Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shelly Noor Azzahra

Nomor Pokok : 2017340350001

Manajemen Risiko

1. Tugas manajer risiko pada PT. Unilever Indonesia Tbk :


a. mengidentifikasi dan menilai risiko yang dihadapi Perseroan dan memastikan bahwa
risiko-risiko tersebut dikelola secara efektif.
b. Mengidentifikasi atau menetapkan risiko utama yang dihadapi bisnis.
c. Menetapkan kontrol utama yang harus beroperasi untuk memastikan bahwa risiko bisnis
yang utama dapat dikelola secara efektif, sehingga perseroan memiliki kesempatan
terbaik untuk mencapai tujuan dan mempertahankan reputasinya.
d. Mengatur desain, implementasi dan pemutakhiran sistem manajemen yang efektif
secara teratur.
e. Mengidentifikasi tim atau individu yang bertanggung jawab untuk memastikan control
utama beroperasi seperti yang diperlukan.
f. Menyediakan sarana yang dapat mencerminkan Risiko Bisnis Utama dan Kontrol Utama
dan menilai apakah mereka tetap relevan efektif dan efisien.
g. Menempatkan jaminan internal dan pemantauan kepatuhan untuk meninjau
pengaturan risiko strategi 
h. Mengevaluasi efektifitas sistem manajemen risiko.
(https://www.unilever.co.id/investor-relations/pedoman-tatakelola-
perusahaan/manajemen-risiko/sistem-manajemen-risiko.html)

2. Karena ada risiko yang dapat diklaim dan ada yang tidak menjadi tanggung jawab
perusahaan asuransi. Asuransi hadir untuk memberikan perlindungan terhadap risiko
kerugian finansial. Manajemen risiko sebaiknya dipahami sebelum memutuskan untuk
membeli produk asuransi. Hal ini agar kita sadar betul apa saja risiko yang dapat diklaim dan
mana yang tidak menjadi tanggung jawab asuransi.
Jenis risiko dalam perusahaan asuransi terbagi menjadi berbagai macam, yaitu:
a) Spekulatif
Dalam risiko spekulatif, kamu bisa mengalami keuntungan, kerugian, atau sama sekali tidak
ada perubahan. Contohnya adalah investasi saham. Nilai investasi di masa depan yang
mungkin terjadi adalah untung, rugi, atau sama sekali tidak berubah. Kemungkinan tersebut
bersifat spekulatif dan sudah disadari sebelum membeli.
b) Murni
Pada risiko murni, bila terjadi akan menimbulkan kerugian, namun bila tidak terjadi tidak
mendatangkan keuntungan maupun kerugian. Contohnya adalah kecelakaan yang
menyebabkan cacat, sehingga membuat diri tidak produktif dan tidak berpenghasilan.

c) Khusus
Kerugian dari risiko khusus bersifat pribadi. Contohnya adalah pencurian.

d) Fundamental
Bila terjadi, risiko fundamental dapat menimbulkan kerugian tidak hanya pada diri sendiri,
tapi juga pada orang banyak. Risiko ini di luar kendali manusia. Contohnya adalah bencana
alam seperti tsunami atau gempa bumi.

Dari berbagai macam risiko tersebut, risiko spekulatif tidak dapat ditanggung asuransi.
Dampak dari risiko tersebut juga bisa dinilai dengan uang dan tidak boleh bertentangan
dengan hukum yang berlaku.
Risiko yang Mendapatkan Perlindungan dari Perusahaan Asuransi
Hanya risiko fundamental dan risiko murni saja yang bisa diasuransikan dengan syarat-syarat
tertentu, sebagai berikut:

a. Risiko harus terjadi dengan ketidaksengajaan dan tidak bisa diprediksi


b. Risiko yang dapat ditanggung harus berisifat homogen dan umum terjadi
c. Dampak dari risiko tersebut bisa dinilai dengan uang atau secara finansial
d. Harus ada obyek yang dipertanggungkan atau yang diasuransikan misalnya harta
benda, sakit, kerugian dan lain sebagainya.
e. Obyek yang diasuransikan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku dan
kepentingan umum. Misalnya, narkoba tidak bisa dijadikan sebagai obyek asuransi.
f. Premi yang dibebankan harus sesuai dengan tingkat risiko yang diasuransikan.
Meskipun pertanggungan boleh melebihi harga atau kepentingan yang sebenarnya,
namun hanya dalam batas tertentu saja (asuransi ganda).

3. Tanggung jawab perusahaan asuransi harta benda :


o Memberikan pertanggungan atas kerugian rusak atau musnahnya harta benda
(bangunan beserta isinya) yang disebabkan oleh kebakaran atau karena sebab-sebab
lain yang disebut dalam kontrak pertanggungan.
o Menjamin kerusakan terhadap objek risiko (bangunan, pabrik, rumah, dan lain-lain)
yang disebabkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
o Memberikan jaminan perlindungan terhadap kerugian/kerusakan obyek
pertanggungan akibat tindakan terorisme dan sabotase. Pihak yang dapat menjadi
Tertanggung adalah perusahaan dan perorangan langsung/instansi.
o Memberikan jaminan atas kerugian/kehilangan pendapatan dari usaha Tertanggung
akibat dari terjadinya risiko terhadap harta benda/property yang dipertanggungkan
atau mengganti kehilangan/kekurangan dana yang diperlukan untuk menjalankan
usaha sebagai akibat dari terjadinya risiko.
o Memberikan ganti rugi atas kerusakan atau kerugian harta benda yang
dipertanggungkan yang disebabkan oleh kebakaran, sambaran petir, ledakan,
kejatuhan pesawat terbang, serta asap yang berasal dari kebakaran harta yang
dipertanggungkan.

Tanggung jawab perusahaan asuransi jiwa :

o Program perlindungan dalam bentuk pengalihan risiko ekonomis atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
o Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian yang
dideritanya, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan maupun tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung/pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti tersebut; atau
o Memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran
yang didasarkan pada hidup si tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan
dan atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Anda mungkin juga menyukai