kondisi rusak ringan, agar
besar konsep preservasi jalan, kegiatan preservasi penurunan kondisi kemantapan tersebut dapat
jalan dan lingkup pekerjaan. dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai
dengan rencana.
2. Acuan normatif
3.4. Rekonstruksi
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan. Peningkatan struktur yang merupakan kegiatan
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 penanganan untuk dapat meningkatkan
tentang Jalan; kemampuan bagian ruas jalan yang dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/ kondisi rusak berat agar bagian jalan tersebut
PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan mempunyai kondisi mantap kembali sesuai
dan Penilikan Jalan; dengan umur rencana yang ditetapkan.
Surat Edaran Direktorat Jenderal Bina Marga
No. 07/SE/Db/2017 tentang Panduan Pemilihan 4. Pengantar Preservasi Jalan
Tekhnologi Pemeliharaan Preventif Perkerasan 4.1. Umum
Jalan.
Pemilihan Perbaikan Perkerasan merupakan
suatu model untuk menentukan biaya yang
3. Istilah dan definisi
paling effektif dalam mempertahankan umur
3.1. Preservasi Jalan dari perkerasan yang ada. Hal ini umumnya
merupakan kegiatan pemeliharaan jalan yang didasarkan pada jenis perkerasan, kondisi, dan
dapat diikuti dengan rekonstruksi pada bagian- faktor-faktor penting lainnya.
bagian jalan yang terencana antara lain akibat
bencana alam. Pemeliharaan yang tepat dan ditempatkan
(Permen PU No. 13 Tahun 2011, Pasal 5 Ayat 2). pada waktu yang tepat didalam suatu
perbaikan perkerasan sehingga dapat berfungsi
3.2. Pemeliharaan Preventif dari yang direncanakan akan memberikan
program perbaikan yang efektif nantinya
strategi pemeliharaan terencana yang
dalam menganalisis pekerjaan pemeliharaan
hemat biaya untuk permukaan jalan lama
menggunakan alat yang sesuai, menghambat
penurunan kondisi selama umur rencana, serta
10 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
Seri 1
perkerasan dalam menentukan waktu yang Meskipun masing-masing jenis penanganan yang
tepat dan biaya perbaikan yang efisien. dibutuhkan dalam program mempertahankan
perkerasan yang komprehensif, penekanan
Dua jenis pemeliharaan perkerasan umumnya harus ditempatkan pada mencegah perkerasan
adalah preventif dan korektif (atau reaktif). mencapai kondisi di mana pemeliharaan
Secara umum pemeliharaan preventif korektif diperlukan, karena biaya yang terkait
digunakan untuk menangani kerusakan dengan pendekatan ini dapat menjadi
minor, menghambat kegagalan progresif, dan substansial. Situasi ini sering digambarkan
mengurangi kebutuhan untuk pemeliharaan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, yang
korektif. Hal ini dilakukan sebelum perkerasan membandingkan perlakuan yang berbeda pada
menunjukkan kerusakan yang terlihat secara waktu yang berbeda. (Gambar 2).
visual sehingga diperlukan suatu tindakan untuk
memberikan keseragaman kekuatan yang ada di
perkerasan tersebut. Sedangkan pemeliharaan
korektif dilakukan setelah defisiensi terjadi di
perkerasan; yaitu, hilangnya gesekan, sampai
rutting, atau retak luas.

Preventive Maintenance

Corrective Maintenance
Kondisi Perkerasan

Rehabilitation

Emmergency Reconstruction

Umur Layanan

Gambar 1. Kategori Perkerasan Pemeliharaan


Sumber gambar: Selecting a Preventive Maintenance Treatment For Flexible Pavements, 2000

PENGANTAR PRESERVASI 11
A (with PM)
Pavement Condition

B (without PM)

Time
a. Model penurunan kondisi perkerasan dengan dan tanpa preventive maintenances (PM).
Net Present Value

A
A = with preventive
maintenance
B = without preventive
maintenance

b. Net present value (NPV)

Gambar 2. Efektivitas berbagai strategi pemeliharaan selama masa pelayanan


Sumber: Selecting a Preventive Maintenance Treatment For Flexible Pavements, 2000
12 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
4.2. Konsep Preservasi Jalan sangat mendukung pekerjaan preservasi jalan,
4.2.1. Kategori Preservasi Jalan hanya dengan melaksanakan perbaikan jalan
secara proaktif dan melaksanakan perbaikan
4.2.1.1. Strategi Preservasi Jalan tanpa ditunda-tunda, berdasarkan data hasil
pengamatan yang dianalisis dan dikelola
Preservasi perkerasan jalan yang dilaksanakan secara komprehensif. Konsep tersebut sesuai
pada waktu yang tepat (when), lokasi/tempat dengan pesan dalam Permen PU No. 13 Tahun
yang tepat (where), serta cara dan bahan-bahan 2011. Pemeliharaan jalan meliputi kegiatan
yang tepat (how) adalah suatu strategi penting pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala,
untuk mengoptimalkan kinerja infrastruktur rehabilitasi jalan, dan rekonstruksi jalan. (Ditto,
jalan. Jalan dalam pengertian bagian-bagian Pasal 18).
jalan meliputi ruang manfaat jalan (perkerasan
jalan sampai tanah dasar), ruang milik jalan Cara pelaksanaannya bagaimana? (how) adalah
(ruang manfaat jalan termasuk bahu dan komponen ketiga dalam konsep manual
drainase jalan), dan ruang pengawasan jalan preservasi, yaitu dengan mengedepankan
(ruang di luar ruang milik jalan), sesuai dengan prosedur kerja dan penggunaan bahan yang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia benar (bermutu), termasuk pertimbangan jenis
Nomor 34 Tahun 2006. perbaikan yang tepat untuk setiap jenis struktur,
baik perkerasan lentur atau perkerasan kaku.
Dua komponen pelaksanaan dalam konsep Dalam Gambar 3 ditunjukkan kategori preservasi
manual preservasi jalan ini adalah waktu jalan yang dimaksud, menurut FHWA (SASHTO
(when) dan lokasi/tempat (where), dikenal 2009 Biloxi-MS).
dengan jargon “Amati Setiap Hari” (Every day
counts, EDC-4, FHWA, 2009). Konsep ini akan

Preservasi
Jalan

Pemeliharaan Pemeliharaan
Rehabilitasi Rekonstruksi
Preventif Rutin

Pelebaran
Menuju Standar

Gambar 3. Penanganan Preservasi Jalan

PENGANTAR PRESERVASI 13
Preventif bertujuan untuk membatasi jenis, Rekonstruksi adalah penggantian seluruh
tingkat, sebaran kerusakan, dan menunda struktur perkerasan yang ada dengan
kerusakan lebih lanjut, serta mengurangi jumlah penempatan struktur perkerasan baru, yang
kegiatan pemeliharaan rutin, melindungi setara atau yang lebih kuat. Rekonstruksi
perkerasan dari pengaruh beban dan biasanya membutuhkan pembongkaran
lingkungan, dan mempertahankan kondisi jalan dan pembuangan atau penggantian struktur
dalam tingkatan baik dan sedang sesuai dengan perkerasan yang ada. Rekonstruksi dapat
rencana (Permen PU No. 13 Tahun 2011, Pasal 6 menggunakan material baru atau daur ulang
Ayat 3). yang disatukan ke dalam material yang
digunakan untuk rekonstruksi. Rekonstruksi
Pemeliharaan rutin jalan merupakan kegiatan diperlukan bila perkerasan jalan telah rusak
merawat serta memperbaiki kerusakan- berat atau hancur.
kerusakan yang terjadi pada ruas-ruas jalan
dengan kondisi pelayanan mantap. (Permen PU Perbedaan penanganan preservasi, rehabilitasi
No. 13 Tahun 2011, Pasal 1.(13), Ditto Pasal 15.(1)). dan rekonstruksi dijelaskan dalam Gambar 4.

Pemeliharaan berkala jalan/ rehabilitasi jalan


merupakan kegiatan pencegahan terjadinya
kerusakan yang lebih luas dan setiap kerusakan
yang diperhitungkan dalam desain agar
penurunan kondisi jalan dapat dikembalikan
pada kondisi kemantapan sesuai dengan
rencana. (Permen PU No. 13 Tahun 2011, Pasal
1.15. Ditto Pasal 15.(2)).

Pemeliharaan preventif dan kegiatan


pemeliharaan rutin atau gabungannya adalah
untuk mengurangi dampak akibat lingkungan
dan beban lalu lintas, menjaga kondisi
perkerasan dan memperpanjang umur rencana.
Penerapan cara perbaikan yang tepat di jalan
yang tepat pada waktu yang tepat, sesuai dengan
spesifikasi, serta pelaksanaan dan penggunaan
bahan yang berkualitas juga diperlukan untuk
mencapai keberhasil preservasi.

Pemeliharaan jalan secara reaktif bertujuan


untuk memperbaiki setiap kerusakan yang telah
terjadi pada perkerasan jalan di luar kemampuan
pengamatan, dan untuk mengembalikan ke
kondisi sesuai dengan rencana. (Permen PU No.
13 Tahun 2011, Pasal 6 Ayat 4 dan 5)

14 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Baik

Preservasi (menurut AASHTO)

Pemeliharaan Rutin & Preventif

Baik
Rehabilitasi
Sedang
Kondisi Perkerasan

Rekonstruksi

Rusak Ringan
Rehabilitasi
Minor

Rehabilitasi
Rusak Berat Major
Preservasi (menurut Permen PU)
Buruk
Waktu

Gambar 4 Definisi Preservasi, Rehabilitasi, dan Pemeliharaan Rutin (FHWA, Aug, 2009)

Menurut FHWA, preservasi jalan adalah 4.2.1.2. Sasaran Preservasi Jalan


suatu program yang dilakukan pada
suatu level jaringan jalan sebagai strategi Sasaran dari pekerjaan preservasi jalan terdapat
jangka panjang yang bertujuan untuk 2 (dua) buah sasaran besar yang antara lain
meningkatkan kinerja perkerasan dengan adalah:
terintegrasi dan mengefektifkan biaya sebagai ʇʇ Sasaran Manajemen peservasi
upaya memperpanjang umur perkerasan, Yaitu berfungsinya seluruh jaringan jalan
meningkatkan keselamatan dan mencapai dan jembatan nasional sepanjang tahun dan
harapan pemakai jalan. apabila terjadi kerusakan jalan dan jembatan
dapat melakukan tindakan perbaikan sesegera
Berdasarkan AASHTO (2014), preservasi mungkin sebelum menghambat pergerakan
jalan dibagi menjadi 3 (tiga) kegiatan, yaitu lalulintas.
pemeliharaan rutin, pemeliharaan preventif, ʇʇ Sasaran Manajemen Aset
dan rehabilitasi guna mempertahankan Yaitu agar Barang Milik Negara (BMN)
kemantapan jalan. Sementara sesuai dengan Direktorat Jenderal Bina Marga termasuk Jalan,
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/ Jembatan, dan aset lainnya di provinsi dapat
PRT/M/2011 yang untuk selanjutnya disingkat dibukukan, diinventarisir, dan dilaporkan
dengan Permen PU No. 13/PRT/M/2011, kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku secara tepat
preservasi yang terdiri dari pemeliharaan rutin, waktu.
rehabilitasi minor, rehabilitasi major dan
rekonstruksi yang dilakukan.

PENGANTAR PRESERVASI 15
Berdasarkan definisi sasaran ini dapat setiap bagian/tahapnya haruslah berkorelasi dan
disimpulkan bahwa pekerjaan pemeliharaan saling memperkuat satu sama lainnya sehingga
(preservasi) merupakan suatu pekerjaan yang setiap bagian/tahapan tersebut haruslah
bersifat jangka panjang dan membutuhkan memiliki perannya masing-masing dan tidak
kontinuitas. Hal penting yang harus diperhatikan saling overlap. Bagan bentuk penanganan jalan
adalah untuk menjaga kontinuitas tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.
Bentuk Penanganan Jalan

Pemeliharaan (Preservasi) Pembangunan

Reaktif Preventif Pembangunan Peningkatan


Jalan Baru Kapasitas

Tanggap

Rekonstruksi

Sesuai UU 22/2009 pasal 29


Pemeliharaan
dan SE Dirjen
Rutin

Rehabilitasi

Sesuai Definisi AASHTOO


Berat dan FHWA

Ringan

Gambar 5. Struktur Bentuk Penanganan Jalan Ditjen Bina Marga

Dari bagan pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa rutin. Pekerjaan preservasi mencakup mulai dari
penanganan Jalan pada dasarnya dapat dibagi pemeliharaan rutin itu sendiri yang berkaitan
kedalam 2 (dua) bagian besar, yaiu pemeliharaan dengan fungsional jalan hingga kepada kegiatan
(preservasi) dan pembangunan. Dalam kasus ini, rekonstruksi yang berkaitan dengan structural
bagian yang akan dibahas lebih lanjut adalah jalan. Dengan memperhatikan perbedaan
bagian pemeliharaan (preservasi). lingkup dari preservasi dan pemeliharaan
rutin ini, maka akan sangat tidak tepat untuk
Preservasi ini pada dasarnya dapat ditinjau memperlakukan pekerjaan pemeliharaan rutin
berdasarkan tujuan dan waktu pelaksanaanya. sebagai sejajar dengar pekerjaan preservasi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa
kedua definisi memperlakukan pemeliharaan Untuk lebih memperjelas pemahaman
rutin sebagai bagian dari pekerjaan preservasi mengenai peranan dari masing-masing bentuk
yang berarti bahwa lingkup pemeliharaan rutin penanganan jalan maka penilaian kuantitatif
berbeda dengan lingkup pekerjaan preservasi dapat dilihat berdasarkan deterioration curve
dimana lingkup preservasi jauh lebih luas pada Gambar 6.
dibandingkan dengan lingkup pemeliharaan
16 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
Bagan pada Gambar 6 menjelaskan bahwa mengharuskan penanganan yang dilakukan
bentuk penanganan yang tepat harus dilakukan berbeda dan lebih berat. Dalam prakteknya,
pada masa yang tepat juga untuk menjaga hal ini sangat berpengaruh secara finansial
kinerja perkerasan sesuai dengan rencana. karena semakin rusak kondisi perkerasaanya dan
Artinya, jika misal pada saat kondisi perkerasan semakin meningkat kebutuhan penanganannya
seharusnya dilakukan preservasi jalan dan maka semakin mahal dana yang dibutuhkan.
penanganan tersebut tidak dilakukan maka akan Kondisi ini dapat diilustrasikan pada Gambar 6
mengakibatkan kondisi yang lebih parah yang dibawah ini,

PCI
100 Excellent
Spending $1.00 on
$ Preventive maintenance
here...
Good
...eliminated or
delays spending
&0 to $10 on
Fair rehabilitation or
reconstruction
here...
Poor

20 Very Poor

Failed
0 5 10 15 20

Gambar 6. Kebutuhan Dana untuk Pelaksanaan Penanganan

Gambar tersebut menjelaskan bahwa yang sesuai dengan kondisi pererasannya,


penundaan pelaksanaan penanganan jalan permasalahan yang akan timbul adalah jenis
akan meningkatkatkan kebutuhan dana yang penanganan yang seperti apa yang sesuai
meningkat secara proporsional. Namun, dengan bentuknya. Untuk menentukan jenis
penentuan kapan dilaksanakannya penanganan penanganan ini beberapa faktor yang harus
juga memiliki peranan penting karena diperhatikan adalah sebagai berikut:
pelaksasnaan penanganan pada saat kondisi ʇʇ Jenis perkerasan yang ada
perkerasan mash sangat bai akan sia-sia dan ʇʇ Jenis dan tingkat kerusakan
menghasilkan kebutuhan dana yang besar Lebar letak
seperti yang telah dijabarkan sebelumnya. Kerataan
Oleh karena itu, untuk menentukan waktu Kedalaman jalur
dilaksanakannya penanganan yang ekonomis Kekesatan permukaan
membutuhkan perencanaan yang matang. Umur sisa
ʇʇ Lalulintas
Dengan memahami pentingnya pelaksanaan Komposisi dan volue
PENGANTAR PRESERVASI 17
Pembebanan ʇʇ Ketersediaan sumberdaya
Kecepatan Staf dan konraktor qualified
ʇʇ Lingkungan Material yang bermutu
Kebisingan, debu Peralatan
Cuaca (suhu, kelembaban)
Pengaturan laulintas Berdasarkan factor-faktor tersebut dapat
ʇʇ Biaya penanganan diturunkan jenis-jenis penanganan yang tepat
ʇʇ Umur layan rencana untuk tiap tiap kondisi perkerasan seperti
diilustrasikan pada Gambar 7 dibawah ini.
Excellent

Joint / Crack Sealing, Surface Seals

Patching, Thin Overlays

Overlays, Recycling

Reconstruction

Failed
Age
Gambar 7. Jenis-jenis Penanganan Untuk Tiap Kondisi perkerasan.
Sumber: Pedoman Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan.
Dalam pelaksanaanya, terdapat beberapa ʇʇ Ketidaknyamanan pemakai dan biaya
kendala yang umum terjadi,antara lain adalah: akibat tundaan selama pekerjaan
ʇʇ Keterbatasan Data cenderung mengutamakan perbaikan
Di masa lalu pemeliharaan preventif jalan rusak
dianggap kurang menarik sehingga ʇʇ Politik dalam pemerintahan
kegiatan preventif tidak direkam dan Berpengaruh pada kebijakan
dievaluasi secara baik. ʇʇ Perbedaan kepentingan internal
ʇʇ Alternative terhadap pemeliharaan penyelenggara jalan
preventif Merasa nyaman dengan system yang ada
Pemeliharaan preventif harus dengan ʇʇ Perbedaan kepentingan eksternal
beberapa bentuk penanganan Terutama dari rekanan yang secara
pemeliharaan lainnya, yaitu penunjangan tradisional berperan pada system yang
(holding treatment) rehabilitasi/ ada.
rekonstruksi.
ʇʇ Inkonsistensi kebijakan Untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
Terutama dalam hal penetapan strategi yang berhasil beberapa factor yang menentukan
penanganan. keberhasilan pelaksanaan pemeliharaan antara
18 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
lain: Suatu konsep pemeliharaan aset jalan yang juga
ʇʇ Edukasi : tentang pemeliharaan preventif, mendukung keberhasilan preservasi jalan adalah
mengapa diperlukan, dan mengapa harus dengan slogan 3E (Engineering, Economic,
di prioritaskan; kepada semua pemangku Environment), dapat diartikan sebagai berikut:
kepentingan termasuk masyarakat. ʇʇ Engineering adalah teknik perancangan
ʇʇ Pola pikir: untuk mengembangkan yang baik agar asset perkerasan jalan
program pemeliharaan preventif dapat bertahan lebih lama,
diperlukan perubahan pola pikir dari ʇʇ Economic adalah pemilihan analisis life
reaktif menjadi preventif cycle cost (LCC) yang ekonomis dan
ʇʇ Waktu penanganan: harus dilaksanakan ʇʇ Environment adalah prioritas penggunaan
tepat waktu untuk memelihara keutuhan bahan yang dapat didaur ulang (recycling
struktur perkerasan. Perkerasan yang telah first) untuk menunjang pelestarian
rusak secara struktur tidak cocok untuk lingkungan. (FHWA, 2009 SASHTO,
ditangani dengan pemeliharaan preventif. Biloxi, MS; https://images.slideplayer.
ʇʇ Pembiayaan khusus: penerapan com/14/4320166/slides/slide_20.jpg)
pemeliharaan preventif membutuhkan
pembiayaan khusus yang cukup. Kebijakan Walaupun dengan slogan 3 E diatas, tetapi masih
ini harus ditegakkan dan dipelihara. terdapatnya dampak kegiatan pada masing-
masing jenis kegiatan preservasi jalan, dampak
tersebut dapat terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1 Dampak Kegiatan dan Manfaat Proyek

Kapasitas Kekuatan Umur Pengembalian


No. Jenis Kegiatan Meningkat Meningkat Meningkat Kondisi Mantap

1. Pembangunan baru V V V
V
2. Overlay (struktural) V V V

3. Rehabilitasi Mayor V V V

4. Rekonstruksi V V V

5. Rehabilitasi Minor V V
Preservasi

6. Pemeliharaan Preventif V V

7. Pemeliharaan Rutin V

8. Pemeliharaan Reaktif V

9. Pemel. Akibat Bencana V

PENGANTAR PRESERVASI 19
Perkerasan jalan dibangun menggunakan aspal, kebijakan transportasi saat ini adalah infastruktur
beton atau kombinasi keduanya (komposit), yang berkelanjutan melalui investasi jangka
tetapi untuk pekerjaan preservasi ada beberapa panjang dan mengkuantifikasi risiko yang akan
opsi preservasi dan dan rehabilitasi minor yang terjadi. Preservasi perkerasan memiliki peran
digunakan untuk menghambat pengaruh kuci dalam mengelola perkerasan pada program
lingkungan dan beban lalu lintas. Teknologi jangka panjang.
preservasi jalan telah berkembang secara
signifikan dan saat ini banyak lembaga di dunia Sebagai contoh, sebuah kelas perkerasan
mengelola perkerasan jalan secara proaktif. dengan umur rencana 20 tahun akan memiliki
Preservasi ini dapat dicapai menggunakan sejumlah alternative konstruksi/operasi/
manajemen dan analisis perkerasan yang efektif, perservasi/perbaikan/pengembalian dan
serta cara perbaikan jalan yang baik sehingga jadwal-jadwal yang melebihi daur siklusnya.
bertahan lama walaupun biaya yang tersedia Seleksi dari strategi yang kompherensif yang
terbatas. meliputi program-program preservasi yang tidak
Perkerasan jalan yang dibiarkan memburuk hanya mempertemukan ekspektasi performa
tanpa preservasi berupa pemeliharaan yang tidak dari pemilik dan pengguna, tetapi juga dapat
tepat waktu, cenderung memerlukan rehabilitasi dilakukan pada biaya yang dapat terprediksi dan
dan rekonstruksi yang lama serta berbiaya besar terjangkau.
dan mahal.
Manfaat
4.2.2. Kapan dan Dimana Preservasi ʇʇ Ekonomi. Perencanaan jangka panjang
Dilaksanakan untuk perkerasan dengan menetapkan
Program preservasi perkerasan memiliki fokus perkiraan dan risiko-risiko untuk jangka
pada penerapan pekerjaan penanganan yang panjang dan menyediakan lebih banyak
spesifik serta lokasi yang spesifik. Perkerjaan biaya perawatan perkerasan jalan yang
tersebut menunjukan bahwa aplikasi yang terencana.
tepat pada sebuah penanganan dapat ʇʇ Performa. Mengidentifikasi kebijakan dan
memperpanjang usia perkerasan pada biaya strategi preservasi dengan menyiapkan
yang cenderung rendah. Bagaimanapun, tidak alternatif biaya-efektif untuk menambah
semua pekerjaan penanganan berhasil karena periode performa sebuah perkerasan dan
waktu yang salah, penanganan yang tidak mengurangi frekuensi kebutuhan atau
tepat, material yang di bawah standar, dan tim tidak terjaidnya kegiatan rekonstruksi yang
konstruksi yang tidak berpengalaman. Hasilnya lebih cepat.
adalah kebijakan penanganan saat ini adalah ʇʇ Keberlanjutan. Strategi preservasi yang
membiarkan perkerasan memburuk begitu baik meliputi kegitan pemeliharaan yang
saja sampai rekonstruksi merupakan pilihan akan membantu dalam menetapkan
utamanya yang mengakibatkan pada tingginya target kinerja yang dapat dicapai secara
biaya. terus menerus.

Selogan “Lokasi Yang Tepat, Penanganan Yang 4.2.3. Bagaimana Preservasi Dilaksanakan
Tepat, Pada Waktu Yang Tepat” merupakan Kerusakan perkerasan adalah hasil dari
jawaban isu permasalahan tersebut. Fokus dari banyaknya gaya-gaya yang berbeda,

20 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


tetapi hampir didominasi oleh faktor yang Manfaat
mempengaruhi performa perkerasan yaitu ʇʇ Keamanan. Berbagai penangan tersebut
beban kendaraan dan elemen lingkungan yang biasanya dipasang dalam area kerja yang
terkena dampak secara terus-menerus. Saat pendek dan selama diluar jam sibuk,
ini, hampir seluruh instansi yang berwenang mengurangi kemungkinan kecelakaan
dibidang jalan menerima bahwa program pada area kerja.
preservasi perkerasan efektif akan mengurangi ʇʇ Performa. Praktik pembangunan yang
rata-rata kerusakan perkerasan. Program sukses menyumbang pada performa
preservasi perkerasan berdasar kepada 3T – perkerasan lanjutan, menyediakan jalan
(Tepat Penanganan, Tepat Perkerasan dan Tepat yang lebih halus dan aman serta menunda
Waktu), hal telah terbukti memperpanjang usia kebutuhan waktu dan biaya perbaikan.
perkerasan dan menghemat biaya. ʇʇ Penghematan. Performa lanjutan dan
kegagalan yang lebih sedikit dapat
Satu halangan dari keberhasilan perkerasan menjaga sebuah jaringan perkerasan
adalah dampak kegagalan penanganan dapat dalam keadaan kondisi yang terus baik
berlaku untuk keseluruhan program. Meskipun diikuti biaya yang rendah.
itu seperti halnya tambalan yang gagal, batu yang
lepas dari laburan aspal, atau lapis permukaan 5. Kegiatan Preservasi Jalan
mikro yang terkelupas karena tidak teratur.
Kegiatan preservasi jalan meliputi:
1. Perkerasan Jalan: Jalan, Bahu Jalan.
Bagaimanapun, kebanyakan kegagalan dini
2. Bangunan Pelengkap Jalan: Jembatan,
dapat dikaitkan pada kegagalan beberapa
Terowongan, Ponton, Lintas atas (flyover,
bagian pada proses konstruksi, seperti material,
elevated road), Lintas bawah (underpass),
persiapan lokasi, praktik pemisahan, dan lainnya
Tempat parkir, Gorong-gorong, Tembok
yang harusnya dapat dihindari.
penahan, dan Saluran tepi jalan.
3. Perlengkapan Jalan: Marka jalan, Rambu
Pada perkerasan lentur, penggunaan spesifikasi
lalu-lintas, Alat pemberi isyarat lalu-lintas
yang ditingkatkan untuk permukaan aspal tipis
(APILL), lampu penerangan jalan, rel
memuat didalamnya lapis laburan, lapis serpih,
pengaman (Guardrail), dan penghalang
lapis bubur, lapis permukaan mikro, dan lapis
lalu-lintas (traffic barrier).
terikat yang sangat tipis; mengikuti aplikasi
struktur yang ditingkatkan; dan penggunaan
5.1. Preservasi Perkerasan
alat yang tepat untuk melakukan perawatan-
perawatan ini. Sedangkan strategi perkerasan Pemeliharaan jalan terhadap jalur dan/atau
kaku memuat penambahan penyaluran beban lajur lalu lintas meliputi perkerasan dan tanpa
yang cepat untuk mengurangi keretakan yang perkerasan. Pemeliharaan jalan dengan
mungkin terjadi; penggunaan material baru, perkerasan terdiri atas jalan dengan perkerasan
sebagian dapat cepat diatur dan bahan tambal berpenutup dan jalan dengan perkerasan tanpa
dengan kedalaman penuh untuk menciptakan penutup. Pemeliharaan jalan dengan perkerasan
permukaan yang tahan lama; berpenutup merupakan pemeliharaan jalan
berlapis perkerasan agregat permukaan yang
berikat seperti antara lain dengan aspal, semen.

PENGANTAR PRESERVASI 21
5.2. Preservasi Bahu Jalan 5.4. Preservasi Bangunan dan Perlengkapan
Penanganan pemeliharaan bahu jalan meliputi Jalan
kegiatan pembersihan, pemadatan, perataan, Penanganan pemeliharaan bangunan pelengkap
dan pembentukan bahu jalan. jalan dilakukan secara preventif bertujuan untuk
membatasi jenis, tingkat, dan sebaran kerusakan,
5.3. Preservasi Saluran Drainase mengurangi jumlah kegiatan pemeliharaan
Penanganan pemeliharaan jalan tanpa rutin, melindungi bangunan pelengkap jalan
perkerasan mencakup kelancaran sistem dari pengaruh beban dan lingkungan, serta
drainase badan jalan dan saluran air, ketepatan menunda kerusakan lebih lanjut sehingga tetap
dalam pemilihan jenis material permukaan, pada kondisi mantap sesuai dengan rencana
pekerjaan pembentukan kembali permukaan, pada komponen jembatan, terowongan, ponton,
serta pembersihan dan pengendalian tumbuhan lintas atas, lintas bawah, tembok penahan, dan
agar kondisi badan jalan tetap stabil. gorong-gorong.

6. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada kegiatan preservasi
jalan bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. Lingkup Pekerjaan Pada Kegiatan Preservasi

Jenis Penanganan Perkerasan Lentur Perkerasan kaku

Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan/pembersihan Pemeliharaan/pembersihan


bahu jalan bahu jalan

Dilakukan pada ruas jalan Pemeliharaan/pembersihan Pemeliharaan/pembersihan


yang dalam kondisi baik atau rumaja rumaja
sedang
Pemeliharaan sistem Pemeliharaan sistem
drainase drainase
Pemeliharaan pemotongan Pemeliharaan pemotongan
tumbuhan/tanaman liar di tumbuhan/tanaman liar di
dalam rumija dalam rumija

Pengisian celah/retak Pengisian celah/retak


permukaan permukaan
Laburan aspal
Penambalan lubang
Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan bangunan
pelengkap pelengkap
Pemeliharaan perlengkapan Pemeliharaan perlengkapan
jalan jalan
Grading operation untuk Grading operation untuk
jalan tanpa penutup jalan tanpa penutup

22 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Jenis Penanganan Perkerasan Lentur Perkerasan kaku

Pemeliharaan Preventif Pelapisan aspal tipis,


termasuk diantaranya fog
seal, chip seal, slurry seal,
Dilakukan pada ruas jalan micro seal, dan SAMI.
yang karena pengaruh cuaca
/ lalin mengalami kerusakan
lebih luas sehingga perlu
dilakukan pencegahan.
Rehabilitasi Minor Pelapisan ulang (overlay)

Dilakukan pada ruas jalan yang


dalam kondisi rusak ringan Perbaikan bahu jalan Perbaikan bahu jalan
Pengasaran permukaan Pengasaran permukaan
Pengisian celah/retak Pengisian celah/retak
permukaan permukaan
Perbaikan bangunan Perbaikan bangunan
pelengkap pelengkap
penggantian/perbaikan penggantian/perbaikan

perlengkapan jalan yang perlengkapan jalan yang


hilang/rusak hilang/rusak
Pemarkaan ulang Pemarkaan ulang
Penambalan lubang
Penggarukan, penambahan Penggarukan, penambahan
untuk jalan tanpa penutup untuk jalan tanpa penutup
Pemeliharaan/pembersihan Pemeliharaan/pembersihan
rumaja rumaja
Rehabilitasi Major Pemeliharaan/pembersihan Pemeliharaan/pembersihan
rumaja rumaja
Pengkerikilan kembali untuk Pengkerikilan kembali untuk
Dilakukan pada ruas jalan jalan tanpa penutup jalan tanpa penutup
yang dalam kondisi rusak Pemarkaan Pemarkaan
ringan dan ruas jalan yang Perbaikan/pembuatan Perbaikan/pembuatan
semula ditangani melalui drainase drainase
pemeliharaan rutin namun Pekerjaan struktur Pekerjaan struktur
karena suatu sebab mengalami perkerasan perkerasan
kerusakan yang tidak Penyiapan tanah dasar Penyiapan tanah dasar
diperhitungkan, yang berakibat Pekerjaan galian/timbunan Pekerjaan galian/timbunan
menurunya kondisi menjadi Penanganan tanggap Penanganan tanggap
kondisi rusak ringan. darurat • darurat •
Penambalan lubang Penggantian dowel
Perbaikan/penggantian Perbaikan/penggantian
perlengkapan jalan perlengkapan jalan
Perbaikan bangunan Perbaikan bangunan
pelengkap pelengkap
Perbaikan bahu jalan Perbaikan bahu jalan
Pelapisan ulang Pelapisan ulang

PENGANTAR PRESERVASI 23
Jenis Penanganan Perkerasan Lentur Perkerasan kaku

Rekonstruksi Perbaikan seluruh struktur


perkerasan, drainase, bahu
jalan, tebing, dan talud.

Dilakukan pada ruas jalan Peningkatan kekuatan


dengan kondisi rusak berat struktur berupa pelapisan
ulang perkerasan dan
bahu jalan sesuai umur
rencananya kembali

Perbaikan perlengkapan
jalan
Perbaikan bangunan
pelengkap
Pemeliharaan/pembersihan
rumaja.

7. Preservasi Perkerasan Jalan Beraspal untuk menetapkan kategori, waktu dan cara
perbaikan yang sesuai. Dalam Permen PU Nomor
Kegiatan preservasi perkerasan jalan lentur
13 Tahun 2011, Pasal 1.18 dinyatakan bahwa
diperlukan dengan alasan sebagai baerikut:
penilikan jalan adalah kegiatan pelaksanaan,
ʇʇ Mengurangi infiltrasi air ke dalam struktur
pengamatan, pemanfaatan jalan dan kondisi
perkerasan.
jalan setiap hari dan laporan pengamatan serta
ʇʇ Mencegah intrusi air melalui retakan.
usulan tindakan terhadap hasil pengamatan
ʇʇ Meningkatkan kenyamanan berkendara
yang disampaikan kepada penyelenggara jalan
dengan memelihara ketidakrataan
atau instansi yang ditunjuk. Penilikan jalan
minimum.
dapat diartikan sebagai pekerjaan mengamati
ʇʇ Meningkatkan tingkat gesekan permukaan
atau mengawasi perilaku dan kondisi jalan
perkerasan.
dengan melihat secara teliti dan sungguh-
ʇʇ Mengurangi kebisingan.
sungguh. Berikut ini disajikan beberapa model
ʇʇ Memeliharan kondisi keseluruhan jaringan
kurva preservasi jalan dari beberapa sumber,
perkerasan lentur.
yang menunjukkan perpanjangan kondisi yang
dapat dipelihara dengan menerapkan strategi
Kondisi jalan yang selesai dibangun atau di-
pemeliharaan yang sesuai.
rekonstruksi menyeluruh akan mengalami
penurunan kondisi akibat lalu lintas dan
lingkungan selama umur rencana. Data kondisi
permukaan jalan perlu diamati dan dicatat
setiap waktu secara sistematis dan menyeluruh.
Rekaman data akan dianalisis dan dievaluasi
24 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
Preventif

Baik
Sekali

Baik

Cukup

Rusak
Batas Rehabilitasi

Hancur

Waktu (Tahun)
Gambar 8 Konsep Preservasi Jalan (FHWA, Aug, 2009)

Dalam Gambar 8 dan Gambar 9 ditunjukkan kondisi saatnya dilakukan pemeliharaan


hubungan antara kondisi dan waktu. berkala berupa rehabilitasi yaitu kegiatan
ʇʇ Bila pemeliharaan preventif dilakukan pencegahan terjadinya kerusakan yang
pada saat kondisi baik (good) atau sangat lebih luas.
baik (very good) maka kondisi permukaan ʇʇ Bila dibiarkan sampai kondisi sangat buruk
jalan dengan predikat mantap akan (very poor atau failed), maka saatnya
bertahan dan bahkan meningkat lebih dilakukan rekonstruksi. Lihat Gambar 9.
lama.
ʇʇ Bila kondisi jalan dibiarkan sampai batas Setiap kerusakan diperhitungkan dalam desain
antara sedang (fair) dan buruk (poor) agar penurunan kondisi jalan dapat dikembalikan
maka kurva akan meluncur sampai pada pada kondisi mantap sesuai dengan rencana.
Indeks Kondisi Perkerasan (IKP)

100

Baik Preventif (Rp.5.800-38.000; 2-5 Th.


80

Cukup Rehabilitasi Ringan / Resurface (Rp.24.000-32.000); 3-7 Th.


60
Rusak Rehabilitasi Besar (Rp.38.800-53.700); 3-10 Th.
40

20
Hancur Rekonstruksi (Rp.390.000-470.000); 2-12 Th.
0

Umur Perkerasan (Tahun)

Gambar 9 Harga Pemeliharaan Jalan, Per Meter Persegi


Pedoman AHSP2018, 2018. https://dpw.lacounty.gov/gmed/lacroads/TreatmentSlurrySeal.aspx

PENGANTAR PRESERVASI 25
7.1. Pemeliharaan Preventif dan Rutin / Berkala Gerakan kurva semakin lama menunjukkan
Permukaan jalan Beraspal kondisi makin memburuk yang mengakibatkan
Preservasi perkerasan adalah pemeliharaan biaya perawatan yang diperlukan menjadi relatif
permukaan jalan (resurface) secara proaktif tinggi.
untuk mencegah (preventive) penurunan
kondisi dari kondisi baik sampai kondisi perlunya Dalam Gambar 10 dan Gambar 11, pemeliharaan
rehabilitasi mayor (major rehabilitation) atau jalan dilakukan secara proaktif (preventif), umur
rekonstruksi seperti ditunjukkan dalam Gambar perkerasan dapat diperpanjang secara maksimal
10. Jenis dan manfaat peservasi jalan ditunjukkan untuk setiap Rupiah yang dibelanjakan.
dalam Tabel 3 Manfaat lain dari pendekatan preservasi jalan
pada saat yang tepat adalah bahwa biaya
Biaya pemeliharaan pencegahan (preventive) perbaikan jalan menjadi jauh lebih murah. Hal
per m2 jauh lebih kecil daripada biaya untuk tersebut memungkinkan dapat memelihara
rehabilitasi. Diagram siklus hidup dalam Gambar jalan sebanyak 4 hingga 10 kali lipat daripada
10 menunjukkan bahwa dengan bertambahnya mulai memperbaiki jalan pada kondisi buruk.
umur, kurva tampak mendatar sejak tahun Penanganan perbaikan jalan pada kondisi
awal kurva. Selanjutnya garis kurva cenderung menjelang memburuk secara reaktif tidak akan
menurun menjadi buruk setelah berusia sekitar bertahan lama karena hasil perbaikan akan cepat
75% umur rencana (umumnya 20 tahun). rusak dan biaya relatif mahal (Lihat Gambar 10).
Indeks Kondisi Perkerasan (IKP)

Pemeliharaan
100 Preventif

80

60

40

20

Umur Perkerasan (Tahun)


Gambar 10 Jenis Pemeliharaan Preventif (LA County, 2018) 11

26 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Pemeliharaan
Preventif
Kondisi Perkerasan

Pemeliharaan Tepat
Waktu sehingga Umur
Lebih Panjang Pemeliharaan
Reaktif

Waktu (Tahun)
Gambar 11 Jenis Pemeliharaan Preventif (LA County, 2018)

7.2. Pekerjaan Pemeliharaan Preventif dan Spek Umum LTBA) dan


Rutin 8. Stone Matrix Asphalt Tipis (SMA Tipis)
Pekerjaan pemeliharaan preventif dilaksanakan (Dapat dilihat pada Spek Umum Seksi 4.7)
pada ruas jalan dengan kondisi baik dan 9. Perataan permukaan (profile milling)
sedang atau disebut jalan mantap. Pekerjaan 10. Thin overlay (< 10 mm)
pemeliharaan Preventif dan/atau Rutin 11. Rejuvenator seal
mengacu pada spesifikasi umum 2018, pekerjaan 12. Scrub Seals
pemeliharaan preventif terdiri dari: 13. Cape Seals
1. Pengabutan Aspal Emulsi (Fog Seal) 14. Micro-milling
(Dapat dilihat pada Spek Umum Seksi 4.1)
2. Laburan aspal (Buras) (Dapat dilihat pada Pemeliharaan Rutin
Spek Umum Seksi 4.2) 1. Pothole Fill
3. Pemeliharaan dengan Laburan Aspal Satu 2. Crack Fill/Seal
Lapis, Burtu (Single Chip Seal) (Dapat 3. Crack Seal
dilihat pada Spek Umum Seksi 4.3) 4. Cold Central Plant Recycle
4. Lapis Penutup Bubur Aspal Emulsi 5. Full Depth Reclamation (FDR)
(Emulsified Asphalt Slurry Seal) (Dapat 6. Stabilized FDR
dilihat pada Spek Umum Seksi 4,4) 7. Micro Milling
5. Lapis Permukaan Mikro Aspal Emulsi 8. Micro Surfacing
Modifikasi Polimer (Micro Surfacing). No. 9. Ultra-thin Bonded Wearing
17/SE/M/2015 (Dapat dilihat pada Spek 10. Surface Thin Overlay
Umum Seksi 4.5) 11. Rout and Seal
6. Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir) (Dapat 12. HMA Patching
dilihat pada Spek Umum Seksi 4.6) 13. Chip Seal
7. Lapis Tipis Beton Aspal (Dapat dilihat pada

PENGANTAR PRESERVASI 27
Pemeliharaan Berkala: pemeliharaan preventif dan rutin dalam Tabel 3.
Pada ruas jalan yang sesuai umur rencana pada Dalam Tabel 4 disajikan harga pekerjaan
interval waktu tertentu sudah waktunya untuk pemeliharaan preventif per meter persegi
dikembalikan ke kondisi pelayanan tertentu mulai dari Fogseals, Buras, Burtu sampai Slurry
dengan cara dilapis ulang; Seals, Latasir dan SMA-Tipis. Harga pekerjaan
1. Pelaburan (Buras), rehabilitasi bervariasi tergantung jenis
2. Pelapisan tipis (Fog Seals), perkerasan yang diambil, mulai dari LTBA, HRS
3. Pengisian Celah retak sampai SMA-Tipis. Harga pekerjaan rekonstruksi
4. Overlay memerlukan pembongkaran dan mungkin
memerlukan LFA-A sampai permukaan beraspal,
Lihat uraian ketentuan aplikasi dan manfaat sehingga harganya paling tinggi.

Tabel 3 Jenis Pekerjaan Preventif Pekerasan Lentur

Pekerjaan
Preventif
No. Uraian Manfaat
Perkerasan Lentur
(Divisi 4, SU 2018)

4.1 Pengabutan Aspal Fog Seal menggunakan aspal Menutup permukaan


Emulsi (Fog Seal) emulsi yang disemprotkan perkerasan beraspal dan
(fogging) tipis ke atas mencegah terjadinya
permukaan perkerasan jalan pelepasan butiran agregat
lama yang masih dalam kondisi (raveling)
baik atau pada kondisi awal
mulai terjadi retak rambut atau Meningkatkan kekedapan
pada kondisi aus (stripping). (water proofing) permukaan
dan

Mengurangi kerentanan
terhadap penuaan dengan
menurunkan permeabilitas air
dan udara.
4.2 Laburan Aspal Meliputi pelaburan aspal pada Menutup retak,
(Buras) lokasi perkerasan yang luasnya
kecil, baik menggunakan aspal Mencegahan pelepasan
panas, aspal cair maupun aspal butiran agregat,
emulsi.
Memelihara tambalan atau
menutup lubang agar kedap
air,

Memelihara perkerasan
eksisting yang mengalami
penuaan.

28 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Pekerjaan
Preventif
No. Uraian Manfaat
Perkerasan Lentur
(Divisi 4, SU 2018)

4.3 Pemeliharaan Mencakup pekerjaan Meningkatkan kekesatan


dengan Laburan pelaburan aspal (surface permukaan jalan.
Aspal Satu Lapis dressing), terdiri atas laburan
Burtu (Single Chip aspal satu lapis, kemudian Menutup permukaan yang
Seal) ditutup butiran agregat retak halus.
= item 6.2(1) (chipping). Dijaga minimum 3
SU2018 hari agar tidak ada yang copot.

Umumnya dihampar di atas


Lapis Fondasi Agregat Kelas A
yang sudah diberi Lapis Resap
Pengikat atau Lais Fondasi
Berbahan engikat Semen
atau Aspal, atau di atas suatu
permukaan beraspal eksisting.

Ada 4 jenis gradasi agregat


dengan tebal Burtu antara 3,5
mm dan 12,0 mm.
4.4 Lapis Penutup Lapis penutup bubur aspal Memperbaiki kerusakan
Bubur Aspal emulsi terdiri atas aspal emulsi, minor terhadap retakan halus,
Emulsi (Emulsified agregat, air, bahan pengisi mengisi rongga, pengausan,
Asphalt Slurry dan atau bahan tambahan, pelepasan butir, memperbaiki
Seal) dicampur dan digelar merata variasi tekstur penampang
di atas permukaan perkerasan permukaan perkerasan.
aspal lama.

Tekstur permukaan baru


memiliki kekesatan kembali
selama umur rencana.

Tipe 1 : tebal (2 - 4) mm, Tipe 2


: tebal (4 - 6) mm dan Tipe 3 :
tebal (6 - 9) mm.
4.5 Lapis Permukaan Mencakup campuran aspal Sebagai perbaikan minor
Mikro Aspal Emulsi emulsi dengan bahan tambah terhadap profil permukaan
Modifikasi Polimer polymer yang dimodifikasi, perkerasan, pelepasan butir,
(Micro Surfacing). agregat, air, dan bahan perkerasan yang sudah
tambahan khusus, yang mengalami oksidasi dengan
No. 17/SE/M/2015 dicampur dan digelar merata retak rambut, dan alur (rutting).
di atas permukaan perkerasan
beraspal lama. Meningkatkan kekesatan
permukaan.
Dapat dihampar pada
permukaan perkerasan yang
mengalami retakan (lebar retak
maks. 6,5 mm), permukaan
beralur dan yang megalami
pelepasan butir.

Campuran harus dapat dibuka


untuk lalu lintas dalam waktu 1
jam setelah penghamparan.

Ada 2 tipe microsurfacing


dengan tebal maksimum
masing-masing 12,7 mm.

PENGANTAR PRESERVASI 29
Pekerjaan
Preventif
No. Uraian Manfaat
Perkerasan Lentur
(Divisi 4, SU 2018)

4.6 Lapis Tipis Aspal Merupakan lapis penutup Menutup retakan halus,
Pasir (latasir) permukaan perkerasan, terdiri mengisi rongga, pengausan,
atas agregat halus atau pasir pelepasan butir, memperbaiki
atau campuran keduanya, variasi tekstur penampang
dan aspal keras atau asbuton permukaan perkerasan.
murni, yang dicampur,
dihampar dan dipadatkan
dalam keadaan panas pada
temperatur tertentu.

Untuk lalu lintas rendah (<


500.000 ESA).

Latasir (Sand Sheet, SS), terdiri


atas dua kelasgradasi, Kelas-A
dan Kelas-B tebal nominal
minimum masing-masing 2,0
cm dan 1,5 cm.

Toleransi tebal masing-masing


adalah - 2,0 mm.
4.7 Lapis Tipis Beton LTBA dan SMA Tipis (agregat Menanggulangi kerusakan
Aspal (LTBA) dan MS 12,3 mm) ini adalah CBP permukaan jalan seperti alur
diterapkan pada perkerasan (rutting), pelepasan butir
jalan beraspal dalam kondisi (raveling), retak, kedap air dan
pelayanan mantap. sebagai lapisan fungsional.
Stone Matrix Tebal nominal minimum Untuk pekerjaan pemeliharaan
Asphalt Tipis (SMA LTBA-A, LTBA-B Halus, dan preventif yang tidak dapat
Tipis) LTBA-B Kasar masing-masing ditangani dengan teknologi
2,0 cm, 3,0 cm dan 3,0 cm. preventif lainnya.

Toleransi masing-masing
adalah - 2,0 mm, -3,0 mm dan
- 3,0 mm, termasuk untuk SMA
Tipis.
Perataan Penggilingan lapis permukaan Memanfaatkan bahan lama
Permukaan beraspal menjadi butiran kecil (recycling).
(profile milling) untuk pelapisan kembali atau
dijadikan bahan lapisan fondasi Biaya lebih murah sampai 50%
agregat.
4.7 (1) Thin Overlay atau Dua tipe OL-A dan OL-B, Layanan panjang, biaya siklus
LTBA masing-masing tebal 5/8” - 1 hidup rendah.
1/8” dan 3/4” - 1 1/2” (2 - 3) cm (2
- 4) cm. Mempertahankan level dan
kemiringan.
K. aspal Mod. masing-masing
tebal 8,5% dan 6,5% Menangani lalu lintas yang
padat.
Overlay sederhana atau bagian
dari strategi perbaikan bongkar Membuat permukaan halus.
dan isi (mill and fill).
Dapat didaur ulang.
Tidak meningkatkan struktur.
Dapat digunakan dalam
konstruksi bertahap.

30 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Pekerjaan
Preventif
No. Uraian Manfaat
Perkerasan Lentur
(Divisi 4, SU 2018)

Scrub Seals Mirirp Burtu, menggunakan Meningkatkan kekesatan


aspal emulsi yang diikuti permukaan jalan.
broom atau sikat yang
menekan agar menutup retak Menutup permukaan yang
di permukaan jalan lama. retak halus.
Cape Seals Burtu yang ditutup dengan Meningkatkan kekesatan
slurry seal atau micro surfacing permukaan jalan.

Menutup permukaan yang


retak halus.
Micro-miling Teknik merehabilitasi Membantu menghilangkan
perkerasan aspal lama dengan ketidakrataan permukaan
menggiling / meratakan perkerasan.
sebagian permukaan beraspal
lama untuk dasar lapisan baru. Mengembalikan kenyamanan
berkendaraan,

Membuat area permukaan


terikat oleh tack coat lebih baik,
dan

Memungkinkan
mempertahankan tebal
perkerasan yang konsisten
pada bangunan atas jembatan.
Pemeliharaan Rutin
10.1 (9) Pothole Fill Perbaikan lubang dengan Membantu menghilangkan
atau Perbaikan campuran aspal panas ketidakrataan permukaan
Campuran Aspal perkerasan.
Panas
Mengembalikan kenyamanan
berkendaraan
Crack Fill / Seal Lihat 4.12
Crack Seal Lihat 4.12
Cold Central Plant Proses penggilingan (milling) Bahan ini dapat menghemat
Recycle lapisan tipis permukaan jalan biaya sampai 25% - 50%
beraspal, dihancurkan sampai
ukuran tertentu,

Dicampur dengan bahan


peremajaan aspal daur-
ulang (rejuvenating agent),
aspal emulsi atau foam aspal
dalam mixer, dihampar dan
dipadatkan dalam keadaan
dingin.

CIR memiliki rongga dalam


campuran yang relatif tinggi
sehingga perlu dilapisi lagi
dengan Burtu atau Burda.

PENGANTAR PRESERVASI 31
Pekerjaan
Preventif
No. Uraian Manfaat
Perkerasan Lentur
(Divisi 4, SU 2018)

Full Depth Lapis permukaan beraspal Bahan ini dapat menghemat


Reclamation (FDR) discrap dan digiling (milling) biaya sampai 25% - 50%
dengan alat tertentu,
(La County Special Provisions
Diproses dengan bahan - Section R - Roadway, 2015
pengikat dalam keadaan Editor)
dingin di Plant.
Campuran diangkut dengan
Dump Truck ke lokasi
pekerjaan, dihampar kembali
dan dipadatkan dalam
keadaan dingin.
Stabilized FDR Lihat Full Depth Reclamation
(FDR)
Micro-miling Lihat 4.5
4.5 Micro Surfacing Mencakup campuran aspal Sebagai perbaikan minor
atau emulsi dengan bahan tambah terhadap profil permukaan
polymer yang dimodifikasi, perkerasan, pelepasan butir,
agregat, air, dan bahan perkerasan yang sudah
tambahan khusus, yang mengalami oksidasi dengan
dicampur dan digelar merata retak rambut, dan alur (rutting).
di atas permukaan perkerasan
beraspal lama.
Lapis Permukaan Dapat dihampar pada Meningkatkan kekesatan
Mikro Aspal Emulsi permukaan perkerasan yang permukaan jalan.
Modifikasi Polimer mengalami retakan (lebar retak
(Micro Surfacing) maks. 6,5 mm), permukaan
beralur dan yang megalami
No. 17/SE/M/2015 pelepasan butir.

Campuran harus dapat dibuka


untuk lalu lintas dalam waktu 1
jam setelah penghamparan.

Ada 2 tipe microsurfacing


dengan tebal maksimum
masing-masing 12,7 mm.
Ultra-thin Bonded Lihat 4.7 LTBA
Wearing

Surface Thin
Overlay
Rout and Seal Menggaruk retakan dan Memberikan permukaan
membersihkan permukaan ikatan yang lebih halus dan
retakan dan diisi dengan lebih baik untuk sealant
sealant sesuai dengan ASTM dibandingkan retakan yang
D6690 Type IV very soft yang tidak rata.
akan menutup celah retak.

Profil dapat diubah untuk


aplikasi tertentu; dari lebar 12
mm hingga lebar 40 mm.

32 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Pekerjaan
Preventif
No. Uraian Manfaat
Perkerasan Lentur
(Divisi 4, SU 2018)

HMA Patching Lihat 10.7(1) Perbaikan dengan


CPA
Chip Seal Lihat 4.3 Burtu
Pemeliharaan Berkala
Pelaburan (Buras) Lihat 4.2
Pelapisan Tipis Lihat 4.1
(Fog Seals)
Pengisian Celah Lihat 4.12 dan 4.13
Retak

PENGANTAR PRESERVASI 33
7.2. Rehabilitasi Perkerasan Lentur Rehabilitation perkerasan jalan dapat dilakukan
Pada ruas jalan yang semula ditangani melalui dengan salah satu jenis perkerasan berikut
program pemeliharaan rutin namun karena ʇʇ Rubberized Asphalt (campuran beraspal
suatu sebab mengalami kerusakan yang tidak panas dengan karet alam cair atau dengan
diperhitungkan dalam desain, yang berakibat crumb rubber)
menurunnya kondisi kemantapan pada ʇʇ Cold In-place Recycling (CIR)..
bagian/tempat tertentu dari suatu ruas dengan ʇʇ Cold Central Plant Recycling (Reclaimed
kondisi rusak ringan. Rehabilitasi perlu agar Asphalt Pavement, RAP),
penurunan kondisi kemantapan tersebut dapat
dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai Rehabiltasi Minor (light) dapat terdiri atas:
dengan rencana. ʇʇ Mill & Overlay
ʇʇ Hot In-place Recycle
ʇʇ Cold In-Place Recycle
Lihat uraian ketentuan aplikasi dan manfaat
rehabilitasi perkerasan lentur dalam Tabel 4
Tabel 4 Jenis Pekerjaan Rehabilitasi & Rehabilitasi Minor Pekerasan Lentur

Pekerjaan
Rehabilitasi
No. Pekerjaan Uraian Manfaat
Lentur
(Divisi 4, SU 2018)
1. Rubberized Campuran beraspal panas Dapat menyerap karet alam
Asphalt dengankaret alam cair atau rakyat untuk pembangunan
dengan crumb rubber jalan.

Bahan dapat menghemat biaya


sampai 25% - 50%.
2. Cold in-place Proses penggilingan (miling)
Recycling (CIR) lapisan tipis permukaan jalan
beraspal, dihancurkan sampai
ukuran tertentu,
Dicampur dengan bahan
peremaja aspal daur ulang
(rejuvenating agent), aspal
emulsi atau foam aspal dalam
mixer, dihampar dan dipadatkan
dalam keadaan dingin,

CIR memiliki rongga dalam


campuran yang relatif tinggi
sehingga perlu dilapisi lagi
dengan Burtu atau Burda,

34 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Pekerjaan
Rehabilitasi
No. Pekerjaan Uraian Manfaat
Lentur
(Divisi 4, SU 2018)
3. Cold Central Lapis permukaan beraspal Bahan ini dapat menghemat
Plant Recycling di scrap dan digiling (miling) biaya sampai 25% - 50%. (LA
(Reclaimed dengan alat tertentu, County Special Provision -
Asphalt Section R - Roadway, 2015
Pavement, RAP), Diproses dengan bahan pengikat Edition).
dalam keadaan dingin di Plant,

Campuran diangkut dengan


Dump Truck ke lokasi pekerjaan,
dihampar kembali dan
dipadatkan dalam keadaan
dingin,
Rehabilitasi minor:
4. Mill & Overlay Lapis permukaan beraspal Perbaikan permukaan cepat
di scrap dan digiling (miling) dilaksanakan dan dapat dibuka
dengan alat tertentu, segera untuk lalu lintas.

Diratakan, diberi lapis perekat,


dihampar CAP dan dipadatkan,
5. Hot In-place Lapis permukaan beraspal
Recycle di scrap dan digiling (miling)
dengan alat tertentu,

Diproses dengan bahan pengikat


dalam keadaan panas dilokasi
pekerjaan,

Campuran dihampar kembali


dan dipadatkan dalam keadaan
panas,
6. Cold in-place Lihat 2
Recycle

PENGANTAR PRESERVASI 35
7.3. Rekonstruksi Perkerasan Lentur ʇʇ Daur Ulang CTRB
Rekonstruksi dilakukan pada ruas/bagian ʇʇ ACWC
jalan dengan kondisi rusak berat. Rekonstruksi ʇʇ ACBC
jalan dapat dilakukan dengan salah satu jenis ʇʇ AC-Base
perkerasan berikut: ʇʇ HRS-A
ʇʇ HRS-B
ʇʇ Full-Depth Reclamation (FDR)
ʇʇ Lime Stabilization pada campuran Lihat uraian ketentuan aplikasi dan manfaat
beraspal.. rekontruksi perkerasan lentur dalam Tabel 5
ʇʇ ACWC Asbuton
ʇʇ Asbuton Pracampur
ʇʇ Asbuton Butur (B 5/20 dan B 50/30)
ʇʇ Aspal Karet
ʇʇ Aspal Plastik
ʇʇ Daur UlanggHRMA
ʇʇ Daur Ulang CMRFB
Tabel 5 Jenis Pekerjaan Rekonstruksi Pekerasan Lentur

Pekerjaan
Rekonstruksi
No. Uraian Manfaat
Perkerasan Lentur
(Divisi 4, SU 2018)

1. Full - Depth Metode daur ulang di tempat Dapat berfungsi sebagai


Reclamation (FDR) untuk perkerasan beraspal lama fondasi.
sebagai lapis fondasi perkerasan
baru. Dapat menghemat biaya
karena menggunakan
Bahan FDR ditambah dengan bahan daur ulang, sehingga
aditif bahan kimia tertentu dapat menjaga kelestarian
untuk meningkatkan kekuatan lingkungan.
sebagai fondasi.
Dapat ditambah bahan agregat
maksimal 10%
2. Lime Stabilization Kapur ditambahkan ke Meningkatkan nilai stabilitas
dalam campuran beraspal dan modulus serta keawetan
untuk perkerasan jalan, atau
ditambahkan pada bahan
tanah untuk meningkatkan
sifat-sifat tanah sulit.

ACWC Asbuton Laston dengan asbuton sebagai Memanfaatakan Asbuton


lapisan aus sebagai produk dalam negeri.

Dapat lebih murah sekitar


4% - 8% daripada ACWC
konvensional.
Asbuton Pracampur Laston dengan asbuton sebagai Memanfaatkan Asbuton
lapisan aus sebagai produk dalam negeri.

Dapat lebih murah sekitar


4% - 8% daripada ACWC
konvensional.
36 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
Pekerjaan
Rekonstruksi
No. Uraian Manfaat
Perkerasan Lentur
(Divisi 4, SU 2018)

Asbuton Butir (B Laston dengan asbuton butir Memanfaatkan Asbuton


5/20 dan B 50/30) sebagai lapisan aus sebagai produk dalam negeri.

Dapat lebih murah sekitar


4% - 10% daripada ACWC
konvensional
Aspal Karet Laston dengan campuran Memanfaatkan karet alam
karet alam KKK60 atau dengan sebagai produk rakyat dalam
crumb rubber negeri.

Harga kompetitif dengan


ACWC konvensional.
Aspal Plastik Laston dengan campuran Memanfaatkan limbah plastik
plastik yang dicacah atau (tebal 17 mikron) sebagai
dengan crumb rubber produk sampah dalam negeri
sehingga dapat menjaga
kelestarian lingkungan.

Harga kompetitif dengan


ACWC konvensional.
Daur Ulang HRMA Daur ulang campuran beraspal Memanfaatkan bahan hasil
panas bongkaran sebagai bahan
campuran sehingga harga lebih
murah dan menjaga kelestarian
lingkungan.

Daur Ulang CMRFB Daur ulang campuran beraspal Memanfaatkan bahan hasil
panas dengan bahan aspal busa bongkaran sebagai bahan
campuran sehingga harga lebih
murah dan menjaga kelestarian
lingkungan.

Daur Ulang CTRB Daur ulang lapisan fondasi Memanfaatkan bahan hasil
berbasis agregat yang bongkaran sebagai bahan
dicampur dengan bahan campuran sehingga harga lebih
tertentu murah dan menjaga kelestarian
lingkungan.

ACWC Daur ulang lapisan fondasi Memanfaatkan bahan hasil


berbasis agregat yang bongkaran sebagai bahan
dicampur dengan bahan campuran sehingga harga lebih
tertentu murah dan menjaga kelestarian
lingkungan.

ACBC Lapis campuran beraspal panas Mengembalikan nilai stabilitas


untuk lapisan antara, tebal campuran beraspal dan
nominal 6 cm. keawetan

AC - Base Lapis campuran beraspal panas Mengembalikan nilai stabilitas


untuk lapisan antara, tebal campuran beraspal dan
nominal 7,5 cm. keawetan

HRS - A Lapis tipis beton aspal panas Mengembalikan nilai stabilitas


bergradasi senjang tebal campuran beraspal dan
nominal 3 cm keawetan

PENGANTAR PRESERVASI 37
Pekerjaan
Rekonstruksi
No. Uraian Manfaat
Perkerasan Lentur
(Divisi 4, SU 2018)

HRS - B Lapis tipis beton aspal panas Mengembalikan nilai stabilitas


bergradasi senjang tebal campuran beraspal dan
nominal 3 cm keawetan

Lapen Makadam Lapis perkerasan dengan sistem Dengan sistem pelaburan


penyiraman aspal semen. Tebal aspal secara dingin (dengan
5 dan 10 cm. cutback atau aspalemulsi) atau
panas (dengan aspal semen
pen 60/70) yang disirmakan
ke atas agregat secara berlapis
sehingga pelaksanaan lebih
mudah dilakukan secara padat
karya.

Lapen Makadam Lapis perkerasan dengan sistem Dengan sistem pelaburan


Asbuton penyiraman aspal semen dan aspal secara dingin (dengan
asbuton butir. Tebal nominal 5 cutback atau aspalemulsi) atau
dan 10 cm. panas (dengan aspal semen
pen 60/70) yang disirmakan
ke atas agregat secara berlapis
sehingga pelaksanaan lebih
mudah dilakukan secara padat
karya.

8. Preservasi Perkerasan Kaku proaktif untuk mencegah (preventif) penurunan


dari kondisi baik atau sedang (mantap) sampai
8.1. Pemeliharaan Preventif dan Rutin / Berkala
kondisi perlunya rehabilitasi mayor (major
Perkerasan Kaku
rehabilitation) atau rekonstruksi. (Lihat Gambar
Dalam hal ini, kegiatan preservasi jalan beton 6). Jenis pemeliharaan preventif dan/atau rutin
diperlukan dengan alasan sebagai baerikut: perkerasan kaku ini meliputi antara lain berupa:
ʇʇ Mengurangi infiltrasi air ke dalam struktur 1. Penambalan Dangkal Perkerasan Beton
perkerasan. Semen Bersambung Tanpa Tulangan
ʇʇ Mencegah intrusi air melalui sambungan (Seksi 4.8)
atau retakan. 2. Penambalan Penuh Perkerasan Beton
ʇʇ Memelihara kestabilan slab. Semen Bersambung Tanpa Tulangan
ʇʇ Meningkatkan kenyamanan berkendara (Seksi 4.9)
dengan memeliharan ketidakrataan 3. Penambahan Penyaluran Beban Pada
minimum. Perkerasan Beton Semen (Dowel Retrofit)
ʇʇ Meningkatkan tingkat gesekan permukaan (Seksi 4.10)
perkerasan. 4. Penjahitan Melintang Pada Pemeliharaan
ʇʇ Mengurangi kebisingan. Perkerasan Beton Semen (Cross Stitching)
ʇʇ Memeliharan kondisi keseluruhan jaringan (Seksi 4.11)
perkerasan kaku. 5. Penutupan Ulang Sambungan dan
Penutupan Retak Pada Perkerasan Beton
Preservasi perkerasan kaku merupakan kegiatan Semen (Joint and Crack Sealings) (Seksi
pemeliharaan permukaan jalan (surface) secara 4.12)
38 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
6. Penstabilan dan Pengembalian Elevasi
Pelat Beton Dengan Cara Injeksi Pada Rehabilitasi Minor (Minor/ light Rehabilitation)
Perkerasan Beton Semen (Seksi 4.13) 1. Full Depth Repair
7. Penggerindaan permukaan renjul 2. Dowel Bar Retrofit
(Diamond grinding) 3. Diamond Grinding
8. Retrofitted edge drain 4. Concrete pavement Repair
9. Slot Stiching 5. Bonded Asphalt over Concrete
10. Grooving 6. Concrete Overlay
11. Concrete overlay
12. Spall repairs Uraian ketentuan, penerapan dan manfaat dapat
13. Burtu (Lihat Item 4.3 dan/ atau Item 6.2(1) dilihat dalam Tabel 6

Pemeliharaan Rutin (Routine Maintenance) 8.3. Rekonstruksi Perkerasan Kaku


1. Reseal Joints (Lihat 4.12) Rekonstruksi dilakukan pada ruas/bagian jalan
2. Joint Repair (Lihat 4.12) dengan kondisi rusak berat. Jenis perkerasan
untuk rekonstruksi antara lain sebagai berikut:
Pemeliharaan berkala: 1. 5.3.(1a) Perkerasan Beton Semen
Pada ruas jalan dengan nilai kekesatan 2. 5.3.(1b) Perkerasan Beton Semen Fast Track
permukaan jalan (skid resistance) kurang dari 8 jam
0,33 (nol koma tiga puluh tiga) dan atau ruas 3. 5.3.(1c) Perkerasan Beton Semen Fast Track
jalan dengan kondisi rusak ringan; 24 jam
1. Penggantian dowel, 4. 5.3.(2a) Perkerasan Beton Semen dengan
2. Pengisian celah/retak, Anyaman Tulangan Tunggal
3. Peremajaan/joint. 5. 5.3.(2b) Perkerasan Beton Semen Fast Track
8 jam dengan Anyaman Tulangan Tunggal
Uraian ketentuan, penerapan dan manfaat 6. 5.3.(2c) Perkerasan Beton Semen Fast
pemeliharaan preventif dan/atau rutin dapat Track 24 jam dengan Anyaman Tulangan
dilihat dalam Tabel 5. Tunggal
7. 5.3.(3) Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
8.2. Rehabilitasi Perkerasan Kaku
Rehabilitasi ruas jalan perkerasan kaku yang Uraian ketentuan, penerapan dan manfaat
semula ditangani melalui program pemeliharaan pemeliharaan preventif perkerasan kaku dapat
rutin namun karena suatu sebab mengalami dilihat dalam Tabel 6.
kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam
desain, yang berakibat menurunnya kondisi
kemantapan pada bagian/tempat tertentu dari
suatu ruas dengan kondisi rusak ringan. Agar
penurunan kondisi kemantapan tersebut dapat
dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai
dengan rencana, maka dilakukan rehabilitasi
minor atau berat.

PENGANTAR PRESERVASI 39
Tabel 6 Jenis Pekerjaan Preventif Pekerasan Kaku

Pekerjaan Rehabilitasi
Item Perkerasan Kaku Uraian Manfaat
Pembayaran (Divisi 4, SU 2018)

4.8 Penambalan Dangkal Merupakan perbaikan Memulihkan integritas


Perkerasan Beton perkerasan beton semen struktural (structural
Semen Bersambung dengan mengganti integrity)
Tanpa Tulangan bagian pelat yang
mengalami kerusakan Meningkatkan
terbatas kenyamanan

Kerusakan yang tepat Mempertahankan umur


ditangani adalah gompal pelayanan perkerasan
atau retak dengan
kedalaman tidak lebih
dari1/3 bagian atas tebal
pelat
4.9 Penambalan Penuh Merupakan perbaikan Memulihkan integritas
Perkerasan Beton perkerasan beton struktural (structural
Semen Bersambung semen dengan integrity)
Tanpa Tulangan mengganti bagian
pelat yang mengalami Meningkatkan
kerusakan terbatas pada kenyamanan
sambungan atau retak,
yang tidak tersebar Mempertahankan umur
di seluruh panjang pelayanan perkerasan
perkerasan yang ditinjau,
gompal atau retak
dengan kedalaman lebih
dari 1/3 bagian atas tebal
pelat

4.10 Penambalan Penyaluran Merupakan kegiatan Meningkatkan


Beban Pada Perkerasan pemeliharaan penyaluran beban
Beton Semen (Dowel perkerasan beton semen pada sambungan
Retrofit) melalui pemasangan atau retak melintang
beberapa buah batang sehingga perbedaan
ruji (dowel) pada lendutan pada kedua
sambungan atau retak pelat yang dipisahkan
melintang oleh sambungan / retak
menjadi minimum
Aplikasi pada: dan selanjutnya
a) Perkerasan beton pelat terhindar dari
semen eksisting yang pemompaan (pumping),
tidak dilengkapi dengan perbedaan elevasi
ruji (dowel) yang terjadi pada sambungan (joint
gejala pumping pada faulting), erosi lapis
sambungan pola retak. fondasi, serta kerusakan
sudut (corner breaks).
b) Perkerasan beton
semen eksisting yang Meningkatkan
dilengkapi dengan ruji penyaluran beban pada
(dowel) tetapi tidak pelat yang mengalami
berfungsi. retak melintang (apabila
retak cukup seragam
dan belum mengalami
perbedaan elevasi
pada sambungan atau
faulting) sehingga dapat
mempertahankan
kekuatan struktural
dan meningkatkan
kenyamanan

40 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Pekerjaan Rehabilitasi
Item Perkerasan Kaku Uraian Manfaat
Pembayaran (Divisi 4, SU 2018)

4.11 Penjahitan Melintang Diterapkan pada Mengikat retak agar


Pada Pemeliharaan permukaan perkerasan tidak berkembang lebih
Perkerasan Beton beton semen, baik buruk
Semen (Cross Stitching) yang mengalami retak
memanjang ataupun
untuk pengikat
sambungan memanjang
yang mengalami
pemisahan.

4.12 Penutupan Ulang Dapat dilakukan Mengurangi intrusi


Sambungan dan terhadap retak garis air ke dalam struktur
Penutupan Retak Pada yang mempunyai perkerasan sehingga
Perkerasan Beton tingkat keparahan mengurangi kerusakan
Semen (Joint and Crack rendah atau sedang perkerasan yang
Sealing) dengan lebar retak lebih ditimbulkan oleh air.
kecil dari 13 mm.
Menjegah intrusi
bahan keras ke
dalam sambungan
memanjang dan
melintang (kecuali
expansion joint), dan
retak

Menjegah kerusakan
akibat tegangan; seperti
gompal (spalling),
tekuk ke atas (blowup
atau buckling), dan
kehancuran pelat
4.13 Penstabilan dan Diterapkan pada jalan Penstabilan pelat dan
Pengembalian Elevsi yang mempunyai pengembalian elevasi
Pelat Beton dengan masalah penurunan pelat yang turun pada
Cara Injeksi pada daya dukung karena perkerasan beton
Perkerasan Beton adanya rongga di bawah bersambung tanpa
Semen pelat beton akibat tulangan
pumping, penurunan
(consolidation) fondasi
bawah
4.14 Pnggerindaan Penggerindaan lapisan Meningkatkan friksi
Permukaan Renjul tipis permukaan permukaan jalan
(Diamond Grinding) perkerasan beton
(biasanya 3 - 6 mm),
menggunakan peralatan
khusus yang dilengkapi
dengan serngkaian bilah
gerinda intan

PENGANTAR PRESERVASI 41
Pekerjaan Rehabilitasi
Item Perkerasan Kaku Uraian Manfaat
Pembayaran (Divisi 4, SU 2018)

4.15 Retrofitted Edge Drain Pemotongan parit Melancarkan aliran air


(untuk Beton Semen) sepanjang tepi permukaan menembus
perkerasan jalan beton saluran tepi dan bahu
dan penempatan sistem jalan outlet melintang
edgedrain memanjang jalan
(pipa atau drain
geokomposit, lapisan
geotekstil, lapisan dasar
agregat, dan bahan
agregat backfill) di parit,
menuju outlet melintang
dan dinding tembok
penahan
4.16 Slot Stiching (untuk Diterapkan pada Mengikat retak agar
Beton Semen) permukaan perkerasan tidak berkembang lebih
beton semen, baik buruk
yang mengalami retak
memanjang ataupun
untuk pengikat
sambungan memanjang
yang mengalami
pemisahan. dengan
kedalaman 1/2 tebal
pelat untuk meletakan
batang pengikat sejajar
permukaan, kemudian di
cor beton.
4.17 Grooving Pembuatan alur- Meningkatkan friksi
alur permukaan permukaan jalan
menggunakan gergaji dengan ban kendaraan
intan baik dalam arah dan meningkatkan
longitudinal (misal alam cengkeraman ban
arah lalu lintas) atau arah kendaraan terhadap
melintang (misal tegak permukaan jalan
lurus arah lalu lintas)

4.18 Concrete Overlay Overlay perkerasan Meratakan permukaan


beton di atas perkerasan jalan dengan jalan lama
beton setebal 7 - 10
cm, yang sebelumnya
permukaan perkerasan
beton lama digaruk,
diratakan dan disiapkan
untuk dilapis dengan
beton baru

4.19 Spall Repairs Perbaikan tepi-tepi Meratakan permukaan


slab yang gompal jalan dengan jalan lama
menggunakan mortar
beton tahan surut

42 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


Pekerjaan Rehabilitasi
Item Perkerasan Kaku Uraian Manfaat
Pembayaran (Divisi 4, SU 2018)

Pemeliharaan Rutin
4.12 Reseal Joints Lihat 4.12
Joint Repair Lihat 4.13
Pemeliharaan Berkala
4.10 Penggantian Dowel Lihat 4.10
4.12 Pengisian Celah / Retak Lihat 4.12
4.12 Peremajaan / Joint Lihat 4.12

Tabel 7 Jenis Pekerjaan Rehabilitasi Pekerasan Kaku

Pekerjaan Rehabilitasi
Item Perkerasan Kaku Uraian Manfaat
Pembayaran (Divisi 4, SU 2018)

4.9 Full Depth Repair Lihat 4.9


4.10 Dowel Bar Retrofit Lihat 4.10
Diamond Grinding Lihat 4.14
Concrete pavement
Repair Lihat 4.19
Bonded Asphalt over
Concrete Lihat 4.18
Concrete Overlay Lihat 4.18

PENGANTAR PRESERVASI 43
Tabel 8 Jenis Pekerjaan Rekonstruksi Pekerasan Kaku

Pekerjaan Rehabilitasi
Item Perkerasan Kaku Uraian Manfaat
Pembayaran (Divisi 4, SU 2018)

Perkerasan Beton Semen Perkerasan beton Masa pelayanan dapat


semen bersambung dirancang lebih dari 20
5.3. (1a) tanpa tulangan atau tahun
tulangan
Perkerasan Beton Semen Perkerasan beton Untuk jalan dengan
Fast Track 8 jam semen bersambung lalu lintas padat
tanpa tulangan atau sehingga dapat dibuka
5.3. (1b) tulangan yang dapat untuk lalu lintas
dibuka untuk lalu lintas dengan cepat
kurang dari 8 jam
Perkerasan Beton Semen Perkerasan beton Untuk jalan dengan
Fast Track 24 jam semen bersambung lalu lintas padat
tanpa tulangan atau sehingga dapat dibuka
5.3. (1c) tulangan yang dapat untuk lalu lintas
dibuka untuk lalu lintas dengan cepat
kurang dari 24 jam
Perkerasan Beton Semen Perkerasan beton Masa pelayanan dapat
5.3. (2a) dengan Anyaman semen bersambung dirancang lebih dari 20
Tulangan Tunggal dengan tulangan tahun

Perkerasan Beton Semen Perkerasan beton Untuk jalan dengan


Fast Track 8 jam dengan semen bersambung lalu lintas padat
5.3. (2b) Anyaman Tulangan dengan tulangan yang sehingga dapat dibuka
Tunggal dapat dibuka untuk lalu untuk lalu lintas
lintas kurang dari 8 jam dengan cepat
Perkerasan Beton Semen Perkerasan beton Untuk jalan dengan
Fast Track 24 jam dengan semen bersambung lalu lintas padat
Anyaman Tulangan dengan tulangan yang sehingga dapat dibuka
5.3. (2c) Tunggal dapat dibuka untuk lalu untuk lalu lintas
lintas kurang dari 24 dengan cepat
jam
Lapisan Pondasi Bawah Perkerasan beton Memudahkan
Beton Kurus semen mutu rendah penghamparan beton
5.3. (3) untuk lantai dasar semen
perkerasan beton
semen

44 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


9. Preservasi Bangunan Jembatan Rekonstruksi bangunan pelengkap jalan
dilakukan pada bagian jembatan dengan kondisi
Pemeliharaan rutin bangunan pelengkap
rusak berat.
dengan kriteria bangunan pelengkap jalan
yang mempunyai kondisi baik sekali dan baik.
Penggantian bagian-bagian bangunan jembatan
Bangunan pelengkap jalan yang telah berumur
dilakukan pada bangunan pelengkap dengan
paling rendah 3 (tiga) tahun sejak dilakukan
kondisi rusak berat/kritis, dan/atau runtuh.
pembangunan, penggantian atau pemeliharaan
berkala; dan/atau bangunan pelengkap yang
10. Preservasi Perlengkapan Jalan
mempunyai kondisi sedang.
Perlengkapan Jalan adalah sarana untuk
Pemeliharaan berkala bangunan pelengkap keselamatan, keamanan, ketertiban, dan
jalan yang telah berumur paling rendah 3 kelancaran lalu-lintas serta kemudahan bagi
(tiga) tahun sejak dilakukan pembangunan, pengguna jalan dalam berlalu-lintas yang
penggantian atau pemeliharaan berkala; dan/ meliputi:
atau f. bangunan pelengkap yang mempunyai ʇʇ marka jalan,
kondisi sedang. ʇʇ rambu lalu-lintas,
ʇʇ alat pemberi isyarat lalu-lintas,
Rehabilitasi bangunan pelengkap jalan ʇʇ lampu penerangan jalan,
dilakukan dengan kriteria: ʇʇ rel pengaman (guardrail), dan
ʇʇ Bangunan sudah mempunyai umur ʇʇ penghalang lalu-lintas (traffic barrier);
pelayanan paling sedikit 8 (delapan) tahun. ʇʇ perlengkapan jalan yang berkaitan
ʇʇ Bangunan pelengkap yang sudah langsung untuk keselamatan, keamanan,
mempunyai umur pelayanan 3 (tiga) ketertiban, dan kelancaran lalu lintas serta
tahun sampai dengan 5 (lima) tahun yang kemudahan bagi pengguna jalan dalam
memerlukan penanganan rehabilitasi dan berlalu lintas.
perbaikan besar pada elemen strukturnya. ʇʇ perlengkapan jalan yang berkaitan tidak
ʇʇ Bangunan pelengkap yang mempunyai langsung dengan pengguna jalan adalah
kondisi rusak ringan; bangunan untuk keselamatan pengguna
ʇʇ Bangunan pelengkap yang memerlukan jalan, dan pengamanan aset jalan, dan
perbaikan darurat atau penanganan informasi pengguna jalan.
sementara; dan/atau
ʇʇ Bangunan pelengkap jalan berupa
jembatan, terowongan, ponton, lintas
atas, lintas bawah, tembok penahan,
gorong-gorong dengan kemampuan
memikul beban yang sudah tidak
memenuhi standar sehingga perlu
dilakukan perkuatan atau penggantian.

PENGANTAR PRESERVASI 45
11. Diagram Alir Tahapan Preservasi Jalan

Tahapan preservasi jalan seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Buku 1 Manual Preservasi

▶ Kriteria Kerusakan
▶ Jenis / Tipe Kerusakan
Buku 2 Kebutuhan Data ▶ Tingkat Kerusakan
▶ Sebaran Kerusakan

Survey PCI, IRI, Tes PIT


Identifikasi Kerusakan FWD, Surface Type,
Surface AGE
Tools
Program

Buku 3 Pemrograman Hasil Survey

Ya
Program Jenis
Penanganan Penanganan
Preventive?

Tidak

Ya
Jenis Program
Penanganan Penanganan
Rekonstruksi?

Tidak

Buku 4 Pemilihan Teknologi

Pelaksanaan Preservasi Jalan

46 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


1. Identifikasi kerusakan jalan 3. Pemrograman preservasi jalan
Pemeliharaan preventif jalan tidak ditujukan Penentuan program dilakukan setelah semua
untuk menambah kekuatan struktur data kebutuhan survei preservasi jalan
perkerasan, maka dari itu perlu diidentifikasi terpenuhi.
terlebih dahulu agar tidak salah dalam
memilih lokasi perkerasan yang akan ditangani 4. Pemilihan teknologi preservasi jalan
pemeliharaan preventif. Sebagai indikator Kegiatan yang dilakukan setelah menentukan
dalam kegiatan pemeliharaan preventif program apa yang akan dipakai untuk
pada perkerasan jalan, identifikasi kerusakan teknologi preservasi yang dilihat dari tingkat
permukaan jalan (baik pada perkerasan lentur dan sebaran kerusakan yang terjadi.
maupun perkerasan kaku) dinilai berdasarkan
jenis, tingkat, dan sebaran kerusakan yang 5. Pelaksanaan teknologi preservasi jalan
terjadi, sehingga dapat ditentukan jenis
penanganan yang paling sesuai. Kegiatan yang dilakukan dalam
mengimplementasikan hasil pemilihan
2. Pengumpulan data preservasi jalan tekhnologi preservasi jalan.

Kegiatan survey yang dibutuhkan setelah


kegiatan identifikasi kerusakan jalan yang
bertujuan untuk menentukan tingkat dan
sebaran kerusakan jalan sebagai input
pengembangan pemrograman preservasi
jalan.

PENGANTAR PRESERVASI 47
Bibliografi

ʇʇ CONCRETE PAVEMENT PRESERVATION GUIDE. U.S. Department of Transportation Federal


Highway Administration FHWA Publication No. FHWA-HIF-14-014. Second Edition, September
2014
ʇʇ Data Collection Guidelines For Implementing Pavement Preservation Projects, October 2014.
SHRP2.
ʇʇ Selecting A Preventive Maintenance Treatment For Flexible Pavements. (June 14, 2000). Hicks,
Seeds and Peshkin. Professor Emeritus of Civil Engineering Oregon State University Corvallis,
OR 97331-2302 phone: 541-737-5318; fax: 541-737-3052 e-mail: R.G.Hicks@ orst.edu.file:///C:/
Program1/Program%202019/Dit%20Preservasi/Manual%20Preservasi%20Jalan/ Fleksibel%20
Pavement%20Preservation.pdf

48 MANUAL PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN


PENGANTAR PRESERVASI 49
KEMENTERIAN PUPR
MANUAL PELAKSAAN
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru
PRESERVASI JALAN
Jakarta Selatan 12110

SERI 1 Phone : Email / Informasi :


(021) 7228497 informasi@pu.go.id

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Direktorat Jenderal Bina Marga
Direktorat Preservasi Jalan

Anda mungkin juga menyukai