Anda di halaman 1dari 2

4.1.

7 Akuntasi sebagai Mitos


Akuntansi mungkin dapat dipandang sebagai mitos (mythology) atau ritual
simbolis. Akuntansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami
dunia ekonomi dan menjelaskan fenomena kompleks. Melalui akuntansi, suatu
fenomena ekonomi kompleks diterjemahkan bagi para pengguna dengan cara yang
lebih mudah dan dapat dimengerti, sehingga mencipatakan lebih banyak mitos
daripada kenyataan. Sebagai akibatnya, pengumpulan informasi akuntansi menjadi
suatu ritual yang diharapkan dan dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa telah
dibuat pilihan-pilihan yang cerdas dan bahwa terdapat suatu komitmen untuk
melakukan penerapan secara sistematis dari informasi akuntansi terhadap keputusan-
keputusan. Suatu penggunaan informasi akuntansi secara simbolis menjadi sebuah
perilaku manajerial yang tepat. Seperti yang dinyatakan oleh Martha Feldman dan
James March.
Pengumpulan informasi menyediakan suatu jaminan yang bersifat ritual
bahwa telah dilakukan sikap yang benar dalam pengambilan keputusan. Dengan
scenario kinerja tersebut, informasi tidak hanya menjadi sekedar dasar untuk
tindakan. Informasi adalah suatu penyajian kompetensi dan pengukuhan dari nilai
sosial. Perintah dari informasi dan sumber informasi meningkatkan kompetensi dan
menginspirasikan keyakinan. Kepercayaan bahwa informasi yang lebih banyak akan
menunjukkan keputusan yang lebih baik menimbulkan suatu keyakinan bahwa
memiliki informasi itu sendiri, adalah baik dan bahwa seseorang atau organisasi
dengan lebih banyak informasi adalah lebih baik jika dibandingkan dengan seseorang
atau organisasi dengan sedikit informasi. Jadi pengumpulan dan penggunaan
informasi dalam organisasi merupakan bagian kinerja dari seseorang pengambil
keputusan atau suatu organisasi yang sedang mencoba membuat keputusan yang
cerdas dalam suatu situasi di mana verifikasi dari kecerdasan sangatlah procedural
dan normatif.Seorang pengambil keputusan yang baik adalah seorang yang membuat
keputusan dengan cara seperti yang dilakukan oleh seorang pengambil keputusan
yang baik, dan para pengambil keputusan dan organisasi membakukan legitimasi
mereka dengan penggunaan informasi mereka.
Beberapa penulis telah melihat terlalu jauh dengan mengklaim bahwa mereka
melihat akuntansi sebagai sarana utama bagi praktik-praktik sihir. Seperti ilmu sihir,
akuntansi mencakup system nilai yang mengatur tingkah laku manusia dan
menjelaskan kepada manusia ketika terjadi sesuatu yang salah atau benar. Pandangan
ini sama dengan pandangan Graham Cleverly yang menyatakan bahwa seluruh
rutinitas akuntansi dan anggaran adalah sejenis upacara keagamaan-seperti tarian
hujan. Atas pandangan dari kondisi akuntansi yang menyedihkan ini, telah muncul
tuntutan-tuntutan untu kmelakukan studi dan pemahaman atas gambaran dari
akuntansi seperti ini. Trevor Gambling manyatakan:

Tidak diragukan bahwa kelompok masyarakat lain menggunakan alat yang


lain untuk mendapatkan hasil akhir yang sama, sehingga suatu studi atas apa yang
mungkin disebut “antropologi dan akuntan” akan memungkinkan kita untuk
memahami peran yang dimainkan oleh akuntansi dalam masyarakat kita dan bahkan
mungkin memberikan wawasan kepada cara-cara yang lebih tidak merugikan untuk
meraih hasil yang sama. Sebagaimana adanya, akuntansi bukanlah masalah
supernatural, tetapi terlihat seperti mempunyai aktivitas

Anda mungkin juga menyukai