Anda di halaman 1dari 10

LAYANAN BIMBINGAN BAGI ANAK YANG MENGALAMI PRESTASI

BELAJAR MENURUN

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dra. Ni Wayan Suniasih, S.Pd. M.Pd

OLEH :

Nama : Komang Sukarini


Nim : 1711031179
Kelas : G/6
Absen : 30

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat
dan kemudahan, sehingga dapat menyelesaikan makalah mengenai “Layanan
Bimbingan Bagi Anak Yang Mengalami Prestasi Belajar Menurun” dengan
tepat waktu dan maksimal serta mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Dengan dibuatnya makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu
penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari susunan
kalimat maupun penggunaan bahasanya. Oleh karena itu menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini atau masukan-
masukan yang bersifat dapat membangun.

Denpasar, 19 Mei 2020

Penulis

DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Prestasi Belajar.................................................................................3
2.2 Langkah-langkah Layanan Bimbingan Anak yang Mengalami Prestasi Belajar
Menurun.............................................................................................................4
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap siswa memiliki karakteristik pribadi atau perlakuan yang berbeda


dengan siswa lainnya. Dengan adanya perbedaan ini maka masalah yang dimiliki
setiap siswa pun berbeda juga. Dalam rangka perkembangan dan kehidupan setiap
manusia sangat mungkin timbul berbagai permasalahan. Baik yang dialami secara
individual, kelompok, dalam keluarga, lembaga tertentu atau bahkan bagian
masyarakat secara lebih luas. Untuk itu ditentukan adanya bimbingan sebagai
suatu usaha pemberian bantuan yang diberikan baik kepada individu maupun
kelompok dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi. Salah satu hal
penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah memahami
individu ( dalam hal ini peserta didik) secara keseluruhan, baik masalah yang
dihadapinya maupun latar belakangnya. Sehingga peserta didik diharapkan dapat
memperoleh bimbingan yang tepat dan terarah. Untuk dapat memahami peserta
didik secara lebih mendalam, maka seorang pembimbing perlu mengumpulkan
berbagai keterangan atau data tentang peserta didik yang meliputi berbagai aspek,
seperti aspek sosial kultural, perkembangan individu, perbedaan individu,
adaptasi, masalah belajar dan sebagainya. Dalam rangka mencari informasi peserta
didik dan tentang sebab-sebab timbulnya masalah serta untuk menentukan
langkah-langkah penanganan masalah tersebut maka diperlukan adanya suatu
teknik atau metode pengumpulan data atau fakta-fakta yang terkait dengan
permasalahan yang ada.

Supriadi dalam Setiawati dan Ima Ni’mah Chudati (2007) mengatakan bahwa
bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
siswanya agar dapat memahami dirinya, mengarahkan dirinya, memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya, menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
dan mengembangkan potensi sehingga berguna bagi dirinya. Siswa yang prestasi
belajarnya menurun perlu mendapatkan bimbingan untuk mengatasi masalahnya
sehingga diperlukan bimbingan dari gurunya.

Oleh karena itu penulis mencoba melakukan layanan bimbingan dan konseling
kepada siswa yang mengalami prestasi belajar menurun, melalui langkah-langkah
dalam bimbingan.

1.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka adapun
rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud prestasi belajar ?
2. Bagaimana langkah-langkah layanan bimbingan anak yang mengalami prestasi
belajar menurun?

1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan melalui pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud prestasi belajar
2. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah layanan bimbingan anak yang
mengalami prestasi belajar menurun

1.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan melalui pembuatan makalah ini bagi pembaca
maupun penulis yaitu :
1. Bagi pembaca
Melalui penulisan dan pembuatan makalah ini diharapkan pembaca dapat
menambah wawasan mengenai layanan bimbingan anak yang mengalami
prestasi belajar menurun.

2. Bagi penulis
Melalui penulisan dan penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan mengenai layanan bimbingan anak yang mengalami prestasi belajar
menurun.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Ghufron dan Risnawita, (2013: 9) mengemukakan prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar yang dinyatakan
dalam bentuk nilai angka atau huruf. Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas
yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh sejumlah kesan dari bahan
yang telah dipelajari. Hasil dari aktivitas belajar terjadilah perubahan dalam
diri individu. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil bila terjadi
perubahan dalam diri individu. Sebaliknya, bila tidak terjadi perubahan dalam
diri individu, maka belajar dikatakan tidak berhasil.
Perhatian orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung
tumbuh dan perkembangan anak terutama dalam dunia pendidikan. Orang tua
yang memberikan perhatian cukup baik terhadap pendidikan anak mampu
memberikan pengaruh yang positif terhadap pencapaian hasil belajar anak. Hal
demikian merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
perhatian orang tua terhadap anaknya terutama dalam hal pendidikan baik di
rumah, di masyarakat maupun di sekolah. Orang tua tidak dapat melepaskan
perannya dalam memperhatikan pendidikan anak begitu saja setelah anak
masuk bangku sekolah. Orang tua adalah yang paling bertanggung jawab
terhadap pendidikan putra-putrinya dan seluruh keluargannya.
Hasil belajar tak selalu berada pada taraf optimal seperti apa yang
diinginkan guru dan orang tua. Terkadang ada beberapa gejala yang
mempengaruhi hasil belajar sehingga mengalami perubahan derastis pada hasil
belajarnya. Hal tersebut dimulai dari perkambangan individu saat proses
pembelajaran yang merupakan bentuk dari hasil belajar adalah prestasi siswa.
Dengan prestasi yang menjadi simpulan atas capaian belajar siswa selama
proses pembelajaran dengan waktu tertentu. Oleh karena itu adakala dimana
prestasi naik dan adakala prestasi turun. Naik turunnya prestasi siswa dalam
belajar disebabkan dengan berbagai macam faktor-faktor, baik internal
maupun eksternal.
2.1 Langkah-langkah Layanan Bimbingan Anak yang Mengalami Prestasi
Belajar Menurun
1. Menentukan Masalah
Seorang siswa kelas V yang dikenal mempunyai prestasi belajar yang
bagus untuk semua mata pelajaran, ia memperoleh nilai di atas rata-rata.
namun beberapa terakhir ini siswa tersebut berubah menjadi anak pendiam,
mulai males belajar, sehingga prestasi belajarnya pun mulai menurun.

2. Diagnosis
Setelah mengetahui perubahan dari siswa tersebut, guru mencari faktor-
faktor penyebab yang melatar belakangi timbulnya masalah pada siswa
tersebut. Berdasarkan hasil dari pengumpulan informasi yang di dapat oleh
guru bahwa faktor yang menyebabkan siswa tersebut menjadi pendiam,
males belajar adalah kurangnya perhatian, kasih sayang dan motivasi dari
kedua orang tuannya dikarenakan akhir-akhir ini orang tuanya sibuk dengan
karir mereka dan tidak ada waktu untuk anaknya. Orang tuanya sering keluar
kota untuk urusan pekerjaan sehingga anaknya sering terabaikan kurang
mendapatkan perhatian.
3. Prognosis
Langkah prognosis ini pembimbing menetapkan alternative tindakan
bantuan yang akan diberikan berdasarkan masalah yang dialami oleh siswa
tersebut. Setelah guru mengetahui faktor yang menyebabkan siswa tersebut
menjadi pendiam disekolah, males belajar kemudian guru pembimbing
memberikan langkah-langkah solusi mengenai masalah yang dialami siswa :
1. Melakukan pendekatan individual kepada siswa yang bertujuan untuk
memperbaiki perasaan kurang diperhatikan dan kurangnya motivasi dari
orang tua.
2. Pembimbing memanggil orang tua siswa untuk kesekolah
3. Pembimbing Memberikan penjelasan kepada orang tua siswa bahwa
akhir-akhir ini anaknya menjadi pendiam disekolah, males belajar dan
prestasi belajarnya menurun maka pembimbing meminta kerjasamanya
kepada orang tuanya untuk lebih memperhatikan dan meluangkan waktu
untuk anaknya ketika dirumah.
4. Pembimbingan melakukan kerjasama kepada siswa lain.

4. Treatment
Setelah guru merencanakan pemberian bantuan, maka dilanjutkan dengan
merealisasikan langkah-langkah alternatif bentuk bantuan berdasarakn masalah
dan latar belakang yang menjadi penyebanya. Langkah pemberian bantuan ini
dilaksanakan dengan berbagai pendekatan dan teknik pemberian bantuan. Pada
kasus siswa tersebut telah direncanakan pemberian bantuan secara individual.
Pada tahap awal dilakukan dengan menggunakan pendekatan individu terlebih
dahulu untuk mengetahui masalah yang dialami siswa saat ini. Mungkin pada
awalnya siswa tidak berani dan kurang percaya untuk mencerikan masalahnya,
namun pembimbing dapat meyakinkan siswa bahwa kami akan membantunya.
Pembimbing bisa berbicara secara perlahan-lahan dari hati kehati agar anak
mau berkata jujur. Siswa pun mulai mencerikan masalahnya yang dialami.
Siswa tersebut berkata bahwa belakangan ini orang tuanya sibuk dengan
pekerjaannya, sering keluar kota sehingga tidak ada waktu lagi untuk anaknya.
Bahkan sekarang orang tuanya tidak pernah lagi membantu anaknya belajar
dirumah karena terlalu sibuk dengan pekerjaa. Setelah pembimbing mengetahui
masalahnya kemudian pembimbing memberikan pengertian dan memberikan
motivasi siswa tersebut.
Tahap yang kedua yaitu pembimbing konseling memintak orang tua siswa
kesekolah untuk memberikan penjelasan bahwa akhir-akhir ini anaknya
menjadi pendiam disekolah, males belajar sehingga prestasi belajarnya
menurun, kemudian guru pembimbing meminta kerjasamanya untuk lebih
memperhatikan anaknya ketika dirumah, orang tua harus bisa meluangkan
waktunya sedikit untuk memberikan perhatian dan kasih sayang, agar anak
termotivasi. Misalnya ketika hari libur tua bisa menghabiskan waktu
bersamanya, sering-sering mengajak anaknya berkomunikasi, misalnya sering
menanyakan sekolahnya dll. Selain itu orang tua ketika hari libur bisa mengajak
anaknya liburan biar anak merasakan bahwa dirinya masih disayang dan
diperhatikan.
Tahap yang ketiga yaitu guru pembimbing melakukan kerjasama dengan
siswa lain. Guru Pembimbing menjelaskan kepada siswa lain untuk sering
mengajak temanya bercerita dan bermain bersama disekolah, selain itu siswa
dimintakan untuk tidak menjauhi serta mengucilkan temannya yang sedang
mengalami masalah saat ini, melainkan harus dibantu agar siswa tersebut tidak
menjadi pendiam lagi disekolah, dengan cara didekati dan diajak bermain
bersama agar Davi merasakan perhatian dan kasih sayang dari orang-orang
disekitarnya.

5. Evaluasi atau Follow Up


Untuk mencapai hasil yang maksimal terhadap bimbingan diperlukan
evaluasi dalam bentuk pelimpahan dan tindak lanjut. Evaluasi ini diperlukan
untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan atas kemajuan yang dialami
siswa. Maka dalam kegiatan ini guru dapat bekerja sama dengan orang tua untuk
memperoleh informasi terkait perkembangan dan kemajuan dari bimbingan yang
telah diberikan oleh guru. Adapun kegiatan itu antara lain :
1. Guru pembimbing disekolah memperhatikan perkembangan siswa pada saat
berada dilingkungan sekolah dengan mengamati lebih lanjut terhadap siswa
tersebut pada jam istirahat, bagaimana siswa bergaul dengan temannya,
bagaimana teman-temannya memperlakukan siswa tersebut dan sebagainya.
2. Guru pembimbing melakukan pengamatan kepada siswa tersebut pada saat
pembelajaran, untuk mengetahui sikapnya didalam kelas saat mengikuti
pelajaran apakah siswa tersebut sudah mau berpartisipasi kembali kelas
seperti dulu atau belum.
3. Guru Pembimbing juga berkunjung kerumah siswa tersebut guna untuk
mengetahui kondisi, sikap siswa ketika dirumah.

Bimbingan dapat dikatakan berhasil apabila siswa bisa mulai aktif lagi
dikelas pada saat pembelajaran, bisa bergaul lagi dengan teman-teman dan tidak
pendiam lagi. Selain itu dilihat dari hasil belajar apakah sudah ada peningkatan
atau belum. Seperti yang kita ketahui bahwa siswa tersebut sebenarnya anak
yang memiliki hasil belajar yang bagus. Namun sebaliknya jika setelah diberikan
bimbingan Davi tetap menjadi pendiam, tidak pernah berpartisipasi lagi dikelas,
prestasi menurun maka bimbingan tersebut dikatakan tidak berhasil.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan sumbangsi pikiran serta kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai