Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
OLEH
Rahmawati.u S.Kep
Ns 19.051
CI LAHAN CI INSTITUSI
(……………………………….) (…………………………………)
FLOUR ALBUS
A. Defenisi
Flour albus (leukorea, keputihan) merupakan gejala keluarnya cairan dari vagina
selain darah. Keputihan bukan merupakan penyakit melainkan salah satu tanda
dan gejala dari suatu penyakit reproduksi wanita (Rahmayanti, 2010). Flour
Albus adalah nama lain dari keputihan. Normalnya keputihan dialami sebelum
abnormal yaitu keputihan yang menimbulkan rasa tak nyaman pada vagina, rasa
Keputihan adalah semacam slim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih
seperti sagu kental dan agak kekuning-kuningan. Jika slim atau lendir ini tidak
Keputihan adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang keluar dari alat-
B. Klasifikasi
Ada dau jenis keputihan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan tidak
normal (patologis)
a. Bayi yang baru lahir sampai umur kirakira 10 hari, disini sebabnya ialah
(misalnya gatal. Nyeri, rasa terbakar, dll), keluar pada saat menjelang dan
bakteri yang menjaga kadar keasaman Ph wanita. Cairan ini selalu berada di
dalam alat genital tersebut. Keasamaan pada vagina wanita harus berkisar
antara 3,8 sampai 4,2 maka sebagian bakteri yang ada adalah bakteri
(patogen).
Penyebab paling penting dari keputihan patologi ialah infeksi. Disini cairan
(apek,amis).
C. Etiologi
4. Kelelahan.
Menurut Maulana (2011) keputihan yang keluar dari mulut rahim dikenal
dengan serviks sensitis atau radang mulut rahim. Hal ini sering menyerang
(vaginistis). Keputihan yang disebabkan oleh jamur ini terlihat agak tebal dan
kental atau biasa juga terlihat tipis seperti susu basi. Keputihan ini bisa jadi
kehijauan, jika terjadi infeksi sekunder dan menimbulkan rasa gatal serta
berbau tidak sedap. Mungkinada sedikit rasa gatal dan kemerhan disekitar
vagina.
D. Patofisiologi
Meskipun banyak variasi warna, konsistensi, dan jumlah dari sekret vagina bisa
penderita sebagai suatu infeksi, khsususnya oleh jamur. Lingkungan vagina yang
acidophilus dengan flora endogen lain, estrogen, glikogen, pH vagina dan hasil
toksik terhadap bakteri pathogen. Karena aksi dari estrogen pada epitel vagina,
Vagina rendah sampai 3,8-4,5 dan pada level ini dapat menghambat pertumbuhan
lain.
kandidiasis vaginalis merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh Candida sp.
Sel ragi akan berkompetisi dengan flora normal sehingga terjadi kandidiasis. Hal-
Albicans berkembang dengan baik pada lingkungan pH 5-6,5. Perubahan ini bisa
vaginitis sering disebabkan oleh flora normal vagina berubah karena pengaruh
bakteri paatogen atau adanya perubahan dari lingkungan vagina sehingga bakteri
stress dan hormon dapat merubah lingkungan vagina tersebut dan memacu
faktor itu dapat menunrunkan jumlah hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh
vagina. Amin juga merupakan penyebab timbulnya bau pada flour albus pada
vaginosus bacterial.
Flour albus mungkin juga didapati pada perempuan yang menderita Tuberculosis,
anemia, menstruasi, infestasi cacing yang berulang, juga pada perempuan dengan
keadaan umum yang jellek, higiene yng buruk dan pada perempuan yang sering
Gangguan kenyamanan
Kurang pengetahuan
F. Manifestasi klinis
Segala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari secret vagina
merupakan suatu tanda infeksi vagina. Infeksi vagina adalah sesuatu yang sering
kali muncul dan sebagian besar perempuan pernah mengalaminya dan akan
hingga berat dan rasa terbakar kemerahan dan bengkak diadaerah genital
kining seperti pus. Sering kencing dan terdapat perdarahan vagina yang
abnormal.
G. Pemeriksaan diagnostik
6. USG abdomen
9. Pemeriksaan ph vagina
10. Penilaian swab untuk pemeriksaan dengan larutan gram fisiologis dan KOH
10%.
H. Penatalksanaan
Untuk menghindari komplikasi yang serius dari keputihan (flour Albus), sebaiknya
kemungkinan adanya penyebab lain seperti kanker leher rahim yang juga
memberikan gejala keputihan berupa sekret encer, berwarna merah muda, coklat
untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasit. Sediaan obat dapat berupa sediaan oral
(tablet, kapsul), topikal seperti krem yang dioleskan dan uvula yang dimasukkan
langsung kedalam liang vagina. Untuk keputihan yang ditularkan melalui hubngan
seksual terapi juga diberikan kepada pasangan seksual dan dianjurkan untuk tidak
berhubungan seksual selama dalam masa pengobatan. Selain itu, dianjurkan untuk
selalu menjagakebersihan daerah intim sebagai tindakan pencegahan sekaligus
Tujuan pengobatan :
1. Menghilangkan gejala
2. Memberanta penyebabnya
I. Komplikasi
setelah pengobtan. Namun pada keadaan tertentu, dapat terjadi komplikasi yang
pada penderita PID. Prinsip bahwa konsentrasi tinggi bakteri pada suatu tempat
A. Pengkajian
1. Usia
dan penyakit infeksi lainnya. Pada wanita yang usianya lebih tua harus
kelenjar serviks. Keadaan ini dapat diperberat dengn adanya infeksi jamur.
Pemeriksaan IUD juga dapat menyebabkan infeksi atau iritasi pada serviks
menjadi meningkat.
3. Kontak seksual
4. Perilaku
Hal yang harus ditanyakan adalah jumlah, bau, warna, dan konsistensinya,
tersebut berlangsung. Hal ini perlu ditanyakan secara detail karena dengan
7. Masa inkubasi
Bila flour albus timbulnya akut dapat diduga akibat infeksi atau pengaruh
rangsangan fisik:
kemungkinan penyakit kronis, gagal ginjal, ISK, dan infeksi lainnya yang
meliputi :
B. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan kenyamanan
2. Ansietas
3. Kurang pengetahuan
5. Resiko infeksi
C. Intervensi keperawatan
perawatan.
akan : perasaanya.
benar.
6. Kolaborasi pemberian
antibiotik.
D. Contoh kasus
Hubungan pengetahuan, vulva hygiene, stressdan pola makan dengan
menyangkut sistem reproduksi (fungsi, komponen dan proses) yang dimiliki oleh
remaja baik secara fisik, mental, sosial dan spritual. Masalah organ reproduksi
pada remaja perlu mendapat perhatian yang serius, karena masalah tersebut
satu masalah kesehatan reproduksi wanita adalah flour albus. Angka kejadian
flour Albus di dunia sangat besar. Rata-rata lebi dari 50% perempuan disetiap
salah satu tanda keganasan. Flour albus adalah cairan putih yang keluar dari
vagina secara berlebihan. Infeksi flour albus dapat juga disebabkan oleh
kurangnya perawatan remaja terhadap alat genital seperti mencuci vagina dngan
celana ketat yang tidak menyerap keringat, jarang mencuci celana dalam, dan
mengalami keputian.
ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari
pengetahuannya dengan cara remaja putei menerima input dan untuk itu
seseorang harus mempertimbangkan logika dalam pengambilan keputusan
mengalami flour albus. Disisi lain ada responden yang berpengetahuan cukup
akan tetapi masih mengalami infeksi flour albus, hal ini disebabkan
yang baik, kondisi ini didukung oleh tingkat pendidikan responden. Siswi
di SMP maupun SMA. Selain itu keberadaan saran prasarana berupa fasilitas
menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku vulva hygiene.
Stress adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kenutuhan
tubuh yang kelelahan dan stress baik fisik maupun psikologis dapat
mempengaruhi kerja hormon-hormon didalam tubuh perempuan termasuk
memicu peningktan hormon estrogen. Orang yang berusia lebih muda akan
mengalami stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang berusia
lebih tua. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Irawati
mengenai macam dan jumlah makanansetiap hari oleh satu orang dan
mempunyai ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat. Pola makan yang
makanan olahan kemasan dengan kadar gula tinggi, serta minuman bersoda.
jumlah gula yang berlebihan dapat menimbulkan efek negatif pada bakteri
yang bermanfaat yang tinggal di vagina. Bakteri yang hidup divagina disebut
perkembangan infeksi vagina. Flour albus akan tetap tekendali bila makanan
baik sudah terhindar dari infeksi flour albus. Hal ini menunjukkan bahwa
penerpan pola makan yang baik dalam kehidupan sehari-hari sudah cukup
memadai sehingga dapat terhindar dari penyakit infeksi flour albus, akan
tetapi ada responden yang mengal;ami infeksi flour albus, pola maknnya
mengenai makanan yang dapat memicu kejadian infeksi flour albus. Selain
itu juga mengkonsumsi makanan dan minuman mengandung gula yang tinggi
kedalam asam laktat dan tidak dapat menahan pertumbuhan penyakit, maka
jumlah gula menjadi meningkat dan jamur atau bakteri perusak akan
bertambah banyak.
DAFTAR PUSTAKA