Anda di halaman 1dari 6

TINDAKAN DISIPLIN

Termasuk pelanggaran disiplin adalah setiap perbuatan memperbanyak, mengedarkan,


mempertontonkan, menempelkan, menawarkan, menyimpan, memiliki tulisan atau rekaman
yang berisi anjuran atau hasutan untuk melanggar ketentuan

1. Setiap pegawai yang melakukan pelanggaran peraturan dan tata tertib perusahaan
dapat dikenakan tindakan disiplin.
2. Tingkatan hukuman disiplin (tindakan disipliner)
a. Tegoran tertulis
b. Peringatan tertulis I (pertama)
c. Peringatan tertulis II (kedua)
d. Peringatan tertulis III (ketiga) atau hukuman administratif
e. Skorsing
f. Pemutusan hubungan kerja
3. Jenis pelanggaran disiplin yang dapat dikenakan hukuman disiplin, ketentuan
pelaksanaannya ditetapkan sebagai berikut:

TEGURAN LISAN TERTULIS


1. Karyawan diberikan pengarahan dan dicatat oleh perusahaan
2. Karyawan diberitahu bahwa ia akan dikenakan tindakan disipliner tingkat selanjutnya,
apabila ia melakukan pelanggaran lain.
3. Peringatan ini akan dihapuskan apabila selama 3 (tiga) bulan ia tidak melakukan
pelanggaran.
4. Tindakan ini digunakan untuk pelanggaran sejenis tidak terbatas pada contoh-contoh
dibawah ini :
a. Lebih dari 5 (lima) kali datang terlambat dan atau total lebih dari 5 jam/bulan tanpa
alasan yang dapat diterima.
b. Meninggalkan perusahaan atau pekerjaannya selama jam kerja dan atau pulang
cepat tanpa ijin atasan
c. Karyawan tidak mentaati waktu / jadwal kerja yang telah ditentukan oleh Rumah
Sakit dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
d. Karyawan tidak mencatatkan kehadiran dan kepulangannya pada mesin absensi
yang ada di unit keamanan/satpam. Karyawan dinas pagi tidak mengikuti kegiatan
apel pagi.
e. Karyawan yang menggunakan kendaraan, tidak memarkirkan kendaraannya di
tempat yang telah disediakan
f. Melakukan perbuatan yang dapat membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.
g. Menyimpan/menjual/memperdagangkan barang-barang apapun dalam perusahaan
tanpa ijin pimpinan perusahaan.
h. Mengadakan rapat-rapat/pertemuan-pertemuan dalam lingkungan perusahaan
tanpa seijin pimpinan perusahaan.
i. Tidak melaporkan kepada atasan, adanya hal-hal yang tidak wajar.
j. Membawa orang lain/luar masuk dalam lingkungan perusahaan tanpa ijin pihak
atasan.
k. Karyawan yang mendapatkan seragam dari rumah sakit tidak mempergunakan
seragam lengkap pada waktu dinas dengan rapi dan bersih
l. Bagi yang tidak mendapatkan seragam wajib memakai pakaian yang sesuai dan
sopan.
m. Bagi karyawan wanita tidak memakai jilbab rapi.
n. Bagi karyawan pria panjang rambut tidak boleh melebihi kerah baju dan harus rapi.
o. Kumis, cambang dan jenggot harus terawat dan terlihat rapi.
p. Pada waktu dinas karyawan tidak memakai sepatu yang rapi sesuai dengan warna
yang ditentukan.
q. Pada waktu dinas karyawan tidak diperbolekan memakai sandal, sepatu sandal, dan
sepatu olah raga kecuali pada kegiatan atau aktivitas tertentu,
r. Pada waktu dinas, karyawan tidak memakai badge ( tanda pengenal diri )
s. Untuk menjaga keselamatan dan kelancaran tugas, pada waktu dinas, karyawan
tidak diperbolehkan memakai perhiasan yang berlebihan atau mencolok.

PERINGATAN TERTULIS (PERTAMA)


1. Karyawan diberikan peringatan tertulis I, dan dicatat oleh perusahaan.
2. Karyawan diberitahukan bahwa peringatan ini akan dihapuskan apabila selama 6 (enam)
bulan ia tidak melakukan pelanggaran.
3. Tindakan ini digunakan untuk pelanggaran ringan berikutnya sesudah karyawan
mendapat tegoran tertulis. Juga dapat dikenakan langsung untuk pelanggaran sejenis,
tidak terbatas pada contoh-contoh dibawah ini :
a. Berkali-kali merusak/menghilangkan perkakas kerja
b. Mangkir
c. Tidak melaksanakan tugas dengan baik
d. Mengedarkan daftar sokongan, menempel/memasang poster atau spanduk di
lingkungan perusahaan tanpa ijin pimpinan perusahaan
e. Mempengaruhi karyawan lain untuk tidak melakukan kewajiban
f. Menggunakan alat-alat perusahaan tanpa ijin atasan yang berwenang
g. Membawa keluar barang-barang milik perusahaan atau barang-barang milik orang
lain/ketiga tanpa ijin atasan yang berwenang
h. Menyalahgunakan waktu kerja untuk kepentingan komersiil pribadi
i. Mempengaruhi karyawan lain untuk melanggar ketentuan-ketentuan perusahaan
j. Membuat isu-isu yang dapat menimbulkan terjadinya keresahan dalam lingkungan
perusahaan dan atau merugikan perusahaan
k. Karyawan mengunakan fasilitas komputer dan Hand phone untuk jaringan sosial (
facebook, twiter, google, game dsb ) pada jam kerja.
l. Karyawan tidak mengikuti atau berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan,
umum dan sosial kemasyarakatan yang diadakan rumah sakit.
m. Karyawan tidak mentaati prosedur keselamatan kerja di unit kerja masing-masing.
t. Karyawan tidak mentaati peraturan dan prosedur keamanan dan ketertiban yang
ditetapkan Rumah Sakit.
u. Tidak memelihara dengan baik alat-alat yang menjadi tanggung jawabnya.

PERINGATAN TERTULIS II (KEDUA)


1. Karyawan diberikan peringatan tertulis II, dan dicatat oleh perusahaan
2. Karyawan diberitahu bahwa peringatan ini akan dihapuskan apabila selama 9 (sembilan)
bulan ia tidak melakukan pelanggaran.
3. Dalam hal yang menyangkut karyawan tidak melakukan tugas-tugasnya dengan baik,
pada karyawan akan diberitahukan bahwa pelanggaran sejenis berikutnya sebagai
sanksi akan dikenakan hukuman administrative.
4. Tindakan ini dipakai untuk pelanggaran ringan berikutnya apabila karyawan berada pada
tingkat peringatan tertulis I.
5. Tindakan ini digunakan untuk pelanggaran sejenis tidak terbatas pada contoh-contoh
dibawah ini :
a. Karyawan tidak melaksanakan tugas pekerjaannya dengan penuh kesungguhan
dan rasa tanggung jawab.
b. Karyawan tidak menjaga dan menjunjung tinggi nama baik Rumah Sakit baik di
dalam maupun di luar Rumah Sakit.
c. Karyawan tidak menjaga serta memelihara dengan baik semua milik / aset Rumah
Sakit.
d. Karyawan tidak memelihara hubungan kerja yang harmonis serasi, saling
mendukung, tenggang rasa, saling menghormati dan menghargai dengan atasan,
bawahan dan teman sekerja.
e. Karyawan yang oleh karena tugas dan jabatannya dilarang meminta atau menerima
hadiah dari siapapun sebagai imbalan jasa.
f. Karyawan dilarang mempengaruhi pimpinan, keluarga pimpinan, atau teman sekerja
untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum atau tata susila.
g. Karyawan dilarang menghina secara kasar atau mengancam pelanggan / pemilik /
pimpinan / teman sekerja atau keluarganya.

PERINGATAN TERTULIS III (KETIGA) ATAU HUKUMAN ADMINISTRATIF

1. Karyawan diberikan peringatan tertulis ketiga, dan dicatat oleh perusahaan.


2. Karyawan diberitahukan bahwa ini adalah peringatan terakhir dan pelanggaran
berikutnya akan mengakibatkan ia diskorsing atau bahkan diberhentikan.
3. Dalam hal pelanggaran yang menyangkut hal karyawan yang tidak melaksanakan tugas-
tugas dengan baik, ia akan dijatuhi hukuman administratif.
4. Peringatan tertulis ketiga ini digunakan untuk pelanggaran ringan berikutnya sesudah
karyawan berada pada tingkat peringatan tertulis kedua. Juga dapat dikenakan
langsung pada pelanggaran sejenis tidak terbatas pada contoh-contoh dibawah ini:
a. Menolak perintah yang layak dari atasan dan atau orang lain yang ditunjuk olehnya.
Mengabaikan kewajiban-kewajiban seperti:
a) Berulang-ulang datang terlambat walaupun telah diperingatkan tentang
kemungkinan pemecatan
b) Berkali-kali mangkir tanpa alasan yang kuat
c) Menolak melakukan pemeriksaan kesehatan
b. Tidak cakap melakukan pekerjaan walaupun sudah dicoba untuk
ditempatkan/dipekerjakan pada bagian lainnya.
c. Menggunakan kemudahan, perkakas dan keterangan-keterangan perusahaan untuk
kepentingan diri sendiri atau pihak lain.
d. Dengan sengaja atau karena lalai mangakibatkan dirinya dalam keadaan sedemikian
sehingga ia tidak dapat menjalankan pekerjaannya.
e. Melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan perusahaan dan
perjanjian kerja, sedangkan kepadanya telah diberikan peringatan I (pertama) dan
II (kedua)
f. Berkelahi dilingkungan perusahaan
g. Membawa senjata tajam, senjata api atau barang berbahaya lainnya didalam
lingkungan perusahaan.
h. Karyawan memamerkan gambar-gambar porno atau mengajak orang lain berbuat
asusila.
i. Karyawan yang mengetahui adanya keadaan yang dapat menimbulkan bahaya
kebakaran, pencurian, gangguan terhadap keselamatan dan ketentraman di
lingkungan Rumah Sakit wajib memberitahukan satuan pengamanan atau atasannya
langsung atau siapa saja yang dapat dihubungi dengan cepat
j. Melanggar kesopanan atau sopan santun dalam pergaulan dan atau minum-
minuman yang sifatnya memabukkan dilingkungan perusahaan.
k. Petugas tidur pada saat jam dinas.

SKORSING (PEMBEBASAN TUGAS)


1. Pegawai yang dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan yang dapat mengakibatkan
pemutusan hubungan kerja. Dalam hal ini juga untuk menunggu proses ijin pemutus
hubungan kerja.
2. Pegawai yang melakukan pelanggaran mempunyai tingkat yang sama dengan
peringatan terakhir, dengan pertimbangan bahwa dengan pemberian sanksi ini
diharapkan lebih efektif untuk memperbaiki disiplin kerja.
3. Lamanya masa skorsing maksimal 6 (enam) bulan dengan upah 75%.

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA


1. Pada saat melamar pekerjaan atau waktu mengadakan perjanjian kerja, memberikan
keterangan palsu atau dipalsukan.
2. Mabuk, madat, memakai dan mengedarkan obat bius atau narkotika/psikotropika
dilingkungan perusahaan maupun diluar lingkungan perusahaan
3. Melakukan perbuatan asusila dilingkungan perusahaan.
4. Melakukan tindakan kejahatan misalnya: mencuri, menggelapkan, menipu,
memperdagangkan barang terlarang baik dalam lingkungan perusahaan maupun diluar
lingkungan perusahaan.
5. Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam atasan, keluarga atau teman
kerja. Termasuk dalam pengertian menganiaya adalah siapapun yang menyerang
terlebih dulu seorang karyawan dalam waktu dinas apapun persoalannya, begitu pula
mereka yang hendak menghindari tindakan disipliner perusahaan melakukan di luar
dinas.
6. Membujuk atasan atau teman sekerja untuk melaksanakan sesuatu yang bertentangan
dengan hukum atau kesusilaan.
7. Dengan sengaja atau ceroboh merusak, merugikan atau membiarkannya dalam keadaan
bahaya barang milik perusahaan.
8. Dengan sengaja atau ceroboh merusak atau membiarkan diri atau teman sekerjanya
dalam keadaan bahaya.
9. Membongkar/membocorkan rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik atasan
atau teman sekerja dan keluarganya yang seharusnya dirahasiakan, kecuali untuk
kepentingan Negara.
10. Melakukan/mengadakan permainan judi dalam lingkungan perusahaan.
11. Karyawan yang menyalahgunakan kepercayaan perusahaan dengan menerima sesuatu
suapan baik dalam bentuk uang maupun barang atau jasa yang merugikan kepentingan
perusahaan atau diluar pengetahuan perusahaan.
12. Mencemarkan nama baik perusahaan.
13. Mengambil bagian atau menganjurkan setiap penghentian kerja mogok atau
memperlambat pekerjaan
14. Berniaga, menjalankan pekerjaan untuk pihak ketiga dan atau menjalankan pekerjaan
lain bersifat apapun juga tanpa ijin
15. Menyelenggarakan langsung atau tidak langsung pembelian untuk perusahaan dan
usaha-usaha lain di segala lapangan yang bersangkutan dengan usaha perusahaan dan
oleh karenanya bisa mendapat keuntungan bagi diri sendiri.
16. Menyalahgunakan kedudukan/jabatan untuk kepentingan pribadi.
17. Membuka usaha yang sejenis dengan usaha yang dijalankan oleh perusahaan sehingga
merugikan perusahaan.
18. Pelanggaran berat terhadap Undang-Undang Republik Indonesia.

GANTI RUGI

Karyawan diwajibkan membayar ganti rugi kepada perusahaan apabila:


1. Menghilangkan/merusak barang-barang milik perusahaan.
2. Karena kurang hati-hati atau karena kesalahan karyawan yang bersangkutan
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
3. Karyawan tidak mentaati kewajiban/peraturan perusahaan, sehingga menimbulkan
kerugian bagi perusahaan.

SANKSI

Bentuk hukuman yang sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 tersebut diatas ditetapkan sebagai
berikut :
1. Tegoran lisan tertulis
Berupa pemotongan bonus sebesar 10% (sepuluh persen) berlaku selama 3 (tiga)
bulan.
2. Peringatan Tertulis I
Berupa pemotongan bonus sebesar 20% (dua puluh persen) berlaku selama 6 (enam)
bulan.
3. Peringatan Tertulis II
Berupa pemotongan bonus sebesar 30% (tiga puluh persen) berlaku selama 9
(sembilan) bulan.
4. Peringatan Tertulis III
Berupa pemotongan bonus sebesar 50% (lima puluh persen) berlaku 12 (dua belas)
bulan atau pemberian sanksi administratif berupa penundaan kenaikan tingkat golongan
selama masa peringatan dan akan dievaluasi pada periode penilaian berikutnya
5. Khusus pengelolahan keuangan, pelanggaran penyelewengan keuangan bonus tidak
diberikan.
Catatan :
1. Atasan yang melindungi dengan cara menutupi-menutupi kesalahan staf, akan di berikan
surat peringatan yang sama dengan yang melakukan pelanggaran.
2. Bonus adalah pendapatan yang seharusnya diterima diluar dari komponen upah tetap.
3. Melakukan pelanggaran berat setara dengan pelanggaran sebelumnya, dan belum
berakhirnya masa pelanggaran tingkat III.
4. Kriteria tidur pada saat jam kerja di tambahkan sesuai dengan unit kerja, kecuali satpam.
5. Pengelolahan keuangan, penyelewengan keuangan.
6. Kriteria pelanggaran mengikuti seleksi CPNS dan perusahaan lain.

Anda mungkin juga menyukai