Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEPUTUSAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI JAWA TENGAH
NOMOR :443.76 / 06433

TENTANG

PANDUAN PENYELENGGARAAN TATANAN NORMAL BARU PRODUKTIF DAN AMAN


CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) “NEW NORMAL” BAGI
APARATUR SIPIL NEGARA DAN SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020

Menimbang : a. bahwa untuk memutus mata rantai penularan Corona Virus


Disease 2019 (Covid 19) dilakukan upaya di berbagai aspek
kehidupan, baik aspek penyelenggaraan pemerintahan,
kesehatan, sosial, ekonomi maupun pendidikan;
b. bahwa untuk mendukung upaya sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan untuk mensinergikan dengan berbagai
kebijakan percepatan penanganan Corona Virus Disesase
(Covid-19) khususnya bagi ASN, diperlukan Panduan
Penyelenggaraan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman
Covid-19 “New Normal” bagi Aparatur Sipil Negara dan
Satuan Pendidikan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
tentang Panduan Penyelenggaraan Tatanan Normal Baru
Produktif dan Aman Covid-19 “New Normal” bagi Aparatur
Sipil Negara dan Satuan Pendidikan di lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2020;

1
Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Negara Republik
Indonesia Nomor 2918);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1984 Nomor 20 Tambahan Negara Republik
Indonesia Nomor 3273);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 14 Tambahan Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6 Tambahan Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440 – 830 Tahun
2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Produktif dan
Aman Corona Virus Disesase (Covid-19) bagi Aparatur Sipil
Negara;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan
dan Pengendalaian Corona Virus Disease (COVID-19) di
Tempat Kerja Perkantoran dan Industri Dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi;
8. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Nomor: 57 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Keempat Atas Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Nomor 19 Tahun 2020 Tentang Penyesuaian Sistem Kerja
Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan
Penyebaran Covid-19 Di Llngkungan Instansi Pemerintah

2
9. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI Nomor 58 Tahun 2020 tentang
Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Tatanan
Normal Baru;
10. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 4 Tahun 2020 yang diperkuat dengan Surat Edaran
Sesjen Mendikbud RI Nomor 15 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama
Corona Virus Disease (Covid-19);
10. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 51 Tahun 2016
tentang Hari Dan Jam Kerja Serta Penilaian Kinerja Secara
Elektronik Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 51 Tahun 2016 tentang Hari Dan Jam Kerja Serta
Penilaian Kinerja Secara Elektronik Aparatur Sipil Negara Di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;
11. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Surat Edaran Nomor
965/1332 Tentang Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19
Dalam Pelaksanaan Tugas Di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah Pada Masa Tatanan Normal Baru.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah tentang Panduan Penyelenggaraan Tatanan
Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 “New Normal”
bagi Aparatur Sipil Negara dan Satuan Pendidikan di
Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2020;
KEDUA : Sasaran Panduan sebagaimana dimaksud dalam diktum
KESATU adalah:
a. Seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Satuan Pendidikan SMA/ SMK/ SLB sederajat
c. Para Pemangku Kepentingan di Bidang Pendidikan terkait.
KETIGA : Panduan sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan ini.

3
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, serta
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Semarang
pada tanggal 3 Juni 2020

SALINAN : Keputusan ini disampaikan kepada Yth.


1. Gubernur Jawa Tengah;
2. Wakil Gubernur Jawa Tengah;
3. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah;
4. Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Jawa Tengah;
5. Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Tengah;
6. Inspektur Provinsi Jawa Tengah;
7. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah;
8. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I s.d XIII, Disdikbud Prov. Jateng.

4
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH
NOMOR : 443.76/06433

TENTANG

PANDUAN PENYELENGGARAAN TATANAN NORMAL BARU PRODUKTIF DAN AMAN


CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) “NEW NORMAL” BAGI APARATUR
SIPIL NEGARA DAN SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020

A. LATAR BELAKANG
Sejak kemunculan di akhir tahun 2019 kini virus corona masih menyebar
hampir di seluruh dunia. Saat ini, sudah ada 213 negara dan wilayah yang
terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Walaupun beberapa negara
sudah mulai pulih dari virus ini, namun sejumlah ahli memprediksi pandemic
Covid-19 bisa berlangsung lama. Hal ini berkaitan dengan belum ditemukannya
vaksin atau obat untuk Covid-19.
Kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang
telah diterapkan telah mampu menekan laju infeksi Covid-19 di Provinsi Jawa
Tengah. Namun di sisi lain juga menyebabkan berbagai aspek kehidupan ikut
terdampak. Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan sosial dan ekonomi di
seluruh dunia. Pandemi ini telah mengubah cara hidup manusia dari sesuatu
yang sebelumnya tidak lumrah dilakukan kini menjadi sebuah kewajaran dan
bahkan kewajiban. Kondisi saat ini memunculkan istilah kondisi normal yang
baru dimana masyarakat pada akhirnya harus hidup beradaptasi dengan
ancaman virus corona, sebagai upaya mengembalikan aktivitas kehidupan
masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan pada kondisi sebelum
terjadinya Covid-19, yang disebut dengan “ Masyarakat Produktif dan Aman
Covid-19”.
Penerapan dalam rangka melaksanakan new normal memerlukan
sejumlah persiapan dan kriteria teknis serta protokol kesehatan. Untuk itu
diperlukan pedoman bagi ASN di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah dalam penerapan hal tersebut untuk menghindari
terjadinya peningkatan penyebaran virus Covid-19 di satu sisi dan pemulihan
5
penyelenggaraan kegiatan di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah, seluruh satuan pendidikan SMA/SMK/SLB, dan kehidupan
masyarakat dalam situasi pandemic Covid-19.

B. LANDASAN HUKUM
1. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-830 Tahun 2020 tentang
Pedoman Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Corona Virus Disease
2019 Bagi Aparatur Sipili Negara Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri
dan Pemerintah Daerah.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020
tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalaian Corona Virus Disease
(COVID-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri Dalam
Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
3. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI Nomor 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur
Sipil Negara Dalam Tatanan Normal Baru.
4. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 4 Tahun 2020
yang diperkuat dengan Surat Edaran Sesjen Mendikbud RI Nomor 15 Tahun
2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama
Corona Virus Disease (Covid-19);
5. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 51 Tahun 2016 tentang Hari Dan
Jam Kerja Serta Penilaian Kinerja Secara Elektronik Aparatur Sipil Negara Di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 51 Tahun 2016
tentang Hari Dan Jam Kerja Serta Penilaian Kinerja Secara Elektronik
Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;
6. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah nomor 800/1022 tanggal 28 Maret
2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sistem Kerja Aparatur Sipil
Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-
19) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

6
7. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Surat Edaran Nomor 965/1332
Tentang Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Dalam Pelaksanaan Tugas
Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Pada Masa Tatanan
Normal Baru.

C. TUJUAN
Tujuan Panduan ini adalah:
1. Memberikan arahan, pedoman, dan tatacara untuk pelaksanaan tahapan
pengurangan pembatasan dan transisi penanganan Covid-19 di lingkungan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang sejalan
dengan kebijakan Pemerintah;
2. Meningkatkan koordinasi harmonisasi sinkronisasi kebijakan dan program
dalam menerapkan pengurangan pembatasan serta transisi penanganan
Covid-19 di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah;
3. Meningkatkan partisipasi semua pemangku kepentingan dalam penerapan
protokol new normal secara terintegrasi dan efektif pada ASN dan warga
Satuan Pendidikan sebagai ekosistem pendidikan di lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

D. RUANG LINGKUP
Pedoman ini berisi tahapan dan langkah-langkah teknis yang harus dilakukan
dalam proses pengurangan pembatasan dan penerapan protokol new normal
secara terintegrasi dan efektif bagi ASN dan warga Satuan Pendidikan jenjang
SMA, SMK, dan SLB di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.

E. SASARAN
1. Seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkungan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
2. Satuan Pendidikan SMA/ SMK/ SLB sederajat;
3. Para Pemangku Kepentingan di Bidang Pendidikan terkait.

7
F. SISTEM KERJA APARATUR SIPIL NEGARA
1. Pada masa status keadaan darurat bencana wabah penyakit akibat virus
corona memaksa perubahan sistem kerja ASN secara radikal. Perubahan
sistem kerja ASN sudah dilakukan sejak pertengahan bulan Maret.
Perubahan sistem kerja ASN dengan menerapkan pelaksanaan tugas
kedinasan di rumah/tempat tinggal dimana pegawai ASN tersebut
ditempatkan.
2. Dalam upaya menanggulangi bencana wabah penyakit akibat virus corona,
maka perlu percepatan implementasi paradigma baru yang dikenal sebagai
“the new normal” dalam sistem kerja ASN.
3. Paradigma new normal dalam pelaksanaan sistem kerja ASN dapat
difokuskan pada 3 hal yaitu:
a. Flexible Working Arrangement (FWA)
Pengaturan sistem kerja pegawai ASN dengan memberikan fleksibilitas
dalam hal pengaturan jam kerja dan lokasi bekerja, dapat berpengaruh
terhadap fleksibilitas waktu, fleksibilitas tempat dan fleksibilitas jumlah
pekerjaan. Tentunya dengan tetap memperhatikan penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik yang efektif.
b. Infrastruktur penunjang
1) Pemanfaatan TIK melalui SPBE
Dalam rangka mendukung fleksibilitas working arrangement, maka
produktivitas dan pemenuhan kinerja organisasi perlu didukung
dengan pola kerja yang cerdas (smart working). Hal ini menjadi
momentum untuk percepatan implementasi penerapan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Dengan beberapa aplikasi
yang perlu segera disiapkan antara lain:
a) layanan administrasi pemerintahan berbasis elektronik seperti
aplikasi e-office, aplikasi perencanaan, dan lain-lain;
b) aplikasi komunikasi dan kolaborasi melalui video web
conference, email, dan lain-lain; dan
c) Aplikasi pendukung lainnya seperti penyimpanan melalui cloud
storage.
8
Penggunaan teknologi, informasi dan komunikasi dalam kondisi the
new normal menciptakan cara kerja baru dalam penyelenggaraan
pemerintah yaitu bekerja secara fleksibel, dinamis dan kolaboratif.
Namun perlu diikuti dengan perbaikan sistem keamanan informasi
pemerintah, dan mendorong penggunaan tanda tangan elektronik.
2) Tata Ruang Kantor dan Manajemen Aset
Perlu dilakukan protokol khusus yang berkaitan dengan
pemanfaatan ruang kerja, ruang rapat, dan penggunaan gedung
serta ruang pelayanan.
c. Sumber Daya Manusia
Pada prinsipnya penggunaan sistem kerja baru dengan fleksibilitas
bukan merupakan hak pegawai ASN namun ditentukan oleh jenis
pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai ASN. Dengan demikian perlu
disusun kriteria pekerjaan yang menggunakan flexible working. Hal lain
yang perlu diperhatikan pada aspek SDM adalah perubahan pola pikir
dan adaptasi yang cepat dari ASN berorientasi pada pencapaian kinerja.
Pimpinan melakukan pengawasan dan penilaian baik terhadap disiplin
maupun kinerja Pegawai dalam pelaksanaan pekerjaan jarak jauh
dengan berbagai tools/system yang jelas dan terukur.
4. Pelaksanaan penyesuaian sistem kerja tersebut saat ini telah mendorong
transformasi digital pemerintahan secara menyeluruh dan terintegrasi pada
semua instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah. Beberapa sistem
aplikasi yang dapat diterapkan antara lain:
a. Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik seperti sistem
aplikasi e-Office untuk korespondensi elektronik dan aplikasi
perencanaan;
b. Aplikasi Komunikasi dan Kolaborasi, digunakan untuk melakukan
komunikasi antar pegawai ASN dan antar instansi pemerintah, seperti
aplikasi web conference, email, dan sosial media;
c. Aplikasi Pendukung yaitu aplikasi yang digunakan untuk memberikan
dukungan pelaksanaan WFH melalui aplikasi perkantoran dan aplikasi
komunikasi, seperti aplikasi daftar hadir secara elektronik.

9
G. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan di kantor/Work From Office (WFO).
2. Pegawai dapat bekerja di rumah/Work From Home (WFH), dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pegawai yang mempunyai penyakit penyerta dibuktikan dengan surat
keterangan dokter;
b. Pegawai yang dalam kondisi hamil beresiko/mengalami gangguan
dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
c. Jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan di rumah;
d. Mempunyai integritas dan disiplin tinggi serta mempunyai hasil penilaian
kinerja yang baik;
e. Mampu mengoperasionalkan sistem dan teknologi informatika;
f. Pegawai yang melaksanakan WFH harus menyampaikan laporan tertulis
kepada pimpinan secara mingguan;
g. Pegawai yang melaksanakan WFH dapat diminta ke kantor untuk
kepentingan kedinasan yang bersifat penting/urgen;
3. Penetapan pegawai yang melaksanakan WFH dilakukan oleh pimpinan
perangkat daerah/kepala unit kerja Eselon II.
4. Pelaksanaan jam kerja berpedoman pada aturan yang telah ditetapkan,
dengan jadwal sebagai berikut:
a. Senin – Kamis : 07.00 – 15.30 WIB
b. Jumat : 07.00 – 14.00 WIB
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Mengatur jarak aman antar pegawai minimal 1 (satu) meter pada saat
melakukan antrian pemeriksaan suhu tubuh/masuk lift/masuk ruangan
kerja/ruang rapat maupun pulang kerja;
b. Pegawai meminimalisir penggunaan kendaraan umum pada saat
berangkat/ pulang kantor;
c. Pegawai yang melaksanakan kegiatan operasional menggunakan
kendaraan operasional kedinasan/kendaraan pribadi.

10
6. Masuk kantor bagi pegawai dan tamu dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Di pintu utama masuk tempat kerja disiapkan petugas untuk mengukur
suhu pegawai/tamu;
b. Dihindari bekerja lembur agar pegawai dapat beristirahat cukup guna
menjaga kekebalan/imunitas tubuh;
c. Mewajibkan pegawai/tamu:
1) Menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di
tempat kerja.
2) Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun cair atau
menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki kantor.
3) Bagi tamu mengisi form self assesment yang telah disediakan
(sesuai form I Keputusan Menkes Nomor
HK.01.07/MENKES/328/2020) untuk memudahkan penelusuran
penularan COVID-19.
7. Pengaturan peralatan, perlengkapan, dan aktivitas kerja dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Perkantoran
1) menyediakan peralatan dan perlengkapan protokol kesehatan:
a) Alat pengukur suhu tubuh,
b) Kaca pelindung bagi petugas pengukur suhu badan
pegawai/tamu,
c) Air dan sabun pencuci tangan/hand sanitizer dengan konsentrasi
alkohol minimal 70%,
d) Memasang petunjuk tata cara mencuci tangan.
2) Setiap pegawai menempati meja dan kursi masing-masing serta
berjarak minimal 1 (satu) meter;
3) Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis (menggunakan
disinfektan) dengan melakukan pembersihan secara berkala terutama
pada handel pintu dan tangga, tombol lift dan ruangan lift, peralatan
kantor yang digunakan bersama, area umum dan fasilitas umum
lainnya;

11
4) Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan
sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja;
5) Memasang pesan-pesan kesehatan.
b. Front Office pada Unit Pelayanan Publik
Peralatan tambahan pada petugas dan area pelayanan antara lain:
Sarung Tangan, Sekat transparan/tembus pandang, Petunjuk/tanda
antrian disertai petugas antrian.
c. Aktivitas kantor
1) melakukan pembinaan kepada tenaga kebersihan kantor terkait
pencegahan penyebaran COVID-19.
2) Membentuk Tim pencegahan COVID-19 yang ditetapkan dengan
Keputusan Pimpinan Perangkat Daerah.
3) Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
melalui pola hidup sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di tempat kerja seperti:
a) Etika bersin dan batuk, dengan cara menutup mulut dan hidung
dengan lengan atas bagian dalam;
b) Berjemur di bawah sinar matahari pada jam tertentu,
c) Makan makanan bergizi seimbang,
d) Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama (alat sholat,alat
makan dll).
e) Larangan masuk kerja/kantor bagi pegawai/tamu yang memiliki
gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas.
8. Produktivitas Kerja
a. Setiap pegawai menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Daring/Online.
b. Penyelenggaraan pelayanan pada unit pelayanan publik dibidang
administratif menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi;
c. Atasan langsung memberikan bimbingan/pendampingan kepada pegawai
yang melaksanakan WFH dalam penyelesaian tugas;
d. Memanfaatkan teleworking Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yaitu
vidcon.jatengprov.go.id atau media lain pada unit kerja masing-masing.

12
9. Penegakkan Disiplin
a. Atasan langsung secara berjenjang
1) Mengawasi pelaksanaan tugas dan penerapan protokol kesehatan
(melakukan checklist sebagaimana tertuang pada panduan ini).
2) Mengingatkan dan menegur bawahan yang melanggar pelaksanaan
tugas dan penerapan protokol kesehatan.
b. Apabila terdapat pegawai tetap melakukan pelanggaran setelah
diingatkan/ditegur, dapat dikenakan sanksi administratif sesuai aturan
disiplin pegawai.
10. Penyelenggaraan pendidikan berpedoman pada regulasi/kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan memperhatikan:
a. Mekanisme, syarat, dan protokol pembukaan kegiatan belajar mengajar
(KBM) di satuan pendidikan berdasarkan rekomendasi dari Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 baik di tingkat pusat ataupun daerah.
b. Penyelenggaraan proses pendidikan di satuan pendidikan tetap mengacu
pada Petunjuk teknis protokol kesehatan percepatan penanganan
penyebaran Covid-19.
11. Panduan kegiatan pembelajaran saat satuan pendidikan kembali beroperasi:
a. Prinsip
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) saat satuan pendidikan kembali
beroperasi wajib memastikan terpenuhinya tujuan pendidikan di masa
pandemi COVID-19, yaitu:
1) memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan akses
pendidikan yang berkualitas;
2) melindungi seluruh warga satuan pendidikan; dan
3) mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di lingkungan satuan
pendidikan.
b. Tata Laksana
1) Seluruh sarana dan prasarana satuan pendidikan dibersihkan secara
rutin, minimal 2 (dua) kali sehari, saat sebelum KBM dimulai dan
setelah KBM selesai.

13
2) Pemantauan kesehatan secara rutin setiap sebelum KBM mulai
berjalan, terhadap seluruh warga satuan pendidikan (termasuk
peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan lainnya termasuk
pengurus kantin satuan pendidikan), terkait gejala-gejala COVID-19.
3) Pihak satuan pendidikan perlu mengatur proses pengantaran dan
penjemputan peserta didik untuk menghindari kerumunan dan
penumpukan warga satuan pendidikan saat mulai dan selesai KBM.
4) Seluruh warga satuan pendidikan aktif, termasuk peserta didik, wajib
aktif dalam mempromosikan protokol pencegahan penyebaran
COVID-19
5) Pihak satuan pendidikan memastikan sarana dan prasarana yang
sesuai untuk mencegah penyebaran COVID-19, antara lain
memastikan ketersediaan fasilitas cuci tangan pakai sabun, minimal di
lokasi dimana warga satuan pendidikan masuk dan keluar dari
lingkungan satuan pendidikan.
6) Pihak satuan pendidikan menempatkan materi informasi, komunikasi,
dan edukasi terkait pencegahan penyebaran COVID-19 di tempat-
tempat yang mudah dilihat oleh seluruh warga satuan pendidikan,
terutama peserta didik, dengan pesan-pesan yang mudah dimengerti,
jelas, dan ramah peserta didik.
7) Pihak satuan pendidikan memastikan adanya mekanisme komunikasi
yang mudah dan lancar dengan orang tua/wali peserta didik,
termasuk mempertimbangkan adanya hotline atau narahubung terkait
keamanan dan keselamatan di lingkungan satuan pendidikan.
8) Pihak satuan pendidikan memastikan memiliki sistem dan prosedur
manajemen kedaruratan di satuan pendidikan untuk mengantisipasi
bila terjadi ancaman bencana (misalnya gempa bumi, banjir, gunung
meletus, tsunami, dan kebakaran) di masa COVID-19. Sistem ini
wajib dikomunikasikan kepada seluruh warga satuan pendidikan,
12. Penerapan tatanan kehidupan baru dimulai sejak tanggal 5 Juni 2020
dan seluruh ASN bekerja seperti biasa dengan mematuhi protokol
kesehatan.

14
H. ILUSTRASI/DESAIN LEAFLET (BANNER/PESAN BERGAMBAR) COVID-19

15
I. CONTOH FORM HASIL PENGAWASAN PENERAPAN PROTOKOL
KESEHATAN
FORM HASIL PENGAWASAN PENERAPAN
PROTOKOL KESEHATAN (COVID-19)

Nama Pejabat :
Jabatan :
Nama pegawai yang diawasi :
Jabatan :
Bulan : Juni 2020

No Aktivitas 1 2 3 4 dst
1. Cuci tangan setiap selesai Y T Y T Y T Y T Y T
beraktivitas
2. Menggunakan masker
3. Berejemur pada jam-jam
tertentu
4. Menerapkan etika batuk dan
bersin
5. Membersihkan meja/area kerja
dengan disinfektan
6. Tidak berjabat tangan
7. Menjaga jarak
8. Membuka pintu, menekan
tombol dengan siku
9. Tidak menggunakan transportasi
umum
10. (Dapat ditambah sesuai
kebutuhan)

KETERANGAN :

1. Diisi oleh JPT, Pejabat Administrator, dan Pengawas.


2. Diisi per bulan pada setiap hari kerja.
3. Diisi dengan membubuhkan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia.
4. Y = Ya
5. T = Tidak

16
J. FORM INSTRUMEN SELF ASSESSMENT
INSTRUMEN SELF ASSESSMENT
RISIKO COVID-19
Nama : .................................
NIK (No.KTP) : .................................
ID Kepegawaian : .................................
Satuan kerja : .................................
Tanggal : ...................................

Demi kesehatan dan keselamatan bersama di tempat kerja, anda harus JUJUR dalam
menjawab pertanyaan di bawah ini.
Dalam 14 hari terakhir, apakah anda pernah mengalami hal hal berikut:

JIKA
JIKA YA,
No. PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK,
SKOR
SKOR
1 Apakah pernah keluar rumah/ tempat umum 1 0
(pasar, fasyankes, kerumunan orang, dan lain lain)?
2 Apakah pernah menggunakan transportasi 1 0
umum ?
3 Apakah pernah melakukan perjalanan ke 1 0
luar kota/internasional ? (wilayah yang
terjangkit/zona merah)
4 Apakah anda mengikuti kegiatan yang 1 0
melibatkan orang banyak ?
5 Apakah memiliki riwayat kontak erat dengan 5 0
orang yang dinyatakan ODP,PDP atau konfirm
COVID-19 (berjabat tangan, berbicara, berada
dalam satu ruangan/ satu rumah) ?
6 Apakah pernah mengalami demam/ 5 0
batuk/pilek/ sakit tenggorokan/sesak dalam
14 hari terakhir.
JUMLAH TOTAL
0 = Risiko Kecil
1 - 4 = Risiko Sedang
>5 = Risiko Besar

TINDAK LANJUT :
• Risiko besar, agar dilakukan investigasi dan tidak diperkenankan masuk bekerja.
Pekerja dilakukan pemeriksaan RT-PCR, jika tidak tersedia dapat dilakukan Rapid
Tes oleh petugas kesehatan / fasyankes setempat.
• Risiko kecil - sedang, diperbolehkan masuk bekerja namun dilakukan pemeriksaan
suhu di pintu masuk tempat kerja.
Apabila didapatkan suhu > 37,3°C agar dilakukan investigasi dan pemeriksaan petugas
kesehatan. Jika dipastikan pekerja tidak memenuhi kriteria OTG, ODP atau PDP. Pekerja
dapat masuk bekerja.

17
K. PENUTUP
Panduan Penyelenggaraan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) “New Normal” pada Aparatur Sipil Negara dan
Satuan Pendidikan di Lingkungan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2020 disusun secara umum untuk memberikan pedoman
dalam menerapkan tata kelola kehidupan baru dalam keseharian guna
meningkatkan peran dan kewaspadaan untuk mengantisipasi penularan Covid-
19 di lingkungan kerja dan satuan pendidikan serta memberikan perlindungan
seoptimal mungkin bagi kesehatan Aparatur Sipil Negara. Panduan ini dapat
dikembangkan oleh masing-masing Unit Kerja sesuai dengan kebutuhannya.

18

Anda mungkin juga menyukai