Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

EVALUASI MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran

Dosen pengampu : Muhammad Sholeh, M.Pd,I.

Disusun oleh :

1. Meti Muji Pangestika (1817403070)

2. Ronal Nur Ali (1817403085)

3. Shafilania Nindyarizki (1817403090)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan  kehadirat Tuhan yang maha Esa


atas ridho dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Media
Pembelajaran Bahasa Arab ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal.
Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi
kita semua.
Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak  dosen mata
kuliah Media Pmebelajaran Bahasa Arab yang telah memberikan tugas Media
Pmebelajaran Bahasa Arab ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami
untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya
mengenai “Evaluasi Menggunakan Media Pembelajaran”, sehingga dengan kami
dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan makalah Media Pembelajaran Bahasa Arab ini dengan
usaha semaksimal mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang
turut membantu terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta
semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.
Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian Media Pembelajaran Bahasa Arab ini,  tetapi
tetap saja tak luput dari sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena
itu segenap saran penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas
serupa di masa datang.

Purwokerto, 26 Maret 2020

Penyu
sun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Tujuan Evaluasi Media Pembelajaran................................................3
B. Ciri-ciri Efektif Media Pembelajaran.................................................6
C. Cara Mengevaluasi Media Pembelajaran...........................................7
D. Kriteria Evaluasi Media Pembelajaran.............................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................13

A. Kesimpulan.......................................................................................13
B. Saran.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media pembelajaran adalah alat yang sangat membantu dalam proses


pembelajaran. Dalam memilih media pembelajaran, kita terkadang asal memilih
dan menggunakannya begitu saja tanpa kita tahu apakah media yang kita gunakan
sudah sesuai atau tidak dengan tujuan pembelajaran.

Media pendidikan sebelum digunakan secara luas perlu dievaluasi terlebih dahulu,
baik dari segi isi materi, segi edukatif, maupun segi teknis permediaan, sehingga
media tersebut memenuhi persyaratan sebagai media pendidikan. Evaluasi media
dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuat atau diproduksi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan atau tidak.

Selain itu, belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap
diri manusia. Proses itu sendiri terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi dimana saja dan
kapan saja yang pastinya akan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Contoh faktor itu adalah media pembelajaran yang merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan
audien (siswa) sehingga dapat terjadinya proses belajar. Media-media itulah untuk
dievaluasi yang penjabarannya akan sedikit dijelaskan dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah tujuan evaluasi media pembelajaran?


2. Apa ciri-ciri efektif media pembelajaran?
3. Bagaimankah cara mengevaluasi media pembelajaran?
4. Apakah kriteria evaluasi media pembelajaran?

1
A. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tujuan evaluasi media pembelajaran
2. Untuk mengetahui ciri-ciri media pembelajaran
3. Untuk mengetahui cara mengevaluasi media pembelajaran
4. Untuk mengetahui kriteris evaluasi media pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Evaluasi Media Pembelajaran

Evaluasi adalah suatu proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan,


dan perkembangan peserta didik untuk tujuan pendidikan.1

Evaluasi memegang peranan yang sangat penting dalam penentuan suatu


kebijakan atau pengambilan keutusan. Dengan evaluasi kita dapat melihat
efektifitas dan efisiensi dari program yang telah dan akan kita lakukan.
Sedemikian penting evaluasi ini sehingga tidak ada satupun usaha untuk
memperbaiki mutu yang dapat dilakukan dengan baik tanpa disertai langkah
evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen system pembelajaran.
Sehingga tidak mungkin dielakkan dalam setiap proses pembelajaran.

Dalam buku pedoman evaluasi media pendidikan dari Direktorat Jenderal


Pendidikan Dasar dan Menengah (1988/1989) dinyatakan bahwa evaluasi media
mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Memberikan pedoman kepada instansi pemerintah dalam mengadakan


media pendidikan yang bermutu.
2. Memberikan pedoman kepada guru dalam membuat media pendidikan
yang bermutu.
3. Memberikan pedoman kepada produsen dalam memproduksi media
pendidikan yang bermutu.
4. Melindungi sekolah dari penggunaan media pendidikan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan dari segi teknis kependidikan.

Tujuan lain dari evaluasi media pembelajaran antara lain:

1. Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif.


2. Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan.
3. Menetapkan apakah media itu cost-efective dilihat dari hasil belajar siswa.
1
Mujib Abdul, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), hlm. 211

3
4. Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam
proses pembelajaran.
5. Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu.
6. Menilai kemampuan guru menggunakan media pembelajaran.
7. Mengetahui apakah media pembelajaran tersebut benar-benar memberi
sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan.
8. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.2

a. Evaluasi Afektif

Dalam taksonomi Benjamin S.Bloom ada tiga ranah pendidikan, yaitu


ranah berpikir (cognative domain), ranah nilai atau sikap (affective domain), dan
ranah keterampilan (psychomotor domain) Bloom menawarkan konsepnya di
Boston pada tahun 1948, perkembangan selanjutnya, ia sendiri mengembangkan
cognitive domain pada tahun 1956, sedangkan affective domain dikembangkan
Bloom bersama David R. Krathwohl dan Bertram B. Masia pada 1964,
selanjutnya psycho-motor domain oleh Simpson pada 1972.13 Kawasan afektif
merupakan tujuan yang berhubungan dengan perasaan emosi sistem nilai dan
sikap hati (attitude) yang menunjukan penerimaan atau penolakan terhadap
sesuatu, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. We attempt
evaluating affective outcome when we encourage students to express their
feeling,attitudes,and values about the topics discussed in class.3

Tujuan afektif disebut sebagai minat, sikap hati nurani, sikap


menghargai,sistem nilai, dan kecenderungan emosi Tingkatan ranah afektif
menurut taksonomi Krathwohl ada lima yaitu receiving (attending), responding,
Valuing, Organization, dan characterization by a value or value comlex.
2
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pres, 2001), hlm. 174-175
3
Arifin, Zaenal, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, teknik, Prosedur, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009)

4
Penjelasan kelima jenjang kemampuan yang harus ditempuh tersebut menurut
Peter F. Oliva yaitu :
1) Menerima (Receiving)
The student express in class an awareness of friction among ethnic groups in this
school. Jenjang ini berhubungan dengan kesediaan atau kemauan siswa untuk ikut
dalam fenomena atau stimuli khusus (kegiatan dalm kelas, musik, baca buku dll.)
Hasil belajar dalam jenjang ini berjenjang dari mulai kesadaran bahwa sesuatu itu
ada sampai kepada minat khusus dari pihak siswa. Menerima disini adalah
diartikan sebagai proses pembentukan sikap dan perilku dengan cara
membangkitkan kesadaran tentang adanya stimulus tertentu yang mengandung
estetika. sebagai contoh guru memotivasi siswa untu membaca buku, mengerjakan
tugas memberi motivasi belajar.

2). Menjawab (Responding)


The student volunteers to serve on human relation committee in the school.
Kemampuan ini berkaitan dengan partisipasi aktif siswa. hasil belajar dalam
jenjang ini diperolehnya respon,keinginan memberi respon atau kepuasan dalam
memberi respon.
3). Menilai (Valuing)

The student expresses a desire to achieve a positive school climate. Jenjang ini
berhubungan dengan nilai yang dikenakan siswa terhadap suatu objek, fenomena
atau tingkah laku tertentu. Jenjang ini berjenjang darimulai hanya sekedar
penerimaan nilai sampai ke tingkat komitmen yang lebih tinggi,
4). Organisasi (Organization)
The student controls his or her temper when driving. Jenjang ini berhubungan
dengan menyatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan atau memecahkan
konflik diantara nilai-nilai itu dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang
konsisten secara internal. Jadi memberikan penekanan pada membandingkan,
menghubungkan,dan mensistensiskan nilai-nilai onding merupakan partisipasi
aktif peserta didik yaitu sebagai bagiaan dari perilakunya. Pada tingkatan ini
peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga

5
bereaksi.Hasil belajar bertaliaan dengan konseptualisasi suatu nilai (mengakui
tanggung jawab individu untuk memperbaiki hubungan-hubungan manusia) atau
dengan organisasi suatu sistem nilai.

5). Karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai (characterization).


The student expresses and axamplifies in his or her behavior a positive outlook on
life. Pada jenjang ini individu memiliki sistem nilai yang mengontroltingkah
lakunya untuk suatu waktu yang cukup lama sehingga membentuk karakteristik,
Hasil belajar lebih besar diletakan pada diri khas atau karakteristik siswa itu
menjadi ciri khas siswa itu.

B. Ciri-ciri Efektif Media Pembelajaran

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.


Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri
dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan
pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-
penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif fan efisien. Salah satu
usaha untuk mengetasi keadaan demikian ialah menguasai penggunaan media
secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam
kegiatan tersebut untuk meningkatkan keserasan dalam penerimaan informasi.

Agar media pembelajaran data berfungsi secara efektif, terdapat berbagai


kriteria yang harus terpenuhi, seperti yang dipaparkan oleh Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai:

1. Ketetapan dengan tujuan pengejaran, artinya bahan pelajaran dipilih atas


dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang
sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan
bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
3. Kemudahan dalam memperoleh media, artinya media diperlukan mudah
diperoleh.

6
4. Keterampilan guru dalam menggunakan, apapun jenis media yang
diperlukan syarat utamanya adalah guru dapat menggunakannya dalam
proses pengajaran.
5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga makna yang
terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.
6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di
dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

Sedangkan menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran bisa dikatakan efektif


jika:

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran.
3) Praktis, luwes dan tahan.
4) Guru terampil menggunakannya.
5) Pengelompokan sasaran.
6) Mutu teknis.

C. Cara Mengevaluasi Media Pembelajaran

Evaluasi media pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua macam


yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.4

1. Evaluasi formatif, yaitu proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data


tentang efektifitas dan efisiensi media untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang
bersangkutan agar lebih efektif dan efisien.

2. Evaluasi sumatif, yaitu proses pengumpulan data untuk menentukan apakah


media yang dibuat patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah
media tersebut benar-benar efektif atau tidak, setelah media tersebut deperbaiki
dan disempurnakan.

4
Sungkono, Evaluasi Media Pendidikan, evaluasi-media.pdf.Adobe Reader,hlm 1, diakses pada10-
05-2013

7
Cara mengevaluasi media pembelajaran dengan cara evaluasi formatif terdiri dari
tiga tahapan yaitu:

1. Evaluasi satu lawan satu (one to one)

Pada tahap ini pilihlah dua orang sasaran/siswa yang dapat mewakili populasi
target dari media yang telah dibuat. Kedua orang tersebut hendaknya satu orang
diambil dari populasi yang kemampuannya di atas rata-rata, sedangkan yang satu
orang lagi kemampuannya di bawah rata-rata. Sajikan media tersebut kepada
mereka secara individual. Kalau media itu didesain untuk belajar mandiri, maka
biarkanlah siswa mempelajarinya, sementara itu kita mengamatinya.5

Dengan prosedur lain, dapat dilaksanakan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Jelaskan kepada siswa bahwa anda seorang merancang media baru. Amati
reaksi mereka terhadap media yang dibuat/ ditampilkan tersebut.
b. Katakan kepada siswa bahwa kalau terjadi kesalahan penggunaan media
tersebut, bukanlah karena kekurangan siswa tetapi karena kelemahan
media tersebut yang perlu diperbaiki dan disempurnakan.
c. Usahakan agar siswa bersifat santai dan bebas mengemukakan pendapat
mereka mengenai media yang ditampilkan tersebut.
d. Lakukan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan
pengetahuan siswa terhadap penggunaan media tersebut.
e. Catat lamanya waktu yang digunakan dalam penyajian media tersebut dan
catat pula reaksi siswa terhadap penampilan media tersebut.
f. Berikan tes yang mengukur keberhasilan penggunaan media tersebut.
g. Lakukan analisis terhadap informasi yang terkumpul.[8]

Dari kegiatan ini sebenarnya ada beberapa informasi yang dapat diperoleh
diantaranya: kesalahan pemilihan kata atau uraian-uraian tak jelas, kesalahan
dalam memilih lambang-lambang visual, kurang contoh, terlalu banyak atau
sedikitnya materi, urutan/ sequence yang keliru, pertanyaan atau petunjuk yang
kurang jelas, materi tidak sesuai dengan tujuan.
5
Asnawir dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran (jakarta: Ciputat Pres, 2002), hlm.167

8
2. Evaluasi Kelompok kecil (small group evaluation)

Pada tahap ini diujicobakan kepada sasaran/ siswa kurang lebih 10-20 siswa yang
dapat mewakili populasi target. Siswa/ sasaran yang dipilih untuk uji coba ini
hendaknya mencerminkan karekteristik populasi. Usahakan sampel tersebut terdiri
dari siswa/ sasaran berbagai tingkat kemampuan (pandai, sedang, kurang pandai),
jenis kelamin berbeda-beda (laki-laki dan perempuan), berbagai usia dan latar
belakang.

Tahap-tahap yang perlu dilakukann adalah, sebagai berikut;

a. Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan


umpan balik untuk penyempurnaannya.
b. Berikut tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan
siswa tentang topik yang berkenaan dengan menggunakan media.
c. Tugaskan kepada siswa untuk mempelajari media tersebut.
d. Catat waktu umpan balik selama penyajian media.
e. Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat
tercapai (postes).
f. Bagikan angket kepada siswa untuk mengetahui menarik tidaknya media
yang digunakan, mengerti tidaknya siswa terhadap pesan yang
disampaikan oleh media tersebut, konsisten tujuan dan materi, dan cukup
tidaknya latihan yang dilakukan.
g. Lakukan analisis terhadap data-data yang terkumpul.

3. Evaluasi Lapangan (field evaluation)

Evaluasi lapangan adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan.
Evaluasi lapangan dilakukan kapada sekitar 30 orang dengan berbagai
karakteristik seperti tingkat kepandaiannya, kelas, latar belakang, jenis kelamin,
usia, sesuai dengan karakteristik populasi. Satu hal yang perlu dihindari baik pada
dua tahap evaluasi terdahulu maupun evaluasi lapangan ini yaitu efek halo (halo
effect). Hallo effect muncul apabila kita mencobakan media kepada mereka yang
belum pernah melihat media tersebut. Jika demikian maka informasi yang

9
diperoleh banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang dapat
dipercaya.

Tahap-tahap yang perlu dilakukan adalah:

a. Pilih siswa sebanyak 30 orang yang betul-betul mewakili populasi.


b. Jelaskan kepada siswa maksud uji coba lapanngan dan hasil akhir yang
diharapkan. Usahakan siswa bersifat relaks/ santai dan berani uji coba
bukan menguji kemampuan mereka.
c. Berikan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka
mengenai topik yang menggunakan media tersebut.
d. Dajikan media yang sesuai dengan rencana pembuatannya.
e. Catat semua respon yang muncul dan waktu yang diperlukan dari siswa
selama penyajian.
f. Lakukan postes (tes akhir) untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa
setelah penyajian media tersebut. Hasil tes akhir dibandingkan dengan tes
awal yang digunakan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi media
yang dibuat tersebut.
g. Edarkan tes skala sikap kepada siswa yang dipilih tersebut untuk
mengetahui sikap mereka terhadap media yang digunakan.
h. Lakukan analisa terhadap data yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan
yang dilakukan, terutama mengenai kemampuan awal pretes, skor tes awal
dan tes akhir, waktu yang diperluakan, perbaikan dari bagian-bagian yang
sulit, pengajaran serta kecapatan sajian dan sebagainya.

D. Kriteria Evaluasi Media Pembelajaran

10
Walker dan Hess (1984:206) memberikan kriteeria dalam me-review media
pembelajaran yang berdasarkan kualitas.6

1. Kualitas isi dan tujuan

a) Ketepatan.
b) Kepentingan.
c) Kelengkapan.
d) Keseimbangan.
e) Minat atau perhatian
f) Keadilan
g) Kesesuaian dengan situasi siswa.

2. Kualitas pembelajaran

a) Memberikan kesempatan belajar.


b) Memberikan bantuan belajar.
c) Kualitas memotivasi.
d) Fleksibilitas pembelajarannya.
e) Hubungan dengan program pembelajaran lainnya.
f) Kualitas sosial interaksi pembelajarannya.
g) Kualitas tes dan penilaiannya.
h) Dapat memberi dampak bagi guru dan pembelajarannya.
i) Dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya.

3. Kualitas teknis

a) Keterbacaan.
b) Mudah dugunakan.
c) Kualitas tampilan atau tayangan.
d) Kualitas penanganan jawaban.
e) Kualitas pengelolaan programnya.

6
Kustandi cecep dan bambang sucipto, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013),
hlm. 142-143

11
f) Kualitas pendokumentasiannya.

BAB III

12
PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi media pembelajaran sangat diperlukan untuk mencapai tujuan


pembelajaran dengan baik. Evaluasi media pembelajaran tersebut diantaranya
bertujuan untuk memberikan pedoman kepada instansi pemerintah, guru,
peodusen dalam mengadakan, membuat dan memproduksi media pendidikan yang
bermutu, dan melindungi sekolah dari penggunaan media pendidikan yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan dari segi teknis kependidikan.

Untuk mencapai media pembelajaran yang efektif, diperlukan media yang sesuai
dengan tujuan, tepat dengan pelajaran, praktis, luwes, dan keterampilan pengguna.

Mengenai cara mengevaluasi media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi


dua macam yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Untuk evaluasi formatif
lebih menekankan pada evaluasi penggunaan media baru untuk siswa dengan
mengetahui efektifitas dan efisiensi media untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Sedangkan evaluasi sumatif terfokus pada kepatutan suatu penggunaan
media tertentu.

Kriteria-kriteria dalam melakukan evaluasi juga perlu dipertimbangkan. Kriteria


tersebut dapat mencangkup kriteria evaluasi perangkat lunak dan kriteria evaluasi
perangkat keras.

B. Saran

Penulis berharap bahwa dengan dilaksanakannya evaluasi media pembelajaran


dengan benar dan sungguh-sungguh serta selalu update dengan perkembangan
zaman, maka kualitas media pembelajaran dapat digunakan dengan maksimal dan
tepat pada tujuan pembelajaran yang ditempuh. Serta kualitas kemampuan guru
dan siswa dapat dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

13
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, teknik, Prosedur.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arsyad Azhar. 2001. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres.

Asnawir dan M. Basyirudin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat


Pres.

Mujib Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sungkono. 2013. Evaluasi Media Pendidikan. evaluasi-media.pdf.Adobe Reader.

Kustandi cecep dan bambang sucipto. 2013. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia

14
Ronal Nur Ali (1817403085)

Meti Muji Pangestika (1817403070)

15
Shafilania Nindyarizki (1817403090)

16

Anda mungkin juga menyukai