Anda di halaman 1dari 2

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2020-05-26

Words 567

% % Characters 4100
Plagiarised Unique

Content Checked For Plagiarism


Teknik menanam dengan cara hidroponik sangatlah ttidak mudah dan cenderung mahal pada awalnya. Itu dikarenakan diperluaknya
pengetahuan dan uji coba agar teknik ini cocok untuk jenis tanaman dak kondisi lingkungan tempat dilakukanya hidroponik. Selain itu juga
instalasi awalnya yang membutuhkan banyak peralatan dan sarana membuat hidroponik menjadi “mahal” untuk beberapa kalangan. Akan
tetapi, hidroponik juga dapat dijadikan peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Hal ini didasi dari semakin sadarnya masyarakat akan
makanan sehat dan makanan organik yang saat ini bisa dihasilkan dengan teknik tanam hidroponik. Banyak pula hotel-hotel berbintang yang
menggunakan hasil panen petani hidroponik untuk pelanggan hotel mereka. Berikut kami akan berikan beberapa contoh tanaman hiroponik
bernilai tinggi yang mungkin bisa kita coba mengembangkannya untuk bisnis. 1. Paprika Sulitnya menanan paprika dengan media tanah
sebagaimana menanam sayuran cabai atau tomat saat ini sudah bisa diatasi dengan menggunakan hidroponik. Paprika sendiri merupakan
salah satu jenis sayuran yang digunakan untuk bahan masakan atau sekedar sebagai penyedap rasa. Di Indonesia sendiri penggunaan
paprika dalam masakan masih sangat jarang. Akan tetapi di luar negeri penggunaannya sudah banyak dilakukan. Paprika dipandang sebagai
jenis tanaman hidroponik yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi disebabkan mampu mencegah timbulnya penyakit-penyakit berbahaya
seperti kanker atau jantung. Selain itu, paprika juga memiliki fungsi untuk kesehatan, seperti menjaga daya tahan tubuh, menjaga
metabolisme tubuh, dan menangkal radikal bebas. 2. Tomat Tomat juga menjadi salah satu tanaman hidroponik dengan nilai ekonomi yang
tinggi. Selain itu, tomat juga mudah ditanam baik dengan hidroponik maupun dengan media tanah. Akan tetapi tomat hidroponik lebih bernilai
ekonomi apabila dibandingkan dengan tomat yang ditanam di atas tanah. 3. Timun Jepang Timun Jepang
atau Zucchini atau Kyuri merupakan sayuran yang agak sulit didapatkan. Hanya ada di supermarket besar di kota-kota besar tentunya. Maka
dari itulah sayuran yang satu ini menjadi bernilai ekonomi tinggi. Namun dengan berkembangnya teknologi hiroponik akan mempermudah kita
untuk mengembangkannya. 4. Terong Jepang Terong yang berasal dari Negeri Sakura ini mempunyai warna ungu tua kehitaman. Berbentuk
bulat, ada juga yang panjang dan pendek atau bervariasi. Pada terong Jepang terdapat kandungan senyawa antioksidan dan juga vitamin B
yang berguna mencegah berbagai penyakit. Sayuran yang sudah terkenal di Jepang sebagai tempura dan bahan campuran salad ini juga
sudah mulai dikenal masyarakat Indonesia. Selain dijadikan makanan yang menyehatkan, terong jepang atau Hitokuchi nasubi juga kerap
digunakan untuk alat pengobatan alami. Kandungan serat di dalam kulit terong misalnya, telah lama diketahui mengandung zat yang dapat
mencegah kanker usus. 5. Semangka Semangka memberi manfaat yang sangat bagus buat tubuh manusia. Peran penting buah semangka
bagi tubuh manusia salah satunya adalah untuk menjaga kesehatan serta metabolisme dalam tubuh. Kandungan air yang ada dalam buah
semangka juga dapat dinikmati untuk menghilangkan rasa dahaga saat cuaca terik. Dan yang pasti, semangka juga merupakan jenis
tanaman hidroponik yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan. 6. Melon Kebanyakan orang beranggapan kalau hidroponik
hanya cocok diterapkan untuk tanaman berjenis sayuran. Padahal, beberapa jenis buah juga bisa ditanam secara hidroponik, seperti melon
misalnya. Melon bisa dibudidayakan dan dipanen dengan hasil baik apabila Anda memperhatikan setiap proses yang dilewatinya. 7. Anggur
Siapa yang tidak suka anggur? Tentu semua orang suka. Anggur merupaka buah yang sudah terkenal sejak lama. Di Indonesia, anggur bisa
dengan mudah didapatkan di toko-toko buah. Tanaman perdu ini biasa hidup di daerah dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
Pembudidayaannya sudah dimulai sejak 6000 tahun lalu di tanah Eropa. Kini, ada sekitar 60 jenis varietas anggur yang dikonsumsi oleh
masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Matched Source

No plagiarism found

Anda mungkin juga menyukai