Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan Medis

1. Medis

a) Asites

Asites diterapi dengan tirah baring total dan diawali dengan diet rendah garam, konsumsi garam
sebanyak 5,2 gr atau 90mmol/hari.

Diet rendah garam dikombinasi dengan obat-obatan diuretik.

Awalnya dengan pemberian spironolakton dengan dosis 100-200mg sekali sehari.

Respons diuretik bisa dimonitor dengan penurunan berat badan 0,5 kg/hari, tanpa adanya edema kaki
atau 1 kg/ hari bila edema kaki ditemukan.

Bila pemberian spironolaktin belum adekuat maka bisa dikombinasi dengan furosemide dengan dosis
20-40 mg/hari. Parasintesis dilakukan jika jumlah asites sangat besar.

b) Encephalophaty

Pada pasien dengan adanya ensephalophaty hepatik dapat digunakan laktulosa untuk mengeluarkan
amonia dan neomisin dapat digunakan untuk mengeliminasi bakteri usus penghasil amonia.

c) Pendarahan Esofagus

Untuk perdarahan esofagus pada sebelum dan sesudah berdarah dapat diberikan propanolol. Waktu
perdarahan akut, dapat diberikan preparat somatostatin atau okreotid dan dapat diteruskan dengan
tindakan ligasi endoskopi atau skleroterapi.
2. Keperawatan

Pengkajian keperawatan berfokuskan pada awitan gejala dan riwayat faktor-faktor pencetus

Status mental dikaji melalui anamnesis dan interaksi lain dengan pasien; orientasi terhadap orang,
tempat dan waktu harus diperhatikan

Kemampuan pasien untuk melaksanakan pekerjaan atau kegiatan rumah tangga memberikan informasi
tentang status jasmani dan rohani

https://www.google.com/amp/s/youneehitsughaya.wordpress.com/2013/10/15/asuhan-keperawatan-
sirosis-hepatis/amp/

Anda mungkin juga menyukai