Tanda
Pukul Kegiatan
Tangan
17 : 00 S:-
O:
Primary Survey
1. Airway : On ventilator, SIMV, oksigen 60%, sputum (+),
Ppeak : 15
Ada sumbatan pada jalan napas (Airway Clear)
2. Breathing :
Inspeksi :Saturasi O2 : 100%
Perkusi : Pekak
Palpasi : -
Auskultasi : ronhi kering (+) seluru area lapang paru,
retraksi dada(+), ada otot bantu nafas perut,
3. Circulation :
Hemodinamik: TD: 145/100 , MAP:124, HR:101x/mnt,
R:19X/mnt
CRT: >3 dtk, Kesadaran:sopor, GCS: 7
4. Disability :
Pupil isokor, Reflek cahaya(+), reflek cornea(+), reflek
babinskin (-)
5. Exposure :
Terdapat luka dikepala post kraniotomi, panjang luka 10 cm
oedem ekstermitas atas dan bawah.
A:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d hipersekresi jalan Rias
nafas
2. Gangguan ventilasi spontan b.d gangguan metabolisme
3. Gangguan penyapihan ventilator b. d hambatan upaya
nafas
P:
Manajemen jalan nafas
Observasi
1. Monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
2. Monitor bunyi nafas tambahan ( mis, gurgling, mengi,
wheezing, ronkhi kering)
3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Dukungan ventilasi
Observasi
1. indentifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
2. identifikasi efek perubahan posisi terhadap status
pernapasan
3. monitor status respirasi dan oksigenasi (mis. frekuensi dan
kedalaman nafas, penggunaan otot bantu nafas, bunyi nafas
tambahan, syatus oksigen)
Terapeutik
1. pertahankan kepatenan jalan nafas
2. berikan posisi semi fowler atau fowler
3. vasilitasi menggubah posisi senyaman mungkin
4. berikan oksigenasi sesuai kebutuhan ( mis. nassal canul,
masker wajah, masker reabriting atau non reabriting )
5. gunakan bag-valve mask, jika perlu edukasi
Rias
Edukasi
1. ajarkan melakukan teknik relaksasi nafas dalam
2. ajarkan menggubah posisi secara mandiri
3. ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
1. pemberian bronkhodilator , jika perlu
Terapeutik
1. Posisikan pasien semi fowler (30-45 derajat)
2. Lakukan penghisapan jalan nafas, jika perlu
3. Berikan fisio terapi dada, jika perlu
4. Lakukan uji coba penyapihan (30-120 menit) dengan nafas
spontas yang dibantu ventilator
5. Gunakan tehnik relaksasi, jika perlu
6. Hindari pemberian sedasi farmakologis selama percobaan
penyapihan
7. Berikan dukungan psikologis
Edukasi
1. Ajarkan cara pengontrolan napas saat penyapihan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat yang meningkatkan kepatenan
jalan napas dan pertukaran gas
I:
1. Memonitor pola nafas
R/ klien on ventilator
2. Monitor bunyi nafas tambahan
R/ Ronkhi (+)
3. Monitor sputum
R/ sputum(+)
E:
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d hipersekresi jalan nafas
S:-
O : klien on ventilator, ronkhi (+), sputum(+)
A : masalah teratasi sebagian
S:-
O:
A:
R: