Pertanyaan: Tadi sudah di paparkan oleh kelompok penyaji mengenai peranan guru sehubungan dengan guru yang lain dan kepala sekolah dimana hubungan ini sangat penting untuk mendukung peningkatan pendidikan dan juga perbaikan. Pertanyaanya bagaimana cara meningkatkan atau menciptakan hubungan yang harmonis antara guru guru di suatu sekolah? Jawaban Dari: Nidia Tugas utama guru adalah berusaha mengembangkan segenap potensi siswanya secara optimal, agar mereka dapat mandiri dan berkembang menjadi manusia-manusia yang cerdas, baik cerdas secara fisik, intelektual, sosial, emosional, moral dan spiritual. Sebagai konsekuensi logis dari tugas yang diembannya, guru senantiasa berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya. Tidak hanya dengan siswanya guru juga memerlukan sebuah interaksi atau hubungan antara guru-guru dan juga kepala sekolah yang ada di ruang lingkup kerjanya. Hubungan yang harmonis antara pendidik dan pendidik serta kepala sekolah sangat di harapkan karena hal tersebut berdampak sangat baik dalam berjalannya proses pendidikan di sekolah, mulai dari manajemen yang baik antara guru- guru dan kepala sekolah, komunikasi antara guru guru untuk mendiskusikan materi ajar dan sebagainya. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan hubungan harmonis anatara tenaga pendidik dan kepala sekolah yaitu sebagai berikut. 1. Guru berusaha membina hubungan kerja sama yang efektif dan efisien dengan guru lainya dan kepala sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan. 2. Guru memberikan informasi kepada guru lainya terkait masalah yang ada di sekolah atau yang dialami oleh siswa secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didiknya. 3. Guru bersikap terbuka kepada kepala sekolah maupun guru-guru lainya mengenai masalah-masalah yang dialaminya dalam proses kegiatan mengajar karena hal itu bisa diatasi dengan kerja sama guru-guru di sekolah. 4. Guru-guru mengikuti/mengadakan rapat bulanan atau mingguan secara rutin untuk membahas mengenai berlangsungnya proses pendidikan yang di pimpin oleh kepala sekolah sehingga tercipta hubungan kerja yang baik dan harmonis Tambahan dari:
2. Pertanyaan dari (Ni Putu Ayu Chintya Santhi, Absen 24 )
Pertanyaan : Tadi kan di makalah terdapat Guru profesional secara otomatis akan mampu mengembangkan kompetensi sosialnya. Lalu bagaimana cara untuk meningkatkan kompetensi sosial guru ? Jawaban dari: Gusti Cara Meningkatkan Kompetensi Sosial A. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Mengembangkan kecerdasan sosial merupakan suatu keharusan bagi guru. Hal tersebut bertujuan agar hubungan guru dan siswa berjalan dengan baik. Contohnya hubangan guru kepada siswa akan berpengaruh terhadap rasa hormat dan motivasi siswa dalam belajar. Karena dengan siswa merasa diperhatikan dan dipedulikan siswa merasa dapat dakungan untuk tumbuh gairah belajar lebih giat untuk mewujudkan cita citanya Jadi guru tidak hanya berfokus pada siswa yang pintar saja alias memperhatikan siswa yang berprestasi dibidang mata pelajarannya melainkan kepada seluruh siswa dalam kelas, berinteraksi. B. Mengikuti Pelatihan yang Berhubungan dengan Kompetensi Sosial Guru Untuk mengembangkan kompetensi sosial guru hendaknya mengikuti pelatihan- pelatihan berkaitan dengan kompetensi sosial. Namun sebelum itu juga perlu diketahui tentang target atau dimensi-dimensi kompetensi ini yaitu; kerja tim, melihat peluang, peran dalam kegiatan kelompok, tanggung jawab sebagai warga, kepemimpinan, relawan sosial, kedewasaan dalam berelasi, berbagi, berempati, kepedulian kepada sesama, toleransi, solusi konflik, menerima perbedaan, kerjasama, dan komunikasi. C. Menjadi Tempat Curhat Siswa Siswa memiliki berbagai persoalan yang kadang tidak tahu kemana menemukan jawabannya Lantaran ketidak tahuan menemukan tempat curhat yang dapat diperacaya dapat menjaga rahasia dan kepercayaan inilah siswa bisa salah jalan atau putus asa. Kesediaan guru menjadi tempat curhat siswa bukan semata milik guru bimbingan konseling (BK) saja.apalagi belum membudayanya siswa mencurahkan isi hatinya kepada guru BK dan persepsi negatif jika siswa berhubungan dengan BK menyebabkan kehadiran guru BK belum satu satunya sebagai tempat curhat siswa menyelesaikan masalahnya. Kepercayaan siswa untuk curhat bisa kepada guru yang di rasanya dapat menampung keluh kesah dan memberikan solusi guru tersebut bisa guru mata pelajaran ekstra kurikuler dan wali kelas. Guru yang dapat dipercaya siswa akan dihormatinya sekaligus dapat mendatangkan perubahan positif bagi kehidupan siswa. D. Menggunakan Media Sosial sebagai Alat Komunikasi dan Informasi Kepada Siswa Guru memiliki akun pribadi pada jejaring sosial yang terkoneksi dengan siswa, atau menciptakan network grup sebagai media konsultasi, komunikasi, informasi, edukasi, motivasi dan advokasi. Pada tingkat ini guru bahkan menydiakan waktu khusus bagi siswa yang membutuhkan bimbingan atau konsultasi persoalan pribadi maupan akademik atau sekedar sharing Bagi siswa, kemudahan mengakses guru yang dibutuhkannya adalah solusi yang bermanfaat dan hagi guru akan mendapatkan informasi serta perkembangan perilaku siswa termasuk berkaitan dengan penggunain situs jejaring sosialnya. Tambahan dari:
3. Pertanyaan dari (Putu Netha Kusumayuni, Absen 10 )
Pertanyaan : Dalam makalah dijelaskan bahwa kompetensi sosial terintegrasi dalam profesi guru dimana guru yang profesional otomatis akan mampu untuk mengembangkan kompetensi sosialnya. Selain itu disebutkan pula indikator kompetensi sosial guru seperti kemampuan guru dalam menunjukkan kedudukan dan perannya di masyarakat, baik dengan ketokohannya, hubungannyan dengan setiap level strata sosial yang ada di masyarakat serta produktivitasnya sebagai masyarakat intelektual. Pertanyaan saya, terkait dengan kompetensi sosial guru yg menunjukkan bagaimana hubungan sosial guru dalam masyarakat, apa saja bentuk produktivitas guru sebagai masyarakat intelektual? Dan juga, apa saja cara yg dapat dilakukan untuk mengembangkan produktivitas guru sebagai masyarakat intelektual? Jawaban dari : Gus Surya Bentuk produktivitas kerja guru sebagai masyarakat intelektual dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan, khususnya penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki pembelajarannya, menulis artikel pada majalah atau jurnal, membuat alat dan media pembela- jaran untuk digunakan dalam proses pembelajarannya, membimbing siswa, dan teman sejawat yang lebih junior, dan ke- ikutsertaan dalam forum ilmiah, yaitu workshop, pelatihan, diskusi-diskusi, seminar, dan lain sebagainya. Cara yg dapat dilakukan untuk mengembangkan produktivitas guru sebagai masyarakat intelektual adalah Guru melakukan unjuk kerja sesuai dengan perencanaan yang telah dirancang sebelumnya untuk mengevaluasi kinerjanya. Guru melakukan evaluasi kerja untuk melihat hasil kerja dan hal itu juga dilakukan oleh guru seprofesi lainnya. Guru melakukan inovasi kerja untuk memperbaharui pengetahuan yang dimiliki oleh guru. Guru harus mengetahui tugas sebagai seorang guru sangat perlu karena makna tugas sebagai seorang guru adalah mencerdaskan siswa. Guru mengetahui tanggung jawab sebagai seorang guru yaitu mendidik dan mencerdaskan siswa dan sangat perlu bagi seorang guru untuk mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Tambahan dari :
SESI II
4. Pertanyaan dari (Ni Putu Widya Oktaviani, Absen 33 )
Pertanyaan : Peranan guru dalam masyarakat tergantung pada gambaran masyarakat tentang kedudukan guru dan ststus sosialnya di masyarakat. Nah pertanyaan saya Apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh seoang guru untuk dapat melaksanakan peran sosial kemasyarakatannya? Jawaban dari: Nidia Kompetensi sosial apa yang harus dimiliki oleh guru Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008, guru sekurang-kurangnya harus memiliki kompetensi. 1. Berkomunikasi dengan baik secara lisan, tulisan, dan isyarat. Bobbi DePorter dalam buku terkenalnya Quantum Taeching menyebutkan prinsip komunikasi ampuh yakni menimbulkan kesan, mengarahkan atau focus pada materi yang disampaikan, dan spesifik. Guru hendaknya kreatif mengoptimalkan kemampuan kinerja otak sebagai tempat menimbulkan kesan. Maka guru dituntut mampu menentukan kata-kata yang tepat dalam memberi penjelasan pada siswa. Oleh karena itu, sebaiknya guru menyusun perkataan yang komunikatif serta santun untuk pembelajaran yang berkesan dan bermakna. Jika seorang guru tidak mampu untuk berkomunikasi, maka materi yang harus disampaikan kepada murid akhirnya tidak jelas tersampaikan yang mengakibatkan murid kebingungan dan tidak mengerti dengan penjelasan guru. 2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi. Dalam perkembangan globalisasi yang semakin meningkat, kebutuhan untuk menguasai teknologi komunikasi dan informasi sangat dibutuhkan, ketika seorang guru tidak menguasainya, maka dalam hal pembelajaran maupun cara komunikasi dengan siswa akan ketinggalan zaman, sekarang ini jaringan sosial untuk membangun komunikasi semakin luas misalnya dengan adanya blog, e-mail, maupun fasilitas internet lainnya yang bisa dijadikan sarana untuk berkomunikasi dan mencari ilmu pengetahuan selain di kelas. 3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik. Adanya saling menghormati dan menghargai baik itu dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik. 4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dan memperhatikan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, guru perlu memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat misalnya melalui kegiatan olahraga, keagamaan, dan kepemudaan. Ketika guru tidak memiliki kemampuan pergaulan, maka pergaulannya akan menjadi kaku dan kurang bisa diterima oleh masyarakat. 5. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan Seorang guru hendaknya benar-benar mengajar dari hati, tanpa adanya keterpaksaan, sehingga membuat siswa lebih nyaman dengan guru tersebut, selain itu seorang guru selalu berusaha untuk saling terbuka, membangun persaudaraan dimana disini guru bukan hanya berperan sebagai seseorang yang mengajar di kelas, tapi juga dapat berperan sebagai orang tua, kakak, teman ataupun sahabat. Hal ini akan mempengaruhi karakter dari siswa yang guru tersebut ajarkan, sehingga mereka akan lebih mudah menerima dan mengikuti apa yang guru tersebut sampaikan. Guru juga harus memupuk semangat kebersamaan dengan adanya diskusi kelompok sehingga terbentuk ikatan emosional dengan teman- temannya. Tambahan dari:
5. Pertanyaan dari (Ni Made Dwitya Prasanthi, Absen 06)
Pertanyaan : Kita ketahui bahwa sebagai guru sangat mengikuti PPG. Nah yang ingin saya tanyakan bagaimana untuk guru yang tidak mengikuti PPG apakah guru tersebut dpaat dikatan guru sebagai profesi/ guru sebagai pekerjaan ? Jawaban dari: Gusti Tidak bisa dikatakan sebagai guru profesional karena Seperti yang kita tau bahwa PPG bertujuan untuk memprofesionalkan guru dan meningkatkan mutu guru dan pendidikan di Indonesia. Jadi, para calon guru yang tadinya cukup lulus dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru, serta bertitle Sarjana Kependidikan (S.Pd) dapat langsung menjadi guru. Tetapi belum dapat dikatakan sebagai guru profesional dikarenakan belum mengikuti PPG. Para calon guru mesti mengikuti Program PPG selama 1 tahun. Maka dari itu guru bisa dikatakan sebagai guru profesional jika mengikuti program PPG karena PPG itu patokan seorang guru bisa disebut guru profesional. Dalam waktu 1 tahun saja, dengan mengikuti PPG kita akan disebut sebagai guru profesional yang layak mengajar. Karena ketika lulus dari PPG, baik itu lulusan pendidikan dan non pendidikan berhak mendapatkan sertifikat pendidik dan menyandang titel Gr (guru) yang ditempatkan di belakang namanya (Pasal 14 Permendikbud tentang Program PPG). Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi sekolah diharapkan dapat bermanfaat untuk menemukan penyegaran dan ide baru dalam proses pembelajaran, baik sistem pembelajaran maupun tugas kependidikan, sehingga diharapkan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Sedangkan bagi masyarakat, program Pendidikan Profesi Guru (PPG) diharapkkan akan mampu menghasilkan calon tenaga pendidik yang memiliki kualitas baik dan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk percaya bahwa dunia pendidikan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan. Tambahan dari:
6. Pertanyaan dari (Putu Nita Filivani, Absen 02)
Pertanyaan : Menurut kalian manakan yg lebih cocok dikatakan sebagai agent of change? Guru atau siswa? Mohon penjelasan menurut persepsi kalian Jawaban dari: Gus Surya Menurut kelompok kami yang dikatakan sebagai agent of change adalah guru karena guru adalah pelaku perubahan. Itulah sebenarnya hakekat terdalam keberadaan seorang guru. Dengan kegiatannya mengajar, ia membentuk identitas keguruannya. Melalui identitas inilah ia mengukuhkan dirinya sebagai pelaku perubahan. Kegiatan mengajar yang dilakukan guru di kelas akan memberikan perubahan dalam diri siswanya yang akan berguna bagi hidupnya mengatasi batas-batas kelas. Sebagai pelaku perubahan, guru menngubah siswa menjadi lebih baik, lebih pandai, lebih memiliki ketrampilan yang berguna bagi pengembangan profesi mereka dalam masyarakat. Guru membuat siswa memahami persoalan dengan lebih jernih sehingga mampu membuat keputusan dan bertindak secara tepat dan bertanggungjawab dalam hidup mereka. Guru yang baik membuat siswa siap terjun secara aktif dalam masyarakat sehingga mampu membangun dan menciptakan tatanan masyarakat yang lebih baik dari yang sekarang ini mereka alami.
Tambahan dari:
SESI III
7. Pertanyaan dari (I Made Dody Wahyudi, Absen 26)
Pertanyaan : Bagamaina cara anda jika menjadi seorang guru agar bisa membimbing dan mengarahkan siswa menjadi anak yang tauladan baik di sekolah maupun di masyarakat ? Jawaban dari: Nidia Sebagai pendidik , guru tidak hanya dapat memberi dan menyampaikan materi pelajaran saja, harus dapat membimbing, mengarahkan dan memberi tahu yang baik untuk siswa yang dapat membantu menumbuhkan dan mengembangkan cara yang baik untuk semua siswa didiknya. Guru harus menjadi panutan dan menghargai siswanya, untuk itu harus semua guru memberikan dan menunjukkan contoh yang baik di setiap kesempatan, baik di sekolah maupun di luar. Misalnya, saat menjelaskan sesuatu masalah atau menjelaskan materi tidak menggunakan atau memberikan kata-kata yang kurang baik untuk seusia anak SD. Menunjuk sikap disiplin, misalnya guru harus membiasakan datang ke sekolah dan masuk kelas tepat waktu. Agar semua siswanya termotivasi untuk datang dan masuk kelas lebih awal sehingga tidak akan ada lagi yang masuk kelas. Menanamkan nilai-nilai moral yang sangat penting bagi perkembangan psikologi siswa. Contohnya, ajukan kepada siswanya apa yang harus dihormati yang lebih tua dari kita. Tambahan dari:
8. Pertanyaan dari (Putu Natasya Kumala Putri Diarsa, Absen 32)
Pertanyaan : Dalam makalah membahas mengenai guru sebagai profesi dan guru sebagai pekerjaan. apakah guru sebagai profesi dan guru sebagai pekerjaan memiliki makna yang berbeda? Jawaban dari: Gusti Guru sebagai profesi dan guru sebagai pekerjaan memiliki makna yang berbeda yaitu Guru bukan lah merupakan sebuah pekerjaan. Karena Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang. Sedangkan profesi sebenarnya juga dikatakan sebagai pekerjaan tetapi yang membedakan yaitu profesi membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi,kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Salah satunya seperti guru karena guru memiliki sebuah niat untuk membagikan ilmunya secara maksimal kepada siswanya dan Menjadi guru itu harus memiliki keahlian dan pengetahuan khusus, menjalani pelatihan dan proses pendidikan yang tidak sebentar. Saat ini menjadi guru tidaklah mudah, selain mereka harus S1 juga harus menempuh kuliah profesi guru selama 1 tahun untuk mendapatkan sertifikat pendidik atau pengakuan sebagai pendidik. Jadi sudah terlihat jelas bahwa guru sebagai profesi memiliki makna yang berbeda dari guru sebagai pekerjaan dan guru itu adalah sebagai profesi bukan sebagai pekerjaan Tambahan dari:
9. Pertanyaan dari (Ni Nyoman Saras Kamala Dewi, Absen 03)
Pertanyaan : Kewibawaan adalah sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru. Guru yang mempunyai kewibawaan berarti mempunyai kesungguhan, suatu kekuatan, sesuatu yang dapat memberikan kesan dan pengaruh bagi muridnya. Menurut kelompok kalian, dari manakah guru memperoleh kewibawaannya? Jawaban dari: Gus Surya Menurut kelompok kami kewibawaan dapat terbentuk pada diri seorang guru berdasarkan: 1. Faktor yang bersumber pada wewenang yuridis Kewibawaan yang muncul karena adanya kewenangan yuridis umumnya berupa kemanangan formal, ditandai oleh penjenjangan kepangkatan dalam tata birokrasi administratif yang secara nyata dikukuhkan oleh aturan-aturan hukum tertentu dan disahkan oleh surat-surat keputusan tertentu dari pejabat yang berwenang. Kewibawaan seperti ini bersifat dipaksakan (perspektif). Demikian juga dengan kewibawaan seorang, Apabila seorang guru hanya memiliki kewibawaan yuridis, maka perkataannya cenderung bisa diperhatikan siswa/ditaati siswa selama guru tersebut berada didalam kelas saja. Kewibawaan karena adanya kekuasaan atau jabatan tidak akan membekas pada diri siswa. 2. Faktor yang bersumber dari daya kekuatan fisik Kewibawaan ini juga bisa disebut dengan kewibawaan lahihiriah (sesuatu yang bisa dilihat oleh orang lain). Selain itu ada contoh lain yang termasuk faktor kewibawaan lahiriyah diantaranya Faktor penampilan terbaik. Guru berpribadi dapat kita amati pada penampilan pertama. Jika guru mampu menampakkan positif pada murid akan memiliki kesan yang positif pula. Bagaimana guru mampu memberikan kesan pertama yang positif kepada murid-murid yang menjadi mitra dalam pembelajaran. Jika kesan pertama yang positif dapat dibangun oleh guru, maka akan memudahkan pelaksanaan pembalajaran selanjutnya. Untuk membangun penampilan terbaik guru, setidak-tidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, terutama: posisi dan bahasa tubuh, gaya bicara dan ekspresi wajah, dan cara berpakaian. Tambahan dari: