Anda di halaman 1dari 9

SESI I

1. Pertanyaan dari (Ida Ayu Ketut Yuni Brahmi Witari, Absen 05 )


Pertanyaan:
Tadi sudah di paparkan oleh kelompok penyaji mengenai peranan guru sehubungan
dengan guru yang lain dan kepala sekolah dimana hubungan ini sangat penting untuk
mendukung peningkatan pendidikan dan juga perbaikan. Pertanyaanya bagaimana cara
meningkatkan atau menciptakan hubungan yang harmonis antara guru guru di suatu
sekolah?
Jawaban Dari: Nidia
Tugas utama guru adalah berusaha mengembangkan segenap potensi siswanya secara
optimal, agar mereka dapat mandiri dan berkembang menjadi manusia-manusia yang
cerdas, baik cerdas secara fisik, intelektual, sosial, emosional, moral dan spiritual.
Sebagai konsekuensi logis dari tugas yang diembannya, guru senantiasa berinteraksi dan
berkomunikasi dengan siswanya. Tidak hanya dengan siswanya guru juga memerlukan
sebuah interaksi atau hubungan antara guru-guru dan juga kepala sekolah yang ada di
ruang lingkup kerjanya. Hubungan yang harmonis antara pendidik dan pendidik serta
kepala sekolah sangat di harapkan karena hal tersebut berdampak sangat baik dalam
berjalannya proses pendidikan di sekolah, mulai dari manajemen yang baik antara guru-
guru dan kepala sekolah, komunikasi antara guru guru untuk mendiskusikan materi ajar
dan sebagainya. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan hubungan
harmonis anatara tenaga pendidik dan kepala sekolah yaitu sebagai berikut.
1. Guru berusaha membina hubungan kerja sama yang efektif dan efisien dengan
guru lainya dan kepala sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan.
2. Guru memberikan informasi kepada guru lainya terkait masalah yang ada di
sekolah atau yang dialami oleh siswa secara jujur dan objektif mengenai
perkembangan peserta didiknya.
3. Guru bersikap terbuka kepada kepala sekolah maupun guru-guru lainya mengenai
masalah-masalah yang dialaminya dalam proses kegiatan mengajar karena hal itu
bisa diatasi dengan kerja sama guru-guru di sekolah.
4. Guru-guru mengikuti/mengadakan rapat bulanan atau mingguan secara rutin untuk
membahas mengenai berlangsungnya proses pendidikan yang di pimpin oleh
kepala sekolah sehingga tercipta hubungan kerja yang baik dan harmonis
Tambahan dari:

2. Pertanyaan dari (Ni Putu Ayu Chintya Santhi, Absen 24 )


Pertanyaan :
Tadi kan di makalah terdapat Guru profesional secara otomatis akan mampu
mengembangkan kompetensi sosialnya. Lalu bagaimana cara untuk meningkatkan
kompetensi sosial guru ?
Jawaban dari: Gusti
Cara Meningkatkan Kompetensi Sosial
A. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Mengembangkan kecerdasan sosial
merupakan suatu keharusan bagi guru. Hal tersebut bertujuan agar hubungan guru
dan siswa berjalan dengan baik. Contohnya hubangan guru kepada siswa akan
berpengaruh terhadap rasa hormat dan motivasi siswa dalam belajar. Karena
dengan siswa merasa diperhatikan dan dipedulikan siswa merasa dapat dakungan
untuk tumbuh gairah belajar lebih giat untuk mewujudkan cita citanya Jadi guru
tidak hanya berfokus pada siswa yang pintar saja alias memperhatikan siswa yang
berprestasi dibidang mata pelajarannya melainkan kepada seluruh siswa dalam
kelas, berinteraksi.
B. Mengikuti Pelatihan yang Berhubungan dengan Kompetensi Sosial Guru Untuk
mengembangkan kompetensi sosial guru hendaknya mengikuti pelatihan-
pelatihan berkaitan dengan kompetensi sosial. Namun sebelum itu juga perlu
diketahui tentang target atau dimensi-dimensi kompetensi ini yaitu; kerja tim,
melihat peluang, peran dalam kegiatan kelompok, tanggung jawab sebagai warga,
kepemimpinan, relawan sosial, kedewasaan dalam berelasi, berbagi, berempati,
kepedulian kepada sesama, toleransi, solusi konflik, menerima perbedaan,
kerjasama, dan komunikasi.
C. Menjadi Tempat Curhat Siswa
Siswa memiliki berbagai persoalan yang kadang tidak tahu kemana menemukan
jawabannya Lantaran ketidak tahuan menemukan tempat curhat yang dapat
diperacaya dapat menjaga rahasia dan kepercayaan inilah siswa bisa salah jalan
atau putus asa. Kesediaan guru menjadi tempat curhat siswa bukan semata milik
guru bimbingan konseling (BK) saja.apalagi belum membudayanya siswa
mencurahkan isi hatinya kepada guru BK dan persepsi negatif jika siswa
berhubungan dengan BK menyebabkan kehadiran guru BK belum satu satunya
sebagai tempat curhat siswa menyelesaikan masalahnya. Kepercayaan siswa
untuk curhat bisa kepada guru yang di rasanya dapat menampung keluh kesah
dan memberikan solusi guru tersebut bisa guru mata pelajaran ekstra kurikuler
dan wali kelas. Guru yang dapat dipercaya siswa akan dihormatinya sekaligus
dapat mendatangkan perubahan positif bagi kehidupan siswa.
D. Menggunakan Media Sosial sebagai Alat Komunikasi dan Informasi Kepada
Siswa Guru memiliki akun pribadi pada jejaring sosial yang terkoneksi dengan
siswa, atau menciptakan network grup sebagai media konsultasi, komunikasi,
informasi, edukasi, motivasi dan advokasi. Pada tingkat ini guru bahkan
menydiakan waktu khusus bagi siswa yang membutuhkan bimbingan atau
konsultasi persoalan pribadi maupan akademik atau sekedar sharing Bagi siswa,
kemudahan mengakses guru yang dibutuhkannya adalah solusi yang bermanfaat
dan hagi guru akan mendapatkan informasi serta perkembangan perilaku siswa
termasuk berkaitan dengan penggunain situs jejaring sosialnya.
Tambahan dari:

3. Pertanyaan dari (Putu Netha Kusumayuni, Absen 10 )


Pertanyaan :
Dalam makalah dijelaskan bahwa kompetensi sosial terintegrasi dalam profesi guru
dimana guru yang profesional otomatis akan mampu untuk mengembangkan kompetensi
sosialnya. Selain itu disebutkan pula indikator kompetensi sosial guru seperti kemampuan
guru dalam menunjukkan kedudukan dan perannya di masyarakat, baik dengan
ketokohannya, hubungannyan dengan setiap level strata sosial yang ada di masyarakat
serta produktivitasnya sebagai masyarakat intelektual.
Pertanyaan saya, terkait dengan kompetensi sosial guru yg menunjukkan bagaimana
hubungan sosial guru dalam masyarakat, apa saja bentuk produktivitas guru sebagai
masyarakat intelektual? Dan juga, apa saja cara yg dapat dilakukan untuk
mengembangkan produktivitas guru sebagai masyarakat intelektual?
Jawaban dari : Gus Surya
Bentuk produktivitas kerja guru sebagai masyarakat intelektual dapat dilihat dari
penelitian yang dilakukan, khususnya penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki
pembelajarannya, menulis artikel pada majalah atau jurnal, membuat alat dan media
pembela- jaran untuk digunakan dalam proses pembelajarannya, membimbing siswa, dan
teman sejawat yang lebih junior, dan ke- ikutsertaan dalam forum ilmiah, yaitu
workshop, pelatihan, diskusi-diskusi, seminar, dan lain sebagainya.
Cara yg dapat dilakukan untuk mengembangkan produktivitas guru sebagai
masyarakat intelektual adalah Guru melakukan unjuk kerja sesuai dengan perencanaan
yang telah dirancang sebelumnya untuk mengevaluasi kinerjanya. Guru melakukan
evaluasi kerja untuk melihat hasil kerja dan hal itu juga dilakukan oleh guru seprofesi
lainnya. Guru melakukan inovasi kerja untuk memperbaharui pengetahuan yang dimiliki
oleh guru. Guru harus mengetahui tugas sebagai seorang guru sangat perlu karena makna
tugas sebagai seorang guru adalah mencerdaskan siswa. Guru mengetahui tanggung
jawab sebagai seorang guru yaitu mendidik dan mencerdaskan siswa dan sangat perlu
bagi seorang guru untuk mengetahui tugas dan tanggung jawabnya.
Tambahan dari :

SESI II

4. Pertanyaan dari (Ni Putu Widya Oktaviani, Absen 33 )


Pertanyaan :
Peranan guru dalam masyarakat tergantung pada gambaran masyarakat tentang
kedudukan guru dan ststus sosialnya di masyarakat. Nah pertanyaan saya Apa saja
kompetensi yang harus dimiliki oleh seoang guru untuk dapat melaksanakan peran sosial
kemasyarakatannya?
Jawaban dari: Nidia
Kompetensi sosial apa yang harus dimiliki oleh guru
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008, guru sekurang-kurangnya harus
memiliki kompetensi.
1. Berkomunikasi dengan baik secara lisan, tulisan, dan isyarat.
Bobbi DePorter dalam buku terkenalnya Quantum Taeching menyebutkan prinsip
komunikasi ampuh yakni menimbulkan kesan, mengarahkan atau focus pada
materi yang disampaikan, dan spesifik. Guru hendaknya kreatif mengoptimalkan
kemampuan kinerja otak sebagai tempat menimbulkan kesan. Maka guru dituntut
mampu menentukan kata-kata yang tepat dalam memberi penjelasan pada siswa.
Oleh karena itu, sebaiknya guru menyusun perkataan yang komunikatif serta
santun untuk pembelajaran yang berkesan dan bermakna. Jika seorang guru tidak
mampu untuk berkomunikasi, maka materi yang harus disampaikan kepada murid
akhirnya tidak jelas tersampaikan yang mengakibatkan murid kebingungan dan
tidak mengerti dengan penjelasan guru.
2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi.
Dalam perkembangan globalisasi yang semakin meningkat, kebutuhan untuk
menguasai teknologi komunikasi dan informasi sangat dibutuhkan, ketika seorang
guru tidak menguasainya, maka dalam hal pembelajaran maupun cara komunikasi
dengan siswa akan ketinggalan zaman, sekarang ini jaringan sosial untuk
membangun komunikasi semakin luas misalnya dengan adanya blog, e-mail,
maupun fasilitas internet lainnya yang bisa dijadikan sarana untuk berkomunikasi
dan mencari ilmu pengetahuan selain di kelas.
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik.
Adanya saling menghormati dan menghargai baik itu dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik.
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dan memperhatikan aturan yang
berlaku dalam masyarakat.
Sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, guru perlu memiliki
kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat misalnya melalui kegiatan
olahraga, keagamaan, dan kepemudaan. Ketika guru tidak memiliki kemampuan
pergaulan, maka pergaulannya akan menjadi kaku dan kurang bisa diterima oleh
masyarakat.
5. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan
Seorang guru hendaknya benar-benar mengajar dari hati, tanpa adanya
keterpaksaan, sehingga membuat siswa lebih nyaman dengan guru tersebut, selain
itu seorang guru selalu berusaha untuk saling terbuka, membangun persaudaraan
dimana disini guru bukan hanya berperan sebagai seseorang yang mengajar di
kelas, tapi juga dapat berperan sebagai orang tua, kakak, teman ataupun sahabat.
Hal ini akan mempengaruhi karakter dari siswa yang guru tersebut ajarkan,
sehingga mereka akan lebih mudah menerima dan mengikuti apa yang guru
tersebut sampaikan. Guru juga harus memupuk semangat kebersamaan dengan
adanya diskusi kelompok sehingga terbentuk ikatan emosional dengan teman-
temannya.
Tambahan dari:

5. Pertanyaan dari (Ni Made Dwitya Prasanthi, Absen 06)


Pertanyaan :
Kita ketahui bahwa sebagai guru sangat mengikuti PPG. Nah yang ingin saya tanyakan
bagaimana untuk guru yang tidak mengikuti PPG apakah guru tersebut dpaat dikatan guru
sebagai profesi/ guru sebagai pekerjaan ?
Jawaban dari: Gusti
Tidak bisa dikatakan sebagai guru profesional karena Seperti yang kita tau bahwa PPG
bertujuan untuk memprofesionalkan guru dan meningkatkan mutu guru dan pendidikan di
Indonesia. Jadi, para calon guru yang tadinya cukup lulus dari Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru, serta bertitle Sarjana Kependidikan (S.Pd) dapat langsung menjadi
guru. Tetapi belum dapat dikatakan sebagai guru profesional dikarenakan belum
mengikuti PPG. Para calon guru mesti mengikuti Program PPG selama 1 tahun.
Maka dari itu guru bisa dikatakan sebagai guru profesional jika mengikuti program PPG
karena PPG itu patokan seorang guru bisa disebut guru profesional.
Dalam waktu 1 tahun saja, dengan mengikuti PPG kita akan disebut sebagai guru
profesional yang layak mengajar. Karena ketika lulus dari PPG, baik itu lulusan
pendidikan dan non pendidikan berhak mendapatkan sertifikat pendidik dan menyandang
titel Gr (guru) yang ditempatkan di belakang namanya (Pasal 14 Permendikbud tentang
Program PPG).
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi sekolah diharapkan dapat bermanfaat untuk
menemukan penyegaran dan ide baru dalam proses pembelajaran, baik sistem
pembelajaran maupun tugas kependidikan, sehingga diharapkan kualitas pembelajaran
menjadi lebih baik. Sedangkan bagi masyarakat, program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
diharapkkan akan mampu menghasilkan calon tenaga pendidik yang memiliki kualitas
baik dan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk percaya bahwa dunia pendidikan
mampu memberikan pelayanan yang memuaskan.
Tambahan dari:

6. Pertanyaan dari (Putu Nita Filivani, Absen 02)


Pertanyaan :
Menurut kalian manakan yg lebih cocok dikatakan sebagai agent of change? Guru atau
siswa? Mohon penjelasan menurut persepsi kalian
Jawaban dari: Gus Surya
Menurut kelompok kami yang dikatakan sebagai agent of change adalah guru karena guru
adalah pelaku perubahan. Itulah sebenarnya hakekat terdalam keberadaan seorang guru.
Dengan kegiatannya mengajar, ia membentuk identitas keguruannya. Melalui identitas
inilah ia mengukuhkan dirinya sebagai pelaku perubahan. Kegiatan mengajar yang
dilakukan guru di kelas akan memberikan perubahan dalam diri siswanya yang akan
berguna bagi hidupnya mengatasi batas-batas kelas. Sebagai pelaku perubahan, guru
menngubah siswa menjadi lebih baik, lebih pandai, lebih memiliki ketrampilan yang
berguna bagi pengembangan profesi mereka dalam masyarakat. Guru membuat siswa
memahami persoalan dengan lebih jernih sehingga mampu membuat keputusan dan
bertindak secara tepat dan bertanggungjawab dalam hidup mereka. Guru yang baik
membuat siswa siap terjun secara aktif dalam masyarakat sehingga mampu membangun
dan menciptakan tatanan masyarakat yang lebih baik dari yang sekarang ini mereka
alami.

Tambahan dari:

SESI III

7. Pertanyaan dari (I Made Dody Wahyudi, Absen 26)


Pertanyaan :
Bagamaina cara anda jika menjadi seorang guru agar bisa membimbing dan mengarahkan
siswa menjadi anak yang tauladan baik di sekolah maupun di masyarakat ?
Jawaban dari: Nidia
Sebagai pendidik , guru tidak hanya dapat memberi dan menyampaikan materi pelajaran
saja, harus dapat membimbing, mengarahkan dan memberi tahu yang baik untuk siswa
yang dapat membantu menumbuhkan dan mengembangkan cara yang baik untuk semua
siswa didiknya.
Guru harus menjadi panutan dan menghargai siswanya, untuk itu harus semua guru
memberikan dan menunjukkan contoh yang baik di setiap kesempatan, baik di sekolah
maupun di luar. Misalnya, saat menjelaskan sesuatu masalah atau menjelaskan materi
tidak menggunakan atau memberikan kata-kata yang kurang baik untuk seusia anak SD.
Menunjuk sikap disiplin, misalnya guru harus membiasakan datang ke sekolah dan masuk
kelas tepat waktu. Agar semua siswanya termotivasi untuk datang dan masuk kelas lebih
awal sehingga tidak akan ada lagi yang masuk kelas. Menanamkan nilai-nilai moral yang
sangat penting bagi perkembangan psikologi siswa. Contohnya, ajukan kepada siswanya
apa yang harus dihormati yang lebih tua dari kita.
Tambahan dari:

8. Pertanyaan dari (Putu Natasya Kumala Putri Diarsa, Absen 32)


Pertanyaan :
Dalam makalah membahas mengenai guru sebagai profesi dan guru sebagai pekerjaan.
apakah guru sebagai profesi dan guru sebagai pekerjaan memiliki makna yang berbeda?
Jawaban dari: Gusti
Guru sebagai profesi dan guru sebagai pekerjaan memiliki makna yang berbeda yaitu
Guru bukan lah merupakan sebuah pekerjaan. Karena Pekerjaan secara umum
didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia untuk suatu
tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang
bagi seseorang.
Sedangkan profesi sebenarnya juga dikatakan sebagai pekerjaan tetapi yang membedakan
yaitu profesi membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi,kode etik, serta proses sertifikasi
dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Salah satunya seperti guru karena
guru memiliki sebuah niat untuk membagikan ilmunya secara maksimal kepada siswanya
dan
Menjadi guru itu harus memiliki keahlian dan pengetahuan khusus, menjalani pelatihan
dan proses pendidikan yang tidak sebentar. Saat ini menjadi guru tidaklah mudah, selain
mereka harus S1 juga harus menempuh kuliah profesi guru selama 1 tahun untuk
mendapatkan sertifikat pendidik atau pengakuan sebagai pendidik.
Jadi sudah terlihat jelas bahwa guru sebagai profesi memiliki makna yang berbeda dari
guru sebagai pekerjaan dan guru itu adalah sebagai profesi bukan sebagai pekerjaan
Tambahan dari:

9. Pertanyaan dari (Ni Nyoman Saras Kamala Dewi, Absen 03)


Pertanyaan :
Kewibawaan adalah sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru. Guru
yang mempunyai kewibawaan berarti mempunyai kesungguhan, suatu kekuatan, sesuatu
yang dapat memberikan kesan dan pengaruh bagi muridnya. Menurut kelompok kalian,
dari manakah guru memperoleh kewibawaannya?
Jawaban dari: Gus Surya
Menurut kelompok kami kewibawaan dapat terbentuk pada diri seorang guru
berdasarkan:
1. Faktor yang bersumber pada wewenang yuridis
Kewibawaan yang muncul karena adanya kewenangan yuridis umumnya berupa
kemanangan formal, ditandai oleh penjenjangan kepangkatan dalam tata birokrasi
administratif yang secara nyata dikukuhkan oleh aturan-aturan hukum tertentu dan
disahkan oleh surat-surat keputusan tertentu dari pejabat yang berwenang.
Kewibawaan seperti ini bersifat dipaksakan (perspektif). Demikian juga dengan
kewibawaan seorang, Apabila seorang guru hanya memiliki kewibawaan yuridis,
maka perkataannya cenderung bisa diperhatikan siswa/ditaati siswa selama guru
tersebut berada didalam kelas saja. Kewibawaan karena adanya kekuasaan atau
jabatan tidak akan membekas pada diri siswa.
2. Faktor yang bersumber dari daya kekuatan fisik
Kewibawaan ini juga bisa disebut dengan kewibawaan lahihiriah (sesuatu yang
bisa dilihat oleh orang lain). Selain itu ada contoh lain yang termasuk faktor
kewibawaan lahiriyah diantaranya Faktor penampilan terbaik. Guru berpribadi
dapat kita amati pada penampilan pertama. Jika guru mampu menampakkan
positif pada murid akan memiliki kesan yang positif pula. Bagaimana guru
mampu memberikan kesan pertama yang positif kepada murid-murid yang
menjadi mitra dalam pembelajaran. Jika kesan pertama yang positif dapat
dibangun oleh guru, maka akan memudahkan pelaksanaan pembalajaran
selanjutnya. Untuk membangun penampilan terbaik guru, setidak-tidaknya ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, terutama: posisi dan bahasa tubuh, gaya
bicara dan ekspresi wajah, dan cara berpakaian.
Tambahan dari:

Anda mungkin juga menyukai