Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH LANGKAH - LANGKAH LAYANAN BIMBINGAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Dra. Ni Wayan Suniasih., M.Pd.

Oleh :

NAMA : Annisa Husninadiyah Susanto


NIM : 1711031084
KELAS/SEMESTER : G/6
ABSEN : (12)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

DENPASAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya makalah yang berjudul “LANGKAH - LANGKAH LAYANAN
BIMBINGAN” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
sebagai tugas dari mata kuliah Bimbingan Konseling SD. Penulisan makalah ini
tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami makna dari
manajemen berbasis sekolah dan menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Namun tidak lepas dari semua itu,
penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segi lainnya. Oleh kerena itu diharapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 25 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Pakem ......................................................................................2
2.2 Proses Pembelajaran dalam Kerangka MBS...................................................3
2.3 Pengertian PAKEM dan Ciri-Cirinya..............................................................4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .....................................................................................................7
3.2 Saran ...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap murid di sekolah dasar memiliki perbedaan antara yang satu dan
yang lainnya. Perbedaan menyangkut: kapasitas intelektual, ketrampilan,motivasi,
persepsi, sikap, kemampuan, minat, latar kehidupan dalam keluarga, dan lain-lain.
Perbedaan cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan pula dalam belajar
setiap murid baik dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang dicapai
murid itu sendiri. Perbedaan itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
baik itu faktor eksternal maupun faktor internal dari murid itu sendiri.
Murid datang ke sekolah dengan harapan agar dapat mengikuti pendidikan
dengan baik. Tetapi tidak selamanya demikian. Ada berbagai masalah yang
mereka hadapi, bersumber dari ketegangan karena tugas-tugas, ketidakmampuan
mengerjakan tugas, ketidakmampuan beradaptasi dengan lingkungan sekolah,
keinginan untuk bekerja sebaik-baiknya tetapi tidak mampu, persaingan dengan
teman, kemampuan dasar intelektual dasar yang kurang, motivasi belajar yang
lemah, kurangnya dukungan orangtua, guru yang kurang ramah, dan lain-lain.
Masalah-masalah tersebut tidak selalu dapat diselesaikan dalam situasi belajar-
mengajar di kelas, melainkan memerlukan pelayanan dan bimbingan secara
khusus oleh guru di luar situasi proses pembelajaran.
Peran dan fungsi serta tanggung jawab guru di SD, selain mengajar juga
perlu memperhatikan keragaman kharakteristik perilaku murid sebagai dasar
penentuan jenis bantuan dan layanan dalam bimbingan belajar, baik secara
individual maupun kelompok.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana langkah- langkah layanan bimbingan bagi anak SD ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah tentang studi kasus ini adalah untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Bimbingan Konseling SD.
1.4 Manfaat
Bagi Penulis : Sebagai latihan untuk melakukan bimbingan kepada siswa dan
pelaksanaan langkah-langkah bimbingan.
Bagi Pembaca : Sebagai bahan rujukan atau referensi berkaitan dengan
layanan bimbingan SD.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Masalah


Dian Pratama merupakan siswa kelas lima SD yang berumur 11 tahun. Di
sekolah Dian sering berkelahi dengan teman-temannya, sering berbuat usil, tidak
pernah membuat PR, sering tidak fokus saat jam pelajaran namun, sehingga
nilainya selalu dibawah rata-rata. Dian pernah satu kali tidak naik kelas. Dian juga
mendapat pelabelan “anak nakal” dari guru-guru dan teman-temannya.

2.2 Pengumpulan Data


Nama                 : Dian Pratama
Nama Panggilan : Dian
Kelas                            : V (Lima)
Tempat/ Tanggal Lahir : Badung, 8 September 2009
Agama                          : Islam
Jenis Kelamin               : Laki- Laki
Alamat                          : Jln. Segara Kulon no 15
Sekolah                         : SDN 01 Tanjung Benoa
Anak Ke                       : Anak ke-1 dari 2 bersaudara
Nama Orang Tua :
Ayah : Budiono
Ibu : Salini

Untuk menganalisis permasalahan sesungguhnya yang dialami oleh Dian, penulis


mencari informan sebagai sumber data untuk mengidentifikasi permasalahannya.
Informan tersebut yaitu :
1. Orang tua
2. Guru Kelas
3. Teman-teman dekatnya
Adapun cara penulis mendapatkan informasi dari para sumber data tersebut yaitu
melalui :
1. Wawancara kepada orang tua Dian, guru dan teman-temannya
2. Observasi langsung di sekolah.

Hasil wawancara yang didapatkan melalui orang tua Dian, disini


diwakilkan oleh kakek Dian karena orang tua Dian sudah bercerai sejak Dian
berusia 2 tahun dan sekarang orang tua Dian baik ayah dan ibunya telah menikah
lagi dan hidup dengan keluarga mereka masing-masing di luar kota. Jadi, Dian
tinggal bersama kakek, nenek, serta adik perempuannya dirumah. Kakeknya
hanya bekerja sebagai sopir mobil sewaan yang biasanya disewa oleh warga
sekitar, dan dari situlah mereka mengandalkan hidup untuk makan, juga untuk
sekolah Dian dan adiknya. Menuurt kakeknya, perilaku Dian dirumah memang
lebih banyak diam, Dian lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain
bersama teman-temannya yang lebih dewasa darinya. Dian akan pulang kerumah
bila sudah sore hari atau malam hari.

Hasil wawancara dengan guru kelas Dian, dikelas Dian sering usil dengan
teman-temannya seperti menyembunyikan pensil temannya, atau mengganggu
temannya yang sedang menulis dsb. Saat pelajaran pun Dian jarang
memperhatikan guru dan tidak fokus. Namun di beberapa waktu Dian mau untuk
mengikuti pelajaran. Dian juga sering tidak mengerjakan PR yang diberikan guru,
dan nilainya juga selalu di bawah rata-rata. Dian juga sering berkelahi dengan
teman-temannya disekolah entah itu teman sekelas atau temannya dari kelas
lainnya.

Hasil wawancara dengan beberapa teman Dian, teman-temannya


mengungkapkan bahwa Dian sering usil dan mengganggu teman-teman lainnya.
Tapi, Dian juga kadang berbuat baik seperti menolong teman-temannya yang
sedang kesusahan seperti apabila temannya jatuh. Namun, Dian gampang emosi
apabila ada yang mengganggunya. Dian akan langsung memukul teman yang
mengganggunya dan akhirnya berkelahi dengan teman lainnya. Dian juga kadang
mengejek teman-teman lainnya seperti mengejek temannya yang gendut, atau
temanya yang pendek. Teman-temannya sering menyebutnya “anak nakal”
sehingga Dian tidak memiliki teman dekat.
2.3 Analisis Data
dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa :
1. Dian sulit mengatur emosi dan sering berbuat usil dan mengganggu
teman.
2. Dian lemah dalam pelajaran, namun mampu mengikuti pelajaran di
waktu-waktu tertentu.
3. Dian sering melanggar peraturan sekolah seperti tidak membuat PR dan
berkelahi.
4. Dian tersisihkan dari pergaulannya di sekolah.

2.4 Diagnosis
Berdasarkan hasil analisis data dan wawancara dapat di diagnosis bahwa
faktor yang menjadikan Dian melanggar aturan sekolah, mengganggu teman-
temannya, dan sulit mengatur emosi adalah kurangnya perhatian terutama
perhatian keluarga yang disebabkan oleh broken home. Kemudian penyebab
Dian tidak fokus dalam pelajaran bisa terjadi karena kurangnya motivasi baik
dari lingkungan ataupun dirinya sendiri untuk mau belajar atau penggunaan
strategi pembelajaran yang tidak menarik baginya. Kemudian, pelabelan
“anak nakal” juga dapat menjadi faktor Dian tersisihkan dari pergaulannya di
sekolah.
2.5 Prognosis
Beberapa solusi yang bisa diberikan kepada Dian antara lain :
1. Melakukan pendekatan individual kepada Dian, menjelaskan hal-hal yang
salah yang telah dia perbuat serta menjelaskan akibat apabila dia
melakukannya secara terus menerus, memberikan motivasi agar Dian mau
belajar dan merubah sikapnya serta menjelaskan manfaat apabila dia
tekun belajar dan mau merubah sikapnya menjadi lebih baik.
2. Memberikan penjelasan kepada orang tua Dian (dalam hal ini kakek atau
neneknya) serta meminta kerjasamanya untuk lebih memperhatikan lagi
kegiatan Dian sehari-hari dirumahnya serta selalu mengajaknya
berkomunikasi agar Dian merasa memiliki perhatian penuh dari orang
terdekatnya.
3. Mengajar menggunakan metode pembelajaran yang mudah dipahami
siswa, menyenangkan, dan menarik bagi seluruh siswa termasuk siswa
seperti Dian. Serta memberikan bimbingan belajar kepada Dian, untuk
lebih membantunya memahami materi yang belum dipahaminya.
4. Memberikan penjelasan kepada teman-teman Dian untuk tidak pilih-pilih
teman, namun menasehati teman apabila dia melakukan kesalahan.
2.6 Treatment
Pemberian treatment/ bimbingan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan individu terlebih dahulu dengan Dian untuk memahami karakter
dan kepribadiannya agar penyampaian bimbingan dapat dilakukan secara
tepat. Kemudian pemberian bimbingan dilakukan dengan memberikan
informasi tentang perilaku apa yang tidak boleh dan boleh dilakukan oleh
Dian, serta menjelaskan apa akibat dari melakukan hal yang tidak boleh itu.
Kemudian pemberian motivasi kepada Dian agar ia mau merubah sikapnya
yang buruk menjadi lebih baik lagi. Serta memberikan motivasi untuk Dian
agar ia mau belajar lebih giat lagi dan menjelaskan manfaat apabila ia mau
rajin belajar dan apa yang ia peroleh apabila ia mau belajar dengan sungguh-
sungguh.
Selain itu, bimbingan juga dilakukan dengan pemberian bimbingan belajar
bagi Dian untuk membantunya memahami materi pelajaran yang belum
dipahaminya. Guru juga dapat mengubah metode pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan untuk seluruh siswa termasuk siswa seperti Dian.
Serta guru dapat mengembangkan bakatnya dengan mengikuti
ekstrakurikuler yang diminatinya untuk mengarahkan Dian ke kegiatan yang
positif. Guru juga memberikan rincian kegiatan yang bisa dilakukan oleh
Dian selama di rumah untuk memaksimalkan Dian melakukan kegiatan-
kegiatan positif serta memanfaatkan waktu untuk belajar selama di rumah.

Guru juga bekerja sama dengan orang tua Dian dengan memberikan
penjelasan kepada orang tua Dian (dalam hal ini diwakilkan oleh kakek atau
neneknya) untuk selalu menjaga komunikasi dengan Dian dan memberikan
perhatian dan pengawasan agar Dian merasa diperhatikan oleh orang
terdekatnya. Guru juga memberikan penjelasan kepada teman-teman Dian
untuk tidak pilih-pilih teman dan mengucilkan teman yang salah, namun
harus menasehati teman apabila dia berbuat salah.

2.7 Evaluasi atau Follow Up

Untuk mencapai hasil yang maksimal terhadap bimbingan diperlukan evaluasi


dalam bentuk pelimpahan dan tindak lanjut. Evaluasi ini diperlukan untuk
mengetahui dan mengikuti perkembangan atas kemajuan Dian nantinya. Maka
dalam kegiatan ini guru dapat bekerja sama dengan orang tua untuk memperoleh
informasi terkait perkembangan dan kemajuan dari bimbingan yang telah
diberikan oleh guru.

Adapun kegiatan itu antara lain :

1. Guru di sekolah senantiasa memperhatikan perkembangan Dian khususnya


pada saat Dian berada di lingkungan sekolah, mengamati lebih lanjut,
perkembangan kemajuan bukan hanya perhatian pada pelajaran dan hasil
pembelajarannya tetapi juga pergaulan dan sikap Dian.
2. Guru pembimbing dan orang tua Dian membina hubungan kerja sama yang
baik sehingga guru pembimbing akan lebih mudah memperoleh informasi
tentang Dian di rumah dan begitupun sebaliknya. Guru pembimbing dapat
memberikan informasi mengenai keadaan Dian di sekolah kepada
orangtuanya agar dapat mengetahui kondisi anaknya pada saat berada di
lingkungan sekolah.

Bimbingan dapat dikatakan berhasil apabila Dian mau mengubah


perilakunya lebih baik lagi, seperti mau fokus ketika belajar di sekolah,
mengurangi perbuatan usil, tidak berkelahi dengan teman, mau membuat PR,
dan ada peningkatan dari hasil belajarnya. Jika Dian tidak melihatkan hasil
tersebut, bisa saja cara yang digunakan guru tidak tepat dalam membimbing atau
guru bisa menyerahkannya pada orang yang lebih professional dalam bimbingan
konseling.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah yang terjadi pada Dian diakibatkan oleh kurangnya perhatian
orang tuanya, sehingga Dian mencari perhatian lain dengan mengusili
teman, berkelahi, dan perbuatan yang melanggar aturan sekolah. Guru
disini memberikan bimbingan kepada Dian dengan cara pemberian
motivasi, dan pemberian bimbingan belajar, pengembangan bakatnya
melalui kegiatan ekstrakurikuler dan pemberian rincian kegiatan yang bisa
dilakukan Dian selama dirumah untuk memakasimalkan kegiatan positif
dan memanfaatkan waktu yang baik untuk belajar. Guru bekerjasama
dengan orang tua untuk memberi penjelasan kepada orang tua Dian untuk
selalu memperhatikan Dian dan mengawasi kegiatan-kegiatan Dian selama
di rumah.
3.2 Saran
Untuk guru di sekolah lebih memperhatikan dan mengwasi siswa yang
memiliki masalah di sekolah dan memberikan bimbingan bagi siswa yang
memiliki masalah tersebut. Serta bagi semua orang tua untuk tetap
memberikan perhatian penuh pada anaknya agar anak tidak mencari
perhatian lain dengan cara yang tidak patut, sehingga mengganggu
belajarnya di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai