Anda di halaman 1dari 7

VAKSIN DAN IMUNISASI

Kebijakan, Strategis, Tanggung Jawab dan Hubungan


Kerja Petugas Vaksin dan Imunisasi

Disusun Oleh:
Irmawati (18012024)

Dosen Pembimbing : Yulrina Ardhiyanti, SKM, M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


HANG TUAH PEKANBARU
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AJARAN 2019/2020
A. Kebijakan Imunisasi
Berbagai kebijakan telah ditetapkan untuk mencapai tujuan penyelenggaraan

Imunisasi yaitu:

1. Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan

masyarakat, dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait.

2. Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan Imunisasi dengan melibatkan

berbagai sektor terkait

3. Mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu.

4. Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan program

dan anggaran terpadu.

B. Strategis Imunisasi
1. Peningkatan cakupan Imunisasi program yang tinggi dan merata melalui:

a. Penguatan PWS dengan memetakan wilayah berdasarkan cakupan dan

analisa masalah untuk menyusun kegiatan dalam rangka mengatasi

permasalahan setempat.

b. Menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan termasuk tenaga yang terampil,

logistik (vaksin, alat suntik, safety box dan cold chain terstandar), biaya dan

sarana pelayanan.

c. Terjaganya kualitas dan mutu pelayanan.

d. Pendekatan keluarga sebagai upaya untuk meningkatkan jangkauan sasaran

dan mendekatkan akses pelayanan Imunisasi di wilayah kerja Puskesmas.


e. Pemberdayaan masyarakat melalui TOGA, TOMA, aparat desa dan kader

sehingga masyarakat mau dan mampu menjangkau pelayanan Imunisasi.

f. Pemerataan jangkauan terhadap semua desa/kelurahan yang sulit atau tidak

terjangkau pelayanan.

g. Peningkatan dan pemerataan jangkauan pelayanan, baik yang stasioner

maupun yang menjangkau masyarakat di daerah sulit.

h. Pelacakan sasaran yang belum atau tidak lengkap mendapatkan pelayanan

Imunisasi (Defaulter Tracking) diikuti dengan upaya Drop Out Follow Up

(DOFU) dan sweeping.

2. Membangun kemitraan dengan lintas sektor, lintas program, organisasi profesi,

kemasyarakatan dan keagamaan dalam meningkatkan kuantitas serta kualitas

pelayanan Imunisasi.

3. Melakukan advokasi, sosialisasi, dan pembinaan secara terusmenerus.

4. Menjaga kesinambungan program, baik perencanaan maupun anggaran (APBN,

APBD, LSM dan masyarakat).

5. Memberikan perhatian khusus untuk wilayah rawan sosial dan rawan penyakit

(KLB).

6. Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus Maternal

dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Rubela.


C. Tanggung Jawab dan Hubungan Kerja Petugas Vaksin dan Imunisasi
1. Tenaga Pelaksana di Tingkat Puskesmas
a. Kualifikasi: Tenaga perawat atau bidan yang telah mengikuti pelatihan untuk
tenaga petugas imunisasi.
b. Tugas: Memberikan pelayanan imunisasi dan penyuluhan.
Pelaksana Cold Chain
a. Kualifikasi: Tenaga berpendidikan minimal SMA atau SMK yang telah
mengikuti pelatihan cold chain.
b. Tugas:
1) Mengelola vaksin dan merawat lemari es,
2) Mencatat suhu lemari es,
3) Mencatat pemasukan dan pengeluaran vaksin,
4) Mengambil vaksin di Kabupaten/ Kota sesuai kebutuhan perbulan.
Pengelola Program Imunisasi
a. Kualifikasi: Petugas Imunisasi, pelaksana cold chain atau petugas lain yang
telah mengikuti pelatihan untuk pengelola program imunisasi.
b. Tugas:
1) Membuat perencanaan vaksin dan logistic lain,
2) Mengatur jadwal pelayanan imunisasi,
3) Mengecek catatan pelayanan imunisasi,
4) Membuat dan mengirim laporan ke Kabupaten/ Kota,
5) Membuat dan menganalisa PWS bulanan,
6) Merencanakan tindak lanjut.
2. Tenaga Pelaksana di Tingkat Kabupaten/ Kota
Pengelola Program Imunisasi
a. Kualifikasi: Seorang tenaga dengan pendidikan minimal D-3 kesehatan dan
telah mendapat latihan pengelola program imunisasi.
b. Tanggung jawab:
1) Pengelola program imunisasi bertanggung jawab terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring program imunisasi.
2) Untuk melaksanakan pencatatan dan pelaporan cakupan, kasus PD3I serta
kasus KIPI dapat ditunjuk seorang tenaga yang telah dilatih atau dapat
dirangkap oleh pengelola imunisasi.
Pengelola Vaksin dan Cold Chain
a. Kualifikasi: Tenaga dengan pendidikan minimal SLTA, yang telah mendapat
pelatihan cold chain.
b. Tugas: Tugas pokoknya adalah mengelola vaksin dan cold chain.
Kepala dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dibantu oleh Kepala Subdinas
Kesehatan (Kasubdin) dan Kepala Seksi yang membawahi program
imunisasi melakukan pembinaan dan pengawasan program imunisasi di
wilatahnya.
3. Tenaga Pelaksana di Tingkat Provinsi
Pengorganisasian dan ketenagaan pada tingkat Provinsi pada dasarnya sama
dengan tingkat Kabupaten/ Kota. Jumlah tenaga dari ruang lingkup tenaganya
disesuaikan dengan daerah kewenangan Provinsi.
a. Pengelola program imunisasi pada tingkat Provinsi juga mempunyai
kewajiban sebagai pelatih, untuk itu petugas ini harus sudah mendapatkan
pelatihan untuk pelatih (TOT).
b. Untuk mengawasi dan mengaudit kasus KIPI di Provinsi dapat dibentuk
Komite daerah KIPI (KOMDA KIPI) yang beranggotakan tenaga medis, ahli
hukum, ahli kesehata masyarakat dan wakil organisasi profesi kesehatan lain
yang disesuaikan dengan kondisi daerah.
4. Tenaga Pelaksana di Tingkat RS/ RB
Pengorganisasian dan ketenagaan pada tingkat rumah sakit, rumah bersalin dan
pelayanan imunisasi pada praktik swasta lainnya, pada prinsipnya hampir sama
dengan tingkat Puskesmas. Pada tingkat ini minimal mempunyai tenaga yang
bertugas sebagai petugas imunisasi dan pengelolaan cold chain dengan standar
kualifikasi tenaga yang minimal sama dengan tingkat Puskesmas. Bila tidak ada
pengelola program imunisasi petugas imunisasi juga mempunyai kewajiban
untuk melaporkan hasil pelaksanaan imunisasi kepada Puskesmas atau Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1059/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.

Kemenkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12

Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.

Anda mungkin juga menyukai