Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN

PEMBANGUNAN COASTAL ROAD KOTA BALIKPAPAN

(RIZJAL WAHYU – 07161078)

Coastal Road merupakan jalan yang mempunyai panjang 7 – 9 kilometer yang dibangun
di sepanjang pesisir kota Balikpapan yang membentang dari Pelabuhan Semayang hingga Bandara
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Pada perencanaanya, Coastal Road akan dibangun
dengan lebar 50 meter, kemudian memiliki kawasan pedestrian selebar 25 meter. Tujuan
dibangunnya Coastal Road ini adalah untuk menciptakan kawasan CBD (Central Bussiness
District) kota Balikpapan. (Risa Andini via Kompasiana 2015)

Namun seiring dengan berkembangnya rencana pembangunan Coastal Road ini, terdapat
banya sekali pro-kontra yang disuarakan oleh masyarakat, baik secara verbal maupun tertulis.
Berbagai opini hadir dalam rangka mendukung dan tak sedikit yang menolak atas nama lingkungan
hidup dan kesenjangan sosial. Berikut merupakan beberapa bentuk analisa dan penilaian terhadap
aspek-aspek layak atau tidaknya Coastal Road dibangun :

1. Aspek Hukum
Menurut Permen Kementerian Dalam Negeri no.9 tahun 2009 menyebutkan bahwa dengan tim
verifikasi yang telah menilai layak atau tidaknya sebuah fasilitas umum dibangun, maka
keputusan layak atau tidaknya Coastal Road dibangun. Pada bulan September 2018 lalu,
melalui pernyataan Gubernur Kalimantan Timur, secara hukum Coastal Road dapat dibangun
dan dirancang kembali dengan syarat bahwa pengadaan pembangunan Coastal Road harus
dibarengi dengan pertimbangan terhadap AMDAL. (TribunKaltim, 19 September 2018).

2. Aspek Sosial
Salah satu jurnal yang diterbitkan oleh mahasiswa Sultan Agung Islamic University
menyebutkan bahwa rencana pemerintah dan pemikiran masyarakat pesisir adalah sangat
kontradiktif. Terlebih mengetahui bahwa background masyarakat Balikpapan yang mayoritas
adalah kelompok pendatang jalur laut pada zaman dahulu. Fokus penulisan jurnal ini adalah
pemukiman kelurahan Damai yang mayoritas penduduknya adalah nelayan. Menurut
persentase wilayah damai, hampir 98% wilayah kelurahan Damai adalah pemukiman.
Kekhawatiran masyarakat terhadap penggusuran pemukiman di wilayah sekitar pembangunan
Coastal Road Balikpapan dijawab oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Suryanto. Beliau
menyatakan bahwa pembangunan Coastal Road tidak akan mempengaruhi pemukiman di
sepanjang pinggir pantai karena lokasi Coastal Road berada di jarak 200 – 700 meter dari bibir
pantai. Selain itu, masyarakat sekitar pantai meminta adanya Peraturan yang mengikat
mengenai zonasi wilayah mata pencaharian nelayan. Masyarakat meminta agar pemerintah
memberikan batasan wilayah untuk nelayan dapat mencari nafkah disekitar Megaproyek
Coastal Road Balikpapan. (TribunKaltim, 19 September 2018)
3. Aspek Pasar
Disamping memperhatikan analisis terhadap dampak biota laut dan ekosistem disepanjang
pantai, Coastal Road Balikpapan merupakan sebuah prospek yang sangat menjanjikan.Sampai
sekarang, telah ada 8 investor yang menanamkan modal pada pembangunan Coastal Road
Balikpapan dan akan terus bertambah setelah proyek tersebut disetujui oleh Gubernur
Kalimantan Timur. Menurut pernyataan wakil walikota kota Balikpapan dilansir oleh
TribunKaltim mengatakan bahwa ada kemungkinan 10% dari 1000 triliyun Rupiah dana
investasi Arab Saudi akan masuk ke Balikpapan melalui proyek Coastal Road. Dari segi pasar
guna menjadi pemasukan pemerintah, Coastal Road adalah hal yang menjanjikan, terlebih dari
perencanaan awal pembangunan nantinya terjadi perkembangan-perkembangan lain yang jauh
lebih besar.

4. Aspek Lingkungan
Tidak dapat dipungkiri bahwa perhatian terhadap lingkungan adalah hal yang bertolak belakang
dengan pembangunan negeri. Terlebih pembangunannya bukan berfokus pada green building
melainkan berfokus pada pertumbuhan ekonomi. Kekhawatiran masyarakat seperti yang
dilansir TribunKaltim, 19 September 2018 Coastal Road akan membuat abrasi dataran pantai
pesisir Balikpapan.Reklamasi yang akan dilakukan ditakutkan akan menimbulkan sedimentasi
di beberapa titik di wilayah pesisir. Selain itu, pembangunan Coastal Road dinilai tidak
menimbulkan kerusakan yang besar terhadap ekosistem hutan bakau dilihat dari lokasinya yang
berjarak hingga 700 meter lepas pantai, namun tetap akan mengganggu ekosistem bawah laut
karena reklamasi pantainya. Untuk mencegah pengrusakan yang terjadi, pemerintah kota
Balikpapan meminta pihak investor menyusun dan mempublikasi metode pengerjaan reklamasi
pantai kepada pemerintah guna mengetahui prosedur pelaksanaan dan kerusakan yang mungkin
akan ditimbulkan.

Kesimpulan :

Proyek Coastal Road Balikpapan merupakan proyek yang sangat strategis dalam hal
peningkatan devisa, baik devisa pemerintah daerah maupun nasional. Bukan merupakan proyek
yang simpang siur dan baru digadang-gadang, proyek Coastal Road sudah mulai ke tahap
sosialisasi kepada masyarakat setempat yang berada di sekitar pembagunan Coastal Road.
Melihat respon dari masyarakat, mereka menilai bahwa pemerintah harus transparan dan
menjelaskan dampak positif dan negative adanya reklamasi dan pembangunan Coastal Road.
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat tidak menolak adanya pembangunan Coastal Road
terlebih adanya pernyataan bahwa tidak ada pemukiman yang akan digusur karena
pembangunannya. Melihat dari aspek pendanaan dari pemerintah, jumlah investor yang masuk
dan perencanaan pembangunan serta analisis AMDAL, proyek Coastal Road Balikpapan layak
untuk dibangun. Ditambah lagi, tidak adanya konflik pembangunan dengan masyarakat
setempat dan perundingan adanya zonasi mata pencaharian oleh masyarakat, merupakan bukti
bahwa pembangunan Coastal Road layak untuk dibangun.

Sumber :

Hafid, Muhammad. 2015. Charateristics of Settlement at Balikpapan Coastal Road Area (Case Study:
Damai Regency). Proceedings of International Conference : Issues, Management And Engineering In
The Sustainable Development On Delta Areas. Semarang, Indonesia.

http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-1028-pentingnya-penyediaan-fasilitas-umum-dan-fasilitas-
sosial.html Diakses 5 Maret 2019, pukul 20.03

http://kaltim.tribunnews.com/2018/09/19/gubernur-izinkan-reklamasi-untuk-coastal-road-masyarakat-
pesisir-justru-khawatir-abrasi?page=4 Diakses 4 Maret 2019, pukul 15.40

http://kaltim.tribunnews.com/2016/04/25/ubah-bentang-alam-reklamasi-bisa-merusak-ekosistem
Diakses 5 Maret, pukul 20.30

https://www.kompasiana.com/ndiniris/56734480b17e612c0537a6a6/hitam-dan-putih-coastal-road-
balikpapan Diakses 5 Maret, pukul 21.13

Anda mungkin juga menyukai