Anda di halaman 1dari 8

ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN PENDUDUK 2010

Kelahiran atau yang biasa disebut dengan natalitas adalah tingkat kelahiran hidup dari seorang
wanita selama masa reproduksinya. Maksudnya masa seorang wanita siap untuk melahirkan
keturunan. Natalitas dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

1) Angka kelahiran kasar, yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk selama 1
tahun.

CBR (crude birth rate) = angka kelahiran kasar


B (birth) = jumlah kelahiran
P (population) = jumlah penduduk

2) Angka kelahiran khusus, yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk wanita
usia tertentu (usia subur) selama satu tahun. Usia subur atau usia melahirkan seorang wanita
adalah umur antara 15 – 49 tahun. Setiap tahun angka kelahiran dapat bertambah ataupun
berkurang.

Adapun faktor-faktor yang dapat mendorong angka kelahiran di antaranya sebagai


berikut:

1) kawin usia muda;

2) adanya beberapa anggapan di masyarakat, seperti:

a) anak sebagai penentu status sosial;

b) punya banyak anak merasa terpandang di mata masyarakat;

c) anak sebagai penerus keturunan;

d) banyak anak banyak rezeki.

Selain faktor pendorong di atas, terdapat pula faktor-faktor penghambat angka kelahiran, di
antaranya yaitu:

1) pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB);

2) alasan ekonomi atau pendidikan, orang menunda perkawinan;

3) wanita karier, merasa repot jika mempunyai anak banyak;

4) karena suatu penyakit tertentu yang diderita perempuan, seperti kangker rahim, atau
keguguran ketika melahirkan;

5) adanya ketentuan Undang-Undang Pokok Perkawinan No.1 Tahun 1974 yang menentukan
umur minimal kawin seorang laki-laki 19 tahun dan wanita 16 tahun.

Selain kelahiran, hal yang berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penduduk adalah kematian
atau mortalitas. Kematian adalah waktu ketika seseorang diambil nyawanya oleh sang Pencipta
sehingga ia tidak dapat melangsungkan kehidupanya di dunia atau meninggalnya seorang
penduduk menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk. Kematian dapat dibedakan menjadi
sebagai berikut.

1) Angka kelahiran kasar adalah banyaknya orang yang mati setiap 1.000 penduduk per tahun.

CDR (crude death rate) = angka kematian kasar


D (death) = jumlah kematian
P (population) = jumlah penduduk

2) Angka kematian khusus adalah banyaknya orang yang mati setiap 1.000 penduduk usia
tertentu per tahun.
Sama halnya seperti angka kelahiran, angka kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut:

1) Faktor-faktor penunjang kematian:

a) adanya bencana alam dan wabah penyakit;

b) fasilitas kesehatan yang kurang;

c) tingkat kesehatan masyarakat yang rendah;

d) makanan kurang bergizi;

e) kecelakaan lalu lintas;

f) adanya peperangan.

2) Faktor-faktor penghambat kematian:

a) fasilitas kesehatan yang lengkap;

b) kemajuan pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan;

c) larangan agama membunuh orang;

d) makanan cukup bergizi;

e) lingkungan yang bersih dan teratur.

Jumlah Penduduk Indonesia Per Provinsi 2010

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah penduduk Indonesia terbaru tahun 2010. Totalnya
penduduk RI sampai saat ini mencapai 237,56 juta jiwa.
Dari 33 provinsi yang ada, di mana kah wilayah dengan penduduk terbanyak? Menurut survei
BPS, provinsi Jawa Barat adalah daerah dengan penduduk terbanyak. Tercatat, total
keseluruhannya mencapai 43,02 juta jiwa.

Berikut ini masing-masing jumlah penduduk per provinsi:


1. Aceh 4,48 juta
2. Sumatera Utara 12,98 juta
3. Sumatera Barat 4,84 juta
4. Riau 5,54 juta
5. Kepulauan Riau 1,69 juta
6. Jambi 3,09 juta
7. Sumatera Selatan 7,44 juta
8. Kepulauan Bangka Belitung 1,22 juta
9. Bengkulu 1,71 juta
10. Lampung 7,59 juta
11. Banten 10,54 juta
12. DKI Jakarta 9,59 juta
13. Jawa Barat 43,02 juta
14. Jawa Tengah 32,38 juta
15. DIY 3,45 juta
16. Jawa Timur 37,47 juta
17. Bali 3,89 juta
18. NTB 4,49 juta
19. NTT 4,68 juta
20. Kalimantan Barat 4,39 juta
21. Kalimantan Tengah 2,2 juta
22. Kalimantan Selatan 3,63 juta
23. Kalimantan Timur 3,55 juta
24. Sulawesi Utara 2,26 juta
25. Gorontalo 1,04 juta
26. Sulawesi Tengah 2,63 juta
27. Sulawesi Barat 1,16 juta
28. Sulawesi Selatan 8,03 juta
29. Sulawesi Utara 2,23 juta
30. Maluku 1,53 juta
31. Maluku Utara 1,03 juta
32. Papua Barat 0,76 juta
33. Papua 2,85 juta

BPS juga mencatat, laju pertumbuhan penduduk RI terus menurun dibandingkan 30 tahun lalu.
Pertumbuhan penduduk pada tahun 2000-2010 hanya 1,49 persen, naik dibandingkan tahun
1990-2000 yang sudah 1,45 persen.

Sebelumnya, pada 30-20 tahun lalu pertumbuhan penduduk RI tercatat cukup tinggi yakni untuk
periode 1930-1961 laju pertumbuhan 2,15 persen, tahun 1961-1971 laju pertumbuhan 2,13
persen, tahun 1971-1980 dengan laju pertumbuhan penduduk 2,32 persen.

Deputi Bidang Statistis Sosial BPS Wynandin Imawan menuturkan, dengan banyaknya
penduduk RI sampai berjumlah 237,56 juta ini membuat Indonesia berada di peringkat ke empat
dunia untuk urusan penduduk.
Diprediksi sampai dengan tahun 2050, jumlah penduduk RI akan mencapai 288 juta dan berada
diperingkat ke enam. (hs)

Angka kematian ibu di Indonesia - Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5
yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah
mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah
menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target
tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus
menerus.

Angka kematian ibu di Indonesia

Gambar diatas menunjukkan trend AKI Indonesia secara Nasional dari tahun 1994 sampai
dengan tahun 2007, dimana menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran
Hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia. Sementara target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 226 per 100.000 Kelahiran
Hidup.

angka kematian ibu menurut who, angka kematian ibu menurut who tahun 2012, indikator status
kesehatan wanita angka kematian ibu, angka kematian ibu di indonesia, angka kematian ibu dan bayi
menurut who, angka kematian ibu dan bayi di dunia, makalah tentang angka kematian ibu, jumlah
anemia pada ibu hamil di indonesia, indikator status kesehatan wanita berdasarkan angka kematian ibu,
kematian ibu menurut who

Angka kelahiran bayi di indonesia - Secara matematika, tingkat kelahiran dari suatu populasi
adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)
(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi
saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk
menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami.

Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total –
rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat
kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena
tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi. Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di
negara yang ekonominya kurang berkembang seperti angka kelahiran bayi di indonesia dan lebih
rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.

Faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran:

 Tingkat kemiskinan
 Angka kematian bayi
 Kebijakan pro-natalis dan anti-natalis dari pemerintah
 Tingkat aborsi
 Struktur usia-jenis kelamin yang ada
 Kepercayaan sosial dan religius
 Tingkat buta aksara pada wanita
 Kemakmuran secara ekonomi
 Urbanisasi
 Homoseksualitas
 Usia pernikahan
 Tersedianya pensiun
 Konflik

Ada banyak keuntungan yang bisa dimanfaatkan jika kita mengetahui secara pasti jumlah
penduduk Indonesia 2012.  Berikut berberapa contoh dari manfaat mengetahui jumlah
penduduk Indonesia.

 Dapat digunakan untuk keperluan riset


 Untuk mengukur statistik perkembangan penduduk di Indonesia dari tahun per tahun.
 Untuk keperluan pemilu atau pilkada.
 Untuk kepentingan transmigrasi.
 Pembangunan infrastruktur, dll.

Negara Republik Indonesia yang memiliki luas kurang lebih 1,904,569 km2 dan saat ini jumlah
penduduk Indonesia 2012 diperkirakan sekitar 257.516.167 jiwa.

Pada awal tahun 2010, pemerintah telah melakukan sensus penduduk dan diperoleh jumlah
penduduk Indonesia saat itu adalah 237.556.363 jiwa yang tersebar dari sabang sampai merauke
dengan tingkat kepadatan 124/km2
2011, Jumlah Penduduk Indonesia Capai 241 Juta Jiwa

BKKBN Pusat mencatat tahun 2011 lalu jumlah penduduk Indonesia mencapai 241 juta
jiwa. Akhir tahun 2012 mendatang diperkirakan akan mencapai 245 juta jiwa.

Riauterkini-PEKANBARU-Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi pada BKKBN,


Hardiyanto, Rabu (22/2/12) menyebutkan bahwa per Desember 2011 lalu, jumlah
penduduk di Indonesia sudah sebanyak 241 juta jiwa. Jumlah tersebut naik 3 persen
dibandingkan tahun 2010.

Menurutnya, saat ini, laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,5 persen pertahun
atau bertambah sekitar 3,5 juta jiwa. Jika diakumulasikan, maka hingga akhir tahun 2012
mendatang, jumlah penduduk Indonesia di perkirakan akan mencapai 245 juta jiwa.

"Program KB (Keluarga Berencana, Red) merupakan program penting untuk dapat menekan
kenaikan jumlah atau angka penduduk di Indonesia. Karena pertumbuhan penduduk di
Indonesia cukup pesat," terangnya dalam acara Raker BKKBN 2011 di Pekanbaru.

Untuk itu, tambah Hardiyanto, BKKBN melaksanakan program sebagai upaya menekan
angka pertumbuhan penduduk. Salah satunya adalah dengan menyukseskan program KB,
yaitu satu keluarga itu maksimal hanya memiliki dua orang anak.
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237 641 326 jiwa, yang mencakup
mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118 320 256 jiwa (49,79 persen)
dan di daerah perdesaan sebanyak 119 321 070 jiwa (50,21 persen).

Penyebaran penduduk menurut pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatera yang luasnya 25,2
persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3 persen penduduk, Jawa yang luasnya
6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen penduduk, Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh
5,8 persen penduduk, Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk,
Maluku yang luasnya 4,1 persen dihuni oleh 1,1 persen penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8
persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.

Jenis Kelamin Penduduk

Penduduk laki-laki Indonesia sebanyak 119 630 913 jiwa dan perempuan sebanyak 118 010 413
jiwa. Seks Rasio adalah 101, berarti terdapat 101 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.

Seks Rasio menurut provinsi, yang terendah adalah 94 di Provinsi NTB dan tertinggi adalah 113
di Provinsi Papua.

Seks Rasio nasional pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, umur 5-9 sebesar 106, kelompok
umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 93 sampai dengan 109, dan umur 65+
sebesar 81.

Umur penduduk

Umur Penduduk Median umur penduduk Indonesia tahun 2010 adalah 27,2 tahun. Angka ini
menunjukkan bahwa penduduk Indonesia termasuk kategori menengah (intermediate). Penduduk suatu
wilayah dikategorikan penduduk muda bila median umur < 20, penduduk menengah jika median umur
20-30, dan penduduk tua jika median umur > 30 tahun.
Rasio ketergantungan penduduk Indonesia adalah 51,31. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100
orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang usia tidak produkif (0-14 dan 65+), yang
menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu wilayah. Rasio ketergantungan di daerah
perkotaan adalah 46,59 sementara di daerah perdesaan 56,30.
Perkiraan rata-rata umur kawin pertama penduduk laki-laki sebesar 25,7 tahun dan perempuan 22,3
tahun (perhitungan Singulate Mean Age at Marriage/SMAM).

Pendidikan Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar (Pasal 6 UU No. 20 tahun 2003). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7-15
tahun yang belum/tidak sekolah sebesar 2,51 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 6,04 persen.
Ukuran/indikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terkait pendidikan antara lain
pendidikan yang ditamatkan dan Angka Melek Huruf (AMH). Berdasarkan hasil SP2010, persentase
penduduk 5 tahun ke atas berpendidikan minimal tamat SMP/Sederajat sebesar 40,93 persen. Ini
menunjukkan kualitas SDM menurut tingkat pendidikan formalnya relatif masih rendah. AMH penduduk
berusia 15 tahun ke atas sebesar 92,37 persen yang berarti setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas
ada 92 orang yang melek huruf. Penduduk dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis
huruf latin atau huruf lainnya.

Jumlah Angkatan Kerja Mencapai 107,7 Juta Jiwa

Berdasarkan hasil SP 2010, jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) adalah sebesar 169,0
juta jiwa, terdiri dari 84,3 juta orang laki-laki dan 84,7 juta orang perempuan. Dari jumlah
tersebut, jumlah angkatan kerja, yakni penduduk 15 tahun ke atas yang aktif secara ekonomi
yaitu mereka yang bekerja , mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha sebesar 107,7 juta
jiwa, yang terdiri dari 68,2 juta orang laki-laki dan 39,5 juta orang perempuan. Dilihat
berdasarkan daerah tempat tinggal, jumlah angkatan kerja yang tinggal di perkotaan sebesar 50,7
juta orang dan yang tinggal di perdesaan sebesar 57,0 juta orang. Dari jumlah angkatan kerja
tersebut, jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 104,9 juta jiwa dan yang mencari kerja
sebesar 2,8 juta jiwa.
Perumahan Penduduk Indonesia

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang pesat menjadikan kebutuhan tempat tinggal
semakin meningkat pula. Hasil SP2010 memperlihatkan rumah tangga yang menempati rumah
milik sendiri sebesar 77,70 persen. Dari angka tersebut, 55,28 persen diantaranya telah memiliki
bukti hukum yang kuat, yaitu memiliki sertipikat hak milik (SHM) baik itu atas nama anggota
rumah tangga ataupun bukan atas nama anggota rumah tangga. Sebagian besar rumah tangga
menempati bangunan tempat tinggal dengan luas lantai perkapita 13 m2 atau lebih (56,98 persen)
serta sumber penerangan utamanya adalah listrik (93,89 persen).

WHO : Angka Harapan Hidup Indonesia MeningkatKBRN, Jakarta: Data dari lembaga
kesehatan dunia (WHO) menyebut angka harapan hidup penduduk Indonesia setiap tahunnya
terus meningkat.  Apabila tahun 2010 angka harapan hidup usia diatas 60 tahun mencapai 20,7
juta orang kemudian naik menjadi 36 juta orang. Kenaikan tersebut diprediksi akan terus
bertambah hingga mencapai 71 juta orang  pada tahun 2050.

Communication Officer  WHO Indonesia, Nursila Dewi, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI
mengatakan secara global termasuk di Indonesia, peningkatan  angka harapan hidup untuk usia
diatas 60 tahun menjadi tren . Peningkatan tersebut dipacu oleh kesadaran khususnya masyarakat
perkotaan untuk menjaga kesehatan, murahnya pelayanan kesehatan.

“Secara global memang jumlah orang hidup menjadi lebih lama tentu lebih banyak. Berdasarkan
data kami pada 2010 di Indonesia angka harapan hidup untuk  orang berusia diatas 60  tahun
mencapai  20, 7 juta orang lalu bertambah 36 juta orang. Pelayanan ini karena pelayanan
kesehatan semakin baik, akses kesehatan mudah. Jadi harapan hidup semakin panjang,” kata
Nursila Dewi, Kamis (5/4).

Namun diakui masih jumlah peningkatan tersebut terbilang kecil apabila dibandingkan dengan
kuantitas penduduk Indonesia. Masih banyak ditemukan khususnya masyarakat pedesaan yang
kurang memahami pentingnya menjaga pola hidup untuk sehat sehingga diperlukan upaya keras
untuk mensosialisasikan program sehat kepada masyarakat.

 “Memang masih banyak yang perlu ditingkatkan. Pendidikan dan kesehatan agar terus
dipromosikan sehingga kesadaran meningkat,” ujar Nursila Dewi.

Angka harapan hidup seseorang, kata Nursila Dewi, juga dipengaruhi oleh kesehatan ibu saat
mengandung. Apabila sejak ibu mengandung senantiasa menjaga kesehatan dan pola hidup yang
teratur maka kecenderungan usia panjang semakin tinggi. (Sgd/AKS)

Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia

Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator/ penilaian derajat kesehatan  suatu negara dan
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan program-program kesehatan. Angka Harapan Hidup
disebut  juga lama hidup manusia didunia.
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), sebagaimana penulis kutip dari situs
resminya, bahwa " Penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 273,65 juta jiwa pada tahun 2025.
Pada tahun yang sama angka harapan hidup diperkirakan mencapai 73,7 tahun ".

Tahun 2011, CIA World Factbook memperkiraan Angka harapan hidup orang Indonesia secara
keseluruhan adalah 70.76 tahun. Jika dibagi berdasarkan jenis kelamin, maka angka harapan hidup Pria
Indonesia adalah 68.26 tahun dan Wanita 73.38 tahun.

Indonesia berada pada nomor urut 108 berdasarkan daftar PBB dari 191 Negara yang dipublikasikan di
Wikipedia dan Monako berada pada nomor urut 1 dengan angka harapan hidup secara keseluruhan
89.73 tahun. Kemudian disusul oleh Makau dengan angka 84.41 tahun.
Angka harapan hidup berdasarkan negara menurut CIA World Factbook (perkiraan 2011)
RXCOM (MEMPURA) - Bertempat di Hotel Grand Mempura Kecamatan Mempura, Bupati Siak
Drs.H.Syamsuar,M.Si Senin (15/4) membuka Rapat Kerja Kependudukan dan Keluarga Berencana. Pada
acara Raker ini, selain dihadiri oleh Bupati Siak, hadir juga pemberi materi dari Jakarta dan nara sumber
dari Pekanbaru termasuk sejumlah
pejabat yang ada dilingkungan Pemkab Siak.

        Sekapur sirih yang disampaikan Bupati Siak Drs.H.Syamsuar,M.Si menyebutkan, pertumbuhan
penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun tentunya sangat berdampak
dan berpengaruh pada banyak terhadap sektor kehidupan, termasuk kepada kualitas kehidupan
bermasyarakat. Oleh sebab itu jumlah penduduk yang terus meningkat ini harus ada trik khusus untuk
mengatasinya.

        Kalau kita lihat jumlah penduduk Kabupaten Siak per Desember 2012 berjumlah 472.028 jiwa,
sementara jumlah penduduk tahun 2011 sebanyak 427.891 jiwa, naik sebesesar 44.137 jiwa atau naik
9,35 persen. Pertumbuhan penduduk seperti ini, tentunya akan
mempengaruhi seluruh aspek kehidupan di masyarakat, baik itu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial
budaya, kemanan, tenaga kerja maupun yang lainnya, akan berpengaruh sekali pada kehidupan
sosial.Untuk itu, dengan munculnya fenomena ini, diharapkan dengan rapat kerja ini, dapat membantu
daerah dalam pengelolaan kependudukan dan Keluaraga Berencana (KB) ini kedepan, sehingga dapat
mencapai sasaran yang diharapkan oleh Pemerintah.

        Program KB yang dicanangkan Pemerintah selama kurun waktu lebih kurang 40 tahun, telah
berhasil menanamkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) kepada masyarakat. Secara
kuantitatif jumlah anak yang dimiliki oleh masing-masing
keluarga semakin sedikit jika dibandingkan dengan sebelum dilasanakannya program KB. Namun
demikian kita juga dapat melihat hasil sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia sudah
mencapai 234 juta jiwa nomor 4 terbesar di dunia.

        Untuk itu pada kesempatan yang berbahagia ini saya juga ingin mengingatkan bahwa menekan
angka kelahiran melalui pendewasaan usia perkawinan sangat diperlukan agar
tidak terjadi kehamilan pada usia remaja. Kampanye secara besar-besaran harus segera dilaksanakan
agar semua generasi muda melaksanakan pernikahan pada saat memasuki usia ideal berkeluarga yaitu,
20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi
laki-laki.

        Dan kepada petugas pelayanan KB di Puskesmas, Klinik KB, dan Rumah Sakit baik Pemerintah
maupun Swasta mari kita tingkatkan akses dan kualitas pelayanan KB ke seluruh masyarakat. Pembinaan
kesertaan ber KB harus kita tingkatkan dengan berbagai pendekatan  dan bermitra dengan berbagai
pihak, karena dengan lemahnya pembinaan  KB aktif dilapangan akan berpengaruh pada meningkatnya
angka drop out di tengah masyarakat.Tutup Bupati memaparkan panjang lebar.(Madi)

Anda mungkin juga menyukai